Sabtu, 30 April 2022

3 AMALAN UTAMA RAMADHAN

 

OLeH: Ustadz H. Tri Satya Hadi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

Assalamualaikum...

🌸3 AMALAN UTAMA RAMADHAN

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah: 183).

Allah ﷻ menjanjikan kemuliaan dan pahala yang besar bagi setiap mukmin yang bisa mencapai derajat takwa (kenaikan takwa). Sebaliknya jika seorang muslim yang mendapatkan bulan Ramadhan hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja maka ia termasuk orang merugi, apalagi sampai tidak berpuasa, naudzubillah. Bagaimana mencapai derajat takwa di bulan Ramadhan, kuncinya di sungguh-sungguh melaksanakan amalan-amalan Ramadhan.
Berbagai amalan untuk mencapai derajat takwa di bulan Ramadhan, amalan sunah di ganjar pahala wajib, dengan pahala yang berlimpah dan berkali-kali lipat, diampuni segala dosa yang lalu, dan bahkan bisa mendapatkan pahala 1000 bulan di malam Lailatul Qadr. Dari sekian banyak amalan, Nabiullah ﷺ mengajarkan tiga amalan utama yang dapat menghasilkan pribadi yang bertakwa pasca Ramadan. 3 amalan ini harus dilaksanakan, minimal meningkat dari sebelumnya, yaitu:

✓ Pertama melaksanakan Sholat. Sholat Fardu itu pasti, mutlak tidak boleh ditinggalkan kemudian ditambah sholat sunah yang ganjarannya pahala seperti wajib harus ditingkatkan dan terpelihara. Apa saja sholat sunah itu:

1) Rawatib, sholat sunah yang dikerjakan antara adzan dan iqamah, kecuali yang pelaksanaannya setelah shalat wajib. Sholat sunah rawatib muakad selalu dikerjakan Rasulullah ﷺ. Sholat ini totalnya ada 10 atau 12 raka'at, yaitu 2 raka'at sebelum Subuh, 2 atau 4 raka'at sebelum zuhur, 2 raka'at sesudah zuhur, 2 raka'at setelah magrib, dan 2 raka'at setelah Isya'. 

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Saya jaga (amalan) dari Rasulullah ﷺ 10 raka'at sholat sunnah; yaitu: 2 raka'at sebelum dzuhur dan 2 raka'at sesudahnya, 2 raka'at sesudah magrib dan 2 raka'at sesudah Isya', serta 2 raka'at sebelum subuh.” (Muttafaq alaih)

“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan sholat sunnah 12 raka'at, maka Alloh ﷻ akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu 4 raka'at sebelum dzuhur, 2 raka'at setelah dzuhur, 2 raka'at setelah maghrib, 2 raka'at setelah isya', dan 2 rakaat sebelum shubuh.” (HR. At-Tirmizi dan An-Nasai).

Diluar rawatib ada sholat sunah mutlak yaitu ada yang berdampingan dengan sholat fardu seperti 4 raka'at sebelum sholat asar dengan jaminan mendapatkan rahmat Alloh ﷻ atau sholat antara adzan dan ikamah (iqomat).

2) Dhuha, dikenal sebagai sholat tanda syukur dan gembira kepada Allah ﷻ. Waktu dhuha dibagi, awal dhuha (syuruk) 2 raka'at, pertengahan dhuha antara jam 8-10 pagi sebanyak 2-4 rakaat, dan akhir duha mulai jam 10 hingga menjelang duhur 2-8 rakaat.
"Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah dhuha (di awal waktu, syuruq), maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna." (HR. Thabrani)

“Alloh ﷻ akan mencukupkan rezeki bagi orang yang melaksanakan sholat dhuha, sebagaimana bunyi hadits berikut “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat raka'at di awal harimu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu (rezeki) di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).

“Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua raka'at yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim)

3) Sholat Qiyamulail, sholat qiyam ada yang dikenal dengan tahajud, salat malam yang dilaksanakan sesudah tengah malam dan setelah tidur. Di bulan Ramadhan sholat qiyam ini dikenal sholat tarawih yang waktunya digeser di awal yaitu setelah isya' yang ditutup dengan sholat witir.

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajud lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Isra: 79)

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Alloh ﷻ -Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim)

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Alloh ﷻ berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Alloh ﷻ akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR. Muslim)

✓ Kedua berinteraksi dengan Al Qur'an. Ada 3 interaksi dengan quran yang harus dimaksimalkan di bulan Ramadhan yaitu :
1) Membaca (qiraah), dengan cara perbanyak membaca Quran dengan target target tertentu misal 1 juz sehari.
“Bacalah Al-Qur'an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).

"Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).

“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Surga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari & Muslim)

2) Mengkaji (tilawah), yaitu dengan mempelajari dan berusaha memahami (mentadaburi) Qur'an. Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Alloh ﷻ, mereka membaca kitab Alloh ﷻ dan saling mengajarkannya di antara mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat mengerumuni mereka, dan Allah ﷻ menyebut-nyebut mereka di kalangan (malaikat) yang ada di sisinya.” (HR Muslim dan Abu Dawud).

“Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Alloh ﷻ atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Alloh ﷻ atas makhluk-Nya." (HR. Tirmidzi)

3) Mengajarkan dan mengamalkan, tingkatkan tertinggi berinteraksi dengan Al Qur'an dibulan Ramadan adalah dengan mengamal isinya dengan rida dan ikhlas karena Allah ﷻ.
“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Alloh ﷻ memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (HR. Abu Dawud)

“Barang siapa membaca Al Qur'an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya maka Alloh ﷻ akan memasukkannya ke dalam surga dan allah menjaminnya untuk memberi syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Dalam Kitab Jam'u1 Fawa'id terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan Imam at-Thabrani dari Anas bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca Al-Qur'an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan Al-Qur'an pada anaknya sehingga menjadi hafizh Qur'an, maka pada hari Kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dikatakan kepada anaknya, "Mulailah membaca Al-Qur'an!" Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al-Qur'an, maka ayahnya dinaikkan satu derajat, demikian terus ditinggikan derajatnya hingga tamat bacaannya."

✓ Ketiga berinfak, yaitu menjadi lebih dermawan di bulan Ramadhan dengan membelanjakan di jalan Allah ﷻ. Berinfak bisa dengan bersedekah uang untuk kegiatan amal di bulan Ramadhan, menyediakan makan orang yang berpuasa, atau memberi makan fakir miskin, yatim piatu dan lainnya yang mebutuhkan.

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan: 67).

“Kelak pada hari Qiyamat, kaki setiap anak Adam tidak akan bergeser dari hadapan Allah hingga ditanya perihal lima hal: umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia lewatkan, harta kekayaannya dari mana ia peroleh dan kemana ia infakkan (belanjakan) dan apa yang ia lakukan dengan ilmunya.” (HR. at-Tirmidzi)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadlan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadlan untuk mudarosah (mempelajari) Al Qur’an.” (HR. Al Bukhari).

Demikianlah, semoga kita bisa mengisi Ramadhan tahun ini dengan bersungguh-sungguh dan memaksimalkan waktu dengan amalan-amalan terbaik yang berharap kelak mendapatkan kemuliaan yang besar berupa surga-Nya dan bisa berkumpul dengan Rasulullah ﷺ, keluarga dan orang-orang salih. Aamiin. 

Wallah a’lam.

Pekanbaru, 09 Ramadhan 1443 H

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Yanti ~ Rembang
Assalamu'alaikum tadz...

olehkann kita melakukan sholat sunah di ⅓ malam meski sebelumnya atau usai Isyak kita telah melaksanakan sholat tarawih?
Matur suwun.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Boleh menambah dengan sholat tahajud dengan syarat jangan ditutup witir jika saat tarawih sudah sholat witir.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Bolehkah sholat witir dilaksanakan setelah sholat Isya' ini di luar bulan Ramadhan. Jadi nanti tinggal sholat Tahajjud.

Syukron

🌸Jawab:
Boleh melaksanakan sholat witir karena waktunya sejak sholat Isya' hingga terbit fajar. Oleh karena itu, sholat ini juga termasuk dalam qiyamul lail. Namun Rasulullah ﷺ paling sering mengerjakannya pada akhir malam.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Yanti ~ Rembang
Ustadz, bagaimana jika sholat Dhuha dilaksanakan sebelum jam 8?

🌸Jawab:
Boleh, yang tidak boleh saat matahari terbit makanya ulama melebihkan 10 - 15 menit dari waktu syuruk.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadz, untuk sholat syuruk, apakah musti dilakukan ketika kita berdiam diri di mushola atau masjid ya tadz? 

Berarti kalau setelah subuh di rumah kita berdiam diri itu tidak termasuk ya tadz?

🌸Jawab:
Dirumah afdhol nya bagi wanita iya, kalau bagi laki-laki di masjid.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Yeni ~ Bandung
Assalamualaikum ustdz, 

Mengenai sholat dhuha di waktu syuruk apakah bisa dikerjakan dirumah? Atau hanya boleh dikerjakan setelah kita berdiam di masjid.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Boleh dan lebih afdal untuk wanita di rumah.

🔹Syukron ustdz, kalau mengenai waktunya tadz kita ikuti waktu syuruk yang ada di jadwal adzan (misal lihat di google) atau bisa kita perkirakan sendiri, bagaimana perhitungan perkiraan waktunya?

🌸Jumhur ulama waktu syuruq menambah 10-15 menit waktu google (setempat).

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Ayu ~ Boyolali
Ustadz, dalam materi disebutkan bahwa yang mengajarkan anaknya menjadi hafiz qur'an akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan wajah bercahaya seperti bulan purnama.

Pertanyaan: Bagaimana jika kita menginginkan anak kita menjadi hafizh qur'an namun kita tidak mampu mengajar sendiri sebab keterbatasan dalam ilmu lalu kita masukan anak kita ke pondok pesantren? Apakah kita juga akan dapat pahala yang sama? 
Syukran

🌸Jawab:
Tidak hanya sama, InsyaaAlloh mendapat pahala yang lebih besar lagi jika bisa menghantarkan anak kita menjadi seorang hafidz, yang selalu menjaga dan mengamalkan Al Quran, dengan perantara apapun. Silahkan baca kisah Imam Syafe'i. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Ramadan bisa jadi tidak berulang kita jumpai, maka maksimalkan amal disetiap aktivitas bahkan saat mau tidur. Ramadan ini usahakan sedikit makan, baik berbuka ataupun sahur dan isi malam dengan qiyam dan qiraah. Semoga kita bisa mencapai derajat takwa. Aamiin.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar