Rabu, 12 April 2017

Dzalim Penyemai Benih Kehancuran



OLeh : Ustadz Abu Izzah

*DZALIM PENYEMAI BENIH KEHANCURAN*
DEFINISI
Pengertian Zalim adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin dan lawan kata dari zalim adalah adil.
Zalim juga bisa bermakna:
1. Kegelapan (QS. Al Baqarah (2): 257)
2. Aniaya/Jahat (QS. An Nisa (4): 148)
3. Kekafiran (QS. Al Baqarah (2): 254)
4. Kesyirikan (QS. Luqman (31): 13)
5. Kemaksiatan (QS. Faathir (35): 32)
*MENGAPA KITA PERLU BELAJAR BAB DZALIM*
Umar Bin Khattab Radhiallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya ikatan Islam akan terurai satu per satu apabila di dalam Islam tumbuh orang yang tidak mengetahui perkara jahiliyah.”
Dalam konsep Islam, seseorang tidak cukup hanya melakukan kebaikan saja, tapi disaat yang sama dia juga harus menghindari keburukan. Jika untuk bisa melakukan kebaikan maka seseorang perlu belajar tentang ilmunya, demikian pula agar seseorang dapat menghindari keburukan maka dia juga harus memahami apa saja yang masuk kategori keburukan tersebut sehingga bisa dihindari dan apa efek buruknya agar menjadi motivasi untuk menghindarinya.
Diantara akibat buruk perbuatan Dzalim adalah:
1. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim
"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." (QS. At-Taubah [9] : 19)
2. Sebagian kedzalim termasuk dosa besar (syirik)
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman [31] : 13)
3. Janji Allah tidak diperoleh orang yang zalim
Dan (ingatlah) tatkala telah diuji Ibrahim oleh TuhanNya dengan beberapa kalimat, maka telah dipenuhinya semuanya. Diapun berfirman : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia. Dia berkata : Dan juga dari antara anak-cucuku. Berfirman Dia : Tidaklah akan mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah [2] : 124)
4. Siksa pedih menanti pelaku kadzaliman
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zali.” (QS. Al A’raaf [7]: 41)
5. Allah mengutuk pelaku Kedzaliman
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al A’raaf [7 ] : 44)
6. Mengundang kehancuran massal
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS. Al Qashash [28]:59)
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (QS. Al-Anfaal [8]:25)
*JENIS-JENIS DZALIM*
Jenis Kezaliman berdasarkan Objeknya:
1. Dzalim terhadap diri sendiri
Termasuk bentuk kezaliman terhadap diri sendiri yaitu tidak melaksanakan perintah Allah SWT dan melakukan maksiat kerana perbuatan tersebut akan mencampakkan diri mereka ke neraka yang amat menyakitkan diri sendiri. Menyakiti diri sendiri, bunuh diri bahkan tidak menjalankan pola hidup sehat juga termasuk kezaliman atas diri sendiri.
2. Dzalim kepada makhluq lain
Termasuk bentuk kezaliman terhadap makhluk lain termasuk manusia, haiwan dan tumbuh-tumbuhan yaitu mengambil hak orang lain, menyiksa binatang dan melakukan kerusakan terhadap alam sekitar.
3. Dzalim kepada Allah
Termasuk bentuk kezaliman terhadap Allah SWT yaitu dengan melakukan syirik kepadaNya. Menyembah, mengharap, meminta, beribadah, berhukum dan berserah diri kepada selain dari Allah SWT. Oleh itu orang-orang kafir telah melakukan kezaliman yang paling besar sekali.
Jenis Zalim menurut dosa yang ditimbulkan:
Rasulullah SAW bersabda : Zalim ada tiga jenis : Zalim yang Allah tidak akan ampunkan ; Zalim yang Allah akan ampunkan ; Zalim yang Allah tidak akan tinggalkan. Adapun zalim yang Allah tidak akan ampunkan adalah syirik. Allah berfirman : Sesungguhnya syirik adalah zalim yang amat besar (Luqman : 13) ; Adapun zalim yang Allah akan ampunkan ialah kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri dengan melakukan dosa-dosa antara dia dengan Tuhannya ; Adapun zalim yang Allah tidak akan meninggalkannya adalah zalim insan kepada sesama insan sehingga mereka diadili kelak (di akhirat) (HR Al-Taualisiy dan Abu Na’im dari Anas Bin Malik – Menurut Syeikh Nasiruddin Albaniy – Hadis Hasan - Lihat Sahih Al-Jaami’ – No 3961).
1. Ada zalim yang Allah SWT tidak akan mengampuninya yaitu dosa syirik kecuali dia bertaubat, Allah berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik.… (Al-Nisa’[4] : 48).
2. Adapun zalim yang Allah bersedia mengampuninya ialah perbuatan dosa-dosa besar kepada Allah selain syirik, Allah berfirman: “….dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (Al-Nisa’[4] : 48).
3. Adapun zalim jenis ketiga iaitu kezaliman yang manusia lakukan terhadap sesama manusia, seperti : menuduh orang yang baik-baik melakukan zina tanpa mendatangkan empat orang saksi, memfitnah, mencuri harta orang lain, suap, menghukum seseorang secara tidak adil, mengumumkan aib seseorang di muka umum dan lain-lain. Sesungguhnya Allah SWT akan menangguhkan dan tidak mengampuni dosanya sebelum si pelaku memohon ampunan kepada orang yang dizalimi.
*KEWAJIBAN KITA SAAT MELIHAT KEDZALIMAN*
1. Jangan Bergaul Dengan Mereka
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Huud: 113)
2. Mencegah Kezalimanya
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Tolonglah saudaramu ketika dia berbuat zhalim atau dizhalimi”. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, orang yang dizhalimi jelas akan kami tolong, akan tetapi bagaimana kami harus menolong orang yang berbuat zhalim?” Beliau bersabda, “Pegang tangannya (agar tidak berbuat zhalim) “. (HR. Al-Bukhari no. 2444)
Dari Jabir Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Hendaknya seseorang menolong saudaranya yang zalim atau yang dizalimi. Jika dia pelaku kezaliman maka hendaknya mencegahnya, maka itu adalah pertolongan baginya. Jika dia yang dizalimi, maka tolonglah dia. (HR. Muslim No. 2584)
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
πŸ’ŽTaNYa JaWaBπŸ’Ž
0⃣1⃣ Atik
Ijin bertanya,
Tentangg dzalim menuduh berbuat zina,
Dulu tetangga ada yang kita curigai berzina. Tapi mau menangkap basah tidak bisa. Soalnya itu d rumah ada ortunya. Ortunya bersikeras membela anaknya.
Yang kita curiga itu kenapa kok sampai jam 10 malam pacar nya dak pulang. Lalu jam 5 saat orang" shalat subuh, pacarnya tersebut masih ada.
Pertanyaannya. Berarti kita semua berbuat dzalim ke dia yang pak?
🌹Jawab:
Langsung saya jawab pertanyaan pertama:
Jika tuduhan zina sudah terlontar maka harus ada yang dihukum. Pelakunya yang dihukum jika terbukti dengan menghadirkan 4 saksi, atau yang menuduh yg dihukum jika gagal membawa 4 saksi...
Kenapa Islam sangat hati" dalam masalah tuduhan zina ini?
Karena efeknya panjang bahkan seumur hidup. Bahkan kalo pelakunya sudah menikah, hukumannya berat... Karena itu gak boleh main".
Bgmn jika terlanjur menuduh dan gagal membuktikan?
Itu termasuk kategori zalim kepada sesama manusia, jadi Allah tidak akan memaafkan sampai yang bersangkutan memaafkan.
0⃣2⃣ Hanny
1. Dari sudut pandang al-Qur'an, apakah manusia itu merupakan makhluk yang amat zalim (zhalΓ»m) dan amat bodoh (jahΓ»l) ataukah ia merupakan seorang khalifatullah?
2. Apalagi lihat zaman sekarang ini banyak pemimpin yang tanpa sadar berbuat dzalim pada rakyatnya,, dengan mengatasnamakan demi rakyat,, bagaimana pemimpin yang seperti itu,, Apakah pantas disebut pemimpin ??
3. Dan sebagai rakyat juga dengan suka menjust pemimpin itu baik or buruk apakah rakyat juga pantas mendapatkan haknya tuk mendapatkan pemimpin yang baik??
🌹Jawab :
Pertanyaan kedua ada 3 hal...
1. Manusia itu terlahir dengan fitrah. Namun, bisa berubah menjadi jahat bahkan lebih jahat dari setan, tapi juga bisa menjadi baik bahkan dikagumi malaikat...
Kepada manusia yang punya potensi baik dan buruk ini, Allah mengatakan kepada malaikat saat awal penciptaan adam bahwa tugas sosial manusia adalah menjadi khalifah fil ardh.
Saat dia jahil dan zalim, maka bisa dipastikan amanah itu tidak akan terlaksana denga baik dan sempurna.
2. Walaupun zalim dia tetap pemimpin. Tugas kita mengingatkan denga cara yang kita mampu. Kalau diberi kesempatan memilih pemimpin ya jangan disia"kan, pilih yang terbaik dari yang ada. Mungkin tidak ideal tetapi kita bisa menghindari kemudharatan lebih besar.
3. Jaman dulu, pemimpin itu given karena sistemnya rata" monarchy... Sekarang, kita bisa memilih bahkan bisa menghadirkan type dan kualitas pemimpin yang kita kehendaki.
Jika sudah dipilih ternyata khianat dalam menjalankan amanah maka tugas kita belum selesai, tawa shoubil haq tawa shoubis shobr harus dijalankan.
Kalo kita diam, maka kita sudah membiarkan kezaliman terjadi...
0⃣3⃣ Chie,
Ustadz, jika ada pemimpin yang kurang kita ridhoi sehingga kinerja kita pun mengalami degradasi.
Nah hal tersebut apakah kita telah dholim terhadap diri sendiri dan lingkungan kerja??
Solusi yang tepat gimana, ustadz??
🌹Jawab:
Selain harus belajar leadership, ternyata kita juga harus belajar followership... Itulah kenapa kadang dalam sebuah peperangan, rasulullah menunjuk panglima yang masih muda belia..
Pemimpin yang lemah menjdi ladang amal buat kita untuk menjadi coach buat dia...
Kalo kita memilih dak ridho sementara hasilnya malah negatif, terus yang rugi kan semuanya... Kita jatuh kepada kezaliman.
Lakukan atau tidak lakukan sesuatu itu harus lillah, bukan untuk yang lain... Itu baru disebut ikhlas.
0⃣4⃣ Devi
Bagaimana cara kita agar terhindar dari sifat zalim tersebut ustadz?
Tentang cara membentengi diri dan sebagainya..
Lalu bagaimanakah seharusnya tindakan kita bila kita dizalimi?
Apakah sabar, pasrah, dan ikhlas..
Syukron tadz.
🌹Jawab:
Sebagaimana perkataan umar, agar terhindar dari jahiliyah maka kita harus tau bahwa sesuatu itu termasuk jahiliyah...
Demikian juga dengan kezaliman. Karena itu kita bahas malam ini agar akhirnya kita tau dan bisa menghindari perbuatan zalim tersebut.
0⃣5⃣ Rafika
ustadz jika kita didzolimi orang lain apakah karena hasil perbuatan kita di masa lalu yang mungkin pernah mendzolimi orang lain?
Jika kita sudah bertobat dan orang yang mendzolimi masih terus saja berbuat buruk pada kita lantas langkah apa yang harus kita perbuat?
🌹Jawab:
Kadang memang Allah membalas dosa tertentu kontan di dunia ini, kita dak perlu sedih jika kita telah bertaubat, anggap itu sebagai kafarat dan peringan azab di akhirat kelak.
Untuk kesalahan kepada orang lain, tugas kita bertaubat dan meminta maaf.
Syukur kalo sudah dimaafkan, kalau belum ya terus saja berusaha mendapatkan ridhonya. Lakukan itu untuk keselamatan kita di akhirat kelak, jadi jangan merasa lelah.
0⃣6⃣ Rima
Ustadz...
1. jika kita difitnah apakah itu termasuk dizolimi?
2. Jika kita berkumpul bersama sama orang yang memfitnah apakah kita juga termasuk orang yang zolim!
🌹Jawab:
Coba baca bagian akhir materi...
Intinya fitnah memang kezaliman.
Kalau kita berjumpa orang atau kelompok orang zalim maka tinggalkan. Jika kita mampu, kita cegah.
0⃣7⃣ Neng
Ustadz apakah Qta menzdolimi diri sendiri jika Qta pasrah dengan keadaan dan dak mau merawat diri Karwna pernah terlibat masalah yang menghancurkan...
🌹Jawab:
Kita pasti pernah mendengar kisah penjahat yang sudah membunuh 99 orang itu kan?
Semua orang berproses. Saat terjatuh bukan berarti harus tersungkur selamanya, karena itu dibuka pintu taubat. Dan Allah sangat suka kepada hambaNya yang bertaubat.
Jika kesalahan menghadirkan kesalahan berikutnya termasuk merusak diri sendiri, itu sudah kezaliman yang sangat besar terhadap diri sendiri.
0⃣8⃣ Siska
Bagaimana taubatnya kalo qita dzolim?
🌹Jawab:
Kalo zalim kpd Allah atau diri sendiri Taubatnya, menyesal, tidak mengulangi, menutup dengan amal kebaikan.
Kalo zalim kepada manusia lain, selain yang tadi harus ditambah memohon keridhoan dari yang dizalimi.
0⃣9⃣ Hanny
Tapi kadang gerak qta di batasi oleh aturan UU dll,,
Bagaimana itu tadz,,
Suara rakyat terpenjara🀐
🌹Jawab:
Jika punya kesempatan, berusahalah menghadirkan penyusun UU yang baik jadi tidak ada yang bertentangan dengan hukum Allah.
UU dibuat memang untuk membatasi atau mengatur sehingga orang tidak berbuat sekehendak hatinya...
Kalau batasannya baik tentu gak ada masalah. Tapi jika sebaliknya maka akan menyulitkan kita.
Karena itu berperan aktiflah menghadirkan UU yang sesuai dengan kehendak Allah.
1⃣0⃣ Neng
Jadi caranya gimana ustadz biar dia menjadi semangat menjalani hidup dan TiDaK menzdolimi diri sendiri.😞
🌹Jawab:
Di dalam makalah sudah saya sampaikan banyak alasan yang harusnya bisa mencegah kita berbuat zalim.
Diantaranya karena zalim, kita tidak dapat hidayah, jatuh dalam dosa besar, dikutuk Allah dll...
Harusnya itu sudah membuat kita takut berbuat zalim...
Kadang, saat sendiri kita mudah lelah, mudah menyerah, mudah putus asa. Jadi jangan hidup sendiri.
Yang jomblo segera menikah.
Yang sudah jikah???
Bukan nikah lagi tapi melibatkan pasangan dalam menyelesaikan masalah.
1⃣1⃣ Nuring
Ustadz jika di zolimi itu sesuatu yang tanpa kita sadari gimana tuh ustadz hukumnya... apalagi dengan cara" mengirim cara" ghoib itu ustad??
Apakah itu juga di namakan mendzolimi??
🌹Jawab:
Wah itu zolim kuadrat.
Zalim kepada orang lain dan zalim kepada Allah karena memanfaatkan perdukunan dan sejenisnya, hukumnya syirik.
Syirik adalah dosa yang tidak diampuni kecuali pelakunya taubat.
1⃣2⃣ Hanny
Tadz kebanyakan tuch tega dzalim/tega pada saudara sendiri daripada ke orang lain??
Kenapa ya tadz bisa seperti itu???
🌹Jawab :
Saya kurang nangkep maksudnya, tapi kira" kalau dak salah, kenapa orang lebih bisa zalim ke saudara sendiri dibanding ke orang lain?
Gitu nggih?
Karena kalau ke saudara sendiri merasa yakin dimaafkan.
Gak tega bales, gak tega nuntut...
Membiasakan sejak kecil dengan memberi punishment jika kesalahan sudah sampai level tertentu akan membiasakan orang berhati" berbuat salah.
1⃣3⃣ iffah
Ustadz mau tanya, sikap kita kalau di dzolimi orang gimana?
Saya memilih diam, tapi didiemin malah ngelunjak (terus")
Saya harus membela diri atau tetep diam aja ya ustadz?
Diam saya, karena saya tidakk merasa dan saya menghindari bentrok.
🌹Jawab:
Kalau saudara kita berbuat zalim, kita punya kewajiban berusaha menghentikannya dengan semangat ukhuwah bukan membalas...
Kita ingatkan baik", bahkan kata rasulullah sampai pegang tangannya agar dia tidak bisa melakukan kezaliman itu...
1⃣4⃣ Panda
Bagaimana jika kita merasa didholimi oleh atasan?
Misal diberi beban kerja berlebih?
Tapi rekan kerja lainnya menggangap hal tersebut "biasa" untuk ukuran orang baru!
🌹Jawab:
Kalo semangatnya ngerjain maka itu termasuk zalim.
Jika semangatnya membina, maka itu sah saja... Walau pembinaan terbaik adalah dengan membangun kesadaran, bukan membebani berlebihan....
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
πŸ’ŽCLoSiNG STaTeMeNTπŸ’Ž
Akhowati fillah...
Allah menciptakan jagad raya ini dengan prinsip keadilan dan keteraturan. Setiap usaha melawan sistem yang sudah mapan akan membuat tatanan rusak.
Demikian halnya dengan sistem kehidupan manusia, Allah menurunkan syariat agar hidup kita teratur dalam harmoni.
Setiap penyimpangan akan mempengaruhi sistem tersebut dan berujung kesemrawutan.
Karena itu teruslah belajar dan bertahan dalam sistem dan hindari meletakkan sesuatu diluar tempatnya (zalim) maka hidup kita akan berjalan dalam kehendakNya.
Mohon maaf agak kurang fokus mendampingi kajian malam ini.
Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaikum wr.wb
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
πŸ’ŽPeNuTuPπŸ’Ž
Mari kita tutup majlis yang mulia hari ini dengan mengucapkan *Hamdallah* sebagai ungkapan rasa syukur yg telah Allah berikan kepada kita,
Ψ§َΩ„ْΨ­َΩ…ْΨ―ُ Ω„ِΩ„َّΩ‡ِ Ψ±َΨ¨ِّ Ψ§Ω„ْΨΉَΨ§Ω„َΩ…ِΩŠΩ†َ
Serta *Istighfar* untuk memohon ampun atas semua kelalaian kita hari ini dan dengan kelapangan hati untuk saling memaafkan.
Ψ£َΨ³ْΨͺَΨΊْفِΨ±ُ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡َ Ψ§Ω„ْΨΉَΨΈِΩŠΩ…َ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar