Kamis, 22 Maret 2018

SILATURRAHIM



OLeh   : Ustadz Farid Nu'man Hasan

           💎M a T e R i💎

SILATURRAHIM YUUK...

💎Makna Silaturrahim

Silaturrahim  terdiri atas dua kata, yaitu Shilah dan Rahim. Kata Shilah  artinya Al ‘Alaaqah yakni perhubungan, koneksi. Sedangkan Rahim yaitu Ar Rahimu atau Ar Rahmu yang artinya tempatnya janin (al mustawda' al janiin), kerabat dekat, atau bisa juga kasih sayang. Jadi, silaturrahim adalah upaya menjaga dan menghubungkan keluarga, kekerabatan dan kasih sayang di antara manusia.

Upaya ini bisa dilakukan dengan berbagai cara yang dibenarkan syariat Islam, seperti saling mengunjungi, memberikan hadiah, mengucapkan dan mengirim salam, mendamaikan dua saudara yang terputus hubungannya, dan semisalnya. Hanya saja, di negeri kita kata silaturrahim selalu diidentikkan dengan  kunjungan saja padahal itu hanyalah salah satu cara dari silaturrahim.

  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَيْسَ الوَاصِلُ بِالمُكَافِىء ، وَلكِنَّ الوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Bukanlah bermakna   “menyambung  silaturrahim” bagi orang yang membalas kunjungan,  tetapi silaturrahim itu adalah jika ada orang yang terputus tali silaturrahimnya maka dia orang yang menghubungkannya. (HR. Bukhari No. 5991)

💎Keutamaan Silaturrahim

Ada banyak keutamaan silaturrahim, di sini akan dipaparkan beberapa saja:

1⃣  Silaturrahim Adalah Bukti Iman

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ باللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَه

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia bersilaturrahim. (HR. Bukhari No. 6138)

Jadi, ciri orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah dia mau melakukan silaturrahim.

2⃣ Silaturrahim Dapat Menambah Rezeki Dan Panjang Umur

Manusia yang banyak menjaga hubungan baik dengan  banyak orang, tentu akan membuatnya banyak koneksi. Kalau banyak koneksi tentu banyak pula potensi pintu-pintu rezeki baginya. Oleh karenanya sarjana yang tidak gaul alias kuper cenderung kesulitan mendapatkan kesempatan kerja bahkan menciptakan pekerjaan, berbeda dengan yang supel dalam bergaul, biasanya banyak sekali info dan peluang kerja baginya.

Orang yang banyak bergaul tentu akan banyak pula yang perhatian, contohnya ketika dia sakit biasanya banyak manusia yang menjenguknya, bandingkan dengan yang tidak suka silaturrahim, dia sakit tidak ada manusia yang tahu apalagi menjenguknya.

Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barangsiapa yang ingin dimudahkan oleh Allah untuk dilapangkan rezekinya atau diakhirkan ajalnya maka hendaknya dia bersilaturrahim. (HR. Bukhari No. 2067, Muslim No. 2557)

Dalam hadits ini, bukan hanya menambah rezeki, silaturrahim bisa juga menambah umur. Lho, bukankah umur kita sudah ada ketetapannya? Jawab: Ya!  Itulah secara global sesuai dengan keterangan dalam Al Quran secara ‘am (umum), namun secara khusus ada pengecualian bagi orang yang senantiasa berbuat baik dan bersilaturrahim bahwa umur mereka dapat bertambah, walaupun demikian tetaplah hal ini kita kembalikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri menegaskan:

لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ

“Tidaklah ketetapan Allah dapat ditolak kecuali dengan doa, dan tidaklah umur bisa bertambah kecuali dengan kebaikan.” (HR. At Tirmidzi no. 2139, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan hasan, Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 2139. Lihat Juga Shahihul Jami’ No. 7687. Lihat juga Shahih At Targhib wat Tarhib No.1639, 2489. Lihat juga As Silsilah Ash Shahihah No. 154)

3⃣ Bersilaturrahim Merupakan Upaya Menjaga Hubungan Dengan Allah Ta’ala

Ternyata rajin melakukan silaturrahim bukan hanya membangun hubungan baik dan kuat dengan sesama manusia, tetapi itu juga merupakan upaya memperkuat hubungan dengan Allah Ta’ala, istilahnya quwwatu shillah billah.

Allah Ta’ala sendiri yang mengatakan dalam hadits qudsi, bahwa Allah Ta’ala berfirman:

مَنْ وَصَلَكِ ، وَصَلْتُهُ ، وَمَنْ قَطَعَكِ ، قَطَعْتُهُ

Barangsiapa yang menjalin hubungan dengan dirimu, maka Aku akan menjalin hubungan dengannya, barang siapa yang memutuskan hubungan denganmu, maka Aku akan memutuskan hubungan dengannya. (HR. Bukhari No. 5988)

4⃣  Silaturrahim Dihitung Sebagai Sedekah

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الصَّدَقَةُ عَلَى المِسكينِ صَدَقةٌ ، وعَلَى ذِي الرَّحِمِ ثِنْتَانِ : صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ

Bersedekah kepada orang miskin adalah sedekah, bersedekah kepada orang yang punya hubungan persaudaraan ada dua macam: bersedekah dan silaturrahim. (HR. At Tirmidzi No. 657, katanya: hasan)

5⃣ Silaturrahim Merupakan Jalan Menuju Surga

Berikut ini keterangannya:

وعن أَبي أيوب خالد بن زيد الأنصاري - رضي الله عنه - : أنَّ رجلاً قَالَ :
يَا رَسُول الله ، أخْبِرْني بِعَمَلٍ يُدْخِلُني الجَنَّةَ ، وَيُبَاعِدُني مِنَ النَّارِ . فَقَالَ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - : تَعْبُدُ الله ، وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيئاً ، وَتُقِيمُ الصَّلاةَ ، وتُؤتِي الزَّكَاةَ ، وتَصِلُ الرَّحمَ  . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ

Dari Abu Ayyub Khalid bin Zaid Al  Anshari Radhiallahu ‘Anhu: bahwa seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang amal yang akan memasukkanku kedalam surga dan menjauhkanku dari api neraka?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Engkau menyembah Allah, jangan melakukan kesyirikan (menyekutukan Allah dengan apa pun), tegakkan shalat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturrahim. (HR. Muttafaq ‘Alaih)

💎Bahaya-Bahaya Memutuskan Silaturrahim

Bahaya yang paling jelas adalah dia akan kehilangan faidah dan manfaat dari silaturrahim itu sendiri. Apakah itu saja? Tidak, ternyata masih banyak hal lain yang menimpanya jika dia memutuskan hubungan dengan sesama muslim, baik hubungan kekeluargaan, kekerabatan, atau persaudaraan sesama muslim.

Berikut ini beberapa bahayanya:

1⃣ Orang Yang Memutuskan Silaturrahim Maka Dia Telah Melakukan Perbuatan Haram

Menjalin hubungan baik adalah wajib, menjaga ukhuwah Islamiyah adalah wajib, maka memutuskannya -tanpa sebab yang dibenarkan- adalah haram dan berdosa bagi pelakunya.
Para ulama telah menyebutkan hal ini, di antaranya Imam An Nawawi Rahimahullah dalam kitabnya, Riyadhusshalihin, pada Bab Tahriim Al ‘Uquuq wa Qathii’at Ar Rahim, yang artinya Bab Haramnya Durhaka kepada orang tua dan Memutuskan Silaturrahim.

2⃣ Allah Ta’ala Melaknat  Serta Membuat Mereka Buta dan Tuli

Allah Ta’ala berfirman:

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ

Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (QS. Muhammad: 22-23)

Makna tuli dan buta dalam ayat ini bukanlah makna haqiqi (sesungguhnya) tetapi majazi, bahwa walau mereka memiliki mata dan telinga tetapi dengan keduanya mereka tidak mampu melihat dan mendengar hal-hal yang bermanfaat bagi mereka.

Tertulis dalam Tafsir Al Muyassar:

أولئك الذين أبعدهم الله من رحمته، فجعلهم لا يسمعون ما ينفعهم ولا يبصرونه

Mereka itulah orang-orang yang dijauhkan oleh Allah dari rahmatNya, dan Dia jadikan mereka tidak bisa mendengar dan melihat apa-apa yang mendatangkan manfaat bagi mereka. (Tafsir Al Muyassar, 9/128)

3⃣ Shalatnya Tidak Akan Diterima

Orang yang memutuskan silaturrahim, memboikot saudaranya tanpa alasan yang benar, termasuk golongan manusia yang ditolak shalatnya. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut ini:

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ

“Ada tiga manusia yang Shalat mereka tidaklah naik melebihi kepala mereka walau sejengkal: yakni seorang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, seorang isteri yang tidur sementara suaminya sedang marah padanya, dan dua orang bersaudara yang saling memutuskan silaturahim.”  (HR. Ibnu Majah No. 971, Imam Muhammad bin Abdil Hadi As Sindi mengatakan sanadnya shahih dan semua rijalnya tsiqat (kredibel). Lihat Hasyiyah As Sindi ‘ala Ibni Majah, 2/338. Syaikh Al Albani mengatakan hasan. Lihat Misykah Al Mashabih, 1/249/1128. Imam Al ‘Iraqi juga mengatakan hasan)

4⃣ Tidak Masuk Surga

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ قَاطِعٌ  . قَالَ سفيان في روايته : يَعْنِي : قَاطِع رَحِم . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ

“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan.” Berkata Sufyan Ats Tsauri dalam riwayatnya: yaitu memutuskan hubungan kekerabatan. (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Dan masih banyak lainnya.

Wallahu A'lam


@Farid Nu'man Hasan
🌏 Join Telegram: bit.ly/1Tu7OaC


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Ana
Kalau ada dua orang saudara yang lagi bermusuhan sehingga putus hubungan silaturahim, apakah saya ikut menanggung dosa jika saya tidak berusaha untuk mendamaikan?

🌷Jawab:
Jika sikap diam kita didasari karena kita tidak mampu, atau tidak tahu, maka kita tidak berdosa.

Tapi, jika kita tahu, kita mampu, tapi kita diam saja. Tidak peduli atas kerusakan hubungan saudara kita, maka sikap diam ini salah sebab mendiamkan adanya kezaliman.

Lalu, jika mereka sudah kita damaikan masih bermusuhan juga, maka kita tidak berdosa. Sebab yang dinilai adalah usaha kita, hasil serahkan kepada Allah Ta'ala.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Sulami
Kalau semisal memutuskan silahturrahim supaya seseorang mau berubah.
Karena si fulan itu melakukan hal yang melanggar syariat agama. Sudah diperingatkan berkali-kali tapi tidak mau berhenti juga.
Itu bagaimana ya ustadz ?

🌷Jawab:
Memutuskan silaturrahim, dalam rangka untuk 'ilaaj (menerapi) orang tersebut agar berubah, maka itu boleh.

Hal ini pernah Nabi ﷺ lakukan dengan memboikot 3 sahabatnya selama 50 hari karena tidak ikut perang Tabuk, sampai akhirnya Allah Ta'ala menerima taubat mereka.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Anatasya
Ustadz saya punya tetangga dia baru bikin pipa yang airnya jatuh ke rumah saya dan bukan cuma 1. Saya sudah kasih tahu baik-baik buat memotong pipa yang panjang tadi agar air yang jatuh tadi tidak ke tahan saya, karena jadi suka banjir.
Tapi dia tidak terima ketika saya kasih tahu begitu, sekarang malah sudah tidak pernah menegur lagi.
Yang saya lakukan salah ustadz?
Bagaimana solusinya?

Terimakasih

🌷Jawab:
Dia yang salah, dulu ada kasus serupa di masa Nabi, seorang sahabat yang rumahnya kemasukan air jika hujan karena tetangganya membuat aliran yang salah. Akhirnya mereka bertengkar karena itu, lalu Nabi ﷺ meminta agar diperbaiki.

Coba sekali lagi bicarakan mungkin dengan anggota keluarga yang lain dari tetangga itu.

Tetangga yang menyakiti tetangga lainnya siksanya amat keras. Nabi ﷺ ancam dengan tidak masuk surga.

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Yerma
ustad saya punya 2 paman dari suami yang memutuskan hubungan dengan kedua orang tuanya yang satu sudah meninggal dalam keadaan memutus hubungan keluarganya, tapi pas pemakaman keluarga besar sudah memaafkan termasuk ibu beliau yang masih hidup dan yang satu lagi masih hidup tapi masih bersikap itu.
Ustadz bagaimana sikap kami kepada paman ini agar bisa kembali kjalan yang benar?

🌷Jawab:
Prihatin ya...
Sebab putus silaturrahim itu tidak ringan dampaknya berat dan berat. Shalat tidak diterima, dan tidak masuk surga.

Memang mesti ada yang memulai, inisiatif untuk memperbaiki hubungan. Momen lebarankah, atau acara keluarga besar dan lain-lain.

Ini mesti dibicarakan ke keluarga juga, kasihan jika wafat dalam keadaan memendam benci kepada saudara sendiri.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Serra
Assalamualaikum ustadz,

1. Bagaiamana hukumya. Jika sudah berjanji silahturahim silah tapi sampai 2 tahun belum sempat bertemu. Karena kesibukan masing-masing. Baiknya bagaimana mengatur ulang atau bagaimana?

2. Jika silahturahimnya hanya membawa masalah bolehkah kita tidak menerima kedatangannya. Misal datang hanya untuk bercerita tentang kekeluhannya?

3. Bolehkah tidak bercerita silahturahim misal ke mantan laki-laki dan sebaliknya kepada suami atau ke istri?

4. Baiknya silahturahmi setahun sekali atau kalau setiap hari termasuk silahturahim?
Terima kasih

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

1. Fattaqullah mastatha'tum. Bertaqwalah semampu kamu, niat yang baik tapi belum terwujud tetap mendapatkan pahala 1 sempurna.

Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

 وَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا

Maka,  barangsiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya.  (HR. Muslim no. 162)

2. Silaturrahim itu menyambung yang putus, itulah makna silaturrahim. Sering orang salah kaprah, mereka memaknai silaturrahim = berkunjung, padahal berkunjung adalah salah satu sarana silaturahim saja.

Kemudian, jika kunjungan seseorang membuat masalah baru tidak apa-apa ditunda dulu sampai benar-benar siap.

3. Silaturrahim itu tiap hari, karena keberkahannya banyak. Jangan setahun sekali, yang setahun sekali itu ziarah atau berkunjung ke rumah saudara, bisa 6 bulan sekali atau tergantung situasi.

3. Tidak berkunjung ke laki-laki bukan mahram, sebagaimana laki-laki berkunjung ke wanita yang bukan mahram tanpa keperluan yang dibenarkan syariat. Itu bukan silaturrahim bahkan jatuhnya bisa maksiat, sebab merupakan pintu awal bagi syetan untuk menjebak dan membuka hubungan perselingkuhan, padahal meja sudah sama-sama punya istri atau suami.

4. Sudah di jawab di no. 2
Wallahu a'lam

0⃣6⃣ Ridha
MasyaAllah begitu penting dan istimewanya silaturrahim dalam Islam. Bahkan bisa masuk syurga tanpa hisab bagi yang menyambungnya.
Pertanyaan saya,
Bagaimana silaturahim seharusnya ustadz?

🌷Jawab:
Silaturrahim, kata Nabi ﷺ, bukanlah membalas kunjungan, tapi jika ada yang terputus maka kita menyambungkannya.

Putus antar saudara, kita bantu menyambungkan, putus orang tua dan anak, kita bantu menyambungkan.

Atau kita sendiri putus dengan kerabat kita maka kita inisiatif untuk memulai memperbaiki hubungan.

Sarananya bisa dengan salam,  tegur sapa, ngobrol, kunjungan dan lainnya.

Wallahu a'lam

0⃣7⃣ Ninick
Assalamualaikum ustadz,

Jika kita menjalin berusaha menjalin hubungan baik sama saudara kandung tapi terkadang mereka menjauh tetapi yang bukan saudara kandung begitu care sama kita jadi seperti sudah saudara  sendiri bahkan sampai ada acara keluarga mereka pun atau sebaliknya mereka membantu tapi keluarga kandung sendiri sama sekali tidak begitu? Sikap saya harus bagaimana ya soalnya kadang saudara kandung itu suka ya berbicara dibelakang kalau lebih sayang orang lain ketimbang keluarga sendri gitu?

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatulla

Kadang ada yang seperti itu memang. Ini memang tidak seimbang, sebab saudara kandung dapat dua hak; saudara se-nasab dan saudara keaqidah juga.

Sedangkan kawan (yang muslim tentunya) dapat satu hal saja; saudara seaqidah. Maka, mau tidak mau, suka tidak suka, harus ada yang rendah hati, tidak jual mahal, memulai komunikasi yang baik, pelan-pelan tapi intens.

Wallahu a'lam

0⃣8⃣ Chusnul
Asslamu'alaikum ustadz,

Saya punya ipar yang terang-terangan menjelek-jelekkan saya di medsos (fb) saya langsung nanya sama ipar saya, salah saya apa? Katanya mertua saya tidak adil sama dia & saya. Saya mesti bagaimana ya ustadz supaya sesama ipar tidak saling cemburu perlakuan, saya pernah bicara sama mertua saya malah makin panjang?

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah

Cari dulu sebabnya, kenapa timbul cemburu ipar tersebut. Apakah karena perhatian ke cucu yang tidak sama, atau lainnya.

Kalau sudah ketemu masalahnya, barulah bisa diambil langkah selanjutnya.

Adapun tentang dia menjelek-jelekan di medsos, ambil positifnya saja yaitu itu merupakan pembersih dosa-dosa kita.

Wallahu a'lam

0⃣9⃣ Emmy
Assalamu alaikum.

Bagaimana jika ada teman yang tidak mau membalas teguran kita ustadz tanpa kita tahu penyebabnya meskipun sudah ditegur berkali-kali tapi dia tidak merspon. Apakah kita berdosa karena ikut diam atau tidak menegurnya.?
Syukron ustadz.

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah

Inisiator kebaikan tetaplah yang terbaik. Walau kebaikan itu tidak direspon. Jangan putuskan kebaikan itu, yang penting kita sudah memberikan sikap yang terbaik. Adapun sikap dia yang seperti itu jangan membuat kita terpancing untuk membalas, kalau membalas maka kita tidak beda dengan dia.

Biarlah sikap orang itu Allah Ta'ala yang membalasnya; memberinya hidayah atau menghukumnya dengan kesalahan yang setimpal.

Wallahu a'lam

1⃣0⃣ iNdah
Judulnya datang silaturahim salah tidak datang pun salah. Jika setiap datang dicuekin dimaki, dihina menerima perlakuan yang kurang enak karena itu pilih tidak datang lagi tapi tetap kirim makanan buat mertua dan ipar-ipar menghindar tidak datang silaturahim jauh lebih salah bagaimana dengan kasus seperti sebaiknya menurut agama kita?

🌷Jawab:
Bismillah wal hamdulillah

Sangat manusiawi  seorang sakit hati, jika kebaikannya dibalas dengan keburukan. Ingin rasanya membalasnya dengan setimpal.

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal.

Tapi Allah Ta'ala memberikan opsi yang terbaik:

فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

 Tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zhalim. (QS. Asy-Syura, Ayat 40)

Dulu, Abu Bakar Radhiallahu Anhu membiayai hidup salah satu keponakannya. Tapi, keponakannya ini ikut menyebarkan haditsul ifki (berita bohong) yang menimpa Aisyah Radhiyallahu Anha, akhirnya Abu Bakar menghentikan biaya hidup untuk dia. Tapi, akhirnya Allah Ta'ala menegurnya untuk tidak menghentikan kebaikannya kepada keponakannya walau dia bersalah.

Wallahu a'lam

1⃣1⃣ Evi
1. Apakah boleh kita memutuskan silaturahmi apabila ada saudara kita yang menyakiti hati ibu kita sendiri dengan alasan adanya masalah di masa lalu?

2. Di daerah rumah saya ada dua tetangga saya yang bermusuhan karena anak anak mereka bertengkar tapi orang tua dari salah satu anak tersebut selalu menyulut api amarah dan lama kelamaan mereka selalu bertengkar walaupun hal sepele. Nah kami sebagai tetangga yang baik sudah memberikan solusi untuk saling memaafkan tapi keduanya keras kepala dan silaturahmi mereka terputus begitu saja. Apa yang mesti kami lakukan sebagai tetangga dan muslim yang baik agar silaturahimnya berjalan seperti semula?
Terimakasih jawabannya.

🌷Jawab:
Bismillah wal hamdulillah...

1. Jika diputuskan,  biasanya muncul mudharat baru, bisa jadi dia semakin menjadi-jadi. Dan masalah juga tidak selesai. Yang terpenting adalah nasihati dan tetap jalin silaturrahim.

2. Menyikapi tetangga yang selalu ribut adalah:

Fadzakkir innama anta Mudzakir lasta 'alaihim bimushaythir (Berilah peringatan, tugasmu hanyalah memberikan peringatan, kamu tidak berkuasa memaksa mereka).

Wallahu a'lam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Ketahuilah...
1000 saudara masih sedikit, satu musuh sudah banyak.

Dunia sempit bukan karena penduduknya  yang  padat, tapi karena permusuhan yang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar