Jumat, 14 April 2017

Say "NO" to GHiBaH



OLeh : Irnawati Syamsuir Koto

Ada hal" yang kadang kita anggap itu sebuah kesenangan , namun hal itu dibenci oleh Allaah Azza Wa jalla, saking asyiknya kita sampai lupa waktu dan lupa diri.
Itu lah dia Ghibah.. dan malam ini Insyaa Allaah kita coba bahas,
Sebelum kita bahas..
Kita coba dengerin dulu sebuah audio renungan tentang hal ini.
Sabar menunggu yaa... lagi loading,,
Oase Dakwah…
“Penyejuk Hati Penggugah Jiwa”
*Ghibah*
Oleh: Ibu Irna
“Saudariku Ghibah tumbuh subur diantara para penggemar gosip-gosip murahan.Dihembuskan para penggiat-penggiat Ghibah.”
Bicara Indah, Melengkan, Membongkar aib Saudara kita sendiri.
Saudariku…
Bayangkan… Coba Bayangkan,...
Didepan kita, ada bangkai saudara Kita dan kita makan dan kita nikmati, tanpa ada rasa jijik sekalipun.
Tanyakan… Tanyakanlah kepada hatimu…
Wahai Saudariku…
Pengenkah engkau memakan bangkai saudaraMu sendiri…
Saudari Syurgaku…
Ghibah Timbul dari hati dengki, dan para penggiri hati, maupun yang sakit hati.
Jauhilah… jauhilah, mengghibah saudarimu sendiri karena tempat penggubah adalah Neraka.
Maukah engkau Saudariku….
Maukah engkau di Neraka nanti…
Mencakar-mencakar wajahmu sendiri dengan kuku-kukumu yang panjang.
Pengghibah adalah saudara Syaiton.
Datang disaat lalai, menghembuskan hasrat dalam hati…
Saudariku…
Mari…. Marilah kita Beristighfar, untuk prasangka buruk yang dibenarkan.
Mari kita Beristighfar untuk umpatan dan cemoohan yang pernah dilontarkan.
Ucapan yang tidak patut keluar dari lisan seorang yang mengaku beriman.
Mari Beristighfar Saudariku, untuk dusta yang kita ucapkan yang sering kali terlontar tanpa kita sadari…
Saudari Bidadari Surgaku…
Pelihara hati dan diri kita dari neraka.
Bertaubatlah…
Kembalilah menepati jalan-jalan Ilahi.
🌸🌸🌸
Silakan didownload dan didengarkan,,
yang udah denger kasi tanda🤐 yaa biar saya tau , setelahnya kita masuk ke materi,
Kita bisa lanjut dulu ke materi sebelum kita berdiskusi,
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.
..أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله..االهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.. أما بعد :
Puji dan syukur Kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, Rabb penguasa alam semesta, Rabb penggenggam hati Kita semua.. Karena hidayah dan taufikNya sampai detik ini Kita masih bisa merasakan nikmat iman, Islam, beribadah dan berukhuwah dalam group yg in syaa Allah diridloi Allah.. Aamiin
Sholawat dan salam Kita haturkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam, beserta keluarga, para sahabat, para tabi'in wattabi'at yang senantiasa istiqomah hingga akhir hayat..
Ghibah adalah satu bahasan yang cukup berat. Terutama bagi kita kaum perempuan, yang identik dengan senang ngobrol ngalor ngidul. Sangat mudah sekali terpeleset lidah kita.
أستغفر الله العظيم
=========================
*🔍 Definisi Ghibah:*
Ghibah telah didefinisikan langsung oleh Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim yang artinya yaitu,
“Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu sedangkan dia tidak menyukai hal itu diceritakan kepada orang lain.”
Sehingga apapun bentuknya menceritakan tentang orang lain adalah dilarang bila sesuatu tersebut tidak disenangi olehnya.
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلا اللَّعَّانِ وَلا الْفَاحِشِ وَلا الْبَذِيءِ (رواه الترمذي).
“Bukan (merupakan kebiasan) seorang mukmin yang sering mencela, sering melaknat, melakukan kejelekan tidak juga kotor (ucapannya).” (HR. Tirmizi dan beliau berkomentar hadits ini hasan gharib. Dishahihkan oleh Al-Albany)
Menceritakan ‘aib orang lain ...inilah yang disebut dengan ghibah. Karena ghibah artinya membicarakan ‘aib orang lain sedangkan ia tidak ada di saat pembicaraan. ‘Aib yang dibicarakan tersebut, ia tidak suka diketahui oleh orang lain.
🔍 Pengecualian ghibah:
Ada beberapa ghibah yang dikecualikan oleh para ulama di antaranya oleh Syaikh Muhammad Ibnu Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihiin, beliau berkata:
“Ketahuilah bahwa ghibah diperbolehkan demi tujuan yang benar dan syar’i yang tidak mungkin tercapai tujuan tersebut tanpa melakukan ghibah, dan adapun ghibah yang diperbolehkan tersebut ada enam sebab:
🔍 Pertama, seseorang terzhalimi mengadukan kepada pihak yang berwenang dan dia mempunyai pengaruh terhadap orang yang menzhalimi.
Contohnya: Kisah Hindun binti ‘Utbah istri dari Abu Sufyan, yang datang kepada Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan: bahwa suaminya adalah orang yang kikir atau pelit, dan dia tidak memberi nafkah kepadaku dan anakku yang cukup, lalu beliau bersabda yang artinya, “Ambillah dari hartanya yang cukup untuk menafkahi dirimu dan anakmu tanpa berlebihan.”
Dari cerita di atas Hindun yang mengadu kepada Rasulullah SAW. tentang suaminya yang kikir, adalah karena Rasulullah pemimpin. Seandainya hal ini dilarang maka tentulah Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam sudah mengingkarinya, dan melarangnya untuk bercerita.
🔍 Kedua, menjadikannya sebagai salah satu cara untuk mengubah sebuah kemungkaran, sehingga seseorang yan berbuat maksiat diharapkan da meninggalkan maksiatnya tersebut.
Tentunya diceritakan kepada orang yang dapat mecegahnya.
🔍Ketiga, memperingatkan kaum muslimin akan kejahatan seseorang. Musyawarah dalam pemilihan calon pengantin.
Bila melihat seorang penuntut ilmu mondar-mandir kepada seorang ahlul bid’ah, dan khawatir terjadi perubahan padanya karena mengambil ilmu dari orang yang salah.
🔍Keempat, orang yang dengan terang-terangan melakukan sebuah kemaksiatan, seperti terang terangan minum minuman keras, berjudi dan perbuatan maksiat lainnya.
Tentunya poin - poin diatas dalam rangka mencari solusi.
🔍 Adapula yang hampir serupa dengan Ghibah ini adalah Namiimah ( mengadu domba ).
Adapun mengadu domba adalah merupakan bagian dari namimah yang telah didefinisikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih,
“Namimah adalah seseorang menukil (mengambil) perkataan manusia dari yang satu ke yang lainnya dengan tujuan merusak hubungan mereka, dan ini termasuk dosa yang besar, dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhori dan Muslim juga telah disebutkan orang yang sedang mendapatkan siksaan di alam kuburnya di antaranya adalah karena dia sering menyebar luaskan fitnah antara manusia, yang mana perbuatannya ini menyebabkannya berhak mendapatkan siksaan tersebut".
Allah berfirman,
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, yang kesana ke mari menyebar luaskan fitnah.” (QS. Al Qalam: 10,11)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. ( Al-Hujjarat)
🔍 Mengapa kita harus mewaspadai perilaku Ghibah dan namimah ini??
Karena kita BERSAUDARA.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
( Al Hujurot: 10).
Sebagaimana perintah Allah agar kita mendamaikan saudara kita yang berseteru akan mendapatkan rahmat, maka bagi siapa saja yang memicu perseteruan pastinya akan mendapatkan madhorot dan para ulama mengkategorikan sebagai dosa besar.
نعوذ بالله
 1. Pentingnya memahami kehormatan seorang muslim.
عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ خَادِمِ رَسُوْل الله عَنْ النَّبِي قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik, khadim (pembantu) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau berkata, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri".
Ini merupakan hak dan akhlak yang sangat agung. Bahkan tidaklah bisa dipahami makna dan nilai persaudaraan, kecuali dengan menjaga kehormatan saudaranya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan kaum muslimin, yang pada diri mereka terjalin tali persaudaraan yang umum (tidak ada ikatan darah), untuk menjaga kehormatan-kehormatan kaum muslimin.
Pada hadits Abu Bakrah yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, dan yang lainnya, bahwa ketika khuthbah hari ‘Arafah pada saat haji wada’ (haji terakhir beliau) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ ....
“Sesungguhnya darah kalian, harta-harta kalian, dan kehormatan dan harga diri kalian haram atas kalian. HR al-Bukhari (1742) dan (6043).
Karena itu, kehormatan dan harga diri seorang muslim secara umum adalah haram untuk dinodai oleh muslim yang lain.
Bagaimana mungkin ia tidak menjaga kehormatan saudaranya itu?
Padahal telah terjalin antara mereka tali persaudaraan khusus yang tidak terjalin untuk selain mereka. Hubungan darah!
Menjaga Lisan berarti menjaga kehormatan diri.
Saya teringat sebuah kaligrafi yang bertuliskan kata-kata hikmah:
اذا تم العقل نقص الكلام
Apabila sempurna akal, maka sedikit berbicara.
Bentuk penjagaan harga diri kita dan saudara-saudara kita baik yang mempunyai hubungan kekerabatan, pekerjaan, partner dakwah dan lainnya:
 Hendaknya kita menahan diri untuk tidak menyebutkan kejelekan-kejelekannya. Karena persahabatan atau ukhuwah yang khusus menjadikan kita mengetahui perkara-perkara pribadi yang timbul dari sahabat kita.
Misalnya dia mengucapkan suatu perkataan atau melakukan suatu perbuatan (yang kurang baik atau bersifat rahasia tatkala sedang bersamamu).
Ada sebuah kitab yang diberi judul:
تَفْضِيْلُ الْكِلاَبِ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ لَبِسَ الثِّيَابِ
Pengutamaan anjing-anjing atas banyak orang yang memakai pakaian.
Penulis buku tersebut mendapati bahwa seekor anjing, jika pemiliknya berbuat baik kepadanya maka ia akan menunaikan tugasnya. Bahkan si anjing rela mengorbankan nyawanya demi membela pemiliknya yang telah berbuat baik kepadanya. Akhirnya penulis tadi berkata, ”Pengutamaan anjing-anjing atas banyak orang yang memakai pakaian,” disebabkan banyaknya orang yang berkhianat.
Naudzubillah Mindzalik..
Mungkin sebagian dari kita juga pernah melihat Film tentang kesetiaan seekor anjing pada orang yang telah memeliharanya.
Jangan sampai kita kalah oleh kesetiaan seekor anjing.
 Engkau tidak bertanya secara detail kepada saudaramu, tidak mencari tahu, dan turut campur pada permasalahan-permasalahan yang tidak dia tampakkan kepadamu. Kepo.
Contohnya : Ketika kita melihat seseorang berada di suatu tempat tertentu, lantas kita bertanya,
“Apa tujuannya kesitu?
Apa yang kau bawa?
Mengapa engkau pergi ke rumah si fulanah?
Ada apa antara dirimu dengan Fulan?,"
Jika dia menyembunyikan hal itu, maka tentu karena ada maslahatnya. Disamping itu, merupakan kebaikan nilai keislaman seseorang jika ia meninggalkan apa yang bukan merupakan kepentingannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه
“Termasuk kebaikan keislaman seseorang jika ia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.”.
 Engkau menjaga rahasia-rahasia pribadinya yang ia ceritakan padamu, baik tentang pengamatannya, maupun tentang pendapatnya pada suatu permasalahan.
Karena konsekuensi dari tali persaudaraan yang khusus adalah adanya rahasia diantara mereka. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya:
الرَّجُلُ إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلَ بِحَدِيْثٍ ثُمَّ الْتَفَتَ عَنْهُ فَهِيَ أَمَانَةٌ
“Jika seseorang mengabarkan kepada orang lain suatu kabar, kemudian ia berpaling dari orang yang dikabari tersebut, maka kabar itu adalah amanah (atas orang yang dikabari)”-( HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
Oleh karenanya, terapkanlah hadits Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka katakanlah perkataan yg baik, atau (jika tidak) maka diamlah”. [HR. Bukhori Muslim].
من لا يرحم لا يرحم
Siapa saja yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi.
Kata-kata ini anak-anak TK pun hafal. 😁
عن عبد الله بن عمرو بن العاص ـ رضي الله عنهما ـ قال : قال رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ : " إن من أكبر الكبائر أن يلعن الرجل والديه . قيل : يا رسول الله ، وكيف يلعن الرجل والديه ؟ قال : يسب الرجل أبا الرجل ، فيسب أباه ، ويسب أمه ، فيسب أمه " .
رواه البخاري ، ومسلم ، وأبو داود ، والترمذي .
Dari Abdullah bin amr bin ash,ra. berkata : Rasullah SAW bersabda : sesungguhnya diantara dosa-dosa besar adalah melaknat seseorang kepada kepada kedua orang tuanya ditanya rasulullah : ya Rasulullah SAW, bagaimana seseorang melaknat kedua orang tuanya ? Rasulullah SAW menjawab : Mencaci maki seseorang kepada bapaknya orang lain,maka orang lain itu mencaci maki kepada bapaknya orang itu,dia mencaci maki kepada ibunya orang lain,maka orang lain itu mencaci maki kepada ibunya.(HR.bukhori,muslim,abu daud dan tirmidzi)
Sungguh mengerikan bukan?
*Ancaman Bagi yang Ghibah*
Ancaman bagi orang yang berbuat ghibah:
🔥 Aisyah RA berkata:"Aku pernah berkata kepada Rosululloh, 'Cukuplah bagimu dari Shofiah itu (salah seorang isteri beliau) begini dan begitu (kekurangannya), sebagian perawi hadits berkata yakni pendek orangnya maka beliau bersabda, "Sungguh engkau telah mengucapkan satu kalimat yang seandainya dicampur dengan air lautan niscaya akan mencampurinya" (Yakni membuat air laut tersebut berubah rasanya atau warnanya karena buruknya dan busuknya ucapan tersebut" (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Imam Nawawi berkata: "Ini adalah hadits yang paling keras dalam melarang ghibah sepengetahuan saya"
Ummi… Bunda dan Ukhti yang shalihaat, ada sebuah hadits yang sangat menyeramkan tentang kondisi orang yang senang berghibah...
🔥Rosululloh SAW bersabda, "Ketika saya dimi'rajkan saya melewati satu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga, mereka mencakar-cakar wajah-wajah dan dada-dada mereka dengan kuku-kuku tersebut, lalu aku berkata "Siapakah mereka itu wahai Jibril?" Dia berkata, "Mereka adalah orang-orang yang yang memakan daging-daging manusia (berbuat ghibah) dan mencemarkan kehormatan manusia" (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
🔥Rosululloh SAW bersabda, " Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar ialah mencemarkan kehormatan seorang muslim tanpa alasan yang hak" (HR. Abu Dawud, hadis hasan)
Saudaraku...jika riba adalah dosa besar yang diancam akan diperangi pelakunya oleh Allah dan Rasul-Nya, maka bagaimana halnya dengan suatu dosa yang lebih besar dari pada riba?😰
Sebuah video yang menggambarkan bagaimana asyiknya orang" sedang berghibah.
Disitu berkumpul perempuan-perempuan, lengkap dengan hijabnya sedang asyik menikmati bangkai, berebutan, tertawa dan sedikitpun tidak ada perasaan jijik atau canggung. Mereka begitu menikmati bangkai tersebut sampai titik terakhir. Bahkan ada yang menempel sedikit di bibirnya, ia jilat sambil tersenyum.
😣😰
Sayangnya, saya belum ketemu lagi dengan video ini..
Hindari Ghibah dan Taubatlah.
Sesungguhnya ketentuan bahwa istigfar itu sebagai penebus ghibah, tidak berarti (kalau telah melaksanakannya) itu sudah cukup. Karena asal dosa itu sendiri tidak dapat dihapus melainkan dengan taubat yang jujur yang disertai dengan meninggalkan (dosa), menyesal, tidak mengulangi dan kejujuran hati dalam berinteraksi dengan Sang Pencipta Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bagi orang yang telah melakukannya, diharapkan dengan taubat ini Allah menghapuskan dosa-dosanya dan mengampuni kesalahannya.
Adapun terkait dengan hak-hak seorang hamba dan kezaliman kepada makhluk. Maka tidak (dapat) dihapuskan melainkan orang (tersebut) telah memaafkan dan menghapuskannya. Dalil tersebut telah ada dalam sunnah Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ketika beliau bersabda:
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ (رواه البخاري، رقم 2449)
“Siapa yang mempunyai kezaliman kepada saudaranya baik dari kehormatan atau sesuatu hal, maka mohonlah dihalalkan darinya sekarang (pada hari ini) sebelum tidak berguna lagi dinar dan dirham. Kalau dia mempunyai amal shaleh, maka akan diambil darinya sesuai dengan kadar kezalimannya.
Kalau tidak mempunyai kebaikan, maka keburukan orang tersebut akan diambil dan dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari, no. 2449)
Seharusnya bagi orang yang ingin terbebaskan dirinya dari dosa ghibah, selayaknya dia berusaha keras meminta dihalalkan dari orang yang digunjingi (dighibahi) dengan memohon dimaafkan olehnya dan dibebaskan dengan kata lembut dan baik. Dianjurkan mengerahkan sepenuh kekuatan sesuai dengan kemampuannya.
Bahkan jika harus membeli hadiah mahal dan bernilai, atau memberi bantuan materi, para ulama telah menegaskan kebolehannya dalam rangka meminta dihalalkan terkait perbuatannya.
Namun, ketika para ulama salafushaleh dan para ahli fiqih memandang jika meminta maaf dari seseorang dalam masalah ghibah kadang dalam beberapa kondisi menyebabkan keburukan yang lebih besar, seperti sakit hati, atau pemutusan hubungan, benci dan iri hati serta perkara lainnya yang hanya diketahui Allah saja, maka sebagian ulama memberi keringanan untuk tidak meminta maaf.
Terdapat perintah untuk meminta dihalalkan dari kezaliman sebelum adanya penghitungan pada hari hisab (perhitungan di hari kiamat). Maka, saat itu tahalul (meminta dihalalkan) dilakukan dengan menukar kebaikan dengan keburukan. Itu jelas merupakan kerugian yang hakiki bagi orang yang berbuat zalim terhadap orang lain, baik harta, kehormatan maupun darahnya.
Mereka berharap permintaan itu dapat diganti dengan beristigfar untuk orang yang dighibahi, mendoakan dan menyanjungnya di saat dia tidak ada. Meskipun ulama lainnya berpendapat bahwa ghibah tidak dapat dihapus melainkan pengampunan dari orang yang dizaliminya. Akan tetapi yang benar adalah, kalau orang yang terjerumus dalam ghibah bertaubat secara jujur tidak diharuskan memberitahu orang yang dighibahi, apalagi kalau khawatir terjadi akibat buruk sebagaimana yang sering terjadi.
Jadi memintakan ampunan dari dosa kepada orang yang dighibahi adalah uzur khusus dan kondisi darurat yang dalam syariat diajarkan untuk mengutamakan menghindari kerusakan dibanding mendatangkan kemaslahatan.
Penting diperhatikan bahwa yang dimaksud istigfar dan doa adalah menolak keburukan dengan kebaikan dan membalas dengannya. Maka tidak harus hanya dengan istigfar tanpa amalan lain.
Bahkan mungkin anda beramal saleh agar pahalanya anda persembahkan kepada orang yang anda gunjingi. Seperti anda bershodaqah untuknya, memberikan bantuan kepadanya, membantunya saat dia mendapatkan cobaan, sehingga anda berusaha semaksimal mungkin mengganti kejelekan itu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah Ta’la mengatakan dalam kitab Majmu Fatawa, 18/187-189:
"Terkait dengan hak orang yang dizalimi, tidak gugur hanya sekedar bertaubat. Inilah yang benar.
Tidak ada perbedaan dalam hal ini, antara pembunuh dan semua pelaku zalim. Barangsiapa yang bertaubat dari kezaliman, tidak hilang hak orang dizalimi hanya dengan bertaubat. Akan tetapi kesempurnaan taubatnya adalah dengan menggantinya sesuai kezalimannya. Kalau tidak diganti di dunia, pasti akan di ganti di akhirat. Pelaku kezaliman diharuskan bertaubat, memperbanyak berbuat kebaikan dan menunaikan hak-hak orang yang dizalimi agar tidak bangkrut( diakhirat).
Meskipun begitu, kalau Allah berkehendak mengganti hak orang yang dizalimi dari sisiNya, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Sebagaimana (Allah) kalau berkehendak mengampuni (dosa-dosa) selain syirik bagi orang yang dikehendakiNya.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lainya:
Ketika pada hari kiamat, maka Allah kumpulkan semua makhluk di satu tempat. Lalu terdengar orang yang memanggil, terlihat dalam pandangan mata. Kemudian dipanggil dengan suara yang terdengar orang paling jauh sebagaimana orang yang dekat juga mendengar.
Aku adalah Raja, Aku Sang Perkasa. Tidak sepatutnya seorang pun dari penduduk neraka masuk neraka sementara dia masih memiliki hak kepada salah seorang dari penduduk surga sampai diqisas (diambil hak darinya).
Dan tidak sepatutnya penduduk surga masuk ke surga, sementara dia masih memiliki hak kepada salah seorang penduduk neraka sampai Aku ambil hak darinya.
Terakhir sahabat Surga ku …..
Mari kita simak firman Allah Swt.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ( Al Hujurot: ,12).
Hasan Al-Basri mengatakan, ‘Tebusan ghibah adalah memohonkan ampunan kepada orang yang dighibahi.’
Ummi... Bunda dan Ukhti yang shalihah, semoga kita semua yang hadir pada malam hari ini terhindar dari bahaya ghibah, dan sifat" buruk lainnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf banyak sekali kekurangan
Jika ada kebaikan didalamnya, itu semata" rahmat dari Allah yang maha baik..
Dan segala kekurangan nya, dari keterbatasan saya pribadi.
والله ولي التوفيق..
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Silakan dibaca dulu dan majelis saya kembalikan ke mba Mira sebagai momod malam ini.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Ratna
Apakah membicarakan kebaikan seseorang yang baik" termasuk berghibah...
💙Jawab:
Apapun yang dibicarakan dibalik belakang orang orang jika itu benar maka itu adalah ghibah, apa itu adalah kebaikkan atau keburukan.
Jika yang dibicarakan itu tidak benar maka itu adalah perkataan bohong dan bisa disebut fitnah.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Azizah
Apa yg harus kita lakukan kalau kita tau kita sudah di ghibahkan oleh teman kita sendiri bunda ???
💙Jawab:
Seorang Muslim yang mulia disisi Allaah adalah muslim yang memaafkan sauadaranya jika telah berbuat salah padanya sebelum saudaranya meminta.
Jika tidak suka maka silakan di tabayun kepada yang bersangkutan dan bicarakan dengan baik baik.
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Sri
Ustadzah..
Apakah boleh kita menceritakan si A tanpa menyebut namanya dengan tujuan memberi motivasi dan semangat kepada si B??
Ketika kita konsultasi permasalahan kita dengan lingkungan, keluarga, kerabat dan lain sebagainya kepada ustadz apakah termasuk ghibah juga ustadzah??
Mohon solusi terbaik ustadzah..
Jazaakillahu khairan
💙Jawab:
Jika tanpa menyebutkan nama boleh boleh saja, misal sebut si fulannah .
Jika mencari solusi kepada yang ahlinya itu ghibah yang dibolehkan, silakan dibaca lagi ghibah" yang dibolehkan dalam agama, itu termasuk mencari solusi didalam setiap masalah kepada ahlinya, ahlinya disini bisa kepada Ustadz/ah, atau psikolog atau kepada orang yang dipercaya bisa dan mampu.
Wallahu a'lam
0⃣4⃣ Rafika
1. Pertama, ustadzah jika kita melihat acara gosip artis di tv atau membaca berita gosip artis di medsos itu berarti kita ikutan ghibah kah?
2. Kedua, jika ada seseorang yang curhat menceritakan kejelekan saudaranya pada kita...
Bagaimana sikap kita menghadapinya?
Apakah orang itu termasuk ghibah?
💙Jawab:
1. Gosip para artis itu masuk kepada ghibah, hati" saat menonton televisi, hindari acara" yang tidak bermanfaat yang hanya buang buang waktu dan menyia-nyia kan waktu aja.
2. Ingatkan teman tersebut bahwa apa yang dia lakukan adalah hal yang tidak baik, yang nanti akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak.
Ingatkan dengan ahsan, dan suruhlah dia bersabar atas apa yang telah menimpa dia, namun jika dia meminta nasehat apa yang harus dia lakukan untuk menghadapi saudaranya maka itu bukanlah ghibah, maka bantulah dia dalam memecahkan masalahnya, atau sarankan kepada orang" yang bisa membantu.
Jangan menambah nambahi rasa kesalnya kepada saudaranya tersebut, terkadang kita dengan rasa simpati kita , kita malah ikut ikutan membuat suasana makin panas.
Wallahu a'lam
0⃣5⃣ Ima
Bagamana cara melapangkan hati yang teman sengaja menyindir kita lewat pm bbm, rasanya kepingin tidak punya kontaknya aja, supaya tidak ngrasa sakit hati sma sindirannya dan terhindar tidak menyindir dia balik.. Syukron🙏
💙Jawab:
Sakit banget yaa mbaa kalau disindir gitu... Jika bisa tabayun yaa tabayun saja biar bisa diselesaikan , namun jika takut nanti malah bentrok maka carilah teman atau orang yang kira" bisa menjadi penengah dalam masalah ini. Tetap sabar , jangan gegabah. Tersenyumlah melihat indahnya surga maka sakit dihati akan tergantikan oleh rasa sabar.
Wallahu a'lam
0⃣6⃣ Yani
Ustadzah, yani ijin bertanya. Saat ini, yani masih menjadi mahasiswa yang sedang praktek di rumah sakit.
Nah, misal ada pasien dengan kasus penyakit" yang maaf agak sensitif misal penyakit menular, HIV, dll.. Yani kadang bahas pasien tersebut ke orang lain/teman satu profesi (pembicaraan lebih ke buruknya kondisi pasien tersebut). Kalau begitu bagaimana ya, apakah termasuk ghibah?
Terima kasih
💙Jawab:
Subhanallah...
Tujuannya apa mba yani? Jika tujuannya adalah agar teman bisa lebih berhati hati dalam menangani pasien tersebut yaa silakan, atau bahas untuk bisa menjadi bahan pelajaran dalam menambah ilmu yaa bisa dikatakan itu bukan ghibah, tapi jika tidak, hanya sekedar jadi bahan pembicaraan aja, maka itu bagian dari ghibah, Hindarilah.
Wallahu a'lam
0⃣7⃣ Adhyt
Ustadzah,
Maaf,, Bagaimana jika kita terpaksa Mendengarkan seseorang yang Lebih tua Bercerita tentang orang lain, lantaran tidak ada orang lain yang dia ajak bicara, namun kita tau hal itu tidak baik & tidak akan merubah sikap kita #InsyaAllah. Apa yang harus saya lakukan ?
💙Jawab:
Kadang ini dilema yaa mba.. yang kita hadapi adalah orang tua, namun yang salah tetaplah salah, bisa diingatkan dengan ahsan mba, jangan kita membiarkan beliau terus membicarakan orang lain jika itu tanpa tujuan untuk kebaikkan, dan doakan orang tua tersebut agar diberi ketenangan hati, ajaklah bicarakan hal" yang lebih bermanfaat, seperti mengulang kembali memory memorynya tentang sesuatu yang membuat dia bahagia.
Namun jika kita tidak bisa mengelak lagi dan terpaksa mendengarkan maka ingkarilah dengan hati apapun yang disampaikan tersebut dengan memperbanyak istighfar. Semoga Allaah mengampuni kita .
Wallahu a'lam
0⃣8⃣ Nuring
Apa ada hubungan antara jaga lisan dan ghibah??? Dan bagaimana menghindar dari hal-hal yg bisa membuat kita ikut terjerumus dalam ghibah!!!
💙Jawab:
Tentunya sangat berhubungan mba,
Ghibah itu berasal dari lisan yang tak terjaga, lisan yang tidak takut dengan kemurkaan Allaah, karenanya lisan tersebut dengan mudahnya membicarakan perihal saudaranya sendiri.
Untuk menghindarinya, tentunya kita harus memperbanyak ilmu tentang bahaya ghibah dan memunculkan rasa takut akan ancaman ghibah tersebut. Pergunakan waktu yang ada untuk hal" yang bermanfaat, jangan pernah lepas dari mengingat Allaah, ingat lah bahwa Allaah memantau setiap gerak gerik kita, setiap ucapan kita dan semua itu akan dipertanggungjawabkan .
Wallahu a'lam
0⃣9⃣ Listi
Mau tanyaa,,
Jika kita dighibahi n itu benar terjadi pada kita
Bagiamana kita menyikapinya!!!
Padahal kita tidak pernah menghibah orang lain,,,
💙Jawab:
Inilah bagian dari ujian untuk kita, disini kita diuji kesabaran oleh Allaah, kembalikanlah semua padaNYA, jika memang tidak suka maka silakan bicarakan dengan baik", bahwa kita tidak suka dibicarakan dibalik belakang dan ingatkan saja tentang bahaya ghibah tersebut. Sekali lagi seperti yang saya sebutkan diatas, seandainya tidak yakin mampu menahan emosi maka carilah orang ketiga yang bisa dipercaya untuk mentabayun dan menyelesaikannya.
Wallahu a'lam
1⃣0⃣ Rodhotul Hasanah
Kadang kalau ditempat kerja... ada saatnya keceewa dengan teman dan lain-lain terkait pekerjaan, dan ada saatnya untuk meluapkan kekecewaan dan meluapkan ide" kita kita cerita kepada teman" yang lain yang kiranya bisa melapangkan perasaan kita, ya padahal tahu jika unek" apapun jika melibatkan kekecewaan kita kepada orang lain dalam hal ini teman kerja yang terkadang disitu juga bercerita kekesalan dan ketidaksetujuan kita terhadap teman/sikapnya itu mungkin termasuk ghibah juga.
Tapi... terkadang butuh teman sesama teman kerja yang kiranya ada saatny kita bisa meluapkan perasaan dan kekecewaan kita terhadap orang lain, itu bagaimana ya???
Jadi tujuanya karena sudah emosi tingkat tinggi yang membutuhkan mengeluarkan tempat sharing/mengeluarkan unek"..
Jika bukan cerita ke sesama teman ditempat kerja mungkin tidak akan yambung. Jadi insyaallah tidak terbiasa tapi ada kalanya klimaks yang butuh sharing, walau dalam hati.. deg"an dan takut juga itu ghibah....
💙Jawab:
Satu"nya tempat mengadu yang paling aman adalah Allaah Azza Wa jalla, teman suatu saat bisa menjadi lawan hanya karna maslah sepele saja, dan bisa jadi hal itu nantinya akan berdampak fatal untuk hubungan kita dengan orang lain, jika butuh solusi maka carilah orang yang berhak dan mampu, bukan kepada teman teman.
Bersabar dalam mencari solusi akan lebih bermanfaat daripada menumpahkan uneg-uneg kepada orang yang tidak tepat, sekalipun itu adalah teman.
Wallahu a'lam
1⃣1⃣ Phity
1. Jika kita mmbicarakan kejelekan seseorang karena jengkel sudah dinasehati tapi tidak berubah dari kejelekan itu apa itu termasuk ghibah?
2. Kalau kita menyimpan unek" atas kekecewaan kita terhadap teman atau keluarga kan tidak baik untuk kesehatan... Kalau kita curhat untuk mengeluarkan unek" itu apakah juga termasuk ghibah?
💙Jawab:
1. Membicarakan karena jengkel dan tidak pada orang yang mampu memberi solusi adalah ghibah.
Menasehati orang lain itu adalah kewajiban kita, namun untuk berubah atau tidaknya itu tergantung hidayah Allaah, nasehat kita tak akan mampu membuat orang berubah, sebagaimana Nasehat Rasulullah tak mampu mengislamkan paman beliau. apalagi kita yang ilmu dan kharismanya jauh jauh sangat dari Rasulullah.
Jadi laksanakanlah kewajiban kita menyampaikan, dan doakan semoga Allaah memberikan hidayahNya.
2. Gelar sajadah, berbicaralah dengan Allaah... mau uneg-uneg seluas alam raya juga silahkan ditumpahkan kepada Sang Khalik. Hal" yang tidak akan membawa nilai positif maka hindarilah. Kecuali memang pada orang yang tepat yang mampu membantu.
Wallahu a'lam
1⃣2⃣ Annisa
"Ada tidak kiat" agar kita gak melakukan ghibah?"
soalnya kadang" kita saking asyik ngobrol tiba" taunya udah ghibah in saudara kita...
💙Jawab:
Kiat"nya.. sering"lah duduk dimajlis ilmu, karena dimajlis ilmu tidak akan ada waktu untuk berghibah, kalau sering-sering berkumpul dengan orang" yang suka menyia-nyia kan waktu maka akan terjadi ghibah, dan pahami dengan sepaham pahamnya akibat dari ghibah, tumbuhkan rasa takut akan kehidupan setelah mati.
Wallahu a'lam
1⃣3⃣ Muhim Aifa
Assalamu'alaikum..
Ustadzh mau nanya,, bagaimana kalau ada orang yang bercerita tentang kejelekan orang lain tanpa menyebut namanya.. apa itu dsebut ghibaH juga?
Dan kalau kita kumpul bercanda mengingat cerita" masa lalu temen" kita dan mengungkap cerita yang memalukan bagi teman tersebut apa itu juga termasuk ghibah?
Jazakillah khairan
💙Jawab:
Kalau tanpa menyebut nama itu bukanlah ghibah, karena tidak jelas siapa yang diceritakan, namun bagaimanapun juga sebaiknya hindarilah perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat, karena salah satu hal yang akan kita pertanggungjawabkan nanti adalah Waktu yang telah diberikan kepada kita ini kita habiskan untuk apa.
Lagi ngumpul dan bercerita bernostalgia, jika orangnya ada itu bukan ghibah, tapi jika orangnya tidak ada dan cerita itu benar maka itu ghibah.
Wallahu a'lam
1⃣4⃣ Mey
Assalamu'alaikum ustazah..
Curhat hanya kepada 1 orang yang benar benar kita percayai, untuk melepaskan beban pikiran tentang diri kita atau keluarga, apakah itu termasuk ghibah?
💙Jawab:
Kembali kita lihat ghibah yang dibolehkan.. salah satunya mencari solusi, nah jika didalam pembicaraan tersebut tidak ada unsur mencari solusi, maka itu ghibah.
Dan kembali juga saya ingatkan, manusia ini punya segumpal daging didalam rongga dadanya, yang disebut dengan hati, hati ini tidak tetap, dia bisa terbolak balik sesuai kondisi. Satu masa dia baik satu masa dia kesal, satu masa dia benci, maka berhati hatilah. Satu-satunya tempat yang aman untuk curhat adalah kepada Allaah.
Wallahu a'lam
1⃣5⃣ Annisa
Cara menghentikan saat teman kita mengghibah umm, biar kita tidak terlalu di bilang sok alim...
💙Jawab :
Coba alihkan saja pembicaraan kepada hal" yang lain agar terhindar dari ghibah. Jadi kalau dialihkan tentunya dia tidak merasa bahwa kita mengingatkannya.
Dan sesekali buka diskusi tentang ghibah.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Saudariku...
Hidup ini singkat,
Ada hari akhirat yang lebih panjang.
Jangan sia-siakan waktu.
Jadikan diri kita lebih baik dan lebih baik.
Semakin tinggi iman kita, semakin tinggi nikmat kita dan semakin tinggi kita diuji.
Setan selalu menggoda kita untuk membuat kita saling menyakiti dan saling menghina kita.
Ghibah hanyalah senjata setan untuk membuat kita semakin mudah menuju neraka dan menjadi temannya disana, Ghibah adalah senjata andalah setan agar kita melalaikan waktu yang ada.
Sudahilah Ghibah.. dan Bertaubatlah...
Ya Allah ampunilah dosa-dosaku.
Izinkan aku memperbaiki sikapku.
Kepada orang-orang yang pernah kusakiti hatinya.
Kukecewakan perasaannya.
Berikan aku kesempatan untuk aku meminta maaf kepada mereka.
Laa ilaaha illa anta subhannaka inni kuntu minadzolimiin.
Kepada kedua orangtuaku, guru-guruku dan dosen-dosenku.
Ya Allah berikanlah kebahagiaan.
Balaslah atas apa yang telah mereka lakukan terhadapku.
Kepada orang-orang yang telah berjasa terhadapku.
Ya Allah Ya Robbi,
Atas ujian yang Engkau berikan kepada kami, jagalah diri kami
Keluarga kami Ya Allah dari segala macam bahaya
Dari segala marabahaya yang ada di langit dan di bumi,
Maupun fitnah Ya Allah
Lindungilah aku dan keluargaku.
Aamiin.
semoga bermanfaat... mohon maaf atas semua kekurangan, saya yang fakir ini belum mampu menghadirkan lebih banyak ilmu lagi disini.
Buanglah Ghibah pada tempatnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar