Minggu, 25 April 2021

RAMADHAN BERSAMA RASULULLAH ﷺ

 


OLeH: Ustadzah Wahyu Tusi Wardani, M.Farm.Apt.

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸RAMADHAN BERSAMA RASULULLAH ﷺ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ashadualla Ilahailallah wa Ashadu anna muhammadarrasulullah.

Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah menganugerahkan nikmat terbesar pada kita yaitu nikmat Islam.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, yang telah memberikan perhatian khusus terhadap bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan yang lainnya.

Alhamdulillah dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala, pada tahun ini Insya Allah kita akan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang diwajibkan kita shiam dan diturunkan Al Quran sebagai hidayah untuk manusia.
Akhwat ummahat semuanya, kajian online Bidadari Surga, Subhanallah nama yang sangat indah sekali, semoga Alloh ﷻ nanti mengumpulkan kita, bertemu di Surga menjadi Bidadari-Bidadari Surga nanti.
Pada pertemuan ini kita akan membahas sebuah tema dengan judul RAMADHAN BERSAMA RASULULLAH ﷺ.

Subhanallah, insya Allah 4 hari lagi kita akan bertemu dengan Romadhon. 
Apakah kita tahu ada tempat lain untuk beramal selain di dunia ini?
Akhwat ummahat fillah kita sudah berada di ambang pintu Ramadhan. Saya merasa bahwa saya perlu mengingatkan terutama diri saya sendiri juga akhwat ummahat semuanya tentang masalah Ramadhan ini. Karena kita sudah berada di ambang pintu Ramadhan.

Betapa penting seorang muslim merenung sejenak untuk bersiap-siap untuk menyambut Ramadhan. Betapa perlunya seorang muslim menenangkan dan menyadarkan jiwa tentang hak Ramadhan sebelum menjumpai Ramadhan. Di bulan ini Alloh ﷻ menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia. Alloh ﷻ menjadikan bulan ini sebagai bulan yang agung. Alloh ﷻ memberikan keistimewaan yang banyak sekali di bulan Ramadhan ini. Alloh ﷻ menjadikannya sebagai salah satu fase kehidupan yang paling berharga dan salah satu stasiun perjalanan di atas jalan hidup yang lurus. Bulan Ramadhan adalah bulan ruhiyah, bulan pembersihan jiwa, bulan munajat, serta saat untuk menghadap kepada Alloh ﷻ, memohon pertolongan dari yang Maha Tinggi lagi Maha Besar dan menjalin hubungan kepada Alloh ﷻ. 

Akhwat ummahat sekalian, bila kita menyiapkan diri kita menjumpai Ramadhan serta menyadari bahwa perniagaan di dalam bulan Ramadhan ini sebuah perniagaan yang sangat besar yang pasti insya Allah akan mendatangkan keuntungan.
Waktu-waktu yang akan berlalu di dalamnya ada detik-detik, menit-menit dan jam-jam yang sangat berharga dan kesempatan yang ada itu merupakan sebuah kesempatan emas. Ramadhan menyuruh kepada kita, wahai pencari kejahatan, berhentilah, wahai para pencari kebaikan, kemarilah.

Sejak sekarang, akhwat ummahat fillah, hendaklah kita bersungguh-sungguh menyucikan diri dari kotoran-kotoran dosa dan maksiat, karena kita semua akan menghadapi bulan Ramadhan. Karunia Alloh ﷻ di bulan Ramadhan itu lebih luas dibandingkan di waktu-waktu lainnya. 

Persiapkanlah diri kita dengan bertaubat, karena Rasulullah ﷺ bersabda,
"Barangsiapa didatangi bulan Ramadhan tetapi Alloh ﷻ tidak memberikan ampunan kepadanya, maka Alloh ﷻ tidak akan memberikan ampunan kepadanya."

Naudzubillahimindzalik.
Hendaklah kita benar-benar berusaha agar tidak ada waktu yang berlalu tanpa amal sholeh. Jika kita merasa lalai dalam beramal sholeh, hendaklah kita segera menyadari agar segera sadar.
Apabila setan berhasil menimpakan kelalaian pada hati kita dan menjauhkan kita dari sebagian kebaikan-kebaikan yang bisa kita raih di bulan Ramadhan ini, maka hendaklah kita memperserius perjalanan, mengerahkan upaya dan menghadap kembali kepada Alloh ﷻ.

Akhwat ummahat fillah, ketahuilah bahwa interaksi yang dikehendaki di bulan Ramadhan adalah interaksi dalam ketaatan kepada Alloh ﷻ, tidak dalam permainan dan berusahalah agar kita mempunyai amalan yang tidak kita tinggalkan selama Ramadhan. Kita memiliki amal unggulan selama bulan Ramadhan. Akhwat ummahat fillah, semoga Alloh ﷻ melimpahkan shalawat dan salam kepada sayyidina muhammad shallallahu alaihi wasallam juga kepada segenap keluarga dan sahabat.

◾VIDEO

"Andai ini Ramadhan terakhir ku, Layakkah aku berhari raya."

Ya Allah,
andai ku tahu ini Ramadhan terakhirku, tentu siang dan malam ku tidak jemu berzikir, melaungkan syair rindu mendayu, merayu dan memohon Kepada-Mu,  Tuhan yang satu. 

Ya Robbul Izati, 
andai ku tahu ini Ramadhan terakhirku, shalat ku, ibadah ku,  tentu kusandar kan diatas rasa iman dan takwa kehadirat-Mu. 

Ya Allahu Ya Latif, 
andai ku tahu ini Ramadhan terakhirku, tidak akan pernah lagi aku masih mencurangi dan pasti kutangisi, kecurangan janji. 

...innasolati wanusuki wamah ya ya wamamati lillahi robbil'alamiin.
"Sesungguhnya shalat ku, ibadah ku, hidup ku dan mati ku, kuserahkan hanya kepada Alloh ﷻ Tuhan seru sekalian alam."

Seandainya ku tahu ini Ramadhan terakhirku,
Tidak akan aku sia-siakan sesaat yang berlalu, setiap kesempatan,  juga masa yang terluang alunan Al Kitab-Mu, bakal kudendang dan ku syairkan, dan Al Qur'an menjadi diari seharian. 

Seandainya ku tahu ini Ramadhan terakhirku,
Tentu malam-Mu aku sibukkan, bertaraweh,  berqiamul lail, bertahajud, mengadu, merintih dan menangisi tikar shalat yang merindui kehadiran aku, meminta belas kasih. 

Sesungguhnya aku tak layak ke surga-Mu, tapi tidak pula aku sanggup ke neraka-Mu dan lepaskanlah kami dari azab api neraka-Mu, Ya Syafi'.

Seandainya ku tahu ini Ramadhan terakhirku,
tentu aku bakal menyediakan batin dan zahir, mempersiapkan diri, rohani, dan jasmani menanti jemputan Izrail di kiri dan kanan dari lorong-lorong ridho Ar Rahman. 

Duhai Ilahi, 
andai ini Ramadhan terakhir kami, jadika lah Ramadhan paling berarti, paling berseri menerangi kegelapan hati kami menuju ke jalan ridho MU, semoga bakal mewarnai kehidupan kami disana nanti. 

Malam raya, mereka sibuk bersuka ria, namun aku disini masih lagi meratapi dan menginsafi segala kekhilafan sepanjang Ramadhan tahun ini. Dan jika sekiranya benar ini Ramadhan terakhir ku, layakkah aku bertanya Alloh ﷻ...

"Dan Alloh ﷻ jualah yang mengetahui rahasia langit dan bumi dan kepada-Nyalah dikembalikan segala urusan. Oleh itu,  sembahlah Dia serta berserahlah kepada-Nya. Dan (ingatlah), Tuhanmu tidak sekali kali lalai akan apa yang kamu lakukan."
(QS. Hud : 123)

Ini saya sertakan Power Point ada 50 slide itu. Silakan dibuka, dipelajari nanti disilahkan dibaca ketika ada waktu. Di bab ini saya membahas tentang "Mengapa harus meraih kesuksesan di bulan Ramadhan".
Kemudian saya lanjutkan dengan kesuksesan itu harus dimulai sejak sebelum Ramadhan. Hari ini kita di penghujung bulan Sya'ban ya. 4 hari menjelang Ramadhan. Kita harus sudah memulai. Apa saja yang harus kita mulai, harus kita siapkan sebelum menghadapi Ramadhan ini.

Berikutnya kesuksesan terkait dengan ibadah puasa Ramadhan, kemudian tentang kesuksesan terkait dengan muamalah di bulan Ramadhan. Kemudian hal-hal yang tidak muncul saat di bulan Ramadhan dan kesuksesan yang harus terus dipelihara setelah Ramadhan.

Taujih Rabbani

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Taujih Nabawi

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ (رواه النسائي)‏

"Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan dimana Alloh ﷻ mewajibkan kepada kaliau untuk berpuasa. Pada bulan ini dibuka pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta dibelenggunya para pemimpin syaitan. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih mulia dibandingkan dengan 1000 bulan. Maka barang siapa yang diharamkan kebaikannya, maka ia tidak akan mendapatkan kebaikannya." (HR. Nasa'i)‏

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ (روه الترمذي)‏

"Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila tiba malam pertama di bulan Ramadhan, maka syaitan dan pemimpin-pemimpin jin akan dibelenggu, pintu-pintu neraka akan dikunci dan tidak satu pintupun dibuka, dan dibukanya pintu-pintu surga dan tidak satupun yang ditutup. Pada malam itu akan ada penyeru, “Wahai pencari kebaikan, raihlah! Wahai pencari keburukan cukuplah!. Dan Alloh ﷻ akan memberikan ampunan dari api neraka, dan itu diberikan setiap malam." (HR. Turmudzi)‏

◼️Pembahasan

√ Mengapa Harus Meraih Kesuksesan Di Bulan Ramadhan?
Kesuksesan Harus Dimulai Sejak Sebelum Ramadhan.
Kesuksesan Terkait Dengan Ibadah Puasa Ramadhan.
Kesuksesan Terkait Dengan Muamalah Di Bulan Ramadhan.
Hal-Hal Yang Tidak Merusak Kesuksesan Di Bulan Ramadhan.
Kesuksesan Harus Terus Terpelihara.

◼️Setelah Ramadhan

Dasar Keharusan Meraih Kesuksesan Di Bulan Ramadhan

🔸1. Karena Ramadhan merupakan sebuah “institut” yang akan menghasilkan “sarjana-sarjana” ketakwaan kepada Alloh ﷻ. 
Alloh ﷻ berfirman (QS. Al-Baqarah: 182) : 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

🔸2. Karena Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an merupakan dasar pijakan untuk meraih kesuksesan dunia & akhirat:

َهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (QS. Al-Baqarah: 185)‏

🔸3. Karena Ramadhan Merupakan Bulan Yang penuh keberkahan, sedangkan kesuksesan tidak akan berarti tanpa adanya faktor keberkahan: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ ... (رواه النسائي)‏

"Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan dimana Alloh ﷻ mewajibkan kepada kaliau untuk berpuasa. Pada bulan ini dibuka pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta dibelenggu nya para pemimpin syaitan..."
(HR. Nasa’i)

🔸4. Karena Ramadhan Merupakan Bulan Diberikannya Kesempatan Dihapuskannya Segala Dosa dan Kesalahan Manusia

Rasulullah ﷺ bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ (رواه مسلم)‏

"Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalat lima waktu, dari jum’at ke jum’at dan dari Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa diantara keduanya, selama seseorang menghindari dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)‏

🔸5. Karena Ramadhan Merupakan Bulan Dibukanya Pintu-Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu-Pintu Neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ (رواه النسائي)‏

"Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan dimana Alloh ﷻ mewajibkan kepada kaliau untuk berpuasa. Pada bulan ini dibuka pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta dibelenggunya syaitan. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih mulia dibandingkan dengan 1000 bulan. Maka barang siapa yang diharamkan kebaikannya, maka ia tidak akan mendapatkan kebaikannya." (HR. Nasa'i)‏

🔸6. Karena di bulan Ramadhan, Alloh ﷻ sendiri yang akan langsung memberikan pahala-Nya kepada Sha’imin.

عن أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ... (رواه البخاري)‏

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, bahwa Alloh ﷻ berfirman, “Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan (langsung) memberikan pahala kepada orang yang berpuasa. Dan puasa adalah perisai...” (HR. Bukhari)‏

🔸7. Karena keburukan lahiriyah orang yang berpuasa adalah indah secara hakikat ilahiyah

Hal ini seperti “aroma tidak sedap” yang keluar dari mulut orang yang berpuasa, sementara di mata Alloh ﷻ, aroma tersebut lebih harum dibandingkan dengan minyak kasturi. Dalam hadits diriwayatkan: 

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"...Aroma mulut orang yang tidak sedap dari orang yang berpuasa adalah lebih harum di sisi Alloh ﷻ dibandingkan dengan minyak kasturi...” (HR. Bukhari)‏

🔸8. Ramadhan Merupakan Bulan Dibukakannya Kemenangan-Kemenangan Umat Islam 

Sejarah menggambarkan kepada kita, banyak kemenangan-kemenangan Islam, Alloh ﷻ berikan di bulan Ramadhan, diantaranya adalah:
Perang Badar Kubra (Th. 2 H)‏
Persiapan Perang Ahzab dan Penggalian Parit (Selesai bulan Syawal th. 5 H)‏
Fathu Makah (th. 8 H). 
√ Perang Tabuk (th. 9 H)‏
Kemenangan Thariq bin Ziyad (Th. 92H) 

🔸9. Ramadhan Merupakan Bulan Ditambahnya Rezeki Orang-Orang Beriman 

Di bulan Ramadhan, Alloh ﷻ membukakan pintu-pintu rezekinya kepada para hambanya; 

لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Supaya Alloh ﷻ memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Alloh ﷻ menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Alloh ﷻ memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. An-Nur : 38)‏

🔸10. Karena Alloh ﷻ menyediakan satu pintu surga, khusus untuk orang-orang yang berpuasa. 

Selain mendapatkan berbagai benefit dan kemuliaan, puasa akan mendapatkan balasan berupa surga yang khusus diberikan hanya kepada orang-orang puasa: 

عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

"Dari Sahl ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang disebut Arrayan. Masuk dari pintu tersebut orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat. Tidak akan seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut selain mereka.” Dikatakan, “Dimanakah orang-orang yang puasa?” Lalu mereka berdiri dan tidak dapat masuk kecuali mereka. Apabila mereka telah masuk, pintu tersebut ditutup." (HR. Bukhari)‏

◼️Cara Menggapai Kemuliaan Ramadhan

Menggapai kemuliaan Ramadhan adalah dengan memaksimalkan potensi yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan. Diantaranya adalah dengan modal 5M: 

~ Menumbuhkan azam yang kuat, untuk menjadi “orang terbaik” di bulan ramadhan dan pasca ramadhan... 
~ Membuat Rancangan Program Ramadhan, baik dengan keluarga (seperti jadual shalat tarawih, target bacaan Al-Qur’an, target-target pribadi, seperti baca buku-buku tertentu, dan sebagainya. 
~ Melakukan aktivitas terbaik yang dianjurkan oleh Alloh ﷻ dan Rasul-Nya selama menjalani proses Ramadhan.
Menghindarkan diri sebisa mungkin dari amaliyah-amaliyah yang tidak bermanfaat atau patut dihindarkan selama Ramadhan...
~ Menjadikan Ramadhan sebagai institut (madrasah) untuk perbaikan diri, untuk menggapai kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. 

◼️Kesuksesan Dimulai Sejak Sebelum Ramadhan

★1. Memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban

Rasulullah ﷺ mencontohkan banyak berpuasa sunnah di bulan Sya’ban. Bahkan dalam banyak riwayat dikatakan oleh Aisyah ra : 

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ صِيَامِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ ... وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً (رواه مسلم)‏

"Dari Abu Salamah ra berkata, Aku bertanya kepada Aisyah ra tentang puasanya Rasulullah ﷺ. Beliau berkata, “Aku tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak dibandingkan dengan puasa beliau di bulan Sya’ban. Beliau berpuasa penuh di bulan Sya’ban, beliau berpuasa di bulan Sya’ban kecuali sedikit.” (HR. Muslim)‏

★2. Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an & Menunaikan Kewajiban Maliyah (Harta), Seperti Zakat.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sebagaimana yang nuqil oleh Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam Fathul Bari : 

كان المسلمون إذا دخل شعبان أكبوا على المصاحف وأخرجوا الزكاة....

"Adalah kaum muslimin apabila telah memasuki bulan sya’ban, mereka membaca mushaf-mushaf mereka. Mereka juga mengeluarkan zakat mal mereka..." 
(Fathul Bari Juz XIII/ hal 310 – 311/ Kitab Al-I’tisham Bil Kitabi Was Sunnah)‏

★3. Memperbanyak Doa 

Salah satu amalan yang dilakukan Rasulullah ﷺ menjelang Ramadhan adalah memperbanyak doa ; 

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِذَا دَخَلَ رَجَبَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ (رواه البزار والطبراني في الأسط)‏

"Dari Anas bin Malik ra bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ apabila telah memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, “Ya Allah berikanlah kepada kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (usia kami) hingga bulan Ramadhan..." 
(HR. Al-Bazar & Atthabrani Dalam Mu’jam Al-Ausath)‏

★4. Mengingat-ingat Keutamaan Bulan Ramadhan 

Rasulullah ﷺ dalam banyak riwayat menjelaskan tentang keutamaan bulan ramadhan, bahkan diantara riwayat tersebut terdapat sebuah riwayat yang mengatakan bahwa beliau berkhutbah di hari-hari akhir di bulan sya’ban.

Diantara keutamaan bulan Ramadhan adalah: 
~ Bulan penuh keberkahan.
~ Bulan diturunkannya Al-Qur’anul Karim.
~ Bulan dilipatgandakannya pahala kebaikan.
~ Bulan yang didalamnya terdapat malam lailatul qadar.
~ Bulan dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka dan dibelenggunya syaitan. 
Bulan diberikannya kesempatan bagi setiap insan untuk mendapatkan ampunan dari Alloh ﷻ. 

★5. Tidak berpuasa sehari atau dua hari sebelum ramadhan, terlebih-lebih pada yaumus syak. 

Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ (رواه البخاري)‏

"Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah kalian mendahului puasa ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari menjelang ramadhan, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, dan berpuasa pada hari tersebut." (HR. Bukhari)‏

★6. Membaca Doa Ketika Melihat Hilal Ramadhan

Rasulullah ﷺ diriwayatkan : 

عَنْ طَلْحَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ (رواه أحمد والدارمي)‏

"Dari Thalhah ra berkata, bahwasanya Rasulullah ﷺ apabila melihat hilal (Ramadhan) beliau berdoa, “Ya Allah jadikanlah bulan ini kepada kami dengan keamanan dan keimanan, dengan keselamatan dan keislaman. Rabbku dan Rabbmu Alloh ﷻ..." (HR. Ahmad & Imam Addailami)‏

★7. Bersilaturahim terhadap saudara dan keluarga..?

~ Silaturrahim merupakan salah satu anjuran dari Rasulullah ﷺ, yang memiliki keutamaan yang cukup besar. Diantaranya adalah hadits; “Barang siapa yang menginginkan rezekinya diluaskan serta nama baiknya dilanggengkan, maka sambunglah tali persaudaraan nya.” (HR. Muslim)‏
~ Silaturrahim boleh dilakukan pada waktu kapan saja, (termasuk di dalamnya qabla ramadhan) selama tidak “mengganggu” kerabat yang akan menjadi tujuan silaturrahim kita. 
~ Diperbolehkan juga saling bermaafan seraya saling berdoa agar diberikan kekuatan, kemudahan dan keberkahan Alloh ﷻ selama menjalankan ibadah puasa ramadhan. Karena dengan demikian akan menjadikan puasa kita lebih tenang.

★8. Ziarah Qubur Qabla Ramadhan..? 

~ Tidak ada anjuran khusus dari Rasulullah ﷺ untuk ziarah qubur menjelang Ramadhan, walaupun secara umum ziarah qubur diperbolehkan kapan saja. 
~ Mengkhususkan ziarah qubur menjelang Ramadhan dengan keyakinan sebagai sebuah keharusan, atau dengan keyakinan ahli qubur akan menangis dan tersiksa jika kita tidak menziarahinya adalah tidak diperbolehkan. Karena sama sekali tidak memiliki dasar hukum. 
~ Jika hanya memaanfaatkan “event” qabla ramadhan sebagai saat untuk ziarah qubur, tanpa adanya keyakinan-keyakinan tertentu, maka masih diperbolehkan. Namun hendaknya ziarah qubur menjadi sarana untuk taqarrub kepada Alloh ﷻ, dengan mengingat-ingat kematian.

◼️Kesuksesan Terkait Ibadah Ramadhan

🔹1. Tekad yang kuat, dan niat yang ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Alloh ﷻ.
Walaupun puasa ramadhan merupakan ibadah yang langsung akan diberikan pahala oleh Alloh ﷻ sendiri, namun perlu penekanan pada keikhlasan hanya mengharap keridhaan Alloh ﷻ serta memiliki tekad yang kuat untuk menjadi yang terbaik di bulan Ramadhan.

عن ألي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

"Dari Abu Hurairah ra bahwa, Rasulullah ﷺ bersabda, Alloh ﷻ berfirman, “Semua amal ibadah anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Karena puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan pahala padanya."

🔹2. Menginapkan Niat, Minimal Sejak Sebelum Fajar
Berbeda dengan puasa sunnah yang diperbolehkan untuk berniat setelah terbitnya fajar, dalam puasa ramadhan, disyaratkan untuk “memabitkan” niat sejak malam hari, atau minimal sejak sebelum terbit fajar. Rasulullah ﷺ bersabda: 

عَنْ حَفْصَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ (رواه النسائي)‏

"Dari Hafsah ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang tidak memabitkan puasa sejak sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.” (HR. Nasa’i)‏

🔹3. Makan Sahur 
Selain berfungsi untuk memberikan kekuatan selama menjalankan ibadah puasa, sahur merupakan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Karena dalam sahur terdapat keberkahan dari Alloh ﷻ, yang mungkin tidak terdapat pada waktu-waktu yang lain. 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً (رواه البخاري)‏

"Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya pada makan sahur itu ada keberkahannya.” (HR. Bukhari)‏

🔹4. Mengakhirkan Sahur 
Selain dianjurkan sahur, sahur juga dianjurkan untuk diakhirkan menjelang waktu subuh. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ حَدَّثَهُ أَنَّهُمْ تَسَحَّرُوا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامُوا إِلَى الصَّلاَةِ قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ أَوْ سِتِّينَ يَعْنِي آيَةً  (رواه البخاري)‏

"Dari Anas bin Malik ra bahwasanya Zaid bin Tsabit menyampaikan padanya bahwasanya mereka sahur bersama Rasulullah ﷺ, kemudian mereka bangkit untuk melaksanakan shalat.” Aku (Anas bin Malik) bertanya, “Berapa jarak antara keduanya (antara sahur dan shalat)? Zaid berkata, “Sekitar 50 atau 60 an ayat”. (HR. Bukhari)‏

🔹5. Banyak Beristighfar Pada Waktu-Waktu Sahur (Sebelum Subuh)‏

Waktu-waktu sahur (sebelum subuh atau sepertiga malam terakhir), merupakan waktu-waktu yang sangat baik untuk bermunajat kepada Alloh ﷻ. Syeikh Sayid Qutub menyebutnya dengan ( الدقائق الغالية ) detik-detik yang sangat berharga. Alloh ﷻ berfirman (QS. Addzariyat: 18): 

وَبِاْلأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ(18)‏

"Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Alloh ﷻ)."

Oleh karenanya, hendaknya di waktu-waktu tersebut, kita mengurangi “tertawa”, dan memperbanyak menangis dalam munajat kepada Alloh ﷻ.

🔹6. Istiqamah Melaksanakan Shalat Tarawih
Karena shalat tarawih memiliki keutamaan yang tidak dimiliki oleh shalat-shalat lainnya. 
Dalam hadits diriwayatkan: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)‏

"Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang mendirikan ramadhan (shalat tarawih), dengan keimanan dan keikhlasan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari Muslim)‏

🔹7. Memperbanyak Dzikir & Doa
Karena pada bulan ramadhan, khususnya di saat-saat sedang berpuasa, merupakan waktu-waktu yang baik untuk berdoa, Alloh ﷻ berfirman: 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِيوَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

🔹8. Menjaga Lisan Dari Semua Perkataan Yang Tidak Bermanfaat
Karena pada hekekatnya puasa tidaklah sekedar menahan lapar dan dahaga saja. Namun lebih dari itu, puasa adalah menjaga dari segala ucapan yang tidak bermanfaat, apatah lagi perkataan-perkataan yang kotor, jorok, kasar, menyakitkan dan mengadu domba. Dalam Hadits Qudsi Alloh ﷻ berfirman : 

الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ 

"Puasa adalah perisai, maka janganlah berkata keji, janganlah berkata kasar dan janganlah berkata kotor. Dan apabila seseorang mencacinya atau mencelanya maka hendaknya ia mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” 
(HR. Bukhari)‏

🔹9. Menjaga Anggota Badan Dari Perbuatan Yang Tidak Bermanfaat. 
Selain menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat, juga dianjurkan untuk menjaga anggota badan dari perbuatan yang tidak bermanfaat, seperti berlama-lama menonton TV, Film yang tidak bermanfaat, bermain games, banyak tidur, membaca komik, dan sebagainya. Namun hendaknya digunakan untuk beramal ibadah atau membantu orang lain: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ (رواه أحمد)‏

"Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Bisa jadi seorang yang berpuasa, mendapatkan bagian dari puasanya hanyalah rasa lapar dan dahaga. Dan bisa jadi seorang yang shalat malam (tarawih) mendapatkan bagian dari shalatnya hanyalah begadang saja.” (HR. Ahmad)‏

🔹10. Membaca Dan Mengkhatamkan Al-Qur’an 
Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, oleh karenanya sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an; 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ (رواه أحمد)‏

"Dari Abdullah bin Amru bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat bagi seseorang pada hari kiamat. Puasa berkata, “Ya Allah, Engkau larang ia makan dan memuaskan syahwat di waktu siang, sekarang ia meminta syafaat kepadaku karena itu.” Berkata pula Al-Qur’an, “Engkau larang ia tidur di waktu malam, sekarang ia meminta syafaat kepadaku mengenai itu. Maka syafaat kedua mereka diterima oleh Alloh ﷻ." (HR. Ahmad)‏

🔹11. Menyegerakan Berbuka Puasa 
Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk menyegerakan “membatalkan” puasa manakala telah tiba waktu berbuka. Dalam hadits diriwayatkan: 

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ (متفق عليه)‏

"Dari Sahl bin Sa’d ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Manusia senantiasa akan mendapatkan kebaikan manakala mereka menyegerakan buka puasa.” (HR. Bukhari Muslim)‏

🔹12. Membaca Doa Ketika Berbuka Puasa

Dianjurkan pula untuk berdoa ketika berbuka puasa. Dalam hadits diriwayatkan: 

عَنِ بْنِ عُمَرَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ (رواه أبو داود)‏

"Dari Ibnu Umar ra bahwasanya Rasulullah ﷺ apabila berbuka puasa beliau berdoa, “Telah hilanglah dahaga, telah basa urat-urat, dan telah “tetap” pahala, insyaAllah." (HR. Abu Daud)‏

🔹13. I’tikaf Pada Sepuluh Malam-Malam Terakhir Di Bulan Ramadhan
Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan Rasulullah ﷺ memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan : 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ (رواه البخاري)‏

"Dari Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah ﷺ apabila telah memasuki sepuluh terakhir di bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya, beliau hidupkan malamnya dan beliau bangunkan keluarganya." (HR. Bukhari)‏

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ (رواه البخاري)‏

"Dari Abdullah bin Umar ra berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ senantiasa beri’tikaf pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)‏

🔹14. Memberikan Buka Puasa Bagi Sha’imin
Dalam hadits diriwayatkan 

عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا  (رواه الترمذي)‏

"Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang memberikan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dia orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. Turmudzi)‏

🔹15. Umrah Di Bulan Ramadhan
Jika Alloh ﷻ memberikan keluasa rezeki, tidak ada salahnya sesekali untuk melaksanakan umrah ke tanah suci di bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي (رواه مسلم)‏

Dari Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan, menyerupai pahalanya dengan haji, atau dengan haji bersama saya." (HR. Muslim)‏

◼️Kesuksesan Terkait Muamalah Di Bulan Ramadhan

🔸1. Bermurah Hati Di Bulan Ramadhan 
Rasulullah ﷺ mencontohkan bahwa beliau senantiasa bermurah hati di bulan Ramadhan: 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ (متفق عليه)‏

"Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling murah hati. Dan beliau lebih murah hati pada bulan Ramadhan, yaitu ketika beliau ditemui Jibril. Biasanya, Jibril meneui beliau pada setiap malam bulan Ramadhan, untuk mempelajari Al-Qur’an. Maka Rasulullah ﷺ lebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang berhembus." (HR. Bukhari Muslim)‏

🔸2. Memperbanyak Infak Shadaqah 
Di bulan Ramadhan, setiap amalan dilipatgandakan pahalanya, oleh karena itulah kita dianjurkan untuk memperbanyak infak dan shadaqah di bulan Ramadhan. 

عَنْ أَبِيْ كَبْشَةَ اْلأَنْمَارِيّ, قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُ مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ صَدَقَةٍ (رواه الترمذي)‏

"Dari Abi Kabsyah Al-Anmary ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak akan berkurang harta seorang hamba mu’min karena shadaqah.” (HR. Turmudzi)‏

🔸3. Ghaddul Bashar (Menjaga Pandangan Terhadap Lawan Jenis) Di Bulan Ramadhan

Wapaupun seharusnya ghaddul bashar tidak hanya harus dilakukan di bulan Ramadhan, melainkan disetiap waktu. 

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ(30)وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh ﷻ Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya..." (QS. Annur: 30-31)‏

🔸4. Tidak Berdandan Berlebihan
Demikian juga bagi kaum hawa, untuk lebih “sopan” dalam berdandan, baik dalam tampilan, warna, model, maupun sikap dan perilaku. 

وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُولَتِهِنَّ ...

"janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka...." (QS. Annur: 31)‏

🔸5. Memperbanyak Silaturrahim (Baca; Prospek)‏
عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ (رواه البخاري)‏

"Dari Anas bin Malik, bahwasnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang menginginkan supaya rezekinya diluaskan serta nama baiknya dilanggengkan, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahimnya.” (HR. Bukhari)‏

🔸6. Samhan (Senantiasa Memudahkan Urusan Dengan Orang Lain, Khususnya Dalam Hal Bisnis)‏
Dalam sebuah hadits diriwayatkan: 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى (رواه البخاري)‏

Dari Jabir bin Abdillah ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Mudah-mudahan Alloh ﷻ memberikan rahmat kepada seseorang yang memudahkan orang lain apabila menjual, memudahkan orang lain apabila membeli dan memudahkan orang lain dalam menagih hutang.” (HR. Bukhari)‏

🔸7. Sebisa Mungkin Melakukan Muamalah Sesuai Dengan Syariah
Karena berometer ketakwaan seseorang, dapat diukur diantaranya dari aspek muamalah. Sementara Alloh ﷻ menginginkan agar kita semua menjadi orang bertakwa dengan Ramadhan, Alloh ﷻ berfirman (QS. 2 : 188).

وَلاَ تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِاْلإِثْمِ وأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Dan janganlah kalian memakan harta sebagian yang lain dengan cara yang bathil. Dan janganlah pula kalian membawa urusan harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebagian dari harta manusia dengan cara yang dosa sedangkan kalian mengetahui."

◾RAMADHAN FOR KIDS

Maaf mungkin agak di luar tema, tetapi saya ini bonus begitu ya, bagi umahat yang sudah memiliki anak kecil. Bagaimana kita mendidik anak-anak kita tentang Ramadhan. Karena ini sebuah momen yang sangat spesial begitu ya. Ramadhan for kids.

"KESAN" lebih penting,
"PESAN" urusan berikutnya.

~ Mereka yang berhasil mengingat Ramadhan dengan kesan yang positif, menarik,  dan menyenangkan akan memperoleh dorongan motivasi yang kuat untuk semakin menunggu kedatangannya di tahun-tahun berikutnya. 
~ Mereka yang tidak memperoleh kesan yang istimewa, akan menyikapi dengan biasa-biasa saja di tahun berikutnya. 
~ Bagi mereka yang mampu menyimpan kesan dan kenangan yang tidak terlupakan dengan bulan ini, maka selanjutnya akan menunggu penuh harap kedatangan bulan penuh mulia ini.

Akhwat umahat semua maaf ini agak menyimpang dari tema utama, tapi saya ingin sekali menekankan dan menyampaikan pesan ini, bagaimana mendidik anak-anak kita di bulan Ramadhan, bulan yang spesial termasuk spesial juga ini momen spesial untuk mendidik anak-anak kita. Untuk mengenal Alloh ﷻ, mengenal Islam, mengenal syariatnya dan sebagainya. Akhwat umahat fillah,  jadi kalau kita ingin mendidik anak di bulan Ramadhan ini, misalnya tentang cara melatih mereka berpuasa begitu ya, saya minta "kesan" itu lebih penting, "pesan" itu urusan berikutnya. Anak-anak kita yang berhasil mengingat Ramadhan dengan kesan yang positif, menarik dan menyenangkan maka dia akan memperoleh dorongan, motivasi yang kuat untuk semakin menunggu kedatangan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya.

Tetapi kebalikannya, mereka yang tidak memperoleh kesan istimewa dan akan menyikapinya dengan biasa-biasa saja di tahun-tahun berikutnya. Jadi kalau anak-anaknya tidak mendapatkan kesan istimewa dengan di bulan Romadhon begitu ya. Apa lagi "kalau Ramadhan itu saya harus puasa, Ramadhan itu lapar, panas begitu ya", maka dia di tahun-tahun berikutnya, tidak akan ada rasa kerinduan bertemu Ramadhan. Bagi mereka yang mampu menyimpan kesan dan kenangan yang tak terlupakan dengan bulan ini, maka selanjutnya akan menunggu penuh harap kedatangan bulan penuh mulia ini.

Jadi PR kita adalah kesan itu harus lebih penting kita tanamkan pada anak, bawah Ramadhan itu indah, Ramadhan itu menyenangkan begitu ya. Nah baru pesan itu urusan berikutnya.
Maaf-maaf begitu ya, seperti acara ulang tahun, ulang tahun sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu sangat dirindukan anak-anak, Kenapa? Karena ulang tahun momen yang menyenangkan, ada pesan yang positif itu ya.

Nah kita harus bisa menciptakan Ramadhan ini menjadi sebuah momen yang sangat menyenangkan begitu ya. Jadi bagi anak-anak kita yang mampu menyimpan kesan dan kenangan yang indah tentang Ramadhan. Betapa indahnya Ramadhan, nikmatnya Ramadhan. Maka dia akan menunggu-nunggu datangnya Ramadhan yang untuk tahun-tahun berikut.

Kitalah yang akan memberikan peran dalam menempelkan kesan positif puasa pada sanubari anak-anak kita hingga kelak dewasa begitu ya. Jadi tolong hargai statement puasa dan apa saja yang berkaitan dengan dengan puasa. Itulah tindakan pertama yang bisa kita lakukan untuk menanamkan image yang menarik pada anak-anak kita. Jadi pertama begitu ya puasa itu menyenangkan, menjelang puasa kita sudah menghias rumah kita. Silakan kita hias seperti ada suasana ulang tahun atau seperti apa, pokoknya ada kesan bahwa ada sesuatu yang sangat luar biasa begitu ya. 

Untuk mendidik anak-anak berpuasa, tolong longgarkan pengertian puasa, sesuai dengan tahapan pemahaman anak. Yang penting bagi anak adalah kesukaannya untuk berpuasa, walaupun seperti apapun bentuk puasanya. Kalau dalam syariat itu kan perintahkan anakmu pada usia 7 tahun untuk salat dan pukullah anakmu pada usia 10 tahun kalau tidak salat.

Penerapan syariat yang ketat, yang sesuai dengan syariat itu yaitu ada pada usia 7 tahun. Jadi anak-anak kita, kalau kita mau melatih anak kita yang di bawah usia 7 tahun begitu ya, maka longgarkan pengertian puasa sesuai dengan kemampuan anak-anak kita.

Anak kita umur 3 tahun mau kita latih untuk berpuasa begitu ya. Jadi kita sebelum Ramadhan, kita beri tahu tentang puasa itu apa, kemudian ketika puasa jam 6 pagi misalnya, "bangun-bangun sahur dulu ini bulan Ramadhan, jam 6 sahur Adek ini kan bulan Ramadhan Adik sekarang sahur jam 6, nanti Adek jam 9 boleh buka puasa.
Jadi puasanya selama 3 jam begitu ya. Setelah dia berhasil puasa sampai jam 9, kita beri ucapan, "selamat Adik sudah bisa berpuasa begitu ya." Kemudian setelah 2 hari dia bisa berpuasa selama 3 jam, hari ke 3 ditingkatkan menjadi puasa selama 4 jam gitu ya. Kemudian pada hari ketiga, "selamat Adik sudah bisa berpuasa."

Jadi dia merasa bahwa saya bisa ya berpuasa begitu ya. Dia akan ikut bangga juga, nanti ketika ketemu dengan neneknya, dia akan cerita, "nenek saya juga berpuasa". 

Jangan sampai begitu ya, sebelum Ramadhan anak kita usia 3 - 4 tahun kita beri tahu begitu ya tentang keutamaan berpuasa. Karena sudah termotivasi berhari-hari sebelumnya, maka anak-anak berkobar semangatnya untuk puasa di hari-hari yang pertama. Anak TK umur 5 tahun begitu ya. Nah di saat sahur anak-anak mengatakan akan berpuasa hingga maghrib, sampai yang mampu membayangkan tantang begitu ya. Dia belum tahu bagaimana tantangan lapar dan dahaga ketika siangnya, tapi dia ingin sekali berpuasa magrib.

Belum sampai magrib, anak-anak kita sudah mulai merengek-rengek untuk berbuka. Nah jika ini terjadi dampak negatifnya adalah anak akan merasa dirinya telah gagal berpuasa seperti harapan yang semula. Rasa percaya dirinya untuk berpuasa di hari berikutnya itu menjadi kendor begitu ya. Sehingga metode mengajarkan berpuasa, maka harus berpuasa secara bertahap, sesuai dengan kemampuan anak-anak.

Diberi tahapan yang paling ringan dulu, kemudian jika sudah berhasil dengan mudah, baru ditingkatkan oada tahapan yang lebih berat. Penghargaan bisa kita berikan kepada anak-anak kita. Kualitas penghargaan itu semakin meningkat seiring dengan meningkatnya prestasi anak-anak kita.
Dan penghargaan itu tidak harus berupa uang gitu ya. Penghargaan itu bisa dengan perhatian, "adek nanti kalau berpuasa, Umi anterin ketika berangkat TPA", "kalau adek bisa berpuasa, nanti Umi dongengin sebelum tidur" begitu ya. Juga bisa dengan bintang prestasi berhadiah.

Oh iya tadi tambahkan, tolong ada hiasan istimewa di rumah selama Ramadhan begitu ya. Perlu diciptakan suasana istimewa di rumah, supaya anak merasakan betapa istimewanya peristiwa berpuasa itu. Misalnya menghias kamar seperti ada pesta ulang tahun, menciptakan suasana Islami di kamar anak, maupun di dalam rumah itu perlu itu ya.

Kemudian tips membangunkan anak sahur yang usia 5 tahun mau diajak sahur begitu ya. Maka pertama pastikan jatah tidur anak kita itu cukup. Kemudian yang kedua kita bangunkan anak kita suruh senam pasif begitu ya, kita gerakkan tangan kanan, digerakkan kakinya seperti begitu ya, senam begitu ya. Kemudian kita bawakan minuman hangat di tempat tidurnya, suruh duduk suruh minum. Kalau masih ngantuk, ajak anak sahur di alam terbuka, di teras teras rumah itu ada di suasana segar ya.

Itu mungkin dari saya begitu ya, mungkin powerpoint saya ada 50 slide, silakan dibaca. Semoga itu sudah sangat lengkap sekali, bisa menjadi bekal kita untuk menghadapi Ramadhan ini. 

Fastabiqul Khairat.
Afwan kalau ada salah serta khilaf.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

√ Tambahan

🔹24 JAM DI BULAN RAMADHAN AKTIVITAS DINI HARI

1) Bangun tidur dengan segera berdzikir, berwudhu, dan shalat. 

Dengan melakukan seperti ini akan lepas tiga ikatan setan ketika tidur, “Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Alloh ﷻ, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepaslah lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari, no. 1142 dan Muslim, no. 776).

2) Setelah shalat, berdoa sesuai dengan hajat yang diinginkan karena sepertiga malam terakhir (waktu sahur) adalah waktu terkabulnya doa.

“Rabb kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Alloh ﷻ berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.”
(HR. Bukhari, no. 1145 , Muslim, no. 758).

3) BERSAHUR.
Ingatlah bahwa dalam makan sahur terdapat keberkahan,
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”
(Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari)

4) Sambil menunggu adzan Shubuh, memperbanyak
istighfar dan menyempatkan membaca Al-Quran,
“Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17).

5) Segera mandi wajib bagi yang junub.
“Rasulullah ﷺ pernah menjumpai waktu fajar di  bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa.”
(HR. Muslim, no. 1109).
 
6) Menjawab Muadzin Dan Berdoa.

“Ucapkanlah sebagaimana disebutkan oleh muazin. Lalu jika sudah selesai kumandang azan, berdoalah, maka akan diijabahi (dikabulkan).”

“Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqamah, maka berdoalah (kala itu).” (HR. Ahmad)

7) Melaksanakan shalat sunnah Fajar (qabliyah Shubuh) sebanyak dua rakaat.
“Tidak ada shalat yang Nabi sangat perhatian padanya selain dua rakaat qabliyah Shubuh.” 
(HR. Bukhari, 1169 dan Muslim, no. 724)

8) Shalat sunnah Fajar dijaga sebagaimana shalat sunnah rawatib lainnya.
“Dua rakaat shalat sunnah Fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim, no. 725)

“Barang siapa mengerjakan shalat sunnah (rawatib) dalam sehari semalam sebanyak 12 rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728).

9) Melaksanakan shalat Shubuh berjamaah di masjid.
 
“Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian.”
(HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650).

10) SHOLAT SUNNAT SYURUQ
"Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, apabila shalat Shubuh beliau duduk di tempat shalatnya hinga matahari terbit." (HR. Muslim)

"Siapa shalat Shubuh dengan berjama'ah, lalu duduk berdzikir kepada Alloh ﷻ hingga matahari terbit, lalu shalat dua raka'at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna." 
(Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

🔹AKTIVITAS SIANG HARI

11) Sejak terbit fajar Shubuh, rukun dan tidak melakukan pembatal-pembatal puasa.

12) Saat puasa, meninggalkan hal-hal yang diharamkan yaitu berdusta, ghibah (membicarakan jelek orang lain), namimah (adu domba), dan lain-lain. 

13) Melakukan shalat sunnah Dhuha.

14) Memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan karena keutamaannya sangat luar biasa dibanding dengan sedekah pada bulan lainnya.
“Nabi adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al Quran kala itu. Dan Rasul adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.”
(HR. Bukhari, no. 3554 dan Muslim, no.2307).

15) Memperbanyak membaca Al-Quran.

16) Menjelang Zhuhur menyempatkan untuk tidur siang (qailulah) walau sesaat bagi yang mampu untuk melakukannya.
“Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.”
(HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, 1:12; Akhbar Ashbahan, 1:195, 353; 2:69. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1647).

17) Melakukan shalat rawatib Zhuhur, empat rakaat qabliyah Zhuhur dan dua rakaat ba’diyah Zhuhur.

🔹AKTIVITAS MENJELANG BERBUKA

1) Mempersiapkan makanan buka puasa untuk orang-orang yang akan berbuka di masjid-masjid terdekat atau bisa menjadi bagian dari panitia pengurusan buka puasa di masjid.

2) Bermajelis ilmu menjelang berbuka demi mengisi waktu luang.

3) Sibukkan diri dengan doa ketika menunggu berbuka.

4) Memenuhi adab-adab berbuka dan adab-adab makan saat berbuka.

🔹AKTIVITAS PADA WAKTU MAGRIB

1) Jika masih mendengar suara azan  Maghrib, maka menjawabnya seperti amalan pada poin kedelapan. 

2) Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid bagi laki-laki, kemudian mengerjakan shalat sunnah rawatib badiyah Maghrib dua rakaat.

3) Membaca dzikir petang karena waktunya adalah dari matahari tenggelam hingga pertengahan malam (menurut pendapat yang paling kuat).

4) Makan hidangan berbuka puasa bersama keluarga dengan bersyukur kepada Alloh ﷻ atas segala nikmat-Nya, memuji makanan, dan tidak mencela makanan.

🔹AKTVITAS PADA WAKTU ISYA

1) Mempersiapkan shalat Isya dan Tarawih dengan berwudhu, memakai wewangian (bagi pria), dan berjalan ke masjid.

2) Menjawab muazin dan melakukan amalan seperti poin kedelapan, melaksanakan shalat Isya berjamaah di masjid, dan melakukan shalat sunnah rawatib badiyah Isya dua rakaat.

3) Melaksanakan shalat tarawih berjamaah dengan sempurna di masjid, dan inilah salah satu keistimewaan Ramadhan.

4) Tidak pergi hingga imam selesai agar dituliskan pahala shalat semalam suntuk.

5) Membaca doa setelah shalat Witir:

🔹AKTIVITAS MENJELANG TIDUR

1) Melakukan tadarus Al-Quran.

2) Jika tidak ada keperluan mendesak pada malam hari, tidur lebih awal agar bisa bangun pada sepertiga malam terakhir. Tidak begadang kecuali jika ada kepentingan mendesak.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

"Barangsiapa yang melakukan sesuatu yang istimewa pada waktu yang istimewa (Ramadhan), niscaya Alloh ﷻ akan memperlakukan dia dengan cara yang istimewa."

Fastabiqul khairat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar