Jumat, 14 April 2017

NeRaKa



OLeh : Ustadz Ruly W. El Hamasyi

Allah Ta’ala berfirman,
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (6) إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ (7) تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ (8) قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ (9) وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ (11
“ Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab: “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. ” (QS. Al Mulk: 6-11).
🌸 *Jahannam, Seburuk-buruk Tempat Kembali*
Allah Ta’ala berfirman,
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mulk: 6).
Ayat ini adalah ancaman untuk orang yang kufur terhadap Allah baik dari setan dan selainnya.
Mereka diancam dengan siksaan jahannam. Dan ancaman ini bukan hanya ditujukan untuk setan sebagaimana konteks dari ayat kelima surat Al Mulk yang membicarakan tentang setan yang mencuri berita langit lalu mereka dilempar.
Namun ayat ini mencakup setiap orang yag kufur dan menentang Allah. Jahannam adalah sejelek-jelek tempat kembali bagi mereka.
🌸 *Neraka Begitu Dalam*
Mengapa neraka disebut jahannam?
Jahannam berarti sesuatu yang dasarnya amat dalam (ba’idatul qo’ri), sebagaimana disebutkan dalam Al Qomus3.
Begitulah keadaan neraka, ia begitu dalam. Abu Hurairah mengatakan,
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « تَدْرُونَ مَا هَذَا ». قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « هَذَا حَجَرٌ رُمِىَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِى فِى النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا ».
“Kami dulu pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bertanya, “Tahukah kalian, apakah itu?” Para sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menjelaskan, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini.”
Subhanallah .. begitu luar biasa dalamnya neraka.
Subhanallah..
Masya ALLAH..
Mengerikan sekali yah😔😔
🌸 Ayyuhal akhwati perindu syurga yg ketjeh abiiz.
Dalam ayat selanjutnya, Allah Ta’ala akan menceritakan keadaan siksaan di neraka
_semoga Allah melindungi kita darinya, Aamiin_
Akhawati wa ummahati fillah yg takut akan Neraka.
Sebagian besar penghuni neraka adalah kalian para wanita.
Maka perhatikan sifat² neraka berikut ini..
🌸 Sifat Neraka:
*1. Neraka itu Berteriak dan Mendidih*
Allah Ta’ala berfirman,
إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.” (QS. Al Mulk: 7).
Ayat ini menceritakan keadaan orang kafir ketika mereka dilemparkan ke dalam neraka.
_Apa yang dimaksud syahiqo dalam ayat di atas?_
Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna syahiq adalah suara yang keluar dari bagian dalam tubuh dengan sangat kuatnya seperti suara keledai. Atau ringkasnya syahiq bermakna teriakan.
Maksudnya adalah ketika orang kafir itu dilemparkan ke dalam neraka, neraka pun akan teriak.
Lantas bagaimanakah lagi siksaan neraka bagi orang-orang kafir tersebut?!
_Apa yang dimaksud dengan tafuur?_
Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna tafuur adalah mendidih.
Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Neraka itu mendidih gara-gara orang kafir yang masuk di dalamnya.
Gambaran mendidihnya adalah seperti sebuah biji yang jumlahnya sedikit mendidih dalam air yang jumlahnya banyak.”
*Itulah keadaan neraka yang berteriak dengan kencangnya dan mendidih gara-gara orang kafir yang masuk di dalamnya.*
🌸 Sifat Neraka:
*2. Neraka Marah*
Allah Ta’ala berfirman,
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ
“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah.” (QS. Al Mulk: 8).
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran marah.
Yang memiliki perkaataan serupa dengan Ibnu ‘Abbas adalah Adh Dhohak dan Ibnu Zaid -rahimahumullah-.
Allah marah terhadap orang yang bermaksiat pada-Nya dan murka pada Allah.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di -rahimahullah- berkata, _“Neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran marah pada orang-orang kafir. Lantas bagaimana tanggapanmu, apa yang akan dilakukan neraka pada orang-orang kafir tersebut ketika mereka berada dalam neraka?!”_
Seperti itulah neraka.
Ketika orang kafir masuk ke dalamnya saja, ia begitu marah.
Lantas bagaimana lagi siksaan yang menimpa mereka?!
Semoga Allah melindungi kita dari siksaan yang pedih ini.
Marahnya Neraka tak terbayangkan.
Panas yang sangaat bahkan hancur seluruh tubuh😭
🌸 Ada sebuah gambaran mengerikan tentang Neraka...
Dalam suatu riwayat, _sehelai pakaian ahli neraka yang digantungkan di ujung bumi saja dapat membumi hanguskan planet ini berserta isinya._ *Naudzubillah.*
Seperti apa panasnya sehelai pakaian itu...😭
🌸 *Sudahkah Datang Kepada Orang Kafir Pemberi Peringatan..?*
Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman,
كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ
“Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS. Al Mulk: 8).
Maksudnya, penduduk neraka ditanya apakah di dunia sudah datang pada mereka pemberi peringatan tentang adzab neraka yang mereka alami saat ini..?
Orang-orang kafir lantas menjawab,
بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ
“Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. ” (QS. Al Mulk: 9)
Lihatlah jawaban orang kafir:
```Mereka mendustakan pemberi peringatan yang diutus pada mereka.
Mereka mendustakan secara umum yaitu dengan mengatakan bahwa mereka tidak diturunkan wahyu sedikit pun.
Namun tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menyesat-nyesatkan para rasul yang memberi peringatan.
Padahal para rasul adalah orang yang memberi petunjuk dan diberi petunjuk oleh Allah.
Tidak cukup hanya menyesatkan para rasul. Mereka pun menyatakan bahwa para rasul telah berada dalam kesesatan yang besar.
Adakah penentangan, kesombongan dan kezholiman yang menyerupai kelakuan orang kafir ini?!```
*Na’udzu billahi min dzalik.*
🌸 Ayyuhal Akhwati wa ummahati fillah
Kalian penerus jenjang peradaban islam.
Kalian adalah calon² ibu dan pembimbing anak² yg beriman.
🌸 *Seseorang Akan Disiksa Jika Telah Datang Peringatan padanya.*
Faedah lain dari surat Al Mulk ayat 8 dan 9 adalah menunjukkan keadilan Allah Ta’ala.
Yaitu seorang hamba tidaklah disiksa melainkan setelah ditegakkan hujjah pada dirinya dan telah diutus seorang Rasul padanya.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam ayat lainnya,
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا
“Dan Kami tidak akan meng’azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS. Al Isro’: 15)
حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا بَلَى وَلَكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”. Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. ” (QS. Az Zumar: 71)
*Penjelasan ini adalah untuk keadaan di akhirat nanti yaitu seseorang tidak akan disiksa sampai datang padanya seorang Rasul atau pemberi peringatan.*
_Namun untuk di dunia, seseorang dihukumi sesuai dengan agama yang dia menyandarkan dirinya padanya._
Jika saat ini seseorang menyandarkan dirinya pada agama Yahudi dan Nashrani, penyembah berhala atau Atheis maka status orang tersebut kafir.
Namun apakah ia mendapatkan hukuman di akhirat? Ini tergantung dari telah sampai pada dirinya peringatan ataukah tidak.
Semoga kita memahami hal ini.
🌸 *Orang Kafir Begitu Menyesal*
Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Al Mulk: 10)
Orang kafir ini berandai-andai jika saja mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk, yaitu pendengaran dan akal mereka bisa mengambil manfaat terhadap wahyu yang Allah turunkan dan Rasul yang datang di tengah-tengah mereka.
Namun mereka tidak memanfaatkan pendengaran dan akal.
Hal ini jauh berbeda dengan orang yang mendapatkan petunjuk yang memanfaatkan pendengaran dan akal mereka untuk mengilmui dan mengamalkan ilmu.
🌸 *Akhirnya, Orang Kafir Mengakui Kesalahan Mereka*
Allah Ta’ala berfirman,
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 11).
Akhirnya, orang-orang kafir itu mengakui dosa-dosa mereka.
Sebagaimana hal ini terdapat dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَنْ يَهْلِكَ النَّاسُ حَتَّى يُعْذِرُوا مِنْ أَنْفُسِهِمْ
“Seorang tidak akan merasa dirinya binasa hingga ia pun mengakui kesalah-kesalahan yang dirinya lakukan sendiri.”
Lihat pula hadits dari Abu Hurairah berikut.
لاَ يَدْخُلُ أَحَدٌ النَّارَ إِلاَّ أُرِىَ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ لِيَكُونَ عَلَيْهِ حَسْرَةً وَلاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ إِلاَّ أُرِىَ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ لِيَزْدَادَ شُكْراً
“Seseorang yang masuk neraka akan menyesal ketika ia ditampakkan tempat duduknya di surga seandainya surga itu baik baginya. Dan seseorang yang masuk surga akan bertambah syukur ketika ia ditampakkan tempat duduknya di neraka seandainya neraka layak untuknya.”
Semoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita.
```Ya Allah, kami meminta kepada-Mu surga dan berlindung kepada-Mu dari siksa neraka.```
*Begitu sejuknya hati ini jika tiap hari selalu diisi dengan siraman ayat-ayat Al Qur’an.*
_Semoga Allah senantiasa memberi keistiqomahan._
Aamiin.
🌸 Diriwayatkan oleh Ibnu Mubarak dari Mu’amar, Ketika neraka diciptakan, para malaikat terkejut sehingga hati meraka terasa terbang. Ibnu Wahab dari Zaid bin Aslam meriwayatkan,
Jibril datang kepada Nabi Muhammad ditemani oleh Israfil. Setelah mereka mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad, tiba-tiba Israfil terlihat lunglai serta pucat pasi. Nabi muhammad bertanya “Hai Jibril, kenapa mendadak aku melihat Israfil lunglai dan pucat pasi?” Kemudian Jibril menjawab “Tadi ia sempat melihat kilatan api neraka Jahannam, itulah yang membuatnya terlihat seperti itu.”
*1. Neraka Jahannam*
Neraka Jahannam merupakan tingkatan paling atas. Yakni tempat orang-orang muslim, mukminat, mukminin yang mengerjakan dosa kecil ataupun dosa besar.
Salah satu firmannya berbunyi “….Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya mampir atau lewat dalam 1 hari"
Firman Allah SWT yang lainnya:
“Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah.”” (Q.S. An-Nisa’ : 169)
*2. Neraka Ladhoh, Luza*
Tingkatan neraka kedua diperuntukkan bagi orang-orang yang mendustakan agama. Salah satu firman Allah SWT berbunyi: ““Sebab itu Kami beri kabar pertakut kamu dengan Neraka Luza (neraka yang menyala-nyala). Tiada yang masuk kedalamnya selain orang yang celaka. Yaitu orang yang mendustakan agama dan berpaling dari pada-Nya“(Q.S. Al-Lail : 14-16)
*3. Neraka Khutamah, Hathamah*
Neraka ini berada di tingkatan ketiga, yakni diperuntukkan bagi orang yang lalai hanya memikirkan dunianya tanpa mengerjakan kepentingan atau kebutuhan untuk ibadahnya. Karena hartalah yang membuat orang menjadi durhaka.
Salah satu firman Allah SWT berbunyi: “Tahukah engkau apakah Hathamah itu? Yaitu api neraka yang menyala-nyala yang membakar hati manusia. Api yang ditutupkan kepada mereka. Sedangkan mereka itu diikatkan pada tiang yang panjang“.” (Q.S. Al-Humazah : 4-9).
*4. Neraka Sair*
Tingkatan ke empat adalah neraka Sair. Neraka ini diperuntukkan bagi orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau pun bagi mereka yang mengeluarkan zakat namun tidak sesuai porsinya. Di dalam neraka, mereka buta, pekak serta mempunyai kulit yang tebal seperti Gunung Uhud.
Salah satu firman Allah SWT dalam surat An-nisa berbunyi:
“Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair“.” (Q.S. An-Nisa’ : 10).
*5. Neraka Sahkhor, Saqru*
Neraka Sahkhor diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mengerjakan shalat, orang yang berbohong tentang keberadaan Allah, menyembah selain kepada Allah.
Dalam kitab safina disebutkan “…orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada manfaatnya atau tidak ada harganya“.
Salah satu firman Allah SWT dalam surat Al-Mudatsir berbunyi : “Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakah sebabnya kamu masuk neraka Saqru? “Karena kami tidak sholat, kami tidak memberi makan orang miskin, kami percaya pada yang bukan-bukan. Kami mendustakan hari kiamat“.” (Q.S. Al-Mudatsir : 40-46)
*6. Neraka Jahim*
Tingkatan ke enam neraka adalah neraka Jahim. Neraka ini diperuntukkan bagi orang yang mendustakan agama, yakni orang-orang Islam yang berdosa. Mereka yang mengerjakan apa yang dilarang oleh Allah seperti meminum khamar, berzina, dan lain sebagainya. Selain itu, orang kafir juga dimasukkan ke dalam neraka Jahim.
Allah SWT berfirman: “Dan orang-orang yang kafir dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, mereka itilah penghuni neraka Jahim“.” (Q.S. Al-Maidah : 86)
*7. Neraka Hawiyah*
Nerakah Hawiyah merupakan tingkatan neraka yang paling bawah.
Neraka ini paling keras, diperuntukkan bagi orang yang matinya tidak membawa iman dan islam. Gambaran sekilas neraka Hawiyah yakni apinya hitam yang sebelumya sudah dibakar 1000 tahun lamanya. Disinilah tempat tinggal orang-orang yang berdosa berat seperti Firaun, Abu Lahab, Abu Jahal dan musuh-musuh nabi dan islam yang lainnya.
Firman Allah SWT : ““Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas“.“ (Q.S. Al-Qoriah : 8-11)
Wa Allahu Alam.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Umi Andy
Apakah betul Ustadz..
Temen kita yang d neraka bisa kita ajak ke surga karena pernah satu majlis taklim atau selama kebaikan?
🌸Jawab:
Imam Al Syafi'ie berpesan :
*“Jika engkau punyai sahabat yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah; maka peganglah dia erat-erat; dan jangan sesekali kau lepaskannya. Kerana mencari teman baik itu susah. Tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”*
Diriwayatkan bahwa :
_Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia. Mereka akan bertanya tentang sahabat mereka kepada Allah SWT_
*“Yaa Rabb...Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...?”*
_Maka Allah SWT berfirman :_
*“Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah.” (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").*
_Al-Hasan Al-Bashri berkata :_
```“Perbanyaklah sahabat-sahabat mu'min mu, kerana mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat
Wahai sahabatku sekalian..
Jika kalian tidak menemukan diriku di Syurga, sudilah kiranya sahabat sekalian memanggil namaku dan bertanya pada Allah tentang diriku, dan semoga Allah redha menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa api neraka..!!!```
Aamiin...Aamiin...Ya Rabbal 'Alamin.
0⃣2⃣ Rina
Afwan mau tanya ustadz , saya pernah mendengar kajian bahwa manusia itu walaupun masuk neraka toh nanti akhirnya juga masuk syurga , masuk neraka itu karena mereka berbuat dosa" , tapi jika dosa" nya sudah tidak ada mereka akhirnya di masukan ke dalam syurga ..
Itu maksudnya bagaimana ya ustadz ?? Apakah itu benar ??
🌸Jawab:
Tidak perlu berputus asa, saudara/iku. Jika benar engkau ingin bertaubat dan kembali jadi baik, pintu taubat begitu terbuka.
Ingatlah ayat,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Saudara/iku …
🌷 *Setiap Dosa Bisa Diampuni*
Ayat di atas adalah seruan untuk segenap orang yang terjerumus dalam maksiat, baik dalam dosa kekafiran dan dosa lainnya untuk bertaubat dan kembali pada Allah.
Ayat tersebut memberikan kabar gembira bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat dan kembali pada-Nya.
Walaupun dosa tersebut amat banyak, meski bagai buih di lautan (yang tak mungkin terhitung).
Sedangkan ayat yang menerangkan bahwa Allah tidaklah mengampuni dosa syirik, itu maksudnya adalah bagi yang tidak mau bertaubat dan dibawa mati. Artinya jika orang yang berbuat syirik bertaubat, maka ia pun diampuni.
Lihat keterangan Ibnu Katsir mengenai ayat di atas dalam kitab tafsir beliau.
Dalam ayat lain disebutkan,
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya?” (QS. At Taubah: 104).
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’: 110).
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (145) إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا (146)
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An Nisa’: 145-146).
Kepada orang Nashrani yang menyatakan ideologi trinitas, masih Allah seru untuk bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al Maidah: 73).
Kemudian setelah itu, Allah Ta’ala berfirman,
أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Maidah: 74).
Walau mereka -Nashrani- berkata keji dengan mengatakan bahwa Allah adalah bagian dari yang tiga, namun Allah masih memiliki belas kasih dengan menyeru mereka untuk bertaubat jika mereka mau.
Lihatlah orang yang telah membunuh wali Allah, juga diseru untuk bertaubat jika mereka ingin,
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.” (QS. Al Buruj: 10).
Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, “Lihatlah pada orang-orang yang merasa mewah tersebut, mereka telah membunuh wali-wali Allah dan Allah masih menyeru mereka untuk bertaubat.”
Ayat semisal di atas teramat banyak yang juga menerangkan tentang hal yang sama bahwa setiap dosa bisa diampuni bagi yang mau bertaubat.
Lihatlah sampai dosa kekafiran pun bisa Allah ampuni jika kita benar-benar bertaubat, apalagi dosa di bawah itu.
Sehingga tidak boleh seorang hamba berputus asa dari rahmat Allah walau begitu banyak dosanya. Karena ingatlah saudaraku bahwa pintu taubat dan rahmat Allah begitu luas.
Segeralah Bertaubat, Jangan Tunda-Tunda!
Setelah Allah menyebutkan ayat di atas, lalu Allah mendorong untuk segera bertaubat, jangan ditunda-tunda. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Maksud ayat ini adalah kembalilah pada Allah dengan berserah diri pada-Nya sebelum datang siksaan yang membuat mereka tidak mendapat pertolongan, yaitu maksudnya bersegeralah bertaubat dan melakukan amalan sholih sebelum terputusnya nikmat.
Demikian uraian Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya.
Waspada dengan Berputus Asa dari Rahmat Allah
Dalam hadits yang disebutkan oleh ‘Abdur Razaq dalam Mushonnafnya,
عن بن مسعود قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله
“Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah.” (HR. Abdurrozaq, 10: 460, dikeluarkan pula oleh Ath Thobroni. Lihat Kitab Tauhid dengan tahqiq Syaikh Abdul Qodir Al Arnauth, hal. 128). Hadits ini menunjukkan bahwa berputus asa dari rahmat dan luasnya ampunan Allah termasuk dosa besar.
Semoga Allah memberi kita taufik untuk menjadi hamba yang tidak berputus asa dari luasnya rahmat dan ampunan Allah.
Wallahu waliyyut taufiq.
0⃣3⃣ Rima
Sebenarnya kenapa wanita itu menjadi penghuni neraka yang paling banyak!!
🌸Jawab:
Itu di bahas grup RAK yang disebelah deh kalau tidak salah oleh ustadz Aziz.
Karena memang wanita adalah fitnah buat kaum Adam...
Ingatlah kisah bagaimana Adam AS tergelincir dari Syurga
Kaum Hawalah yang buat masalah dengan terbukanya hijab yang menutupinya,
Tambahannya
Telah ada pernyataan dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bahwa para wanita itu lebih banyak sebagai penghuni neraka.
“Dari Imran bin Husain radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء (رواه البخاري 3241 ومسلم 2737)
“Aku diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari, 3241 dan Muslim, 2737)
Adapun sebabnya, Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang hal itu, lalu beliau menjelaskan dalam riwayat Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ، قَالُوا : بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : بِكُفْرِهِنَّ ، قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ : يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ (رواه البخاري، رقم 1052) .
“Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkatak, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit ) kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari, no. 1052)
Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam keluar waktu Ied Adha atau Ied Fitri dan melewati para wanita dan bersabda: “Wahai para wanita, keluarkanlah shadaqah karena saya diperlihatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan kalian.
Mereka berkata, ‘Kenapa wahai Rasulullah? Beliau bersabda: “Kalian sering mengumpat, dan mengingkari pasangan. Saya tidak melihat (orang) yang kurang akal dan agama dari kalangan anda semua dibandingkan seorang laki-laki yang cerdas.' Mereka bertanya, ‘Apa kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, ‘Bukankah persaksian (syahadah) seorang wanita itu separuh dari persaksian orang laki-laki.' Mereka menjawab: ‘Ya.' Beliau melanjutkan: ‘Itu adalah kekurangan akalnya. Bukankah kalau wanita itu haid tidak shalat dan tidak berpuasa.' Mereka menjawab, ‘Ya.' Beliau mengatakan, ‘Itu adalah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari, no. 304)
Dan dari Jabir bin Abdullah radhialalhu’anhuma berkata, Saya menyaksikan shalat Ied bersama Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam.
Beliau memulai dengan shalat sebelum khutbah tanpa azan dan iqamah. Kemudian berdiri bersandar kepada Bilal, dan memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan menganjurkan kepada ketaatan kepadaNya dan menasehati manusia serta mengingatkannya. Kemudian beliau berjalan mendatangi para wanita, dan memberikan nasehat kepada mereka dan mengingatkannya.
Beliau bersabda: ‘Besadaqahlah para wanita, karena kebanyakan dari kalian itu menjadi bara api neraka Jahanam.' Maka ada wanita bangsawan dan kedua pipinya berwarna (merah) berdiri bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, ‘Karena kamu semua seringkali mengadu dan mengkufuri suami.' Berkata (Jabir), ‘Maka para wanita memulai bersodaqah dan melemparkan gelang, giwang dan cincinnya ke pakaian Bilal." (HR. Muslim, no. 885)
Seyogyanya bagi para wanita mukmin yang mengetahui hadits ini berbuat seperti perbuatan mereka para wanita shahabat.
Ketika mengetahui hal ini, mereka langsung melakukan kebaikan, dimana hal itu dengan izin Alah sebagai sebab yang dapat menjauhkan mereka masuk ke dalam kelompok yang terbanyak (masuk neraka). Maka nasehat kami kepada para wanita muslimah, agar menjaga komitmen dengan syiar Islam dan kewajibannya.
Terutama shalat serta menjauhi apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala terutama syirik dengan segala macam bentuknya yang berbeda-beda yang tersebar ditengah-tengah para wanita seperti memohon keperluan kepada selain Allah dan mendatangi sihir, tukang ramal dan semisal itu.
Kami memohon kepada Allah agar menjauhkan kita dan saudara-saudara kami dari api neraka dan yang mendekatkan ke sana baik berupa ucapan maupun perbuatan.
0⃣4⃣ Erna
Assalamualaikum warahmatullah ustadz afwan saya ingin bertanya, saya SMA dulu ada teman nasrani cewek tapi dia itu memiliki toleransi yang tinggi ustadz, suka berbagi, baik, tidak sombong dg kekayaannya juga dan bahkan dia itu hafal beberapa surat pendek yang ada di dalam Al-Quran dan bahkan kadang ya guyon" minta ngajari ngaji dan setiap ada anak yang ngaji itu dia kadang bisa menirukan, sedangkan kita yang orang islam atau saya sendiri saja belum bisa memiliki sikap toleransi tinggi seperti dia, dan bahkan ada orang yang beragama islam kadang masih ada surat" pendek yang belum hafal termasuk saya sendiri hehe....
Lha itu terus bagaimana ustadz apa anak itu juga akan mendapat siksa neraka yang sangat pedih?
🌸Jawab:
Kalau beliau belum bersyahadat maka tetap di neraka.
0⃣5⃣ Eka Nurcianti
Ustadz, apakah sholat tobat itu wajib?
Bagaimana jika tidak di laksanakan?
Syukron tadz
🌸Jawab:
Shalat taubah itu sunah muakkad,
Lakukan semampunya.
0⃣6⃣ Shahy
Ustadz apakah dosa" yang kita lakukan bisa terhapus? Atau setiap dosa kita akan kita terima balasannya? Terus bagaimana dengan amalan" yang dapat menghapus dosa?
Mohon penjelasannya tazd,,
🌸Jawab:
Setiap dosa pasti akan terhapus baik yang kecil maupun besar...
Dosa kecil dengan istighfar sebanyak²nya, shalat sunah, infaq dan shadaqoh, serta puasa sunah,
Dosa besar dengan shalat taubah, taubatan nasuha, berjanji takkan ulangi kembali,
Kemudian iringi perbuatan buruk dgn yg perbuatan baik
Sampe kuantitas perbuatan baik lebih banyak intensitasnya dari perbuatan buruk.
0⃣7⃣ Juli
Assalamualaikum wr.wb.
1. Jika semasa hidupnya beliau beragama budha namun beliau mempelajari alquran dan ada niatan untuk memeluk islam
Tapi terhalang karna orang tua nya tidak mengizinkan beliau masuk islam dan beliau takut menyakiti hati orang tuanya makanya beliau mengurungkan niatnya..
Sampai akhir hayatnya..
Itu bagaimana ustadz??dengan niatan beliau masuk islam?
Sedangakan beliau sering curi" waktu untuk belajar alquran dan sholat
Hanya saja belum melafazkan 2 kalimat syahadat?
2. Jika ada seseorang beragama yahudi
Namun semasa hidup didunianya beliau melakukan amal saleh berbuat baik pada orang lain..
Mempunyai yayasan amal dan lain-lain.
Apakah amalan baik semasa didunia sia"?
Apakah langsung dimasukan ke neraka ?
Mohon penjelasannya ustadz terimakasih🙏🏻
🌸Jawab:
1. Tetap mati dalam kekafiran karena tak ada ucapan syahadat dan tidak di saksikan kaum muslimin
Kecuali beliau sempat terucap dan yakin dengan ALLAH dan islam,
ALLAH akan menerima dia sebagai muslim, Aamiin.
2. Amalan mereka (orang kafir) bagai debu yang tertiup angin dan fatamorgana
Berkenan dengan masalah di atas, Al-Qur’an dengan jelas, tegas dan tuntas menjawabnya diantaranya dalam surat al-furqan ayat 23, Allah Ta’ala menegaskan, “Kami berikan balasan kepada mereka atas amal yang mereka lakukan. Kami jadikan amal orang-orang kafir sia-sia bagaikan debu yang beterbangan.”
Selanjutnya dalam surat An-Nur ayat 39, Allah Ta’ala juga menegaskan, “Orang-orang kafir itu semua amal mereka sia-sia.
Semua yang mereka lakukan laksana fatamorgana di sebuah lembah. Orang-orang yang kehausan menyangka bahwa fatamorgana itu adalah air. Ketika mereka mendekati tempat itu, mereka tidak mendapatkan air sedikitpun . . . .”
Begitu juga dalam surat Ibrahim ayat 18, Allah ta’ala mengabarkan bahwa “Usaha-usaha orang yang kafir kepada Tuhan mereka sia-sia laksana debu yang ditiup angin keras pada hari yang panas. Mereka tidak memperoleh manfaat sedikitpun dari hasil usaha mereka di dunia. Orang-orang kafir itu telah amat jauh sesatnya.”
0⃣8⃣ Rafika
Ustadz apakah semua umat Islam masuk surga?
Meski dicelup dulu kedalam neraka atas dosa" di dunia.
Adakah umat Islam yang masuk neraka selamanya?
🌸Jawab:
*Benar...Sekali umat islam masuk Syurga Semua*
Baca berikutnya

Tidak perlu berputus asa, saudara/iku. Jika benar engkau ingin bertaubat dan kembali jadi baik, pintu taubat begitu terbuka.
Ingatlah ayat,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Saudara/iku …
*Setiap Dosa Bisa Diampuni*
Ayat di atas adalah seruan untuk segenap orang yang terjerumus dalam maksiat, baik dalam dosa kekafiran dan dosa lainnya untuk bertaubat dan kembali pada Allah.
Ayat tersebut memberikan kabar gembira bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat dan kembali pada-Nya.
Walaupun dosa tersebut amat banyak, meski bagai buih di lautan (yang tak mungkin terhitung).
Sedangkan ayat yang menerangkan bahwa Allah tidaklah mengampuni dosa syirik, itu maksudnya adalah bagi yang tidak mau bertaubat dan dibawa mati. Artinya jika orang yang berbuat syirik bertaubat, maka ia pun diampuni.
Lihat keterangan Ibnu Katsir mengenai ayat di atas dalam kitab tafsir beliau.
Dalam ayat lain disebutkan,
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya?” (QS. At Taubah: 104).
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’: 110).
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (145) إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا (146)
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An Nisa’: 145-146).
Kepada orang Nashrani yang menyatakan ideologi trinitas, masih Allah seru untuk bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al Maidah: 73).
Kemudian setelah itu, Allah Ta’ala berfirman,
أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Maidah: 74).
Walau mereka -Nashrani- berkata keji dengan mengatakan bahwa Allah adalah bagian dari yang tiga, namun Allah masih memiliki belas kasih dengan menyeru mereka untuk bertaubat jika mereka mau.
Lihatlah orang yang telah membunuh wali Allah, juga diseru untuk bertaubat jika mereka ingin,
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.” (QS. Al Buruj: 10).
Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, “Lihatlah pada orang-orang yang merasa mewah tersebut, mereka telah membunuh wali-wali Allah dan Allah masih menyeru mereka untuk bertaubat.”
Ayat semisal di atas teramat banyak yang juga menerangkan tentang hal yang sama bahwa setiap dosa bisa diampuni bagi yang mau bertaubat.
Lihatlah sampai dosa kekafiran pun bisa Allah ampuni jika kita benar-benar bertaubat, apalagi dosa di bawah itu.
Sehingga tidak boleh seorang hamba berputus asa dari rahmat Allah walau begitu banyak dosanya. Karena ingatlah saudaraku bahwa pintu taubat dan rahmat Allah begitu luas.
Segeralah Bertaubat, Jangan Tunda-Tunda!
Setelah Allah menyebutkan ayat di atas, lalu Allah mendorong untuk segera bertaubat, jangan ditunda-tunda. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Maksud ayat ini adalah kembalilah pada Allah dengan berserah diri pada-Nya sebelum datang siksaan yang membuat mereka tidak mendapat pertolongan, yaitu maksudnya bersegeralah bertaubat dan melakukan amalan sholih sebelum terputusnya nikmat.
Demikian uraian Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya.
Waspada dengan Berputus Asa dari Rahmat Allah
Dalam hadits yang disebutkan oleh ‘Abdur Razaq dalam Mushonnafnya,
عن بن مسعود قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله
“Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah.” (HR. Abdurrozaq, 10: 460, dikeluarkan pula oleh Ath Thobroni.
Lihat Kitab Tauhid dengan tahqiq Syaikh Abdul Qodir Al Arnauth, hal. 128). Hadits ini menunjukkan bahwa berputus asa dari rahmat dan luasnya ampunan Allah termasuk dosa besar.
Semoga Allah memberi kita taufik untuk menjadi hamba yang tidak berputus asa dari luasnya rahmat dan ampunan Allah.
Wallahu waliyyut taufiq.
0⃣9⃣ Riska
Assalamualaikum ustadz saya mau bertanya,
Apakah benar siksaan bagi orang munafik lebih berat dari orang kafir!!
🌸Jawab:
Benar sekali...
Karena mereka menipu ALLAH, Rasul-NYA dan kaum Musilimin (Pengkhianat)
Seorang Pengkhianat harus total di hukumnya.
1⃣0⃣ Putri
Ustadz eyang putri saya ber agama kristen, namun kelima anaknya, 9 cucunya dan 6 buyutnya islam semua. Artinya dalam keluarga hanya beliau yang kristen. Sudah banyak cara dilakukan anak cucunya supaya beliau juga menganut agama islam.
Namun sampai saat ini belum membuahkan hasil. Mungkin ada saran dari ustadz agar eyang saya mau memeluk islam dan apakah akan diterima amalny slm dia hidup jika sampai meninggal beliau masih menganut agama nasrani.
🌸Jawab:
Sama dengan jawaban no. 0⃣7⃣ point 2.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Begitu sejuknya hati ini jika tiap hari selalu diisi dengan siraman ayat-ayat Al Qur’an.​
*Ma'dziratan I'laa Rabikkum- agar kami memiliki alasan di hadapan Rabbmu.​​* (Q.S Al-Araf :164).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar