Senin, 28 November 2022

MELENYAPKAN PENYAKIT HATI

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 MELENYAPKAN PENYAKIT HATI

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Teman-teman sholehah yang Keche

Teman-teman majlis RAK yang dicintai Alloh ﷻ...

Dalam Islam, penyakit hati sering diidentikkan dengan beberapa sifat buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah), seperti dengki, iri hati, arogan, emosional dan seterusnya.

Hasan Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi, membagi penyakit hati dalam sembilan bagian, yaitu: Pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd).

Penyakit hati adalah gangguan dalam hati seseorang yang bisa mempengaruhi perilaku dan perbuatannya. 

Perihal penyakit hati ini disebutkan dalam firman Alloh ﷻ pada Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 125 yang berbunyi:

"Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka (dengan surah itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada dan mereka akan mati dalam keadaan kafir." (QS. At-Taubah: 125)

Hati merupakan tempat lahirnya perasaan manusia. 

Sifat manusia salah satunya ditentukan oleh hatinya. 

Apabila seseorang memiliki hati yang baik, maka dia akan memiliki sifat-sifat yang terpuji. 

Sebaliknya, apabila hatinya penuh dengan keburukan, dapat dipastikan tingkah laku dan sifatnya juga akan jahat atau buruk.

Rasulullah ﷺ selalu mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu menjaga kesucian dan kebersihan hati. Hal ini agar setiap umat Muslim dapat terhindar dari penyakit hati dan sifat-sifat yang tercela.

Hati ialah tempat iman kita tumbuh dan tinggal di didalam sana. Hati pun yang membuat kita dapat  merasakan perasaan senang, sedih, marah, kecewa dan perasaan lainnya. 

Tidak semua orang yang berpenampilan baik akan baik pula hatinya, sebaliknya pun seperti itu. 

Rusaknya hati menyebabkan rusaknya manusia secara keseluruhan, serta hilangnya kehidupan dunia dan akhirat. 

Bencana besar bagi hati ini adalah orang yang memilikinya tidak merasa dengan penyakitnya, karena tidak ada tanda-tanda yang terlihat di tubuh.

Tapi tenang, penyakit hati ini pasti memiliki obatnya. 

Apalagi Islam menyakinkan bahwa segala penyakit yang ada pasti ada obatnya. 

Hal itu telah dijelaskan dalam firman Alloh ﷻ dalam QS. Yunus: 57, "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."

◼Senantiasa  Membaca Al-Quran Dan Maknanya

Al-Quran di ciptakan oleh Alloh ﷻ untuk menjadi kitab suci umat Islam sekaligus sebagai pedoman hidup umat Islam. Maka tidak heran lagi jika kita membaca Al-Quran akan membuat hati kita jauh lebih tenang dan damai. Alloh ﷻ berfirman dalam surat Al-Isra a: 82, yang artinya: "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."

◼Sholat Malam

Dirikanlah sholat malam, sholat yang dilakukan seperti biasanya umat muslim sholat 5 waktu. 

Sholat malam ini seperti sholat tahajud, istikhorah, dan lain sebagainya. Di saat kita beribadah memanjatkan doa, insyaAllah, Alloh ﷻ akan selalu dengarkan dan kabul kan doa kita tersebut. Dan tidak lupa juga bahwa ketika kita sholat berarti kita mendekatkan diri kita kepada Alloh ﷻ, hal itu yang membuat hati terasa damai dan tentram.

◼Berkumpul Dengan Orang Shalih

Singkatnya seperti ini jika kita ingin baik maka bertemanlah dengan orang yang baik juga, jika mau pintar maka bertemanlah dengan orang yang pintar juga. 

Jika ingin shalih maka berkumpul lah dengan orang yang shalih juga.

◼Perbanyaklah Berpuasa

Berpuasa merupakan sebuah ibadah yang biasa orang Islam lakukan apalagi di bulan Ramadhan. 

Dengan kita menahan lapar dan hawa nafsu, kita jika dapat menahan diri dari hal-hal yang dapat menyakiti dan mengotori hati. 

Sering-seringlah berpuasa supaya kita selalu terhindar dari perbuatan yang tidak baik.

◼Memperbanyak Dzikir

"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Alloh ﷻ, dzikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab: 41) 

Dengan kita perbanyak dzikir, semakin kita mengingat Alloh ﷻ yang membuat kita akan menjauhi larangannya.

Ibnu Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa cara mengobati hati yang sakit karena dikuasai oleh nafsu yang mengarahkan kepada suu’ (keburukan) ada dua, yaitu: ”Melakukan muhasabah (perhitungan) atas nafsu dan tidak menuruti nafsu.” Hati akan hancur dikarenakan meremehkan muhasabah dan mengikuti nafsu. 

Al – Hasan berkata, “Orang mukmin itu selalu mengurusi jiwanya. Ia mengevaluasi dirinya karena Alloh ﷻ.” 

Alloh ﷻ  berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh ﷻ dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al-Hasyr: 18)

Imam Ahmad menuturkan dari Wahab bahwasannya tertulis dalam hikmah Nabi Dawud, “Hak bagi orang berakal adalah tidak lalai dalam empat waktu ini, yaitu waktu yang digunakan untuk bermunajah kepada Tuhannya, waktu yang digunakan untuk mengintrospeksi dirinya, dan waktu dia menyepi antara jiwanya dengan kelezatannya memikirkan yang halal dan menjadikan jiwanya terlihat indah. Waktu yang keempat ini merupakan penolong pada semua waktu itu dan melimpahkan hati.”

Demikian dari saya, semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu 

Bingung nulisnya bagaimana. Bunda kalau lihat saudara beli ini beli itu tapi sangkutan ke kami dia anggap sepele,
selalu nya hati suka di bikin  jengkel begitu nda. Terus kemarin beliau sakit di rawat ada rasa khawatir beliau wafat, dan saya belum ikhlas kalau harus mengikhlaskan hutangnya. Nominalnya bagi saya lumayan ya nda, di atas 10 juta. Apakah saya bisa di sebut masih jadi budak duniawi nda?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

Soal hutang piutang, itu adalah hubungan antara manusia dengan manusia, dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan meminta ampun kepada Alloh ﷻ saja, ini tidak bisa dibuat enteng sebenarnya, karena seorang yang syahid dijalan Alloh ﷻ saja arwahnya terkatung katung karena masih ada hutang yang belum dibayar. 

Jadi berhutang mempunyai kewajiban untuk membayar, dan si pemberi hutang sebenarnya berkewajiban untuk mengingatkan orang yang berhutang untuk membayar. 

Membayar hutang itu memang berat, inilah salah satu kewajiban paling berat untuk dilakukan, jika tidak disegerakan dan tidak dipaksakan. 

Berpikirlah masak-masak terlebih dahulu jika ingin berhutang. Karena membayarnya tidak semudah meminjamnya. 

Bund Aisy, yakinkanlah dalam hati bahwa, uang yang sudah keluar dari kantong kita, itu sudah bukan milik kita lagi, disaat kita membantu, maka Alloh ﷻ telah ganti uang tersebut dengan cara lain. Karena disaat kita meringankan beban orang lain, maka Alloh ﷻ akan ringankan beban kita, bukan soal nominal, tapi soal keberkahan dan kelapangan hidup. Dimata kita nominal itu sangat nyata terlihat, tapi dimata Alloh ﷻ nominal itu hanya sebuah angka NOL. 

Jangan ganggu dan nodai hubungan kita dengan Alloh ﷻ, hanya karena dunia, lakukan kewajiban kita untuk mengingatkan, tapi serahkan kepada Alloh ﷻ untuk membayarkannya. Berharap kepada manusia, kita akan kecewa, berharaplah hanya kepada Alloh ﷻ. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat Sholehah RAK yang saya cintai...


Ketika HATI sehat, maka sekujur tubuh akan sehat. 
Karena HATI adalah Mudghatun, idza Sholuhat, Sholuhal Jasadu kulluhu.

Seharusnya ia selalu ada dalam kondisi indah dan baik.
Selalu ikhlas, menerima ketentuan Alloh ﷻ, bersyukur, tulus berbagi dan bahagia bersama.

Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa. Seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.

Pada saat kita sudah tidak lagi seperti itu, itulah saat penyakit muncul. Dan deteksi dini harus dilakukan.

Akar permasalahan harus diatasi. Hati perlu terus dicuci dan dibersihkan.

Tanda hati bersih dan suci adalah:

~ Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain.
~ Selalu semangat berbagi tanpa pamrih.
~ Selalu Ridha dengan segala ketentuan yang Alloh ﷻ berikan untuk kita.
~ TIDAK DENGKI
~ TIDAK DENDAM

Wallahu a’lam bishawab

Mohon maaf lahir dan batin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar