Jumat, 14 April 2017

Jodoh Menurut Pandangan Islam



OLeh : Ustadzah Rizqi Maulidia A.

Alhamdulillah
InsyaAllah malam ini kita bahas tema yang menarik, untuk kita bisa sharing bersama ๐Ÿ˜Š
Semoga semua yang hadir senantiasa Allah karuniakan Sehat afiah, Allah mudahkan dalam setiap urusan dan hajatnya dan Jodoh nya
Aamiin....
Kita mulai ya sholihaat ๐Ÿ‘Œ๐Ÿป
ุฅِู†ّ ุงู„ْุญَู…ْุฏَ ِู„ู„ู‡ِ ู†َุญْู…َุฏُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุนِูŠْู†ُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุบْูِุฑُู‡ُ
ูˆَู†َุนُูˆْุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْ ุดُุฑُูˆْุฑِ ุฃَู†ْูُุณِู†َุง ูˆ ู…ِู†ْ َุณَูŠّุฆَุงุชِ ุฃَุนْู…َุงู„ِู†َุง
ู…َู†ْ ูŠَู‡ْุฏِู‡ِ ุงู„ู„ู‡ُ ูَู„ุงَ ู…ُุถِู„ّ ู„َู‡ُ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุถْู„ِู„ْ ูَู„ุงَ ู‡َุงุฏِูŠَ ู„َู‡ُ
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabatnya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. Insya Allah..
Aamiin..Allahumma Aamiin...
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Salah satu masalah yang paling sering diperbincangkan adalah ‘jodoh’. *Jodoh adalah salah satu rahasia Allah* yang tidak ada satupun mengetahui jawabannya. Tak jarang rahasia tentang jodoh menjadi penyebab keresahan. Bahkan bagi mereka yang kurang iman, rahasia jodoh dijadikan alasan untuk menyekutukan Allah.
Jodoh memang hal yang paling membingungkan di seluruh jagad raya ini. Sengaja dicari malah membuat makan ati, benar-benar tak dicari malah jadi terlalu lama sendiri.
Dalam Islam, telah *mewajibkan para ayah/wali untuk mencarikan jodoh bagi yang ditanggungnya/yang di wali-kannya. Tetapi tidak berarti memaksa.* Allah memberikan hak menerima/menolak di tangan perempuan. Tetapi ayah/wali wajib mencarikan calon calonnya.
```QS An Nur : 32 yang artinya:
" Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di Antara kamu, dan juga orang orang yang layak menikah Dari hamba hamba sahayamu yang laki laki dan perempuan. Jika mereka miskin , Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."```
Kata al-ayama atau orang orang yang sendirian digunakan utk mendeskripsikan perempuan tanpa suami dan laki-laki tanpa istri, baik karena bercerai atau karena belum pernah menikah sama sekali.
Ibnu Abbas r.a. mengatakan: Allah memotivasi mereka untuk menikah, Allah perintahkan kepada orang merdeka atau budak untuk menikah dan Allah janjikan mereka dengam kekayaan melalui nikah.
Abdurrahman bin Nashir dalam menafsirkan ayat tersebut menegaskan bahwa tugas ini dibebankan Allah kpd wali dan kepala keluarga. *Mereka wajib menikahkan setiap orang yang berada dibawah kewaliannya baik laki-laki maupun perempuan, baik gadis maupun janda.*
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Seorang ayah/wali diperintahkan untuk *meminta izin anak perempuan nya sebelum menikahkan.* Dalilnya SBB:
```"Para gadis diminta persetujuan mengenai dirinya. Apabila ia terdiam itu adalah izin nya dan apabila ia menolak maka tidak boleh memaksanya. (HR An Nasa'i, no 3270).```
Demikian pula dengan Janda, harus diminta persetujuannya. Bila mendekati akhir masa iddah, ayah/walinya harus segera mengumpulkan calon calon untuk anak perempuannya.
(As. Al Baqarah 234).
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Seorang perempuan yang telah membekali diri dengan ilmu agama, kerumahtanggaan, dan merasa siap menikah harus menyegerakan diri untuk menikah.
*Islam memberikan beberapa jalan bagi perempuan untuk mencari calon suami:*
1. _*Meminta*_ kepada ayah/wali. (Bila mereka lupa wajib diingatkan).
2. _*Menawarkan*_ diri melalui perantara.
3. _*Memanfaatkan*_ media perjodohan Islam
Usaha tersebut diiringi dengan perbanyak *DOA, sedekah , zikir*. Mengikhtiyarkan yang terbaik..
*::: TIPS ISLAMI MEMILIH JODOH :::*
๐Ÿ’Ž1. _*Taat kepada Allah dan Rasul-Nya*_
Ini adalah kriteria yang paling utama dari kriteria yang lain. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun menganjurkan memilih istri yang baik agamanya,
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda ;
“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi)
Jika demikian, maka *ilmu agama adalah poin penting yang menjadi perhatian dalam memilih pasangan*.
๐Ÿ’Ž2. _*Al Kafa’ah (Sekufu)*_
Kufu atau kafa’ah, artinya adalah kesepadanan. Yakni kesepadanan calon suami dan calon istri yang akan menikah dan membina rumah tangga. Istilah kufu muncul dalam beberapa hadits, berupa nasehat Rasulullah untuk segera menikah atau menikahkan muslimah yang telah menemukan calon suami yang sekufu.
Diantara hadits-hadits tersebut, yang paling baik sanadnya adalah riwayat Tirmidzi,
ูŠَุง ุนَู„ِูŠُّ ุซَู„َุงุซٌ ู„َุง ุชُุคَุฎِّุฑْู‡َุง ุงู„ุตَّู„َุงุฉُ ุฅِุฐَุง ุฃَุชَุชْ ูˆَุงู„ْุฌَู†َุงุฒَุฉُ ุฅِุฐَุง ุญَุถَุฑَุชْ ูˆَุงู„ْุฃَูŠِّู…ُ ุฅِุฐَุง ูˆَุฌَุฏَุชْ ู„َู‡َุง ูƒُูْุคًุง
“Wahai Ali, ada tiga perkara yang jangan kau tunda pelaksanannya; shalat apabila telah tiba waktunya, jenazah apabila telah siap penguburannya, dan wanita apabila telah menemukan jodohnya yang sekufu/sepadan” (HR. Tirmidzi; hasan)
Berdasarkan hadits di atas, *sekufu itu perlu. Ia bukan syarat dan rukun pernikahan tetapi dapat menjadi syarat kelestarian pernikahan*.
Dalam pemahaman sebagian orang, _sekufu itu artinya usianya tidak terpaut jauh_. Ini pula yang menjadi alasan bagi banyak ikhwan untuk ‘menolak’ akhwat yang secara usia lebih tua beberapa tahun di atasnya.
Pernikahan Rasulullah. Beliau menikah pertama kali pada usia 25 tahun, sedangkan istri beliau Khadijah usianya 40 tahun. Terpaut 15 tahun. Faktanya, keluarga beliau adalah keluarga yang paling berbahagia. Khadijah bahkan menjadi wanita yang paling dicintai Nabi dan tidak tergantikan oleh siapapun sesudah beliau wafat.
Pun misalnya pernikahan Rasulullah dengan Aisyah, setelah wafatnya Khadijah. Aisyah saat itu masih sangat muda, terpaut puluhan tahun dengan Rasulullah. Namun, keluarga mereka justru menjadi keluarga paling romantis dan penuh cinta. Tidak jarang Rasulullah bercanda dan bermain bersama Aisyah. Pernah beberapa kali lomba lari berdua. Pernah juga mandi berdua.
Sebagian orang juga memahami bahwa _sekufu itu artinya harta dan jabatan calon suami dan calon istri sepadan_.
Praktik pernikahan di zaman Rasulullah, sebagian sahabat yang miskin menikah dengan shahabiyah yang kaya raya. Pun sebaliknya, ada sahabat yang kaya raya menikah dengan shahabiyah yang tak memiliki banyak harta. Misalnya antara Asma’ binti Abu Bakar dengan Zubair bin Awwam.
Asma berasal dari keluarga yang sangat kaya, keluarga Abu Bakar. Seperti kita tahu, dengan kekayannya yang melimpah sebagai saudagar jujur, Abu Bakar pernah menginfakkan seluruh hartanya saat menjelang perang Tabuk. Abu Bakar juga tak terhitung dermanya kepada dakwah Islam dan orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan Zubair, ia termasuk sahabat yang miskin. Saat akan menikah dengan Asma, Zubair hanya memiliki harta berupa seekor kuda. Namun demikian, keluarga mereka tumbuh menjadi keluarga yang barakah. Pada mulanya, Asma mengikuti keprihatinan Zubair hidup dalam keterbatasan. Namun kelak, Zubair berubah menjadi orang yang kaya raya.
Demikian pula dengan Umar bin Khatab. Beliau menjodohkan putranya, Ashim, dengan anak penjual susu. Ashim yang anaknya khalifah menikah dengan rakyat jelata. Dan itu tidak masalah. Bahkan, kelak, dari pernikahan mereka lahirlah Ummu Ashim, dan dari Ummu Ashim lahirlah Umar bin Abdul Aziz, khulafaur rasyidin ke 5.
Ada pula yang mengira bahwa _sekufu itu artinya perempuan cantik haruslah dapat laki-laki tampan, laki-laki tampan hanya sekufu dengan wanita cantik._
Rasulullah adalah orang yang paling tampan. Namun, istri beliau tidak semuanya cantik. Demikian pula pernikahan sahabat. Tidak semuanya yang tampan ketemu dengan yang cantik. Dan tidak semua yang cantik kemudian beroleh yang tampan. Misalnya Fathimah binti Qais dengan Usamah bin Zaid. Fathimah adalah seorang wanita yang cantik, dari keluarga terhormat dan kaya raya. Sedangkan Usamah adalah mantan budak.
_Menurut Imam Malik, ungkapan kafa’ah ini khusus untuk agama_. Bahwa orang yang bagus agamanya, ia sekufu dengan pasangan yang bagus pula agamanya. Imam Syafi’i juga mendukung pendapat ini. Bahwa kafa’ah adalah dalam bidang agama, sedangkan harta tidak dimasukkan dalam kategori kafa’ah.
Kafa’ah dalam bidang agama yang dimaksud bukanlah tingkat pengetahuan terhadap agama, melainkan pengamalan terhadap agama, terhadap syariat Islam.
Meski demikian, bukan berarti masalah usia, harta dan kedudukan serta kecantikan dan ketampanan diabaikan begitu saja. Sebab kita hidup bersama keluarga besar dan masyarakat. Kita hidup dengan lingkungan dan situasi yang tidak sama dibandingkan dengan lingkungan dan situasi yang dialami oleh para sahabat.
Bahkan, ada pula sahabat yang akhirnya bercerai karena ketidakcocokan istri dengan ‘ketampanan suami.’ “Ya Rasulullah,” kata istri Tsabit bin Qais, “aku ingin meminta cerai dari Tsabit bukan karaea aku mencela agamanya dan akhlaknya, akan tetapi aku khawatir diriku menjadi kufur”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya; “Sanggupkah kamu mengembalikan tanah kebun yang ia berikan kepadamu sebagai mas kawin ketika pernikahanmu dulu?”. Ia menjawab; “Ya, aku sanggup”. Ia pun mengembalikan tanah kebun itu. Rasulullah lalu berkata kepada Tsabit; “Ceraikanlah dia”.
๐Ÿ’Ž3. _*Menyenangkan jika dipandang*_
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, memperbolehkan kita untuk menjadikan faktor fisik sebagai salah satu kriteria memilih calon pasangan. *Karena paras yang cantik atau tampan, juga keadaan fisik yang menarik lainnya dari calon pasangan hidup kita adalah salah satu faktor penunjang keharmonisan rumah tangga. Maka mempertimbangkan hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu untuk menciptakan ketentraman dalam hati.*
Allah Ta’ala berfirman,
“Sebagian dari tanda keagungan Allah adalah Allah telah menciptakan istri-istri kalian dari jenis kalian sendiri agar kalian memperoleh ketenangan hidup bersamanya. Allah tanamkan kecintaan dan kasih sayang di antara kalian. Sungguh adanya hidup berpasangan suami istri menjadi bukti adanya kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ar Ruum: 21)
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan 4 ciri wanita shalihah yang salah satunya,
“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud. Al Hakim)
Oleh karena itu, Islam menetapkan adanya *nazhor,* yaitu melihat wanita yang yang hendak dilamar. Sehingga sang lelaki dapat mempertimbangkan wanita yang yang hendak dilamarnya dari segi fisik.
๐Ÿ’Ž4. _*Subur (mampu menghasilkan keturunan)*_
Di antara hikmah dari pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum muslimin. Oleh karena itulah, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,
ุชุฒูˆุฌูˆุง ุงู„ูˆุฏูˆุฏ ุงู„ูˆู„ูˆุฏ ูุงู†ูŠ ู…ูƒุงุซุฑ ุจูƒู… ุงู„ุฃู…ู…
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud)
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
*Kriteria Khusus untuk Memilih Calon Suami*
Khusus bagi seorang muslimah yang hendak memilih calon pendamping, ada satu kriteria yang penting untuk diperhatikan. Yaitu _*calon suami memiliki kemampuan untuk memberi nafkah.*_ Karena memberi nafkah merupakan kewajiban seorang suami. Islam telah menjadikan sikap menyia-nyiakan hak istri, anak-anak serta kedua orang tua dalam nafkah termasuk dalam kategori dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud).
Namun kebutuhan akan nafkah ini jangan sampai dijadikan kriteria dan tujuan utama. Jika sang calon suami dapat memberi nafkah yang dapat menegakkan tulang punggungnya dan keluarganya kelak itu sudah mencukupi.
Selain itu, bukan juga berarti calon suami harus kaya raya. Karena Allah pun menjanjikan kepada para lelaki yang miskin yang ingin menjaga kehormatannya dengan menikah untuk diberi rizki.
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kalian. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An Nur: 32)
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
*Kriteria Khusus untuk Memilih Istri*
๐Ÿ’Ž1. _*Bersedia taat kepada suami*_
Seorang suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS. An Nisa: 34)
Sudah sepatutnya seorang pemimpin untuk ditaati. Ketika ketaatan ditinggalkan maka hancurlah ‘organisasi’ rumah tangga yang dijalankan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban)
๐Ÿ’Ž2. _*Menjaga auratnya*_
Berbusana muslimah yang benar dan syar’i adalah kewajiban setiap muslimah. Seorang muslimah yang shalihah tentunya tidak akan melanggar ketentuan ini. Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’” (QS. Al Ahzab: 59)
๐Ÿ’Ž_*3. Gadis lebih diutamakan dari janda*_
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan agar menikahi wanita yang masih gadis. Karena secara umum *wanita yang masih gadis memiliki kelebihan dalam hal kemesraan dan dalam hal pemenuhan kebutuhan biologis.* Sehingga sejalan dengan salah satu tujuan menikah, yaitu menjaga dari penyaluran syahawat kepada yang haram. *Wanita yang masih gadis juga biasanya lebih nrimo jika sang suami berpenghasilan sedikit*. Hal ini semua dapat menambah kebahagiaan dalam pernikahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;
“Menikahlah dengan gadis, sebab mulut mereka lebih jernih, rahimnya lebih cepat hamil, dan lebih rela pada pemberian yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah)
Namun tidak mengapa menikah dengan seorang janda jika melihat maslahat yang besar. Seperti sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang menikah dengan janda karena ia memiliki 8 orang adik yang masih kecil sehingga membutuhkan istri yang pandai merawat anak kecil, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyetujuinya (HR. Bukhari-Muslim)
๐Ÿ’Ž4. _*Nasab-nya baik*_
Dianjurkan kepada seseorang yang hendak meminang seorang wanita untuk mencari tahu tentang nasab (silsilah keturunan)-nya.
*Alasannya, keluarga memiliki peran besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang.* Seorang wanita yang tumbuh dalam keluarga yang baik lagi Islami biasanya menjadi seorang wanita yang shalihah.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
*Bila Tidak berjodoh?*
Pernikahan memang indah, sarana berkasih sayang secara halal dan salah satu jalan termudah mencapai surga.
Tidak semua insan mendapatkan kesempatan merasakan nikmatnya pernikahan. Ada yang harus bercerai adapula yang belum pernah menikah sama sekali.
Misalnya Dari kalangan sahabat ada Abu Hurairah r.a. yang Allah belum pertemukan dengan jodohnya di dunia melainkan di akhirat. Kemudian Imam Nawawi, Ibnu Taimiyah dari golongan ulama.
Para Muslimah yang belum mendapatkan kesempatan utk berumah tangga, tidak perlu gelisah dan putus asa. Ada segudang aktivitas yang mungkin untuk sebagai jalan ke surga mendapat Ridho Allah. Karena kebahagiaan seorang muslimah tidak bergantung pada Cinta laki-laki karena hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah.
Beberapa yang dapat dilakukan ketika Allah belum beri kesempatan untuk berumah tangga:
1. Mencari ilmu
2. Berdakwah
3. Kegiatan sosial masyarakat
4. Menjauhi pembicaraan buruk
5. Ridho atas takdir Allah
6. Menjaga ibadah dan silaturahim.
Demikian
Dari berbagai Sumber ๐Ÿ““
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž
0⃣1⃣ Indika
Bagaimana cara menjelaskan ke keluarga kalau kita belum bertemu jodoh karena kita ingin langsung menikah tapi tidak pacaran dulu?
Karena banyak yang beranggapan kalau gak pacaran tidak laku.
❣Jawab :
Dengan pola dialog dan beri pemahaman keluarga tentang bagaimana konsep Islam tentang jodoh termasuk cara-cara yang Allah ridhoi untuk menggapainya.
Ajak juga keluarga misalnya ke acara seminar pra nikah Islam dan semisalnya. Intinya pada komunikasi agar menegerti. Juga boleh ingatkan ayah atau wali untuk mencarikan jodoh kita.
Wallahu'alam
0⃣2⃣ Rina
Ustadzah mau tanya titipan pertanyaan, menurut pandangan islam bagaimana menyikapinya jika seorang akhwat menyukai seorang ikhwan, terlalu kagum, adakah jalan lain selain akhwat mengutarakan perasaan terlebih dahulu ??
❣Jawab :
Kagumnya untuk apa? Apakah meniatkan untuk menikah...
Dengan perantara adalah jalan yang baik lalu bila mungkin perantara adalah keluarga dekat. Mendekati keluarganya. Tetapi hal penting bagi akhwat juga untuk tidak Baper. Kuatkan hati kita selalu. Bila nanti nya ikhwannya OK berarti jalan lancar tetapi jika ikhwan menjawab sebaliknya, bukan berarti dunia runtuh ya. InsyaAllah Allah sedang siapkan yang lebih baik. Siapkan diri, pantaskan diri, Jaga hati!๐Ÿ‘Œ
0⃣3⃣ Mesita
Ustadzah bagaimana meyakini hati kalau jodoh kita itu pasti datang,,
Cuma karna sering ditanya dan melihat temen-teman sudah pada nikah alhasil baper dehh...
Mohon penjelasannya dan motivasinya yaa ustadzah!!
❣Jawab :
Jodoh sebagaimana, kematian, hidupnya kita, telah Allah gariskan. Kita perlu mengikhtiyarkannya. Di Antara cara-caranya sebagaimana disebutkan dalam materi, misal: dicarikan ayah/wali, via perantara, via komunitas jodoh, dan lain-lain. Mengusahakannya adalah keharusan. Hasil, Biar Allah yang menentukan yang terbaik. Boleh jadi kita merasa saat ini sudah waktunya berjodoh namun Allah Yang Maha Tahu lebih Tahu kapan kita pantas untuk dikirim jodoh terbaik dunia akhirat.
Sembari menunggu Allah hadirkan, kita ikhtiyar yang terbaik, perbaiki diri, gali aktivitas yang mengantarkan banyak kebaikan dan Ridho Allah.
Boleh juga dengan kita membantu saudara atau teman yang akan menikah, semoga kita Allah mudahkan. Juga.
Selamat menjemput jodoh terbaik dunia akhirat๐ŸŒน
0⃣4⃣ Puput
Ustadzah .. ikhtiar apa yang harus dilakukan agar cepet mendapatkan jodoh ?
❣Jawab :
Ikhtiyar plus diringi dengan perbanyak ibadah. Jaga yang wajib perbanyak yang sunnah. Lakukan ibadah yang belum pernah sebelumnya. InsyaAllah ini menjadi jalan bagi mudahnya hajat kita termasuk jodoh. Juga perlu dilihat apakah masih ada dosa-dosa/ maksiat yang kita lakukan?
Bisa jadi ini penghambat hadirnya jodoh.. Olehnya, kita mohon taubat kepada Allah, perbaiki diri, sambung silaturahim dan minta restu ortu/ sekalian minta dicarikan ortu.
Wallahu'alam
0⃣5⃣ Nuring
Ustadzah ada tips tidak menjaga hati dan menjaga diri dari kaum ikhwan, apalagi yang bukan mahram, dan apakah ada tips juga kalau janda tuh selalu terlihat baik di mata masyarakat sekitar dan bagaimana menjaga harkat dan martabat ustadzah???
❣Jawab :
Islam mengajarkan untuk menjaga pandangan dari hal yang dilarang. Termasuk memandang yang bukan mahram. Kenapa?
Karena dari mata bisa jadi perantara ada noda noda di hati yang menjadi kan baper, galau dan sebagainya.
Ada adab pergaulan antara ikhwan dan akhwat dalam Islam yang harus dijaga. Adanya aturan tersebut sebetulnya untuk kebaikan kita juga. Karena Allah Tau betapa lemahnya kita, misal ditampakkan sosok tampan akan melelehkan hati.
Perlu dihindari hal-hal yang tidak perlu agar jangan berkhalwat. Kecuali sangat darurat sekali (SDS).
Perhatikan:
Jangan berdua-duaan baik di ruangan maupun dunia Maya (misal chat, Wa, SMS, dan lain-lain).
Jangan berboncengan dengan non mahram.
Dan hal lain yang menjurus-jurus, hendaknya kita hindari. Dan jaga diri kita.
Untuk janda, dalam QS Al Baqarah, Allah berfirman, jika sudah habis masa iddah, maka perlu dicarikan suami yang Baru/dinikahkan. Bagi yang belum, tetap Jaga diri, dengan kegiatan positive, misal memberdayakan lingkungan sekitar, pengajian, dan dakwah lainnya.
Hindari suka bergossip atau hal-hal yang tidak perlu yang menggundang fitnah.
Semoga Allah Jaga kita selalu.
0⃣6⃣ Anik
Bagaimana meyakinkan diri bahwa pasangan yang nantinya berjodoh sama kita adalah benar-benar yang terbaik untuk kita,
Jazakillah
❣Jawab :
Dengan istikohoroh, mohon ketetapan Dari Allah. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa, Tanyalah pada hatimu, karena dari hati (kebenaran ) muncul. Bisa juga dengan sering diskusi dengan keluarga yang sudah berpengalaman untuk sharing.
0⃣7⃣ Oom Sri Hendari
Bismillah,
Ustadzah mohon berkenan menjawab.
Berbicara jodoh itu memang hal yang gurih untuk dibahas dan terkadang jadi bahan ledekan apalagi bagi orang yang berprinsip pacaran setelah menikah.
1. Dalam masa menunggu dijemput oleh pangeran, hal-hal apa saja yang sebaiknya dipersiapkan, agar bisa memantaskan diri dengan jodoh saya!!
2. Ketika Allah sudah pertemukan dengan jodoh, terkadang suka muncul perasaan takut karena belum mengenal jauh dia, misal kebiasaannya, wataknya. Sehingga terkadang muncul pertanyaan ini orang yang tepatkah untuk saya, bagaimana agar bisa menghilangkan perasaan tersebut yang terkadang suka muncul!!
Jazakillah Ustadzah,
Mohon maaf lahir bathin.
❣Jawab :
1. Pantaskan diri, perbaiki diri. Dengan perbanyak ibadah sunnah, yang wajib dikencangkan. Dawamkan misal shoum sunnah senin kamis/daud, Qiyamul Lail, tilawah Quran, yang punya hafalan dijaga dan ditambah.
Terus kembangkan diri, sambung silaturahim. Karena kita tidak pernah tau darimana nantinya jodoh kita.
Misal kita inginkan imam keluarga nantinya yang Hafidz Quran maka untuk mencapainya setidaknya kita juga harus jadi hafidzoh atau sedang otw hafalan 30 juz .
2. Wajar ada perasaan tersebut karena memang belum pernah kenal sebelumnya. Maka adanya masa taaruf itu diharapkan untuk dapat menggali sedetail-detailnya tentang calon pasangan. Hal-hal yang tidak tergali, mungkin dapat dijembatani via perantara.
Oleh karenanya lebih disarankan perantara yang menjodohkan adalah keluarga dekat karena lebih paham dari A to Z tentang diri pasangan / calon.
Semuanya selalu dikawal dengan munajat kepada Allah mohon ketetapan hati, pilihan terbaik dan tawakkal pada Allah.
0⃣8⃣ Sintya
Afwan ustadzah mau tanya.
Ada akhwat yang udah pernah dikhitbah tapi batal kemudian dia dikhitbah kembali tapi setelah 2 bulan masih belum ada kabar kapan pernikahannya.. pertanyaannya bagaimana cara akhwat tersebut supaya dipercepat pernikahannya?
Dan bagaimana agar tidak jadi fitnah di pandangan masyarakat?
Syukron ustadzah
❣Jawab :
Afwan apakah dikhitbah 2X ini dengan orang yang sama? Jika ya, mohon untuk bantuan pihak keluarga agar bisa tegas kepada ikhwannya.
Mengkhitbah lalu membatalkan tanpa alasan jelas dan syari juga tidak dibenarkan. Tidak boleh memainkan hati anak gadis.
Saran: pihak keluarga agar membantu prosesnya, agar disegerakan tidak berlama lama dan tidak terjadi fitnah.
0⃣9⃣ Kartika
Bismillah
Mau bertanya ustadzah jika jodoh kita sudah di depan mata, tapi kita belum siap untuk menjalin bahtera rumah tangga, sebaiknya kita harus bagaimana ustadzah? Sedangkan orang tua kita sudah menyuruh kita untuk menikah?
Apakah kita berdosa jika menolak?
❣Jawab :
Anti istikhoroh yaa ukty, Alhamdulillah calon imam sudah datang.
Mohon kepada Allah ketetapan hati. Apalagi orang tua sudah mendorong juga....
Dalam sebuah hadits dikatakan: " jika ada laki-laki yang Bagus akhlak dan agamanya datang untuk meminang namun ditolak, maka akan timbul kerusakan"...
Wallahu'alam
1⃣0⃣ Sayyidah
Assalamu'alaikum ustadzah saya izin bertanya,, ada salah satu sahabat saya yang siap menikah dia selalu menceritakan keinginanya itu tapi disisi lain kedua ortunya belum mengizinkan dia untuk menikah, sedangkan dia tetap ingin menikah karena takut jatuh kepada perzinaan, bagaimana solusinya ustadzah??
Jazakillah khoiron katsiron ustadzah.
❣Jawab :
Wa alaikumussalam warahmatullah, sudah ada yang dituju ya, saran, perlu komunikasi dan lobby kepada orang tua agar mengizinkan. Kawal dengan DOA selalu, semoga Allah ridhoi dan orang tua setuju.
Hal yang perlu dibuktikan lagi ialah, tunjukkan bahwa diri kita sudah pantas menikah. Misal yang ikhwan sudah bisa bertanggung jawab untuk istri dan keluarganya kelak. Misal ada usaha yang sedang dijalankan. Kecil tidak masalah yang penting berproses. Juga bagi akhwatnya tunjukkan bahwa diri sudah pantas jadi istri dan calon ibu, semoga Allah mudahkan,
1⃣1⃣ Rina
Bertemu 1 tahun yang lalu saat ikhwannya lagi tilawah, sering ketemu setiap ada kajian ustadzah, akhwatnya terlalu tertuju pada dia dan menutup hati bagi ikhwan-ikhwan lain yang ingin taaruf, padahal akhwatnya pun belum tau seluk beluk si ikhwannya ..
❣Jawab :
Kalau begitu segera dibantu taarufkan. Jika memang hasilnya negatif maka segera move on ya, buka hati untuk yang lain.
1⃣2⃣ Nida
Ustadzah ijin bertanya,
Saya Kadang muncul perasaan takut saat nanti jadi istri bila menikah nanti, mampu apa tidak selalu taat pada suami, apalagi jadi ibu ☹ seringkali saya merasa takut.
Lalu bagaimana caranya meminimalisir rasa takut itu sendiri ustadzah?
❣Jawab :
Takutnya seperti apa? Apakah takut misalnya tidak bisa memanage Rumah tangga dengan baik?
Atau takut tidak bisa masak rendang favorite suami?
Semua bisa didiskusikan, dikomunikasikan dan semua berproses. Karena tidak ada Cinderella dalam pernikahan.
Maka perlu saling antar suami dan istri.
Mungkin saat perkenanalan bisa dijelaskan kepada calon, misal kita tidak bisa masak. Tetapi mungkin akan belajar.
Hal ini perlu disampaikan agar nantinya suami tidak kaget dan suami sudah paham istrinya.
1⃣3⃣ Ira
Sedikit cerita, saya punya tetangga yang usianya sekitar 30an.
Dia pernah menjalin hubungan dengan laki-laki yang tempat tinggalnya jauh bahkan beda pulau. Lalu orang tuanya tidak merestui hubungan mereka dan akhirnya mereka tidak jadi menikah. Sekarang lelaki itu sudah menikah, sedangkan perempuan yang tetangga saya tadi masih mencintai lelaki tersebut. Dia sampai sekarang tidak berkeinginan menjalin hubungan/menikah. Lalu bagaimana cara mengatasi agar orang tersebut agar tidak berfikir seperti itu lagi?
Terimakasih
❣Jawab :
Orang tua dan keluarganya wajib membantu mencarikan jodoh bagi akhwat tersebut. Hal INI juga agar bayang-bayang ikhwan yang dulu bisa move on. Pun bicara soal poligami, rasa rasanya bukan hal yang mudah bagi akhwat dan keluarganya.
1⃣4⃣ Desy
Bagaimana kalau ada yang ingin meminang, hati merasa yakin, tapi setelah istiharah saya bermimpi hal yang tidak bagus..
Mohon penjelasannya ustadzah, apa yang sebaiknya saya lakukan.. terima kasih.
❣Jawab :
Jangan sekali, yang baik beberapa kali. Setelah itu diskusikan dengan keluarga terdekat perihal baik dan buruknya. Paling penting mohon bimbingan Allah agar diberikan yang terbaik dunia akhirat.
1⃣5⃣ Sintya
Nggak ustadzah, dengan orang yang kedua.. dulu dibatalkan karena pihak keluarga akhwat tidak setuju sama ikhwan tersebut karena dia punya kekurangan fisik *maaf* ..
❣Jawab :
Berarti keluarga sangat andil besar dalam proses batal dan lanjutnya khitbah.
Keluarga juga pastinya punya rasa bagaimana pandangan masyarakat sekitar tentang hal tersebut.
Permudah jangan dipersulit dan jangan mengada-ada penolakannya.
Kita kembali kepada Quran dan Sunnah....
Wallahu'alam
1⃣6⃣ Arin
Titipan dari temen,
Ustadzah, bagaimana cara mengatasi rasa kehilangan semangat tuk menikah saat ada ikhwan yang berniat menikah dengan kita?
Sebab kondisi diri sedang down karena kecewa sebelumnya!!
❣Jawab :
Menikah bukan hanya untuk berdua tetapi juga seluruh keluarga besar bahkan masyarakat. Oleh sebabnya, kita tidak boleh berkutat dengan ego sendiri karena merasa masih kecewa dengan yang lalu. Padahal yang lalu pun, apakah mungkin masih memikirkan kita?
Sayang rasanya waktu dan energy kita terbuang karena hal INI.
Segera move on.
Ingat juga bahwa disekeliling kita, keluarga kita yang selalu support kita berhak melihat kita bahagia. Jangan kecewakan mereka dengan hal Yang sia-sia.
1⃣7⃣ Hasanah
Ustadzah apa boleh kita chatan sama ikhwan?, dikarenakan ikhwannya yang duluan ngechat, tapi kalau tidak ditanggepin takut di sangka sombong!!
Syukron
❣Jawab :
Apakah ada tujuan urgent? Kalau sekedar say hello tidak usah.
Gapapa kita dianggap sombong, Dari pada dianggap gampangan....juga perlu Jaga hati dan diri. Terutama yang akhwat karena hatinya mudah luluh, baper, beda dengan ikhwan yang mungkin tabiatnya tebar persona.
1⃣8⃣ Arin
Ustadzah, bagaimana caranya untuk cepat move on?
Move on mah sangat sulit๐Ÿ˜”
❣Jawab :
Find the new one, the best one, pray to Allah , ask parents and family.
1⃣9⃣ Chie
Ustadzah jika yang lalu juga masih ada, masih inginkan diri kita bagaimana?
Tapi ga ingin sama-sama karena merasa kecewa...
Tapi belum bisa menerima yang baru!!
❣Jawab :
Ada yang lama, ada rasa, segera halal kan...
Cuma ana kurang paham dengan "tapi dak ingin sama-sama karena merasa kecewa" ๐Ÿ˜…
Apakah ada faktor keluarga sebagai penghalang?
2⃣0⃣ Arin
Gini ustadzah, saya punya temen. Dia sekarang deket sama seseorang. Dan sudah mengenalkan satu sama lain ke keluarga masing-masing.. tapi kalau ditanya kapan menikah?
Jawabnya nunggu lulus kuliah dulu... Padahal kalau nunggu lulus kuliah, masih 2 tahun lagi..
Terus, tiap hari sering chattingan, sering makan bareng juga. Itu bagaimana ya ustadzah hukumnya? Apakah termasuk jodoh?
❣Jawab:
Ini bukan cara yang Islami. Karena kalau dalam Islam disegerakan, tidak berlama-lama apalagi sampai sering chat tidak perlu.
Soal jodoh adalah yang saat setelah ijab qabul. Siapa pun dia kalau belum ijab qabul yang belum jodoh. Ada yang misal sudah akan menikah, sebar undangan dan lain-lain tapi ternyata mempelai wanita membatalkan pernikahan. Otomatis bukan jodohnya lagi.
2⃣1⃣ InchesNhit
Assalamualaikum Nit mau tanya ustadzah, soal taaruf yah yang harus ada orang ketiga untuk Meluruskannya.. Orang ketiga itu kriterianya harus seperti apa??
Saat hati yakin bahwa dia jodoh yang Allah berikan tapi tiba-tiba ada suatu pemikiran yang membuat Hati itu menjadi tidak yakin karena perbedaan yang membuat hati itu tidak yakin..
Bagaimana cara meyakinkan hati lagi ustadzah? Syukron ๐Ÿ™๐Ÿผ
❣Jawab :
Yang kenal dengan kita. Juga paham agama.
Mohon kepada Allah agar hati kita ditetapkan, dipilihkan yang terbaik dan dilunakkan. Karena Allah-lah Yang Maha membolak balikkan hati. Perbanyak tilawah dan dzikrullah juga agar hati lembut.
Wallahu'alam
2⃣2⃣ Nurul
Assalamu' alaikum wr.wb.
Afwan ustadzah,
Seumpama, di dalam keluarga itu ada ayah, nah ayah itu belum faham tentang agama, sedangkan putrinya sudah faham, terus putrinya itu ingin menikah dan sudah ada ikhwan yang melawar terus orang tuanya itu tidak setuju karena, ikhwannya itu terlalu fanatik dalam hal agama, itu kata bapaknya...terus sikap si perempuan itu harus gimana, kan kalau sudah ada ikhwan yang melamar dan agamanya itu baik harus diterima..
Syukran
❣Jawab :
Komunikasikan dan lobby orang tua. Dengan cara yang lembut, sabar.
Ajak juga orang tua ke taklim atau pengajian.
Kawal selalu dengan DOA, mohon kepada Allah agar hati orang tua dibukakan.
Minta juga Bantuan keluarga misal kakak atau paman yang bisa didengar oleh orang tua.
Wallahu'alam
2⃣3⃣ Chie
Maksudnya tidak mau bersama yang dimasa lalu, ustadzah!
❣Jawab :
Mungkin waktunya untuk muhassabah diri masing-masing, guna memperbaiki diri menuju yang lebih baik. Pengalaman yang lalu, sebagai pelajaran berharga untuk masa depan, kita ambil hikmahnya untuk kedepan yang lebih baik
Wallahu'alam
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽCLoSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž
Afwan kurang lebih nya,
Semoga bermanfaat pertemuan kita malam ini.
Jika kita menemui beberapa pilihan, shalat istikharah menjadi salah satu solusi nyata.
Semoga Allah segera memberikan jalan dan jawaban bagi kita semua yang sudah rindu dengan pasangan sejati di dunia dan di akhirat.
Aamiin Yaa Mujibassaailiin
Barokallah fiikum ajmain,
Wassalamu'alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar