Kamis, 29 September 2022

MEKANISME PERTAHANAN EGO

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah,  S.Psi

•┈•◎❀★❀◎•┈•t
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 MEKANISME PERTAHANAN EGO

السلام عليكم و رحمة الله وبركاتة

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala karena hidayah dan limpahan karunia-Nya kita semua dapat berkumpul di room aula BS Perindu Surga yang kita cintai ini.
Tidak lupa juga untuk memberikan sholawat beserta salam kepada Nabi dan Rasul kita, Muhammad sallallahu alaihi wasallam

Tema kita malam ini adalah Defense Mekanisme atau Mekanisme Pertahanan Ego.

Pada kenal tidak ini?

Tadi sudah didahului oleh kak Han tentang ego ya.

Ego yang seperti mana sih ....??

Akhwati fillah yang dirahmati Alloh ﷻ...

Setiap kita pasti punya ego atau citra diri. Kadang diri kita terluka oleh ulah orang-orang di sekitar kita yang tidak mungkin kita hindari. Sebagai makhluk sosial, tentu kita berhubungan dengan banyak manusia. Dalam berhubungan itu kadang terjadi singgungan. Ketika kita bersinggungan dengan orang lain, maka secara sadar maupun tidak sadar kita melakukan pembelaan diri.
Pembelaan diri itu dalam rangka mempertahankan ego atau citra diri.

Mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan untuk mempertahankan citra diri.

Defense mechanism adalah serangkaian mekanisme pertahanan ego untuk mengatasi rasa cemas atau perasaan tidak nyaman yang sedang dirasakan oleh seseorang. Sifat dari defense mechanism adalah tidak sadar dan terjadi secara otomatis dari dalam diri. Sehingga, kita tidak bisa mengatur akan menggunakan mekanisme yang mana.

Setiap orang pasti memiliki mekanisme pertahanan egonya tersendiri yang dipengaruhi dari pengalamannya ketika bertumbuh dewasa.

Apa saja mekanisme pertahanan ego yang biasa dilakukan oleh orang-orang. Bisa jadi kita pun pernah melakukannya: 

🔸1. Denial (penyangkalan)

Denial (penyangkalan) mungkin menjadi mekanisme pertahanan ego yang paling sering dilakukan oleh manusia. Ketika kita melakukan perbuatan buruk dan ketahuan, kita bakal berusaha menyangkal perbuatan tersebut.

Penyangkalan ini berfungsi untuk melindungi ego pribadi kita dari hal-hal yang tidak bisa kita atasi. Ketika melakukan penyangkalan kita berusaha terhindar dari rasa sakit, penolakan, hingga kecemasan berlanjut yang mungkin akan kita dapatkan apabila berkata jujur.

🔸2. Displacement (pemindahan)

Apakah kamu pernah mengalami hari yang buruk, lantas kamu menuangkan emosi dan kemarahanmu kepada keluarga atau temanmu? Apabila kamu sering melakukan ini maka kamu memiliki mekanisme pertahanan ego berupa displacement (pemindahan).

Sesuai namanya, displacement berusaha memindahkan perasaan negatif yang mengancam kepada hal-hal yang kurang mengancam. Alih-alih mengungkapkan kemarahan kepada objek yang bersangkutan, kita malah menyerang hal lain yang terasa kurang mengancam.

🔸3. Repression (represi)

Repression (represi) juga merupakan mekanisme pertahanan ego yang tanpa disadari sering dimiliki seseorang. Ketika seseorang mengalami pengalaman menyakitkan, tanpa sadar ia berusaha untuk menyembunyikan kenyataan tersebut. Padahal, memori tersebut selalu berada dalam ingatannya.

Misalnya, seseorang mengalami pengalaman buruk dalam hubungan asmara namun ia tidak ingin menerima kenyataan tersebut. Akhirnya, ia menjadi sulit untuk menjalani hubungan baru di kemudian hari.

🔸4. Sublimation (sublimasi)

Sublimasi adalah bentuk mekanisme pertahanan ego yang menunjukkan proses kedewasaan. Ia mengubah hal buruk yang ia miliki menjadi hal yang lebih bermanfaat dan dapat diterima orang lain. 

Misalnya, seseorang sadar bahwa ia memiliki emosi tinggi. Oleh karena itu ia melampiaskan emosinya tersebut dengan berlatih bela diri.

🔸5. Projection (proyeksi)

Projection (proyeksi) juga tanpa sadar sering dilakukan seseorang sebagai mekanisme pertahanan egonya. Strategi ini berusaha melibatkan perasaan atau pemikiran kita sendiri terhadap perasaan atau pemikiran orang lain.

Misalnya, ketika kita membenci seseorang, kita akan melakukan proyeksi bahwa orang tersebut juga membenci kita. Proyeksi ini bekerja dengan mengekspresikan keinginan atau dorongan hati kita, namun dengan cara yang tidak dikenali oleh ego untuk mengurangi kecemasan.

🔸6. Rationalization (rasionalisasi)

Rasionalization (rasionalisasi) adalah mekanisme pertahanan dengan menjelaskan perilaku atau perasaan yang tidak dapat diterima secara rasional untuk menghindari alasan sebenarnya untuk perilaku tersebut.

Misalnya, seseorang yang ditolak kencan akan mengatakan pada orang-orang bahwa ia tidak tertarik dengan pasangan kencannya tersebut. Rasionalisasi ini dilakukan untuk melindungi harga dirinya yang ditolak.

🔸7. Intellectualization (intelektualisasi)

Intellectualization (intelektualisasi) adalah mekanisme pertahanan yang berusaha menghindari kecemasan dengan melakukan cara-cara yang lebih intelektual. Mekanisme ini memungkinkan kita untuk terhindar dari stres akan situasi dan lebih berfokus kepada penyelesaian secara intelek.

Sebagai contoh, seseorang yang didiagnosis menderita suatu penyakit akan berusaha mencari berbagai informasi terkait penyakitnya dan cara-cara menyembuhkannya. Hal ini dilakukan untuk terhindar dari perasaan cemas dan stres akibat penyakitnya.

Sesungguhnya masih banyak lagi bentuk mekanisme pertahanan ego yang dimiliki tiap manusia. Namun, 7 bentuk ini merupakan bentuk mekanisme pertahanan ego yang paling umum. Lantas dari 7 tersebut, mana yang paling sering kita terapkan untuk melindungi diri kita dari luka jiwa?

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah...

Bunda, sebenarnya defence mechanism ini cenderung positif atau negatif ya, dalam proses healing dari luka jiwa kita itu, Bunda? 

Terima kasih.

🌸Jawab:
Defence mechanism itu sebuah proses wajar dari diri untuk mempertahankan diri. 
Misal ketika kita dipukul, otomatis kita akan menangkis atau menghindar. 

Kali ini yang dipukul adalah jiwa maka kemudian serta merta jiwa membentuk pertahanan diri. Yang menyebabkan positif atau negatif adalah cara kita mempertahankan diri. Jika kita pilih displacement, mungkin ada orang lain yang terluka padahal bukan dia yang menyebabkan kita sakit. Maka pilihlah sublimasi yang bisa membuat kita meng-upgrade kemampuan diri. 

🔹Nah ini, Bun, cenderung kan yang dipilih displacement, beraaat sekali untuk trust people lagi, karena biasanya jiwa yang terluka itu kehilangan kepercayaan, baik ke diri sendiri, terlebih ke orang lain. 

How, bun, how to make some sublimation for doing right things?

🌸Displacement itu malah jadi cenderung menyakiti ego orang lain. 
Cara mengalihkannya adalah dengan sublimasi. 
Pilih hobby yang bisa untuk menyalurkan tenaga atau emosi.

🔹Iya juga sih, Bun, belum tentu orang lain ini memahami luka jiwa yang kita alami. 

Sublimasi ini yang harus susah payah dibangun ya, Bun, untuk diri kita juga bukan, untuk masa depan yang jauh lebih baik lagi bukan, Bun? 

🌸Benar sekali, Mba.
Meningkatkan citra dan potensi diri kadang memang harus didahului dengan lukanya ego.

🔹MasyaAllah, baik, Bunda.
Terima kasih motivasinya.

#bundaselalukeren

0️⃣2️⃣ Evi ~ Jakarta 
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh,

1. Bagaimana cara kita merubah ego kita saat kita disakiti orang lain tanpa menyakiti hati orang terdekat kita, terkadang keegoan kita yang ditumpahkan tidak terkontrol atau di luar kendali?

2. Apa tips-tips mengatasi ego anak yang susah ditebak?

Terima kasih untuk jawabannya.

🌸 Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

1. Ego tidak usah dirubah ya. Karena ego adalah citra diri.

Yang diubah adalah bagaimana kita memilih tindakan ketika jiwa kita terluka. Pilih seminimal mungkin yang membuat orang tersakiti.

2. Ego anak bukan susah ditebak kalau kita pahami mereka dengan baik.
Yang susah ditebak adalah perpindahan emosi mereka. Mood swing mereka. Maka pandai-pandai lah kita bisa membentuk emosi atau mood anak.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Nining ~ Sukoharjo 
Kalau kita dihadapkan terhadap dua pilihan, terus kita lebih milih menuruti apa yang diinginkan oleh si pembuat pilihan, cuma pengen agar tidak terjadi pertengkaran yang hebat dan tidak terjadi permusuhan, apa itu juga termasuk ego, Bun?

🌸Jawab:
Itu termasuk dalam salah satu defence mechanism
Melindungi orang agar tidak saling melukai
Masalahnya adalah setahan apa kita mampu terus menuruti maunya orang lain?
Jangan-jangan nanti malah jadi seperti api dalam sekam. Kapan-kapan bisa meledak.

🔹Terima kasih banyak atas jawabannya Bun.

Terus sebaiknya bagaimana, Bun...?

🌸Diskusi. Bicarakan sebaik-baiknya
Cari jalan tengah agar tidak ada yang terluka.

🔹Tapi udah tidak ada pilihan selain mengalah, Bun...

🌸 Sampai kapan tahan untuk terus mengalah?

🔹Saya juga tidak tahu sampai kapan, Bun.
Sekarang hanya bisa pasrah kepada Alloh ﷻ saja yang memberi masalah ini.

Minta doanya ya Bun
Suwun...

🌸 Aamiin
Semoga Alloh ﷻ memudahkan urusan Mba Nining.

🔹Soalnya sudah tidak bisa diajak diskusi lagi, Bun.

Aamiin...aamiin...
Terimakasih banyak ya, Bun...

0️⃣4️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Bund, bagaimana jika pasangan sudah mengalah dan bahkan mengabaikan dengan egonya sendiri, tapi tetap saja dibilang masih egois dan masih saja menyakiti. 

Apakah memang ego itu harus dibuang dan dihilangkan jika tidak bisa dalam memanajemen ego itu sendiri?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

Masalahnya ada di orang lain tersebut.
Kenapa dia masih bilang egois ?
Perlu pihak ke-3 untuk menengahi keduanya.

🔹Siapa pihak ke-3 nya, Bund?

Sama-sama egonya.
Sama-sama ngalahnya.
Sama-sama tidak mau nyakitin.

Tapi secara tidak langsung nyakitin juga. Bagaimana ya?

🌸 Bisa orang tua, saudara, psikolog.

🔹Jadi ego itu tidak bisa hilang njih bund? Tapi bisa di kurangi dan di manajement lagi?

🌸Benar sekali.

🔹Baik, Bund.

0️⃣5️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Nda, apakah repression juga termasuk tekanan dari memori pahit masa lalu?

Singkat cerita ketika adek saya pernah jadi korban bullying, di sekolah, diledekin karena seragamku biru bilang bukan putih.

Nah sekarang tuh, seperti selalu ada rasa cemas ke anakku, takutnya
anakku juga akan ngalamin hal yang sama.

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

Bisa jadi, Mba.
Dia punya pengalaman yang buruk dimasa lalu kemudian pengalaman itu ingin ditekan sedalam mungkin ke alam bawah sadar. Namun suatu ketika tekanan itu bisa muncul kembali dan mempengaruhi pikiran sadarnya. Maka sembuhkan dulu diri sendiri. Berdamai dengan masa lalu dan kembali menatap masa depan. Dan terus berdoa semoga tidak terjadi di anak-anak kita.

🔹inshaallah, Nda 

Kebahagiaan dan kekuatan sejati akan kita dapatkan jika kita terbebas dari rasa khawatir berlebihan ya, Nda.

Jazakallahu khair, Nda, ilmunya.

0️⃣6️⃣ Nunung ~ Subang
Bismillah...

Ciri seseorang sudah berdamai dengan masa lalu itu seperti apa?

🌸Jawab:
Tidak lagi menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi saat ini.

Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan pikiran jernih
Memandang masa depan dengan lebih ceria.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Defence Mechanism sangat dibutuhkan semua orang untuk meredakan stres sementara. Tidak hanya berpengaruh negatif, defence mechanism juga berdampak positif. Perlu diingat untuk tidak berlebihan dalam menggunakan mekanisme pertahanan diri karena segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif
Semoga kita selalu dalam lindungan Alloh ﷻ sehingga mampu mempertahankan diri dengan cara yang tepat.

Wallahu a’lam bishawab



Tidak ada komentar:

Posting Komentar