Kamis, 29 September 2022

MENGKHIANATI DOA SENDIRI, Part 2

 


OLeH: Ustadzah Chichi Mulyaningsih

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 MENGKHIANATI DOA SENDIRI ~ Part 2

Sekali lagi kita akan membicarakan tentang doa.

Semoga bisa diambil ibrahnya, supaya kita jadi manusia yang anti galau, supaya kita tidak mudah frustasi akan semua harapan kita.

Maka selelah apapun aktivitas kita, tetaplah semangat mengkaji ilmu Alloh ﷻ akan ada banyak keberkahan hidup kita aamiin.

Di part pertama kenapa kita seringkali mengkhianati doa sendiri. Karena memang bisa jadi tidak membersamai antara doa dan ikhtiar kita.

Karena sebaik-baik harapan tentunya ikhtiar manusiawi kita, harus kita lakukan dengan semangat ya.

✓ 6) Minta Ketenangan Tapi Berbuat Dosa

Ketenangan jiwa merupakan sesuatu yang amat diperlukan dalam hidup ini. Dengan ketenangan itu, hidup akan dijalani dengan baik sehingga memberi ketenangan bagi orang lain. Karena itu, ketenangan dan kedamaian dalam hidup sering kita minta dalam doa sehari-hari. Namun, yang amat disayangkan adalah adanya orang yang berdoa seperti itu tapi dikhianati sendiri doanya, dengan melakukan perbuatan yang bernilai dosa.

Dosa merupakan penilaian terhadap perbuatan yang melanggar akidah, syariat dan akhlak Islam, baik dalam kaitan dengan hubungan kepada Alloh ﷻ maupun kepada sesama makhluk-Nya, yakni manusia, binatang dan lingkungan hidup.

Diantara akibat yang diperoleh manusia dari dosa yang dilakukannya adalah kegelisahan jiwa, apalagi bila ia khawatir bila dosa itu diketahui orang lain yang membuatnya semakin tersudut dan amat memalukan, bahkan hal yang bisa membuatnya melakukan tindakan-tindakan yang mendatangkan dosa berikutnya, bahkan dengan tingkatan dosa yang lebih besar seperti membunuh orang yang mengetahui dosa kita, hal itu dilakukan agar ia memberitahu orang lain atas dosa yang kita lakukan, Rasulullah ﷺ bersabda :

"Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan dalam hatimu, sedangkan kamu tidak setuju kalau hal itu diketahui orang lain." (HR. Ahmad)

Sebagai manusia biasa, mungkin saja orang melakukan perbuatan yang bernilai dosa, maka agar kegelisahan tidak menyelimuti jiwa akibat dosa yang kita lakukan, jalan terbaik adalah segera bertaubat kepada Alloh ﷻ, memohon maaf kepada manusia yang terkait dengan dosa dan siap menjalani hukuman bila kesalahan itu memang ada jenis hukumannya, inilah yang disebut dengan taubat nasuha sebagaimana firman Alloh ﷻ:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Alloh ﷻ dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Alloh ﷻ tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Attahrim: 8)

Kita ingin ya hidup kita, tenang ya kan. Inginnya tidak ada masalah sama sekali, ataupun jika ada masalah Alloh ﷻ mudahkan jalan keluarnya. Mau seperti begitu. Iya, pasti semua jawabnya mau.
Jadi kenapa hidup kita tidak tenang? 

Karena barangkali kita hobi berbuat maksiat.

Barang kali juga kita terbiasa berbuat dosa.

Barangkali juga kita tidak sabar dalam mencari sesuatu yang diridhai Alloh ﷻ.
Maka salah satu kunci, ketenangan kita beramal Sholih lah dengan Istiqomah hingga tidak ada sela atau tidak ada waktu kita berbuat maksiat.
Iya maksiat, dosa membuat hidup kita tidak tenang.

Tapi maksiat dan dosa membuat kita jauh dari pertolongan Alloh ﷻ, jauh dari hidayah Alloh ﷻ.
Buru-buru bestie kita taubatan nasuha, kita kembali ke jalan Alloh ﷻ. Karena dosa akan membuat hati kita hitam. Hingga kita tidak punya Furqon atau kita tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Makanya sering ya kita lihat orang yang jauh dari Alloh ﷻ, maka mudahnya kita menyepelekan perbuatan dosa.
Mana akhlak kita sama Alloh ﷻ, jika kita hobi berbuat dosa. Kita taubat ya, perbanyak sholat wajib dan Sunnah.
Akan membersihkan dosa-dosa kita.

Tilawah Al-Qur'an akan membersihkan juga hati kita dan membuat hati kita tenang. Semoga Alloh ﷻ mudahkan kita punya hati yang bersih, hati yang tenang ini akan memudahkan Alloh ﷻ menurunkan pintu pertolongan. Aamiin.

✓ 7) Minta Selamat Tapi Tidak Hati-hati

Ketika seseorang mau bepergian, harapannya adalah memperoleh keselamatan sampai tujuan dan bisa kembali lagi. Bahkan tidak hanya dia sendiri yang berdoa, iapun minta didoakan oleh orang lain. Namun yang amat disayangkan adalah doa minta selamat tidak diiringi dengan sikap dan tindakan kehati-hatian yang mencerminkan kedisiplinan. Akibatnya terjadi kecelakaan berlalu lintas, kecelakaan yang tidak hanya melukai dan merusak kendaraan, tapi juga menyebabkan kematian diri dan keluarganya serta orang lain.

Disamping itu, keselamatan yang terpenting adalah dalam hidup di dunia dengan selalu menjalani hidup sebagaimana yang dikehendaki Alloh ﷻ dan Rasul-Nya sehingga dapat mencapai keselamatan diakhirat dengan masuk surga. Namun yang amat disayangkan adalah banyak orang yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, tapi penyimpangan dari akidah dan syariat yang dilakukannya. Karena itu, Alloh ﷻ amat menekankan kepada kita untuk selalu berada pada jalan Alloh ﷻ sebagaimana firman-nya:

وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

"Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa." (QS. Al An'am : 153)

Untuk selalu berada pada syariat yang telah digariskan, setiap kita harus komitmen untuk mengikutinya dan tidak terpengaruh sedikitpun oleh hawa nafsu manusia, apalagi mereka tidak memahami syariat Islam Alloh ﷻ berfirman :

ثُمَّ جَعَلْنٰكَ عَلٰى شَرِيْعَةٍ مِّنَ الْاَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ

"Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui." (QS. Al Jatsiah : 18)

Seringkali kita minta selamat dunia akhirat, tapi pada kenyataannya kita sulit sekali berhati-hati terutama berhati-hati pada lisan kita. Seringkali kita tergelincir dengan perkataan yang berlebihan atau lebay.

Seringkali kita ngomong tanpa dalil ataupun data yang minim alias kita asbun.

Atau naudzubillahi mindzalik, kita puas sekali ya. Kalau sudah nyakitin hati saudara atau Teman kita. Atau kita seringkali berprasangka buruk sama saudara kita atau sama keadaan, akhirnya kita berprasangka buruk ke Alloh ﷻ, sedih ya.
Lisan kita tuh empuk sekali, lembek sekali sampai tidak berasa ya kalau sudah menyakiti saudara kita. Padahal kata Alloh ﷻ ada Aku disetiap hamba-Ku yang tersakiti. Jadi mintalah lisan yang lurus ke Alloh ﷻ, sebagai tanda kita berhati hati akan akhirat kita, setuju ya. Yang tidak perlu diomongin tidak usah diomongin.

Kalau becanda tidak usah bohong.

Perbanyaklah dzikir, agar kita hobi berkata baik dan hanya berbuat baik saja pada sesama.

✓ 8) Minta Berkah Tapi Mau Enak Sendiri

Setiap orang tentu saja ingin memperoleh keberkahan dalam hidupnya di dunia. Karena itu kita selalu berdoa dan meminta kepada orang lain untuk mendoakan kita agar segala sesuatu yang kita miliki dan kita upayakan memperoleh keberkahan dari Alloh ﷻ. Secara harfiah, berkah berarti an numu'waz ziyadah yakni tumbuh dan bertambah, ini berarti berkah berarti kebaikan yang bersumber dari Alloh ﷻ yang ditetapkan terhadap sesuatu sebagaimana mestinya sehingga apa yang diperoleh dan dimiliki akan selalu berkembang dan bertambah besar manfaat dan kebaikannya. Kalau sesuatu yang kita miliki membawa pengaruh negatif, maka kita berarti tidak memperoleh keberkahan yang di idamkan itu.

Namun, Alloh ﷻ tidak sembarangan memberikan keberkahan kepada manusia. Ternyata, Alloh ﷻ hanya memberi keberkahan itu kepada orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Janji Alloh ﷻ untuk memberikan keberkahan kepada orang yang beriman dan bertakwa dikemukakan dalam firman-Nya:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al'Araf : 96)

Apabila manusia, baik secara pribadi maupun kelompok atau masyarakat memperoleh keberkahan dari Alloh ﷻ, maka kehidupannya akan selalu berjalan dengan baik, Rezeki yang diperolehnya cukup, bahkan melimpah, sedang ilmu dan amalnya selalu memberi manfaat yang besar dalam kehidupan. Disinilah letak pentingnya bagi kita memahami apa sebenarnya keberkahan itu agar kita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya.

Dengan demikian, keberkahan kita peroleh bila apa yang ada pada kita memberi manfaat bagi banyak orang, sehingga kita tidak mau enak atau menikmatinya sendiri saja. Bila kita mau enak sendiri, itu berarti mengkhianati doa kita sendiri.

Siapa yang ingin hidupnya berkah?
Minta berkah itu ikhtiar mendekati Alloh ﷻ nya kuat.

Berkah pun harus diperhatikan halal dan thayyibnya.

Karena berkah itu bertambahnya kebaikan hidup kita.
Berkah itu bukan pada banyaknya tapi pada kebaikannya.

Jika kita punya harta yang banyak tapi malas sholat, lalai sholatnya, malas sholat sunnahnya. Itu tidak berkah.
Jadi kalau mau berkah perhatikan cara mencari hartanya tidak boleh menyakiti, tidak boleh ambil pinjaman riba apapun bentuknya. Jadi berkah akan terlihat jika kita sholat wajib tepat waktu, rajin Sholat sunnahnya, rajin sedekahnya, rajin dzikirnya, rajin tilawahnya. Dan anak-anak kita yang makan rezeki kita pun mudah sholatnya, mudah menghafal Al-Qur'an nya. Dan mudah beramal Sholeh mencontoh amal Sholeh orang tuanya.

✓ 9) Minta Dijauhkan Dari Bencana Tapi Merusak Alam

Menjaga kelestarian lingkungan hidup dan tidak melakukan kerusakan di dalamnya merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia. Karena itu, siapapun orangnya, melakukan kerusakan hidup dianggap sesuatu yang tidak baik sehingga orang munafik sekalipun tidak mau dituduh telah melakukan kerusakan di muka bumi ini meskipun mereka sebenarnya telah melakukan kerusakan, Alloh ﷻ berfirman:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12) }

"Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi:" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadarinya." (QS. Al-Baqarah: 11-12)

Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, kemarau panjang, angin puting beliung, serangan wabah penyakit dan sebagainya sering terjadi baik di negri kita maupun diberbagai belahan dunia lainnya. Hal itu jangan kita anggap sebagai peristiwa alam biasa, tapi pada hakikatnya ada kaitan dengan dosa yang dilakukan oleh manusia sehingga Alloh ﷻ berfirman:

فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ

"Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Alloh ﷻ sama sekali tidak hendak mendzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang mendzalimi diri mereka sendiri." (QS. Al Ankabut: 40)

Terjadinya berbagai bencana alam pada hakikatnya adalah untuk mengingatkan manusia agar menyadari kesalahannya sehingga mereka mau kembali ke jalan Alloh ﷻ  yang benar, Alloh ﷻ berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Alloh ﷻ menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar Rum : 41)

Di dalam ayat lain, Alloh ﷻ menegaskan pula hal ini sebagaimana firman-Nya:

لَيْسَ عَلَى الْاَعْمٰى حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْاَعْرَجِ حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْمَرِيْضِ حَرَجٌ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۚ وَمَنْ يَّتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا اَلِيْمًا 

"Tidak ada dosa atas orang-orang yang buta, atas orang-orang yang pincang, dan atas orang-orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Barangsiapa taat kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; tetapi barangsiapa berpaling, Dia akan mengazabnya dengan azab yang pedih." (QS. Al Fatih : 17)

Karena itu bila ada yang tidak mau taat kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya, ia berarti ia telah mengkhianati doanya sendiri, dalam satu hadits, Rasulullah ﷺ menyatakan:

"Semua umatku akan masuk Surga, kecuali yang tidak mau. Sahabat bertanya: "Siapa yang tidak mau ya Rasulullah ﷺ?" Beliau menjawab: Siapa yang taat kepadaku ia masuk surga dan siapa yang durhaka kepadaku, ia termasuk yang tidak mau." ( HR. Bukhari dari Abu Hurairah RA).

✓ 10) Minta Surga Tapi Tidak Mau Taat

Konsekuensi beriman kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya adalah mentaati-Nya. Mentaati berarti apa yang diperintah kita laksanakan dan apa yang dilarang kita tinggalkan, bila dalam hidup ini kita sudah menunjukkan ketaatan kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya, maka dijamin kita akan masuk ke dalam surga yang dijanjikan, Alloh ﷻ berfirman:

تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

"Itulah batas-batas (hukum) Alloh ﷻ. Barangsiapa taat kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung." (QS. An Nisa :13)

✓ 11) Minta Keluarga Sakinah Tapi Tidak Takwa

Dalam kehidupan ini, memiliki ketakwaan kepada Alloh ﷻ merupakan sesuatu yang amat penting, itu sebabnya para Nabi mengarahkan umatnya untuk bertakwa kepada Alloh ﷻ dan arahan takwa ini dilanjutkan oleh para khatib, mubaligh dan para ulama. Takwa dalam arti melaksanakan perintah Alloh ﷻ dan meninggalkan segala larangan-Nya dibutuhkan dalam berbagai keadaan, saat hidup dengan suasana yang menyenangkan maupun menyakitkan, saat harta berlimpah maupun kekurangan harta dan begitulah seterusnya.

Dalam kehidupan rumah tangga, yang kita inginkan adalah adanya sakinah atau ketenangan sehingga berbagai persoalan keluarga bisa dihadapi dengan tenang, karenanya inilah yang sering kita minta dalam doa, apalagi saat akad nikah dan resepsinya.

Pentingnya ketakwaan dalam rumah tangga ternyata tidak hanya saat menjalani kehidupan rumah tangga secara baik baik, saat menghadapi perceraian pun ketakwaan sangat diperlukan. Karenanya, dalam surat at-Thalaq yang membicarakan masalah perceraian disisipkan oleh Alloh ﷻ masalah takwa, maka diantara isyarat yang kita tangkap adalah bila dalam masalah perceraian saja seorang muslim harus menunjukkan ketakwaannya, apalagi saat mau menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga.

Karena itu, bila suami istri dan seluruh insan keluarga tidak menunjukkan ketakwaan, padahal keluarga yang sakinah selalu dimintanya, maka itu sama saja dengan orang yang mengkhianati doa sendiri.

Dengan demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa setiap kita harus memiliki sikap dan perilaku yang sejalan dengan apa yang kita minta dalam doa, sehingga kita tidak termasuk kedalam kelompok orang yang mengkhianati doa sendiri.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Michi, apa tips supaya tidak mudah ghibah?

🌸Jawab:
1) Ingat Alloh ﷻ disetiap saat kita akan beramal Sholih atau mau beramal salah. Alloh ﷻ akan mintakan pertanggungjawaban apapun yang kita katakan.

2) Berghibah akan memakan bangkai atau daging saudara kita di akhirat nanti, maukah kita diminta memakan daging saudara kita, saya yakin kalau kita bayangkan sangat jijik sekali manusia makan manusia.

3) Perbuatlah sibuk untuk urusan kebaikan, ingatlah Alloh ﷻ berfirman Alloh ﷻ menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah, maka perbaiki ibadah kita, tambah ibadah Sunnah kita hingga Alloh ﷻ memberikan kita kesibukan ibadah yang membuat kita lupa aib manusia lain.

4) Coba sholat yang khusyuk, tilawahnya lebih dari 1 juz hingga Alloh ﷻ jaga lagi diri kita, untuk introspeksi diri yang sejujurnya, apakah dia lebih buruk dari diri kita, bisa jadi aib kita lebih banyak.

5) Motivasilah diri kita untuk ibadah lebih baik, untuk beramal Sholih lebih banyak, juga perbanyak istighfar, InSyaaAllah Alloh ﷻ akan menjaga kita.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Bunda Khansa ~ Bekasi
Ustadzah, bagaimana caranya bersahabat dengan hati kita agar kita benar-benar bisa ikhlas melakukan kebaikan yang tidak dianggap atau kebaikan kita tidak ada apresiasinya justru disalah-salahkan terus. 
Terimakasih.

🌸Jawab: 
1) Bunda Khansa yang sabar ya, sabar tidak pernah ada batasnya, sampai maut menjemput kita, jadikan sabar menjadi akhlak dalam diri. Karena kata Al-Qur'an fashobrun jamiil sabar yang indah.

Tanpa keluh kesah di medsos, tanpa ingin dinilai baik dari siapapun, cukup Alloh ﷻ tempat kita bertawakal.

2) Lakukan kebaikan semua Lillah, lakukan koordinasi dengan komunikasi yang baik juga, coba menurunkan ego kita maaf maksudnya standar kesempurnaan dalam beramal Sholih kita turunkan dikit, karena bisa jadi bunda sudah baik dalam beramal hanya komunikasinya kadang Miss sama teman-teman. Hingga teman-teman tidak paham atau gagal fokus, atau teman-teman tidak bisa menangkap maksud baik kita. Kalau sesama muslim kata Al-Qur'an idfa'billatii hiya ahasan wajadilhum billatii hiya Ahsan berkatalah yang baik, santun walau kita disakiti.

3) Belajar, berlatih menguasai emotional question, latih diri kita tidak mudah tersinggung, marah dan sebagainya, ini juga ada kaitannya melatih sabar kita, bagaimana melatih sabar yang baik, lakukan terapi shoum Senin Kamis, atau shoum Daud, atau tilawah yang banyak juz nya, InSyaaAllah akhlak sabar itu akan tumbuh dalam diri.

4) Ikhlas itu kita hanya fokus sama amal Sholih kita, walau kita disakiti diri kita, walau kita kesal tidak dihargai, maka mintalah sama Alloh ﷻ hati yang tenang agar siapapun yang mentausyiah kita, kita mudah menerima, anggap saja semua yang protes kinerja kita, mereka sedang mentausyiah kita, jika kita sabar nanti Alloh ﷻ akan bantu masalahnya.
Aamiin

5) Ingat kalimat doa iftitah kita... Innaa sholatii wa nusukiii wamahyaya wamamati Lillahi Rabbil 'alamiin.  Sesungguhnya ibadahku, sholatku, hidup dan matiku hanya karena Alloh ﷻ.

Amal apapun kalau karena Alloh ﷻ kita tidak marah jika tidak dihargai, cukup berdoa ya Rabb damaikan hati ini dengan indahnya cinta.

Orang-orang yang beramal Sholeh karena Alloh ﷻ InSyaaAllah mau berdamai dengan kondisi apapun walau pahit, dan tidak menyenangkan.

Karena kata Alloh ﷻ Wallahu ya'lamuu wa antum lata'lamuu... Kata Alloh ﷻ kamu tidak tahu, Akulah yang tahu atas segala hal.

Bisa jadi menurut kita tidak baik tapi menurut Alloh ﷻ baik, InSyaaAllah akan mendatangkan keberkahan Aamiin.

Semangat belajar ya slow tapi pasti ya bunda Khansa.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Makin semangat ya kita berdoa, kita menghamba hanya kepada Alloh ﷻ, kita berharap juga hanya kepada Alloh ﷻ.

Sebaik-baik doa dengan menggunakan adab yang baik, dengan tawakal yang indah dan juga dengan sabar yang indah.

Semoga Alloh ﷻ menjadikan kita hamba yang Istiqomah dan tawadhu dalam berdoa.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar