Rabu, 12 April 2017

SYuKuR



OLeh : Ustadz Aly Arasy

بسم الله، الحمدلله
Sebelum mulai ana mau tanya,
Apa bedanya syukur ama syukurin 😁
Kalau syukur ucapan terimakasih
Syukurin kepuasan atas kejadian yang menimpa seseorang yang kita benci eeeaa
#Kalau syukur itu menerima keadaan dan nikmat yg diberi Allah subhannallahu wa ta'ala sedangkan kalau syukurin ialah mengejek atau menertawakan seseorang atas kejadian musibah yg menimpa orang tersebut.. 
#Syukur itu ucapan terima kasih kepada allah swt, klo sukurin itu merasa bahagia atas bencana yg ditimpa teman
#Syukur itu berterima kasih atas nikmat Allah, kalau syukurin itu pemanis buatan 😊
-#Syukur bersyukur apa yg ada uhiz , kalau syukurin kualat uhiz🙊
#Syukur itu positif
#Syukurin itu negatif 😁😁
*Memahami Syukur*
Segala puji hanya bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah ﷺ, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah beliau sampai hari kiamat.
Kaum muslimin yang kami muliakan, sesungguhnya segala kebaikan dan kenikmatan yang ada pada kita adalah karunia dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman,
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ
_Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya) ..._ (QS. an-Nahl : 53)
Betapa melimpahnya kenikmatan yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berikan kepada kita, yang tidak terhingga jumlahnya. Allah memberikan kita kehidupan, kesehatan, makanan, minuman, pakaian dan begitu banyak nikmat yang lainnya. Jika kita berusaha menghitung nikmat yang Allah karuniakan kepada kita, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا
_Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya_ (QS. an-Nahl : 18)
*Kebaikan Yang Hakiki Hanya Ada Pada Seorang Mukmin*
Kaum muslimin yang kami muliakan, seorang muslim sejati tidak pernah terlepas dari tiga keadaan yang merupakan tanda kebahagiaan baginya, yaitu bila dia mendapat nikmat maka dia bersyukur, bila mendapat kesusahan maka dia bersabar, dan bila berbuat dosa maka dia beristighfar. (Qowa'idul Arba', halalaman 1)
Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Bagaimanapun keadaannya, dia tetap masih bisa meraih pahala yang banyak. Rasulullah ﷺ bersabda,
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ
_Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya_ (HR. Muslim)
*Kelapangan Hidup Merupakan Bagian Dari Ujian*
Merupakan sunnatullah bahwasanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menentukan ujian dan cobaan bagi para hamba-Nya. Mereka akan diuji dengan berbagai macam ujian, baik dengan sesuatu yang disenangi oleh jiwa berupa kemudahan dalam hidup atau kelapangan rizki, dan juga akan diuji dengan perkara yang tidak mereka sukai, berupa kemiskinan, kesulitan, musibah atau yang lainnya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
_Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan_ (QS. al-Anbiya : 35)
Abdullah ibnu Abbas mengatakan, _Maksudnya, Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan maksiat, serta petunjuk dan kesesatan_ (Tafsiir ath-Thabari, IX/26, nompr 24588)
Inilah sunnatullah yang berlaku pada para hamba-Nya. Oleh karena itulah, kita melihat manusia ini berbeda kondisi kehidupannya. Ada yang hidup dengan harta yang melimpah, fasilitas dan kedudukan. Ada juga yang ditakdirkan hidup sederhana lagi pas-pasan. Bahkan ada juga yang hidup fakir miskin dan tidak punya apa-apa.
Segala nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah ujian bagi kita, apakah kita akan menjadi hamba-Nya yang bersyukur ataukah menjadi orang yang kufur. Sungguh benar apa yang diucapkan oleh Nabi Sulaiman عليه السلام tatkala mendapatkan nikmat, beliau mengatakan,
هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْ لِيَبْلُوَنِيْ أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
_Ini termasuk karunia dari Rabb-ku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur ataukah mengingkari (nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabb-ku Maha Kaya lagi Maha Mulia_ (QS. an-Naml : 40)
*Syukur Adalah Sifat Mulia Para Nabi*
Sesungguhnya para nabi dan Rasul adalah manusia pilihan Rabb semesta alam, yang diutus ke dunia sebagai suri tauladan bagi umatnya. Mereka adalah manusia terdepan dalam setiap amal kebajikan. Salah satu sifat yang sangat menonjol pada mereka adalah senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah limpahkan pada mereka. Allah Ta’ala banyak menceritakan keutamaan mereka dalam al-Qur’an sebagai teladan bagi kita. Allah عَزَّ وَ جَلَّى menyanjung Nabi Nuh عليه السلام dengan firman-Nya,
إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُوْرًا
_Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur_ (QS. al-Isra : 3)
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim menceritakan di dalam kitab Shahih-nya, bahwa Nabi ﷺ bangun shalat malam hingga kedua kaki beliau bengkak. Lalu istri beliau, yaitu Aisyah bertanya, _Mengapa Anda melakukan ini, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang dulu maupun yang akan datang?_ Beliau ﷺ menjawab,
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا
_Tidak pantaskah jika aku menjadi hamba yang bersyukur?_ (HR. al-Bukhari, nomor 4837 dan Muslim, nomor 2820)
*Hakikat Syukur*
Syukur adalah akhlaq yang mulia, yang muncul karena kecintaan dan keridho'an yang besar terhadap Sang Pemberi Nikmat. Syukur tidak akan mungkin bisa terwujud jika tidak diawali dengan keridho'an. Seseorang yang diberikan nikmat oleh Allah walaupun sedikit, tidak mungkin akan bersyukur kalau tidak ada keridho'an.
Orang yang mendapatkan penghasilan yang sedikit, hasil panen yang minim atau pendapatan yang pas-pasan, tidak akan bisa bersyukur jika tidak ada keridho'an. Demikian pula orang yang diberi kelancaran rizki dan harta yang melimpah, akan terus merasa kurang dan tidak akan bersyukur jika tidak diiringi keridho'an.
🌸🌸🌸
Kaum muslimin yang kami muliakan, syukur yang sebenarnya tidaklah cukup hanya dengan mengucapkan الحمد لله. Namun hendaknya seorang hamba bersyukur dengan hati, lisan dan anggota badannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Qudamah , _Syukur (yang sebenarnya) adalah dengan hati, lisan dan anggota badan_ (Minhajul Qosidin, halaman 305)
Adapun tugasnya hati dalam bersyukur kepada Allahعَزَّ وَ جَلَّى adalah:
*Pertama*, Mengakui dan meyakini bahwa nikmat tersebut semata-mata datangnya dari Allah تَعَالَى dan bukan dari selain-Nya. Allah تَعَالَى berfirman, _Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya) ..._ (QS. an-Nahl : 53). Meskipun bisa jadi kita mendapatkan nikmat itu melalui teman kita, aktivitas jual beli, bekerja atau yang lainnya, semuanya itu adalah hanyalah perantara untuk mendapatkan nikmat.
*Kedua*, Mencintai Allah تَعَالَى yang telah memberikan semua nikmat itu kepada kita.
*Ketiga*, Meniatkan untuk menggunakan nikmat itu di jalan yang Allah ridhai.
Adapun tugasnya lisan adalah memuji dan menyanjung Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut pada kita. Sementara tugasnya anggota badan adalah menggunakan nikmat tersebut untuk mentaati Dzat yang kita syukuri (yaitu Allah تَعَالَى) dan menahan diri agar jangan menggunakan kenikmatan itu untuk bermaksiat kepada-Nya.
Semoga Allah تَعَالَى memberikan pertolongan-Nya kepada kita untuk mensyukuri nikmat-Nya dan menjadikan kita hamba-Nya yang pandai bersyukur.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Nuring
Uhiz , rasa syukur itu terhadap apapun kan uhiz, apalgi seperti contoh di atas susah , senang bahkan sedih , terus bagaimana cara merealisasikan rasa syukur itu uhiz , banyak orang" sekarang kurang bersyukur kayanya , banyak.
Yang bilang syukurin 😁, jadi gimana tuh uhiz , penerapan rasa syukur nikmat jangan kufur nikmat terhadap apapun itu?
🌍Jawab:
Realisasi rasa syukur itu adalah, apa pun yang kita peroleh kita merasa sabar dan ikhlas, tak lupa diri saat dalam nikmat, dan tidak terpuruk saat ditimpa musibah,
Semakin giat beribadah, dan semakin kuat bentengi diri dari hal-hal yang tercela 🌸
0⃣2⃣ Widya
Uhiz, mohon berikan tips agar selalu bersyukur dan TDK mengeluh saat dalam keadaan yang tidak kita sukai.
Jazakalloh,
🌍Jawab:
Tadaburi QS. al-Baqarah : 216
0⃣3⃣ Lufi
Apakah sesungguhnya kenikmatan itu ialah cobaan dan adakah doa untuk mengatasi kenikmatan agar tidak kufur nikmat dan selalu istiqomah di jalan Nya...?
Jazakallahu khayron katsiir..
🌍Jawab :
*Nikmat* adalah ujian dalam paket yang menyenangkan, banyak orang yang lupa saat diuji dengan kenikmatan 
Tadaburi QS. Ibrahim : 32-34
0⃣4⃣ Asna
Seringkali kita merasa sudah berbuat baik.
Sesuai ajaran, Tapi kadang melihat orang lain yang tidak sebaik kita. Tapi dia lebih sukses dibanding kita. Kadang itu bikin kita ngiri .
Bagaimana menetapkan hati untuk bersyukur dengan ini. Dan tetap istiqomah dalam kebaikan?
Sukron🙏
🌍Jawab:
Tadaburi QS. al-Baqarah : 216
0⃣5⃣ Nurani Sofie
Afwan ustadz, Bolehkah kita bersyukur atas musibah orang lain yang sudah pernah yang menjahati atau bersikap buruk sama kita, tidak bermaksud dendam...
🌍Jawab:
Dalam sebuah riwayat denfan status dhaif, dijelaskan bahwa Allah akan melaknat seseorang yang tertawa di atas musibah yang menimpa orang lain,
0⃣6⃣ iMa
Gimana sih caranya lapang dada dan bersyukur nerima sesuatu yang nggak sesuai sama yang kita inginkan?
🌍Jawab:
Kembali tadaburi QS. al-Baqarah : 216
0⃣7⃣ Meymey
Assalamu'alaikum ustadz...
Apa bedanya bersyukur dan menerima apa adanya alias pasrah ustadz 🙏🏽
🌍Jawab:
Bersyukur itu berbeda ama pasrah ... syukur udah dijelasin di materi,
Kalau pasrah mah jauh, pasrah itu tidak mau berbuat apa pun ketika ia ditimpa hal yang tidak ia senangi, hopeless,
Bahkan seringkali orang yang pasrah menyalahkan Allah atas keadaannya,
ia lupa dengan QS. asy-Syuraa : 30
0⃣8⃣ Nurlaela
Assalamu'alaikum uhiz.. Mohon bertanya..
Apakah bersyukur harus di imbangi dengan tidak mengeluh uhiz?
Ketika sering mengeluh atau tanpa sadar mengeluh itu berarti tidak bersyukur atau malah kufur nikmat uhiz?
Mohon penjelasan detailnya, Terimakasih🙏
🌍Jawab:
Orang yang pandai bersyukur tidak akan pernah mengeluh 
Kalau pun ia mengeluh, maka ia akan mengeluh langsung kepada Allah, bukan kepada manusia lainnya,
0⃣9⃣ Fitri
Mau tanya uhiz, apakah bersyukur itu konteksnya hanya untuk nikmat yang telah Allah berikan, kalau ujian bagaimana?
🌍Jawab:
Dalam segala aspek ... apapun yang kita alami adalah ujian,
Nikmat adalah ujian
Musibah adalah ujian
Tak ada manusia yang tidak diuji oleh Allah
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSiNG STaTeMeNT💘
```Lebih baik mensyukuri apa yang kita miliki daripada menyesali apa yang tidak kita miliki```

Tidak ada komentar:

Posting Komentar