Selasa, 28 Mei 2019

TERTIPU ANGAN-ANGAN



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

           💎M a T e R i💎

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala puji bagi Allah atas segala karuniaNya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah atas baginda Nabi Muhammad ﷺ.

InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah "TERTIPU ANGAN-ANGAN".

Salah satu angan-angan terbesar di sepanjang masa, sejak manusia pertama hingga manusia terakhir nanti, adalah masuk surga. Berangan masuk surga karena surga adalah tujuan akhir yang hendak dituju yang penuh dengan kenikmatan.

Orang Yahudi berangan-angan dengan kondisi mereka dan agama yang dijalankan lengkap dengan tata caranya, kelak akan dapat balasan surga. Mereka akan masuk ke dalamnya karena amal baiknya.

Demikian juga orang-orang Nasrani, berangan-angan masuk surga karena mereka telah ditebus dosanya oleh Nabi Isa (yang dianggap sebagai Tuhan Yesus). Orang lain (diluar Nasrani) dianggap sebagai domba tersesat. Jika ingin selamat, maka harus ikut agama Nasrani.

Klaim Yahudi dan Nasrani ini dibantah 'keras' oleh Allah, karena itu semua hanya angan-angan kosong belaka. Bahkan Allah meminta mereka menunjukkan bukti kebenaran agama yang mereka anut. Firman Alloh ﷻ :

وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar."
(QS. 2 : 111)

Hal ini biasanya akan menimbulkan perdebatan, karena saling mengklaim siapa sesungguhnya yang akan masuk surga. Tapi bagi muslim, rasanya tak perlu berdebat panjang, karena Islam punya akidah yang lurus dan orisinal dan tetap terjaga hingga hari kiamat nanti. Jikapun ada agama lain yang berdebat tentang kebenaran Islam maka katakanlah,

{فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ

Kemudian jika mereka "mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah, "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." (QS. 3 : 120)

Allah mengajarkan bahwa pahala yang dijanjikan adalah benar adanya. Barangsiapa yang beramal shalih baik laki-laki maupun perempuan maka balasannya adalah surga. Sedang 'pahala' bagi orang-orang kafir terhapus semuanya. Amal mereka hanyalah fatamorgana.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمالُهُمْ كَسَرابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذا جاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئاً

"Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga; tetapi bila didatanginya, dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun." (QS. 24 : 39)

Inilah sebabnya mengapa angan-angan masuk surga bagi Yahudi dan Nasrani hanyalah 'angan' kosong belaka. Amal yang dikerjakan, sebanyak apapun hilang bak fatamorgana.

Karena terbuai dengan angan kosong, di akhirat nanti orang-orang kafir akan menyesal. Mereka menyesal karena tetap dalam kekafiran sampai akhir hayatnya. Mereka katakan, "seandainya dulunya kami adalah orang-orang Islam (muslim)."

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ

"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim."
(QS. 15 : 2)

Ibnu Katsir mengemukakan salah satu pendapat dalam tafsirnya bahwa makna ayat ini adalah setiap orang kafir di saat menghadapi kematiannya menginginkan seandainya saja dia menjadi orang mukmin sebelumnya.

Sebab itu, bagaimana sikap muslim terhadap orang kafir? Mendakwahinya mungkin bisa jadi opsi untuk menjelaskan kebenaran dan angan-angan kosong mereka. Tapi ada ayat  yang mengatakan :

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman."
(QS. 2 : 6)

Maka kata Allah, biarkan saja mereka dalam kehidupannya, menikmati makan dan bersenang-senang serta lalai dengan angan-angan kosongnya. Selanjutnya Allah akan buat perhitungan bagi mereka.

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)."
(QS. 15 : 3)

Dengan demikian, yang boleh berangan-angan hanyalah muslim, tetapi tentunya dengan amal shalih.

Wallahu'alam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum ustadz, 

Bagaimana kita menyikapi orang terdekat kita yang memuji serta sangat dengan nasrani di karenakan orangnya baik dan sebagainya.
Terima kasih.

🌸 Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Jika hanya sekadar saja tidak apa, bahwa orang tersebut baik. Tentu kita sebagai orang beriman, harus lebih baik lagi. Cuma kan, kebaikan orang nasrani, sebatas untuk muamalah manusia saja, ia tidak akan mendapatkan pahala. Tapi orang yang beriman, insyaAllah dapat pahala dari kebaikannya.

Wallahu'alam

💎 Tapi kalau kebaikannya agar Kita masuk agamanya, baiknya jita bagaimana menyikapinya? Sisi lain kita tidak boleh berburuk sangka,  sisi lain ada orang seperti itu?
Terima kasih cukup dari saya terima kasih

🌸Jika ada indikasi bahwa kebaikannya ada misi tertentu, maka coba dicari informasi tentang orang itu. Jika ternyata missionaris, ya ditinggal saja, kalau berani tantang debat saja secara ilmiah tentunya. Jadi tidak usah diterima pemberiannya atau kebaikannya.

Wallahu'alam

0⃣2⃣ Ridha ~ Bekasi
Ustadz, umat Nabi Muhammad  ﷺ masuk neraka seperti hujan.

Bagaimna meyakinkan  orang lain, bahwa Islam ada agama keselamatan.

Jazakallah khair.

🌸 Jawab:
Masuk surga juga insyaAllah seperti derasnya hujan. Soal meyakinkan orang lain, memang perlu referensi yang banyak, dan pembahasan yang dalam. Jika orangnya mau, ajak saja ikut pengajian. Jika kita punya referensi yang cukup banyak, insyaAllah bisa menjelaskan dengan baik. 

Sebagai misal, asal kita dari mana, kenapa kita harus menyembah Alloh ﷻ, ada apa dengan Al Qur'an dan seterusnya.  Kalau kita menjelaskan, insyaAllah orang itu akan yakin.

Wallahu'alam

0⃣3⃣ Eriska ~ Pangkal Pinang
Assalamu'alaikum ustadz,

Jika semua umat nabi Muhammad ﷺ masuk surga semua in syaa Allah. Bagaimana dengan umat Islam saat yang menyembah kekuasaan, uang, dan jabatan. Sehingga kemungkaran terjadi di mana-mana. Apakah mereka berhak masuk surga?

🌸 Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Iya betul. Rasulullah ﷺ menggaransi itu. Barang siapa yang ada iman di dadanya, seberat zarrahpun, ia masih mengakui Laa ilaaha illallaah, maka ia akan masuk surga.

Sedang orang-orang yang buta hatinya akan kekuasaan, harta dan jabatan, maka ia berdosa. Dosanya akan dipertangungjawabkan dihadapan Alloh ﷻ. Bisa jadi masuk neraka dulu sesuai bobot dosanya, setelah ia 'bersih' baru masuk surga. Tapi selama apa di neraka.

Wallahu'alam

0⃣4⃣ Lisa ~ Malang
Seseorang yang terbuai dengan angan-angan, kebanyakkan hubuddunya njeh ustadz?

Bagaimana jika sudah sering mengingatkan, bahkan sampai diajak ziarah ke kuburan (tapi tidak malam hari, ustadz) masih saja hubuddunya, apakah beliaunya termasuk hati yang sudah mati?
Afwan ustadz atas pertanyaan Saya yang fakir ilmu ini.

🌸Jawab:
Kadang memang proses menjadi ahli ibadah itu butuh waktu. Ada momen-momen yang membuat seseorang akan lebih baik dari sebelumnya.

Artinya jika ingin jadi orang shalih, harus dari usaha sendiri. Tekadnya harus ada.
Terkait dengan kasus di atas, bisa jadi hatinya belum tersentuh, belum 'klik' dengan hatinya sehingga belum berubah. Semoga suatu saat nanti bisa berubah. Atau bisa jadi hatinya memang sudah tidak peka lagi dengan kebenaran, sehingga dikasih tahu apapun, ia tidak berubah.

Wallahu'alam

0⃣5⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz bagimana dengan seseorang yang masih dalam proses hijrah insya allah istiqomah tapi dia selalu berangan-angan tentang apapun itu. Nah itu bagimana ustadz, berangan-angan semuanyalah, ntah itu negatif atau positif itu bagaimana ustadz?
Apa dia termasuk orang yang masih belum bisa menetapkan iman.

Makasih

🌸 Jawab:
Iya tidak apa-apa.
Berangan boleh, tapi sesuaikan antara angan dan amal. Tentunya beriman juga.

Contoh, ia berangan ingin masuk surga, dan melakukan banyak amal shalih. Maka insyaAllah ia akan sampai pada angannya. Tapi jika ia berangan masuk surga, tapi amal tidak ada, melakukan dosa terus, dan imannya abu-abu, maka bagaiama ia sampai pada angannya. Amal bisa bertahap. Allah suka amal yang continue, walaupun sedikit-sedikit. 

Wallahu'alam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Selamat berbuka semua ya...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar