Senin, 28 November 2022

LOVE LANGUAGE

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 LOVE LANGUAGE

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Puji syukur ke hadirat Allah ﻋﺰّﻭﺟﻞّ atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita bisa berjumpa di kajian malam di room perindu surga. 
Tema kita malam ini adalah Love Language.

Akhwati fillah......
Love language juga disebut dengan bahasa cinta dalam bahasa Indonesia. Bagi mereka yang masih skeptis, love language ternyata muncul dan bisa dirasakan dalam kegiatan sehari-hari. Ini berkaitan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan rasa cintanya. Bagaimana mengekspresikan cinta orang tua kepada anaknya. 

Ada beberapa jenis love language dan tiap orang bisa berbeda-beda. Namun, biasanya jika seseorang tidak mendapatkan love language yang sesuai dengan dirinya itu akan menimbulkan perasaan tidak dicintai dan bakal menjadi permasalahan di dalam hubungan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui love language kita dan anak kita. Ini bertujuan agar kita bisa kompromi dalam bersikap dan memahami tindakan kasih sayang yang orang lain atau pasangan berikan sehingga hubungan bakal terjalin dengan sehat.

◾Jenis-jenis Love Language

1) Word Of Affirmation

Love language yang pertama adalah word of affirmation alias kata-kata penegasan. Penegasan yang dimaksud adalah pujian atau apresiasi yang menunjukkan rasa kasih sayang. Meski tampak sederhana, kata-kata tersebut terdengar romantis dan bisa bikin luluh Anda yang punya love language jenis ini.

Contoh word of affirmation adalah ungkapan rasa sayang, ucapan terima kasih, ucapan selamat kepada pasangan, memuji penampilan pasangan, dan masih banyak lagi. Jadi, Anda yang sering mendapatkan kalimat "Aku sayang sekali sama kamu", "Kamu cantik hari ini", hingga "Istirahat dulu aja kalau capek, kerjanya dilanjut besok lagi" pasti bakal salah tingkah.

Meski tampak klise, orang yang terhubung dengan love language ini bakal merasa dicintai, dihargai, dan dipahami oleh pasangan mereka. Love language jenis ini bisa disampaikan secara langsung atau tidak langsung, seperti via chat, tulisan tangan, telepon, video call, dan lain sebagainya.

2) Acts Of Service

Nah, acts of service sangat berlawanan dengan jenis love language sebelumnya. Jika kata-kata sudah cukup membuat pemilik word of affirmation luluh, itu tidak mempan bagi love language jenis ini. Pasalnya, acts of service lebih membutuhkan aksi nyata ketimbang hanya omongan belaka.

Ketika misalnya sedang dikejar deadline kerjaan dari bos dan belum sempat makan, Anda pasti lebih butuh pasangan yang sigap membelikan pasangan ketimbang hanya memberikan semangat. Nah, ini adalah salah satu contoh tindakan acts of service.

Selain itu, acts of service bisa terlihat dari seseorang yang rela menemani kekasihnya berbelanja keliling mall berjam-jam. Ada juga yang tanggap mengantarkan ke dokter ketika pasangan sakit, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah ketika istri sibuk mengurus anak, membuatkan sarapan atau bekal untuk suami atau istri, dan masih banyak lagi.

3) Receiving Gifts

Sesuai namanya, pemilik love language jenis ini lebih senang menerima hadiah. Tidak harus emas berlian dan mobil mewah, hadiah yang diberikan sebaiknya punya makna tersendiri dalam suatu hubungan. Sebagai contoh, misal hadiah pernikahan, hadiah ulang tahun, hadiah wisuda, atau hadiah-hadiah yang bisa diberikan di momen tertentu.
Pemilik love language jenis ini bukan berarti ingin selalu dibanjiri hadiah dari pasangan, tapi mereka butuh hadiah-hadiah sederhana yang menunjukkan bahwa Anda peduli dan memikirkan mereka. Tidak harus selalu barang, Anda juga bisa berikan hadiah berupa kejutan dengan mengajak pasangan ke tempat yang sangat ingin dikunjungi.

4) Quality Time

Bagi pasangan yang punya kesibukan masing-masing, pasti perlu meluangkan waktu untuk bersama. Nah, apalagi bagi si pemilik love language quality time. Mereka akan sangat menghargai kebersamaan dengan pasangan meski tidak lama atau hanya berlangsung di akhir pekan.

Tidak perlu repot, duduk bersama di sofa dan mengobrol tentang bagaimana kegiatan mereka serta hal-hal menarik lainnya sudah sangat cukup bagi pemilik love language ini. Terlebih, Anda bisa berada di dekatnya tanpa gangguan pekerjaan dan gadget.

Jika ingin lebih menarik, Anda bisa mengajak pasangan untuk berjalan-jalan dan melakukan aktivitas bersama, seperti melukis hingga bersepeda. Ini juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk menyalurkan hobi pasangan. Tidak harus selalu dikemas dengan obrolan serius, hal terpenting adalah kehadiran, komunikasi, kontak mata, hingga saling mendengarkan sudah lebih dari cukup.

5) Physical Touch

Manusia adalah makhluk sosial yang juga membutuhkan sentuhan fisik, terlebih untuk membangun keintiman dalam sebuah hubungan. Namun, physical touch tidak selalu tentang seks. Anda bisa bergandengan tangan, merebahkan kepala di bahu pasangan, atau memberi pelukan tulus.

Bagi beberapa orang mungkin jarang mendapatkan pujian dari orang tua semasa kecil, tapi mereka mendapatkan kasih sayang dalam bentuk lain, seperti selalu diusap-usap kepalanya hingga disambut dengan pelukan hangat setiap pulang sekolah. Nah, ini juga menjadi salah satu bentuk physical touch.

◾Manfaat Memahami Love Language Dalam Mendidik Anak :

1) Memahami Anak Dengan Lebih Baik

Manfaat dari love languange yang pertama adalah ini membuat kita untuk bisa lebih mengerti dan memahami anak.

Memahami kebutuhannya tentu akan membuat hubungan orang tua dan anak semakin stabil.

Perasaan dihargai dan diperhatikan menjadi nilai plus dalam membangun hubungan yang sehat.

2) Mengajarkan Rasa Empati

Saat orang tua  belajar lebih banyak tentang bagaimana bahasa cinta itu, artinya ini sedang belajar berempati.

Empati digambarkan sebagai kemampuan untuk merasakan emosi atau perasaan orang lain.

Artinya ini mengalahkan keegoisan dalam diri untuk mengerti perbedaan pandangan dengan anak.

Rasa empati membuat orang tua dan anak berkomitmen dalam menggunakan bahasa cinta guna meningkatkan 'bonding' dengan satu sama lain.

Ini juga bisa mengurangi konflik yang tidak perlu hanya karena tidak paham bahasa cinta masing-masing.

3) Lebih Intim

Love language membuat hubungan Lebih Intim.

Memahami satu sama lain tentu manfaatnya membuat hubungan semakin dekat.

Keintiman tidak selalu yang bersifat seksual, melainkan juga dalam hal hati ke hati

Pembelajaran dan pengalaman membuat kita untuk lebih tahu satu sama lain.

Mungkin yang tadinya kita hanya tahu sebatas 'kulit luarnya' saja, dengan tahu love language anak, membuat kita jadi paham bagaimana seharusnya memperlakukannya.

Hal ini membuat hubungan semakin nyaman untuk dijalani karena bersifat transparan.

4) Tidak Kehabisan Ide

Menunjukkan Kasih Sayang.

Manfaat dari mengetahui love language yaitu, jadi lebih banyak ide untuk mengomunikasikan cinta.

Tidak hanya sebatas "aku sayang kamu", melainkan bisa diubah dalam berbagai bentuk. Bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan bahasa cinta anak-anak kita.

Dalam hal ini, secara tidak sadar kita "dipaksa" tumbuh dan bergerak di luar zona nyaman kita.

Mencoba hal-hal baru dalam membahagiakan anak tentu tidak ada salahnya, bukan?

Setelah mengetahui bahasa cinta satu sama lain, kita akan lebih mudah untuk memahami masing-masing.

Ingat, tentu ini perlu dibarengi dengan usaha dan niat dari dalam ya!

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Evi ~ Jakarta
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Bagaimana tipsnya menjaga kehangatan dalam rumah tangga apabila salah satu pasangannya cuek dan jika sudah di rumah lebih mementingkan hobinya daripada bersenda gurau dengan anak dan istri?

2. Perlukah kita me time bersama pasangan walaupun sudah mempunyai anak-anak yang sudah besar? Bagaimana cara menghindari konflik dengan pasangan karena yang Saya rasakan berjalan 10 tahun pernikahan ada aja masalah-masalah kecil yang kami alami? 

Terima kasih, maaf kebanyakan pertanyaannya. 

🍓 Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim...

1. Pertanyaan yang pertama yaitu bagaimana tips menjaga kehangatan dalam rumah tangga apabila salah satu pasangan cuek dan jika sudah di rumah lebih mementingkan hobinya daripada bersenda gurau dengan anak dan istri. 

Sesungguhnya dalam kehidupan rumah tangga itu yang diperlukan adalah antara suami dan istri itu satu visi, satu misi, kemudian mereka juga memiliki satu tujuan meskipun bukan satu tapi ada visi, misi, dan tujuan yang disepakati bersama antara suami dan istri sehingga ketika ada sesuatu yang dilakukan oleh suami atau istri yang kemudian melenceng dari visi yang telah ditetapkan maka itu akan bisa menjadi satu rel untuk mengembalikan tingkah laku di antara keduanya termasuk ini, termasuk ketika suami tidak puas dengan apa yang dilakukan istri atau istri tidak puas dengan apa yang dilakukan oleh suami. Maka yang kemudian diperlukan adalah komunikasi yang baik antara keduanya dan mengembalikan masing-masing pasangan kepada visi yang sudah disepakati bersama, termasuk dalam hal ini misalnya suami di rumah pengennya mementingkan hobinya sementara istri pengennya suami itu bersenda gurau dengan anak dan istrinya maka hal itu bisa didiskusikan terlebih dahulu agar masing-masing tidak memendam kekecewaan kepada pasangannya. 

2. Kemudian pertanyaan yang kedua adalah perlukah kita me time bersama pasangan walau sudah mempunyai anak yang sudah besar, bagaimana caranya? 

Me time itu perlu ya, me time itu perlu, jadi sesekali perlu untuk pergi berdua saja antara suami dan istri seperti yang pernah saya lakukan ya berdua pergi ke suatu tempat kemudian nginap, kemudian anak-anak bisa dititipkan kepada orang yang sudah dipercaya. 

Bagaimana cara menghindari konflik dengan pasangan karena yang saya rasakan dalam 10 tahun pernikahan ada saja masalah kecil yang kami alami? 

Konflik itu tidak mungkin dihindari, konflik itu ada untuk dihadapi dan diselesaikan, sepuluh tahun pernikahan adalah waktu yang tidak sebentar bagi pasangan, masing-masing pasangan untuk memahami satu dengan yang lainnya dan perlu disadari bahwa tidak ada mahluk yang sempurna di dunia ini, yang ada adalah mahluk yang senantiasa ingin memperbaiki diri dan kualitasnya sehingga maka perlu bagi kita atau perlu bagi pasangan untuk memahami pasangannya ya, menerima kondisi mereka apa adanya sesuai dengan apa yang sudah dimiliki dahulu. 

Jadi, pernikahan itu bukan melebur dua kepribadian menjadi satu akan tetapi mendampingkan atau menyandingkan dua kepribadian untuk saling memahami satu dengan yang lainnya, masalah akan selalu ada, konflik akan selalu ada karena dalam proses pendewasaan masing-masing pasangan itu diperlukan agar masing-masing pasangan bisa menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing dan yang paling diperlukan adalah komunikasi. Ketika komunikasi berjalan dengan baik maka segala sesuatu bisa diatasi.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Bunda, bagaimana dengan rumah tangga yang didalamnya selalu orang tuanya ikut campur dan selalu bilang harus pisah, harus pisah dan selalu mengadu domba menjelek-jelekkan si istri.

🍓 Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarakatuh bagi mbak Tia dari Bandung

Pertanyaannya adalah bagaimana dengan rumah tangga yang didalamnya selalu da orang tua yang ikut campur dan selalu bilang harus pisah harus pisah dan selalu mengadu domba menjelek-jelekkan si istri.

Ini sudah bukan lagi rumah tangga yang sehat ya. Rumah tangga itu adalah hak prerogatif antara suami, istri dan anak-anaknya tanpa ada campur tangan dari orang lain meskipun itu orang tua ya. 

Jadi ketika seseorang berumah tangga itu pure harus menjadi urusan mereka berdua untuk mengatur bagaimana jalannya kapal karena rumah tangga itu ibarat kapal. Siapa nahkodanya, nahkodanya adalah suami atau bapak dari anak-anak kita. Bagaimana bayangkan ketika satu kapal ada dua nahkoda dan nahkoda itu bahkan saling bertentangan maka kita enggak tahu arah kapal itu mau dibawa kemana, bisa ke pelabuhan A, yang satu menghendaki pelabuhan B, belum nanti yang satu membocorkan kapal dari dalam, akan karamlah si kapal itu. 

Lhah itu yang terjadi ketika rumah tangga ada campur tangan yang aktif dengan antara dia dan orang tua apalagi kemudian keadaan yang tidak sehat diikuti dengan tadi, kasus menjelek-jelekkan istri, harus pisah, harus pisah, harus pisah. 

Kalau menurut saya pribadi, misalnya itu masih dalam satu rumah maka sebaiknya pisah rumah ya, pisah rumah itu akan lebih memandirikan pasangan. Mereka akan saling menghargai, mereka akan bisa saling menentukan mau dibawa kemana kapal biduk rumah tangga ini ya. Kemudian untuk yang harus pisah, pisah, pisah, pisah, memang sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu apa sih sebetulnya yang menjadi dasar pemikiran seperti itu, kemudian masa menjelek-jelekkan istri, seorang suami harus lebih bijak melihat masalah ini, benarkah istri itu memang benar-benar jelek atau tidak, atau memang hanya penilaian yang subyektif dari si orang tua tersebut ya. 

Semoga dengan adanya campur tangan dari suami yang lebih obyektif, mampu menyelesaikan masalah, kalaupun tidak, memang harus dicari pihak ketiga yang menjadi penengah antara masalah tersebut.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Bund, seperti yang sudah bunda paparkan di materi. Jika seseorang tidak mendapatkan Love Language yang sesuai dengan dirinya itu akan menimbulkan perasaan tidak dicintai.

Terus bagaimana, Bund, jika memang pasangan atau dari kitanya itu tidak peka dengan apa yang pasangan inginkan dari bahasa tubuh, karena memang kadang wanita memang sulit ungkapkan keinginan atau isi hatinya?

2. Bagaimana biar bisa ada saling pengertian bisa memahami bahasa dan keinginan pasangan yang kadang masih sama egonya?

🍓 Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarakatuh kak Han

1. Memahami love language adalah sebuah kemestian dari sebuah kebutuhan sehingga seseorang itu harus merasa butuh untuk tahu dan memahami satu love language dirinya sendiri, kemudian love language pasangannya agar dia bisa memperlakukan pasangannya sesuai dengan bahasa cinta yang ditunjukkan. Itu bisa diketahui antara lain dengan melakukan tes psikologi, jadi ada tes psikologi yang sifatnya umum, karena itu bukan berasal dari dasar-dasar ilmu Psikologi untuk mengetahui love language seseorang. 

Jadi, seperti saya mengikuti fingerprint itu untuk mengetahui di antaranya adalah love language, bahasa cinta dan ketika diukur itu bahasa cinta saya adalah receiving gift. Jadi, saya lebih suka diberi hadiah-hadiah berupa kejutan atau yang lainnya, itu akan sangat saya sukai. Kemudian ketika mengetahui love language itu, bagaimana perlakuan orang lain atas kita ya, dengan mengomunikasikan si love language kita maka orang bisa memahami bagaimana cara memperlakukan kita. 

Ketika itu tidak didapat maka semua orang harus menyadari bahwa kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan ya. Jadi, kemudian setelah memperoleh mindset bahwa kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, kemudian kita bersyukur dengan apa yang sudah ada dan sudah diberikan orang lain maka perasaan untuk tidak dicintai akan hilang dengan sendirinya, intinya adalah saling memahami. 

2. Kemudian pertanyaan yang kedua adalah bagaimana bisa ada saling pengertian dalam memahami love language dan keinginan pasangan yang kadang sama-sama egonya?

Saya tekankan di sini adalah kunci dari semua hubungan yaitu komunikasi. Ketika komunikasi yang baik terjalin antara keduanya bahkan kepada anak-anaknya, maka rumah tangga itu akan bisa diawetkan atau akan bisa dibangun dengan cukup sehat, ketika itu tadi, ketika keduanya bisa melakukan komunikasi yang sehat dan baik ya. 

Ketika tidak ada komunikasi yang dilakukan maka hal sekecil apapun akan menjadi masalah yang timbul di antara pasangan tersebut yang didasari oleh ketidakpuasan, apalagi di zaman sekarang itu seseorang bisa melihat yang dipamerkan orang lain, misalnya dalam kehidupan berumah tangga, dalam kehidupan ayah ibu sehingga saking seringnya kita melihat tayangan tersebut bukan rasa syukur yang kita miliki akan tetapi malah, apa tadi, ketidakpuasan akan pasangan masing-masing, bahkan terlintas dengan jelas di telinganya atau di matanya hal seperti, istri saya tidak seperti itu, kok suami saya tidak seperti itu, begitu ya. 

Jadi, sekali lagi dasar dari hubungan yang sehat adalah komunikasi, ketika komunikasi itu sehat maka hubungan itu menjadi sehat. Ketika komunikasi buruk maka menjadi buruklah hubungan tersebut. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Memahami Love language adalah hal yang mutlak diperlukan agar kita bisa menjalin hubungan yang sehat baik dengan anak maupun pasangan. Karena dengan memahaminya, kita bisa memberikan perlakuan yang pas.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar