Kamis, 29 September 2022

HIPNOTIS DAN TENAGA DALAM

 


OLeH: Ustadz Akhyar Al Banjary, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 HIPNOTIS DAN TENAGA DALAM

Bismillah...
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi Alloh ﷻ.
Shalawat dan salam senantiasa kita kirimkan ke Nabi Muhammad ﷺ.

Jamaah sekalian, para perindu surga yang dirahmati Alloh ﷻ, semoga para pengurusnya diberkahi dan Alloh ﷻ berikan kebaikan keberkahan dan dilapangkan rezekinya dan diberikan kesehatan oleh Alloh ﷻ.

Mohon maklum kalau ada suara ribut karena ini dipinggir jalan, InsyaAlloh materi hari ini tentang hipnotis dan tenaga dalam, dalam Islam.

Pada saat ini sedang booming ya, sedang viral tentang perdukunan yang dibongkar oleh saudara kita Pesulap Merah, tentang adanya perdukunan yang menggunakan trik-trik sulap, dan kalau kita lihat juga ada di sana tenaga dalam.

Nah, kita akan bahas hal-hal yang berkaitan dengan hipnotis dan tenaga dalam ini. Melihat dari fenomena ini, kita memang cukup khawatir dengan adanya perdukunan, dan perdukunan itu memang juga menggunakan selain trik sulap juga menggunakan hipnotis dan tenaga dalam. Ini saling berkaitan sebetulnya, tenaga dalam sendiri, mereka juga melibatkan ilmu hipnotis disitu, dan perdukunan juga menggunakan hipnotis dan tenaga dalam.

Kita berikan apresiasi saudara kita yang membongkar perdukunan, karena trik-trik sulapnya yang berkedok agama, namun kita juga harus perhatian dengan beliau juga mengakui bahwa beliau adalah praktisi hipnotis dan tenaga dalam.

Dan ini juga kita peduli pada beliau, kita khawatir hipnotis dan tenaga dalam ini dianggap benar dalam Islam atau dibenarkan, karena kita juga harus meluruskan hal seperti ini, karena hipnotis dan tenaga dalam ini sama-sama berbahaya, meskipun ada orang-orang yang mengemasnya dengan kedok agama, berkedok syar'i.

Hipnotis bahkan sudah masuk dalam dunia pengobatan medis. Menggunakan hipnotis untuk melakukan operasi, sunat dan lain-lain. Dan apakah hipnotis ini dibolehkan dalam Islam, kita akan membahasnya, mudah-mudahan bisa dibaca dengan baik ya, disimak dengan baik ya, sehingga tidak ada pemahaman yang timpang nantinya, tentang hipnotis dan tenaga dalam ini.

◾Mengenai tenaga dalam, mungkin kita akan berpikir ya, bahwa tenaga dalam ini dilarang menurut Islam, karena memang tenaga dalam itu tidak diajarkan dalam Islam meskipun para praktisi tenaga dalam, mereka membaca Al-Qur'an atau kalimat-kalimat Alloh ﷻ, dzikir-dzikir dalam prakteknya, sebelum mereka melakukan tenaga dalam atau saat mereka melakukan tenaga dalam, dia membaca Al-Qur'an, tetap itu hal yang dilarang.

Kenapa? Karena jika itu bisa dilakukan dalam Islam, menggunakan Al-Qur'an, maka Rasulullah ﷺ pastilah dia lebih sakti daripada Avatar yang bisa mengendalikan air angin api dan juga bumi. Tentu lebih sakti daripada itu dan ketika berperang dia tidak perlu menggunakan baju besi, tidak perlu menggunakan banyak pasukan, cukup dengan menggunakan tenaga dalam atau ilmu kekebalan.

Tidak ada sejarahnya dalam Islam bahwa penggunaan Al-Qur'an, dzikir-dzikir itu untuk kebal, untuk kuat, untuk sakti, untuk tenaga dalam, karena itu tidak dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan ibadah yang tidak dicontohkan tidak boleh kita lakukan, lain halnya membaca Al-Qur'an untuk perlindungan atau untuk mengusir syaitan, untuk ruqyah ini dicontohkan, maka boleh untuk kita lakukan.

Lalu bagaimana baca Al-Qur'an untuk kebal, untuk kuat, untuk sakti, untuk tenaga dalam? Ya tidak dicontohkan. Jika terjadi itu istidjroj atau bantuan-bantuan syaitan. Terjadi atas izin Alloh ﷻ tapi tidak atas ridhonya Alloh ﷻ.

Itulah sihir, terjadi atas izin Alloh ﷻ tapi tidak atas ridhonya Alloh ﷻ. Disini harus kita pahami ya tentang tenaga dalam itu dan kadang diajarkan tenaga dalam ini disertai dengan perintah-perintah untuk menjauhi maksiat. Ada nasihat seperti itu disebuah apakah itu padepokan atau perkumpulan itu hanya kedok, dibungkus kesan agar dia baik dan Islami.

Lalu bagaimana dengan hipnotis? Mengapa dia dilarang dalam Islam? Kita akan bahas disini.

◼️Kalau tenaga dalam yang berasal dari mantera, ritual dan lain-lain adalah sesat dan salah, pertanyaan saya adalah "Bagaimana dengan tenaga dalam, yang mensyaratkan pelakunya untuk taat kepada Alloh ﷻ dan menjauhi maksiat?"

Tetap tidak boleh, karena itu hanya kedok, dan sesungguhnya ketaatan atau ibadah dan usahanya menjauhi maksiat bukan karena Alloh ﷻ. Tapi karena mempertahankan ilmu yang datangnya dari bantuan setan dari kalangan jin. 

Kalau ada yang bertanya lagi, "Bukankah setiap manusia secara alami memiliki dan memancarkan gelombang elektromagnetik tubuh, mengapa ini dianggap sesat dan salah menurut Islam, bukankah jika kita memanfaatkan energi ini berarti memanfaatkan apa yang sudah diberikan Alloh ﷻ?" 
Ya... Manusia memang memiliki pancaran energi elektromagnetik tubuh secara alami, tetapi biarkanlah energi itu mengalir apa adanya, tanpa direkayasa, jika energi magnetik tubuh ini direkayasa, diolah, dihimpun dan divisualisasikan, inilah yang akan menjadi kekuatan sihir, dan setan akan masuk ke dalamnya. Ini bisa kita kiaskan, jika kita memakan buah anggur dalam bentuk aslinya, tanpa direkayasa, tanpa difermentasi maka buah anggur itu halal.

Namun jika sudah direkayasa dan difermentasi buah anggur itu akan menjadi khamar yang memabukkan dan hukumnya haram. Begitu pula dengan energi tubuh yang direkayasa, di latih, dihimpun, divisualisasikan akan menjadi kekuatan yang namanya sihir dan itu hukumnya haram, bahkan syirik.

Hal itu sesuai dengan perkataan, Ibnul qoyyim Aljauziyah dalam kitabnya, bahwa sihir adalah perpaduan antara energi alam dan roh-roh jahat (jin).

◼️Sehingga dapat disimpulkan:

~ Semua energi metafisika apapun sebutannya ( Tenaga dalam, prana, chi, ki, mana, nur, aura dan lain-lain adalah menjadi sebab kendaraan setan untuk menciptakan sihir).

~ Dari pengakuan praktisi tenaga dalam yang telah bertaubat, bahwa energi tenaga dalam ini bisa dirasakan, getarannya, rasanya, setiap orang bisa merasakan dengan teknik tertentu.

~ Jadi semua orang yang mempraktikkan, melatih energi tenaga dalamnya, pada hakikatnya sedang mengumpulkan energi kekuatan sihir di dalam tubuhnya, karena bangsa jin bisa masuk melalui latihan ini. Termasuk yang ada pada praktek meditasi dalam yoga, ritual pernafasan dalam tenaga dalam yang mengadopsi dari ritual ibadah orang kafir. 

~ Kenapa sihir? ya! Karena pada akhirnya energi ini bisa divisualisasikan untuk berbagai keperluan yang melanggar batas syariat. Bisa digunakan untuk bertelepati mempengaruhi pikiran orang lain, bisa untuk mengirimkan visualisasi penyerangan secara goib, menciptakan aneka bentuk perwujudan goib, seperti harimau, singa, dan lain-lain. Bisa untuk dialirkan menjadi kekebalan tubuh, bisa digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar jatuh cinta (pelet), bisa digunakan untuk menembus dimensi alam gaib, alam jin, siluman dan lain-lain. Pertanyaannya, adakah dalam syariat agama kita di dalam Al-Qur'an ataupun hadits yang mengajarkan hal-hal tersebut? Tidak ada! Maka sudah jelas semua itu permainan setan jenis jin.

~ Dalam tenaga dalam juga ada ritual dari pernafasan hingga dzikir-dzikir dengan ayat Al Qur’an. Jika tujuannya untuk kebal, untuk kuat, untuk sakti, dan lain-lain, maka itu sihir, kecuali untuk perlindungan, pengobatan, dan mengusir setan. Wallahu a’lam bishawab.

Kemudian kita bahas HIPNOTIS.

◼️Hipnotis memiliki beberapa point yang menyebabkannya di larang dalam Islam :

1. Tidak adanya sandaran kepada Alloh ﷻ.

2. Selaraskan pikiran dengan alam, maka alam akan merespon atau mengabulkan apa yang di pikirkan. Alam adalah Tuhannya.

3. Manusia menjadi Tuhan kecil, penentu segala yang dia mau, menafikkan takdir dan kuasa Alloh ﷻ.

4. Hasil akhir bukan taqwa malah sebaliknya.

5. Hipno termasuk penyimpangan akidah karena menganggap tuhan semua agama sama, jadi Tuhan itu banyak. Dan lihatlah dari hulu ke hilir, ilmu ini tidak muncul dari Islam, banyak diajarkan oleh trainernya yang non muslim, bahkan bertentangan dengan anjuran Alloh ﷻ dalam Al Qur’an. 

6. Masalah urusan pengabulan doa masuk wilayah ubudiah menjadi Hak prerogatifnya Alloh ﷻ bukan manusia atau akal manusia.

7. NAM (New Age movement/Aliran hipnotos Gaya Baru, ada bukunya), juga Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan cabang anak turunannya adalah masalah spiritual bukan lagi masalah psikologi jadi tujuan utama menggiring umat jauh dari Rahmat Alloh ﷻ.

◼️Lantas, apakah hipnotis ini jenis sihir atau bukan? Meskipun hipnotis berusaha diilmiahkan. Namun dalam kitab As-Sihr fi Dhau’ al-Qur’an wa as-Sunnah, Dr. Ibrahim Kamal Adham menulis bahwa ada jenis sihir yang disebut dengan Sihir Sugesti, yaitu sihir yang memakai kata-kata yang dapat mempengaruhi melebihi pengaruh benda atau materi. Tapi ini tidak lebih dari apa yang disebut dalam hadits, “Sesungguhnya diantara penjelasan itu ada yang dapat memukau.” Artinya, kata-kata yang disusun dengan baik dan teratur sesuai dengan kaidah bahasa dan kaidah sastra kemudian disampaikan mengikuti kaidah retorika, membuat pendengar tertarik dan perpesona (baca : tersihir). 

Alhasil, menggolongkan hipnotis ke dalam sihir sifatnya majas (kiasan), bukan hakikat. Adapun hukum pemakaiannya tergantung kepada tujuan dan tata cara yang digunakan. Berkaitan dengan ini, saya (Musdar Bustamam Tambusai) mengatakan bahwa kehalalan hipnotis sebagai media (wasilah) untuk mendapatkan sesuatu yang halal harus memenuhi syarat berikut :

1. Hipnotis harus dilakukan oleh seseorang yang memiliki akidah yang bersih dari khurafat, bid’ah dan syirik. Peserta hipnotis muslim hendaklah juga memiliki pemahaman yang memadai tentang tauhid, seperti bahwa seorang muslim tidak boleh sedetik pun kosong pikiran dan menjauhkan Alloh ﷻ dari ingatannya sebagaimana Alloh ﷻ berfirman mengenai Ulul Albab, “(Yaitu) orang-orang yang senantiasa mengingat Alloh ﷻ dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring dan selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (QS. Ali Imran : 191).

2. Tidak menggunakan sesuatu cara atau kondisi yang dapat mengundang datangnya jin (setan) seperti ikhtilath (bercampurnya laki-laki perempuan secara bebas), pengiringan proses hipnotis dengan musik-musik, gerakan-gerakan yang menyerupai ritual keagamaan diluar Islam, seperti berdoa dengan tunduk menyilangkan tangan atau menggenggam jemari.

3. Berhati-hati dengan tipu daya setan dalam setiap proses dan tata cara hipnotis. Wilayah kegiatan hipnotis sangat rentan dengan perkara-perkara yang bersifat mistis. Jika tidak berhati-hati, seorang praktisi hipnotis bisa terjebak kepada praktik perdukunan atau penipuan sebagaimana sering terjadi dikalangan orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

Jika praktisi hipnotis ingin kegiatannya diakui tidak bertentangan dengan syari’at, maka bisakah menampilkan hipnotis yang tidak kontra-produktif dengan QS. Ali Imran ayat 191. Artinya, bagaimana para praktisi membedakan antara kosong pikiran sehingga lupa segala-galanya, termasuk lupa kepada Alloh ﷻ dengan sesuatu yang selama ini mereka lakukan untuk mempengaruhi objeknya dalam keadaan “tidur syaraf.”

Jika tidak bisa, maka dikhawatirkan para objek hipnotis akan berada pada satu kondisi dimana ia tidak tahu menahu atau tidak sadar dengan keadaan dirinya sendiri, apalagi mengingat Alloh ﷻ. Jika sedetik saja kita lupa kepada Alloh ﷻ, maka setan (jin jahat) akan masuk (merasuki) diri seseorang yang lalai. Maraknya fenomena kesurupan akhir-akhir ini disebabkan banyaknya orang yang lalai, tidak mengingat Alloh ﷻ, padahal dirinya masih sadar (tidak terhipnotis). Bagaimana dengan mereka yang memang tidak sadar sama sekali atau dalam kondisi terhipnotis? Tentulah, jin lebih leluasa menguasai dirinya, sementara dalam proses hipnotis tidak ada sedikitpun ayat-ayat al-Qur’an yang dibacakan sebagai dalam proses ruqyah syar’iyyah.

◼️Selanjutnya, mengutip dari tulisan salah seorang guru dan sahabat saya, yang juga praktisi ruqyah syar'iyyah, Ustadz Nadhif, bahwa pelatihan yang berkonteks hipnotis atau ada sekarang yang sedang marak praktik NLP adalah memahami hukum Alloh ﷻ untuk mewujudkan ambisi pribadi saja.

Bahasa lainnya Materialisme dibungkus dengan agama.

Menjelaskan kepada orang lain mungkin perlu waktu. Kadang tidak cukup dengan artikel.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah, ajak beliau memahami konsep takdir menurut Ahlussunnah, Qadariyah, dan Jabariyah.

Karena semua pelatihan motivasi, yang bersifat spiritual atau psikologi rata-rata hanya bersumber dari Qadariyah dan Jabariyah.

Berbagai pelatihan motivasi yang berbasis NLP, hipno dan sejenisnya fokus pada menejemen alam pikiran. Secara garis besarnya jika dikaitkan dengan konsep takdir sangat mirip dengan aliran atau sekte Qadariyah. Yakni semua hal yang terjadi pada diri manusia tergantung pada manusia itu sendiri.

Hanya saja pada NLP dan hipno, objeknya bukan amal perbuatan, melainkan Pikiran. Namun demikian tetap saja keduanya sama, yaitu diri manusianya yang menjadi penentu takdir hidupnya.

◼️Mengapa ini dikaitkan dangan konsep teologi? Mengapa bukan soal cara kerja otak?

Karena tema yang sedang dibicarakan sesungguhnya adalah tema akidah. 

Orang punya harapan dalam hidup, cita-cita hidup dan lain-lain, ini apabila ditarik pada agama ada di bab DOA. Itu sebabnya tema membangun mimpi, pikiran dan lain-lain, menjadi bersinggungan dengan tema akidah. Tidak sekedar kemampuan otak.

Pelatihan yang berbasis spiritual akan memiliki kecenderungan sebagaimana pemikiran sekte jabariyah. Yakni kita tidak berkuasa apapun atas masa depan kita. Efeknya mengecilkan ikhtiar, dan cukup membangun keyakinan.

Secara umum demikian. Cobalah amati secara perlahan dari tulisan-tulisan dan video-video mereka. Ujung akar pemikirannya hampir selalu 1 dari 2 ini : Konsep Qadariyah atau Konsep Jabariyah.

Intinya pelatihan berbasis spiritual atau NLP sebenarnya sama. Yakni cara mendatangkan hajat. Hanya beda cara saja.

Ini kontras sekali dengan sikap para sahabat. Sebagian besar dari 10 sahabat ahli surga adalah orang kaya raya. Tetapi sikap hidup mereka berbeda dengan apa yang ada dalam genggaman mereka.

◼️Umar Bin Khathab misalnya, beliau memiliki 70.000 ladang. Tetapi beliau sering kedapatan duduk dibawah pohon kurma menanti pakaiannya kering, disebabkan beliau tidak memiliki pakaian lain saat itu.

Abdurrahman bin Auf menangis saat mendengar khabar dari 'Aisyah bahwa beliau (Abdurrahman bin Auf) akan masuk syurga dengan cara merangkak. Hal ini disebabkan karena banyaknya harta beliau. Sampai kemudian beliau menyedekahkan seluruh hartanya.

Anas bin Malik ra, dan beberapa sahabat lainnya juga memiliki harta yang banyak. Namun life style nya jauh dari kesan mewah.

Harta bukan kepribadian mereka, harta bagi mereka menjadi salah satu alat menuju ibadah kepada Alloh ﷻ. 

Ini kontras sekali dengan apa yang terdapat pada kebanyakan pelatihan-pelatihan.  Kemewahan, harta, kesuksesan dunia, justru dimasukan dalam hati menjadi tujuan utama.

Sekali lagi, harta hanya sebatas tool. Bukan goal. Persoalannya ada pada kejujuran. 

Secara singkat bila kita perhatikan, kelompok pegiat NLP mewujudkan mimpi-mimpi dengan pikiran atau mind. Sementara para spiritualis mendatangkan mimpi dengan amal kebaikan.

Keduanya memiliki tujuan yang sama. Namun berbeda dalam mengambil jalan penyelesaian.

◼️Kemudian, pertanyaan yang muncul setelah itu adalah Apa Salahnya beramal kebaikan untuk mendatangkan mimpi?

Untuk menjelaskan ini ada 2 hal perlu didudukkan. Ini bukan soal hukum amal tersebut. Tapi lebih kepada menyoal konsep yang mendasarinya.

√ Pertama, konsep Low Of Attraction (LoA) itu selalu menjadi pijakan dasar metode-metode mendatangkan mimpi.

Meskipun metodenya menggunakan wirid, puasa, sedekah, atau sekedar fokus pada pikiran. Tetapi intinya sama, yakni apa yang dilakukan dan dipikirkan mengundang terwujudnya hajat. Endingnya sama persis, hanya beda versi proses atau tindakannya.

√ Yang Kedua, Konsep mendatangkan hajat, dengan semua versinya, punya kesamaan yakni Berlaku Universal. Alias tidak ada batasan agama apapun. 

Apa buktinya?

Coba kita renungkan baik-baik tenang "Metode Kanan" atau aliran spiritualis dalam mewujudkan mimpi. Yang terjadi riilnya adalah semua agama bisa masuk dalam konsep tersebut.

Jika ia muslim, maka konsep yang dipakai adalah hubungan dengan Alloh ﷻ. Jika dia kristen, maka Alloh ﷻ diganti dengan Yesus, begitu pula pada agama lain.

Jadi konsep spiritualis itu pasti berhenti pada konsep universal saja. Efeknya bisa dipakai oleh semua agama.

Coba aplikasikan nilai-nilai dalam pelatihan berbasis spiritual tersebut untuk agama lain. Bisa kah?

Bisa. Karena peserta diminta untuk tunduk kepada Penguasa Hakiki, berbuat kebajikan kepada sesama, dan lain-lain. Namun yang jadi pertanyaan adalah, Siapa sosok Penguasa alam semesta yang dimaksud oleh mereka?

Setiap orang, dengan agama masing-masing bisa mengisi sendiri tentang siapa Penguasa Alam Semesta yang dimaksud. 

✓ Bukankah begitu realita yang terjadi? Apakah kita sudah sadar?

Nah itulah perbedaan mendasar antara konsep LoA dengan konsep Doa di dalam Islam. Konsep doa ini hanya bisa ditujukan kepada Alloh ﷻ semata. Tidak ada selain itu. Jelas bahwa sebenarnya, dibelakang kamuflase teoritis dari pegiat LoA, NLP, Hypno, semua itu sangat berbahaya. Karena sebenarnya kita sedang berbicara mengenai Akidah. 

✓ Mengapa ada orang kafir yang terwujud hajatnya?

Dalam Islam ada konsep tambahan yakni Istidraj. Ini konsep yang tidak akan pernah dibicarakan dalam pelatihan berbasis spiritual tersebut. Karena dalam konsep ini benar dan salah ditampakkan. Meminta harus kepada Alloh ﷻ, manusia harus beriman, dan harus Muslim.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu 

Tadz, apakah ada kaitannya dengan tipu daya jin atau syaiton?

Dan jika ada maaf kiyai, gus, atau ustadz mengaku bisa melihat alam ghaib, jin lalu berinteraksi dengannya?

Apakah kemampuannya musti dipertanyakan tadz?

🌸Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Pertanyaan dari ukthi aisyah dari cikampek, apakah ada kaitannya dengan tipu daya jin, jika ada kyai atau gus mengaku bisa melihat alam ghoib.

Baik, yang harus kita pahami ada 4 sebab manusia bisa melihat jin:

1) Karena dia seorang rasul, sebagaimana Alloh ﷻ mengatakan kunci-kunci ghaib itu hanya berada di tangan Alloh ﷻ dan Alloh ﷻ tidak memperlihatkan kepada siapapun kecuali kepada Rasul yang diridhoi-Nya dan Alloh ﷻ memberikan penjagaan diantara mereka, ini yang menjadi dalil, bahwa Rasul itu bisa melihat jin, dan memang tidak semua Rasul.

2) Orang yang bersekutu dengan jin, orang yang memiliki ikatan dengan jin sebagaimana Imam Syafi'i pernah berkata, "Jika ada orang yang mengaku bisa melihat jin, maka kami tidak terima persaksiannya, shahadatnya dibatalkan kecuali dia seorang rasul." Ini tegas ya, Imam Syafii bahwa orang-orang yang seperti itu, tidak layak kita meminta persaksian atau konsultasi kepada mereka. 

Justru sekarang malah dijadikan tempat konsultasi dan diberikan gelar-gelar terhormat seperti gus, kyai, ustadz padahal mereka ini bisa jadi dukun, indikasi kuat orang yang bersekutu dengan jin. Kalau bukan orang yang bersekutu dengan jin, maka golongan yang ke 3.

3) Orang yang mengalami gangguan jin, orang yang terkena gangguan jin, entah santet, kena pengaruh jin leluhur atau yang lainnya, maka golongan yang ketiga adalah orang yang gangguan jin atau indigo atau sejenisnya. Indigo ada yang bisa melihat atau merasakan atau mendengarkan atau bisa ketiga-tiganya.

4) Yaitu orang yang melihat penampakan, penyerupaan bangsa jin, dalam wujud yang lain atau tasyakul. Jadi jin menampakkan diri kepadanya dalam wujud yang lain dan ini hanya dilakukan kepada seseorang yang saat dia sendirian dan kepada orang yang memang memiliki rasa takut terhadap hal-hal ghoib, terhadap syaitan, terhadap jin. Namun kepada orang yang berani, orang yang paham atau dalam keadaan banyak orang dia tidak berani bertasyakul atau menampakkan dirinya karena akan berlaku hukum materi, dipukul kena, dibunuh mereka akan mati juga.

Maka kalau ramai-ramai bisa melihat yang lainnya tidak, kalau tidak kemungkinan yang 2 atau 3, karena tidak mungkin dia seorang rasul.

Wallahu a’lam bishawab

🔷️Hasbunallah wanimal wakill.
Bisa dibilang anak indigo lebih cenderung ke ilusi dan halusinasi dan imajinatif begitu ya tadz, itu tipu daya setan dan semacam itu bukan sebuah keahlian atau kemampuan jadi musti di obati begitu ya tadz?

Note tadz.
Jazakallahu khair atas ilmunya.

🌸Bismillah, jadi untuk pertanyaan ini, iya seperti itu. Ini adalah bagian dari tipu daya jin yang bermain pada syaraf-syaraf penglihatan orang yang ditumpanginya. Sehingga penglihatan seperti memang dialami oleh seseorang yang disusupi oleh bangsa jin, dan orang lain tidak bisa melihatnya.

Ini merupakan bagian dari sihir bangsa jin dan harus diatasi dengan cara diruqyah. Sebagaimana Rasulullah ﷺ pernah meruqyah orang yang melihat jin, melihat kerajaan bangsa jin. Karena karakter jin bisa berpengaruh juga kepada karakter orang yang disusupinya. Sehingga ada istilahnya orang berkepribadian ganda. Bahkan karakter dan kemampuannya juga berpengaruh. Dan ini perlu di ruqyah.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Tanamkan sedari dini dan terus perkuat akidah. Semoga kita semua terlindungi dari segala bentuk kesyirikan. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•┈•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar