Kamis, 15 Maret 2018

AKU SETIA MENANTIMU DI PINTU SURGA



OLeh   : Ustadzah Indra Asih

AKU SETIA MENANTIMU DI PINTU SURGA
(Merajut Cinta Karena Allah)


🌷CINTA karena Allah, Landasannya iman

إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ  وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

                                                       
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian  mendapatkan rahmat.”
 (QS al-Hujurat :10)



واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً  فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ  فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا


“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran :103).


Keistimewaannya:

◼ Mendapat Naungan
Allah pada hari Kiamat

نْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ:

اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
(1) Imam yang adil,
(2) Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,
(3) Seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
(4) Dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
(5) Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan
(6) Seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
(7) Seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.

Padahal...


33.   Fa idzaa jaa-atish shaakhkhah [shaakhhatu].

Maka apabila datang suara yang memekakkan (hari kiamat).
 

 34.   Yauma yafirrul mar-u min akhi ih .

Pada hari itu seseorang lari dari saudaranya.
 


35.   Wa ummihii wa abiih .

Dan (dari) ibu bapaknya.

36.   Wa shaahibatihii wa baniih .

Dan (dari) pasangan dan anaknya.
 


37.   Likullim ri-im minhum yaumaidzin sya-nuy yugniih.
Masing-masing orang pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkan dirinya.

◼ Saling Memberi Syafaat

Dari Abu Said Al Khudri Radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits yang panjang, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda tentang syafaat di hari kiamat:


Setelah orang – orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah  untuk  memperjuangkan hak saudara – saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.


Mereka memohon : “Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat dan juga haji.


Dijawab : “Keluarkan (dari neraka) orang – orang yang kalian kenal." Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin ini pun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.”

Kemudian orang mukmin itu menghadap kembali kepada Allah, : “Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk diazab dari neraka, sudah tidak tersisa."

Allah berfirman, “Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar." Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka.

Kemudian mereka menghadap kembali : “Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorang pun orang yang Engkau perintahkan untuk diazab…” (HR Muslim)


Maka memahami hadits ini, Imam Hasan Al Bashri rahimahullah menasehatkan, “Perbanyaklah berteman dengan orang – orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat."

◼  Di Surga Bersama di Mimbar-mimbar dari Cahaya

~ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman pada Hari Kiamat, “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim; Shahih)

~ Dari Abu Muslim al-Khaulani radhiyallahu ‘anhu dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, dengan sabdanya, ‘Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.'”

~ Abu Muslim radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “Kemudian aku keluar hingga bertemu ‘Ubadah bin ash-Shamit, lalu aku menyebutkan kepadanya hadits Mu’adz bin Jabal. Maka ia mengatakan, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, yang berfirman, ‘Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya)

~ Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku, mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri kepada mereka.” (HR. At-Tirmidzi; Shahih)

🌷🌸🌷
Aplikasi Kecintaan Karena Allah

◼Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam Ketika Bertemu.

“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Tidak maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai: Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim)


◼Bertutur Kata yang Menyenangkan dan Bermanfaat.

◼Mengajak Untuk Bersama-Sama Menghadiri Majelis ‘Ilmu.

◼Saling Menasehati, Baik Dengan Ucapan Lisan Maupun Tulisan.

Suatu saat ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya tentang aibnya kepada shahabat yang lain. Shahabat itu pun menjawab bahwa dia pernah mendengar bahwa ‘Umar radhiyallahu ‘anhu memiliki bermacam-macam lauk di meja makannya. Lalu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pun berkata yang maknanya ‘Seorang teman sejati bukanlah yang banyak memujimu, tetapi yang memperlihatkan kepadamu aib mu (agar orang yang dinasehati bisa memperbaiki aib tersebut. Yang perlu diingat, menasehati jangan dilakukan didepan orang banyak. Agar kita tidak tergolong ke dalam orang yang menyebar aib orang lain.


◼Saling Mengingatkan Tentang Kematian, Yaumil Hisab, At-Taghaabun (Hari Ditampakkannya Kesalahan-Kesalahan), Surga, dan Neraka.

Semoga Allah mengumpulkan kita dan orang-orang yang kita cintai karena Allah di Surga Firdaus Al-A’laa bersama para Nabi, syuhada’, shiddiqin, dan shalihin. Itulah akhir kehidupan yang paling indah.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ iShmatul
Bagaimana cara menasehatin teman berkali-kali tapi cuma bilangnya iya terus. Tapi tidak pernah dituruti. Malah tambah mangkel dan tambah parah maaf sebelumnya sampai saya capek yang mau menashati lagi alasanya saya sudah malu?

🌷Jawab :
Pahala terus mengalir selama terus kita menasehati, karena hidayah hak Allah.

وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, "Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.” (QS. Surah Al-A'raf: 164)

Mungkin caranya yang perlu dirubah.

0⃣2⃣ Serra
1. Bagaimana menjelaskan jika kita anak perempuan mau cepat atau lama harus ikut suami? Karena ikut suami adalah kewajiban seorang istri!

2. Bolehkah ketika kita tidak tahu menasehati menggunakan cara hypnoterapi agar mudah dinasehati? 

3. Bagaimana agar mau datang ke majelis ilmu tidak hanya lewat radio?

4. Bagaimana caranya ketika kita menasehati tidak menyesal, misal masalah dan kita tidak menyesal dengan pilihan yang diambil!

🌷 Jawab :
1. Sampaikan dalil dalilnya bahwa sejak akad nikah, maka perwalian pindah ke suami teknisnya yang lembut.

2. Salah satu teknis untuk memberikan gambaran atau visualisasi kebaikan dari apa yang kita nasihatkan  boleh.

3. Pancing rasa ingin tahunya untuk hadir bahwa yang akan dibahas sangat penting dan menarik dan bahwa nuansanya beda jika kita hadir di majelis ilmu. Ada nazalat 'alaihimu sakinah (diturunkan ketenangan), wa ghasiyahumurrahmah (rahmat Allah hadir), wa hafathumul malaikat (dinaungi malaikat-malaikat) wa dzakarallahu fima indah (dipuji-puji oleh Allah).

4. Menasehati tugas kita diikuti atau tidak tetap berpahal. Jadi tidak ada penyesalan apapun pilihan orang yang kita nasehati.

0⃣3⃣ iSmawati
Bagaimana jika seorang akhwat bersalaman terhadap ikhwan (bukan muhrim, kakak kelas) namun dengan niat hanya menghormatinya?

🌷 Jawab :
Tidak boleh, hindari dengan santun.

0⃣4⃣ Ayu
Bolehkah jika niat awal hijrah seseorang dikarenakan untuk mendapatkan calon pasangan yang soleh dan bagaimana ciri hijrah seseorang itu Lillah karena Allah semata?

🌷Jawab :
Boleh karena untuk mendapatkan pasangan yang baik kita harus berusaha jadi baik cirinya terus semangat walaupun banyak kendala atau yang diharapkan belum diperoleh dengan jalan hijrah.

0⃣5⃣ Evi
Tadi pada point aplikasi kecintaan karena Allah yakni no. 3 mengajak untuk bersama sama menghadiri majelis ilmu, nah apabila ada teman kita seorang akhwat tapi kita ajak untuk menghadiri majelis ilmu tapi selalu menolak dengan berbagai alasan. Bagaimana tipsnya supaya dia mau ikut dan supaya kita tidak bosan mengajaknya?

🌷Jawab:
Tugas kita mengajak hasilnya, mau atau tidak hak Allah dan sudah lepas tanggung jawab kalau sudah mengajak.

 QS.  Al A'raf [7] : 164

 وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.”

0⃣6⃣ Agustin
Saya punya teman sedang dekat dengan seorang ikhwan saat dekat itu, sebab si ikhwan seorang yang in syaa Allah sholeh teman saya hijrah menjadi lebih dekat dengan Allah. Apakah hal tersebut juga dimasukkan dalam kategori cinta karena Allah? Sebab ada yang bilang jika hijrahnya karena manusia, itu bukanlah cinta karena Allah.

🌷Jawab:
Alhamdulillah jika ada pengaruh kebaikan penilaiannya hanya Allah yang tau.

0⃣7⃣ Elnanda
Bagaimana cara kita memanage rasa suka kita terhadap lawan jenis yang belum saatnya, maksudnya kita kan masih proses belajar tidak seharusnya kita memikirkan tentang hal itu? Tapi pada kenyataannya ada faktor-faktor yang mendukung untuk kita memikirkan hal tersebut. Misalnya, karena seringnya bertemu dengan orang yang kita suka masuk organisasi dengan orang yang kita suka dan lain-lain. Itu cara memanage waktunya bagimana agar bisa menjaga sampai halal??

🌷Jawab:
Tetap menjaga adab-adab dalam berinteraksi dengan lawan jenis jaga pandangan komukasi seperlunya. Mohon perlindungan Allah agar dijaga dari kecenderungan yang haram atau belum saatnya.

0⃣8⃣ Evi
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Nah dalam bertetangga kita sering mendengar ibu-ibu menggosip dan kita mencoba menasehati meluruskan bahkan kita memberikan sedikit ilmu yang kita dapat dari majelis terus mereka mencaci sok alim ikut campur urusan oranglah urus saja urusan sendri bagaimana menyikapinya?

🌷Jawab:
Caranya jangan seperti menggurui dengan bahasa yang bersahaja dan lihat kesiapan mereka bila perlu awali dengan hadiah atau memberikan yang menarik. Dan jangan kesankan kita lbh pintar dari mereka tetap tunjukkan tawadhu dan banyak senyum.

0⃣9⃣ Sulami
Kalau seandainya kita membatasi waktu dan ruang lingkup dakwah kita karena takut ikhtilat itu bagaimana ustadzah?  Apa kita berdosa!

🌷Jawab:
Ikhtilat kan kalau kita sadar bisa dihindari tapi jangan membatasi ruang lingkup dakwah. Menjaga pandangan dan berpakaian yang sesuai syariat in syaa Allah akan menjadi benteng kita.

1⃣0⃣ Ningrum
Mengapa terkadang rasa cinta atau hormat kepada guru itu lebih tinggi dibandingkan rasa hormat kepada orang tua?
Mohon penjelasannya dan bagaimana cara menyikapinya?

🌷Jawab:
Hubungan dengan orang tua seringkali bingkainya masih karena senasab tapi hubungan dengan guru (guru yang mengajak kepeda kebaikan tentunya), bingkainya Allah atau iman. Menyikapinya bingkai hubungan dengan orang tua bukan hanya hubungan sedarah tapi hubungan karena keimanan.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎


Dalam Islam ikatan persaudaraan itu ada 2, yaitu karena pernikahan dan karena keimanan yang dimuliakan Allah adalah yang karena keimanan.

Oleh karena itu, tingkatkan hubungan kita dengan senasab atau sedarah kita dengan ikatan karena Allah agar bersama di dunia bersama pula di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar