Jumat, 14 April 2017

ANaNiYaH



OLeh :  Irnawati Syamsuir Koto

Sahabat Sahabat *BS* yang saya cintai karna Allaah
Semoga malam ini Malam penuh berkah dan ridho ilahi, karna salah satu pekerjaan yang diridhoi Allaah adalah berkumpulnya ummat Islam dimajlis majlis ilmu, dan salah satunya disini.
Ananiyah.... kalo dibahasa Indonesiakan apa yaa?
keakuan... atau egois yaaa
Sahabat Sahabat ku...
Sifat manusia itu macam macam... wataknya juga bermacam macam, ada satu sifat yang sering mengganggu kehidupan dalam bermasyarakat adalah Mementingkan diri sendiri, Sifat ini dapat menjadi pintu gerbang bagi segala keburukan.
Jika individualism dan egoism telah menguasai diri seseorang, maka perangai buruk akan menguasinya: merasa benar sendiri, tidak pernah merasa bersalah, dengki, dendam, menzalimi hak orang lain dan buruk sangka.
“Sikap mementingkan dan mengutamakan diri sendiri, individualis/egois (ananiyah) merupakan pembawaan asli manusia. Jika imannya tidak mampu mengubahnya kearah yang positif, sikap ini akan menutupinya dari kebenaran.
Memenjarakan jiwanya dalam kerangkeng kebatilan, kagum pada diri sendiri lalu merendahkan orang lain. Danitulah kesombongan.”
Patut kita renungkan nasehat imam al-Ghazali berikut ini :
“jika saja engkau menyadari, barangkali akan tahu bahwa sebenarnya orang yang menjadikan kebenaran hanya berada pada sepihak saja, maka sesungguhnya orang seperti itu lebih dekat pada kekufuran dan pertentangan, karena dia telah menempatkan dirinya pada kedudukan Nabi SAW. Yang terpelihara dari kesesatan dan dosa, padahal keimanan hanya bisa dicapai dengan mematuhinya serta kekufuran akan divonis bila menentangnya.”
🌸🌸🌸
Egois berasal dari kata ego, ego itu adalah aku dalam bahasa Yunani, jadi orang yang disebut egois orang yang memang mementingkan dirinya, mementingkan akunya. Egois adalah sikap mementingkan diri di atas kepentingan orang lain tanpa batas. Artinya tidak mengenal kondisi, dalam pengertian dengan siapakah kita bersama, pokoknya kita yang harus mendapatkan prioritas yang utama.
Pribadi egois adalah pribadi yang melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Ia tidak bisa memahami pikiran orang, perasaan orang dan selalu menuntut orang untuk mengikuti pendapatnya. Pribadi egois juga pribadi yang mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa mempertimbangkan kebutuan orang, senantiasa mengedepankan kebutuhanya diatas kebutuhan orang lain.
Sifat Ananiyah biasa disebut egois, yaitu sikap hidup yang terlalu mementingkan diri sendiri bahkan jika perlu dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Egois merupakan sifat tercela yang dibenci oleh Allah SWT. dan manusia karena cenderung berbuat sesuatu yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat. Orang yang egois biasanya membangga-banggakan diri sendiri, menganggap orang lain hina dan rendah. Padahal Allah SWT. dengan tegas tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
🌸🌸🌸
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri.
Manusia pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Orang yang egois biasanya tidak peduli pada nasib orang lain apakah orang itu terganggu atau tidak, merasa sakit hati atau tidak. Dengan demikian orang lain pun enggan memberikan bantuan kepada orang tersebut.
Sifat Ananiyah sering menimbulkan sikap permusuhan, padahal permusuhan sangat dibenci oleh Allah SWT.
Rasulullah saw. bersabda yang artinya : Dari Aisyah r.a. dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda bahwa: ”Orang yang dibenci Allah SWT. adalah orang yang paling suka bermusuhan.” (HR Bukhari)
Sebagai seorang muslim yang beriman hendaknya membiasakan diri untuk berlapang dada dan terbuka serta mau menerima pendapat orang lain dengan penuh bijaksana tanpa harus melihat siapa yang berpendapat, karena siapapun dia jika pendapatnya itu baik hendaknya menjadi pertimbangan.
Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati yang penuh keikhlasan yang insya Allah akan terasa sangat indah dan menyenangkan.
Pergaulan yang penuh dengan keegoisan tidak akan pernah langgeng dan cenderung menjadi masalah.
Teman".... bisa bantu saya sebutkan ciri" orang yang egois?
πŸ”ΉMenganggap diri yang paling dan paling dibanding orang lain.
Pada bener semuaaaa
gimana yaa rasanya berhadapan dengan orang" yang egois?
πŸ”ΉRasanya tidak enak.... bikin sebel tapi kita harus tetap sabar,
Ternyata.... tak satupun yang suka berhadapan dengan orang yang Egois yaa....
Jika kita nggak suka dengan sifat tersebut... apakah kita sendiri mau memakainya pada perilaku kita?
Bener umm..
Karena egois itu sifat yang manusiawi
*πŸ’ŽBerikut Contoh Perilaku Ananiyah*
 Di dalam bersikap selalu ingin menang sendiri.
 Tidak mau mengerti dan memahami perasaan orang lain.
 Selalu mengganggu kenyamanan hidup orang lain.
 Tidak pernah mau mendengar saran atau kritikan orang lain,
 Sulit mengenal apalagi memahami orang lain, walau sering berinteraksi,
sehingga yang ada sering terjadi salah faham.
 Kepingin minta difahami orang lain, tetapi tidak mau tahu dan tidak mau
memahami orang lain.
 Merasa paling benar sendiri, sementara orang lain selalu salah.
 Merasa paling banyak kontribusi dan jasanya, sehingga menganggap kecil
kontribusi orang lain, bahkan tidak diperhitungkan.
 Lebih dahulu meminta hak dari pada melaksanakan kewajibannya.
 Lebih suka minta dilayani dari pada melayani orang lain.
 Merasa paling berhak mengatur sehingga sulit diatur atau sulit mematuhi
aturan yang telah disepakati bersama.
 Merasa terganggu jika ada campur tangan fihak lain, karena merasa jadi
kurang leluasa geraknya.
 Mengecilkan Ide ide orang lain, karena merasa superior, sehingga dianggap
tidak berguna masukan dari lainnya.
 Merasa nikmat yang telah diterima terlalu kecil, sehingga kurang
berterimakasih dan kurang bersyukur.
 Jika mendapat musibah atau cobaan merasa paling sengsara, terzholimi,
menderita, terpuruk dan sebagainya.
 Senang dan sibuk mencari kesalahan orang lain, senagn mencari kambing hitam, sampai melupakan kesalahannya sendiri.
 Sulit mencari teman yang cocok, sehingga hanya sebagian kecil orang saja
yang bisa memahami dan melayani dirinya yang bisa dijadikan teman.
Sering mengkotak kotak orang lain dengan judge kawan atau lawan, musuh
atau teman, pembela atau penghianat dan seterusnya.
Hanya dapat melihat dari sudut pandangnya; tidak dapat melihat dari sudut
pandang orang lain, apalagi merasakan apa yang orang lain rasakan. Jadi, tidak mudah untuk berdiskusi dengannya karena ia akan berusaha keras agar kita menuruti pendapatnya.
Hanya memikirkan kepentingan pribadinya; jadi, apa yang dikerjakannya
selalu untuk kepentingan pribadi, bukan murni untuk kepentingan orang lain.
Ia tidak mengenal makna pengorbanan dan ketulusan; semua hal
diperhitungkan berdasarkan untung-ruginya.
Hanya membicarakan pekerjaannya, teman-temannya, perasaan dan segala sesuatu yang menyangkut tentang dirinya sendiri.
Sangat senang dengan standar ganda, semua peraturan dianggap hanyak
untuk orang lain, bukan untuk dirinya.
*πŸ’ŽDampak Negatif Sifat Ananiyah*
πŸ’” Menumbuhkan sikap sombong (takabur).
πŸ’” Menumbuhkan sifat riya’ (ingin dipuji orang lain).
πŸ’”Merusak keikhlasan dalam mengerjakan sesuatu.
πŸ’”Tidak akan disenangi orang lain karena keegoisannya.
πŸ’”Merusak hubungan persaudaraan.
πŸ’”Memutuskan tali silaturahmi.
πŸ’”Menimbulkan kebencian, permusuhan, dan pertengkaran.
Sahabat" ku ....
Sifat ananiyah ini sangat merugikan kita ... dan sifat ini bisa diminimalisir didalam diri kita
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk itu.
*πŸ’ŽCara Menghindari Sifat Ananiyah*
πŸ‘Melakukan kerja sama dengan teman-teman dalam berbagai macam kegiatan yang positif.
πŸ‘Menyadari bahwa perbuatan Ananiyah dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.
πŸ‘Menyadari bahwa perilaku Ananiyah apabila dibiarkan akan mengarah pada sikap takkabur.
πŸ‘Menyadari bahwa manusia diciptakan sama dan mempunyai hak yang sama.
πŸ‘Manahan hawa nafsu dan memupuk sikap tenggang rasa.
πŸ‘Sering berbagi dengan teman dalam susah dan senang.
πŸ‘Hindari sikap sombong dan riya’ kepada orang lain.
πŸ‘Menyadari sepenuhnya bahwa kita bukanlah makhluk sempurna.
πŸ‘Senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah swt..
πŸ‘Selalu menyadari bahwa manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.
πŸ‘Senantiasa ikhlas dalam melakukan setiap amal kebaikan.
πŸ‘Menyadari bahwa perilaku ananΓ¬yah apabila dibiarkan akan merugikan diri sendiri maupun orang lain.
πŸ‘Menyadari bahwa manusia diciptakan sama dan mempunyai hak yang sama.
πŸ‘Menekan hawa nafsu dan memupuk sikap tenggang rasa.
πŸ‘Selalu berpikiran baik kepada orang lain, jangan biarkan pikiran negative masuk ke pikiranmu.
πŸ‘Jangan suka membanding-bandingkan diri kamu dengan orang lain.
πŸ‘Kembangkan sikap empati kamu terhadap orang lain.
πŸ‘Kembangkan sikap untuk menghargai dan melakukan kepentingan orang lain.
πŸ‘Cobalah untuk lebih ramah terhadap semua orang.
Sifat egois ini bisa berdampak negatif yang selalu hadir didalam hidup kita.
Seperti; merasa diri selalu benar dan hebat, suka membantah bila dinasehati, tidak suka mendengarkan sesuatu yang baik yang disampaikan, hidup yang amat sangat terlalu bebas tanpa aturan dan larangan, memuaskan diri sendiri, suka merugikan orang lain, tidak perduli dengan orang-orang dan lingkungan disekelilingnya, dan semua hal negatif pada diri kita yang akan hadir dengan jelas.
Harapan, usaha, doa dan keikhlasan, serta kerendahan hati yang harus kita tanamkan dalam hidup kita agar kita bisa melangkah kesatu titik kebaikan yang bisa membawa kita untuk mengendalikan semua sifat egois yang hidup didalam diri ini. Jadilah diri kita sendiri walau dengan banyak kekurangan, tapi tak merugikan orang lain.
Sebuah Pesan dari Hasan Albanna sebagai renungan penutup sua kita malam ini,
"Menjaga perasaan orang lain jauh lebih penting dibanding membela diri".
(Hasan Albana)
Demikian saja dulu.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
πŸ’ŽTaNYa JaWaBπŸ’Ž
0⃣1⃣ Nuring
Bagaimana cara menghadapi orang yang egois mam, dan bagaimana membuatnya berubah biar tidak egois lagii... apa ada tips"nyaa ???
Jawab:
Menghadapi orang yang egois?
Tinggalkan aja…πŸ˜…
Sebenarnya kita ini harus kasian dengan orang yang egois, kenapa?
Karena dia tak pernah ingin juga untuk bersifat seperti itu, saya yakin , nggak ada yang ingin seperti itu, semua juga ingin memahami dan dipahami, hanya saja ada keterbatasan didalam dirinya, hingga dia bersifat egois, karana itu pahami kondisinya, izinkan dia bicarakan apa maunya hingga selesai, dan setelah itu ajaklah untuk diskusi dengan baik dan sabar. Kita sendiri harus mampu menyabarkan hati agar tak ikut emosi karena keegoisannya tersebut, jangan tersulut. Orang yang egois biasanya karna dia kurang memahami sesuatu, hingga dia berpandangan sempit terhadap persoalan, hingga dia merasa dialah yang benar dan dialah yang tau, dialah yang paling merasakan. Karena itu.. dengarkan… ajak diskusi dengan sabar dan beri dia penjelasan, namun jika keegoisannya berlanjut silakan hubungi dokterπŸ˜‚…. Kalo masih saja egois yaa kita bisa apa…. Mau ditinggalkan… silakan jika memang rasanya hanya akan memperburuk kondisi dan merusak suasana.
Wallahu a’lam
0⃣2⃣ Rafika
Saya pernah mendengar audio ustadz Nasrullah bahwa sifat egois... Merasa diri paling benar adalah salah satu perisai rezeki yaitu terhalangnya rezeki datang pada kita. Pertanyaannya bagaimana jadinya kalau kita selalu menyalahkan diri sendiri? Positifkah atau negatifkah?
Jawab:
Sifat menyalahkan diri sendiri, membuat kita tenggalam dalam ketidak percayaan diri, dan membuat kita cenderung pesimistis atas kemampuan yang kita miliki, hal ini tidak baik untuk kemajuan kita dan perkembangan diri kita. Jadi menyalahkan diri sendiri itu negatif juga, kita harus adil dalam menilai, jika benar yaa benar, jika salah yaa salah.
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Sri
Ustadzah..
Bagaimana cara menyikapi penilaian orang yang menganggap kita riya' Padahal niat kita in syaa allah lillah.. Terkadang ana bantah karena ana tidak merasa demikian.. Tapi apa yang beliau ucap ada benarnya.. Apa ana termasuk ananiyah??
Lalu apa yang bisa ana perbuat (solusi)!!
Syukran😊
Jawab:
Silakan melakukan muhasabah.. Bertanyalah pada hati , karena hati tak pernah bohong, fikirkan apa yang dinasehatkan tersebut, jika yang dikatakan itu ada benarnya, maka rubahlah, namun jika tidak , berlindunglah kepada Allaah dari pandangan buruk orang lain.
Dalam muhasabah tersebut kita akan mampu menilai diri kita sendiri apakah kita sebagai seorang yang egois atau tidak.
Wallahu a'lam
0⃣4⃣ Helmy
Bagaimana caranya mengatasi diri sendiri agar tidak egois karena terkadang keegoisan itu muncul tanpa​ disadari... Pas mau tidur nginget semua yang udah dilakuin baru ingat ada hal egois yang udah dilakuin.... ??
Jawab:
Ego itu memang manusiawi , ego itu ada karena kita dilengkapi dengan hawa nafsu, dan hawa nafsu ini ditunggangi oleh setan, karena itulah kita gampang sekali untuk melakukan tindakan yang egois ini....
Sadari bahwa egois itu menyakiti orang lain, sebagaimana kita juga sakit dikala teman" kita egois, dan perbanyaklah ilmu agar cara pandang kita melihat dan memahami sesuatu itu makin luas.
Karena sedikitnya ilmu bisa memicu kita untuk egois terhadap orang lain. Tumbuhkan rasa empati kepada sesama. Empati ini akan mengurangi egois diri.
Wallahu a'lam
0⃣5⃣ Mainizar
Assalamu'alaikum Ustazah,,
Apabila kita sudah memaafkan, tapi sulit untuk bersikap biasa lagi, seperti ada jarak, apa itu termasuk sifat ananiyah?πŸ€”
Jawab:
Subhanallaah...
Menurutku ini bukan ananiyah.. kenapa?
Karena kita butuh waktu untuk mengobati luka yang pernah ada, tidak gampang untuk membalut luka dan menghilangkan rasa sakitnya. bagi yang telah menyakiti jangan pernah katakan seseorang egois karna seperti tidak memaafkan kita, sadarilah bahwa luka itu diobati dalam waktu yang lama. Karenanya kita harus berfikir seribu kali untuk meyakit orang lain.
Untuk yang telah disakiti , kita harus mencoba dan terus mencoba untuk saling menjaga ukhuwah walau sakit, karena kita juga harus menyadari bahwa teman atau saudara kita adalah manusia yang tak pernah luput dari salah, sama halnya kita yang tak mungkin juga tak pernah membuatnya terluka, sadar atau tidak sadar.
Wallahu a'lam
0⃣6⃣ Lufi
Assalamuallaikum warohmatullah...
Bagaimana caranya kita membela diri atau terjebak dari fitnah yang dituduhkan oleh seseorang yang selalu menganggap paling benar sendiri?..
Jazakillah khayran katsiir
Jawab:
Membela diri tentunya dengan fakta dan bukti bukti, tetaplah berbuat dan bekerja sesuai jalur yang benar, Allaah tak akan pernah tidur dan tak akan membiarkan hambaNya terdzalimi, andai didunia kita tak menemukan keadilan, maka keadilan Allaah akan kita temui Di akhirat kelak, bersyukurlah ada tabungan untuk akhirat. Bersabar dan bersyukur.
Wallahu a'lam
0⃣7⃣ Oktriani
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh
Saat kita diposisi yang benar,haruskah kita tetap bertahan dengan keputusan kita atau harus tetapi mengalah (Misalnya dalam musyawarah).
Jawab:
Dalam musyawarah sangat diperlukan adanya rasa saling memahami, meski kita benar , belum tentu yang lain menerima, karena itu ambillah suara terbanyak dan kata mufakat, jangan mempertahankan pendapat pribadi, apalagi sampai berdebat. Selama pendapat yang lain itu tidak bertentangan dengan hukum Syar'i maka ambillah kesepakatan dengannya.
Wallahu a'lam
0⃣8⃣ Chie
Bund..orang yang bersikap egois ini apakah karena memang kurang mendapat kasih sayang atau hanya ingin mendapat perhatian dari banyak orang sehingga menganggap yang lain tidak ada apa apa nya dibanding dirinya!!
Jawab:
Dua hal yang disebutkan itu bisa menjadi sebab seseorang menjadi egois.
0⃣9⃣ Ana
Bagaimana sikap yang bijak cara mengingatkan orang yang kita hormati : Orang tua/mertua/suami pada saat mereka sedang mau menang sendiri dan keras kepala merasa selalu benar dan orang lain selalu salah!!
Jawab:
Inilah kondisi yang paling berat, menghadapi orang orang terdekat , ajak diskusi dengan ahsan saja mba ana, kita sendiri juga harus memahami karakter masing" pribadi, sebelum bicara pahami karakter mereka terlebih dahulu, dari karakter tersebut kita bisa mencari celah bagaimana kita mengambil sikap.
Wallahu a'lam
1⃣0⃣ Phity
Ijin bertanya ya umi...
1. Bagaimana menghadapi orang tua (bapak) yang jelas" salah tapi tidak merasa bersalah dan justru semakin menambah masalah dalam keluarga?
2. Salahkah bila membatasi komunikasi karena tidak ingin emosi gara" hal tersebut ...
jzkh umi...
Jawab:
1. Carilah orang untuk bicara ke ayah, orang yang disegani ayah, orang yang bisa menasehati ayah dan berkomunikasi dengan baik dengan ayah.
Doakan agar Allaah membolak balikkan hati ayah kepada jalan kebenaran,
2. Menbatasi komunikasi dalam hal apa?
Kalau dalam hal yang menimbulkan masalah itu boleh, tapi kalau dalam semua hal itu nggak boleh, apalagi terhadap orang tua, sabar dan sabarlah kepada orang tua.
Ingat waktu kita kecil, kita juga sering egois dan mau menang sendiri terhadap orang tua, tapi toh mereka tetap membesarkan kita dengan kasih sayangnya yang tak pernah berkurang?
Wallahu a'lam
1⃣1⃣ Farida
Assalamualaikum wr.wb.
Mau tanya umi...
1. Seringkali perbuatan selalu di nasehati sama suami, tapi kalau di nasehati, perasaan bosan selalu menghinggapi... Kadang cuma masuk telinga kanan keluar telinga kiri... Apakah itu yang dinamakan egois?
2. Jika di jalan berpapasan dengan tetangga, kalau dia nggak menyapa duluan aku nggak nyapa,,,
Bagaimana cara menghilangkan sifat tersebut?
Jazakillah umi..
Wassalamu alaikum wr.wb.
Jawab:
Jawaban no 1 dan 2 hampir sama saja yaa... yaitu bertolak pada sifat sombong,
1. Orang yang menolak kebenaran adalah orang yang sombong dan Allaah sangat murka terhadap orang yang sombong.
Jadi hati" terhadap sifat sombong ini, dan kita berlindung kepada Allaah dari sifat ini.
2. Kita manusia ini butuh bersosialisasi dan hubungan baik dengan orang lain, apalagi tetangga, tetangga adalah saudara dekat kita, merekalah yang pertama tau apa yang terjadi pada kita, seandainya kita butuh pertolongan maka merekalah yang pertama yang hadir sebagai penolong, bukan saudara kansung kita yang tinggal jauh dari kita, karenanya jagalah hubungan baik dengan tetangga.
Tidak ada manfaat positif bersifat sombong dan egois .
Apa yg hendak kita sombong kan didunia ini? Nafas saja kita minjam sama Allaah, dikasi sesak aja bentar kita nggak sanggup, apa yang hendak kita sombongkan hingga bibir kita berat untuk tersenyum? dikasi sakit gigi aja bibir nggak bisa kebuka...
Apa yang hendak disombongkan dengan lidah yang enggan menyapa?
Dikasi sariawan saja lidah jadi kelu.
Apa yang hendak dibanggakan dengan Ilmu yang tinggi?
Dikasih sakit kepala saja sudah tidak kuat mikir.
Jadi alangkah tiada yang bisa kita sombongkan...
Kita hanyalah Hamba sahayanya Allaah Azza Wa jalla, sungguh tak pantas kita memakai selendang sombongNya.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
πŸ’ŽCLoSiNG STaTeMeNTπŸ’Ž
“Seseorang yang *Egois* dan hidup dengan dirinya sendiri, tidak akan menyadari kekurangan dan kegagalan dirinya.
Seseorang yang *Egois* dan hanya memikirkan dirinya sendiri, akan berhadapan dengan banyak kesulitan.”
Sayidina Ali bin Abi Thalib
(Kutipan Ini aja ya Buat kita renungkan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar