Sabtu, 30 Maret 2019

TAZKIYATUN NAFS Part-3



OLeH: Ustadz Endang Mulyana

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
           ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…..
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡..


ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ِู„ู„ู‡ِ ุงู„ْู…َู„ِูƒِ ุงู„ْุญَู‚ِّ ุงู„ْู…ُุจِูŠْู†ِ، ุงู„َّุฐِูŠ ุญَุจَุงู†َุง ุจِุงู„ْุฅِูŠْู…َุงู†ِ ูˆุงู„ูŠู‚ูŠู†ِ. ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏ،ٍ ุฎَุงุชَู…ِ ุงู„ุฃَู†ْุจِูŠَุงุกِ ูˆَุงู„ู…ُุฑْุณَู„ِูŠู†، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ุงู„ุทَّูŠِّุจِูŠِู†، ูˆَุฃَุตْุญَุงุจِู‡ِ ุงู„ุฃَุฎْูŠَุงุฑِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠู†، ูˆَู…َู†ْ ุชَุจِุนَู‡ُู…ْ ุจِุฅِุญْุณَุงู†ٍ ุฅِู„َู‰ ูŠَูˆْู…ِ ุงู„ุฏِّูŠْู†ِ. ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ

Segala puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.

Alhamdulillah, bunda fillah semuanya yang dirahmati Allah, kita dapat bersua kembali dalam kajian pekanan kita. In syaa Allah akan kita lanjutkan kajian kita terkait dengan tazkiyyatunnafs. Dan petang ini akan kita bahas langkah-langkah praktis dalam upaya kita membersihakan hati atau jiwa kita.
In syaa Allah

Sebagaimana kita ketahui bersama,  bahwa Allah Ta'ala senantiasa melihat keadaan seorang hamba itu kepada hatinya dan tidak yang laiinnya.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama bahwa beliau bersabda,

ุฅู† ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ูŠู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ูˆุฌูˆู‡ูƒู… ูˆ ุฃุฌุณุงุฏูƒู… ูˆู„ูƒู† ุงู„ู„ู‡ ูŠู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ู‚ู„ูˆุจูƒู… ูˆ ุงุนู…ุงู„ูƒู…

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada wajah-wajah kalian dan jasad-jasad kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian dan amalan-amalan kalian."

Hadits diatas cukup jelas menerangkan kepada kita akan keutamaan hati dalam pandangam Allah,  maka siapa diantara hambanya yang sibuk dengan hatinya sungguh ia telah sibuk dengan apa yang Allah perhatikan maka ia merupakan keutamaan dalam hidup,  dan ini merupakan tanda kecerdasan hakiki, sebagaimana siapa saja diantara hambanya yang sibuk dengan apa yang tidak Allah perhatikan maka ia merupakan kesia-siaan dan tanda akan kebodohan yang hakiki.
Oleh karenan hati atau jiwa merupakan objek yang dilihat oleh Allah atas hamba-hamba-Nya, maka patutlah kita senantiasa memperbaiki keadaan hati kita..

Berikut ini kita akan membahas tahapan-tahapan yang harus di lakukan agar kita semua senantiasa berada dalam keadaan hati atau jiwa dan bersih.

๐Ÿ”น1. At-Tathahharu
Artinya : Mengangkat dan membersihkan jiwa dari segala penyakitnya.

Pembersihan diri ini diawali dengan Taubat. Taubat yaitu ; Kembali pada pangkuan dan pelukan Allah, meninggalkan segala dosa dan maksiat serta berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Dan kemudian memulai hari-hari dengan indah yang dihiasi dengan keimanan dan keta’atan.

Kita akan merasa lepas dari beban yang berat,  jika penyakit-penyakit dalam hati kita telah hilang, dada terasa lapang, fikiran terasa jernih bahkan badanpun terasa ringan.
Mari kita kenali diantara penyakit-penyakit hati tersebut.

1) Kufur dan Nifaq.
Yaitu, ingkar kepada Allah. Bila seseorang ditimpa bencana atau kematian, maka ia akan memohon kepada Allah dalam keadaan atau posisi saking takutnya, tetapi setelah bencana itu diangkat oleh Allah, ia lupa bahwa dengan kekuasaan Allahlah hal itu terjadi.

Perhatikan Firman Allah yang artinya:

”Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu dari padanya, dia (kembali) melalui (jalan yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS.  10 : 12)

2) Syirik dan Riya’
Syirik artinya : menyekutukan Allah selain Allah.
Riya’ ; Syirik kecil. Karena adanya ada pada diri manusia itu sendiri.

Perumpamaan Rasul SAW : ”Riya’ itu bagaikan semut hitam diatas batu hitam, didalam hutan belantara yang gelap pada waktu malam hari.” Riya’ seluruh amal yang kita kerjakan menyebabkan akan ditolak oleh Allah. Ingat salah satu doa yang diajarkan Rasulullah yang termuat dalam Al-Ma’tsurat : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-MU terhadap apa-apa yang aku ketahui. Dan ampunilah aku terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui.

3) Hubbud Dunya, atau cinta Dunia (Wahn)
Firman Allah : ”Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, sawah dan ladang. itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah -lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. 3 : 14)

4) Hasad, artinya dengki
Orang yang Hasad tidak senang apabila melihat orang lain mendapatkan Rezeki, nikmat,dll dari Allah. Rasulullah menasehati kita : ”Jauhi sifat Hasad, karena tanpa terasa kebaikan amal kita habis. ingat kisah seorang sahabat miskin (seorang buruh panggul) yang dikatakan oleh Rasul SAW sebagai ahli syurga padahal ketika diselidiki oleh seorang sahabat lain amalan lainnya biasa saja. ternyata rahasianya adalah bahwa setiap malam ia berdoa agar terhindar dari sifat hasad dan mendoakan orang lain yang berniat atau telah melakukan kedzaliman terhadap dirinya untuk diampuni oleh Allah.

5) Ujub, yaitu : kekaguman seseorang terhadap dirinya sendiri.
Kekaguman itu bisa terhadap kekaguman fisiknya (narsisme), ilmu pengetahuan yang dimiliki, dan yang paling bahaya adalah terhadap amal perbuatannya sendiri. yang disebut terakhir, Allah menggambarkannya dalam surat 49 : 17 ”bahwa orang yang ujub merasa telah memberikan nikmat (rezeki, sedekah) kepada orang lain dan merasa bangga disebut menyedekahi. Dengan kata lain ia melakukan amal perbuatannya hanya ingin dilihat oleh orang lain.silahkan dicek pula surat 7 : 44 (bacaan penghuni syurga ketika masuk surga).

6) Takabbur atau Sombong.
Awal dari takabbur ini adalah sifat Ujub. Bermula kagum pada diri sendiri kemudian ia merendahkan oranglain. cukup banyak ayat yang menerangkan sifat Takabbur ini. Lihat surat An-Nahl (16) : 22 -25. Cara untuk menghilangkan sifat ini adalah banyak berdzikir (kagum pada Allah).

7) Ittiba’ul Hawa, atau selalu mengikuti hawa nafsu.
Orang yang selalu mengikuti hawa nafsu tidak mau dibatasi. Allah mengijinkan disalurkannya nafsu, tetapi semua ada batasnya. Oleh karena itu fungsi Tazkiyatun Nafs ini adalah supaya nafsu disalurkan sesuai dengan porsinya.

Dan masih banyak lagi penyakit-penyakit hati yang nampak maupun yang tersirat dalam jiwa dan batin manusia yang mengakar dalam hati insan.

Itulah tujuh penyakit hati atau jiwa yang harus kita obati sehingga hati/jiwa kita bersih darinya.
Penyakit-penykit itu lebih berbahaya bagi manusia dibandingkan dengan penyakit-penyakit medis seperti kanker, diabetes, jantung, liver dansebagainya, oleh karenanya kita harus berusaha dan berupaya terus menerus untuk menghilangkan penyakit tersebut.

Dan inilah langkah berikutnya...

๐Ÿ”น2. At-Takhalluq
Yaitu memasukkan atau menghiasi ke dalam jiwa itu segala sesuatu yang selayaknya berada di dalam jiwa. Ya, setelah jiwa dibersihkan dan disucikan dengan berbagai cara dengan usaha (juhud) dan sungguh-sungguh (ijtihad) dan latihan (riyadhah) baik dengan taubat, muhasabah, dan sebagainya. Kini, jiwa yang sudah mulai bersih dari noda penyakit hati atau jiwa atau batin itu dihiasi dengan sesuatu yang selayaknya ada di dalam jiwa, istilahnya kembali pada fitrah manusia dan selayaknya manusia dengan akhlaq-akhlaq baik (akhlaqul karimah) yang berhubungan dengan hati atau jiwa.
Diantaranya:

1) Husnudzhan
Senantiasa berbaik sangka. Kita berbaik sangka kepada Allah Ta'ala dengan takdir dan ketetapanNya,  berbaik sangka kepada saudara kita yang mukmin.

2) Sabar.
Kita menghidupkan sikap sabar dalam menghadapi pelbagai persoalan dalam kehidupan.

3) Tawadhu', artinya rendah hati.
Ini merupakan sikap terpuji yang harus kita jaga dalam pergaulan kita sesama manusia.

4) Jujur.
Sikap jujur akan melahirkan kepercaan kepada kita dari semua kalangan manusia.

5) Amanah,

6) Tawakkal,

7) Qana’ah,

8) Iffah, dan lain-lain sebagainya.

Dan inilah langkah ketiga yang harus dilakukan dalam upaya kita membersihakan hati atau jiwa.

๐Ÿ”น3. Al-Iqtida’
Yaitu meneladani perilaku yang bersumber dari nama-nama Allah (Asma’ul Husna) yang perilaku Rasul. Allah S.W.T mempunyai 99 nama (asmaul-husna), dari nama-nama yang baik itu dapat menjadi media kita untuk sadar atau was-was, atau bisa juga disebut media menambah iman kita. Diantaranya nama Allah itu yaitu Maha Adil, ya dengan nama ini kita tahu Allah itu maha adil, jadi apapun yang menimpa kita itu adalah adilnya Allah walau akal kita tidak sanggung melihat hikmahnya. Dengan ini kita akan terjauhi dari sifat Dzhan, yaitu berburuk sangka kepada Allah.

Kemudian menjadikan sifat-sifat pribadi yang karimah (akhlaqul karimah)-nya rasul pada kepribadian jiwa kita. Dengan mengamalkan sunnah-sunnah beliau dan menjauhi apa yang dijauhi oleh beliau.

Inilah tiga langkah praktis yang bisa kita mulai untuk mencapai keadaan berih hati. Semoga Allah mudahkan langkah-langkah kita untuk menapakinya..

Aamiiin.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0⃣1⃣Ruri ~ Lumajang
Ketika kita sedang berupaya untuk membersihkan hati suatu saat pasti menemui ujian dari orang luar dan rasanya membuat emosi meningkat ingin marah, sebaiknya apa yang harus kita lakukan agar hati tetap terjaga dan emosi marah tidak menguasai hati?

๐Ÿ’ŽJawab:
Bismillah...

Salah satu ciri keadaan seseorang yang sudah sampai pada tingkat bening hati maka ia sama sekali tidak akan terpengaruh atau terpancing dengan situasi apapun,  ini benar-benar terjadi.
Hal ini Allah gambarkan dalam Qur'an.

... ูˆุงู„ูƒุงุธู…ูŠู† ุงู„ุบูŠุธ ูˆุงู„ุนุงููŠู† ุนู† ุงู„ู†ุงุณ

"Dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memafkan kesalahan manusia..."

Ayat ini menggambarkan keadaan jiwa yang telah bersih, ia tidak terpengaruh dengan umpatan, cacian atau sikap bodoh orang lain kepadanya.

Dan saat seperti diarasakan maka seseorang akan tersenyum dengan sikap bodoh orang lain kepadanya.

Maa syaa Allah demikian agungnya keadaan orang yang hatinya telah bersih.
Sebaliknya jika masih mudah tersulut dengan amarah, emosi maka sesungguhnya hati tersebut belum bersih dari sifat yang tercela.
Ilajnya atau terapinya sering-seringlah berdzikir kepada Allah Ta'ala.

Semoga Allah mudahkan ikhtiar kita.
Aamiiin

๐ŸŒธMasyaAllah ustadz kiranya diri ini masih harus membersihkan diri lagi.

๐Ÿ’ŽMembersihkan hati tidak ada garis fisnishnya bunda.
Terus menerus sampai Allah memanggil kita pulang ke sisinya....

"Wahai jiwa yang tenang atau berih atau lurus pulanglah kepada Robbmu dalam keadaan ridho dan di ridhoiNya, masuklah kedalam jamaah Hamba-hambaKu dan masuklah kedalam surgaKu..."

Tazkiyyatunnafs adalah pekerjaan tanpa henti bunda...
Sebab yang akan mengotorinya pun tidak pernah berhenti...

0⃣2⃣ Eriska novelita ~ Pangkal Pinang
Assalamu'alaikum ustadz.

1. Apa yang di maksud dengan iffah?

2. Bagaimana menyikapi orang yang iri pada kita, apakah dengan cara cuek dan tidak perduli adalah cara yang baik?

๐Ÿ’ŽJawab:
Waalaykumusalaam warahmatullahi wabarakaatuhu

Bismillah..
1. Iffah adalah menjaga kehormatan diri dari semua perkara yang akan menjerumuskan kehormatan kita, dalam semua perkara.

Contoh,  umpamanya tidak mudah berhutang kepada orang lain, tidak mudah meminta pertolongan kepada orang lain.

2. Tidak semua masalah yang di sebabkan oleh kebodohan orang lain harus kita respon.
Iri kepada kita sebetulnya bukan masalah kita, tapi masalah orang itu sendiri. Kita tidak perlu melakukan apapun karena bukan masalah kita, diamkan saja.
Ada perkara yang akan selesai justru dengan didiamkan. Salah satunya iri seseorang kepada kita.
Namun tetaplah memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah dari kejahatan orang yang iri kepada kita.

Wallahu a'lam


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
 ๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Bunda fillah semuanya..

Sekali lagi,  langkah kita dalam upaya membersihkan hati kita sesungguhnya merupakan amalan paling utama dalam kehidupan kita didunia ini.
Dan hal itu tidak akan kta gapai tanpa pertolongan Allah Ta'ala.

Oleh karena itu bersamailah ikhtiar kita dalam upaya tazkiyyatunnafs ini dengan senantiasa memohon pertolongan Allah..

Semoga kita semua diberikan kekuatan olehNya untuk memiliki hati atau jiwa yang bersih..

Aamiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar