Jumat, 14 April 2017

SUFA (Strategic Use For Antiretroviral)



OLeh : Khoirunnisa Yurliyana, S.Si.T.,M.Kes

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat *Bidadari Surga😍*
Alhamdulillahirobbil aalamiin nikmat iman dan nikmat sehat wal afiat senantiasa Allah curahkan untuk kita semua sehingga bisa bersilaturahmi di grup kajian yang selalu super membadai *"Bidadari Surga",* yang selalu di Hati yang selalu di Nanti😍
Terimakasih tidak terhingga kepada yang Tersayang Adikku Henny Dwi Wulansari, Adinda Aan Ardita, dan Widaeka Agustina ( *TRIO BS* tercinta) dan tim sukses *(MoNoT Bidadari Surga)* yang superrr kereeend, masih memberikan kesempatan Nisa untuk bisa ngobrol-ngobrol disini bersama sahabat *Bidadari Surga* yang always full semangat
Baiklah, kita mulai saja bincang-bincang hari ini tentang *SUFA (Strategic Use For Antiretroviral)*
🌺 SUFA yaitu Strategi Komprehensif untuk Penanganan HIV dengan memanfaatkan obat ARV (AntiRetroViral) semaksimal mungkin.
Tujuan SUFA = Pengobatan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) = Pencegahan HIV Pada Masyarakat
🌺Adakah yang pernah mendengar tentang SUFA?
🌟Belum
🌟Tidak tau
🌺Sebelum ngobrolin dan kenalan dengan SUFA, adakah sahabat yang tau apakah itu HIV AIDS?
🌟Virus yang menyerang kekebalan tubuh,
HIV adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh bunda, kalau tidak salah....
🌺Betul sekali
🌺 *AIDS* (Acquired Immune Deficiency Syndrome) = merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa yang disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV. Sementara HIV (Human Immunodeficiency Virus) = merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia.
Jika seseorang terkena virus HIV akan mudah terserang infeksi oportunistik.
Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalaupun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.
🌺 Virus HIV biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
🌺 AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan tubuh manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut = AIDS
Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS ; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ didalam darah serta adanya infeksi tertentu.
🌺 Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan (9) sampai sepuluh (10) tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan.
Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.
Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih beresiko mengalami perkembangan penyakit yang lebih pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting.
Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa cairan HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula.
🌺 Banyak orang yang tidak tau apa-apa tentang tanda awal HIV.
Meskipun kemungkinan tertular virus masih relatif rendah, penting untuk menyadari tanda gejala awal.
Namun masalahnya adalah bahwa sepertiga dari orang yang terkena virus tidak akan menampilkan gejala awal sama sekali. Bahkan banyak hidup dengan dengan HIV selama bertahun tahun tanpa menyadari bahwa mereka terinfeksi. Tentu saja, semakin awal infeksi didiagnosa dengan test HIV, maka semakin besar peluang pengobatannya.
🌺 Penanggulangan HIV AIDS di Indonesia masih membutuhkan peningkatan, untuk itu Kementrian Kesehatan melalui unit Penanggulangan AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) mempunyai strategi khusus yang bernama SUFA (Strategic Use For Antiviral), yaitu Strategi Komprehensif untuk Penanganan HIV AIDS dan IMS
Dengan menggunakan SUFA, diharapkan target Three Zero Treat HIV AIDS yang dimiliki dapat tercapai, yaitu =
1. Menurunkan kasus baru
2. Menurunkan angka kematian
3. Menurunkan stigma dan diskriminasi
*🌺 Manfaat SUFA*
1⃣ Biaya lebih murah, karena SUFA mengharuskan pengidap HIV AIDS meminum obat ARV sedini mungkin. Dengan meminum obat sedini mungkin, perkembangan viruspun menjadi lebih lambat. Harapannya, pengidap HIV tak akan terjangkit AIDS yang bisa berujung pada komplikasi penyakit lainnya dan meningkatkan risiko kematian.
Manfaat menggunakan obat ARV sedini mungkin ternyata menjadi lebih murah jika dihitung dari segi biaya tergantung dari keparahan penyakitnya dibandingkan jika tidak menggunakan terapy ARV atau telat mengkonsumsi obat, biaya hidup akan lebih mahal karena bisa terserang penyakit duluan, bisa sampai di atas Rp.190 juta.
2⃣ Tes pada ibu hamil diharuskan oleh SUFA, dengan begini pasien hamil dengan HIV akan mendapatkan perawatan dan konseling lebih dini.
3⃣ Dengan adanya SUFA, kini fasilitas penunjang dan pelatihan bagi kader kesehatan semakin membaik, bahkan menjangkau fasilitas kesehatan primer seperti puskesmaspun sudah bisa memberikan pengobatan bagi pasien HIV dengan cara menyalurkan ARV
🌺 Tujuan SUFA adalah memutuskan mata rantai penularan HIV AIDS dan strategi memberikan pengobatan ARV kepada setiap ODHA tanpa melihat angka CD4. Sehingga didapati fakta bahwa sebelumnya, ODHA baru disarankan memulai terapy ARV jika angka CD4 berada dibawah 350.
Sehingga didapati fakta (hasil riset dengan program SUFA) bahwa dengan pengobatan ARV yang termonitor ODHA mampu menurunkan tingkat penularan sampai dengan sebesar 96%.
Dan Alhamdulillah..dengan adanya sistem JKN memperlancar adanya rujukan berjenjang, sehingga Puskesmas bisa memberikan obat ARV pada pasien HIV di daerahnya. Kedepannya semoga klinik swasta juga dapat bekerjasama dengan Kemenkes untuk program ini. Aamiin
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Sri
Dok, saya mau bertanya...apa itu *SUFA* secara garis besar...?
Kita yang mudah-mudahan tidak terkena penyakit menyeramkan tersebut apakah wajib menggunakan itu sebagai pencegahan?? syukran
🌺 Jawab :
Bunda sri yang baik....
SUFA secara garis besar adalah suatu program pemerintah yang mengharuskan seseorang yang positif mengidap HIV untuk segera meminum obat antiviral (ARV).
Salah satu penapisannya sebagai pencegahan penularan virus HIV adalah dengan melakukan pemeriksaan test HIV pada orang-orang yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan HIV seperti = ibu hamil, pekerja sex komersial, pasien ko TB (tuberculosis), pasien ko infeksi Hepatitis B dan C, pengguna narkotik suntik, ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) yang pasangan tetapnya memiliki status HIV dan tidak menggunakan kondom secara konsisten.
0⃣2⃣ Chie
1. Bu bidan, indenfikasi awal seseorang terkena HIV seperti apa...?
2. Jika ibu hamil tanpa sadar terinfeksi dari pasangan apakah beresiko terhadap kehamilan juga...?
3. Jika ada pasangan mau menikah dan ingin cek kesehatan termasuk test ada indikasi punya HIV atau tidak, cek nya kemana...? Apakah di semua RS ada fasilitas tersebut...?
Jazakillah khoir
🌺 Jawab :
Ukhti chie yang dirahmati Allah.
1. Identifikasi awalnya adalah dengan mengevaluasi apakah dirinya dalam kategori risiko HIV (ibu hamil, pekerja sex komersial, pasien ko TB, pasien ko infeksi hepatitis b dan c, pengguna narkotika suntik, dan ODHA yang pasangan tetapnya memiliki status HIV dan tidak menggunakan kondom secara konsisten).
2. Betul sekali. 3. Di Puskesmas dan Rumah sakit pemerintah-gratis dengan mendaftar menggunakan kartu JKN/BPJS
Identifikasi lainnya adalah menyadarkan diri jika seseorang menderita penyakit yang berkepanjangan, tidak kunjung sembuh, berat badan menurun, semakin lama semakin banyak penyakit yang diderita menjalar ke penurunan tingkat daya tahan tubuh/daya tahan tubuh semakin melemah = boleh dianjurkan untuk test HIV.
0⃣3⃣ Sri
Pencegahan apa yang bisa kita lakukan selain Gaya hidup yang sehat (Olah raga teratur, mengatur pola makan dan pola tidur)...?
🌺 Jawab :
Setia pada pasangan, jangan berganti pasangan sexual, bagi yang ingin menikah bisa test HIV dulu, bagi ibu hamil rajin memeriksakan kehamilannya terutama dianjurkan untuk ke puskesmas agar dapat diperiksa tes HIV, menghindari perilaku yang mengarah ke risiko penularan HIV.
0⃣4⃣ Erna
Assalamualaikum warahmatullah
Bunda, maaf izin bertanya, apakah jika kita berjabat tangan dengan orang yang terserang HIV dan tangan orang tersebut ada goresan luka sedikit itu juga dapat menular...?
Terus yang kedua bilamana jika orang yang terserang HIV itu meninggal, apakah dapat menular bagi yang merawat jenazahnya...?
Misalnya memandikan. Soalnya ada tetangga desa yang terserang HIV AIDS terus tetangga lainnya tidak berani menyentuh mayatnya karena takut tertular.
Mohon penjelasannya bunda. Syukron😄
🌺 Jawab :
Bunda erna yang baik.
HIV AIDS tidak menular melalui berjabat tangan tanpa kontak darah, cairan tubuh, dan luka antara penderita dengan tangan yang tidak mempunyai luka.
Bila seorang pengidap HIV meninggal, petugas yang memandikannya diwajibkan melindungi tangan, wajah, mulut dengan perlindungan ganda dan jika terdapat luka maka di balut dahulu serta mengusahakan agar cairan tubuh penderita tidak masuk ke luka. Jadi tidak perlu khawatir tertular karena sudah melaksanakan prosedur perlindungan diri.
0⃣5⃣ Sofie
Jika ada ODHA (laki-laki) yang sudah rutin minum ARV....
Apa masih ada kemungkinan untuk bisa mempunyai keturunan bunda...?
Berapa besar resiko menularkan ke anaknya...?
Dengan status istrinya negatif HIV.
Syukron bunda
🌺 Jawab:
Bunda sofie...
Memang menjadi kontroversi seorang laki-laki ODHA rajin minum ARV ingin memiliki keturunan dari wanita yang negatif HIV bisakah?
Dengan menggunakan ARV prevalensi penularan HIV turun 80%, tetapi tidak menjamin memiliki keturunan yang negatif HIV karena statusnya masih bisa menularkan ke pasangannya untuk kemudian ke janin yang dikandung istrinya nantinya.
0⃣6⃣ Rafika
Pertama, saya pernah dengar isu kalau ada penderita HIV AIDS bekerja di pabrik makanan kaleng kemudian dia meneteskan darahnya ke makanan kaleng tersebut, apakah itu bisa menularkan ke orang yang makan makanan kaleng tersebut...?
Begitu juga isu pembalut yang ditetesi darah penderita HIV AIDS.
Kedua, seseorang bisa terdeteksi tertular HIV AIDS itu berapa minggu atau berapa bulan setelah penularan?
🌺 Jawab :
Bunda rafika...
Isu yang wallahu a'lam bishowab. Yang jelas cara penularan HIV AIDS adalah dengan kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ke cairan tubuh kita, seperti saat hubungan sexual, bergantian menggunakan jarum yang sama pada pelaku narkoba dan lain-lain. Di materi atas 👆🏼 sudah dijelaskan bahwasanya "tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan (9) sampai sepuluh (10) tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan tergantung dari tingkat keparahan penyakit yang dideritanya".
0⃣7⃣ Refia
Benar tidak bunda kalau ada kulit jeruk yang ada merah-merah itu sudah disuntik AIDS sama pengidapnya...?
Pernah baca kalau ada jeruk yang kulitnya ada merah-merah itu jangan dibeli karena sudah terkontaminasi AIDS😰
🌺 Jawab :
wallahu a'lam bisshowab. Perlu di kaji lebih lanjut bunda refia.
Namun jika kita belanja atau memilih buah atau makanan adalah pastikan bahwa buah atau makanan tersebut dalam keadaan baik, sehat seperti umumnya. Jika ada hal yang mencurigakan sebaiknya jangan dibeli
🌟Ya begitu bunda yang dijual sama pedagang kadang tidak bisa dibedakan mana yang sehat mana yang sudah tidak layak jual. Kalaupun sudah tidak layak jual pedagang yang _nakal_ begitu masih jual dengan harga murah bunda😰
Bagaimana ya bunda baiknya...?
🌺Jadilah pembeli yang cerdas, yang selektif memilih buah atau makanan sehat dan tidak mudah tergiur dengan harga yang miring tanpa melihat kondisi buah atau makanan tersebut apakah sehat dan layak dikonsumsi.
0⃣8⃣ ULFa
Saya pernah dengar, seseorang yang sehat dan negatif terus mempunyai luka...menolong orang yang kecelakaan yang positif HIV.. Apa akan tertular kalau darahnya mengenai penolong tadi yang ada lukanya!?
🌺 Jawab :
Betul sekali bunda ulfa, sangat beresiko menular jika darah penderita HIV masuk ke luka penolong. Karenanya para petugas kesehatan khususnya yang senantiasa terpapar cairan tubuh pasien untuk senantiasa menjaga tubuhnya dengan perlindungan ganda sesuai dengan prosedur APD (Alat Pelindung Diri).
0⃣9⃣ Sofie
Seberapa besar resiko ibu yang melahirkan secara CS tertular HIV dari transfusi darah. Apa juga ada test screening untuk donor darahnya...?
Karena dulu pernah ada kabar si ibu dan bapak tidak ada riwayat yang seperti paparan di atas.
Tapi kejadian itu terjadi setelah si ibu melakukan operasi CS.
Syukron bunda
🌺 Jawab :
Bunda sofie...
Prosedur screening sebelum dilakukan donor darah salah satunya dengan test HIV dan tes adanya penyakit yang bisa menular saat dilakukan transfusi darah, selain itu juga darah pendonor juga dicek di lab. Secara berlapis untuk memastikan keamanan pengguna.
Bolehkah tau berapa lama jarak ibu (penderita melakukan transfusi darah dan SC)...?
🌟Kurang lebih 5 tahun bunda...
Waktu itu anak pertama masih TK...
🌺Bisa jadi memang tertularnya dari proses transfusi darah yang tidak sehat. Wallahu a'lam bisshowab.
1⃣0⃣ Rafika
Jadi kalau tes HIV sebelum 9 tahun hasilnya belum ketahuan ya bu bidan?
🌺 Jawab :
Bunda rafika yang baik.
Hal ini tergantung dari daya tahan tubuh pengidapnya dan tingkat keparahan penyakitnya.
~Gejala awal = 0-1 bulan
Menderita penyakit seperti flu dalam seminggu atau sebulan disebut sebagai infeksi HIV akut.
Sistem kekebalan tubuh sebagai bagian dari pertahanan tubuh mengembangkan antibodi terhadap HIV dan disebut serokonversi.
Gejala meliputi demam, sakit kepala, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening, ruam kulit, masalah sistem pencernaan.
Gejala-gejala ini cenderung tidak diperhatikan dan disalah artikan sebagai penyakit lain.
Tes HIV dilakukan sebelum serokonversi tidak membantu dalam mendeteksi virus.
~Gejala terakhir = 1 bulan-10 tahun.
Setelah tingkat gejala diatas dapat diturunkan dengan obat-obatan, penyakit ini masuk kedalam fase asimtomatik.
Tidak ada gejala yang diperlihatkan oleh wanita setelah 1 tahun.
Tahap tanpa gejala dapat berlangsung selama sekitar 10 tahun, meski demikian virus tetap ada dalam tubuh dan mereka tidak sadar terus menerus menularkan virus kepada orang lain melalui hubungan badan tanpa kondom dan juga transfusi darah atau melalui berbagi jarum suntik. Setelah 5-6 tahun penderita HIV positif mungkin akan terlihat pada penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, masalah sistem pencernaan, infeksi kulit.
Tetapi hal ini biasanya diabaikan dan disalah artikan sehingga penderita tidak melakukan tes HIV dan melaksanakan pengobatan ARV.
🌟Mirip seperti gejala typus ya bunda...?
🌺Bisa jadi bunda, namun tidak kunjung sembuh dan berkepanjangan.
🌟Gejala awal fisiknyanya yang tampak bagaimana bunda seseorang terinfeksi HIV...
Selain berat badan yang menurun drastis.
🌺Gejala fisik yang tampak pada penderita HIV AIDS = berat badan yang menurun secara drastis, penyakit diare yang tidak kunjung sembuh, demam dan flu yang tidak kunjung sembuh, cepat merasa lelah dan lain-lain.
Hal ini disebabkan karena virus ini menyerang dan merusak sistem daya tahan tubuh/sistem kekebalan tubuh sehingga membuat kekebalan tubuh menjadi menurun dan tidak bisa bertahan dalam melawan infeksi.
Gejala lainnya = mual, muntah, nyeri otot, ruam kulit yang berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh, perubahan pada kuku (biasanya penderita HIV AIDS kukunya menjadi sedikit lebih tebal dan melengkung dan warnanya berubah, infeksi ini terjadi karena jamur bernama kandida), beberapa gejala yang sudah terpaparkan diatas merupakan gejala tersering yang dialami penderita HIV AIDS, jadi jika anda mengalami gejala seperti diatas sebaiknya segera langsung ke dokter untuk memastikan gejala tersebut apakah kearah HIV. Jangan membiarkan gejala tersebut dalam waktu yang lama agar segera dapat penanganan dan pengobatan khusus dari dokter.
1⃣1⃣ Helmy
Assalamualikum...
Apakah semisal kita hidup/tinggal bersama orang yang mengidap HIV positif (ODHA) itu bisa aman...?
🌺 Jawab :
Bunda helmi, in sya Allah aman jika kita tahu dan senantiasa menjaga tubuh kita dari perilaku yang bisa berisiko terhadap penularan HIV AIDS.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Setiap orang mempunyai hak untuk diperiksa dan memeriksakan diri untuk skrining HIV di fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) yang mempunyai layanan VCT (Voluntary Conseling and Testing) adalah proses konseling pra testing, konseling post testing dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidental dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV.
Dan jika ternyata diketahui bahwa mengidap HIV maka segeralah mengkonsumsi ARV secara disiplin untuk mengurangi resiko penularan HIV AIDS kepada yang lain. Program SUFA ini dimudahkan penjangkauannya melalui asuransi JKN/BPJS di Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah, dan kedepannya diharapkan Fasyankes/Rumah Sakit swasta juga bisa mengikuti program SUFA ini. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar