Sabtu, 30 Maret 2019

BOLEH TAHU LETAK SURGA



OLeH: Ustadz Dodi AbuEl

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
           💘M a T e R i💘

🌷BOLEH TAHU LETAK SURGA?
Kajian On-Line
Dodi Abu El Jundi


Boleh Tidak Ingin Tahu Dimana Letak Surga...?
     
Salah satu diantara aqidah ahlus sunah tentang surga dan neraka, bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang saat ini sudah ada. Diantara dalilnya,

Janji  اللّهُ  bagi orang yang bertaqwa,

‎وسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

”Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

Termasuk ancaman  اللّهُ  bagi orang kafir,

‎وَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

”Jagalah dirimu dari neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran: 131)

Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat di atas, beliau mengatakan,

‎وقد استدل كثير من أئمة السنة بهذه الآية على أن النار موجودة الآن لقوله: { أُعِدَّتْ } أي: أرصدت وهيئت، وقد وردت أحاديث كثيرة في ذلك

Mayoritas ulama ahlus sunah berdalil dengan ayat ini bahwa neraka saat ini sudah ada. Berdasarkan firman  اللّهُ  Ta'ala,  ” أُعِدَّتْ”  ’disediakan’ artinya telah disiapkan. Dan terdapat banyak hadis yang menunjukkan hal itu. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/202)

Diantara dalil hadis yang menunjukkan bahwa surga dan neraka telah diciptakan.

1. Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda,

‎لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ أَرْسَلَ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ إِلَى الْجَنَّةِ، فَقَالَ: انْظُرْ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لِأَهْلِهَا فِيهَا. فَنَظَرَ إِلَيْهَا فَرَجَعَ، فَقَالَ: وَعِزَّتِكَ لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا. فَأَمَرَ بِهَا فَحُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ، فَقَالَ: اذْهَبْ إِلَيْهَا فَانْظُرْ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لِأَهْلِهَا فِيهَا. فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَإِذَا هِيَ قَدْ حُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ، فَقَالَ: وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَدْخُلَهَا أَحَدٌ. قَالَ: اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَى النَّارِ وَإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لِأَهْلِهَا فِيهَا. فَنَظَرَ إِلَيْهَا فَإِذَا هِيَ يَرْكَبُ بَعْضُهَا بَعْضًا، فَرَجَعَ فَقَالَ: وَعِزَّتِكَ لَا يَدْخُلُهَا أَحَدٌ. فَأَمَرَ بِهَا فَحُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ، فَقَالَ: ارْجِعْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا. فَنَظَرَ إِلَيْهَا فَإِذَا هِيَ قَدْ حُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ، فَرَجَعَ وَقَالَ: وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَنْجُوَ مِنْهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا

Ketika  اللّهُ  menciptakan surga dan neraka,  اللّهُ  mengutus jibril ‘alaihis salam untuk menuju surga.  اللّهُ  berfirman: “Lihatlah dan semua nikmat yang Aku janjikan bagi penghuninya.”

Jibrilpun melihatnya, lalu kembali menuju  اللّهُ .

”Demi Keagungan-Mu, tidak ada seorangpun yang mendengar surga kecuali dia ingin memasukinya.” kata Jibril.

Kemudian  اللّهُ  perintahkan agar surga dikelilingi dengan semua hal yang tidak disukai nafsu.

”Sekarang lihat kembali, dan lihat apa saja isinya yang Aku siapkan untuk penghuninya.” perintah  اللّهُ .

Jibrilpun melihatnya, ternyata sudah dikelilingi dengan semua yang tidak disukai nafsu.

”Demi Keagungan-Mu, saya khawatir, tidak ada seorangpun yang berhasil memasukinya.” kata Jibril.

Lalu  اللّهُ  perintahkan, ”Lihatlah neraka, dan siksa yang Aku janjikan untuk penghuninya.”

Jibrilpun melihatnya, ternyata satu sama lain saling tumpang tindih. Lalu beliau kembali.

”Demi Keagungan-Mu, tidak ada seorangpun yang ingin memasukinya.” kata Jibril.

Lalu  اللّهُ  perintahkan agar dikelilingi dengan syahwat.

”Kembalilah, dan lihat neraka.” perintah  اللّهُ  kepada Jibril.

Jibrilpun melihatnya, ternyata sudah dikelilingi dengan semua yang sesuai syahwat. Lalu beliau kembali.

”Demi Keagungan-Mu, saya khawatir tidak ada seorangpun yang bisa selamat untuk terjerumus ke dalam neraka.” kata Jibril.

(HR. Ahmad 8398, Nasai 3763, Abu Daud 4744, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

2. Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

Ketika kami bersama Nabi صلى الله عليه وسلم , tiba-tiba kami mendengar sebuah benda jatuh, lalu Nabi صلى الله عليه وسلم  bertanya, ”Tahukah kalian suara apa ini?” ”Hanya  اللّهُ  dan Rasul-Nya yang tahu.” jawab para sahabat.

Lalu beliau menjelaskan,

‎هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا، فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ، حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا

Ini adalah batu yang dilempar ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu. Dia jatuh ke neraka dan sekarang sampai ke dasarnya. (HR. Ahmad 8839, Muslim 2844, dan yang lainnya).

3. Hadis yang menyebutkan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم  mendengar suara sandal Bilal di surga (HR. Muslim 2457), sapu tangan Sa’d bin Muadz di surga (HR. Bukhari 5836), atau istana Umar bin Khatab di surga (HR. Bukhari 3679).

4. Nabi صلى الله عليه وسلم  melihat surga secara nyata, bukan bayang-bayangnya. Beliau bersabda,

‎إني رأيت الجنة فتناولت منها عنقودًا، ولو أصبته لأكلتم منه ما بقيت الدنيا، ورأيت النار فلم أرَ منظرًا كاليوم قط أفظع، ورأيت أكثر أهلها النساء

“Sesungguhnya aku telah melihat surga dan aku tadi berupaya meraih setandan buah-buahan darinya. Seandainya kamu mendapatkannya dan memakannya, niscaya kamu (tidak butuh lagi makanan) di dunia. Kemudian aku melihat neraka dan belum pernah aku melihat pemandangan yang ngerinya seperti itu. Dan kulihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.” (HR. Bukhari 5197 dan Muslim 907)

Semua hadis di atas menunjukkan bahwa surga telah  اللّهُ  ciptakan. Dan inilah aqidah ahlus sunah. Ini berbeda dengan keyakinan Mu’tazilah yang menyatakan, bahwa  اللّهُ  baru akan menciptakan surga dan neraka pada hari kiamat.

Jika Sudah Ada, Lalu Dimana Surga Berada?

Dimana letak surga, adalah masalah ghaib. Kita tidak boleh berkomentar tentangnya, kecuali dilandasi dalil yang valid dari sumbernya, yaitu al-Quran dan hadis yang shahih.

Dari beberapa dalil yang ada di al-Quran dan hadis shahih, kita bisa menyimpulkan bahwa surga berada di atas langit yang ketujuh, di bawah Arsy  اللّهُ .

Di surat an-Najm,  اللّهُ  menceritakan keindahan sidratul muntaha, di atas langit ke-7, yang dikunjungi Nabi صلى الله عليه وسلم  ketika mi’raj,

‎وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى . عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى

Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal.  (QS. An-Najm: 13 – 15).

Dan kita tahu, sidratul muntaha berada di atas langit ketujuh. Seperti yang pernah kita bahas di:  Sidrotul Muntaha.

Kemudian dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda,

‎إِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ، فَاسْأَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ وَأَعْلَى الجَنَّةِ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ

"Apabila kalian berdoa kepada  اللّهُ , mintalah kepada-Nya surga al-Firdaus. Karena surga Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atas surga ini ada Arsy  اللّهُ  ar-Rahman. Dari surga firdaus, bersumber sungai-sungai ke seluruh surga." (HR. Bukhari 2790)

‎والله أعلم بالصواب


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Atin ~ Pekalongan
Ustadz, jika surga dan neraka sudah ada apakah sudah ada penghuninya?

Jika belum, bagaimana cerita terompah bilal terdengar di surga?

🌸 Jawab:
Rasulullah pernah melihat ada penghuni neraka dan ada penghuni di Surga.

Apakah itu kekuasaan اللّهُ Ta’ala diberikan pengkhususan kepada Rasulullah saja, kita tidak pernah tahu.

Dan masalah mendengar, mudah saja bagi اللّهُ untuk melakukannya.

0⃣2⃣ Setya ~ Karanganyar
Assalamualaikum ustadz,

Saya pernah mendengar  tepat di atas ka'bah dengan ketinggian yang wallohua'lam, terdapat kawasan baitul makmur.
Apakah kawasan baitul makmur itu juga masuk wilayah surga ustadz?

Syukron.


🌸 Jawab:
Betul sejajar dengan Kabah.

Baitul Makmur itu sepeti Kabah untuk penghuni di langit ke-7. Tempat beribadah juga malaikat disana.

والله أعلم بالصواب


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Mencari surga itu bukan hitungan matematis banyak banyakin Amalan dan Pahala.

Lakukanlah Ibadah yang kontinitas dan Istiqomah.  Sehingga اللّهُ Ta’ala Ridho menyuruh kita memasuki surga dari arah manapun.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar