Senin, 28 November 2022

SOSIOPAT

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 SOSIOPAT

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Puji syukur kehadirat Ilahi Robbi atas segala nikmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam kita limpahkan kepada junjungan kita NABI MUHAMMAD ﷺ...

Alhamdulillah barakallah kita semua dalam berkumpul di room perindu surga untuk bersama sama duduk di majlis ilmu yang kali ini kita akan berdiskusi tentang SOSIOPAT.

▪Ada yang tahu apa itu sosiopat?

▫Gangguan kejiwaan bund, dengan pola pikir antisosial.

Akhwati fillah penghuni room perindu surga  yang dirahmati Alloh ﷻ...

SOSIOPAT adalah jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku dan pola pikir antisosial. Karakter seorang sosiopat umumnya adalah perilaku yang eksploitatif, melanggar hukum, tidak peduli dengan orang lain, dan kasar.

Mereka juga cenderung punya pemikirannya sendiri yang tidak logis dan tidak bisa diprediksi. Seorang sosiopat biasanya tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Ia justru cenderung mengabaikannya, dan hanya fokus pada pemikirannya pribadi, serta mengesampingkan orang lain.

Tidak Punya Empati dan Simpati
Penyebab dari gangguan kepribadian ini tidak diketahui dengan jelas. Namun, gangguan ini diyakini merupakan hasil kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Gangguan kepribadian antisosial hanya bisa didiagnosis setelah seseorang berusia di atas 18 tahun. Namun, gejala dari kondisi ini umumnya sudah diamati dan muncul sejak pengidapnya masih berusia 15 tahun. Gangguan kepribadian ini umumnya terjadi karena beberapa faktor, seperti riwayat gangguan kepribadian yang sama dalam keluarga, pengalaman traumatis, hingga faktor lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa karakter seorang sosiopat yang perlu diketahui:

1) Acuh Dan Tidak Peduli Orang Lain

Karakter seorang sosiopat biasanya sudah bisa terlihat sejak remaja hingga dewasa. Mereka memiliki karakter acuh dan tidak peduli dengan orang lain. Termasuk soal keselamatan, kebutuhan, dan perasaan orang lain, yang penting dirinya baik-baik saja. Itulah sebabnya, tak jarang di film-film seorang sosiopat digambarkan sebagai orang jahat yang mencelakai orang lain demi kepentingannya sendiri. 

Seorang sosiopat juga cenderung tidak punya rasa malu, penyesalan, dan empati. Akibatnya, mereka tidak bisa mempertahankan hubungan dekat dengan seseorang, meskipun tidak ada alasan dan penjelasannya. Dalam kehidupan seksual, seorang sosiopat juga lebih suka hubungan sesaat, seperti cinta satu malam yang alakadarnya dan tidak didasari perasaan.

2) Ego Yang Sangat Besar

Tidak cuma pengidap gangguan narsistik saja yang punya ego besar, seorang sosiopat pun begitu. Ego, kesombongan, dan keegoisan mereka yang besar membuatnya sangat butuh dikagumi oleh orang lain terus-menerus. Mereka akan selalu menganggap dirinya yang terbaik dan pusat dunia, sehingga tidak akan mau jika disalahkan atas kesalahannya sendiri.

3) Manipulatif

Untuk membuat keinginannya tercapai atau sekadar bersenang-senang, seorang sosiopat dapat melakukan apa saja. Mereka mungkin terlihat cerdas dan tenang, padahal memiliki maksud tertentu. Kecenderungan manipulatif yang dimiliki seorang sosiopat ini membuat sulit bagi orang awam untuk membedakan mana yang jujur dan yang dusta dari perkataannya. 

4) Senang Melanggar Hukum

Seorang sosiopat itu bukan hanya tidak peduli dengan orang lain, tetapi juga norma dan aturan yang diberlakukan di lingkungannya. Mereka sering melakukan hal impulsif, mudah marah, dan agresif.

Itulah sebabnya, seorang sosiopat sering terlibat dalam perkelahian fisik atau penyerangan terhadap orang lain. Seorang sosiopat juga tidak bisa bertanggungjawab atas perbuatan dan kewajibannya, seperti dalam konteks pekerjaan. 

Itulah beberapa karakter seorang sosiopat yang perlu diketahui. Soal seperti apa karakter yang ditunjukkan, tergantung pada seberapa parah gangguan kepribadian sosiopat yang diidap. Jika kamu atau orang terdekat ada yang menunjukkan perilaku seperti karakteristik seorang sosiopat, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli.

◼Penyebab Sosiopat :

Kendati belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi ada beberapa hal  ditengarai menjadi pemicunya.

✓ Pertama, yaitu genetik, jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita sosiopat atau gangguan kepribadian lainnya, maka besar kemungkinan untuk orang itu menderita gangguan kepribadian antisosial akan lebih besar.

✓ Kedua, Lingkungan. Lingkungan pun turut berpengaruh menjadi salah satu faktor penyebab. Banyak ahli mengungkapkan bahwa munculnya perilaku sosiopat bisa disebabkan oleh faktor lingkungan.

Antara lain riwayat pola asuh dari keluarga yang tidak baik, atau kejadian traumatis selama masa kanak-kanak seperti pelecehan seksual, fisik, emosional, atau penelantaran. Selain itu, kehidupan keluarga yang tidak stabil, keras, atau kacau selama masa kanak-kanak juga bisa meningkatkan risiko seseorang menjadi sosiopat.

Akhwati fillah.....

Pertanyaannya, apakah gangguan kepribadian antisosial alias sosiopat bisa disembuhkan? Jawabannya bisa saja, tetapi mungkin tidak akan mudah. Sebab, kondisi ini cenderung dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Dan untuk mengatasi masalah yang ada, mungkin dibutuhkan penanganan dan penyembuhan terlebih dahulu pada penyebab gangguan kepribadian.

Selain itu, hingga kini ternyata masih belum diketahui apa obat atau terapi khusus yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah kepribadian antisosial. Jika gejala yang muncul sudah parah atau membahayakan, berbicara dengan psikolog atau psikiater adalah hal yang perlu dilakukan. Langkah ini bertujuan untuk mencegah perilaku atau perbuatan yang dapat membahayakan orang sekitar atau diri sendiri.

Bersama ahli psikologi, pengidap antisosial nantinya akan menjalani pengobatan berupa terapi perilaku atau psikoterapi. Terapi ini bisa dilakukan, baik secara individu maupun berkelompok. Selain itu, mengatasi gangguan ini juga dilakukan dengan pemberian obat tertentu, sesuai dengan kebutuhan.

Pemberian obat biasanya akan dilakukan jika pengidap gangguan kepribadian antisosial menunjukkan gejala gangguan mental dan emosional tertentu. Obat penenang mungkin diberikan jika pengidap gangguan ini mengalami serangan cemas, sulit meredam emosi, atau dorongan untuk melakukan hal yang membahayakan.

Akhwati fillah... 

Sosiopat baru terdeteksi ketika seseorang memasuki masa remaja atau dewasa awal.
Padahal masa-masa ini adalah masa dimana Islam memerlukan peran mereka sebagai garda depan dalam perjuangan kebangkitan Islam.

Rasulullah ﷺ dalam pesannya menyampaikan,

"Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Alloh ﷻ telah mengutus aku dengan agama yang lurus dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku.''

Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, ''Tidaklah Alloh ﷻ mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Alloh ﷻ melainkan di waktu masa mudanya.''

Saatnya kita munculkan generasi muda idaman berkarakter ashabul kahfi, berakidah Ibrahim, pecinta sifat-sifat mulia para Nabi. Dengan demikian, para pemuda dan pemudi mempunyai kriteria yang jelas dalam mengidolakan seseorang.

Pemuda yang berkarakter kuat, tangguh dan memiliki mental yang sehat adalah harapan masa depan Islam.

Untuk itu mari kita jaga mereka agar sesuai dengan fitroh Islam dan menjaga mereka agar kelak bisa diharapkan.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru 
Apakah sama sosiopat dangan bipolar? Afwan

🔷Jawab:
Beda.
Sosiopat itu gangguan anti sosial.

Sedangkan Gangguan bipolar atau mania depresif adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, serta kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pengidap bipolar yang sebelumnya merasa sangat gembira bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih dan putus asa.

Meski kadang penderita bipolar juga menunjukkan gejala-gejala sosiopat terutama ketika di tahapan panik.

🌷Syukron, Ustadzah.

0️⃣2️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah... 

Bun, pernah baca kalau sosiopat itu cenderung lebih banyak melakukan tindakan kriminal dibanding psikopat, itu kenapa ya? 

Padahal kan kita tahunya, di mindset kita tuh psikopat lebih mengerikanlah dibanding sosiopat (dalam hal lebih banyak melakukan hal-hal kriminal) tapi kok malah sosiopat ya, Bun. 

Terima kasih jawabannya, Bun.

🔷Jawab:
Kriminalnya lebih ke arah sosial masyarakat, diantaranya melanggar norma dan hukum yang berlaku di masyarakat.
Kalau psikopath langsung ancam atau  bunuh orang.

🌷Ooh gitu, Bun. 

Jadi kriminalnya lebih ringan dibanding psikopat begitu ya, Bun atau bagaimana?

🔷Sama-sama berat sih. Karena seringkali orang psikopath juga mengidap sosiopat.
Jadi menderita gangguan kejiwaan itu bukan satu gangguan yang bisa berdiri sendiri, tapi berombongan dan ada kaitannya.
Seperti penyakit fisik, dari darah tinggi bisa ke jantung, ginjal, kandung empedu dan lain-lain.

🌷Naah ini, Bun, saya juga mikir begitu ya, gangguan kejiwaan ini multi faktor yang saling terkait penyebabnya, tumpang tindih tapi masih bisa dispesifikasi lagi per-gangguan kejiwaannya.

🔷Leres, Mbak

🌷Subhanallah...

0️⃣3️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah... 

Bunda, tanya lagi, hihi
Bun, kecenderungan banyak sekali gangguan kejiwaan yang dialami banyak manusia sekarang itu sebenarnya multi kompleks ya? 

Dalam artian karena situasi zaman juga, dengan degradasi moral, iman, tekanan hidup, apapun yang dikonsumsi karena sudah terkontaminasi baik secara lahir dan dzahir, begitu tidak sih, Bun? 

Dahulu, generasi sebelum tahun 2000 sepertinya tidak sekompleks sekarang masalah gangguan kejiwaan, iya tidak sih, Bun? 

Muter-muter, Bun, di kepala, banyak yang mau ditanyain.

🔷Jawab:
Benar sekali. 

Sampai kepala ini juga 
muter-muter. Makin ke sini, makin kompleks gangguan kepribadiannya. Bahkan hingga ke anak-anak. Salah satu faktornya adalah lemahnya kondisi mental anak zaman sekarang. Faktornya? Intrinsik dan ekstrinsik.
✓ Intrinsik meliputi kondisi kimiawi tubuh karena banyaknya paparan zat kimia.
✓ Ekstrinsik meliputi kondisi keluarga dan masyarakat yang sudah tidak support lagi pada pentingnya kesehatan mental.

🌷Subhanallah.. 
Ini, Bun kurang lebih sama dengan yang saya paparkan di pertanyaan di atas.

Beraaaaat sekali tantangan hidup zaman sekarang, Bun, qodarulloh dan menjadi waras itu butuh iman yang benar-benar kuat dan stabil.

Subhanallah.. 
Subhanallah... 
Subhanallah....

🔷Benar sekali.

Dekat-dekat sama Alloh ﷻ. Bikin circle pertemanan yang baik juga. Jauhi teman-teman yang toxic dan tidak membawa kebaikan. Terus lakukan kebaikan agar orang-orang baiklah yang ada di sekeliling kita.

🌷Njiih, Bun.
Tips mental health ini.

Matur suwun njih, Bun.

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek
Dijauhi ya, Nda.

Mungkin karena bisa berdampak buruk bagi kita.

Apakah kemungkinan kecil pengidap sosiopat ini  bisa sembuh kalau berada di circle yang positif.

🔷Jawab:
Bisa, insyaaAllah.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Tia ~ Bandung
Bunda, apakah orang yang mentingin diri sendiri seperti pura-pura sakit biar dapat perhatian dan kasih sayang tapi mengorbankan perasaan orang lain termasuk sosiopat?

🔷Jawab:
Bukan

🌷Dia suka menyakiti diri sendiri, Bun.

🔷Bukan sosiopat.
Itu self harm.

Self harm adalah sebuah tindakan menyakiti diri sendiri untuk menghilangkan rasa frustasi, stres, dan berbagai macam emosi. Setiap orang memiliki cara self harm yang berbeda-beda, seperti menarik rambut, mencubit, menggigit, menggaruk, memukul, menelan zat berbahaya, dan menyayat anggota tubuh (cutting).

🌷Kalau menyiksa anak sendiri termasuk enggak, Bun, kalau sudah sadar baru menyesal.

🔷Ini banyak ya. Bisa karena depresi, bipolar, atau anxiety disorder.

Satu gejala itu bisa menunjukkan banyak gangguan kejiwaan.

Orang depresi juga menyiksa dan menyakiti diri sendiri.

Suka nyayat-nyayat pergelangan tangan seperti teman saya barusan.

Di pergelangan tangannya banyak sayatan.

🌷Kepala, Bun yang dibentur-benturin

Saya punya, pas masih remaja, dipaksa dewasa sebelum waktunya.

Dan sampai saat ini saya benci kalau ingat dan lihat bekasnya pun aku tidak sudi.

🔷Iya

🌷Ini baby blues bukan ya sebutannya? Afwan kalau salah.

🔷Iya benar.

0️⃣6️⃣ Fatma ~ Kebumen
Bismillah alhamdulillah
Jazakillah khayr, Bun penjelasannya.

Kebetulan saya bekerja dan mempunyai teman yang mempunyai karakter tersebut, kami semua sangat terganggu sekali bahkan tidak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana solusinyanya, Bund?
Terima kasih

🔷Jawab:
Bantu dia untuk sembuh dengan cara mengajaknya ke psikolog.
Hadapi dengan sabar. Jangan dijauhi takutnya nanti tiba-tiba suicide.

🌷Ngeri ya, Bun, orangnya tidak bisa kesenggol sedikit pun.

🔷Iya. Dan pendendam
Itu yang lebih mengerikan.

🌷Sama atasannya pun berani dan mengancam dan bawa senjata tajam sambil acungkan senjatanya.

🌷Siapa ini, Bun?

Rekan kerja saya kebetulan laki-laki.

🔷Emosinya mudah tersulut.

🌷Bahkan orangnya Religius sekali.

Yang saya lakukan untuk lingkungan dengan mengajak mereka melalui afirmasi atau self talk.

🔷Atau pake segitiga restitusi.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣7️⃣ Achi ~ Tangerang Selatan
Cara menghindari self harm ini bagaimana, Bun?

🔷Jawab:
Sama seperti penderita sosiopat
Psikoterapi dan obat.

🌷Cari teman berbagi yang bisa dipercaya.

🌷Untuk cerita ya, Kak? Tapi sayangnya, aku pernah cerita ke 1 orang tentang aku dan masalahku. Dia cuma bilang sabar sabar tapi tidak ada solusi atau nenangin, jadi sejak itu sudah tidak pernah cerita

🔷Padahal kita tidak butuh omongan sabar ya. Stoknya masih banyak. Yang kita butuhkan orang yang paham dan mau mendengar.

🌷Benar sekali, Bun.
Ternyata zaman makin maju makin banyak istilah-istilah baru dan penyakit-penyakit baru, manusia-manusia sekarang mudah depresi.

🔷Karena makin ke sini, tekanan hidup makin besar dan beragam.

🌷Bagaimana kalau obat tanpa resep dokter, obat untuk anti depresan tapi sekarang anaknya menderita thalasemia?

🔷Jangan. Karena itu masuk obat keras. Harus dengan resep dokter.

🌷Anaknya benci dokter

🌷Jangan.... 
Tidak baik sekali ini. Ke psikiater saja kalau butuh.
Benar kan bunda dini?

🔷Benar sekali.

🌷Karena dia lebih tenang katanya, Bun, kalau minum obat itu, ditambah dia membenci yang namanya dokter.

🔷Obat psikiater obat keras.

Jangan. Nanti jadi ketergantungan
Kenapa ke dokter? Karena dokter yang menentukan dosis. Dan akan makin diturunkan dosisnya jika kondisi sudah membaik.

🌷10 mg, Bun, selalu minta sendiri kadang kalau obat sudah disembunyiin, dia beli sendiri tanpa sepengetahuan orang tua.

🔷Bahaya, Mbak
Sayang ginjalnya.

Kalau bisa ganti sama herbal saja.
Misal mengkudu, 
Atau air rebusan ketan hitam.

🌷Ini untuk apa, Bun?

🔷Sifatnya menenangkan otak.

🌷Ya Allah...

Ngaruh itu ke paru-paru nantinya.
Akan ada efek jangka panjang. 

Semoga lekas sembuh tanpa sakit lagi ya, mam, siapapun dia, semoga Alloh ﷻ selalu menjaganya.
Aamiin

🌷Tapi sekarang harus cuci darah tiap bulan.
 Bismillahirrahmanirrahim, kunfayakun, biidznillah sembuh ya.

🔷Aamiin ya Allah 

0️⃣8️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jadi Nda, kemungkinan kecil seorang anak yang tidak ada gen sosiopat atau dari ibu dan ayah tidak ada sosiopat bisa terhindar dari menjadi pribadi yang sosiopat ya, Nda?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

Kan ada juga faktor eksternal yang menyebabkannya. Keluarga, tekanan, perlakuan masyarakat.

🌷Harus extra pendekatan dengan anak ya nda biar bisa terdetect?

🔷Benar sekali.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kehidupan keluarga yang tidak stabil, keras, atau kacau selama masa kanak-kanak bisa meningkatkan risiko seseorang menjadi sosiopat. Maka tugas kita adalah menciptakan keluarga sebagai dasar pondasi pertumbuhan yang menyenangkan dan menentramkan bagi anak-anak.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar