Kamis, 29 September 2022

KETIKA IDENTITAS REMAJA TERGERUS SEKULERISME

 


OLeH: Ustadzah Tely Herliyani

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 KETIKA IDENTITAS REMAJA TERGERUS SEKULERISME

A'udzubillahiminasysyaitoonirrojiim

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamualaikum warohmatullah wabaarokatuh. 

Innal hamda lillaah nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa na’uudzu billahi min suruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah. Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.

Alhamdulillahilladzi arsala rosulahu bil huda wadinilhaq luyudzhirohu 'alaaddinikulli wakafa billahi syahida.

Asyhadu alla ilaha ilallah wahdahu lasyarikalawa asyhaduanna muhammadan 'abduhu warosuluhu alladzi la nabiya ba'da. 

Robbishohlisodri wayassirli amri wahlul'uqdatammillisanii yafqohu qouli 'ammaba'du.

Dunia anak muda sedang tidak baik-baik saja. Berbagai fenomena saat ini membuat miris banyak orang. Di satu sisi, viral acara Citayam Fashion Week (CFW) yang kemudian meluas bagaikan virus ke kota-kota lain. Di sisi lain, duka menyelimuti atas meninggalnya seorang bocah 11 tahun yang depresi akibat dirundung teman-temannya yang memaksa korban menyetubuhi seekor kucing.

◾Potret Buram Generasi

Generasi seyogianya menjadi kebanggaan bangsa. Mereka adalah calon pemimpin masa depan negara. Sayangnya, banyak yang tidak berperilaku mencerminkan kebaikan. Sebagian kalangan mungkin mengapresiasi CFW karena dianggap sebagai bentuk kreativitas pemuda. Hanya saja, ternyata itu adalah kreativitas tanpa batas. 

Di sana, banyak anak muda usia sekolah. Mereka main di jalanan pada malam hari sambil menggandeng gebetan, membeli pakaian dan aksesoris hanya untuk hura-hura, ataupun melakukan “fashion show” di jalanan yang mengganggu hak pengguna jalan. Mirisnya, mereka bergembira seakan tidak ada masalah dan beban kehidupan.

Seluruh aktivitas dalam balutan “kreativitas” tersebut menyihir mereka untuk tidak peduli orang lain maupun kondisi sekitar. Mereka hanya berpikir untuk hidup “fun” dan demi memenuhi naluri eksistensi diri. Mereka terjebak dalam pola hidup hedonisme.

Tidak hanya hedonisme, kehidupan serba bebas juga membayangi pertumbuhan generasi. Munculnya aksi perundungan yang ekstrem pada kasus meninggalnya bocah 11 tahun tadi memperlihatkan ada masalah dalam pemahaman mereka. Anak-anak usia sekolah dasar bisa berpikir melakukan hal semacam itu. Tidak mungkin jika belum pernah mendapat info sebelumnya.

Selain itu, mereka bisa saja telah menjadi korban peredaran video porno yang beredar di media sosial. Mereka pun bisa jadi merupakan korban perundungan sebelumnya. Mengingat usia yang masih belia, membuat banyak orang bertanya, bagaimana pola asuh dan pendidikan mereka? Apakah mereka tidak memahami bahwa perbuatan itu salah?

 ◾Generasi Dalam Intaian

Berbagai masalah yang menimpa generasi bukanlah hal kebetulan. Peristiwa ini adalah hasil dari racun “fun, fashion, music” yang sudah lama didengungkan. Melalui tiga cara itu, mereka digiring untuk memikirkan kebahagiaan dunia saja tanpa sedikit pun berpikir dengan persiapan hidup setelah kematian.

Potensi mereka telah dibajak, kemudian dirusak dengan racun sekularisme, liberalisme, hedonisme, dan pola hidup kapitalistik. Sekularisme membuat mereka jauh dari agamanya. Liberalisme mengeluarkan mereka dari batasan berperilaku. Hedonisme membuat mereka terlena dengan dunia fana. Sedangkan pola hidup kapitalistik melahirkan generasi yang memandang kebahagiaan sebatas materi.

Kejadian ini seharusnya mendapat perhatian lebih. Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab atas rakyatnya, penguasa berkewajiban untuk segera mengevaluasi kondisi generasi saat ini. Bukan malah mengapresiasi dan memfasilitasi, apalagi sekadar memberikan pernyataan normatif.

Islam mengharamkan seorang pemimpin yang mendukung kemaksiatan. Mengapa dikatakan maksiat? Tersebab aktivitas dalam ajang CFW dan perundungan anak tadi bertentangan dengan syariat. Laki-laki dan perempuan bercampur baur, membuka aurat, tabaruj, berpacaran, berlenggak-lenggok bak model, bahkan lupa akan kewajiban sholat.

Seorang pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas semua ini. Mengapa mereka justru mendukung aktivitas yang mengikuti orang Barat? Mengapa mereka tidak melarang dan mengembalikan para generasi ke jalan yang benar, yaitu Islam?

◾Perlu Mengambil Peran

Islam meletakkan tanggung jawab mendidik generasi tidak hanya pada orang tua, melainkan juga pada masyarakat dan negara. Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan arah pandang pendidikan yang benar. Dengan mengevaluasi sistem pendidikan sekarang, negara seyogianya memahami bahwa pendidikan saat ini ada yang salah dan kurang.

Sistem pendidikan yang terfokus pada materi membuat kita lupa bahwa generasi butuh bimbingan agama untuk membentuk kepribadiannya (pola pikir dan sikapnya). Jadi, penting sekali menciptakan sistem pendidikan yang berlandaskan Islam yang bertujuan membentuk kepribadian Islam.

Negara juga berkewajiban menyaring segala informasi yang dapat merusak generasi, seperti segala konten porno, ataupun tayangan berbau liberal dan hedonis yang sering menjauhkan generasi dari jalan yang semestinya.

Di samping itu, masyarakat yang kondusif juga diperlukan untuk menjaga pertumbuhan generasi. Jika ada penyelewengan atau tindakan yang melanggar syarak, masyarakat bisa langsung melakukan amar makruf nahi mungkar. 

Dengan berjalannya seluruh fungsi ini, serta mengembalikan sandaran hanya pada Islam, generasi akan selamat dari cengkeraman dunia fana.

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu). Maka, ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,
 
Luar biasa memang zaman sekarang pengaruhnya. Anak dan remaja sudah kebablasan pergaulan dan cara pikirnya. Miris sekali generasi bangsa ini.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya..., sangat miris memang memperhatikan kondisi hari ini. Bukan hanya dari sisi generasi tapi dari sisi penguasa pun yang tidak peduli dengan rakyatnya. Kasus Citayam itu, gubernur nya alih-alih melarang, malah ikut-ikutan dan sekarang menjamur menular ke kota-kota lainnya.

Kondisi sudah separah ini, banyak ulama yang ingin memperbaiki tapi malah di persekusi.

🌷Njih bunda, berat sekarang tantangannya dalam pengasuhan juga jangan sampai orang tua terlena dan salah dalam mendidik dan mencarikan tempat pendidikan sehingga tidak salah dalam pergaulan yang sudah di luar batas ini apalagi di kota-kota besar yang sangat mudah sekali akses dan pengaruhnya.

🔷Benar sekali.

🌷Kenapa njih bund, kalau hal seperti itu mudah dan cepat menularnya ke kota-kota lain?

🔷Hari ini memang sasaran orang kafir adalah penghancuran perempuan dan generasi. Lewat food, fun and fashion. Sekarang ditambah lagi dengan media. Strategi mereka menghancurkan Islam menggunakan kaum muslimin sendiri dengan  merusak pemikiran-pemikiran kaum muslimin. Mereka tidak berani melawan kita secara fisik. Karena mereka yakin dengan ruh jihad yang ada pada diri kaum muslimin, mereka pasti kalah.

Itulah metode yang mereka lakukan untuk merusak Islam dan kaum muslimin.

🌷Bagaimana bund bisa mengantisipasinya terutama anak kita agar tidak mudah terjerumus dan mengikuti trend-trend tersebut?

🔷Orang tua, terutama ibu memang harus kerja bakti jadinya.

Sebagai hamba Alloh ﷻ, kita harus menunaikan semua yang Alloh ﷻ wajibkan. Sholat, shaum, termasuk menuntut ilmu dan amar makruf nahi mungkar. Sebagai seorang istri kita harus taat kepada suami. Sebagai ibu, kita harus membentengi generasi, mendidiknya menjadi generasi harapan ummat dan pejuang Islam. Sebagai bagian dari masyarakat, wajib merubah kondisi yang ada.

Semua peran itu harus kita jalankan selaras. Karena tanpa Islam, kita tidak akan bisa berharap bisa ideal menjalankan semua peran itu khususnya pendidikan terhadap anak.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Pesan saya, kita tidak boleh surut dalam perjuangan perubahan. Karena kalau kita diam, keadaannya akan semakin parah.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•┈•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar