Sabtu, 30 Maret 2019

TAZKIYATUN NAFS Part-2



OLeH: Ustadz Endang Mulyana

 🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
           💎M a T e R i💎

Bunda fillah semuanya, alhamdulillah kita kembali dipertemukan dalam kajian-kajian kita.
In syaa Allah petang ini kita akan lanjutkan bahasan bahasan kita masih terkait tazkiyyatunnafs.

Ruang lingkup kajian tazkiyyatunnafs sangat luas sekali, pekan lalu kita sudah membuka dengan 3 sikap dan perilaku yang mencerminkan hati atau jiwa yang telah mendapat cahaya.
Dan petang ini bahasan kita tentang musuh sejati manusia yaitu setan.
Kita akan mengenali musuh kita ini melalui wahyunya yang mulia yaitu Al-Quran Alkariim.

Untuk pekan ini seri tazkiyyatunnafs kita membahas,

KEUTAMAAN MEMOHON PERLIDUNGAN DARI GANGGUAN SETAM KEPADA ALLAH AZZAWAJALLA.

Bismillahirrahmanirrahiim

Permohon perlindungan seorang hamba terhadap Allah salah satu bentuk ketaqwaan hati.

Sebagaimana hati adalah 'arsy nya Allah di muka bumi,  demikian hati juga merupakan objek tempat setan menggoda manusia.
Kehati-hatian dalam membersamai waktu dalam kehidupan,  seorang hamba akan senantiasa memohon perlidungan kepada Allah..

Mari kita kenali hal ini.

◼Ta'rif:
Ta'awuz adalah permohonan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Lafadz ta'awuz :

أَعُوذُ بِاللَّه مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim

Artinya:

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."

1. Kata Ta'awuz berasal dari ayat Al-Qur'an dalam surat An-Nahl ayat 98 - 100.

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (98)

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (99)

إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ (100) }

"Apabila kalian membaca Al-Qur’an, hendaklah kalian meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."

"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya."

"Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."

Minta perlindungan kepada Allah Ta'laa dari setan terkutuk adalah sikap taqwa hamba dalam mengawali setiap aktivitas ibadah, dan secara khusus permohonan ini dipraktikan ketika seorang hamba akan berinteraksi dengan Kalamullah, agar saat membacanya bukan hanya pahala semata yang ia dapatkan namun lebih dari itu untuk membersihkannya dari bisikan jahat setan, dan membawa perasaan ikhlas kepadaNya, tanpa ada gangguan dari dunia keburukan dan kejahatan dalam bentuk setan.
Karena itu mintalah perlindungan kepada Allah dari setan terkutuk.

إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ

"Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."

Jadi, setan tidak mampu menguasai orang-orang yang hanya menghadap Allah Ta'ala dan memurnikan hati mereka untukNya, kendati ia bisa memberikan bisikan jahat kepada mereka.

🌸🌷🌸
Ini karena hubungan mereka dengan Allah melindungi mereka dari terseret oleh setan dan tunduk kepadanya.  Bisa jadi, mereka salah, namun mereka tidak menyerah, segera mengusir setan dari mereka, dan mereka langsung bertaubat kepada Rabb mereka.

Allah Ta'alaa berfirman,

إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ

"Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."

Maksudnya, orang-orang yang menjadikan setan sebagai pemimpin mereka dan mereka menyerah kepadanya dengan syahwat meraka. Diantar mereka ada yang menyekutukan Allah dengan dengan setan.  Penyembahan kepada setan merupakan keburukan yang sudah dikenal oleh manusia saat ini. Sikap manusia semacam itu yang mengikuti setan adalah salah satu bentuk syirik dan loyalitas dan ittiba'.

Allah Ta'laa berfirman,

وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ

Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan."

Allah Ta'ala menyuruh Rosulullah Shollallahu alayhi wassallama minta perlindungan kepadaNya dari dijadikan termasuk orang-orang kafir ketika beliau menyaksikan siksa yang dijanjikan kepada orang-orang kafir.
Dan juga minta perlindungan kepada Allah dari setan-setan, agar setan-setan itu tidak menyerang diri beliau dan dada beliau tidak "sempit" karena perkataan mereka.

Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama pasti terlindungi dari kemungkinan beliau bersama dengan orang-orang zalim ketika Allah menimpakan adzab pedih kepada mereka dan membuktikan ancaman kepada orang-orang kafir.

Namun do'a itu merupakan tambahan perlindungan dan tentu saja pengajaran bagi kita, generasi sepeninggal beliau agar kita tidak merasa aman dari makar Allah Azzawajalla.

Seorang hamba yang merasakan kehidupan dunia ini merupakn ujian yang penuh warna, maka  ia amat sangat membutuhkan pertolongan Rabbnya.

Sebab Allah sendiri yang menyatakan bahwa dirinya penguasa mutlak jiwa atau hati hambaNya, apakah akan mengilhamkan perbuatan dosa dan perbuatan taqwanya.

Sebagaimana firmanNya:

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7)
 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8)
 قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9)
 وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10)

"Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."(QS. al-Syams: 7-10).

Sunnatullah bagi manusia berada dalam pilihan,  melakukan jalan kefasikan atau jalan ketaqwaan, dan kita merasakan saat hati ini merasa jauh dari perlindungan Allah ilham jalan kefasikan terasa indah untuk di perturutkan,  sebagaimana terasa ilham ketaqwaan terasa berat untuk dikerjakan. Kita berharap, saat-saat ilham itu,  baik jalan kefasikan atau jalan ketaqwaan sedang turun kedalam hati atau jiwa kita, maka hati atau dan jiwa kita terus menerus dalam keadaan terjaga, dan selalu terlindung di tempat perlindunganNya.

Permintaan perlindungan oleh Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama dari bisikan-bisikan setan provokasi dalam keadaan beliau sebagai almaksum juga menambah perlindungan kepada beliau,  meningkatkan munajat kepada Allah Azzawajalla,  dan sebagai pelajaran bagi kita ummatnya. Agar kita senantiasa memohon perlidungan dalam hari-hari kita dari bisikan setan dan provokasinya.

Inilah bunda bahan diskusi kita petang ini, dan puluhan tema terkait dengan setan sebagai musuh kita in syaa Allah akan kita kupas di pertemuan-pertemuan kita selanjutnya.

Semoga Allah Azzawajalla senantiasa melindungi kita, dari bisikan setan, gangguan setan dan mendekatnya setan dalam kehidupan kita.

Aaamiiin.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Lisa ~ Malang
Assalamualaikum ustadz,

Jika Jin bisa masuk dalam tubuh manusia Dan dikeluarkan dari tubuh dengan ruqyah, bagaimana dengan syetan?

Apakah syetan bisa diruqyah meskipun dia berjalan mengikuti aliran darah manusia?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah,
Pertama perlu dipahami persamaan dan perbedaan antara jin dan syetan,
Jin adalah makhuq Allah yang di ciptakan sama dengan manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah, dan diantara bangsa jin ada yang beriman adapula yang kafir,  maka jin yang kafir inilah yang termasuk setan, jadi tidak setiap makhluk dari bangsa jin adalah setan juga tidak semua syetan adalah bangsa jin dan tidak selalu setan itu dari bangsa jin, karena ada juga setan dari jenis bangsa manusia. Penamaan ini sebagaimana firman Allah:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيَٰطِينَ ٱلْإِنسِ وَٱلْجِنِّ يُوحِى بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ ٱلْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

Ayat diatas menunjukan penyebutan jin dan manusia sebagai setan ketika menjadi musuh para nabi.

Dan demikian juga dalam ayat yang lain.

 الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِالنَّاسِ (٥

5. Yang membisikan kejahatan ke dalam dada manusia.

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (٦

6. Dari (golongan) jin dan manusia.

Jelasnya setan itu bisa berasal dari jin atau juga manusia.

Nah dalam keadaan di ruqyah, tentu saja yang dimaksud setan yang di keluarkan adalah setan bangsa jin, atau jin yang dikeluarkan merupakan setan.

In syaa Allah saat jinnya keluar setannyapun ikut keluar.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Atin ~ Pekalongan
Mohon maaf Tadz, saya kok kurang paham dengan maksud kalimat:
Allah menyuruh Rasulullah berlindung kepada Allah dari dijadikan termasuk orang-orang kafir.

Kemudian apakah taawuz hanya diucapkan saat mau tilawah?

🌸Jawab:
Bismillah, 

Perhatikan doa Nabi Ibrohim Alayhissalaam berikut.

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ –  رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ

"Jauhkanlah diriku dan anak keturunanku dari mennyembah berhala. Ya Allah, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak orang." (QS. Ibrahim: 35 – 36).

Nabi Ibrohim memohon kepada Allah agar menjauhkan anak dan keturunannya menjadi penyembah berhala atau menjadi orang-orang kafir.

Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama merupakan Nabi yang juga keturunan daripada Nabi Ibrahim dari jalur Nabi Ismail Alayhissalaam, dan beliau dengan ayat ini senantiasa berdoa dengan do'a yang ma'tsur seperti berikut.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْكُفْرِ ، وَالْفُسُوقِ ، وَالشِّقَاقِ ، وَالنِّفَاقِ ، وَالسُّمْعَةِ ، وَالرِّيَاءِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekufuran, kefasikan, kedurhakaan, kemunafikan, sum’ah, dan riya’.”

Dan semua yang di ucapkan oleh Rosulullah Shollallahu alayhi wassallama bukanlah ucapan yang berasal dari beliau pribadi tapi merupakan wahyu yang di perintahkan oleh Allah Ta'ala, termasuk diperintahkan oleh Allah agar beliau memohon perlindungan dari kekufuran.

Secara khusus ta'awudz di perintahkan saat kita akan tilawah Qur'an namun saat kita akan mengamalkan perintah Qur'an dalam kehidupan sehari-haripun sama saja, harus senantiasa memohon perlidungan Allah dan setelah itu membaca Basmallah.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Eriska ~ Pangkal Pinang
Assalamu'alaikum,

Melihat tingkah laku manusia akhir zaman ini. Apakah manusia sudah bersifat seperti syaiton, atau memang syaiton telah mendarah daging dalam dirinya?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah,
Sifat setan dalam diri manusia tidak terikat zaman,  sejak zaman Nabi Adam sampai dengan Akhir Zaman akan senantiasa hidup manusia-manusia yang memiliki sifat setan, karena merupakan ketetapan Allah ataupun sunnahNya dalam kehidupan ini.

Semoga Allah membersihkan sifat-sifat yang demikian itu dalam hati atau jiwa kita.

Aamiin.
Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Demikian bunda fillah semuanya, sesi kita pada petang ini, in syaa Allah akan kita lanjutkan di kesempatan yang lain.

Kita berdo'a semoga Allah senantiasa melindungi kita semuanya.

Aamiin.
Mohon maaf atas kekurangannya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar