Kamis, 29 September 2022

ALLOH ﷻ TIDAK MENYUKAI MEREKA (APAKAH AKU TERMASUK MEREKA?)

 


OLeH: Ustadz H. Farid Nu'man Hasan, S.S

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 ALLOH ﷻ TIDAK MENYUKAI MEREKA (APAKAH AKU TERMASUK MEREKA?)

Bismillah...

Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Ada beberapa hal yang perlu kita ingat dalam Al-Qur'an. Alloh ﷻ begitu lengkap menceritakan orang-orang yang dicintai-Nya dan orang-orang yang tidak mendapatkan cinta-Nya.

Tentang orang-orang yang mendapatkan cinta-Nya, bisa jadi sudah sering ya kita membahas dan mendengarnya, tapi tentang orang yang tidak mendapatkan cinta-Nya, alias orang-orang yang Alloh ﷻ tidak suka, ini nampaknya kita perlu tahu siapa sajakah mereka, dan pembahasan ini bukan dalam rangka menunjuk hidung orang ya, siapakah diantara mereka yang Alloh ﷻ benci, tapi lebih kepada menunjuk hidung kita sendiri. Kita koreksi diri sendiri.

■ Yang pertama, yang Alloh ﷻ tidak suka adalah yaitu orang-orang yang ingkar kepada-Nya, yaitu orang-orang kafir, dimana Alloh ﷻ dalam surah Ali imran berfirman: "Taatlah kepada Alloh ﷻ, taatlah kepada Rasul, dan barang siapa yang berpaling darinya, maka Alloh ﷻ tidak suka dengan orang-orang kafir."

Disitu menunjukkan bahwa Alloh ﷻ membenci tentang sikap-sikap ingkar, sikap-sikap kekafiran, dan salah satu hal yang bisa membuat seseorang disebut kafir adalah ketika mereka berpaling dari Alloh ﷻ dan Rasulnya, dari Alquran dan Sunnah, seperti golongan ingkar sunnah yang hanya menggunakan Qur'an, tapi mereka tidak mau menggunakan sunnah.

Oleh karena itu, para ulama di Pakistan seperti Said Abul A'la Maududi mengatakan, "sholat di belakang orang-orang yang ingkar sunnah, itu tidak sah."

Nah ini yang pertama yaitu Alloh ﷻ tidak menyukai orang-orang kafir, dan kafir itu sudah biasa kata yang kita dengar, itu bahasa quran, maka dalam Al-Qur'an Alloh ﷻ menyebut tentang kekafiran, orang-orang musyrikin dan kekafiran, dan orang-orang ahli kitab.

Jadi orang kafir itu beragam ya, dari kalangan musyrikin (penyembah berhala), dan juga dari kalangan ahli kitab (yahudi dan nasrani).

Nah ini adalah golongan yang pertama yang tidak mendapatkan cinta Alloh ﷻ.

■ Lalu bagian yang kedua yang Alloh ﷻ tidak suka adalah orang-orang yang sombong dimana Alloh ﷻ berfirman, "sesungguhnya Alloh ﷻ tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan dirinya."

Sombong itu bukan pada penampilan, pakaian atau apa begitu, tapi pada mentalitas. Dahulu Rasul mengatakan, "Tidak akan masuk surga orang yang ada sombong walaupun sebesar atom dihatinya, lalu ada seorang sahabat berkata: Ya Rasul si fulan suka pakai baju bagus, sendal bagus, ternyata oleh Nabi dikoreksi bukan itu sombong, sehingga nabi mengatakan: "Alloh ﷻ itu indah, Alloh ﷻ suka yang indah."

Sombong itu adalah orang yang menolak kebenaran dan menyepelekan orang lain. Sudah tahu dia salah, tapi tidak mengakui kesalahannya, sudah tahu orang lain benar, tapi tidak mengakui kebenaran orang lain, lalu dia menyepelekan orang lain, meremehkan, ya anda ini siapa? Anda sekolah dimana? Kuliah dimana? Padahal bisa jadi Alloh ﷻ titipkan kebenaran kepada lisan orang lain, yang mungkin secara pendidikan atau kedudukan sosial itu lebih dibawahnya.

Dan akhir orang-orang sombong itu tidak pernah enak, firaun kesombongannya ketika berkata: "aku tuhanmu tertinggi" akhirnya Alloh ﷻ tenggelamkan di laut merah, Qorun pun juga demikian, dengan kekayaannya dia merasa semuanya dari usaha dirinya saja, "ini semua karena ilmu saya," maka Alloh ﷻ juga menenggelamkannya dengan kekayaannya juga.

Intinya orang sombong itu bukan hanya merana di akhirat, tapi di dunia biasanya hidupnya itu tidak mengenakkan.

■ Untuk yang ketiga, yaitu orang-orang yang berkata-kata kotor dan kasar Alloh ﷻ tidak suka, seperti yang tersebut dalam surah Annisa ayat 148: "Alloh ﷻ tidak suka dengan orang yang secara terang-terangan berkata-kata buruk, berkata-kata kotor atau kasar, kecuali bagi mereka yang di dzalimi," buat orang yang didzalimi mereka dibolehkan, karena mereka menjadikan kata-kata yang kasar tersebut sebagai perlawanan kepada si pelaku kedzaliman, kalau buat mereka tidak ada masalah, tapi dalam keadaan normal tidak diperbolehkan berkata kata kotor atau kasar, Alloh ﷻ tidak menyukainya.

Seperti membully atau mencela itu perbuatan yang disebutkan dalam hadits perbuatan jahat atau fasik, nabi mengatakan: "mencela seorang muslim adalah kefasikan," maka hendaknya seorang muslim dan muslimah mampu menjaga lisannya dan jari jemarinya untuk mengomentari atau mengetik hal-hal yang buruk tentang saudaranya sesama muslim, sebab hal tersebut masuk kedalam kategori Alloh ﷻ tidak sukai kecuali bagi mereka yang di dzalimi.

■ Adapun bagian yang keempat yang tidak disukai oleh Alloh ﷻ adalah orang-orang yang melakukan kedzaliman, dimana Alloh ﷻ menegaskan dalam surah Ali imran ayat 57: "Alloh ﷻ tidak menyukai orang-orang yang berbuat dzalim."

Dzalim artinya meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, itu dzalim, dia lawan dari keadilan, seperti misalnya memuji orang yang tidak layak dipuji, atau mencintai yang tidak layak dicintai itu dzalim, membenci sesuatu yang layak dicintai itu juga dzalim.

Nah, dzalim itu banyak ragamnya, ada dzalim dalam arti jahat, aniaya seperti yang sudah kita bahas di poin yang ketiga, Alloh ﷻ tidak menyukai orang yang berkata-kata kotor kecuali orang yang di dzalimi atau di jahatin, itu makna dzalim aniaya.

Ada juga dzalim artinya syirik, kesyirikan itu kedzaliman yang besar, itu dalam surah Luqman ayat 13. Dzalim juga kadang diartikan maksiat, diantara manusia ada yang dzalim kepada dirinya sendiri yaitu maksiat dalam surat fathir.

Dzalim juga diartikan kekafiran dalam surah al Baqarah ayat 254, Alloh ﷻ berfirman: "dan orang-orang kafir itu orang dzalim, karena menuhankan yang seharusnya tidak dituhankan," sebaliknya yang seharusnya dituhankan malah tidak mereka tuhankan, jelas ini kedzaliman.

Dan juga dalam Al Qur'an Alloh ﷻ menceritakan atau menegaskan dzalim bermakna kegelapan yaitu jahiliyah, Alloh ﷻ adalah wali bagi orang beriman, yang mengeluarkan mereka dari kegelapan yaitu jahiliyah menuju cahaya yaitu Islam.

Dan orang dzalim itu ada yang tidak akan Alloh ﷻ ampuni kedzalimannya yaitu kesyirikan kalau mereka wafat belum taubat, ada kedzaliman yang akan Alloh ﷻ ampuni yaitu selain kesyirikan, dan ada juga kedzaliman yang tidak akan Alloh ﷻ diamkan alias dibalas. Rasul mengatakan: "Kedzaliman yang tidak akan dibiarkan, cepat atau lambat sebuah kedzaliman walaupun korbannya tidak berani melawan, tapi Alloh ﷻ tidak diam mungkin orang itu akan mendapatkan balasannya, baik lewat tangan si korbannya atau orang lain."

Kita pun dikala menjadi korban kedzaliman tidak usah berkecil hati, walaupun kita lemah dan tidak mampu memberikan perlawanan, ya mungkin suatu saat pelaku kedzaliman itu akan Alloh ﷻ balas melalui caranya sendiri.

■ Adapun yang kelima, yang juga Alloh ﷻ tidak suka adalah orang-orang yang melewati batas atau melampaui batas (orang berlebihan), dalam surah al Baqarah ayat 190 Alloh ﷻ berfirman: "Berperanglah kamu di jalan Alloh ﷻ yaitu orang-orang yang telah memerangi kamu dan janganlah melampaui batas, sesungguhnya Alloh ﷻ tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Ini menunjukkan bahwa berperang itu dalam Islam adalah membatas bukan mencari gara-gara, kita dulu yang diperangi, baru kita melindungi diri, dan kita dilarang berlebihan yaitu maksudnya apa? Membalas melebihi keperluan, atau memerangi orang yang tidak memerangi itu tidak dibenarkan.

Adapun makna berlebihan ini konteksnya biasanya dalam hal-hal sikap, berlebihan dalam cinta, berlebihan dalam benci, berlebihan dalam suka, berlebihan dalam memperhatikan sesuatu, cuek itu semua tidak dibenarkan, yang paling benar adalah sebagaimana yang dikatakan Umar bin khatab, "Sebaik-baik perkara adalah yang dipertengahan."

Kadang juga disebut dengan istilah israf (melampaui batas) dalam hal-hal yang sifatnya konsumtif, makan berlebihan, pakaian yang berlebihan, perhiasan yang berlebihan dan ini tidak dibenarkan. 

Oleh karena itu Alloh ﷻ juga berfirman Al A'raf ayat 31: "Janganlah kalian melampaui batas, sesungguhnya Alloh ﷻ tidak suka dengan orang yang melampaui batas atau berlebihan," seperti ada orang hidup berdua suami istri tapi mereka membeli kendaraan sampai 3 unit misalnya, ya kalau itu maksudnya untuk disewakan sebagai penghasilan tidak ada masalah, tapi ini hanya untuk sekedar hiasan saja dipakai juga tidak ini pemborosan.

■ Yang ke enam yang terakhir, Alloh ﷻ tidak suka dengan orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, dimana dalam surah Al Baqarah ayat 205 Alloh ﷻ berfirman: "Alloh ﷻ tidak menyukai kerusakan," nah ketika tidak menyukai kerusakan, tentu tidak suka juga kepada si pelaku kerusakannya.

Kerusakan banyak jenisnya, baik kerusakan pada alam, sengaja tebang banyak pohon tanpa perhitungan, membangun perumahan pada tempat daerah resapan air sehingga mengganggu ekosistem atau lingkungan dan menimbulkan bencana alam, ini kerusakan.

Corat coret tembok membuat rusak pemandangan dan seterusnya, ini semua hal-hal yang tidak disukai oleh Alloh ﷻ.

Juga termasuk kerusakan dalam artian merusak kehidupan manusia, dengan moral yang buruk, dengan budaya yang buruk, dengan akidah yang buruk. Itu adalah kerusakan yang dimaksud dalam ayat tersebut seperti yang dikatakan dalam beberapa kitab tafsir.
 
Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Ustadz, kalau remaja-remaja sekarang ini, enggan belajar agama dan mengikuti arus pergaulan yang salah, berarti mereka termasuk dzolim pada diri sendiri ya?

Nah, bagaimana cara memperbaikinya tadz? Kalau kami sebagai guru sudah berusaha, tetapi belum nampak perubahannya.

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh.

Ya pergaulan bebas termasuk dzalim, termasuk maksiat. Karena, bebas tanpa batas, jelas meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. 

Usaha orang tua dan guru adalah pada "memperbaiki," coba lagi dan lagi, lalu doakan anak-anak itu agar menjadi anak-anak yang sholeh.

Kalau pun hari ini belum berubah, mungkin 5, 10, 15 tahun yang akan datang. Kita tidak tahu. Karena menanam benih, tidak lgsung besok berbuah. Yang penting ada database kebaikan yang sudah kita tanamkan sedini mungkin, yang mungkin baru bisa mengetuk hati mereka di masa yang akan datang dan adu kuat dengan input keburukan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَذَكِّرْ ۗ اِنَّمَاۤ اَنْتَ مُذَكِّرٌ لَـسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ 

"Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan, engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka." (QS. Al-Ghasyiyah: 21-22)

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Dicintai dan dibenci itu biasa. Tapi menjadi luar biasa, jika cinta itu dari Alloh ﷻ, benci juga dari Alloh ﷻ. 

Maka, perbanyaklah apa yang membuat Alloh ﷻ cinta, daripada yang membuat Alloh ﷻ benci.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar