Minggu, 25 April 2021

ARTI PENTING MEMAHAMI PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK

 


OLeH: dr. Tundjungsari Ratna Utami, Sp.A

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 MILESTONE PERKEMBANGAN BAHASA DAN BICARA PADA ANAK

Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillah malam ini bisa ketemu online dengan saudari-saudari ku yang ada disini. Saya tidak tahu ya, usia peserta yang ada disini berapa, apakah ibu muda atau bahkan yang punya cucu, atau bahkan belum menikah. Tetapi insyaallah yang akan saya sampaikan akan tetap ada gunakan untuk yang hadir disini.

Perkembangan berbahasa itu merupakan salah satu perkembangan yang bisa dinilai pada seorang anak, ada perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasan dan bicara, serta perkembangan sosial dan kemandirian. Nah, salah satunya perkembangan bahasa dan bicara. Entah kenapa ini yang saya sampaikan, saya tidak tahu, entah kenapa, tetapi yang sering saya jumpai adalah orang tua sering kurang aware terhadap permasalahan bahasa. Jadi, kalau terlambatnya pada motorik, mereka cepat datang ke kami, ke dokter anak. Tetapi, entah mengapa kalau keterlambatan bahasa kok kurang cekatan.

Kita harus bisa membedakan apa itu pertumbuhan, apa itu perkembangan. Pertumbuhan itu lebih ke bertambahnya ukuran atau jumlah sel maupun jaringan interseluler di dalam tubuh. Jadi, disitu ada ukuran fisik dan struktur tubuh yang bisa diukur, misalnya tinggi berapa cm, beratnya, lingkar kepala. Tetapi, kalau perkembangan itu lebih bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Jadi, sifatnya kualitatif dari tidak bisa menjadi bisa menjadi mahir (Tidak bisa... bisa... mahir...). Sebagai contoh, lahir tidak bisa berjalan, kemudian bisa berjalan kemudian bisa berlari, naik pohon dan sebagainya.

◼️PENTING DIPERHATIKAN

Setiap tahapan perkembangan memiliki rentang waktu normal sendiri-sendiri, tetapi orang tua harus waspada kapan harus dirujuk. Setiap tahapan perkembangan memiliki cut off sendiri-sendiri (kapan harus dirujuk). Misal sederhana seorang anak yang sampai 18 bulan belum bisa berjalan harus segera dirujuk. Atau usia 4 bulan belum bisa tengkurap, maka harus segera dirujuk. Kemampuan perkembangan motorik dimulai dari cephalo-caudal atau proximal distal. Jadi artinya dari kepala ke kaki. Misalkan, seorang anak yang sudah bisa berjalan, tetapi belum dapat mengangkat kepala. Ini sesuatu yang tidak mungkin. Nah, menilai perkembangan individu harus berdasar milestone normal. Tidak bisa membandingkan dengan kakaknya atau tetangganya. Karena, bisa jadi yang dibandingkan itu sama sama tidak normal.

◼️TAHAPAN PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA

Meliputi : keterampilan berbicara, berbahasa, mendengar dan berkomunikasi. Dan ini ada bedanya.

★ BERBICARA
Berbicara itu proses menghasilkan bunyi yang spesifik dengan artikulasi, fonasi, kualitas, kelancaran atau volume tertentu. Berhubungan dengan sistem oral motor (mulut dan sekitarnya), pita suara, sistem pernafasan, susunan saraf pusat. Sehingga, karena berhubungan dengan oral motor. Keterampilan berbicara ini juga kadang-kadang berhubungan dengan keterampilan anak itu untuk makan. Misalnya, anak usia 2 tahun yang harusnya sudah disapih, tapi masih ngedot, itu bisa mengganggu keterampilannya untuk berbicara dengan jelas. Meskipun, tidak selalu seperti itu.

★ BERBAHASA
Berbahasa itu, tidak hanya lisan, tetapi ada bahasa verbal, bahasa tulisan, dan nanti ada juga yang disebut dengan bahasa sosial. Berbahasa dapat berupa bahasa reseptif bisa ekspresif. Berbahasa reseptif itu memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Kalau berbahasa ekspresif itu mampu menyampaikan ide dan pikirannya baik secara lisan ataupun tulisan. Meskipun untuk tulisan ini biasanya pada usia usia yang sudah tua.

★ MENDENGAR
Untuk mendengar itu bisa pasif bisa aktif. Pasif itu menangkap gelombang suara yang datang tapi tidak mencerna menjadi suatu makna. Misalkan, pada bayi yang berusia 3 bulan, ia sudah bisa mendengar suara suara. Ketika dia mendengar suara “Kursi… meja..” tapi otaknya belum mampu memproses apa itu kursi, apa itu meja. Berbeda dengan mendengar aktif, dia sudah bisa mencerna input suara yang masuk menjadi informasi yang bermakna.

★ BERKOMUNIKASI

Kalau keterampilan dalam komunikasi disini ada : dialog interaktif, memahami pembicaraan orang lain, diajak bicara nyambung, mengekspresikan pikiran melalui lisan ataupun tulisan. Mungkin jamaah yang ada disini pernah melihat seorang altit yang dia itu autis. Jadi, kalau diajak ngomong itu tidak nyambung. Ditanya misalnya “rumahnya dimana?” dia jawabnya “aku kemarin makan roti habis 3 potong.” Jadi, dia bisa bicara tetapi tidak dapat berkomunikasi. Ditanya A jawabnya C.

Kapan seorang anak dianggap mengalami gangguan berbahasa? Yaitu jika kemampuan bicara dan atau bahasa di bawah kemampuan anak seusianya. Ini yang nanti akan kita pelajari. Penyebab gangguan komunikasi: gangguan anatomi alat bicara (bibir sumbing, penggunaan dot yang terlalu besar, giginya ompong semua), dapat juga disebabkan gangguan pendengaran pada orang yang tuna rungu, gangguan susunan saraf, gangguan perilaku (autis), serta keterbelakangan mental. Jadi orang orang yang IQ nya rendah, itu akan kesulitan berkomunikasi meskipun mereka dapat mendengar, tetapi hanya mendengar secara pasif kalau sudah parah. Dia tidak dapat memahami meja merah, bola hitam. Itu tidak membentuk sebuah persepsi di otaknya. 

◼️MILESTONE BAHASA RESEPTIF (menerima atau pasif)
USIA ⚫ BAHASA

LAHIR ⚫ BEREAKSI TERHADAP SUARA (kaget, mencari sumber suara di usia lebih tua misalnya 1 bulan).
5 MINGGU ⚫ TERSENYUM SOSIAL (bukan senyum spontan).
4 BULAN ⚫ ORIENTASI TERHADAP SUARA (kalau ada suara mencoba menoleh ke sumber suara).
8 BULAN ⚫ MENGERTI PERINTAH SEDERHANA (misalnya hayo tidak boleh).
11 BULAN ⚫ MENGERTI PERINTAH dan MIMIK .
14 BULAN ⚫ MENGERTI PERINTAH tanpa MIMIK.
17 BULAN ⚫ MENUNJUK 5 BAGIAN BADAN (mata, hidung).

Kalau anak belum dapat bicara, dokter pasti akan tanya, “kalau diajak ngomong paham atau tidak?” karena nanti dalam benak kita akan beda, misalnya 17 bulan sama sekali tidak bisa ngomong dan bahasa reseptifnya juga tidak bisa mengerti perintah dan sebagainya. Itu biasanya akan jauh lebih berat dibandingkan dengan seorang anak yang tidak bisa mengucapkan tetapi bisa mengerti yang diucapkan orang lain.

◼️MILESTONE BAHASA EKSPRESIF
USIA ⚫ BAHASA

6 MINGGU ⚫ OO..OO..
3 – 6  BULAN ⚫ Aa..aa...ee...ee.. (mengoceh).
6 BULAN ⚫ Dadadada...tatata (bubbling).
12 BULAN ⚫ Mama papa dengan arti (memanggil orang tertentu, dia paham orangnya bukan sembarang orang).
18 BULAN ⚫ 8-10 kata.
24 BULAN ⚫ mengucapkan Kalimat 2 kata.
36 BULAN ⚫ mengucapkan Kalimat 3 kata.

◼️TANDA BAHAYA GANGGUAN BERBAHASA

Kalau ini ditemukan pada bayi, maka segera dikonsulkan ke dokter. Mungkin ini gejala yang harus diintervensi sejak dini. Misalnya, Terlambat atau tidak bicara: 
10 minggu tidak ada senyum sosial, 
usia 3 bulan tidak bersuara sebagai respon (bisa jadi ada gangguan pendengaran), 
8 bulan tidak ada perhatian terhadap sekitar (tidak ada rasa takut, kalau usia 8 bulan didekati dokter atau orang asing kok takut atau ingin tahu itu wajar), 
15 bulan tidak bicara (tanda bahaya), 
20 bulan tidak mengerti 3-4 kata, 
Bicara tapi aneh (bahasa planet, meskipun menciptakan bahasa planet tapi masih nyambung mobil = ngeng-ngeng atau obil), atau bicara tapi bukan berkomunikasi.

Untuk kecurigaan ketika seorang anak itu tidak dapat mendengar, mengapa perlu didetelsi sejak dini. Kalau di negara maju screening pendengaran itu dilakukan pada semua bayi yang lahir, meskipun normal. Kalau di Indonesia hanya pada anak-anak yang dicurigai tidak normal. Ketika dari awal terdeteksi ada gangguan pendengaran yang memerlukan alat bantu dengar, maka alat itu akan dipasang dari kecil, sehingga dia terbiasa mendengar suara-suara. Beda kalau baru ketahuan usia 3 tahun belum ngomong, kemudian diperiksakan dan ketahuan kalau ada gangguan pendengaran dan baru dipasang alat bantu dengar itu, biasanya alat itu akan dibuang. Karena selama ini sudah nyaman tidak dengar suara apa-apa. Sama seperti kita, kemampuan dengan suara terbatas, tiba-tiba  dapat keajaiban seseorang yang tinggal di Jakarta punya kemampuan mendengarkan orang yang ada di Surabaya. Nah, bisa jadi lama-lama akan stress. Malah akan minta dihilangkan kemampuan itu. Sama seperti anak yang terbiasa tidak mendengar apa-apa, kemudian tiba tiba diberi alat yang dia bisa mendengar, bagi dia itu adalah suatu kerepotan. Itulah pentingnya mendeteksi pendengaran anak itu sejak dini.

★ Perkembangan Bahasa 18-23 bulan

1. Menikmati kegiatan dibacakan cerita.
2. Dapat mengikuti instruksi sederhana.
3. Menunjuk sebagian bagian tubuh.
4. Mengerti beberapa kata kerja.
5. Mengatakan 10-15 kata.
6. Meminta makanan sederhana dengan menyebutnya.
7. Membuat suara binatang.
8. Membuat kalimat 2 kata.
9. Menyebut kata berawalan n,m,p,h dengan benar terutama di awal silabel.

Nah, itu kemampuan anak-anak usia 1,5 - 2 tahun kira-kira seperti itu. Kemudian mestinya kata kata berawalan n,m,p,h itu bisa dia ucapkan di awal silabel misalnya mobil, nanas begitu ya, pohon, kita harus waspada ketika anak itu cenderung terbalik-balik, misalkan mobil menjadi nobil. Padahal kita sudah berusaha untuk membetulkan ucapannya, itu sebenarnya termasuk sudah ada keterlambatan bahasa, meskipun bukan sesuatu yang fatal. Nah, kenapa kok kita harus menyadari itu bukan masalah dibenarkan atau tidaknya, nanti pasti akan benar sendiri, tetapi keterlambatan bahasa itu, kadang-kadang pertanda seorang anak memiliki kelainan perilaku.

★ Perkembangan Bahasa 2-3 tahun:

1. Memahami 50 kata.
2. Memahami konsep di dalam, di atas. Coba kita bermain sama anak-anak, main rumah rumahan, cara ngetesnya anak suruh menaruh boneka di dalam rumah. Itu cara ngetesnya atau cara memahamkannya, ini penting karena begini ketika masa itu lewat, jadi konsep di atas, di bawah, di dalam, di luar, anak tidak menyadari betul, tetapi kita tidak ngeh dan berusaha memahamkan anak. Nanti kasihan dia ketika belajar membaca. Misalkan membaca huruf hijaiyah, huruf "ta" itu titiknya di atas ada dua. Nah padahal konsep di atas, di bawah dia tidak paham. Itu diajari begitu, seperti kalau saya diajak ngomong orang pakai bahasa perancis, saya tidak mengerti bahasa perancis. Jadi, itu pentingnya memahamkan konsep konsep seperti itu, dan kapan mulai bisa diajari? Ya pada usia seperti yang tercantum disini.

3. Memahami kata ganti dia, kita, kamu.
4. Memahami kata sifat seperti senang, besar.
5. Mengucapkan 40 kata di usia 24 bulan.
6. Pembicaraan mulai jelas namun masih sering kehilangan akhir kata.
7. Menjawab pertanyaan sederhana (nama, ibu di mana).
8. Menggunakan kata ganti aku, kamu, dia lebih sering:

~ Berbicara dalam 2 frasa (mau bobok, aku capek)
~ Bertanya dengan cara intonasi pertanyaan, bukan struktur kalimat tanya.
Jadi, masih wajar atau normal jika bertanya "namamu?" Tidak harus dengan kalimat " Namamu Siapa?" 

★ Perkembangan Bahasa usia 3-4 tahun

Harusnya anak dapat menjelaskan fungsi benda sederhana misal: sendok, pensil. Juga dapat menjawab pertanyaan komprehensif (sebab akibat) sederhana: kalau adik lapar, enaknya ngapain? Kalau haus ngapain? Seperti itu... tetapi kita juga harus waspada ketika seorang anak itu lebih senang menjawab sebuah benda dengan fungsinya. Misalkan kita sodori sendok sambil ditanya "dek ini apa?" Dia tidak jawab sendok tapi dia jawab "itu buat makan." Itu harus diwaspadai, karena bisa jadi anak-anak seperti ini itu adalah anak-anak yang cerdas, tetapi tidak mudah mengingat nama-nama. 

Perkembangan bahasa usia 3-4 tahun sudah mulai dapat mengelompokkan benda misal kelompok makanan, binatang. Kalau di buku TK itu "coba diberi centang gambar yang termasuk makanan" disitu ada gambar ember, roti, nasi seperti itu. 

Kemudian mengidentifikasi warna dasar. Ada tiga warna dasar yaitu merah, biru, kuning. Usia 3 tahun sudah bisa membedakan tiga warna itu. Jangan yang sulit-sulit dulu. Merah marun, merah darah itu tidak perlu. Yang penting 3 warna dasar dulu saja. 

Selanjutnya, beberapa kata atau silabel yang mengandung huruf l,r,s,sy,ch,v,t,z masih agak sulit itu tidak masalah. Dapat menirukan angka tiga digit (misal 147 – satu empat tujuh) meskipun mungkin belum paham nominalnya.

★ Perkembangan Bahasa usia 4-5 tahun

Nah, usia anak anak 4-5 tahun mulai memahami konsep di belakang, selanjutnya, di antara. Kemudian mengerti keterangan waktu yang sederhana, misalnya besok, kemarin. Mampu memahami pertanyaan yang lebih kompleks, mampu menyebutkan dan mengerti 200-300 kosa kata. Mampu menggunakan kalimat dengan keterangan masa lampau atau masa mendatang. Mampu menjawab pertanyaan kenapa, mampu menjelaskan proses pekerjaan sederhana misalnya bagaimana orang belanja, bagaimana orang mandi. Apa yang sehari-hari orang lakukan.

Konsep di depan dan di belakang ini juga harus kita matangkan. Karena nanti kita menyebutkan misalnya huruf "b" itu yang perutnya di depan kalau huruf "d" itu perutnya di belakang kalau huruf "p" itu yang perutnya di atas. Kebayang tidak kalau dia itu tidak paham di atas- di bawah- dibelakang dia akan setengah mati memahami hal-hal itu.

Pada usia anak 5 tahun sudah memahami kurang lebih dari 2000 kosa kata, sudah memahami sekuensial waktu (tadi pagi, kemarin, besok, 1 minggu yang lalu), sudah memahami 3 instruksi berturutan (misalnya: dek tolong ambilkan 2 gelas kuning, untuk ngetes dia paham atau tidak, bisa disediakan disitu gelas gelas warna lain, kasih juga sendok dan garpu). 

Ada anak-anak yang ketika diberi perintah seperti itu, hanya mengingat 2 gelas. Jadi dia ambil 2 gelas saja tanpa memperhatikan warnanya. Atau ada anak tertentu yang dia ingat 2 kata terakhir yaitu gelas kuning, jadi mengambilnya hanya 1 gelas. Coba diamati bagaimana anak-anak kita memahami apakah perlu berulang-ulang, ketika dia ada kesulitan-kesulitan memahami instruksi seperti itu maka kita perlu waspada. InsyaAllah akan dibahas pada pertemuan akan datang.

Dapat terlibat dalam pembicaraan interaktif
Menggunakan imajinasi untuk bercerita.

★ Gangguan Komunikasi
Haruskah intervensi dini?
Ketrampilan komunikasi --> Mutlak untuk perkembangan anak, khususnya perkembangan sosial dan kognisi.

Membaca, menulis, bahasa tubuh, mendengarkan, berbicara (semua bentuk berbahasa atau berkomunikasi).

★ Terlambat Intervensi
🔹Gangguan belajar
🔹Prestasi akademis menurun
🔹Gangguan interaksi sosial
🔹Gangguan perilaku
🔹Home message

Cermati perkembangan anak.
Deteksi: normal atau tidak.

Konsultasikan ke dokter anak, bila perlu ke ahli lain terkait (THT, psikolog, dan lain-lain)
Intervensi multidisiplin.
Evaluasi berkala.

Kalau sudah memahami milestone itu tadi, harapan saya orang tua dapat intervensi dini. Yang namanya intervensi dini itu tidak harus ada obat, tidak harus terapi bicara meskipun beberapa perlu. Tetapi ketika orang tua sudah mewaspadai akan bermanfaat sekali. Misalnya, ketika si anak di usia 5 tahun belum dapat memahami instruksi 3 berturutan itu tadi, nanti semakin besar, ketika kita tidak membiasakan, kita akan menganggap anak itu tidak penurut. 

Padahal sudah kita pesan: "Nak, nanti pulang sekolah, ganti baju dulu, makan baru boleh main." Bisa saja karena konsep si anak karena dia tidak menguasai konsep perintah berturutan tadi dan orang tua tidak menyadari yang anak anak ingat cuma "boleh main atau pulang sekolah boleh main", jadi tanpa ganti baju dan makan boleh main. Nah orang tuanya ngomel, "anakku tidak nurut sama orang tua dan sebagainya" padahal sebetulnya si anak ada kesulitan memahami perintah perintah yang sifatnya berturutan seperti tadi. Itu salah satu fungsinya kita mencermati perkembangan bahasa pada anak-anak dengan detail karena ada hal-hal yang kalau kita tidak sadar, nanti anak itu besar sedikit, kita tidak menyadari anak itu tetap kesulitan memahami instruksi yang berturutan, maka kita cap lah anak itu tidak turut pada orang tua. Padahal dia benar-benar lupa. Yang dia ingat hanya instruksi terakhir boleh main. 

Kurang lebih seperti itu. Monggo kalau ada yang ingin bertanya.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Zahra ~ Boyolali
Dok, anak saya usia 35 bulan, rasa ingin tahu dan keinginan berkomunikasinya tinggi.

Apabila bertemu dengan orang, ingin ngajak komunikasi, tanya jawab. Terkadang, kekeh ingin ngobrol sementara orang tersebut sedang ngobrol juga.

Pertanyaan saya, kapan waktu atau tanda-tanda anak harus dihentikan, ketika mengintervensi pembicaraan orang?

Atau hal tersebut masih dalam tahap wajar ya Dok?

Terkadang anak suka menyela pembicaraan orang. Karena saking inginnya mengobrol dengan orang tersebut.

💎Jawab:
Nah, ada satu lagi bahasa selain bahasa lisan, tulisan yaitu bahasa sosial. Bahasa sosial ini sangat terpengaruh oleh adat dan kebiasaan setempat. Sebagai contoh kalau di Indonesia berkata kamu ke bapak ibu guru, tidak sopan. Akan terlihat sopan kalau memakai kata sapaan, belum lagi kalau orang jawa, ada bahasa krama halus, ngoko digunakan ke siapa, ranah seperti ini termasuk bahasa sosial. 

Nah ini tentu saja kita tetap harus mengajari anak. Bahwa menyela pembicaraan orang lain itu tidak baik, tentu saja cara memberitahunya tidak dengan sikap yang dapat merendahkan harga diri anak, misalnya membentak di depan orang. Tetapi, kita memberi contoh dengan meminta maaf, jika itu orang asing. Kalau orang dekat misalnya ayah dan ibu ya kita harus memberitahu bahwa yang sedang dibicarakan ini adalah sesuatu yang sangat penting sehingga jangan disela terlebih dahulu. 

Bahasa sosial ini juga harus menjadi perhatian kita. Jadi, ada seorang anak yang kelas 4 itu masih terlalu jujur, misalnya diajak ibunya main ke rumah siapa, dia komen "bu, rumahnya kok jelek, rumahnya kok kotor." Nah itu sebenarnya sesuatu yang tidak sopan. Nah, kadang kadang anak itu tidak tahu batasan sopan itu seperti apa. "Lho bu kan yang ku katakan benar, memang rumah teman ibu kotor. Kenapa kok aku tidak boleh bilang?" Nah, ada anak-anak tertentu yang agak sulit diberitahu bahwa berbicara jujur itu belum tentu itu benar. Tetapi, ini perlu diajarkan kepada anak-anak kita secara kontinyu dan sekali lagi jangan sampai itu menyakiti harga dirinya.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ iNdika ~ Semarang
Dok, anak saya yang sulung usia 23 bulan dan memasuki terrible two.
Anak saya belum bisa menyusun 2 kata, apakah ini termasuk keterlambatan bicara?
Kalau iya, apa yang harus saya lakukan untuk mengejar keterlambatan bicara?

💎Jawab:
Jadi 2 kata yang dimaksud disini tidak harus SP (subyek Predikat) misalkan " pingin maem" , "mau mimik", " gelas besar" itu sudah termasuk 2 kata.  Nah, kalau hanya benar-benar 1 kata dan sama sekali tidak bisa 2 kata maka ini termasuk keterlambatan bicara. 

Pada anak-anak dengan keterlambatan bicara. Disarankan mengenal 1 bahasa dulu. Jadi tidak langsung dikenalkan dengan 2 bahasa. Ini penting, misalkan mengenalkan sekolah, tidak usah sekolah yang bilingual karena justru akan menyulitkan si anak. Kemudian, kalau 2 tahun memang belum diperkenalkan kepada HP, komputer begitu ya. Memang harusnya belum diperkenalkan. Lebih baik mengajak anak ini bicara secara langsung. Apabila keterlambatannya terlihat nyata, maka sebaiknya dibawa ke dokter ahli tumbuh kembang. Kalau tidak diajari terlebih dahulu dan tidak dikenalkan kepada HP atau komputer terlebih dahulu.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Yulis ~ Bintan
Dok, ada anak dari keluarga suami. Itu usianya 4 tahun. Tapi pengucapan katanya belum jelas sama sekali. Anaknya banyak bicara tapi ya itu, kurang jelas. Malahan orang tuanya bilang. Mungkin kebanyakan nonton acara bahasa Jepang (di youtube).

Pertanyaannya, apakah ini perlu dirujuk ya Dok?

Lalu apakah tontonan acara dengan bahasa asing ini mempengaruhi pengucapan bahasa seorang anak yang baru belajar bicara (khususnya bahasa Indonesia)?

Terima kasih

💎Jawab:
Kalau memang sangat kurang jelas, maka ini perlu di rujuk. Perlu diperjelas, kurang jelasnya ini bahasa planet, atau hanya masalah artikulasi. Jadi, masalah seperti ini dokter dan pasien harus interaksi langsung, harus lama, diajak mainan karena akan beda bicara tidak jelas dan tidak bisa komunikasi atau komunikasi baik (ketika diajak main bisa berinteraksi dengan baik) tapi hanya bicaranya saja yang kurang jelas. Ini assesmentnya akan berbeda. Tontonan bahasa asing, bisa pengaruh, bisa tidak, itu akan bisa ketahuan ngomong tidak jelasnya dan interaksi anak dengan orang lain itu seperti apa.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Yeni ~ Ngawi
Assalamualaikum wr.wb. dok,

1. Pada usia berapakah anak dikatakan terlambat berbicara atau belajar bahasa, dan kira-kira terapi atau tips apa yang harus dilakukan apabila anak mengalami terlambat berbicara atau sedikit sekali mengucapkan bahasa?

2. Terkadang anak usia balita suka meniru apa yang dia dengar dan dia lihat dari teman bermain atau orang lain. Bagaimana cara kita agar anak kita tidak meniru bahasa atau kata yang tak sepantasnya ditiru?

3. Terkadang sebagai orang tua kerasa telinga risi kalau teman bermain anak kita ngomong dengan bahasa yang tidak sopan atau tidak pantas, takut kalau anak kita meniru, namun kadang kalau mau menjauhkan anak kita dari si anak yang ngomongnya tidak sopan tersebut orang tuanya sakit hati, sudah tahu anaknya ngomongnya kasar tapi tetap saja si orang tua anak itu tidak ada keinginan untuk mengajari anaknya yang baik, malah marah-marah, mencela dan menyalahkan orang lain. Kalau seperti ini apa yang harus dilakukan, apakah benar tindakan menjauhkan anak kita agar tidak menirunya?

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Terlambat tidak, lihat milestone. Bisa saja usia 1 tahun normal, tapi usia 2 tahun terlambat. Intervensi diberikan sedini mungkin.

2. Juga untuk momor1 3. Sama sekali menjauhkan anak dari kalimat yang tidak baik kadang 'tidak mungkin'. Ketika anak terkontaminasi kata tidak baik, pertama tanyakan dulu dia dengar dari mana? Konteksnya bagaimana, baru kita jelaskan arti dan mengapa kalimat itu harus dihindari.

Jangan sampai orang tua 'terjebak' saat anak tanya : mom, sex itu apa? 

Orang tua tergagap. E, ternyata,
Name:
Age:
Sex:

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Mencermati tumbuh kembang anak terutama di 2 tahun pertama itu sangat penting. GOLDEN AGE. 

Otak tumbuh pesat pada 2 tahun pertama, dan itu tidak mungkin terulang di masa yang akan datang.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar