Sabtu, 30 April 2022

FATIMAH BINTI MUHAMMAD RASULULLAH ﷺ, SEBAIK-BAIK WANITA SURGA

 


OLeH: Ustadzah Chichi Mulyaningsih

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 FATIMAH BINTI MUHAMMAD RASULULLAH ﷺ, SEBAIK-BAIK WANITA SURGA

بـــســم الـلّٰـــه الرحــمــن الرحــيــم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Alloh ﷻ berikan kesehatan, keberkahan dan kesuksesan ramadhan ini untuk mendekat ke Alloh ﷻ, aamiin.

Ya masih lanjut cerita dari tema buku The True Wonderful Muslimah.
Kita sudah belajar dan tahu tentang siapa ibunda Khadijah binti Khuwailid, Asiah binti Muzahim, Maryam binti Imran.
Semoga Alloh ﷻ menjadikan kita muslimah yang mudah mengikuti jejak para pendekar penegak agama Alloh ﷻ ini.

◼️Apa yang harus kita contoh?

1) Pertama adalah akhlak mereka dalam kehidupan keseharian kepada Alloh ﷻ dan akhlak mereka kepada ummat Islam atau sesama.

2) Kedua adalah teladani mereka dengan sikap sabar berjuang, belajar untuk membela agama ini.

3) Ketiga teladani kegigihan para shahabiah dan wanita yang Alloh ﷻ muliakan ini begitu gigih berjuang untuk membela agama kita. Hingga Islam bisa dirasakan sampai saat ini. Jangan jadi emak alay. Jangan jadi nakdis cengeng.

Di tengah ujian kita yang berat, lebih berat ujian wanita wanita sholihah di atas. Mereka contoh real bukan dari negri dongeng, tapi mereka beneran real berjuang untuk kehidupan muslimah lebih baik.

Setelah kita tahu isi buku The True Wonderful Muslimah, jangan lagi ya punya cita-cita hanya cita dunia saja. Jangan lagi menjadi wanita yang sering halu karena lihat kondisi umat dengan zaman hedon seperti sekarang ini.

Lihatlah, Islam membutuhkan wanita tegar, strong, lembut dan sabar untuk kita berjuang dan memperjuangkan agama kita.
Kalau ada masalah, ayo ambil wudhu kita sholat dan tilawah, berdoa dan mohon ampun ke Alloh ﷻ jangan jadi wanita yang halusinasinya kuat karna banyak mikir dan bengong tidak berkesudahan.

Hari ini kita akan mencontoh lagi wanita terpilih dan terdekat dengan Rasulullah ﷺ. Yang dengan sabarnya wanita ini menjadi belahan hidup Rasulullah ﷺ

Siapa dia?

💎 FATIMAH BINTI MUHAMMAD RASULULLAH ﷺ, SEBAIK-BAIK WANITA SURGA.

Wanita yang begitu banyak cobaan dari usianya kecil, sampai dia meninggalkan dunia ini. Kita merenung dengan qolbun Salim, dan kita resapi lagi kehidupan Fatimah binti Muhammad ini, agar kita bisa bersama melihat Fatimah di surga.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah ﷺ memiliki beberapa putra dan putri. Di antara putra beliau adalah Al Qasim , Abdullah dan Ibrahim; yang semua meninggal saat masih kanak-kanak. Adapun putri-putri beliau adalah Zainab, Ummu Kultsum, RuQayyah dan Fatimah. Semua putri beliau ini meninggal saat Rasulullah ﷺ masih hidup, kecuali Fatimah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا.

Fatimah ditinggalkan oleh bunda Khadijah ketika masih kecil. Usianya kurang lebih baru 5 tahun. Ia adalah seorang gadis kecil yang sangat cerdas dan pemberani. Di usianya yang masih anak anak itu, ia harus menggantikan peran ibundanya untuk mendampingi dan membela Rasulullah ﷺ dalam menunaikan tugas berat dari Alloh ﷻ, sampai sampai banyak yang menjulukinya dengan sebutan Ummu Abiiha (menjadi ibu bagi ayahnya).

Dia mendapatkan ujian yang sangat banyak sepanjang hayatnya. Sang ibunda telah terlebih dahulu menghadap Alloh ﷻ saat ia masih kecil. Ia pun menyaksikan satu persatu saudaranya meninggal dunia, juga ayahnya sendiri, Rasulullah Muhammad ﷺ, di depan matanya.

Rasulullah ﷺ sangat menyayangi Fatimah. Disebutkan dalam riwayat bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda yang artinya,
"Fatimah merupakan belahan jiwaku. Siapa yang menyakitinya, berarti ia telah menyakitiku." (HR. Muslim).

Iya, Fatimah sudah menjadi piatu di usianya 5 tahun, sejak itu pula Fatimah yang menggantikan tugas ibundanya untuk mengurus keperluan ayahnya berdakwah.

Jadi jangan cengeng ya kita jika di uji Alloh ﷻ sudah tidak punya orang tua di usia gadis. Kita pikirnya harus lebih produktif untuk menghadapi masa depan kita.

Kematian adalah fase awal kehidupan akhirat setiap manusia. Maka bagi yang ditinggalkan orang terdekat wafat, jangan takut, Alloh ﷻ Maha Hidup.

Begitulah Fatimah terbentuk kedewasaannya karena apa-apa harus belajar dengan telaten karena sang bunda sudah tidak ada.

Fatimah merupakan wanita yang terpandang, bukan hanya sebab keturunan, melainkan ketegaran dalam memperjuangkan sebuah keyakinan. Fatimah mewarisi sifat mulia Rasulullah ﷺ yang sangat sabar, berakhlak mulia dan cerdas sehingga membuatnya disegani banyak kalangan, terutama oleh kaum adam.

Di usianya yang masih kecil, ia berani membela ayahnya. Saat itu orang-orang kafir Quraisy menghina ayahnya karena menyebarkan agama Islam dan melempari beliau dengan kotoran. Fatimah dengan berani membalas perkataan orang-orang tersebut dengan lantang dan membersihkan pakaian ayahnya.

Banyak pria yang sebenarnya ingin mempersunting Fatimah. Namun, hanya Ali bin Abi Thalib رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ sajalah yang berhasil menarik hatinya untuk dijadikan sang imam. Dari keluarga mulia inilah, lahir dua sosok yang amat pemberani lagi bijaksana; Hasan dan Husein رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, cucu Rasulullah ﷺ, pemuka pemuda di surga.

Ya, pendidikan Rasulullah ﷺ dalam berdakwah sebelum mensyiarkan Islam keluar, Rasulullah ﷺ didik dulu keluarganya mencintai Islam. Hingga anaknya Fatimah begitu mencintai Islam dan abinya.

Itu ciri pendidikan yang sukses ya, kita sekeluarga mau masuk surga bersama, maka didik anak-anak kita mengenal Islam dengan baik. Didik bagaimana cara belajar para ummahatul muslimin berjuang.

Ya, Fatimah jadi belahan hidup Rasulullah ﷺ karena Rasul mengajarkan bagaimana Islam itu bisa tegak di tengah keluarga dan masyarakat.

Jadi kalau kita belum bisa bersahabat dengan anak kita, belum bisa cerita tentang indahnya Islam dan surga, jangan harap anak kita bisa menjadi penerus perjuangan Rasulullah ﷺ.

Dari akhlaknya Fatimah begitu santun kepada sesama, tidak merasa kalau dirinya menjadi anak dari pejabat di dunia dan di surga.

Pernah satu ketika setelah menikah dengan Sayyidina Ali, yang bukan orang berada, capek hidup Fatimah.

Ya, Fatimah datang ke abahnya minta dicarikan pembantu, lalu Rasulullah ﷺ hanya mengajarkan doa dzikir penghilang rasa capek, Subhanallah walhamdulillah walaa illahaillalahu Allahu Akbar.

Dan Fatimah bukan anak yang manja dengan segala fasilitas karena merasa anak pejabat.

Rumah tangga Fatimah dan Sayyidina Ali akan dikenang menjadi rumah tangga yang paling romantis. Iya, rumah tangga romantis yang Fatimah jatuh cinta kepada Ali karena cerdasnya Ali, dan baiknya akhlak Ali kepada Alloh ﷻ dan sesama.

Sayyidina Ali sudah mewakafkan hidupnya menjadi ilmuwan, tidak ingin mengejar dunia dengan gigihnya. Maka ketika Ali pulang setelah perang pun, Fatimah yang mencuci kudanya. Wah kehidupan mereka cinta mereka bukan karna dunia, harta dan seisinya.

Begitu juga ketika Fatimah sakit, maka Ali yang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya. Jadi laki-laki bukan hal yang aib jika harus mencuci, harus masak atau harus mandiin anak-anak. Begitulah rumah tangga mereka dikerjakan bersama.

Dalam suatu riwayat disebutkan, Fatimah datang ke hadapan Rasulullah ﷺ dan beliau menyambutnya dengan gembira. Kemudian Rasulullah ﷺ menyuruhnya duduk di sebelah kanannya (atau kiri) dan berbisik di telinganya. Seketika, Fatimah menangis keras. Namun, ketika Rasulullah ﷺ berbisik untuk kedua kalinya , Fatimah justru tersenyum dan berhenti bersedih. Aisyah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا yang melihatnya segera bertanya kepada putri Rasulullah ﷺ itu.

"Wahai Fatimah, apa yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ, sehingga engkau menangis dan tertawa?" Fatimah menjawab, "Sesungguhnya, aku tidak akan menyiarkan rahasia yang telah Rasulullah ﷺ sampaikan kepadaku."

Beberapa waktu setelahnya, Rasulullah ﷺ wafat, kemudian 'Aisyah bertanya lagi kepada Fatimah perihal bisikan Rasulullah ﷺ kepada putri tersayangnya itu. Kali ini, Fatimah menjawab, "Bisikan yang pertama, Rasulullah ﷺ mengabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa bacaan Al-Qur'annya sekali dalam setahun, tapi saat ini Jibril memeriksanya dua kali. Maka, Rasulullah ﷺ bersabda, "Sungguh ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Alloh ﷻ dan bersabarlah. Aku adalah sebaik-baiknya orang yang mendahului mu."

Tuh baca deh kisah romantis Fatimah dan Rasulullah ﷺ, hingga firasat Rasulullah ﷺ mau meninggal dunia, Fatimah-lah yang pertama tahu.

Bisa tidak kita jadikan anak kita sahabat, teman baik hingga apapun urusan atau masalah rumah kita hanya seputar kita yang tahu, dan bisa kita selesaikan bersama?

Lanjut,

Mendengarnya, aku pun menangis sebagaimana yang engkau ketahui. Lalu, beliau berbisik lagi, "Wahai putriku, tidaklah engkau senang menjadi penghulu wanita ahli surga dan menjadi orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku?" Setelahnya, akupun tertawa seperti yang engkau lihat.

Putri Rasulullah ﷺ ini memiliki beberapa keutamaan sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat sebagai berikut :

1) Dinikahkan berdasarkan wahyu.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
"Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata : Ya Muhammad! Sesungguhnya Alloh ﷻ mengucapkan salam kepadamu, dan Dia berfirman kepadaku : Sesungguhnya aku telah menikahkan putrimu, Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib di hadapan para Malaikat, maka nikahkanlah Fatimah dengan Ali di bumi." (HR. Thabrani).

2) Rasulullah melarang suami Fatimah, Ali bin Abi Thalib, untuk poligami selama Fatimah masih hidup.

Ini semua karena kasih sayang beliau yang sangat besar kepada putri beliau tercinta. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Bani Hisyam bin Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkan anak-anak perempuan mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Maka aku tidak memberi izin, kemudian tidak memberi izin, dan tidak memberi izin, kecuali Ali menceraikan putriku dan menikahi mereka." (HR. Tirmidzi).

3) Fatimah adalah bagian dari Rasulullah ﷺ.

Sampai sampai Rasulullah ﷺ mengibaratkan bahwa Fatimah adalah potongan daging beliau. Beliau ﷺ bersabda:
Sesungguhnya Fatimah adalah potongan dagingku. Apa yang membuatnya gelisah membuat ku gelisah pula, dan apa yang membuatnya sakit, juga membuatku sakit." (HR. Muslim).

Salah satu ahlul bait Rasulullah ﷺ yang paling bertemu Rasulullah ﷺ. "Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah bahwa Rasulullah ﷺ berbisik kepada Fatimah. Lalu Aisyah bertanya. Kemudian Fatimah menjawab: Rasulullah ﷺ bercerita kepadaku bahwa malaikat Jibril menyimak Al-Qur'an yang dibacakan Rasulullah ﷺ, setiap tahun sekali. Dan sesungguhnya Malaikat Jibril menyimak bacaan Al-Qur'an dalam satu tahun dua kali. Aku (Rasulullah ﷺ) tidak diperlihatkan (hal itu), kecuali akan datang ajalku. Dan sesungguhnya kamu (Fatimah) adalah keluargaku yang paling dulu bertemu denganku." (HR. Muslim).

4) Fatimah adalah pemimpin para wanita dunia.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Aisyah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Adakah kamu tidak rela jika engkau menjadi majikan wanita dari umat ini?" (HR. Bukhari).

5) Fatimah adalah sebaik-baik wanita ahli surga.

Rasulullah ﷺ bersabda:
Seutama-utama perempuan ahli surga adalah : Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim, istri Fir'aun." (HR. An-Nasa'i).

Demikianlah keutamaan salah satu putri Rasulullah ﷺ, Fatimah binti Muhammad sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits di atas. Dan tentunya keutamaan-keutamaan tersebut, tidaklah diberikan begitu saja. Melainkan karena perjuangan hidup yang telah ia lewati sedemikian rupa. Sebab, tidaklah ada balasan kecuali sepadan dengan amal dan perbuatan. Semoga kita bisa mencontoh dan mengambil banyak hikmah dan pelajaran.

Alhamdulillah khalas.
Bisakah kita para Ummahat menjadikan anak-anak darah daging kita, mendukung pekerjaan kita sebagai da'i.

Anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang sholihah, dengan makanan yang thayyib yang memudahkan anak kita menghafal Al-Qur'an.

Anak-anak yang kita didik bisa berjuang membela agama Alloh ﷻ seperti Fatimah yang begitu dekat dengan abahnya, hingga Rasulullah ﷺ mengatakan, "Hai, Fatimah kamu orang pertama yang akan bertemu aku di surga."

Begitu romantisnya cerita anak dan abah ini, dalam cerita Rasulullah ﷺ dan Fatimah. Maka, jika kita belum bisa menjadi sahabat terbaik anak kita, semangat lagi ya belajarnya. Ambil hati anak kita untuk menjadi anak yang mampu berjuang menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ.

Jadikan rumah tangga kita seperti rumah tangga Rasulullah ﷺ bak taman di surga Alloh ﷻ karena semua saling dukung untuk mentaati Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.

Maaf lahir batin ya alhaqqu mirRabbiik falaa takunannaa minal mumtariin. Maaf lahir batin sekali lagi, jadikan ramadhan ini. Ramadhan perjuangan kita untuk mendidik akhlak sabar kita dan anak-anak kita.

Iedul Fitri atau hari kemenangan akan datang teruntuk jiwa yang sabar dalam beribadah, belajar mendekat ke Alloh ﷻ lebih rapat dan belajar sabar untuk menegakan Islam untuk diri dan ummat.

Maaf lahir batin, semoga Alloh ﷻ mudahkan kita mendekat dan mendapatkan Lailatul Qadar, aamiin Allahumma aamiin.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setya ~ Solo
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ustadzah, disebutkan bahwa keutamaan Fatimah yang ke dua adalah, "Rasulullah ﷺ melarang suami Fatimah, Ali bin Abi Tholib untuk berpoligami selama Fatimah masih hidup."

Apakah ini terkandung makna bahwa seorang ayah berwenang mengijinkan atau tidak mengijinkan anak menantunya berpoligami, Ustadzah?

Mohon pencerahannya, syukron.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Tidak juga, Afwan saat ini secara syariah poligami boleh dengan tidak berizin sekalipun pada istri, apalagi mertua.

Jadi saat bicara dengan sayyidina Ali, kalau beliau tidak berkenan jika Fathimah di poligami, karena banyak hal, salah satunya Rasulullah ﷺ begitu dekat dengan Ali, dan itu permohonan sebagai sepupu, teman dekat ataupun guru yang titahnya InSyaaAllah di dengar muridnya, teman dekatnya, atau sepupunya.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Fathimah begitu disayang dan dicintai Rasulullah ﷺ karena kedekatan bapak dan anak yang luar biasa untuk saling membahu juga menolong untuk berdakwah, menegakkan Islam, jadi bukan hanya sekedar kedekatan sang anak dan orang tua saja, jadi Fathimah juga tempat Rasulullah ﷺ bercerita masalah dakwah, maka saking sayang dan cintanya orang terdekat Rasulullah ﷺ, Rasulullah ﷺ tidak mau Fathimah disakiti hatinya.

Wallahu'alam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar