Kamis, 13 April 2017

Nikah,,, Emang GUE Pikirin?!!



OLeh : Ustadz Heru Kusumahadi

Bismillah...
Menyapa para calon *Bidadari Surga...*
Assalamu alaikum wr.wb...
Hamidan lillah wa mushalliyan ala Rasulullah..
_Shalihat yg dirahmati Allah_
Menarik saat berbincang tentang pranikah..apalagi terbumbui dengan istilah cinta. Maka kata tak kan habis terucap..kalimat tak cukup memaknainya. Namun semoga diri mampu menikmatinya..amin.
Menikah..kata yang terkadang dimaknai salah, saat nikah menjadi bukan sebuah harapan. Karena menikah masih penuh syarat..
*"Aku menikah nunggu ini, itu dll..sehingga saat umur beranjak uzur maka harapan menikah baru muncul, maka kekahawatiran menjadi ketakutan akan kehadiran jodoh.*
🌸🌸🌸
Maka..para qanitat, yuk berprinsip *Menikah Menjadi Harapanku*, dan kata menikah emang gue pikiran kita delete dari kamus hidup kita.
```Mengapa?```
Karena tiap kita sudah tertakdirkan mendapatkan jodohnya masing-masing. silahkan mentadabburi makna QS. An Nahl ayat 72.
Saat kita sudah terjodohkan nantinya, mengapa kita harus menunggu bahkan mengangap belum waktunya menikah.
Padahal prinsip sebuah harapan adalah terlafalkan jauh-jauh hari.
```Yuk..para qanitat..mulai sekrang, kita berharap mendapatkan jodoh yg terbaik yang Allah takdirkan, dan yang kita ikhtiarkan. berdoa mulai...``` 😇
🌸🌸🌸
Perlu kita maknai rasa untuk mendapatkan jodoh ini.. yaitu _sebuah rasa cinta..dimana cinta ini memiliki pilihan untuk dirasakan atau dinikmati._
Karena antara rasa dan kenikmatan berbeda. apalagi dikaitkan dengann cinta. Aktualisasinya akan berbeda penikmatannya.
```Ada yang dinikmati dengan cara yang baik, namun ada juga yang dirasakan dengan hal yang diharamkan.```
🌸🌸🌸
Nah..bagi kita yang mau menikmati pernikahan maka harus diawali dengan sebuah *persiapan*. Dan persiapan tidak lepas dari kata *waktu*.
Maka, menjadi keharusan kita memikirkan langkah menuju jenjang "perubahan status" hidup.
🌸 *Ada beberapa langkah menuju persiapan pernikahan* 🌸
💎 *(1). Harapan*; Karena pernikahan sebuah ikatan yang tak kan pernah terputus bahkan hingga ke surganya ( _QS. AT thur :21_) : Surga untuk satu keluarga besar.
Maka diperlukan harapan diletakkan pada aktifitas yang bersifat riil.
Yaitu ```berdoa dan berpinta hanya kepada Allah.``` Karena permintaan dan pengabulan harapan di kekuasaan Allah.
Jadi istilah harapan disini kalau dalam bahasa Al Quran bukan sebatas doa, atau permintaan. Namun Al Quran menggunakan istilah " *nasta'in*" (QS. 2:45) meminta pertolongan. atau " *nastaghis*" meminta pertolongan dengan amat sangat (QS. 8:9)
_Mengapa meminta dengan amat sangat, terkhusus perihal jodoh ini?_
```Mohon maaf akhwatii..teruntuk kaum hawa, mereka perlu berjuang lebih guna mendapatkan pasangan hidupnya.
Sehingga saat berbicara pranikah, yang lebih memiliki "*beban moral*" adalah kaum hawa, sedangkan kaum adam, mereka easy going.```
💎 *(2).* Saat harapan terlafalkan, ada yang perlu kaum hawa lakukan yaitu *PERSIAPAN ILMU*.
Ilmu pada perubahan status sangatlah signifikan perbedaannya. Dari status jomblo ke status istri. Perlu ilmu.. Dari istri menjadi ibu, ilmunya lebih lagi penambahannya.
Salah satu ILMU yang perlu di pelajari dan fahami oleh kaum hawa adalah *ILMU FITRAH.*
```Ilmu ini amat sangat penting bagi perempuan, dikarenakan ilmu seorang akhwat lebih banyak, karena ia akan menemui berbagai hal yang baru.```
Sedikit berbeda dengan kaum adam, yang tugasnya memiliki korelasi dengan jenjang kehidupannya.
_Perempuan? mmmm..banyak hal yang baru. Misal; memahami bahasa laki", menikmati perubahan fisik terkhusus saat hamil, memeluk buah hati, hingga mendidiknya, belum lagi tugas rumah beserta tangganya. Banyak sekali..._
Kembali ke ILMU FITRAH, yaitu *ilmu memahami fitrahnya kaum adam dan kaum hawa*. "Bukanlah lelaki itu sama dengan perempuan". Redaksi ayat ini banyak makna yang harus dipelajari.
💎Misal kalimat yang salah dimaknai.
```"Cintailah dia (suami) sebagaimana kamu (istri) ingin dicintai".```
Fitrahnya kaum adam, mereka ingin dicintai sebagai mana laki-laki ingin dicintai, jangan samakan dengan gaya perempuan ingin dicintai.
*Dan keduanya, mereka harus saling memahami ilmu fitrah ini*
💎Misal
Saat istri menangis karena sedih, maka suami jangan melarang istri diam.."hapus air matamu..air matamu bukanlah solusi".
Bagi laki-laki saat ada problem menangis adalah aib, namun airmata menjadi solusi bagi perempuan.
Disinilah haruslah tau ilmu fitrahnya masing-masing.
💎Misal kedua
Saat suami pulang dan suntuk karena ada masalah dikantor. Maka...seorang istri harus tau fitrahnya saat seorang laki-laki mengalami problem.
Jangan ucapkan, misal "sayang ada masalah apa di kantor?". "Ayoo cerita sama aku, kan aku kalau ADA MASALAH, Aku CERITA".
_Nah..kalimat seperti ini memaksakan fitrahnya disamakan dengan perempuan_
Karena fitrahnya laki-laki kalau lagi ada masalah, bukan bercerita solusinya. Namun ia perlu berkontemplasi dengan berfikir bagaimana mendapatkan solusinya.
Jadi..shalihat..mari berharap dari sekarang guna mendapatkan jodoh yang ternikmati dan terbaik bagi kita.
🌸🌸🌸
2 point itu dulu yang saya sarankan untuk menjadi sebuah PERSIAPAN.
Sekarang yang terakhir bagaimana caranya bisa *MENIKMATI bukan MERASAKAN pernikahan* kita.
Para qanitat...
Mari berpikir tentang pranikah, karena ia menjadi PERSIAPAN yang MUTLAK.
Sehingga kata terlambat tidak telat. Khawatirnya nanti menghasilkan maksiat bukan taat.
```Cara MENIKMATI pernikahan adalah dengan persiapan*. Dimana jalur persiapannya adalah bernama *HALAL* ```
Halalin adalah sebuah kata yang diimbuhi "in", dimana saat kata mendapat imbuhan "in", maka disana terdapat kata instruksi. Sama halnya kita sebagai seorang muslim. kata HALAL menjadi prioritas sebelum kata TAYYIB. Sebagaimana kita sering mendapati di redaksi Al Quran "halalal tayyiban".
*Maka, shalihat...mari kita mencari kehalalan akan rasa cinta ini*
```HALAL adalah BERKAH
TAYYIB adalah INDAH```
Itulah rumusnya sebuah aktualisasi cinta.
🌸🌸🌸
Nah...saat melihat realita saat ini, kan sering ditemukan pengungkapan rasa cinta dengan cara yang haram. Dan ini kan memberikan dampak negatif pada pernikahan nantinya.
💎(1). Saat kenangan indah keharaman dalam cinta (pacaran). Maka, saat pacarnya tidak menjadi pasangan hidupnya,
maka ia kan teringat masa lalu bersama pacarnya. Sehingga secara tidak langsung kan memunculkan pembandingan antara pasangan hidupnya saat ini dengan pacarnya dulu. Dan bisa dipastikan, pacarnya kan memiliki nilai lebih dari pasangan hidupnya. sehingga dikhawatirkan, fenomena selingkuh (maaf). dipicu oleh hal ini.
Wal iyadzubillah..
💎(2). Efek pacaran kan membekas akan sebuah perilaku maksiat dan dosa, sehingga kekhawatiran kita terhadap informasi Allah pada QS. 24:26 tentang pasangan kita adalah "pemilik status" yang sama dengan kita.
```Jadi..shalihat..
Yuk..lakukan persiapan dengan baik..sehingga dengan persiapan kata nikah kan diikuti tidak hanya indah, namun lebih dari itu, yaitu BERKAH.```
Saya kira ini dulu yang saya dapat sampaikan.
Mari jika ada pertanyaan?. Sehingga saya bisa berbagi,
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Lufi
Assalamuallaikum ustadz.. Ana lufi mau tanya, ada temen ana yang belum mau menikah sampai sekarang ustadz dia selalu menolak semua lamaran yang datang kepadanya padahal yang melamar adalah anak pesantren ana juga tidak tahu apa alasan menolak mereka kemungkinan dia masih trauma karena dulu pernah dilamar oleh anak pesantren, teman ana nerima lelaki tersebut tapi yang pihak lelaki nggak serius ustadz padahal dia udah berjanji mau menikahi dan itu terjadi dua kali dalam hidupnya dia jadi berpikir semua anak pesantren itu bakalan nyakitin dia ...
Nah ustadz bagaimana cara ana untuk meyakinkan dia untuk menikah?
❣Jawab :
Bismillah...
in sya Allah kemungkinannya trauma..
Traumatik adalah saat perasaan terbelenggu oleh masa lalu yang menyakitkan.
Itulah akar permasalahannya..maka, hilangkan dulu akarnya. Diantaranya, coba tawarkan sosok yang bukan dari alumni pesantren atau anda mampu memberikan jaminan kualitas si laki-laki dengan cara anda memberikana data valid dan spesifik tentang laki-laki tadi.
Perempuan kan berbicara dengan perasaan, maka gunakan bahasa komunikasi fitrah dengan perempuannya. Jangan langsung berlogika.
Namun awali pemahaman perasaannya dan lain-lain
Allahu a'lam
0⃣2⃣ Adis
Assalamualaikum ustadz, Saya ingin menanyakan bagaimana menguatkan hati menata hati, mempersiapkan diri sembari menunggu jodoh datang dengan pasti tanpa harus pacaran?
Dan bagaimana cara memilih pasangan hidup yang terbaik dunia akhirat ustadz?
Jujur saya berada di lingkungan yang mereka rata-rata pacaran dulu sebelum menikah. Tapi inshaa Allah saya pribadi saya tidak ingin mengenal seseorang melewati jalan seperti pacaran.
Saya galau ustadz saya tidak mau jadi muslimah yang tebar pesona untuk mengenal seseorang saya mau menjemputnya melalui taat. Kadang saya berpikir kenapa ya yang mendekati saya bukan seseorang yang seperti saya inginkan kebanyakan mereka yang masih ingin hura-hura jadi saya kadang males untuk menanggapi terlalu serius di satu sisi lain saya ingin memulai hubungan yang serius. Mohon arahan serta cara terbaiknya. Terimakasih.
❣Jawab:
Bismillah..
Menata hati?
Kembalikan kepada pemilik hati karena kita hanya "ngontrak" hati. Pemiliknya Allah. Maka familiarkan doa "Yaa Muqallibal qulub tsabbit qulubana ala tha atiK"
💎Cara memilihnya?
Lihat potensi rezekinya..😁 bukan gajinya..😅. Karena rezeki terikat dengan aktifitas ibadah dan amal kebajikannya.
💎Kedua. Kalau sudah pada wilayah komunikasi. Tanyalah laki-laki tersebut dengan pertanyaan yang aplikatif. Karena laki-laki berbicara dengan nalar .
misal: "Shalat subuh dimana?"
"Ustadz yang diidolakan siapa?"
"Dimana ikut kajian keislaman?" dan lain-lain..
_Jangan ajukan pertanyaan yang bersifat "meminta pendapat"._
Allahu A'lam
0⃣3⃣ Refia
Ada yang bilang kalau dalam setiap aktivitas yang kita lakukan selalu dipertemukan dengan orang yang sama,
Mungkinkah itu jodoh kita??
Terus ada tidak ustadz pertanda lainnya kalau jodoh kita semakin dekat??
❣Jawab :
Bismillah...
Sebagaimana yang saya tulis diatas QS. 24:26. Laki yang baik untuk wanita yang baik dst..
Sungguh itu menjadi janji Allah untuk motivasi memperbaiki diri.
Pertanda jodoh kita, adalah saat kita memiliki niatan ikhlas hendak menikah, lalu saat bertemu laki-laki kita memiliki rasa KAGUM saja. bagi saya itu adalah pintu awal sebuah rasa.
_Tak perlu cinta untuk menikah. Karena kagum saja bisa menjadi modal awal pernikahan._ sebagaima seorang akhwat bercerita kepada saya.
"Ustadz..doa saya dikabulkan mendapatkan jodoh, padahal saya hanya sebatas kagum saja".
Tapi ingat, rasa kagum tetaplah sebuah rasa dalam hati, ia perlu di realisasikan dalam sebuah perbuatan. ungkapkan rasa itu!.
Allahu A'lam
0⃣4⃣ Mira
1. Ada istilah yang begini ustadz
*Sungguh saya tak sekuat aisyah apalagi bunda khadijah.... karenanya saya hanya mau seperti Fathimah.. yang tak ada yg selainnya di hati Ali. Hanya Fathimah sajalah*
Apa ada yg salah dengan ini ustadz?
2. Bagaimana adab kalau ada akhwat yang ingin *dikhitbah kan* dengan seorang ikhwan
Apa itu syar'i?
Apa ada tuntunannya?
3. Untuk *memantaskan diri* agar mendapat pasangan yang terbaik... Sebaiknya amalan apa atau ikhtiar yang bagimana yang seharusnya kita (akhwat utamanya) agar dalm bermunajat kita merasa tenang dan terjaga hati dan rasa!!
Jazakallah qobla wa bakda ustadz.
❣Jawab:
Bismillah...
💎(1). Tidak ada yg salah, namun ada yg kurang. Mengapa? Karena kita diminta meniru ummahatul mukminin. Kode etik berharap dalam Islam tidak dibatasi oleh realita ataupun nalar. Karena kekuasaan Allah di luar batas logika manusia. Silahkan berharap menjadi Khadijah dan lain-lain.
💎(2). Syar'i..karena khadijah pun seperti itu. proaktif terlebih dahulu "menyapa" Rasulullah. Dalil secara nash yang bersifat instrusional memang -setahu saya- tidak ada. Namun sirah Rasulullah menjadi jawabannya.
💎(3). Cara teraman bagi perempuan adalah dengan konsep DICINTAI, bukan MENCINTAI. silahkan perpantas diri dengan meningkatkan ketaatan..
Allahu A'lam..
0⃣5⃣ Rina
Ustadz bagaimana ya tanggapan ketika keluarga khususnya mama yang ingin sesegera mungkin anaknya menikah, sampe mama sudah menawarkan perjodohan,
Padahal kan sesuatu yang terburu-buru itu tidak baik, sudah menanggapi dengan sebaik mungkin, tapi setiap ngobrol atau bertemu pasti bahasnya tentang nikah, jazakallah ustadz,,
❣Jawab :
Bismillah...
Berbahagialah saat ortu "bersemangat" membantu anaknya untuk menikah.
Kalimat tanya "kapan menikah" adalah sebuah perhatian..ini mahal harganya.
Nah..itu orang tua, laaa kita yang menjalaninya..fiuhh..
Jadi kombinasinya adalah anak harus memahami "bahasa perasaan" orang tua. Lalu gunakan kalimat tanya itu menjadi motivasi kita untuk MENYEGERAKAN menikah. bukan TERGESA-GESA menikah. Karena kata menyegerakan masih terikat dengan sebuah persiapan.
Allahu A'lam
0⃣6⃣ Siska
Bagaimana mengetahui kita bisa menikmati pernikahannya bersamanya?
Apakah meminta pertolongan dengan amat sangat kepada Allah hanya dilakukan melalui do'a saja cukup?
❣Jawab:
Bismillah...
Taunya kita menikmati, adalah saat kita sudah menikah..faktornya adalah saat *SAKINAH* terasakan. Dimana makna sakinah adalah ketenangan yang didapat setelah adanya problematika.
Jadi..tidak cukup berdoa..tetap ada ikhtiar yang terlakukan dengan catatan treknya di syariat.
0⃣7⃣ InchesNhit
Assalamualaikum ustadz, nit mau tanya?...
Tadinya hanya iseng mau menjodohkan teman sama orang eh tiba-tiba kenapa saya yang dihubungi sama ikhwan itu, dan berlanjut sampai sekarang.. Sudah agak lama sih kami Ngobrol dan Tukar BIODATA dan cerita tentang keluarga kami satu sama lain dan
suatu hari si ikhwan itu bilang aku mencintaimu karena Allah.. Kita harus bagaimana??
Dan cara untuk selalu menjaga hati agar tidak sampai kebawa perasaan itu bagaimana?
syukron ustadz,
❣Jawab :
Bismillah..
Jika udah ada ungkapan dari laki-laki tentang ucapan cinta. Kalau anda memiliki rasa yang sama. Maka lakukan..
💎1). Minta "tanggung jawabnya"... yaitu ketegasan ia untuk melanjutkan kata cintanya karena Allah.
💎2). Caranya dengan ucapkan ke dia. "Saya tidak perlu kata I LOVE YOU, tapi ku memerlukan kata QABILTU.😊
0⃣8⃣ Fahria
Ustadz, apakah salahkah jika, menolak laki-laki yang memiliki lisan tak terjaga ketika marah, karena memikirkan kekhawatiran di masa depan!!
❣Jawab :
Bismillah..
Diperbolehkan..mengapa?.
```Karena pasca pernikahan wilayah ketegasan (lanjut / tidaknya) pernikahan berada di wilayah laki". hal ini terkait talak.```
Dan hukum talak adalah, kan berlaku meskipun ucapan suami itu dalan kondisi emosional. Jadi perlunya kehati-hatian terhadap lisan lelaki.
Allahu A'lam
0⃣9⃣ Sri
Ustadz..
Alhamdulillah ana sedang merencanakan pernikahan.. Kami tidak pacaran..dan Kami komunikasi perihal pernikahan saja.. Kami Baru mengenal sunnah.. dan mungkin belum banyak yang kami amalkan..
Tapi ana kadang merasa risih ketika beliau membahas perihal Poligami. Ana tidak menolak juga tidak melarang.. Namun ana meminta untuk tidak terburu-buru takutnya ilmu kami belum cukup.
yang ingin ana tanyakan..
- Apakah terlalu jauh pembicaraan kami ?
- Dan apa solusinya untuk hal ini ustadz??
Syukran
❣Jawab:
Bismillah...
Pembicaraan tentang "memadu" ini terkait tentang sebuah keinginan atau hanya wacana keilmuan saja.
Jika menjadi sebuah harapan dari laki-laki tersebut, maka saya amini, para perempuan akan sensi tentang hal ini. Sehingga menurut saya, laki-laki ini kurang memiliki ilmu fitrah perempuan 😁.
Saya setuju dengan anda.. Fase pernikahan diawali fase ta'aruf... kemudian ta'aruf...kemudian ta'aruf kembali...hingga ajal menjemput...
Maksudnya prosesi pengenalan pasangan adalah semasa dia hidup berpasangan. Maka saat pembicaraan tentang "pencarian pasangan" lainnya hal itu perlu sebuah keilmuan yang mumpuni.. dan bukan di awal tentunya.
Solusinya...bicara dengan beliau menggunakan bahasa logika. Ajukan sebuah kalimat tanya penegas. Seperti yang diajukan Ana Althafunnisa dalan film KCB. Syarat ia dinikahi.
Kuatkan perasaan sebelum bertanya tentang hal ini..😊
Allahu a'lam
1⃣0⃣ Oom Sri Hendari
Bismillah,,
Ustadz mohon berkenan menjawab,
Saya alhamdulillah bulan kemarin sudah dikhitbah dan in syaa Allah tanggal untuk pernikahannya sudah ada, persiapannya kurang lebih sekitar 49 hari lagi menuju hari H. Ada beberapa hal yang ingin disharingkan :
1. Hal yang saat ini sedang dilakukan adalah selalu meminta kepada Nya agar ikhwan ini memang betul adalah orang yang tepat untuk saya, dari khitbah sampai saat ini saya melakukan istikharah. Apakah hal tersebut sudah betul untuk saya lakukan? Namun sampai saat ini istikharah yang saya lakukan belum ada pertanda jawaban dari Nya.
2. Ikhwan ini betul-betul orang yang saya kurang begitu faham tentang kepribadiannya, wataknya, kebiasaannya. Hal tersebut menjadi sesuatu yang membuat saya takut untuk menghadapinya.
Bagaimana caranya Ustadz agar rasa ketakutan tersebut bisa diminimalisir!!
3. Ustadz mohon berkenan dipaparkan point-point utama untuk persiapan menuju gerbang kehidupan baru yang diawali dengan pernikahan.
Mohon maaf lahir bathin,
Jazakallah Ustadz
❣Jawab:
Saya ucapkan...Rabbuna yusahhil dan bittaufiqillah semoga lancar dan penuh berkah pernikahan nantinya...
Bismillah
1. Proses khitbah adalah proses menimbang yang diharuskan ada keputusan. jika sudah terputuskan, maka saran saya tidak perlu shalat istikharah lagi, dikarenakan shalat istikharah adalah usaha mencari sebuah jawaban keputusan. Kalau sudah diputuskan, maka tidak perlu lagi mencari jawaban.
alangkah lebih baik, ganti shalatnya dengan shalat tahajud dan lain-lain. Atau shalat hajat - shalat permohonan- (meskipun ada bebrapa ulama yang melemahkan hadis shalat hajat ini). Namun, silahkan shalat hajat, meminta permohonan agar hati lebih terasa tenang dan semakin mantab akan calon suaminya ini.
Tentang jawaban istikharah.. Sangat variatif, namun tidak selalu memalaui mimpi. kalau saya lebih condong jawaban istikharan dari kemantaban hati dan adanya kemudahan urusan menuju pernikahan.
2. Sangat anda mengiyakan khitbahnya, saya yakin ada sudah punya keyakinan, meskipun belum sempurna, dan keiyakinan ini menjadi modal besar, ada mengatakan ia LAKI" YANG BAIK. Nah..jika ia sudah terpotret laki" yang baik, tinggal anda meyakinkan diri anda. Caranya..kuatkan KEIMANAN terhadap rukun Iman ke 6 TAKDIR. Coba diperhatikan, mengapa takdir di buat ghaib sama Allah. Agar kita termotivasi,
Semisal : seorang siswa sudah tahu dia akan lulus ujian yg akan dilaksanakan 3 bulan lagi.
Pertanyaan saya, jika dia sudah tau dia akan lulus, apakah dia akan belajar untuk mempersiapkan ujiannya?
Saya pastikan dia tidak akan belajar.
Jadi saat ini calon suami tersebut masih "GHAIB' tentang karakteristiknya. Sehingga hal ini seharusnya menjadikan anda harus TERMOTIVASI, bukan RAGU. Lebih mendekat kepada Allah, ikuti kajian terkait pranikah, pelajari ilmu" cinta, dan lain-lain yang menjadi modal persiapan menikah. semoga dengan itu, keyakinan pada hal yang ghaib menjadikan termotivasi dan menghasilkan pernikahan yang tidak hanya indah, namun penuh berkah melimpah hingga ke jannah. amin.
3. 
(1). Ta'aruf : Kenali pasangan, keluarga besarnya dan sahabatnya.
(2). Tafahum : Fahami, ilmu-ilmu terkait pranikah. Ilmu fitrah (ilmu memahami bahwa laki-laki dan perempuan kan berbeda karakter, sikap, dan lain-lain).
Dan ilmu cinta (ilmu bagaimana merekahkan bunga cinta itu menjadi harum semerbak), dan fahami rumus 31.21 yang sering terdapat pada kartu undangan itu.
Itu rumus sederhana dan ideal bagi berumah tanggal. "anfus - sakinah - mawaddah - rahmah". Fahami tiap kata dalam urutan tersebut. semoga jadi keluarga asmara.
1⃣1⃣ Refia
Maksudnya "ungkapkan rasa itu" seperti apa??
Apa kita jujur ke ikhwannya??
Atau bagaiimana ya ustadz??
❣Jawab :
Bismillah...
Tidak ada yang salah dengan kata jujur, yang salah hanya orang yang meletakkan.
Lalu.. bagaimana akhwat yang jujur akan perasaannya?
Sedangkan akhwat sulit berkata jujur akan perasaannya karena fitrahnya seperti itu. Maka, silahkan jujur ungkapkan rasa melalui pihak ketiga ysng amanah. Karena akhwat proaktif "mencari" jodoh tidak salah.
Jadi silahkan ungkapkan, dengan metode jujur yang seperti apa. langsung ke orangnya (sulit tapi ya..hehe) atau melalu sebuah prilaku (yang terkadang masih terartikan ambigu oleh laki"nya), atau langsung tersampaikan, namun melalui orang ketiga. Monggo...
1⃣2⃣ Novie
Ustadz ada teman bertanya apakah betul hukum talaknya jatuh talak 1 secara agama jika suami minta berpisah ketika bertengkar!!
❣Jawab :
Bismillah....
Talak ada yang bersifat sharih (jelas lafalnya) dan kinayah (kiasan). Nah untuk talak yang kiasan, semisal "sudah pulang ke rumah orang tuamu". "Aku pulangkan kamu" dan lain-lain yang senanda.
Kalimat ini bisa menjadi talak bisa jadi tidak. Karena talak kinayah dikaitkan pada URF (tradisi atau adat istiadat yang bisa menjadi hukum saat tidak bertentangan dengan syariat). Biasanya, di PA (pengadilan agama). Dilihat di daerah itu, talak kiasan apakah termasuk jatuh talak 1, atau tidak. Tergantung adat istiadat di daerahnya masing".
Allahu a'lam
1⃣3⃣ Rima
Soal fitrah... afwan ustadz mungkin sedikit melenceng.
Ada kenalan laki laki umur 30 an hampir 40 belom menikah. Dari keluarga menginginkan dia segera menikah. Dia laki laki namun gayanya seperti perempuan. Bagaimana soal fitrah ini ustadz. Belum apa apa dia merasa lebih halus dari perempuan. Bagaimana dengan fitrahnya?
❣Jawab :
Bismillah...
Setiap fitrah yang berubah karena faktor manusianya, maka akan terjadi ketidak baikan dalam kehidupan.
kondisi ini perlu analisa, keyamanan seperti apa yang dialami laki" tersebut, sehingga ia merasa lebih halus dari perempuan. karena hal ini terkait psikologis, bisa di cerna dari ilmu para psikolog. Jika ia tetap mengangap dirinya laki-laki, maka masih ada nilai fitrah dalam dirinya, tinggal dicoba diarahkan oleh pakarnya.
Allahu a'lam
1⃣4⃣ Siska
Qobiltu artinya apa?
❣Jawab :
Bismillah...
ucapakan suami saat menerima lafal ijab dari wali . Prosesi ini saat akad nikah.
1⃣5⃣ Nurlaela
Qanitat.,itu apa artinya yaa?
❣Jawab:
Bismillah...
Silahkan di baca makna pada (QS. 4:34)
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
```"Berpikirlah untuk menikah, yang tidak hanya indah, namun berkah. Gunakan cara taat jangan maksiat. Meskipun lelah, tidak mengapa asal tetap liLlah."```
Semoga kita mendapatkan jodoh berkah melimpah hidup kita hingga ke jannah..
Mohon maaf atas kurang dan khilaf..semoga dapat bersua di lain waktu bi idznillah...
Assalamu'alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar