Senin, 03 Desember 2018

MEMBANGUN KARAKTER POSITIF ANAK



OLeH: Bunda Azzam

           💎M a T e R i💎

Assalamu'alaukum warahmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillah, senja ya gerimis mempertemukan kita disini, berbagi dan sharing tentang bagaimana membersamai anak yang menjadi tanggung jawab besar kita kelak dihadapan Allah.

Semoga dengan sedikit yang bunda bagi, ada manfaatnya, dan kita bisa saling diskusi. Berhubung bunda langsung masuk di 3 grup BS, maka mohon kesabarannya untuk antri dijawab ya.

Dan bunda akan post materinya, monggo dibaca-baca dulu. Dan kalau ada pertanyaan semoga bunda bisa jawab.

Materi KOL 3 Desember 2018

Assalamu'alaikum akhwat dan ummahat yang insyaAllah dimuliakan Allah.
Sebelum masuk materi tentang membangun karakter positif, monggo dibaca dulu dalil-dalil tentang hubungan orang tua dan anak dibawah ini.

Tentang bagaimana kita memegang tanggung jawab yang luar biasa menjaga anak-anak kita jauh dari api neraka.

Allah SWT berfirman:

وَقَضٰى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِالْوٰلِدَيْنِ إِحْسٰنًا  ۚ  إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 23)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Seseorang tidak dapat membalas budi kedua orang tuanya, kecuali jika mendapatkan orang tuanya menjadi budak, kemudian ia beli dan memerdekakannya.” (HR. Muslim)

Dari Anas ra. Dari nabi SAW Beliau bersabda : “Siapa saja yang mengasuh dua anak perempuannya hingga dewasa, di hari kiamat aku bersama dua orang itu seperti dua jari ini.’ Beliau menempelkan dua jarinya (jari tengah dan telunjuk).”  (HR. Muslim)

Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)

🌸Membangun Karakter Positif Anak

1. Membekali diri sebelum menikah dengan ilmu. Ilmu tentang proses pendidikan tarbawi dan ilmu parenting. Belajar tidak harus kuliah, seminar, atau sekolah khusus. Banyak cara untuk belajar. Jika orang tunya punya ilmu insyaAllah lebih mudah mengarahkn anak.

2. Jangan memarahi anak di depan saudaranya. Ini akan menjatuhkn mental dan harga dirinya, kita saja sulit berdamai dengan orang yang suka menjatuhkn mental kita. Begitu juga anak, itu kenapa kita sering temui kk tidak akur dengan adik-adiknya.

3. Jika orang tua pulang dari bepergian usahakan yang di sapa dulu itu si kk, jangan langsung adik. Karena kita tidak tahu bagaimana perasaan dia saat kita tinggal. Dan begitu datang adik dulu yang disapa, tubuh dia bukan gedebog pisang dan hati dia bukan simcard. Dia butuh sentuhan, dan butuh ditanya bagaimana perasaannya.

4. Anak yang memiliki rasa takut di tempat umum, bisa jadi disebabkn suka dimarahin di depan umum. Sehingga dia merasa tidak nyaman jika ada di depan umum, dia tidak aware dengan dirinya sendiri. Kurang PD takut salah.

5. Ketika kita bertemu dengan orang yang sulit menghargai perasaan orang lain, maka bisa jadi ia dibesarkn oleh orang tua yang kurang menghargai perasaan anak-anaknya. Jarang ada orang tua yang mau sabar mendengar anak-anaknya cerita, mengakui rasa lemah atau tidak berdaya anak dan lain-lain. Terkadang anak semangat cerita ibunya sibuk dengan hp dan hanya menjawab, ohh...iya... mmm... tidak ada kontak mata dengan anak.

6. Sebagai orang tua kita harus sadar bahwa bukan semata harta yang dibutuhkn anak dari orang tunya, tapi juga waktu, perhatian dan kesabaran. Karena 3 hal ini yang akan membuat anak trust dan dekat dengan orang tunya. Bahwa kehadirannya benar-benar di rasa ada diantara keluarga.

7. Salah satu penyebab anak selalu ber negatif thinking terhadap sekelilingnya adalah disebabkan anak begitu sulit untuk trust pada orang tunya. Bagi dia orang tua bukan orang yang nyaman untuk berbagi cerita. Dia lebih nyaman ada diantara peer grupnya, dan pendapat teman menjadi acuan ia dalam mengambil keputusan.

8. Ibu adalah madrasah utama anak, tapi jangan lupa sebuah madrasah dia punya kepala sekolah. Hadirnya sosok ayah bukan hanya secara fisik ada, tapi ia ada dalam batin sang anak. Jadikan ayah adalah super hero dimata anak perempuan, dan teladan bagi anak lelakinya. Sehingga saat ia (anak perempuan) memasuki masa puber dia tidak mencari lengan dan bahu laki-laki lain saat ia ada dalam masalah. Ia akan mencari ayahnya.

9. Dan yang paling utama adalah untuk para ayah....berikan kasih sayang, perhatian dan kenyamanan pada ibu dari anak anakmu, jika seorang istri terpenuhi rasa kasih sayangnya maka ia akan mengalirkan perhatian penuh pada buah hatinya.

10. Terakhir, yakinlah dengan kekuatan doa ibu. Hati anak-anak adalah milik Allah, jika susah menembus hatinya coba koreksi ibadah kita. Selalu dan terus bermohon di 1/3 malam menitipkan sang buah hati pada Rabbnya, semoga tidak salah langkah dan selalu sadar bahwa Allah membersamainya dimanapun ia berada.

Mungkin cukup 10 hal di atas yang bisa bunda sampaikan, semoga ada manfaatnya.
Wallahu a'lam bisshowab.

Jika ada kebenaran itu semata dari Allah, jika itu tidak benar semata karena keterbatasan bunda sebagai makhluNya. Mohon bukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Ummi Azfiarry
Assalamualaikum bunda azzam,

Terkait dengan poin ke 8...sosok ayah mutlak harus ada nampak nya.
Bagaimana bila ayah sudah tidak ada? Semua terfocus pada ibu yang berperan ganda. Akankah ada pengaruh yang kurang baik pada perkembangan anak?
Mohon pencerahannya.

🌷Jawab :
Wa;alaikumsalam,

Memang idealnya sosok ayah harus selalu ada sampai anak dewasa dan bisa mandiri. Tapi jika takdir memisahkn anak dengan ayahnya, maka carilah sosok orang terdekat dalam keluarga yang bisa menggantikn peran ayahnya. Contoh : kakek, paman, atau guru atau ustadz yang anak bisa lihat figuritas dan tauladannya.

Bunda sendiri saat ini single parent, sudah 6 tahun sejak azzam awal kelas 2, alhmdulillah anak-anak bisa mencontoh pakdhenya, dan bunda selalu ceritakan tentang sosok ayah mereka.
Agar mereka memiliki gambaran tentang abinya dulu.

Dan perlu diingat bahwa nabipun yatim saat dilahirkan. Begitu juga imam syafi'i yang yatim sejak dikandungan. Dan 2 sosok mulia itu sukses dunia akhirat insyaAllah berkat didikan seorang ibu yang tangguh dan lingkungan yang luar biasa. Keep hamasah yaaa bundsay.

0⃣2⃣ Raina
Saya termasuk yang punya anak-anak kurang akur kalau di rumah (kalau di luar akur sekali).  Sebabnya si kk sering dimarahi oleh mbahnya baik salah ataupun tidak. Jadi simbahnya selalu beranggapan segala sesuatu tentang adiknya adalah tanggung jawab kknya.
Jadi si kk kalau di rumah cenderung menghindari adiknya karena takut melakukan kesalahan.

Bagaimana seharusnya sikap saya bunda?

🌷Jawab:
Perlu kerjasama yang baik antara kita ibunya dan nenek, dan satu hal pupuk terus rasa tanggung jawab si kk, sementara si adik harus terus di kasih pengertian, kalau nenek selalu membenarkan adik, padahal adik salah dan yang terima hukuman kk, itu tidak adil.
Maka jalan tengahnya adalah biasakan adik minta maaf sama kk nya kalau jelas-jelas dia yang salah. Dan bela kk nya depan adik dengan penjelasan, sehigga ke 2 nya sama-sama paham, kenapa mama menegur mereka.

0⃣3⃣ Farida
Saya memiliki 1 orang putri yang saat ini berusia 21 bulan. Sebenarnya dia sudah bisa berjalan sendiri beberapa langkah. Tapi masih lebih suka untuk digendong apalagi jika ada ayahnya.
1. Bagaimana mengajarkan kepercayaan diri ke dia ya bunda?

2. Putri saya terlahir prematur & Alhamdulillah anaknya ekspresif & bawel meskipun masih beberapa kosa kata yang jelas pengucapannya. Bagaimana mengarahkan anak seusia dia untuk mengekspresikan emosinya dengan baik? Dan saya termasuk orang yang masih harus belajar mengendalikan emosi!

🌷Jawab:
1. Memberikan rasa PeDe pada Balita itu dengan ekspresi dan support penuh bahwa kamu bisa dan akan terus bisa kalau mau terus mencoba, kalau dia gagal peluk dan katakan tudak apa-apa, namanya juga latihan, yuk mama bantu. Atau sekarang mungkin sudah lelah, istirahat dulu nanti coba lagi. Yang penting jangan kecilkan usahanya dengan ejekan atau bentakan keras. Kalau dia kecewa dia bisa mogok. Pancing dengan permainan kreatif agar bangkit rasa tertariknya. Ibunya pasti tahu apa yang buat dia betah.

2. Menyalurkan ekspresi saat emosi, perlu pengendalian yang tepat, saat dia tantrum maka diam dan jangan berekspresi berlebihan. Saat dia diam maka peluk, dan katakan mama tidak akan nurutin adik kalau caranya dengan teriak dan melempar barang, bilang baik-baik dan mama akan ambilkan. Terus beri dia pemahaman setelah ia lepaskan emosinya. Sehigga lama-lama dia paham apa yang membuat mama akan mengacuhkan keinginannya.

0⃣4⃣ Yulianti
Assalamu'alaikum bunda,

Saya termasuk ibu yang terkadang susah kontrol emosi, anak sulung saya masih lucu-lucunya usia 4 tahunan sudah punya adik usia 1,8 tahun, terkadang kalau si sulung lagi caper saya suka tidak peka saya sering terbawa emosi, setelah nya baru saya mesesal.

Mohon tips nya bunda agar saya selalu bisa sabar menghadapi anak-anak dalam keadaan apapun.

🌷Jawab :
Wa'alaikumsalam,

Anak-anak itu apapun adalah istimewa dan harus diistimewakan oleh orang tunya.
Usia 4 tahun sudah punya adik, bukan masalah, itu artinya memang Allah sudah gariskan begitu. Coba flash back ada lho yang 16 tahun berharap tidak dapat-dapat adik. Sampai yang sulung punya anak juga.

Memang penyesalan selalu terakhir, kalau diawal pendaftaran kan ya...

So... saat penyesalan itu datang, maka peluk si kk, belajar tulus minta maaf, dan katakan kenapa sikap mama begitu, karena kk banyak tuntutan sementara adik belum bisa melakukan sendiri.

Terus belajar libatkan kk saat pengurusan (bukan dikurusin lho adiknya) adik. Misal mau mandi, mandikan bareng, kasih kesemptn kk nyabun perut adik, siram badannya dan lap tubuh adik. Sehigga bonding ke 2 nya terbangun. Dan kk merasa meski aku kk aku juga disayang mama.

0⃣5⃣ Bund Yudith
Bunda, ada titipan pertanyaan dari teman.
Assalamualaikum ustadzah,

Saya seorang ibu dari 2 anak berkebutuhan khusus, masya allah amanah yang luar biasa dari Allah.
Bunda terkadang kalau saya sedang futur saya suka minder membawa anak-anaknya jalan karena pandangan aneh dari orang-orang sekeliling kita.
Saya tidak mau anak-anak saya di pandang aneh makanya saya lebih memilih tidak membawa mereka keluar rumah.
Sikap saya salah ya bun?
Bagaimana cara menghalau sikap futur saya? Mohon penjelasannya.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Anak adalah karunia Allah, anugerah yang patut disyukuri. Siapa yang jamin punya anak sempurna segalanya bisa masukin orang tunya ke syurga?
Dan siapa yang tahu dengan amanah ABK (anak berkebutuhan khusus) justru dari dia Allah ridho atas semua lelah? Atas adukan emosi yang tidak terkira karena menahan rasa?

Mengurung anak bukan sebuah jalan keluar, tetap temani dia, kenalkan dangan orang-orang terdekatnya dan pahamkan orang-orang yang bertanya tentang keadaan anak kita. Tidak mudah memang tapi ini salah satu cara bagaimana anak kenal lingkungannya.
Smg kesabaran berbuah manis kelak, yakinlah dan tetap bersyukur ya bunda...

0⃣6⃣ Evi
Assalamualaikum

Pada poin 8 kepala sekolah adalah sosok ayah. Bagaimana cara untuk ayah bisa menjadi super Hero untuk anak-anaknya jika ayahnya mempunyai sifat childish, tukang guyon (humoris) tidak tegas terhadap anak-anaknya yang membuat kesalahan?
Terimakasih jawabannya.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Lhoo apakah selera humor itu salah? Apa terlalu berlebihan?
Lebih serem mana punya ayah seperti komandan pleton, bisanya bentak-bentak dan tidak boleh protes. Duuhh... seyeeem kannn, anak-anak bisa tertekan lahir batin.

Abinya anak-anak bunda itu humoris, justru dengan humornya itu merintah-merintah ke anak tidak harus serius tapi anak manut. Dan anak-anak lebih nyaman dengan cara itu.

Kalau memang childish nya kelewatan, coba dech mamanya yang ajak diskusi, bahwa hal itu akan ngaruh ke anak-anak, wibawa papa kurang dan lain-lain. Yang pnting komunikasi tanpa harus merendahkan lho ya. Dan lihat sikon kalau mau bicara serius. Pas tidak waktunya dengan suasana hati paksu.

Cari artikel-artikel tentang membangun kepribadian. Kalau suami malas baca ceritain apa isinya. Jika sabar insyaAllah bisa merubahnya, asal yakin dengan doa.

0⃣7⃣ Bund Yudith
Assalamualaikum bunda,

Mohon tips-tipsnya dari bunda dalam mendidik 3 remaja putra, secara mereka sudah memasuki usia puber.
Secara mereka sudah sibuk dengan dunia mereka masing-masing.
Mohom pencerahannya bun.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Tips membangun komunikasi dengan anak yang sudah remaja,
a. Harus punya rasa trust di kedua belah pihak antara orang tua dengan anak.

b. Anak sudah paham apa-apa yang dilarang oleh orang tua dan akan menyebabkan orang tua kecewa kalau ia melanggarnya.

c. Ajak bicara 4 mata me time dengan masing-masing anak, kenali karakter khususnya. Misal anak bunda yang sulung biasanya akan runut cerita. Yang tengah kalau tidak di tanya yang detail ya simple-simple saja. Yang bungsu harus selalu di tanya dari A sampai Z.

d. Sebelum memutuskan, ajak diskusi maunya dia bagaimana?

e. Jika dia sudah sebutkan dan menjabarkan maka kasih point-point plus dan minus apa-apa yang dia sampaikn, dan biarkan anak merenungkan.

0⃣8⃣ Nenock
Poin 5 ini benar terjadi di lokasi kerja saya, ada yang begitu. Sebaiknya bagaimana kami bersikap?
Poin 7 ini benar terjadi di diri saya, dan bahkan sampai saya sudah berkeluarga dan punya anak, saya masih belum trust ke orang tua karena ada yang terjadi sebelum-sebelumnya, dan terbukti oleh kami, bagaimana kami bersikap ini bund?

🌷Jawab:
Sebenarnya tidak ada satupun orang tua yang ingin anaknya gagal. Kalau memang di point 5 dan 7 terjadi, maka saat kita sudah dewasa memaafkan yang sudah berlalu, dan terus mencoba untuk berani tampil menunjukkan bahwa saya bisa kalau mau terus mencoba.

0⃣9⃣ Nuni
Bunda...  bagaimana ya tips & caranya biar anak ketika diajak diskusi basa focus, biar kita tidaak dicuekin begitu?

🌷Jawab:
Umur berapa anaknya?

🍓7 thn & perempuan

🌷Umur 7 th itu umur meniru. Dan figuritasnya tinggi. Kadang guru lebih mempengaruhi dia dibanding orang tuanya. Contoh saat azzam kls 1 SD sudah saya bilang kalau malam siapkan bukunya yang buat besok. Tapi kadang lupa. Begitu bu guru yang bilang, dia lakukan.

Kalau memang urgent maka wapri wali kelas, tolong beri dia masukan tentang ini...ini...ini..dan kalau  mencapai target siapkan hadiahnya titip wali kelasnya. Dan seakan-akan itu dari wakel. Kami dulu pernah begitu. Betapa bahagianya anak dapat hadiah target kita tercapai karena bantuan guru.

Diskusi serius itu kelas 5 ke atas anak sudah punya wawasan luas. InsyaAllah lebih mudah

1⃣0⃣ Tri
Assalamualaikum bunda,

Point 4 itu yang saya alami, dari kecil sampai sekarang saya sudah berkeluarga masih tetap dimarahi apabila lagi berbicara atau melakukan suatu pekerjaan selalu salah, entahlah apa saya dimata orang tua saya. Sedangkan adik dan kakak saya jarang dimarahi, padahal apa-apa kalau butuh selalu ke saya.

Saya sudah berbuat baik tetap tidak dianggap.
Kadang saya suka benci sama orang tua, kadang suka kasihan...rasa sakit pasti ada, bagaimana caranya untuk menghadapi dan menyadarkan orang tua saya bunda?

🌷Jawab:
Pertama istighfarlah...
Karena orang tua sebenarnya adalah pintu tengah menuju syurga.

Bahkan nyawa kita tidak bisa menebus kebaikannya. Sudah melahirkn dan menafkahi kita, dan menikahkn kita. Bagaimana ceritanya kalau ayah tidak mau jadi wali, susah kan nikah.

Syukuri saat kita menjadi orang yang bisa menolong saudara-saudara kita, bisa jadi justru itu kelebihan yang Allah titipkan pada kita bukan pada saudara kita.

Saat kita sdh menikah, artinya kita skrg jg mnjd ortu bkn? Apakah kita sudah merasa maksimal didik anak? Tidak menyakiti mereka? Bagaimana kalau anak-anak juga merasakan sakit hati yang sama pada kita dan enggan memaafkan, dan dimasa tua mereka tidak peduli kita? Sedih bukan?

Maka bermohon ampunlah pada Allah untuk khilaf-khilaf orang tua kita. Semoga dengan kelapangan dada, kelak anak-anak kita akan memuliakan kita juga. Dengan sepenuh kelapangan hati menerima semua kekurangan kita sebagai orang tuanya.

Yakin saja saat orang tua kita ridho maka kemudahan yang akan kita dapatkan.

1⃣1⃣ Wiwin
Saya punya remaja usia SMA, bagaimana agar punya hati lembut dan patuh bun?

🌷Jawab:
Terus dekati dia, jadikan dia teman, dan pahami perasaannya. Sentuh dia dengan kisah-kisah yang mengharu biru, tentang perjuangan orang tua, dan coba kalau sudah sholat malam, ambil air segelas bacain al fatihah tiup dan mohon sama Allah lembutkan hatinya ya Allah. Minumkan besoknya. Jangan disiramkan ya bund. hehehe....

1⃣2⃣ Dinda
Bunda bagaimana menangani anak yang kalau ada tamu nakalnya minta ampun. Mau marahin tidak enak sama tamu. Kalau tamunya pergi tidak nakal biasa aja. Bagaimna ya Bun? Kenapa begitu ya?

🌷Jawab:
Anak-anak memang akan bersikap begini karena mencari perhatian. Itu kenapa salah satu adab bertamu adalah, menyapa dulu anak-anak tuan rumah, bawakan oleh-oleh. Ajak dulu bicara, ijin minta waktu padanya akan meminjam mamanya, karena tante perlu bicara dengan mama.

Nahh... kita sebagai tuan rumah jangan bikin tamu dadakan. Biar bisa prolog sama anak, pada tangal sekian jam sekian akan ada teman mama. Tolong jaga sikap. Mama akan kasih reward kalau adik dan kk santun. Tapi kalau berulah maka hak kalian mama cabut sementara.

Contoh, saatnya main game tidak ada, uang saku di potong, tidak ada jatah beli buku cerita dan lain-lain.

Wallahu a'lam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Menjadi ibu itu anugerah, tidak semua wanita bisa merasaknnya.

Menjadi ibu itu artinya belajar seumur hidup, jangan pernah berhenti. Karena anak-anak milik jamannya.

Menjadi ibu itu adalah pintu menuju syurga. Ketika anak-anak paham bagaimana mengabdi pada RabbNya sebagai hamba, dan bagaimana memuliakan orang tuanya.

Dia yang mengurus kematian kita kelak, dan dia yang menjadi mesin tabungan amal pahala kita saat kita di alam barzah.

Bukankah dalam sebuah dalil disebutkan disebabkan doa dan istighfar anak-anak sholih yang membuat orang tuanya Allah angkat derajadnya dengan kemuliaan?

Menjadilah ibu, sebagai peletak peradaban baru. Karena tugas menjadi ibu tugas langsug dari Allah...

Keep hamasah ya makkk...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar