Senin, 29 Juli 2019

TAZKIYATUN NAFS, Part 10 (Buah Ramadhan)



OLeH: Ustadz Endang Mulyana

           💎M a T e R i💎

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا،
 تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا،
 وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah Bunda fillah semuanya, kita bersyukur kepada Allah Azzawajalla atas anugerah kenikmatan yang senantiasa Alloh ﷻ limpahkan di atas kehidupan kita.
Kenikmatan yang tiada henti mengalir membersamai waktu-waktu kita.
Kenikmatan yang tidak akan bisa kita menghitungnya.
Sholawat dan salam kita sampaikan kepada uswah hasanah kita, Muhammad Musthofa Rosulullah Shollallahu alayhi wassallama, juga kepada keluarga beliau dan para sahabat beliau rodhiyallahu 'anhum ajmain.

Bunda fillah semuanya..
Kita saat ini berada di bulan Syawal. Bulan pertama setelah Ramadhan berlalu dari kehidupan kita.
Saya sampaikan Taqobbalallahu minna waminkum..
Semoga Alloh ﷻ menerima seluruh ibadah kita selama bulan Ramadhan.
Aamiiin.

🌸🌷🌸
Bunda fillah, bagi orang-orang mukmin, Ramadhan merupakan titik penting dalam siklus tahunan mereka. Ramadhan adalah titik berangkat sekaligus titik akhir. Ia adalah motivasi dan orientasi.
Hal ini tetcermin dari sikap para sahabat Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama yang menjadikan ramadhan sebagai harapan dan tujuan. Mereka adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh memohon di pertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelum datangnya Ramadhan dan mereka juga adalah orang-orang yang bersungguh dalam berdoa kepada Alloh ﷻ selama enam bulan setelah Ramadhan, memohon agar Allah Azzawajalla menerima ibadah Ramadhan mereka,  Maa syaa Allah.

Bunda fillah, mengapa demikian...?
Karena demikianlah kedudukan Ramadhan yang amat sangat penting dalam mempengaruhi kehidupan seorang mukmin.
Apa saja yang terjadi pada diri kita, itu merupakan buah Ramadhan kita.

Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa tujuan dari semua aktivitas ibadah kita di bulan Ramadhan adalah untuk menjadi pribadi bertaqwa.
Ya, Taqwa adalah tema penting dalam hidup seorang mukmin.
Taqwa adalah nilai yang akan dilihat Alloh ﷻ atas diri Hamba-hamba-Nya.
Mari kita lihat kedudukan Taqwa dalam pandangan Alloh ﷻ dan Rasul-Nya .

🔹1. Taqwa adalah wasiat Alloh ﷻ untuk semua mukmin dari zaman kezaman.

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ

“Kami sungguh telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu, bertaqwalah kepada Allah.” (QS. An Nisa: 131).

🔹2. Wasiat Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam kepada para shahabatnya yang meminta nasihat.

Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ سَفَرًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي قَالَ أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللَّهِ…

"‘Ada seorang lelaki yang hendak safar mendatangi Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, kemudian dia berkata, “Wahai Rosulullah, berikanlah aku wasiat”. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berucap, “Aku wasiatkan kepadamu bertaqwalah kepada Allah …” [2].

Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berwasiat kepada para shahabat Rodhiyallahu ‘anhum pada hadits ‘Irbadh bin Sariyah Rodhiyallahu ‘anhu,

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ

“Aku berwasiat kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah.”

🔹3. Taqwa merupakan sebaik-baik bekal kita. Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.”
(QS. Al Baqoroh [2] : 197)

🔹4. Kemulian kita dalam pandangan Alloh ﷻ adalah karena Taqwa.

إن أكرمكم عند الله أتقاكم..

Bunda fillah semuanya, jika kita memahami 4 point dari kedudukan taqwa diatas maka kita akan selalu mengejar ketaqwaan itu agar menjadi karakter dan akhlaq kita. Sungguh hidup kita seluruhnya ditentukan oleh nilai taqwa kita.
Alloh ﷻ akan memperlakukan kita sesuai dengan kadar taqwa kita, semakin taqwa semakin dimuliakan oleh Alloh ﷻ, semakin taqwa semakin sempurna perbekalan hidup kita di dunia dan di Akhirat.

🌸🌷🌸
Bunda fillah semuanya, mari kita lihat bagaimana perlakuan Alloh ﷻ kepada orang-orang mukmin yang bertaqwa.

‏‏‏وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا‏

الطلاق‏:‏ 2- 3‏

"..Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
(QS. At Thalaq 2-3)

Dan hadits dari Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama yang diriwayatkan dari Abu Dzar dari Nabi Shalallahu´alaihi Wa Salam bahwasanya beliau bersabda:

"لو أخذ الناس كلهم بهذه الآية لكفتهم"‏

"Seandainya seluruh manusia mengambil ayat ini maka cukup atas mereka."

Maa syaa Allah..

Bunda fillah semuanya, dari ayat ini saja nampaknya sudah mencukupi kebutuhan kita dalam hidup ini, bahwa Alloh ﷻ menjamin bagi orang yang bertaqwa.

1. Makhrojan = solusi = kelapangan-kelapangan dalam hidup.
2. Rizki dari arah tak terduga.

Ketika kita memandang kehidupan ini sebagai tempat ujian maka saat yang sama kita merasakan kehidupan adalah interaksi kita dengan masalah-masalah.
Masalah datang silih beganti menghampiri kita, baik yang besar maupun yang kecil.
Terkadang satu masalah belum selesai datang lagi masalah yang lainnya.
Inilah yang harus kita fahami kenapa kita sangat tergantung dengan nilai taqwa?
Sebab dengan itulah bagaimana kita akan di tolong oleh Alloh ﷻ mengatasi masalah-masalah kita.

Saya berikan umpama,
Dalam hidup ini ada aktivitas yang selalu rutin kita lakukan yaitu makan dan minum.
Saat Kita dalam keadaan sehat, umumnya tanpa khawatir kita makan dan minum jenis pilihan makanan yang kita suka, sebanyak yang kita suka, entah pagi, siang, sore, ataupun malam.
Sebab jika metabolisme tubuh kita merespon kelebihan makanan dan minuman yang ada didalam tubuh kita tahu solusinya,  tinggal ke toilet dan kita buang apa yang kita makan dan kita minum itu disana,  selesai, lalu kita makan dan minum lagi dan begitu seterusnya.
Sekarang kita bayangkan ada dua orang yang berbaring di rumah sakit.

√ Yang pertama menderita penyakit mengalami masalah pada pencernaannya yang berakibat tidak dapat buang air besar (maaf) pada lubang duburnya.
Saya pernah menjumpai orang yang menderita seperti ini. Otot rectumnya melemah tidak berfungsi, ia tidak dapat buang air besar secara alami, akhirnya dibuatkan lubang pembuangan buatan di perutnya. Tersiksa sekali.
Hal yang paling dia takuti adalah makan. Saat orang lain bergairah makan, ia takut makan, bukan ia tidak lapar, bukan ia tidak ingin menikmati makanan tapi ia tahu bahwa aktivitas BABnya yang membuat ia menderita. Baginya makan adalah masalah besar.

√ Orang kedua menderita karena tidak dapat buang air kecil, sungguh keadaanya memperihatinkan.
Lubang tempat keluarnya air seni tidak berfungsi normal,  maka saat ingin buang air kecil adalah saat-saat yang paling menyakitkan baginya.
Karenanya orang yang menderita seperti ini tidak dapat minum seperti orang normal.
Bahkan rasa haus menambah deritanya,  minum masalah tidak minum masalah.
Sayapun menjumpai orang yang menderita semacam ini dan sakitnya menghantarkannya pada kematian.

Bunda fillah semuanya...

Dua contoh diatas sengaja saya sampaikan untuk memberikan gambaran bahwa demikianlah orang yang punya masalah tapi tidak punya jalan keluar.
Bagi kedua orang ini makan dan minum adalah masalah. Sebab saluran pembuangannya tidak berfungsi.

Nah demikianlah hidup kita,  setiap hari kita menjumpai masalah silih berganti maka jika kita tidak punya jalan keluar dari masalah kita sungguh berbahaya.
Masalah menumpuk menjadi racun mematikan yang akan membinasakan.
Dengan kata lain, sungguh beruntung orang mukmin yang bertaqwa sebanyak apapun masalahnya, Alloh ﷻ menjamin baginya jalan keluar.
Tidak lagi menjadi Khawatir masalah sebesar apapun atau sebanyak apapun jika ada jalan keluarnya.
Sebailknya sungguh rugi orang-orang yang tidak beriman dan bertaqwa,  mereka hidup dan menjumpai masalah namun tidak ada jaminan jalan keluar atas masalah mereka,  Innalillahi wainna ilayhi roji'un.

Itulah kenapa orang-orang kaafir dalam pandangan Alloh ﷻ adalah sebagai bangkai berjalan. Sebab mereka hakikatnya sudah mati sebelum datangnya kematian kepada mereka.
Bahkan itulah hikmah dibalik firman Alloh ﷻ tentang orang mukmin yang bertaqwa, walaupun jasad mereka mati namun mereka tetap hidup disisi Alloh ﷻ dan mendapatkan rizki yang baik.

Kemudian jaminan Alloh ﷻ berikutnya adalah bagi orang yang bertakwa Alloh ﷻ memberi rizki kepada mereka dari arah yang tidak diduga.
Maa syaa Allah, bagi mukmin yang bertaqwa Alloh ﷻ hadirkan dalam kehidupan mereka kejutan-kejutan yang membahagiakan.
Mukmin bertqwa mendapat kejutan berupa rizki dari arah yang tidak disangka diduga.
Ingat rizki itu bukan uang saja yaa.

Kesehatan itu rizki.
Keselamatan itu rizki.
Terhindar dari bencana itu rizki.
Memiliki shahabat yang sholih itu rizki.
Dan beribu kebaikan-kebaikan yang bahkan kita tidak tahu sebelumnya merupakan bagian dari Rizki yang dimaksud ayat itu.
Maa syaa Allah.

Nampaknya dua hal ini saja mencukupi kebutuhan kehidupan kita di dunia ini sebagaimana sabda baginda Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama.

Seandainya seluruh manusia mengambil ayat ini maka cukup atas mereka.

Namun ternyata Alloh ﷻ menjajikan lebih banyak lagi bagi orang mukmin yang bertakwa.
Semuanya adalah keutamaan.

Silakan bunda fillah semuanya...
Disimak dan semoga Alloh ﷻ Azzawajalla menganugerahi kefahaman dalam kajian.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Lisa ~ Malang
Ustadz Endang, bagaimana menjaga agar tidak terjadi kebocoran pahala ba'da Ramadhan ya ustadz?
Afwan ustadz atas pertanyaan Saya yang fakir ilmu.

🌷Jawab:
Menjaga kebocoran pahala setelah bulan ramadhan menghindari sebab bocornya pahala, salah satunya adalah menjaga lisan dari berghibah, ghibah adalah hal yang ringan dan mudah dilakukan, dan hal lainnya adalah tidak membayar hutang.

Jika kita meninggal dunia dan meninggalkan hutang maka nanti amalan kita akan diberikan sebagai pembayar hutang,  makanya amalan kita jadi bocor.

Jauhi juga sifat riya' yang menghapuskan segala kebaikkan dari amalan kita. Beramallah dengan ikhlas hanya dengan berharap ridho Allah bukan berharap pujian manusia.

Wallahu a'lam

🔹Kalau sudah bocor, tidak dapat pahala, apa yang harus dilakukan!  Baru nyadar kalau Riya'.  Terus bagaimana caranya dapet pahala lagi buat nambal pahala yang hilang tersebut?

🌸Mau pahala lagi??? 
Yaa ibadah lagi yang rajin,  yang banyak, kalau mau dapat pahala seperti bulan ramadhan ya nunggu ramadhan lagi,  karena tidak ada bulan-bulan lain seperti ramadhan.

0⃣2⃣ Ridha ~ Bekasi
Ustazd, Taqwa adalah derjat tertinggi.
Untuk meraihnya tidak mudah.
Bagaimana ikhtiar kita menuju kesana ustazd?
Jazakallah...

🌷Jawab:
Untuk mendapatkan predikat taqwa dibutuhkan keseriusan, taqwa yang didefinisikan sebagai imtisalu awamirillah, wajtinabu nawahihi, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, bukan perkara mudah.

Untuk meraih taqwa, ia harus menjalani ujian dan cobaan yang tidak mudah, apalagi Allah memberikan ujian dengan berbagai cara. Tidak ada jalan lain bagi kita untuk meraih predikat taqwa, selain mengikuti jalan-jalan yang sudah ditunjukkan oleh Allah Azza Wajalla.

Mena'ati segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Tentunya untuk mencapai predikat itu banyak sekali jalannya dan pastinya akan banyak godaan yang menghalangi, kita harus berusaha sekuat tenaga kemudian kita pasrahkan kepada Allah Azza wajalla. Dalam hal inilah dibutuhkan kesabaran dan ketabahan, serta kekuatan iman.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz, kenapa yah pada saat bulan ramdhan ibadah seseorang tuh rajin sekali 5 waktunya ke ambil semuanya tapi kalau bulan biasa malah malehoy.

Ibadah lima waktunya berkurang, apa ada yang salah dengan hatinya, terus apa yang harus kita lakukan buat melawan rasa malas itu?
Makasih ustadz.

🌷Jawab:
0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Kenapa yah pada saat bulan ramdhan ibadah seseorang tuh rajin sekali 5 waktunya ke ambil semuanya, tapi kalau bulan biasa malah malehoy...

Ibadah lima waktunya berkurang, apa ada yang salah dengan hatinya? 
Trus apa yang harus kita lakukan buat ngelawan rasa malas itu?
Makasih ustadz.

🌸Jawab:
Kalau ibadah 5 waktu saja ada yang ditinggalkan maka bertaubatlah. Karena itu sama saja telah melalaikan rukun Islam.  Jika sholat saja sanggup diabaikan apalagi hal-hal lain.

Pahami lagi agama Islam,  lebih rajin mengkaji ilmu agama, agar hati terbuka  dan mengerti hak dan kewajiban sebagai hamba. Hijrahlah dari lingkungan yang membuat hati lalai,  carilah teman-teman yang sanggup menyemangati kita untuk beribadah. 

Ingatlah hidup ini sementara, jika sudah mati hanya amalan yang menemani kita. Bukan hal-hal duniawi. 

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Ada banyak nilai tarbiyah yang diharapkan dari proses ibadah Ramadhan yang akan kita dapatkan, khususnya dari ibadah puasa.

Serangkaian ibadah dibulan Ramadhan memfasilitasi, menuntun bahkan mengantarkan kita pada kebersihan jiwa yang akan mengantarkan kita pada predikat taqwa. 

Dengan ketaqwaan maka kita akan menjadi manusia dengan perilaku yang jauh dari larangan Alloh ﷻ,  berjalan dijalan yang lurus,  bertutur dengan akhlak yang indah, dan menghadapi hidup penuh kesabaran. 

Yakin dengan kehadiran Allah azza wajalla didalam setiap langkah hingga mempunyai rasa takut untuk berbuat salah. 

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar