Sabtu, 30 Maret 2019

MENGENAL MASA PEKA PADA ANAK



OLeH: Bunda Nurhamida

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
           ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

Bismillah walhamdulillah. Washshalatu wassalaamy 'alaa rasulillah

Semoga apa yang kita bincangkan pada malam hari ini bermanfaat untuk kita semua dan dapat diaplikasikan senantiasa untuk melaksanakan sunnah yang telah diwariskan oleh Baginda Rasulullah saw.

Perkembangan pada anak akan mengalami tahapan-tahapan yang telah memiliki pola. Pola ini pasti akan terjadi pada setiap anak walau dalam pencapaiannya akan bervariasi, bergantung pada stimulasi dan lingkungan tempat anak tinggal.

Pernahkah Akhwatfillah menemukan kejadian seperti ini pada anak-anak menjelang remaja atau bahkan orang dewasa:

1. Jika memegang benda mudah terjatuh.

2. Jika bergerak, baik berjalan, atau sedang duduk sekalipun, ada saja benda di sampingnya yang tersenggol.

3. Jika mengerjakan sesuatu ribut sekali, benda beradu dan heboh.

4. Sering tertinggal barang sehingga harus bolak balik.

5. Pelupa.

6. Tidak rapuh dan sering tidak mampu menyelesaikan tugas, harus selalu dibantu orang.

7. Mudah bosan sehingga sering berpindah dari satu hal ke hal lain padahal yang sedang ditekuni baru separuh jalan.

8. Gagap.

9. Gugup, dan tidak percaya diri.

10. Kesulitan mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya atau pikirannya.
Dan banyak lagi.

Sepuluh hal di atas hanya mewakili dari sekian banyak perilaku, kecerdasan, dan kondisi sosio emosional seorang anak atau seseorang yang sebabnya boleh jadi karena pada MASA PEKA nya tidak terstimulasi dengan baik.
 Segenting itukah? Iya. Karena apa yang terbentuk saat dewasa bermula dari masa balita.

๐Ÿ’ŽMENGENAL 6 MASA PEKA PADA ANAK USIA DINI

Hadist tentang pendidikan anak :
1. Sabda Rasulullah
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya nasrani, yahudi, dan majusi."
(HR. Bukhari)

2. Umar bin Khathab :
"Didiklah anakmu karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu."

Apa yang perlu diketahui orang tua, khususnya ibu agar fitrah anak tersebut tidak hilang?

Mari kita pelajari apa kata ahli perkembangan dan pendidikan anak dengan tetap berpegang pada sunah Rasulullah tersebut.

๐Ÿ”ธPengertian Perkembangan

Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional yang dimiliki sejak lahir dan terus berlanjut di sepanjang hayat.

๐Ÿ”ธProses Perkembangan

√ Genetik, otak, berat dan tinggi badan, hormonal, kemampuan bergerak.

√ Pemikiran, kecerdasan dan bahasa.

√ Perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan emosi dan kepribadian.

๐Ÿ”ธApa Yang Dimaksud Dengan Masa Peka?

Adalah rentang waktu dimana seorang anak mengalami masa mudah dan responsif dalam menerima tugas atau stimulus tertentu.
Berada pada rentang 0-6 tahun.

๐Ÿ”ธMasa Peka
√ Indera atau persepsi
√ Bahasa
√ Keteraturan
√ Benda atau hal kecil
√ Gerakan tubuh
√ Hubungan sosial

Masa peka (sensitive periods) dikemukakan oleh Dr. Maria Montessari berdasarkan hasil pengamatannya terhadap anak didiknya di Casa de Bambini yang pada periode tertentu melakukan pengulangan-pengulangan terhadap suatu keterampilan dan berhenti pada saat anak telah menguasainya.

๐Ÿ’ŽCIRI-CIRI MASA PEKA ANAK

1. Anak melakukan kegiatan atau perilaku berulang sampai ia menguasai keterampilan pada area tersebut.

2. Jika anak tujuannya telah tercapai, maka pengulangan perilaku akan berhenti lalu beralih mencari pengalaman lain yang belum dimilikinya.

3. Penguasaan keterampilan pada setiap anak berbedadan tidak mengikuti pola yang linier.

4. Apabila masa peka ini tidak terpenuhi maka anak akan kehilangan kepekaan pada area yang tidak terpenuhi tersebut. Hal ini akan mempengaruhi mentalnya di kemudian hari.

◼Masa Peka Anak Terhadap Benda Kecil

Anak menyukai menggenggam benda-benda kecil. Bila anak telah melewati masa eksplorasi melalui mulutnya dengan aman, benda-benda kecil disekelilingnya akan berguna untuk memperkuat koordinasi mata dan tangannya.

◼Masa Peka terhadap Benda Kecil (1-3 tahun)

KAPAN DAN UNTUK APA?
~ Dimulai saat anak mulai dapat bergerak.

~ Mulut sebagai sarana eksplorasi pada tahap awal.

~ Latihan koordinasi mata dan tangan.

~ Setiap aktivitas yang dilalui bertujuan untuk membangun pemahaman terhadap lingkungan sekitarnya.

◼Masa Peka terhadap Gerakan Tubuh

Anak melakukan gerakan-gerakan yang mengasah kemampuan motorik dan fisiknya secara berulang-ulang dan kerangka mengembangkan kemampuan koordinasi tubuh.

◼Masa Peka terhadap Hubungan-hubungan Sosial

√ Yakni masa anak menyadari bahwa dia adalah bagian dari sebuah kelompok dan mulai membangun hubungan dengan lingkungannya.

√ Rentang usia 2,5 - 3 tahun anak sudah memperlihatkan minatnya untuk bermain bersama teman dan secara perlahan membangun kemampuan bermain bersama anak pada saat mulai berteman akan merepresentasikan  dirinya seperti orang dewasa yang paling dekat dengan dirinya, belajar berkomunikasi, berperilaku sesuai aturan, belajar menerima dirinya sendiri dan orang lain. Saat paling tepat mengajarkan ketulusan dan perbuatan baik pada sesama.

Apa yang terjadi bila anak kurang stimulus pada masa perkembangan?

Menurut Havighurst (1961) sebagai tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila tugas itu berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dan menuntaskan tugas berikutnya.
Sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

Mari kenali masa perkembangan balita kita agar mereka dapat tumbuh kembang sesuai harapan.


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0⃣1⃣ Hilma ~ Tangerang Bunda kalau anak kita ada salah satu dari tanda ini. Sebaiknya apa yang harus kita lakukan?

๐ŸŒธJawab:
Pelajari apa perilaku dan kebiasaan yang sering tampak, jika misalnya anak kita suka tidak sabaran, maunya cepat cepat, tugas orang tua adalah membantu anak untuk mengendalikan emosinya lalu melatihnya untuk berjalan dengan tenang. Contohnya,  pas sedang berjalan cepat sehingga menyenggol barang di dekatnya, maka kita bisa minta anak mengulangi kembali kegiatan berjalannya. Diberi contoh dulu, begini Nak kalau kamu berjalan di rumah.

Tangan tidak boleh bergerak sembarangan. Berjalan tenang. Lalu ajak anak berlatih berjalan perlahan. Lakukan berulang ulang dan selalu diingatkan manakala ia lupa. Ini perlu proses dan jika terus-menerus dilakukan insyaallah akan mengurangi perilaku terburu-burunya.

Jadi, menstimulasi pada bagian yang harus diperbaiki dengan cara mencontohkan perilaku yang diinginkan lalu mengulang ulang setiap ada kejadian serupa.

0⃣2⃣ Hilma ~ Tangerang
Bunda anak saya yang pertama semenjak punya adik seperti tidak mau mandiri makan harus di suapin kalau mau belajar harus d temani.

Misal dia nulis.
Mi seperti ini ya itu terus berulang setiap dia menulis 1 huruf.
Hilma sering motivasi tapi anaknya kaya tidak PD.

Misal dia sudah hafal doa. Nanti di sekolah dia malah seolah-olah tidak hafal itu doa. Apa ya yang harus hilma lakuin?

๐ŸŒธJawab:
Biasanya anak sulung mengalami rasa cemburu saat kehadiran adik. Rasa cemburunya seperti cemburunya istri pertama pada madunya.

Perasaan tersebut wajar dialami setiap anak sulung yang memiliki adik baru, ini yang patut dipahami dahulu agar kita tidak mudah emosi apabila anak sulung kita berulah.

Ia menjadi tidak mandiri kemungkinan disebabkan melihat adiknya yang masih bayi menjadi pusat perhatian, segala sesuatu dibantu sehingga ia menyangka bahwa ia juga memiliki hak serupa dengan adiknya yang baru lahir. Maka kerap ia akan berulah seperti bayi, yang tadinya mandiri jadi selalu ingin dibantu.

Dalam situasi seperti ini, alangkah baiknya jika ayah atau orang dewasa lainnya memberikan perhatian yang sama hangatnya kepada si kakak. Jadi pada saat bundanya memperhatikan si adik, kakak diperhatikan ayah atau dan tantenya. Hal ini gunanya untuk mengurangi perasaan sedihnya karena ia tidak lagi jadi pusat perhatian.

Agar ia mandiri kembali, perlu metoda yang tepat misalnya dengan memberikan tanggung jawab pada si sulung. Sebelumnya katakan bahwa ayah dan bunda selalu sayang kakak, walau adik telah lahir. Sayang ayah dan bunda tidak pernah berkurang. Kalau kakak protes kok adik melulu yang diperhatikan, ceritakan pada anak bahwa ia dahulu juga sama diperlakukan seperti adik. Tunjukkan foto saat sulung bayi dan sedang digendong ayah dan bunda. Ceritakan  bagaimana gembiranya nenek dan kakek serta semua keluarga menyambut kehadiran kakak.

Berikan penjelasan kemudian bahwa kakak sudah usia 6 tahun, sudah masuk SD. Maka sudah lebih hebat dari adik, yaitu bisa melakukan sendiri semua kegiatan. Nah, Bunda akan sangat senang, jika Kakak mau bantu Bunda dengan makan sendiri. Tidak disuapi lagi.

Berikan reward jika ia berhasil makan sendiri, bisa berupa ditemani bermain, atau dibacakan cerita.

Jika belajar, orang tua wajib mendampingi. Ini dalam upaya membangun disiplin dan tanggung jawab sejak kecil.

Mendampingi belajar tidak melulu mengajari menulis. Jika anak malas menulis kemungkinan motorik halusnya belum matang.

Dampingi ananda dengan mengajaknya membentuk sesuatu dari plastisin atau playdough, atau gunakan metoda Montessori seperti memindahkan air dengan sendok dari satu wadah ke wadah yang lain dari kiri ke kanan, memindahkan air dengan spons, berlatih dengan memindahkan benda kecil dari satu wadah ke wadah lain, meronce. Ini akan menguatkan otot halus anak sehingga ia tidak akan kesulitan dalam menulis. Kalau belajar menulis saja, pasti anak akan bosan.

Kalau dalam aktivitas harian, libatkan anak dalam mengupas telur, menumbuk kentang untuk dibuat perkedel, membuat bola-bola ubi atau cokla,  pasti seru.

0⃣3⃣ Sri ~ Hongkong.
Dari 10 point diatas anak saya yang berusia 6 tahun sering kali mudah bosan sehingga berpindah dari satu ke hal yang lain, apabila melakukan tugas sekali sudah bisa tidak mau untuk memcoba lagi dengan alasan sudah bisa.

Dalam hal belajar dan mengaji pun demikian, bagaimana caranya mengajari anak untuk bisa lebih fokus dan lebih perhatian dengan tugasnya, karena jika hati dan pikiran fokus dia mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan usia berapakah kira-kira anak bisa untuk disiplin?

Terima kasih atas jawabnya ustadzah.

๐ŸŒธJawab:
Pada anak usia 6 tahun, semestinya ia sudah melewati masa pekanya dan telah menguasai semua aspek harus dicapainya. Kebiasaan mudah bosan bisa disebabkan pada saat anak sedang pada masa peka terhadap stimulasi, ia kurang mendapatkan rangsangan yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga ia tidak memiliki ketertarikan lebih jauh terhadap sesuatu yang sedang digelutinya. Asal tahu saja, ia merasa sudah cukup.

Menghadapi situasi demikian, tugas kita adalah membantunya untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap lingkungan sekeliling. Caranya tidak dengan mengatakan," Nak, kamu hrs begini atau kamu harus begitu,,," tapi cobalah dengan bertanya, "Menurut kamu, bagaimana?"

Jika jawabannya, misal, malas ah, sudah tahu, Bunda bisa memotivasinya dengan berpura-pura Bunda tidak tahu. "Itu kan kamu yang sudah tahu, tapi Ibu belum tahu. Coba Ibu kamu beritahu...," Stimulasi yang diberikan harus dari kita orang tuanya. Kita harus selangkah di depan. Jadi kalimat yang digunakan juga tidak bisa pendek-pendek saja. Karena kalimat yang pendek, akan menyulitkan anak dalam merangkai kata menjadi kalimat yang bisa mewakili pokok pikirannya.

Kalimat yang kita gunakan secara teratur dan runut, dapat membantu anak fokus terhadap bidang yang dihadapinya. Bantuan ini amat penting dan berharga. Jika dalam setiap aktivitas, Bunda bisa mendampingi ananda dengan bantuan pertanyaan dan kalimat positif, insyaallah ini akan menumbuhkan semangat dan rasa percaya dirinya, menumbuhkan ketertarikan pada sesuatu yang baru dikenalnya. Lakukan dengan konsisten dan terus menerus ya bund sampai ia menjelang remaja. Insyaallah ananda akan menunjukkan perubahan.

Lalu, usia disiplin itu kapan sih?

Itu harus dimulai sejak batita, sejak anak mulai menyusui. Yakni saat anak mulai mengenal jam menyusu, jam makan, jam tidur, jam mandi, jam bangun, jam bermain, jam dibacakan cerita, jam melihat ibu dan ayahnya shalat, jam orang tuanya rutin tilawah dan membaca doa pagi petang.

Apabila dilakukan dengan konsisten, maka dangan sendirinya anak akan terbentuk pola hidup disiplin.

Lalu pada masa anak menjelang usia sekolah, dikuatkan dengan membangun kemandirian dan perencanaan.
Mandiri dalam melakukan aktivitas yang tujuannya memenuhi kebutuhannya sendiri seperti makan minum, berpakaian, mandi, membereskan tempat tidur, mencuci piring dan gelas sendiri, dan menyiapkan pakaian seragam dan buku pelajaran pada malam hari.
Dua kegiatan terakhir termasuk dalam kegiatan membangun kemampuan perencanaan.

Pada usia 3-5 tahun disiplin bisa dilakukan dengan menetapkan jam tidur, jam mandi, jam bermain di KB atau TK, jam makan, jam main saat sore hari dan jam boleh menonton tv. Untuk HP tidak direkomendasikan karena mudharat lebih besar dari manfaat. Jika menonton, lihat di tv saja jangan dari gadget.
Upaya pembentukan disiplin baru bisa berhasil apabila kedua orang tua saling mendukung dan satu visi.

Seringkali yang terjadi dalam menegakan peraturan di rumah, Ibu membangun, ayah merusak. Alasannya, kasihan, masih kecil. Atau tidak suka mendengar tangis anak yang sedang didisiplinkan ibunya.

Jika ayah dan ibu saling dukung, maka peraturan dalam keluarga akan lebih mudah dilaksanakan. Dan anak melihat bahwa kedua orang tuanya saling menguatkan saat ia harus berperilaku tertentu sehingga tingkat kepatuhannya akan sangat tinggi.

Untuk mengaji, Mbak Sri harus lebih tegas menyampaikan pada Nanda, bahwa belajar baca Qur'an adalah wajib karena ia akan jadi bekal kelak di akhirat. Lalu, saat mengaji, upayakan metodenya menarik dan suasana yang dibangun tidak menekan anak sehingga anak merasa senang bercengkrama dengan bacaan Qur'an.

0⃣4⃣ Yuli ~ Jombang
Assalamualaikum bunda Mida,

Bunda jika masa peka anak sudah terlewat dan karena keterbatasan orang tua ternyata selama masa tersebut stimulus yang didapatkan anak kurang. Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menutup kekurangan tersebut?
Terimakasih.

๐ŸŒธJawab:
Yang pertama adalah menyadari bahwa keterbatasan yang dimiliki anak adalah bagian dari kelemahan kita sebagai orang tua, oleh karenanya terimalah hal tersebut dengan hati yang lapang. Insyaallah ini akan mengurangi rasa sesal yang boleh jadi akan menghantui.

Yang kedua, selalu mengupayakan mengingatkan anak jika ia melakukan kecerobohan misalnya. Selalu diingatkan. Jangan bosan.

Lalu berikan contoh yang dapat ditiru anak dalam memperbaiki perilaku tersebut jangan lupa untuk mengapresiasi usaha anak.

Buatlah peraturan dalam keluarga yang tujuannya meminimalkan dampak dari perilakunya tersebut. Ada reward dan punishment yang disepakati. Dalam menentukan reward dan punishment,  hendaklah disesuaikan dengan usia perkembangan anak.

Jangn lupa mendoakan. Do'a orang tua yang tulus, akan menjaga sang anak di manapun ia berada.

0⃣5⃣ Nina Handayana ~ Bogor
Assalamualaikum,

Bagaimana kita bisa mengawasi dan mendisplinkan anak usia 2 tahun tapi posisi ibunya bekerja dari pagi sampai sore.

๐ŸŒธJawab:
Waalaikumsalam wr.wb.

Mbak Nina, ini untuk menjawab kapan usia mendisiplinkan balita ya.

Disiplin di sini bukan seperti disiplin anak SD ya.
Disiplin yang dimaksud lebih kepada disiplin orang tua dalam merencanakan dan menata jam-jam tadi, kapan tidur dan bangun, kapan makan dan mandi dan sebagainya.
Jika memungkinkan, buatlah jadwal untuk anak yang Mbak buat lalu minta pengasuh yang dititipi melakukan sesuai jadwal.

Biasanya anak bisa disiplin hal-hal tertentu saja dengan pengasuh, lainnya tidak.

Contoh anak bisa disiplin dalam soal makan, mandi dan bermain. Tapi ia tidak bisa disiplin dalam berperilaku sopan santun karena standarnya berbeda antara pengasuh dan orang tua.

Misalnya jika pengasuhnya masih belia, sangat sulit diharapkan ia memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan harapan ayah dan ibu karena posisi ibu sedang tidak di rumah. Nah ini kesulitan yang kerap ditemui oleh ibu yang bekerja.

Kalau boleh menyarankan, dampingi masa emasnya anak hingga usia 6 tahun agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Karena ada masa peka atau masa emas ini, karakter ibulah yang akan diserap dengan baik oleh anak bukan karakter pengasuh.


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
 ๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Sebagai orang tua, jangan lewatkan satu kesempatan pun untuk memberikan stimulasi yang akan sangat mempengaruhi karakternya di masa depan.

Penyesalan sering terjadi setelah kita menghadapi kenyataan pahit yang terjadi pada anak yang disebabkan kurangnya pendidikan dan pengasuhan yang sesuai pada anak di masa kecil.

Jangan lupa untuk selalu berdoa agar anak-anak yang kita didik menjadi qurrota a'yun.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar