Senin, 28 November 2022

BUAH SURGA

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀 BUAH SURGA

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sebuah gunung yang penuh dengan buah tin. Bahkan ahli tafsir Qurtubi berpendapat bahwa tin adalah nama masjid As-habul Kahfi.

Sementara itu, mengenai zaitun yang disebut dalam surah ini, ahli tafsir Ka'bul Ahbar, Qatadah, Ibnu Zaid, dan beberapa ulama tafsir lainnya mengatakan zaitun adalah nama sebuah masjid yang terletak di kota Yerussalem (Baitul Maqdis). Berbeda dengan Mujahid dan Ikrimah yang menyebut sebagai buah zaitun.

Karena pendeknya suatu surat dalam Al-Quran, biasanya orang lupa untuk belajar memahaminya, atau karena pada dasarnya memang sungkan dan tidak punya keinginan. Salah satunya yaitu QS. At-Tin, yang menjadi salah satu surat favorit ketika shalat tarawih. Untuk itulah, pembahasan ini mencoba mentadabburi apa yang terkandung dalam QS. At-Tin. Surat ini diawali dengan tiga buah sumpah dan dua huruf taukid, atau dalam kaidah bahasa Arab disebut dengan huruf penegasan. Tiga hal yang dijadikan sumpah oleh Alloh ﷻ ialah: buah tin-buah zaitun, bukit tursina dan negeri yang aman.

Dalam kitab tafsir Ibnu Kasir, buah tin melambangkan Baitul Maqdis dan juga melambangkan kenabian, yaitu Nabi Isa as. Bukit tursina, yang mana di sana terdapat kisah Nabi Musa as. Kemudian selanjutnya “baladun amin” yaitu kota Mekah sebagai lambang kenabian Nabi Muhammad ﷺ. Sebagai seorang muslim seharusnya tertarik dengan adanya tiga lambang tersebut. Dengan tiga hal tersebut dengannya Alloh ﷻ jadikan sebagai sumpah, hal itu mengindikasikan adanya sesuatu yang harus diperhatikan.

Ayat selanjutnya diawali dengan dua buah huruf taukid, yaitu huruf lam dan kata qad yang berarti sesuatu setelahnya pasti terjadi atau akan terjadi.  “Sungguh-sungguh, manusia itu diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya bentuk.” Hal ini menunjukkan suatu pemberitahuan, penjelasan dan peringatan dari Alloh ﷻ bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan sebaik-baiknya bentuk.

Bertafakurlah sejenak dengan beberapa binatang yang biasa dijumpai. Ada kambing, sapi, kuda, kucing. Semua memiliki empat kaki dan selalu berjalan menunduk. Setelah itu perhatikanlah manusia yang dengan dua kakinya dapat tegap berdiri dengan gagah, dua mata yang begitu sempurna dan indah. Telinga kanan dan kiri, tangan dan kaki yang begitu sempurna. Dan satu hal yang membedakan antara manusia dengan makhluk yang lain ialah bahwa manusia dikaruniai akal. Dengan akal yang Alloh ﷻ berikan untuk manusia, maka menjadikannya mampu berpikir, sehingga mereka dapat membuat sesuatu yang sejatinya tidak dimilikinya.

Manusia bisa terbang tanpa harus mempunyai sayap, dengan akal pikirannya ia membuat pesawat, sehingga dapat terbang. Manusia bisa berjalan lebih cepat, karena dengan pengetahuan yang dimilikinya dapat membuat motor, mobil, kereta, kapal dan sejenisnya. Mereka juga dapat masuk ke dalam lautan yang dalam tanpa harus memiliki insang seperti ikan, dengan ilmu yang dimiliki dapat membuat kapal selam. Sungguh luar biasa, begitu sempurnanya manusia ketika diciptakan.

Akan tetapi ayat tersebut dilanjutkan, ‘kemudian manusia dikembalikan ke dalam keadaan yang selemah-lemahnya, dalam keadaan yang buruk’. Adapun alasan manusia dikembalikan ke tempat yang buruk ialah karena manusia tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Alloh ﷻ. Lihatlah dengan akal pikiran yang luar biasa dan anggota tubuh yang luar biasa, akan tetapi masih banyak manusia seperti bukan manusia. Sebagaimana dalam Surah al-A’rof: 179, bahwa ada di antara mereka yang seperti binatang, bahkan lebih rendah dari itu. Hal tersebut karena mereka tidak menggunakan apa yang Alloh ﷻ karuniakan dengan sebaik-baiknya.

Terdapat salah satu falsafah kehidupan atau kata mutiara: ‘tiada harimau yang memakan anaknya sendiri’, namun sekarang banyak terjadi orang tua atau ayah yang tega menzinahi anaknya sendiri, bahkan ada juga yang menjualnya lalu uangnya digunakan untuk berfoya-foya. Mereka itulah yang akan kembali ke tempat yang hina sebab hidup tidak sesuai dengan kehendak Alloh ﷻ. Maka, keterangan selanjutnya ialah, ‘kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh’.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Buahnya surga ada dalam beramal shalih, Untuk mendapatkannya dengan istiqamah dalam beribadah sabar dan ikhlas menjalaninya.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar