Kamis, 13 April 2017

Please Forgive Me



OLeh :  Irnawati Syamsuir Koto

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuuh
Sahabat"ku para Calon *Bidadari Surga,* Alhamdulillah malam ini Allaah izinkan kita bertemu dan bersama lagi didalam majlis ilmu ini. Karena nya Ucapkanlah syukur yang tiada henti karna Rahmat Allaah telah diberikan salah satunya bisa bergabung dimajlis ilmu dan dimudahkan untuk menimba ilmu.
Dan sungguh merugilah orang orang yang jika telah didekatkan dengan ilmu , tapi dia tidak memanfaatkannya, bahkan terkesan cuek. Ilmu bisa datang darimana saja dan dari siapa saja, jangan dipandang siapa yang menyampaikan, tapi lihatlah apa yang dia sampaikan. Semoga Allaah meridhoi kita yang OL malam ini, yang sakit semoga disehatkan, yang lagi dalam kesulitan semoga dimudahkan, yang sedang diuji semoga Allaah beri kesabaran dan kekuatan.
Sholawat berserta salam mari slalu kita hadiahkan kepada junjungan kita, kekasih Allah , kekasih Ummat Islam yang pertemuan dengan sangat dinantikan dan dirindukan, dan juga kepada keluarganya, para sahabat sahabat nya, para pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Aamiin....
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Sahabat"ku dimajelis BS yang dicintai Allah Azza Wajalla....
Manusia diciptakan dengan segala kelebihannya, dan dipastikan dibalik kelebihan itu ada kekurangan, Manusia itu seperti lantai, setiap hari, setiap detik selalu aja ada debu yang menempel dan menjadi kotor. Sebersih apapun seseorang, dia tak akan luput dari kesalahan dan kekeliruan. Baik karena khilaf, lupa, tidak sengaja atau malah di sengaja sekalipun.
Namanya juga manusia, tempat salah dan lupa.
tak lepas dari kesalahan dan kekeliruan menempuh jalan kekhilafan dalam mengambil keputusan dan berkata kata.
Semua diantara kita tentu mempunyai kesalahan. Karena setiap manusia tentu pernah berbuat suatu kekhilafan ataupun dosa,sekecil apapun itu. Tidak ada seorang manusiapun yang terbebas dan luput dari dosa.
Allaah azza wajalla...., disamping menciptakan manusia dengan kesempurnaannya, juga menciptakan kelemahannya ูˆุฎู„ู‚ ุงู„ุงู†ุณุงู† ุถุนูŠูุง Dengan kelemahan kelemahan yang dimiliki manusia itu, tentu sangat berpotensi melakukan kesalahan kesalahan.
Orang yang baik kata Rasul, bukan orang yang tidak pernah berbuat kesalahan,tapi orang yang baik itu adalah orang yang menyadari kesalahannya,lalu menyesali, lantas memohon ampun dan bertaubat kepada Allah seraya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Dan Kesalahan kesalahan yang terjadi inilah yang membuat timbulnya amarah antar sesama
Imam Al Ghozali rahimahullah berkata saat menjelaskan tentang sebab-sebab marah.
Diantara sebab-sebab timbulnya marah adalah: kezuhudan, bangga diri, bercanda, main-main, mengejek, mengolok-olok, berbantah-bantahan, saling bermusuhan, berkhianat, mengejar kelebihan harta duniawi dan pangkat, dan sebab yang paling banyak menimbulkan kemarahan adalah pengelabuan orang yang bodoh dengan menyebut kemarahan itu sebagai keberanian, kejantanan, harga diri dan semangat yang tinggi.
Sahabat Sahabat BS .....
Marah pada hakikatnya dibagi pada dua macam :
*❣Marah yang Terpuji* Dilakukan untuk membela diri, agama, kehormatan, atau menolong orang yang didzalimi.
*❣Marah yang Tercela* Merupakan marah yang dilakukan atas dasar balas dendam atau keegoisan diri sendiri. Marah yang tidak untuk menegakkan kebenaran atau marah yang diiringi dengan perbuatan tercela lainnya.
Dan malam ini kita akan membahas sedikit tentang marah yang tercela , karena marah inilah yang akan mendatangkan murkanya Allah.
Suatu waktu Ibnu Umar Radhiya Allahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam,
"Apa yang menjauhkanku dari murka Allah Azza Wa Jalla?"
Rasul langsung menjawab, "*_Jangan marah_*!."
Marah, menurut Imam Al-Ghazali, dalam bukunya yang terkenal, Ihya Ulumuddin, pada hakikatnya merupakan gejolak hati yang mendorong agresifitas. Energi marah ini meledak untuk mencegah timbulnya hal-hal negatif juga untuk melegakan jiwa dan sebagai pembalasan akibat hal-hal negatif yang telah menimpa seseorang.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Memang betul bahwa marah itu manusiawi, semua orang pernah marah. Namun kita bisa bertaubat saat ini juga untuk mengubah kebiasaan marah agar lebih bernilai positif.
Jangan sampai syetan tertawa gembira melihat kita saat marah makin menjadi, lalu tertumpahlah darah, terputuslah persaudaraan, atau hancurlah berbagai fasilitas, yang paling dirugikan tentunya diri kita sendiri. Siapa yang puas ? (jelas Syaithan jawabannya).
"Mengekang hawa nafsu ketika terjadi kemarahan akan membuat aman dari terjadinya kerusakan."
(Ali bin Abi Thalib RA).
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Sahabat BS pernah nggak marah atau kecewa dengan seseorang?
๐Ÿ’ŽPernah mam
๐Ÿ’ŽHu'um,, pernah sekali
๐ŸŒธBiasanya marah karna apa?
๐Ÿ’Žtidak bisa kendalikan emosi si mam
๐Ÿ’ŽKarna d bohongin...๐Ÿ˜”
๐ŸŒธMacam2 yaa๐Ÿ˜…
Apakah pernah teman" disini memaafkan seseorang karna telah mengecewakan?
๐Ÿ’ŽPernah
๐Ÿ’ŽSaya sering, kadang saya lupa kalau lagi marah sama seseorang,
Emang bener ya disini calon bidadari semua... Baik hati
Untuk urusan maaf memaafkan memang bukan hal yang mudah dan gampang, kenapa? Karna hal ini berhubungan dengan Ego diri,
Naaah si Ego ini siapa yang paling berkuasa?
Kita pasti tau siapa yang berkuasa... dialah musuh kita yang sebenarnya, yang menguasai hati para manusia, lantaran musuh manusia inilah maka yang akrab jadi pecah, yang dekat jadi jauh, yang saling cinta jadi saling saling benci, yang aman jadi perang, itulah kesukaannya, dan kesuksesan besarlah yang dia dapat jika kekisruhan terjadi diantara manusia, kemenangan terbesar telah dia raih jika telah berhasil membuat kekacauan diantara orang orangyang bersaudara, baik yang bersaudara karna tali darah, maupun yang bersaudara karena Iman.
Siapa di antara kita yang tak pernah melakukan kesalahan?
Siapa pun kita pasti ada melakukan kesalahan, kekhilafan, dan kealpaan.
Tak pelak, manusia itu pulalah yang menjadi tempat “bersemayamnya” kesalahan.
Tinggal lagi soal kualitas dan kuantitas kesalahan itu sendiri.
Soal kualitas, artinya menyangkut kadar atau berat, dan soal kuantitas menyangkut banyak atau seringnya.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Walaupun Allah telah banyak menjelaskan dalam firman- firman Nya, bahwa salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah memaafkan kesalahan orang lain, namun dalam prakteknya memaafkan adalah bukan perkara yang mudah.
Masih ingatkah kita akan kisah Abu Bakar As-Shiddiq yang pada suatu hari bersumpah untuk tidak lagi membantu Misthah bin Atsatsah, salah seorang kerabatnya?
Begitu berat kenyataan itu bagi beliau karena Misthah bin Atsatsah telah ikut menyebarkan berita bohong tentang putri beliau yaitu siti Aisyah.
Tetapi Allah yang maha Rahman melarang sikap Abu Bakar tersebut, sehingga turunlah ayat ke-22 dari surah An-Nur.
“Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin agar Allah mengampunimu?
Sesungguhnya, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nur: 22)
Ayat ini mengajarkan kepada kita agar melakukan sebuah hal mulia kepada orang yang pernah berbuat dosa kepada diri kita, yaitu memaafkan.
Dan sebuah kemaafan masih belum sempurna ketika masih tersisa ganjalan, apalagi dendam yang membara didalam hati kita.
Menurut Imam Al-Ghazali, pengertian *maaf itu ialah apabila anda mempunyai hak untuk membalas, lalu anda gugurkan hak itu, dan bebaskan orang yang patut menerima balasan itu, dari hukum qisas atau hukum denda*.
Dalam sebuah hadis qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman.
“Nabi Musa telah bertanya kepada Allah, wahai Tuhanku!, manakah hamba-Mu yang lebih mulia menurut pandanganMu?”
Allah Azza wa Jalla berfirman:
“ialah orang yang apabila berkuasa (menguasai musuhnya) dapat segera memaafkan.”
Dari hadis itu, Allah menjelaskan bahawa _hamba yang mulia di sisi Allah adalah mereka yang berhati mulia, bersikap lembut, mempunyai toleransi tinggi dan bertolak ansur terhadap musuh_.
Dia tidak bertindak membalas dendam atau sakit hati terhadap orang yang memusuhinya, walaupun telah ditawannya, melainkan memaafkannya karena Allah semata-mata. Orang yang seperti inilah yang dikenali berhati emas, terpuji kedudukannya di sisi Allah.
Memaafkan lawan di mana kita berada dalam kemenangan, kita berkuasa, tetapi tidak dapat bertindak sekehendak hati. Inilah sifat mulia dan terpuji.
Allah Azza wa Jalla berfirman.
“Dan bersegeralah kamu kepada (mengerjakan amal yang baik untuk mendapat) keampunan daripada Tuhan kamu, dan mendapat syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang yang bertakwa.” (Surah Ali Imran, ayat 133-134)
Ayat itu membuktikan bahwa orang yang menahan kemarahannya, termasuk dalam golongan Muttaqin yaitu orang yang bertakwa kepada Allah.
Tambahan pula Allah akan memberikan pengampunan kepada mereka, lalu menyediakan mereka balasan syurga. Alangkah besar dan hebatnya ganjaran bagi manusia pemaaf.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Memaafkan kesalahan seseorang adalah tanda orang yang bertakwa. Wajib memberi maaf jika telah diminta dan lebih baik lagi memaafkan meskipun tidak diminta.
Sifat *‘tak kenal maaf’ atau ‘tiada maaf bagimu’ adalah sifat syaitan*. Ia akan membawa keretakan dan kerusakan dalam pergaulan bermasyarakat. Masyarakat aman damai akan terwujud jika anggota masyarakat itu memiliki sikap pemaaf dan mengerti bahwa manusia tidak terlepas dari pada salah dan alpa.
Imam Al-Ghazali memberi tiga panduan bagi memadamkan api kemarahan dan melahirkan sifat pemaaf. Apabila marah hendaklah mengucap “A’uzubillahiminassyaitanirrajim” (aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang direjam).
Mudah memaafkan, penyayang terhadap sesama Muslim dan lapang dada terhadap kesalahan orang merupakan amal shaleh yang keutamaannya besar dan sangat dianjurkan dalam Islam.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
ุฎُุฐِ ุงู„ْุนَูْูˆَ ูˆَุฃْู…ُุฑْ ุจِุงู„ْุนُุฑْูِ ูˆَุฃَุนْุฑِุถْ ุนَู†ِ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠู†َ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpisahlah dari orang-orang yang bodoh. [al-A’raf/7:199]
Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla berfirman:
ูَุจِู…َุง ุฑَุญْู…َุฉٍ ู…ِّู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„ِู†ุชَ ู„َู‡ُู…ْ ۖ ูˆَู„َูˆْ ูƒُู†ุชَ ูَุธًّุง ุบَู„ِูŠุธَ ุงู„ْู‚َู„ْุจِ ู„َุงู†ูَุถُّูˆุง ู…ِู†ْ ุญَูˆْู„ِูƒَ ۖ ูَุงุนْูُ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุงุณْุชَุบْูِุฑْ ู„َู‡ُู…ْ ูˆَุดَุงูˆِุฑْู‡ُู…ْ ูِูŠ ุงู„ْุฃَู…ْุฑِ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. [Ali Imran/3:159]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara khsusus menggambarkan besarnya keutamaan dan pahala sifat mudah memaafkan di sisi Allah Azza wa Jalla dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat)”
Arti bertambahnya kemuliaan orang yang pemaaf di dunia adalah dengan dia dimuliakan dan diagungkan di hati manusian karena sifatnya yang mudah memaafkan orang lain, sedangkan di akhirat dengan besarnya ganjaran pahala dan keutamaan di sisi Allah Azza wa Jalla.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar & suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras….
Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di Atas Pasir :
” HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU “
Mereka terus berjalan, sampai menemukan oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi.
Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, namun pada akhirnya berhasil diselamatkan Suaminya.
Ketika sang istri mulai siuman & rasa takutnya hilang, dia menulis di Sebuah Batu :
” HARI INI SUAMIKU YANG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU”
Suami bertanya :
“Kenapa setelah aku melukai hatimu, kamu menulisnya di Atas Pasir & sekarang kamu menulisnya di Atas Batu?”
Istrinya menjawab :
“Saya menulis di Atas Pasir agar angin maaf datang berhembus & menghapus tulisan itu…
Dan bila sesuatu hal baik diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di Atas Batu, agar tidak bisa hilang tertiup angin.
BELAJARLAH UNTUK SELALU BISA MENULIS KESALAHAN SESEORANG DI ATAS PASIR, AGAR ANGIN MAAF DATANG BERHEMBUS & MENGHAPUS TULISAN ITU.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Karena Terkadang 10 kebaikan seseorang bisa terlupakan hanya karena 1 kesalahan.
Padahal manusia itu tidak ada yang sempurna & semua orang itu pasti pernah melakukan kesalahan.
Belajarlah untuk bisa saling memaafkan, karena Allah saja selalu memaafkan kesalahan hambanya, kenapa kita tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain.
Orang yang mulia selalu menghiasi dirinya dengan kemuliaan dan selalu berusaha agar dalam hatinya tidak bersemayam sifat-sifat kejelekan.
Mendendam sama halnya dengan menyiksa diri sendiri, disaat ada terbersit dendam didada, maka minta maaflah pada sendiri karena karena engkau telah menyiksanya, engkau telah membunuhnya secara perlahan.
Memaafkan bukan berarti menghapus masa lalu yang terasa pahit.
Sebuah kenangan yang sehat bukanlah kenangan yang dihapus. tetapi, memaafkan apa yang tidak bisa kita lupakan mampu menciptakan sebuah jalan baru untuk mengingat.
Kita mengubah kenangan masa lalu menjadi sebuah harapan di masa depan
Di saat sulit memberi maaf ingat lah bahwa kita pasti pernah memberikan luka pada orang lain, dan bagaimana jika kita sudah meminta maaf namun dia tak mau memaafkan?
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Marilah sama" kita menjadi pribadi yang pemaaf karena kita pernah juga berharap dimaafkan
Pemberian maaf yang tulus tidak menuntut seorang untuk meminta maaf atau berjanji untuk berubah. jangan khawatir apa mereka akhirnya mengerti anda atau tidak.
Cintailah mereka dan bebaskan mereka. Hidup akan memberikan cahaya kebenaran kepada semua orang dengan cara dan waktunya sendiri seperti yang terjadi kepada anda dan aku sendiri.
Demikian saja sementara... Selanjutnya kita diskusi yaa
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž
0⃣1⃣ Rafika
Ustadzah jika kita sudah saling memaafkan dan ternyata orang yang berbuat salah sama kita tidak tulus meminta maaf...ujung"nya malah membalikkan fakta yang ada dibelakang kita sehingga membuat orang lain benci sama kita...itu bagaimana cara agar kita tetap legowo dan memaafkan?
๐ŸŒธJawab:
Dalam hal ini, kita juga harus hati", sifat seperti ini adalah sifat orang munafik, maka sebaiknya kita menjauhi orang seperti ini.
Menjauhi bukan berarti kita memutuskan silaturrahmi tapi karna kita harus menyelamatkan diri dari orang seperti.
Untuk legowo dan meMaafkan kesalahannya anggap itu sudah menjadi bagian dari takdir kita yang memang harus kita terima. Ambil sebagai pelajaran bahwa sikap seperti itu sangat merugikan kita dan berusahalah untuk tidak berperilaku dengan hal sama. Jangan lupa untuk selalu beristigfar agar Allah ampuni dosa-dosa kita, karena bisa jadi kita bertemu dengan orang seperti itu karena Allah ingin memberi peringatan terhadap kita akan dosa" yang telah dilakukan.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Sera
Assalamualaikum wr.wb.
Ustadzah saya ijin bertanya. jika melakakukan kesalahan yang terpaksa harus kita lakukan harus tetap minta maaf?
Misal makan berdua sama lawan jenis, tetap harus minta maaf atau bagaimana ?
Terima kasih
๐ŸŒธJawab:
'Alaikumussalam
Dalam hal ini kesalahannya adalah kepada Allah, maka jika itu kesalahan kepada Allah kita wajib bertaubat , perbanyak istigfar .
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Yuni
Terkait penjelasan ustadzah ini.....saya baru menyadari renggangnya hubungan saya baru" ini dengan yang sedang dekat kemaren (taarufan_kebetulan LDR) karena keegoisan saya semata.
Sudah hampir 2 tahun dia bertahan dan akhirnya melepaskan saya karena saya tidak pernah mau berubah.....saat ini kami sudah seperti kawan biasa saja.....dan jujur saya sangat" menyesal.....dan terus terang masih berharap suatu saat ini bisa berjodoh....pertanyaan saya bagaimana cara mnghilangkan rasa menyesal saya walaupun saya merasa smpe saat ini maaf saja belum cukup.....guna memperbaiki tali silaturahmi ini??
afwan ustadzah....kalau tidak sesuai konteks syari'ah.
๐ŸŒธJawab:
Maaf saja tidak cukup? Lantas dengan apa harus ditebus?
Sejatinya kesalahan kepada manusia itu obatnya adalah permintaan maaf , sementara kepada Allah adalah minta ampun dengan taubat. Hubungan yang telah terjadi adalah hubungan yang salah, dan tidak diridhoi karena tidak sesuai dengan syari'at. Maka sudah selayaknya diakhiri , karna Allah ingin mengakhiri kesalahan hambaNya. Seharusnya bersyukur karena tidak berlanjut didalam hubungan yang tak sesuai dengan apa yg Allah maui.
Yang menentukan jodoh Adalah Allah Azza Wa jalla jika menginginkan dia maka mintalah kepada Allah . Allah yang maha membolak balikkan hati.
Wallahu a'lam
0⃣4⃣ Wandira
Apabila sedang dihadapi masalah dan kekeliruan antara 2 belah pihak kan harus diselesaikan ya umm. Tapi disini ana tidak dapat kesempatan itu. Yang ada ana dibuat kecewa dan ana menyesal mengenal dia. Ana pernah minta maaf walau tidak salah tapi tidak ada jawaban. Bagaimana hukumnya umm?
Sedangkan disisi lain dia tidak minta maaf. Tapi ana mencoba memaafkannya meski ada rasa kecewa tersebut.
๐ŸŒธJawab:
Kewajiban kita adalah meminta maaf , jika itu telah kita laksanakan maka kewajiban telah gugur. Tinggal bagaimana kita bersabar untuk menanti terbukanya hati orang yang merasa kita sakiti. Karena memaafkan memang tak segampang ucapan permintaan maaf kita, kita harus pahami bahwa luka dihati itu lama sembuhnya dan butuh kekuatan untuk memberikan maaf. Sementara menunggu maaf dari dia , tunjukkan keseriusan kita , tunjukkan bahwa memang kita telah menyesali kesalahan kita, tetaplah jaga ukhuwah walau dicuekin. Dan teruslah berdoa agar Allah bukakan hatinya untuk kita.
Wallahu a'lam
0⃣5⃣ Riska
Assalamualaikum ustadzah
Apakah apabila kita sudah di tipu orang lain dalam hal uang.... Dan dia tidak berniat membayar hingga orang itu meninggal. Apakah yg harus dilakukan?
2. Bagaimana jika kita di fitnah orang lain?
๐ŸŒธJawab:
'Alaikumussalam
Kewajiban kita adalah Beritahu keluarganya bahwa almarhum/mah pernah terkait hutang piutang dengan kita. Jika ahli warisnya ngerti agama maka dia akan membayarnya.
Disebalik itu semua, sebagai ummat Islam yang baik, jika memang dia sudah meninggal maka ikhlaskanlah, anggap saja itu sebagai sedekah agar kita mendapatkan berkah dari Allah.
Tak perlu difikirkan uang yang telah hilang, karena itu berartu bukan rezeki kita, minta sama Allah lagi, agar Allah ganti walau bukan dari orang tersebut, namun Allaah bukakan dari pintu lain.
2. Jika difitnah maka kita hadapi dengan tenang , dan perbanyak istighfar serta do'a agar Allah memperlihatkan kebenaran yang ada, sembari kita tetap berjalan dijalan yang benar, hingga orang" bisa melihat dan menyadari bahwa itu hanyalah fitnah belaka.
Untuk orang yang menyebar mungkin bisa diklarifikasi dengan tenang kenapa dia bisa memfitnah seperti itu.
Wallahu a'lam
0⃣6⃣ Listi
Mau tanya Ustadzah,,
Kalau kita pernah melakukan kesalahan pada orang lain dan sudah meminta maaf tapi dia tidak mau memaafkan bahkan mendoakan kita yang buruk bahkan nyumpah"in kita,, bagaimana kita menyikapinya?
๐ŸŒธJawab:
Jawabannya sama dengan pertanyaan mba wandira. Pahami bahwa sakit itu tak mudah hilang nya, hanya orang" yang kuatlah ,orang" yang diberi ketaqwaanlah yang mampu segera memberi maaf , bahkan memaafkan sebelum orang meminta maaf.
Wallahu a'lam
0⃣7⃣ Dwi Erna
Ustadzah izin bertanya, gimana ya jika kita sudah berusaha memaafkan kesalahan orang lain, meskipun itu bukan berasal dari kita sumber masalahnya (hanya salah paham) tapi orang tersebut masih tidak mau memaafkan kita sampai ber hari" atau punya rasa tidak suka sama kita. Apalagi ada yang ngompor" i dibalik permasalahan tersebut. Itu apa yang harus kita lakukan ustadzah.. Jazakillah khoironn ustz ๐Ÿ˜˜
๐ŸŒธJawab:
Mungkin dalam hal ini butuh orang ketiga untuk membantu menyelesaikan , orang ketiga yang bisa dipercaya memperbaiki hubungan, bukan malah yang akan menjadi kompor. Cari orang yang dipercaya. Sementara kita karena kita tau dia korban juga, maka tetaplah baik dan terus menjaga ukhuwah. Sampai akhirnya dia mengerti bahwa semua itu hanya kesalahpahaman.
Wallahu a'lam
0⃣8⃣ Rima
Kita difitnah... terus kita tabayun dengannya setelah tabayun kita didiamkannya. Dan ujung-ujungnya dengar kabar dia merasa kita dzolimi. Apakah kita harus meminta maaf padanya lagi tau kita biarkan saja?
๐ŸŒธJawab:
Kalo dilihat dari kronologi cerita, maka disini terlihat bahwa seteah tabayun dia merasa kita mendzalimi, ini bisa jadi terjadi karena rasa malunya dia. Jika memang kita tidak melakukan apa yang dia fitnahkan, maka maafkan lah sikap dia. Dia merasa mengatakan bahwa dia didzalimi itu untuk menguatkan bahwa dia benar.
Na'udzubillahi mindzalik.
Saya rasa jika memang perihalnya seperti yang diceritakan , tidak ada kewajiban untuk meminta maaf. Namun jika ada jiwa besar untuk meminta maaf, maka itu lebih baik.
Wallahu a'lam
0⃣9⃣ Nurlaela
Assalamualaikum...
Ustdzah ijin bertanya.. jika mulut sudah tidak marah" lagi..tapi hati masih kesal.. karena kesalahan yang sama diulang" lagi sampai lupa caranya memberi maaf bagaimana...efeknya, kita menjadi dingin dengan orang tersebut.
Baiknya Bagaimana solusinya ya ustadzah jika seperti itu? Terimakasih๐Ÿ™
๐ŸŒธJawab:
Bisa yaa sampai tidak tau lagi gimana caranya memberi maaf๐Ÿ˜…
Seperti yang saya bilang posting diatas tadi,
Pemberian maaf yang tulus tidak menuntut seorang untuk meminta maaf atau berjanji untuk berubah. jangan khawatir apa mereka akhirnya mengerti kita atau tidak.
Cintailah mereka dan bebaskan mereka. Hidup akan memberikan cahaya kebenaran kepada semua orang dengan cara dan waktunya sendiri seperti yang terjadi kepada kita dan dia.
Jadi jangan berharap orang berubah dengan pemberian maaf kita. Tapi berdoalah agar Allah memberi hidayah padanya.
Wallahu a'lam
1⃣0⃣ Yuli
Jika kita mulai menjauh dari sahabat atau keluarga dengan alasan ingin memperbaiki diri, karena jika sering bertemu dihawatirkan berghibah.
Juga mulai jarang bersilaturahmi ke saudara dikarenakan lingkungan sekitarnya non muslim, walaupun saudara kami muslim tapi disana banyak yang memelihara guguk yang dibiarkan berkeliaran di sekitar rumah.
Dengan menjauh dari saudara, apakah saya termasuk tidak bertaqwa?
Terimakasih atas penjelasannya..
๐ŸŒธJawab:
Menjauh dari lingkungan yang membawa kita kepada keburukan dibolehkan, itu namanya berhijrah dari lingkungan. Namun perlu kita pahami juga mereka adalah ladang dakwah, sesekali ajaklah mereka ikut ke majelis majlis ilmu, dan doakan mudah"an mereka diberi hidayah.
Untuk saudara, saudara kita ini sebenarnya malah perlu didekati, karena jangan dia akhirnya malah merasa nyaman dan diperhatikan oleh tetangganya yang bukan orang Islam. Dan bisa bisa nantinya malah dia ditarik dengan tanpa terasa dipaksa ke agama tetangganya tersebut. Dan sebuah perhatian bisa membuat seseorang berpaling, ini yang harus kita sadari. Saudara sendiri saja cuek, orang lain yang bukan siapa" perhatian..
Ini berbahaya jika dijauhi, itu ladang empuk bagi para misionaris untuk menarik orang muslim ke agamanya.
Wallahu a'lam
1⃣1⃣ Oktriani
Saat niat baik kita dibalas dengan kata² Hinaan, apakah kita juga harus memaafkan, namun sangat sulit saat ini apalagi memfitnah dengan segala cara untuk menjatuhkan kita ๐Ÿ˜ญ
Apakah yang harus kita lakukan untuk bisa melupakan kata²Nya??
๐ŸŒธJawab:
Sebagai orang yang bertaqwa tentunya kita harus memaafkan meski orang tersebut tidak meminta maaf, apalagi jika dia meminta maaf. Kesalahan bisa saja terjadi oleh siapa saja, dan termasuk oleh kita sendiri.
Ingatlah, dosa dosa kita ini terlalu banyak, tapi Allaah mengampuninya, apakah kita pantas menerima ampunan Allah?
Jika dipikir mungkin tidak pantas karna apapun yang ada didunia ini milikNya. Tapi Allah tidak sombong, bahkan Allah senang dengan taubatnya seorang hamba.
Nah sementara kita yang tidak ada apa"nya, pantaskah menutup hati untuk memberikan maaf?
Alangkah sombongnya kita, melebihi Allah yang punya segalanya masih memberi ampunan, sementara kita yang tak punya apa" tak mau memberi maaf.
Istighfarlah agar hati melunak dan bebas dari sombong. Kesombongan hanya akan mengeraskan hati.
Wallahu a'lam
1⃣2⃣ iCeu
Saya punya teman, dia itu orangnya dendaman, kalau dia pernah kesal sama satu orang dak bakal dia mau baik lagi sama orang tersebut.
Bagaimana ya cara mengingatkannya,?
Terima kasih
๐ŸŒธJawab:
Cara mengingatkan orang seperti ini, adalah dengan mengajak dia lebih banyak belajar ilmu agama. Sering" ikut majelis kajian" Islami. Mengajak dia berdiskusi tentang efek dari dendam itu sendiri. Itu yang bisa kita lakukan, dan juga berdoa semoga Allaah buka kan pintu hatinya.
Wallahu a'lam
Baik mungkin kita cukupkan saja yaa sholihah sesi tanya jawab malam ini,
Dengan penuh cintaa,
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽCLoSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž
Ketika pintu maaf telah menutup ruang hatimu, jangan biarkan Tuhan menutup pintu maafNYA atas keteledoranmu tak mampu memaafkan aku,
Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi Hina, hina dalam Perbuatan. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi Buruk.. Buruk dalam Sangkan..
Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi Lupa.. Lupa dalam Kebaikan.. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi Terlena.. Terlena dalam Amarah..
Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi Buta.. Buta dalam Memandang.. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi Kacau.. Kacau dalam Berfikir.
Memberi maaf dan mengikhlaskan berarti telah menjaga diri dari kemusnahan. Karena dendam akan memusnahkan diri sendiri,
Kerugian besarlah bagi seseorang yang menyimpan bara api amarah dihatinya.
Karena amarah itu hanya akan membakar dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar