Selasa, 30 April 2019

TANGAN KIRI ATAU KANAN?



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

            💎M a T e R i💎

Assalamu'alaykum wr.wb.
Segala puji bagi Allah atas semua karuniaNya. Sholawat dan salam semoga tercurah atas Rasululullah Muhammad saw. 

InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah "Tangan Kiri atau Kanan"

Ini bukanlah tentang tangan mana yang utama, juga bukan tentang kebiasaan penggunaan fungsi tangan kiri dan kanan untuk segala hal dalam aktivitas kehidupan (makan, bekerja, salaman, gerak hormat, tempat perhiasan, olahraga, dan sebagainya).

Tetapi hal ini tentang misteri akhirat, yaitu tangan mana yang akan menerima kitab amal nantinya. Bahwa setiap orang akan menerima kitab masing-masing yang berisi catatan semua amalan, baik amalan shalih ataupun buruk.

وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 45 : 28).

Ketika semua tertunduk dihadapan Allah, berlutut dengan tubuh gemetar, dan wajah sangat ketakutan, manusia dipanggil satu per satu untuk dibagikan kitabnya. Allah lalu mengatakan:

اِقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا

“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.”  (QS. 17 : 14)

Allah menyuruh masing-masing memeriksa amalnya, tidak ada yang keliru sedikitpun. Tidak ada yang ditambah atau dikurangi, pun semua peristiwa dirinci sangat detail. Jika mulut menyangkal maka saat itu juga ia terkunci, tidak bisa memberi pembelaan atau sanggahan sedikitpun. Yang bersaksi adalah tangan, kaki dan organ tubuh lainnya.

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”  (QS. 36 : 65)

Maka beruntunglah orang yang menerima kitab amalnya dengan tangan kanannya. Ia akan menerima dengan gembira. Hisabnya akan mudah.

فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا (8) وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُوْرًا (9)

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (QS. 84 : 7-9)

Tidak hanya itu, kabar baik langsung Allah sampaikan, bahwa ia akan berada dalam kehidupan yang diridhai, di surga yang tinggi, yang buah-buahannya dekat serta diberi makan dan minuman yang sangat sedap.  Semua karena kitabnya berisi amal baik sewaktu di dunia. (Lihat QS. 69 : 19 -24).

Sebaliknya orang yang menerima kitab amal dengan tangan atau sebelah kirinya, maka deritanya bagilah. Ia merasa tak ada manfaat hartanya baginya juga kekuasaan yang ia punya selama di dunia. Lalu,  ia berkata:

يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوْتَ كِتَابِيَهْ (25) وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ (26)

"Aduhai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku."
(QS. 69 : 25 - 26)

Allah sangat murka ketika itu. Allah mengatakan kepada malaikat:

"Peganglah dia, lalu belenggulah tangannya ke lehernya.” Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini, Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah." (QS. 69 : 30 - 36)

Tangan kanan atau kiri yang akan menerima catatan amal? Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Tidak ada manusia  yang mengetahui sebelum namanya dipanggil untuk menerima catatan itu. Sebab ternyata ada orang yang berharap menerima catatan amalnya di sebelah kanan, tapi amalan itu terhapus karena riya. Ada juga yang sampai bangkrut, karena ia berlaku dzalim kepada sesama.

Catatan amal adalah bukti audit yang paling otentik, yang tidak bisa dibantah. Dan tidak ada toleransi sedikitpun. Apa yang tertulis, maka itulah faktanya. Semua akan berbalas dari Allah.

Maka, goreskanlah pena amal baikmu di catatan itu, dengan tinta ikhlas dan sesuai sunnah Nabi Muhammad Saw. Bagi orang kafir, dan jika kafir hingga wafatnya, tidak ada artinya catatan amal, karena semua amalnya sia-sia dan terhapus karena kekafirannya pada Allah.

Semoga saja kita akan menerima catatan amal, dengan tangan kanan.

Aamiin

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Lisa ~ Malang
Apakah semua orang Islam pasti masuk surga?
Meski dicelupkan dulu ke neraka karena tidak menjalankan syariat Islam?
Afwan Ustadz atas pertanyaannya.

🌷Jawab:
Yup. Itu sudah jaminan dari Allah. Semua yang beriman akan masuk surga walaupun iman itu seberat zarrah. Sebaliknya jika imannya dirusak dengan syirik atau jadi orang kafir, atau atheis, maka ia akan ke neraka.

Wallahu'alam

0⃣2⃣ Cleo ~ Kramat Jati
Khawatir selama ini banyak hal yang merusak iman. Perlukah kita melakukan shalat taubat?
Dan adakah waktu atau jam yang tepat untuk melaksankan shalat taubat?

🌷Jawab:
Iya boleh juga untuk sholat sunnah taubat.
Waktunya, kapan saja bisa. Jika ingin lebih khusyu, bisa di sepertiga malam terakhir.

0⃣3⃣ Salsabila ~ Tegal
Ustadz, kadang saya merasa ingin memposting pencapaian saya di sosmed, tapi ada sedikit perasaan berkata jangan. Apakah itu termasuk riya', meskipun itu suatu pencapaian yang cukup membanggakan?

🌷Jawab:
Amal ibadah sebaiknya disembunyikan. Tidak usah di tampakkan, apalagi di sosmed.
Nuansa hati harus dijaga agar tidak riya'. Jika ternyata timbul riya', maka pahala amalnya lenyap, sayang sekali.

0⃣4⃣ Olif ~ Surabaya
Ustadz, terkadang ada bisikan jahat atau negatif yang menginginkan saya melakukan hal-hal jahat. Tapi setelahnya saya sadar dan istighfar. Apa itu murni dari pikiran dan hati saya?

🌷Jawab:
Dosa itu awalnya dari lintasan hati, karena adanya bisikan. Dipicu adanya nafsu, sehingga ia semakin liar. Makanya segera dipadamkan. Sumber-sumber asal dosa itu, bisa dari bisikan hati, godaan dari orang atau memang keinginannya sendiri.

Wallahu'alam

0⃣5⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadz,

Jika ada seseorang yang berbuat baik pokoknya dia baik dia peduli sama rakyat miskin bahkan dia menyumbangkan setengah hartanya buat rakyat miskin tapi dia ini seorang non muslim bahkan dia tidak mempercayai adanya Allah itu bagimana ustadz apa kebaikan dia percuma apa Allah akan menilai kebaikan dia?
Terimakasih ustadz.

🌷Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Syarat diterimanya amal adalah iman kepada Allah. Jika ia kafir, maka tidak ada artinya amal, sebanyak apapun amal tersebut. Maka sesungguhnya seluruh amal orang kafir akan terhapus tanpa bekas. Maka aqidah yang benar dan hanif, adalah kunci surga. Barangsiapa aqidahnya benar, maka ia sudah punya tiket ke surga. Tapi orang-orang yang merusak aqidahnya, amalnya akan rusak juga.

Wallahu'alam

0⃣6⃣ Lisa ~ Malang
Afwan ustadz... Tentang penyesalan di akhirat kelak, baik orang yang bertaqwa maupun tidak, orang yang banyak amalannya maupun sedikit, orang Muslim maupun kafir akan mengalami penyesalan yang amat sangat di Yaumil Hisab, ketika buku amalan dibuka sama Allah sedetil-detilnya. Mengapa orang yang baik pun ikut menyesal ustadz?
Afwan atas pertanyaan Saya yang fakir ini.

🌷Jawab:
Iya semua menyesal, karena semua akan terlihat. Orang baikpun merasa menyesal  karena masih ada waktunya yang sia-sia selama hidup atau amalnya yang belum sempurna. Tapi penyesalan orang-orang shalih tidak seperti penyesalan orang-orang pendosa atau orang-orang kafir. Orang-orang kafir menyesal karena lalai di dunia hingga ia masuk neraka.

Wallahu'alam.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
    💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Semoga kita semua termasuk golongan yang beruntung, yang kelak dapat catatan amal dari sebelah kanan.
Aamiin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar