Sabtu, 30 Maret 2019

TAZKIYATUN NAFS Part-4



OLeH: Ustadz Endang Mulyana

           💎M a T e R i💎

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛

Sebagaimana telah kita ketahui, langkah pertama dalam tazkiyyatunnafs adalah bertaubat, yaitu kembali kepada Allah.

Mari kita perhatikan hadits berikut ini..

عن أنس  – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم- (( للهُ أشدُّ فرحًا بتوبة عبده حين يتوب إليه  من أحدكم، كان على راحلته بأرض فلاة، فأفلتت منه، وعليها طعامه وشرابه، فأيس منها، فأتى شجرةً فاضطجع في ظلِّها، وقد أيس من راحلته، فبينما هو كذلك، إذ هو بها قائمة عنده، فأخذ بخطامها، ثم قال من شدة الفرح: اللهم أنت عبدي وأنا ربك، أخطأ من شدة الفرح))

Dari Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu– ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh Allah lebih bahagia dengan tobat seorang hamba ketika dia bertobat dari (bahagianya) seorang diantara kalian, yang suatu saat mengendarai hewan tunggangannya di padang pasir yang luas. Tiba-tiba hewan tunggangannya itu hilang darinya. Padahal disana ada perbekalan makan dan minumannya. Hingga ia putus asa. Lalu ia menghampiri sebuah pohon dan berbaring di bawah naungannya. Sungguh ia telah putus asa dapat kembali menemukan hewan tunggangannya. Kemudian dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba hewan tunggangan itu sudah berada di sisinya. Maka ia segera meraih tali kekangnya seraya berkata karena sangat bahagianya, “Wahai Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu.” Keliru berkata-kata karena sangat bahagia. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis diatas adalah kabar dari Nabi bahwa Allah sangat menyukai seorang hamba ketika ia bertobat. Hingga Allah diberitakan berbahagia, lebih bahagia dari orang yang sangat bahagia karena menemukan hewan tunggangannya yang hilang. Senanda dengan hadis diatas, Allah pun berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Albaqarah: 222)

Bahkan Allah dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan melenyapkan kita, jika kita tidak berdosa, kemudian kita bertobat setelahnya. Sabdanya:

“Demi Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika kalian tidak melakukan dosa, maka Allah akan melenyapkan kalian. Kemudian Allah mendatangkan orang-orang baru yang mereka melakukan dosa, lalu mereka memohon ampun kepada Allah, dan Allah pun mengampuni mereka.” (HR. Muslim)

Allah Maha penyayang dan Maha mencintai. Allah selalu mengajak kita kepada tobat, walau sangat banyak dosa yang telah kita lakukan, walau sangat besar kesalahan yang telah kita perbuat, walau sangat sering keburukan yang telah kita jalankan, walau telah sangat lama kemaksiatan menjadi kebiasaan kita. Allah berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosasemuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 52)

Allah berfirman:

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS. Thaha: 82)

Lebih menakjubkan lagi, Allah akan mengganti dengan tobat dan istigfar segala keburukan dosa itu menjadi kebaikan. Subhanallah. Allah berfirman:

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70)

Dan dengan tobat pula, Allah akan mengaruniakan kesenangan, kesejahteraan dan kebahagian hidup kepada kita. Allah berfirman:

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS. Hud: 3)

Sebagaimana Allah berfirman pada surat Hud ayat ke 3 diatas, Allah berjanji akan memberikan balasan keutaamaan keutaaamaan.

Seseorang yang ikhlas dalam taubatnya memperoleh banyak kebaikan, Diantaranya:

1. Dicintai Allah

Firman Allah S.W.T.:

“Sungguh, Allah MENCINTAI orang yang bertaubat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”

(QS. Al-Baqarah: 222)

Maa syaa Allah.. 

Bagaiamanakah keadaan seorang Hamba jika Rabbnya telah mencintainya.

Subhanallah, buah taubat amat sangat manis, harum,  dan lezat.

2. Menghapuskan Dosa-Dosa

Firman Allah S.W.T:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan sempurnakanlah kami; sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim: 8)

3. Menjauhkan Diri Daripada Lingkungan Keburukan

Allah S.W.T berfirman:

“Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

(QS. Al Hujurat: 11)

Subhanallah.. 
Seorang pendosa hakikatnya telah berlaku zalim pada dirinya sendiri. Dan seorang pendosa cenderung akan bersama-sama dengan para pelaku dosa lainnya.
Maka saat seorang hamba bertaubat, ia telah keluar dari kumpulan orang-orang zhalim yang akan terus membawanya kepada kegelapan yang semakin gelap.

4. Mendapat Kejayaan Di Dunia Dan Di Akhirat

Allah S.W.T berfirman:

”Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

(QS. An-Nur: 31)

5. Mengubah Dosa Kepada Kebaikan

Allah S.W.T berfirman:

“Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

(QS. Al-Furqan: 70)

6. Mendapat Ganjaran Daripada Allah S.W.T.

Allah S.W.T berfirman:

“Maka aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun. Nescaya dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”

(QS. Nuh: 10-12)

7. Membuang Kekosongan Hati Dan Mendekatkan Diri Kepada Allah

Firman Allah S.W.T.:

“Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sungguh aku pemberi peringatan yang jelas dari Allah untuk mu.”

(QS. Az-Zariyat: 50)

8. Mensucikan Hati

Firman Allah S.W.T.:

“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati-hati mereka.”

(QS. Al-Mutaffifin: 14)

Itulah bunda...  Kebaikan-kebaikan yang telah Allah siapkan bagi Hamba-hambaNya yang bertaubat.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
         💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Lisa ~ Malang
Ustadz, apakah perlu seorang yang bertaubat pindah rumah njeh?

🌸Jawab:
Bismillah...

Bunda fillah...
Simak kisah dibawah ini.

Dalam hadits riwayat Bukharie & Muslim, dikisahkan seorang Bani Israil telah membunuh 99 orang, kemudian ingin bertaubat. Dia mencari tempat bertanya, lalu berjumpa seorang abid, ahli ibadah.

Pembunuh ini bertanya, "Aku telah membunuh 99 orang, tapi aku ingin bertaubat. Apakah taubatku akan diterima?." Sang abid menjawab, "Tidak bisa!" Lantas abid itu dibunuhnya pula, maka dia telah membunuh genap 100 orang.

Lalu pembunuh ini masih mencari tempat bertanya, dan berjumpalah dengan seorang alim. Pembunuh itu bertanya, "Aku sudah membunuh 100 orang, tapi aku ingin bertaubat. Apakah taubatku akan diterima."

Orang alim itu menjawab, "Oh, tentu diterima."

Lantas orang alim itu memberi tahu, kalau si pembunuh itu ingin sungguh-sungguh taubat, maka ia harus pindah dari daerah ini, karena. masyarakatnya berperangai sangat buruk.

"Pergilah ke negeri anu, disana banyak orang beribadah, ikutilah mereka." Maka si pembunuh 100 orang itupun pergi.

Tiba-tiba orang itu meninggal di tengah perjalanan, lalu berebutlah antara malaikat rahmat dan malaikat azab. Masing-masing mengklaim orang ini bagian dia.

Lalu Allah mengutus malaikat untuk menengahinya, lantas disuruh untuk mengukur jaraknya, mana yang lebih dekat, dari tempat berangkatnya atau ke tujuannya.

Setelah diukur, ternyata mayat itu lebih dekat hanya sejengkal kearah tujuannya. Maka orang itu menjadi bagian malaikat rahmat dan masuk surga.

Ciri orang takwa itu adalah suka bertaubat, "Dan apabila mereka terlanjur berbuat dosa kekejian atau menzhalimi dirinya, mereka ingat kepada Allah dan meminta ampun atas dosa-dosanya." (QS. Ali-Imran :135)

Bertaubatlah sebelum nyawa sampai di tenggorokan. Dan tentunya upayakan menjauhi dosa-dosa besar seperti: syirik kepada Allah, durhaka pada orang tua, membunuh orang, berzina dan sebagainya.

Jika engkau mendekat sejengkal, Allah akan mendekat sehasta.

Jika engkau berjalan menuju Allah, Allah akan berlari menuju engkau.

Ada kalanya untuk benar-benar membuat kita tidak melakukan kesalahan kita pun harus pergi dari tempat biasa kita melakukan dosa.

Wallahu a'lam

 0⃣2⃣ Kiki ~ Tanjungpinang
1. Bagaimana memantapkan hati ini bahwa Allah sudah mengampuni dosa-dosa kita disaat kita bertobat?

2. Apakah adanya keraguan didalam hati itu pertanda kita belum benar-benar bertobat ya ustadz?

3. Dan apa tandanya apakah Allah sudah menerima tobat kita ustadz?
Jazakallah ustadz.

🌸Jawab:
Saya Jawab langsung ketiganya yaa.
Bunda fillah yang dirahmati Allah...

Apakah ketika kita bertaubat,  saat itu juga Allah terima taubat kita?

Wallahu a'lam..

Tapi yang pasti Allah berjanji mengampuni semua dosa-dosa Hamba-hambaNya selama taubat tersebut dilakukan dengan kesungguhan, atau Taubatan Nashuha.

Namun Allah juga memberi petunjuk bagaimana keadaan seorang hamba yang di terima taubatnya.

Firman Allah :

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 89)

“Mengadakan perbaikan” berarti berbuat baik untuk menghilangkan akibat jelek dari kesalahan yang pernah dilakukan.

Allah juga berfirman,

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nur: 5)

Dan diantara tanda diterimanya amal seseorang adalah adanya amal soleh setelahnya. Hasan al-Bashri mengatakan,

إن من جزاء الحسنة الحسنة بعدها

“Bagian dari balasan kebaikan adalah kebaikan setelahnya.”

Ketika orang yang telah bertaubat, dia semakin dekat dengan syariat, semoga ini tanda taubatnya diterima oleh Allah.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Lisa ~ Malang
Bagaimana kalau dosa ustadz?
Apakah ada indikasi dosa yang diampuni?

🌸Jawab:
Bismillah...

Taubat itu untuk dosa yang dilakukan bunda.
Ya tentu saja maksud dari diterimanya taubat itu adalah diampuninya semua dosa yang dilakukan seorang hamba kepada Allah.

Umpamanya si fulan itu terbiasa minum khamar,  maka dia berdosa.
Kemudian dia mohon ampun atau bertaubat kepada Allah karena dosa tersebut, maka tanda diampuni dosanya itu ialah ia menghentikan kebiasaan minum khamarnya, dan berganti dengan amal sholeh.

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Eriska ~ Pangkalpinang
Assalamu'alaikum ustadz,

Bagaimana menjaga hati agar tidak menjadi dzolim terhadap orang yang mendzolimi kita, agar kita terhindar dari dosa besar?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah..
Bunda fillah... 
Tidak ada seorang pun pada hakikatnya yang bisa menguasi hati selain pemiliknya,  yaitu Allah Dzat yang membolak balikan hati manusia.
Saat seorang hamba menginginkan hati yang bersih, yang ia lakukan adalah berserah diri kepada pemiliknya.

Rasulullah mengajarkan kita doa..

Allahumma yaa muqollibal quluub... 
Tsabbit qolbiy 'alaa diinika wa 'alaa tho'atika...

Wahai Allah, dzat yang membolak balikan hati teguhkanlah hati ini diatas agamamu dan diatas ketaatan kepadamu,  inilah doa mohon istiqomah.
Maka saat Allah telah mengokohkan hati kita atas dua hal tersebut, maka tidak ada yang kita cintai selain kebaikan, kebaikan,  kebaikan.
Melihat orang bersalah hati kita akan merasa kasihan dan sayang.
Tidak ada keinginan membalas keburukannya dengan keburukan lagi.
Maa syaa Allah...

Bahkan kita merasakan manisnya ketaatan sebgaimana kita merasakan manisnya madu, tidak ingin kita berbuat dosa dan makshiat.
Kita selalu ingin nikmat tenangnya hati tidak lepas dari hidup kita.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

In syaa Allah... 
Bunda Fillah semuanya sudah faham materi sore ini.

Yang bertanya dan yang tidak bertanya in syaa Allah semuanya mendapat kebaikan yang sama.

Bunda fillah semuanya...

Istiqomah adalah jalan menuju tazkiyyatunnafs dan jalan pasti menuju bahagia dunia akhirat.
Sebagaimana Allah berfirman.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushilat: 30)

Lihat,  jelas sekali jalannya...

Iman atau islam-istiqomah-tiada takut tiada sedih-gembira dengan surga yang di janjikan.

Semoga Allah mengumpulkan kita kaum muslimin seluruhnya di surgaNya.
Aamiiin...

Baarakallahu aquulu qouli hadzaa fastaghfiruhu innahu huwal ghofuururrohiim

Tsummassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar