Senin, 03 Desember 2018

WANITA DI JANTUNG RASULULLAH ﷺ, Part 2



OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto

          💎M a T e R i💎

Sahabat-sahabat ku kita lanjut kan kisah yang terputus kemarin yaa....
Kemarin itu baru sampai Khadijah RA mempercayakan dagangannya kepada Rasulullah SAW.

Didalam diri Muhammad SAW,  Khadijah RA  menemukan sosok lelaki yang berbeda, ia menemukan lelaki yang sama sekali tidak punya kepentingan apapun. Ia tidak mengincar harta maupun kekayaan. Setelah selesai dari perjalanan dia SAW  langsung pulang dengan Ridha dan diridhai.

Dan Khadijah RA  merasa menemukan kembali barang hilang yang selama ini dia cari.  Khadijah RA mulai bimbang dan guncang dengan perasaannya, dan hal ini bisa dibaca oleh temannya Nafisah Binti Munabbih, dan Nafisah berusaha menenangkan Khadijah RA. Dan Nafisah menemui Muhammad صلى الله عليه و سلم    dan menawarkan untuk menikahi Khadijah رضي الله عنها, melihat kesungguhan penjelasan Nafisah Muhammad صلى الله عليه و سلم menyetujuinya.

Setelah menikah dengan Rasulullah صلى الله عليه و سلم, beliau dikurniakan 6 orang anak.
Ada yang tau siapa saja nama-nama anak Rasulullah SAW?

Khadijah رضي الله عنها melahirkan 2 orang putra dan 4 orang putri. Anak pertama sekaligus putra pertama Rasulullah صلى الله عليه و سلم bernama Qasim. Putra kedua beliau bernama Abdullah, biasa dipanggil ath-thahir dan ath-thayyib karena dilahirkan setelah kedatangan Islam. Kedua putra ini meninggal dunia ketika masih bayi.  Anak ke-3 bernama Zainab, putri sulung yang lahir sebelum Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم diutus Allah عز و جل  sebagai Rasul. Anak ke-4 dan ke-5 adalah Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Anak yang ke-6 adalah Fatimah Az-Zahra.

Khadijah رضي الله عنها adalah wanita yang dekat dengan sumber-sumber keimanan. Khadijah رضي الله عنها menganut agama hanif (agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim A.S) yang berpegang kepada manhaj tauhid. Setelah Khadijah رضي الله عنها dipilih oleh Allah عز و جل  menjadi pendamping hidup Muhammad صلى الله عليه و سلم, ia menjadi wanita yang pertama percaya dan beriman kepada Allah عز و جل  serta Rasulullah صلى الله عليه و سلم. Khadijah رضي الله عنها merupakah salah satu wanita terbaik di dunia maupun diakhirat.

Disaat-saat Rasulullah butuh support, Khadijah رضي الله عنها orang yang paling pertama mensupport Rasulullah, Bahkan disaat kejadian besar dialami oleh Muhammad Al Amin di gua Hira’, disaat pertama malaikat Jibril datang membawa wahyu, kejadian yang sangat agung, baik secara petunjuk maupun agung dalam efek kehidupan manusia dan makhluk dialam ini, dimana saat itu Seorang Muhammad Al amin menggigil ketakutan dan minta diselimuti, dan bertanya : Wahai Khadijah kenapa aku ini? Dan Muhammad menceritakan kejadian yang dialami digua Hira’ dan berkata : “Aku mengkhawatirkan diriku”, disaat seperti ini peran besar seorang Khadijah رضي الله عنها  diperlihatkan, Khadijah رضي الله عنها tampil sebagai penguat bagi Muhammad, menenangkan kegelisahan dan melegakan lelahnya Muhammad dengan ucapannya yang sangat menentramkan : “Sekali kali tidak! Bergembiralah, karena Demi Allah, Allah tak akan menghinakanmu selamanya, kau menyambung tali kekeluargaan, jujur bertutur kata, menanggung beban, membantu orang miskin, menjamu tamu, dan membantu orang kesusahan”

Dan kembali Khadijah رضي الله عنها  menemui saudara sepupunya Waraqah Bin Naufal bersama Muhammad dan menyampaikan apa yang terjadi, dan Waraqah pun membenarkan kenabian Muhammad.

Kita perhatikan yaa teman-teman Alinea diatas. bagaimana seharusnya seorang istri memperlakukan suami.

Tugas istri salah satunya adalah menenangkan suami, bukan malah bikin tambah kacau suami dengan tingkah grasak grusuk dan kecemasan tingkat tinggi seorang wanita.

Khadijah رضي الله عنها   menemani Rasulullah صلى الله عليه و سلم  seperempat abad lamanya, selama itu pula Khadijah رضي الله عنها  mengabdikan diri sebagai istri, mencurahkan kasih sayangnya kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم melalui kehidupan dengan kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan, selalu Sholat bersama Nabi صلى الله عليه و سلم, disaat nabi dimusuhi, diganggu, dihina oleh kaum Quraisy, Khadijah رضي الله عنها  tampil sebagai peneguh hati dan meringankan beban berat Rasul صلى الله عليه و سلم  akibat perilaku kaum Quraisy, dan Khadijah رضي الله عنها  menjadi teladan bagi muslimah yang bersuamikan seorang da’I untuk meredakan hati yang gundah dan menabahkan jiwa yang diuji.

Khadijah رضي الله عنها  menyerahkan seluruh hidupnya untuk menemani Rasulullah صلى الله عليه و سلم dan menyerahkan hartanya untuk dakwah Islam.

🌷🌸🌷
Jadi, peranan utama istri adalah membuat suami menjadi sakinah, tenang. Suami butuh ketenangan setelah hiruk pikuk yang terjadi di luar rumah dan di dunia kerja. Setelah merasakan tekanan di kantor. Atau menghadapi rumitnya lika-liku dakwah. Ia bekerja dan berjihad di jalan Allah.

Sirah Nabi ﷺ kali mengajarkan kita banyak hal. Meskipun konteksnya menerima wahyu, namun buah pelajarannya bisa kita terapkan dalam keseharian. Nabi ﷺ tidak terpikir untuk pergi menuju sahabat dekatnya, Abu Bakar. Beliau juga tidak terpikir menuju salah seorang tokoh yang bijak di Mekah. Atau pergi ke pamannya, Abu Thalib, yang telah membesarkannya. Di pikirannya hanya satu, Ummul Mukminin Khadijah radhiallahu ‘anha seorang yang dapat menenangkan rasa takutnya. Sang istri yang menenangkan dan takkan membuatnya kecewa. Inilah kunci sukses kehidupan berkeluarga. Istri mampu menjadi tempat kembali yang tenang bagi sang suami.

Rasulullah ﷺ seperti halnya seorang suami pada umumnya. Ia mengadukan rasa gundah dan permasalahannya kepada istri bahkan menceritakannya dengan detil. Bermusyawarah dan menerima saran darinya. Beliau ﷺ tidak melupakan peranan sang istri. Beliau ﷺ jadikan istri sebagai penguat dan memberinya kepercayaan.

Kedua hal ini, jika diterapkan secara baik tentu akan menjadikan rumah tangga sebagai tempat yang bahagia.

Ketika Rasulullah ﷺ menceritakan semua yang ia lihat kepada istrinya, termasuk bahwa ia diangkat menjadi seorang utusan Allah, Khadijah radhiallahu ‘anha  memberikan tanggapan yang luar biasa. Dengan yakin ia menanggapi:

أَبْشِرْ يَا ابْنَ عَمِّ وَاثْبُتْ فَوَالَّذِي نَفْسُ خَدِيجَةَ بِيَدِهِ! إنِّي لأَرْجُو أَنْ تَكُونَ نَبِيَّ هَذِهِ الأُمَّةِ

“Berbahagialah wahai putra pamanku dan teguhlah engkau. Demi Dzat yang jiwa Khadijah berada di tangan-Nya! Sungguh aku berharap engkau menjadi nabinya umat ini.” (Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah, 1/236).

Inilah Rahasia dibalik Perjodohan antara Khadijah dan Rasulullah....

Allah memang tidak sia-sia melakukan sesuatu .....

Jika kita punya anak jejaka; tampan, jujur, tepercaya, cerdas, pandai bergaul, berperangai mulia, dan masyhur kedermawanannya; terpikirkankah untuk menjodohkannya dengan wanita yang telah dua kali menjanda?

Nyaris tidak terbayangkan.

Kita sepakat; Allah-lah yang paling sayang pada Muhammad ﷺ. Maka mengapa Khadijah yang Dia pilihkan untuk mendampingi pemuda ini?

Karena Allah Maha Tahu, mari lihat ke masa depan. Bayangkan ketika wahyu turun, dan Sang Nabi ﷺ jatuh bangun, tersaruk-saruk menyusur turun, berkeringat, pucat, gemetar, dan berkata, “Selimuti aku.. Selimuti aku..!”, di depan pintu; wanita seperti apa yang sanggup menanggapi dengan tepat dan jitu keadaan itu?

Hanya Khadijah.

Bayangkan ketika gelisah menyergap, kian gelap hari-hari yang dijalani sebakda 40 tahun reputasinya tanpa cela lalu kini dia dituduh dusta, dikatai gila, penyair, penyihir, dan dukun; sedang wahyu tidak turun sekian lama; siapakan yang mampu menguatkannya dan berkata, “Allah takkan meninggalkanmu.. Karena kau selalu menyambung silaturrahim, menyantuni yatim, menolong yang miskin!”?

Hanya Khadijah.

Dan hanya Khadijah yang teliti menguji kemalaikatan Jibril, yang gagah merengkuh kedua putrinya kala dikirim pulang oleh keluarga Abu Lahab, yang menopang kaumnya ketika pemboikotan mencekik, yang membenarkan ketika semua mendustakan, yang menyerahkan seluruh hartanya ketika semua orang menahan.

Maka hakikat keberpasangan adalah saling mengisi, saling melengkapi, menjaga dari marabahaya, saling menutup aib, saling menjadi penghias keindahan. Benarlah Allah ketika berfirman;

“Mereka adalah pakaian bagi kalian dan kalian adalah pakaian bagi mereka.”
(QS. Al Baqarah: 187) #Ustadz Salim Fillah

🌷🌸🌷
Sahabat-sahabatku...
Berikut kita akan bahas tentang Keistimewaan Khadijah Ummul mukminin pertama umat Islam.

Keistimewaan Khadijah رضي الله عنها:

1. Ia adalah wanita pertama yang dinikahi oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم.

2. Wanita pertama yang beriman kepada Nabi صلى الله عليه و سلم disaat semua orang kafir padanya.

3. Ia adalah wanita pertama yang dijamin masuk surga bahkan ia mendapat kabar gembira dari Allah عز و جل  , bahwa Allah عز و جل  telah membangunkan bagi rumah di surga.

4. Manusia pertama yang mendapat salam dari Allah عز و جل  yang disampaikan dari langit ke tujuh. Ia pantas menerimanya karena selalu setia mendampingi Nabi صلى الله عليه و سلم dalam kondisi seperti apapun.

5. Wanita pertama yang layak dikategorikan shiddiq di antara wanita mukmin lainnya.

6. Mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan Dakwah Nabi صلى الله عليه و سلم.

7. Wanita yang memberikan keturunan bagi Nabi صلى الله عليه و سلم.

8. Wanita yang matang dan cerdas, pandai menjaga kesucian, dan terpandang bahkan sejak masa jahiliyah dan diberi gelar Ath Thahiroh (wanita yang suci). Ia adalah orang yang terhormat, taat beragama dan sangat dermawan.

 9. Seluruh hidupnya di berikan untuk mendukung dan membela dakwah Nabi صلى الله عليه و سلم.

10 . Orang yang pertama shalat bersama Nabi صلى الله عليه و سلم.

Dan Bunda Khadijah adalah Istri yang paling diucemburui oleh Aisyah RA meski beliau telah tiada.

Khadijah رضي الله عنها wafat dalam usia 65 tahun pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke-10 kenabian, atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah atau 619 Masehi. Ketia itu, usia Rasulullah صلى الله عليه و سلم sekitar 50 tahun. Beliau dimakamkan di dataran tinggi Mekkah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun. Karena dua orang yang dicintainya صلى الله عليه و سلم.
(Khadijah dan Abu Thalib) telah wafat, maka tahun itu disebut sebagai ‘Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah صلى الله عليه و سلم.

Ya Allah, sampaikanlah salam kami kepada Sayyidah Khadijah Al Kubra.
Semoga salam, rahmat serta berkah Allah senantiasa tercurahkan kepada beliau, kepada ruh dan jasad beliau. IIlahi Aamiin Ya Rabbal ‘alamiiiin…

Demikian sepenggal kisah Ummul Mukminin Khadijah  رضي الله عنها, kisah ini hanyalah rangkuman saja, kisah panjangnya wajib kita ketahui, wajib kita kenali, silakan dibaca baca lagi biografi para Istri-istri Rasulullah, tidak akan ada kerugian bagi kita mengilmuinya. Sungguh... Tidak akan rugi.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yayi
Assalamu'alaikum

Ustadzah... Di jaman sekarang ini sepertinya untuk meneladani akhlak bunda siti Khodijah itu sangat berat sekali. Seorang istri memang harus patuh sama suami selama tidak menyuruh untuk berbuat dzalim. Lalu bagaimana kalau suaminya dzalim, berhakkah seorang istri melawan atau membela diri?

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam

Jika melawan maka harus dikaji dzalim sperti apa yang telah dilakukan oleh suami.  Dan perlawanan seperti apa yang dilakukan istri. Tentu saja seorang istri berhak membela diri dari kedzaliman suami.  Seorang istri berhak mendapatkan kenyamanan dan keamanan didalam rumah tangganya.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Bund Adek
Assalamu'alaykum umma..

Bagaimana Jika kita ingin seperti khadijah dalam menghadapi suami, sedangkan suami kita tidak memiliki sifat seperti Rasullullah um?

🌸 Jawab:
Wa'alaikumussalam mba Adek

Masing-masing kita mempunyai kewajiban, maka lakukanlah kewajiban itu sendiri-sendiri. Kita tidak perlu melihat lebih dahulu perlakuan suami ke kita, lantas kita membalasnya sesuai apa yang kita terima. Tapi Islam telah jelas dan telah menuntun bagaimana seorang suami bersikap dan bertanggungjawab dan sebaliknya bagaimana istri bersikap dan bertanggungjawab. Maka lakukan saja bagian kita sebaik-baiknya. Jalankan peran kita sebaik baiknya. Maka Allah yang akan menilai dan mencatatnya.

Jika suami tidak sebaik yang Rasulullah contohkan, maka itu tanggungjawab dia nanti dihadapan Allah Azza wajalla. Sementara kita telah  jika kita mampu menjalankan peran sebaik baiknya maka tanggungjawab kita dihadapan Allah bisa kita hadapi dan kita jawab. Dan Allah akan bayar tunai In Syaa Allah.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Kiki
Bagaimana tips kita sebagai istri untuk dapat menyukseskan dunia dan akhirat?

🌸 Jawab:
Sebaik baik istri adalah istri sholehah, maka jadikan diri sebagai istri sholehah. Istri yang mampu berbuat dan bertindak sesuai ajaran Islam. Pelajari ilmu agama maka hidup kita akan terarah dan amalkan ilmu tersebut maka kita akan sukses In syaa Allah .

wallahu a'lam

0⃣4⃣ Rahmi
Assalamu'alaikum.

Ustadzah, benarkah di akhir hayatnya siti khadijah tidak punya selembar kainpun untuk membungkus jasadnya mengantar ke peristirahatan terakhirnya?

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Pada sebagian kisah memang disebutkan seperti itu, karena beliau telah mengorbankan seluruh hartanya untuk perjuangan Rasulullah SAW. Namun dibalik itu kabar gembira untuk beliau adalah Allah sediakan langsung kain kafan untuk beliau.

wallahu a'lam

0⃣5⃣ Sarah
Ustadzah buku sirah nabawiyah yang shahih karangan siapa kah? Karena begitu banyak yang bacaannya tidak bikin bosan?

🌸 Jawab:
Banyak ya buku buku sirah yang saat ini diterbitkan. Tinggal pilih saja, soal bosan atau tidak, saya rasa itu relatif.  karena masing-masing pengarang punya gaya dalam menulis dan merangkai kata-kata, saya sudah coba baca beberapa karangan dan hampir-hampir sama saja. Cuma yang berbeda itu jika dibahas per orangnya, baru disana banyak alur-alur yang bisa kita resapi lebih dalam. Jadi tinggal pilih saja. Tulisannya sekarang sudah indah-indah semua.

Wallahu a'lam

0⃣6⃣ Haning
Maaf, semalam tidak bisa ikut kajian. Jika diperkenankan, saya titip pertanyaan:                                                                                                               Putra kedua beliau Abdullaah dilahirkan setelah kedatangan Islam. Tapi anak ke 3 bernama Zainab lahir sebelum nabi diutus menjadi rasul. Sebenarnya bagaimana urutan putra atau putri Nabi Muhammad, ya, Ustadzah?
Syukron.

🌸Jawab:
Anak Kandung Rasulullahh [dari Khadijah ra dan Maria Qibtiyah ra]

1. Qasim : [ Lahir 598/ 599 M – wafat 601 ]

2. Zainab [ Lahir 600 M – wafat 630 M atau 8 H ]
Menikah dengan Abi Al Ash bin Rubai Laqit
Anak : Ali bin Abi Al Ash : tidak memiliki keturunan
Umamah binti Abi Al Ash : tidak memiliki keturunan

3. Abdullah [ Lahir 601 M – wafat pada usia kecil ]

4. Rugayyah [ Lahir 602 M – wafat 624 M atau 2 H ]
Menikah dengan sang paman Utbah bin Abu Lahab
Setelah diceraikan Utbah, lalu menikah dengan Ustman bin Affan
Anak : Abdullah [ lahir dan wafat di Habasyah ]. Setelah itu Rugayyah tidak memiliki keturunan

5. Ummu Kultsum [ Lahir 603 M – wafat 631 M atau 9 H ]
Menikah dengan sang paman Utaibah bin Abi Lahab
Setelah diceraikan Utaibah, tidak menikah untuk beberapa lama
Kemudian menikah dengan Ustman bin Affan setelah sang kakak Rugayyah wafat.
Ummu Kultsum tidak memiliki keturunan

6. Fathimah [ Lahir 605 M – Wafat 633 M atau 11 H ]
Menikah dengan Ali bin Abi Thalib
Anak : Hasan [ Lahir 625 M atau 3 H ]
Husain [ Lahir 626 M atau 4 H
Zainab [ Lahir 630 M atau 8 H ]
Ummu Kultsum [ Lahir 631 atau 9 H ]

7. Ibrahim : wafat ketika bayi [ dari Maria Qibtiyah ra. ] [ Lahir 630 M atau 8 H wafat 631 M atau 9 H ]

Wallahu a'lam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sahabat Bidadari Surga yang dicintai Allah...

Selain kisah cinta Romeo dan Juliet, bagi umat Islam, kisah cinta yang tidak kalah indah adalah kisah cinta Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah. Bukan hal yang mudah menjadi pasangan seorang rasul, maka kehadiran Siti Khadijah di tengah perjuangan Nabi Muhammad SAW tentulah spesial.

Tentu tidak mudah menjadi pendamping Rasulullah SAW,  namun episode kehidupannya beliau lalui dengan indah,  terhormat  dan menjadi contoh tauladan. 

Ridha Allah yang mampu menundukkan hatinya,  untuk meraih ridha itulah beliau lakukan semua apa yang dikehendaki Allah,  beliau jalani kehidupan sebagai pendamping Rasulullah sebaik-baiknya. 

Semoga kita mampu meneladaninya. 

Demikian saja dari saya malam ini.  Semoga bermanfaat untuk kita semua. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar