Jumat, 09 Maret 2018

Islam Inspiring Love for Teen's



OLeh   : Irnawati Syamsuir Koto


Assalamau'alaikum sahabat para PeRiNDu Surga. Bagaimana kabarnya malam ini?

Terimakasih untuk teman-teman yang sudah menunaikan hak saya sebagai muslim, yaitu menjawab do'a selamat dari saya dengan mendoakan saya kembali...

🌷❤🌷
CiNTA adalah persaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya, dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan.

Cinta dalam pengertian seperti ini merupakan persaaan mendasar dalam diri manusia, yang tidak bisa terlepas dan merupakan sesuatu yang essensial. Dalam banyak hal, cinta muncul untuk mengontrol keinginan ke arah yang lebih baik dan positif. Hal ini dapat terjadi jika orang yang mencintai menjadikan cintanya sebagai sarana untuk meraih hasil yang baik dan mulia guna meraih kehidupan sebagaimana kehidupan orang-orang pilihan dan suci serta orang-orang yang bertaqwa dan selalu berbuat baik.

🌷❤🌷
Apakah Islam Mengakui CiNTA?

Karena Islam adalah agama yang fitrah, maka Islam mengakui tentang hal ini. Hal yang sangat mendasar dalam diri manusia.
Cinta memang suatu perasaan yang tidak mungkin manusia untuk tidak merasakannya. Ada berbagai bentuk cinta dalam kehidupan manusia dan setiap bentuk cinta tersebut memiliki perbedaan meskipun pada dasarnya semua bentuk cinta adalah sama.
Cinta adalah fitrah, karunia Allah yang diberikan kepada setiap manusia. Cinta adalah perasaan suci yang lahir dari dalam hati manusia, baik itu cinta kepada lawan jenis, sesama mahluk-Nya dan yang pasti cinta manusia pada Sang Pencipta.

Namun, seiring berlalunya waktu dan masuknya era modernisasi, cinta manusia yang suci mulai tergerus oleh yang namanya nafsu. Cinta yang suci pada-Nya tergerus oleh cinta pada sesama ciptaan-Nya (lawan jenis). Cinta yang suci tergerus kesuciannya akibat kurangnya pemahaman dan pengetahuan mengenai cinta itu sendiri. Dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 14 di sebutkan “Dijadikanlah indah pada (pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diinginkan, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (Surga)."

Namun, manusia diperintahkan untuk menjaga cinta agar tidak menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkan-Nya.
Cinta memang fitrah dan mencintai sesama manusia juga merupakan suatu fitrah yang diberikan Allah SWT. Dalam ajaran  atau syariat Islam, cinta kepada manusia adalah seharusnya merupakan perwujudan dari cinta kepada Allah SWT. Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Allah SWT maka ia pun akan mencintai manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak. Allah juga menyebutkan dalam Al Qur’an bahwa Allah menciptakan manusia agar dapat saling mengenal dan mengasihi.

Namun begitu Islam tidak membolehkan umatnya untuk menyalahgunakan cinta untuk hal-hal yang dilarang dalam agama misalnya fenomena pacaran sebelum nikah yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini.

Cinta yang semestinya dapat muncul apabila seseorang menikah dan berumah tangga atas dasar cinta kepada Allah SWT. Sedangkan cinta yang terkadang juga diselimuti nafsu justru dapat memberikan akibat yang tidak baik dan menjerumuskan pelakunya dalam perbuatan zina. Agar dapat menghindari hal tersebut maka sebaiknya seorang senantiasa mencintai Allah SWT diatas cinta lainnya karena cinta inilah yang akan membentenginya dari segala perbuatan maksiat. Orang yang pacaran Tidak segan  berdua-duaan baik di tempat umum bahkan di tempat yang jauh dari keramaian. Padahal, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya.” (H. R. Muslim)

Mungkin saya salah jika hanya menyebut para remaja saja yang berbuat demikian, karena orang dewasa pun juga banyak  yang melakukannya. Sedihnya, budaya pacaran itu bahkan sudah menancapkan akarnya pada anak-anak belia yang masih duduk dibangku sekolah dasar berseragam merah dan putih. Sungguh Miris Sekali.

Sebetulnya, budaya pacaran itu adalah budaya asing yang masuk ke Indonesia akibat daripada globalisasi. Karena filter yang kurang, akhirnya banyak yang ikut terjerumus dalam budaya tersebut. Padahal, harusnya diketahui bahwa pacaran tidak lain adalah perbuatan dosa yang ujungnya akan mendekati kepada zina yang merupakan dosa besar.

🌷Teman teman ada yang tahu tgl 14 Februari dikenal dengan hari apa?
🔹 Valentene day
🔹 Katanya hari kasih sayang yaaa???
🔹 Hari kasih sayang

🌷Dan kita mengiyakan????

🔹Nggak Ustadzah
🔹Kalau aku setiap hari, hari kasih sayang.
🔹Aku tidak setuju Valentinday

🌷Ngikut begitu? Masih ada yang ingat tidak dulu kita pernah bahas apa dan bagaimana Valentine Day? Bagi yang sudah lama digrup ini, mudah-mudahan masih ingat.

🔹Pernah dapat sepertinya dulu dari ustadzah irna tahun lalu tapi di group yang beda sepertinya.

🌷Ini Budaya Umat ISlam kah?

🔹Bukan
🔹Bukan
🔹Bukan
🔹bukan

🌷Baik kita semua setuju yaa ini bukan budaya Islam.. Tapi kenapa kita ikut-ikutan ucapin Happy Valentine???

Sampai kapan akan begini?

Sudah saatnya teman-teman yang masih muda-muda, kita kembali ke ajaran ISLAM, menjaga diri kita, menjaga kehormatan kita, menjaga kemulyaan kita.

Alhamdulillah disini , sudah banyak yang mengerti yaa. Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita.

🌷❤🌷
Jatuh cinta kepada lawan jenis, dari segi jatuh cinta itu sendiri bukanlah aib dan juga bukan dosa. Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi dan menjadi naluri yang ada secara alamiah pada setiap manusia normal. Nabi, orang suci, orang shalih, dan ulama mengalami jatuh cinta kepada lawan jenis sebagaimana manusia pada umumnya. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ cinta kepada Khadijah dan Aisyah.
Cinta seharusnya dapat menjadikan kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lalu, yang jadi pertanyaan, cinta seperti apa yang mampu mendekatkan kita kepada Allah SWT? Ada peribahasa, Dari Mata Turun ke Hati. Ketika mata melihat sesuatu yang sesuai dengan keinginan maka sama seperti magnet yang terkena logam besi, langsung menempel.

Masih ingat tentang kisah Fatimah dan Ali? Keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan. Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah. Karena dalam diam itulah tersimpan kekuatan, kekuatan akan sebuah harapan. Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cinta dalam diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata. Bukankah Allah tidak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padaNya?
Karena diam adalah cara mencintai karenaNya, berharap hal itu lebih memelihara kesucian hati kita dan hatinya setelahnya. Dan jika memang mencintainya dalam diam itu tidak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam. Jika diam memang bukan milikmu, Allah akan menghapus ‘cinta dalam diam’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat. Seiring berlalunya waktu, biarkan mencintai dalam diammu menjadi memori tersendiri di sudut hati ini, menjadi rahasia antara aku dengan Sang Pemilik hati.

Perasaan cinta haruslah dikelola agar rasa cinta dapat tumbuh ataupun mengerut sewajarnya. Memantaskan diri merupakan cara terbaik untuk mencintai dalam diam.
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya,” (Imam Syafi’i).

Apakah kita terlalu yakin kalau dialah jodoh kita, hanya karena cinta? Jodoh itu mungkin saja teman kita, atau orang yang baru saja kita temui di suatu tempat, atau bahkan seseorang yang dulunya kita ikhlaskan.

Jodoh itu bisa saja orang tua atau wali kita yang mencarikan, atau teman kita yang menjodohkan. Bagaimanapun juga, jodoh itu bukan hanya perihal cinta, tetapi juga tentang rencana Allah kepada kita.

Bukan cinta yang pada akhirnya membuat kita berjodoh dengan seseorang, tetapi Allah-lah yang menjodohkan. Tentunya, semua telah tertulis dalam Lauful Mahfuzh.

Jadi, janganlah kita mencintai seseorang melebihi cinta kita kepada Allah. Cukuplah cinta dalam diam dan serahkan sepenuhnya kepada Allah.

Setelah usaha cinta dalam diam ini yang bisa kita lakukan ialah mengikhlaskan semuanya kembali kepada Allah.

Ketika dalam proses mengikhlaskan dan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT, kita juga sambil berusaha menjadi seorang muslim atau muslimah yang lebih baik.
Ketika cinta diarahkan kepada kebaikan, maka cinta dapat membawa keutuhan, perdamaian, kebaikan pada kehidupan bermasyarakat.

Cinta yang ditumbuhkan oleh factor keimanan, maka akan menghasilkan berbagai hal yang mengagumkan. Dapat mengubah sejarah, menegakkan puncak kejayaan dan kemuliaan dunia. Sebagai contoh adalah kehidupan generasi muslim pada masa dahulu.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Nada
Bunda, Cinta karena nafsu itu cinta yang seperti apa?
Bagaimana caranya membuang perasaan kepada seseorang yang belum halal Bunda? Sering kali ingin membuang rasa itu jauh-jauh, tetapi sulit bunda...

🌷Jawab:
Cinta karena nafsu yaa cinta yang tidak halal. yaitu pacaran.
Pacaran hanyalah pelampiasan nafsu ingin dicintai dan mencintai saja. Tidak lebih dari itu.

Siapa yang mampu membuang rasa cinta??? Saya rasa tidak akan ada.

Tapi cintailah dia dengan mencintai Allah, sibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif hingga waktu kita tersita untuk itu dan menjauhkan kita berangan-angan dengan dia. Mintalah dia kepada Allah Azza wajalla.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Serra
1. Dulu tahun 2002 atau 2003 kakak saya jualan coklat juga bunga buat valentine. Hasil uangnya bagaimana hukumnya? 

2. Bagi yang dapat saja bagaimana juga hukumnya?

3. Bagaimana menjelaskan ghazwul fikri di saat teman seperti ini. Karena saya kadang jelaskan langsung contoh!

4. Baiknya bagaimana menjelaskan valentine pada anak kecil? 
Terima kasih.

🌷Jawab:
1. Telah disepakati ulama, hasil kerjasama dalam kemungkaran hasilnya haram.

2. Yang memberi dan menerima sama-sama berdosa. Karena sama-sama meng amini apa yang dibudayakan oleh orang orang kafir.

3. Yaa contoh akan lebih baik. Dan silakan cari kajian kita di grup FB PS tentang ghazwul fikri ini atau di blog , sudah pernah dibahas.

4. Cari bahasa yang mereka mengerti, komunikasi yang benar akan sampai dengan baik. dan sebaliknya jika komunikasi salah maka tidak akan berhasil.

Wallahu a'lam

💎Ngabisin lho ustadzah masa termasuk?

🌷Jawab:
Ngabisin uang hasil judi bagaimana??? Dosa kan? Kan cuma ngabisin, jadi lihat unsur asal permasalahan. Jangan hanya dilihat akhir nya saja Islam bukan agama main main.

0⃣3⃣ Sumi
Ustadzah bolehkah jatuh cinta kepada suami orang? Maaf mungkin ini pertanyaan yang konyol ya ustadzah, tapi ini yang saya rasakan saat ini ustadzah saya suka sama dia ustadzah.

Bagaimana caranya supaya saya bisa MoVe ON dari dia ustadzah! karena saya tau ini tidak benar mohon solusinya ustadzah.

🌷Jawab:
Jatuh Cinta tidak bisa kita atur kemana arahnya, bisa tumbuh kesiapa saja dan kitalah yang harus mampu memanage perasaan tersebut,  kita harus sadari bahwa tidak semestinya membiarkan rasa itu membesar  dan semakin menjadi-jadi.

Kita tidak boleh egois, harus mikirin juga perasaan orang lain, kecuali kita lihat ada peluang untuk poligami,  maka silakan tawarkan diri. 

Bagaimana kalau rasa itu terlanjur ada, maka kembalikan rasa itu kepada Alloh ﷻ, harus berhenti untuk berangan-angan, lawan terus rasa itu, jangan pernah dipelihara. 

Sibukkan diri dengan hal-hal positif, sehingga tidak ada kesempatan untuk memikirkan tentang dia. Bermohonlah kepada Alloh ﷻ agar bisa meredam perasaan yang ada. 

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Bund Atin
Jika ada akhwat dan ikhwan yang saling berjanji untuk mengikat pernikahan setelah lulus kuliah. Ini masih semester 8. Hubungan mereka seperti teman pada umumnya. Hanya sama-sama saat kuliah atau mengerjakan tugas.

Bolehkah?
Melanggar syariatkah?

🌷Jawab:
Kalau secara zahir selama mereka tidak pernah berkhalwat tentu tidak melanggar syariat, tapi hati kita tidak bisa berbuat apa-apa,  jika telah melakukan akad (janji) bukan tidak mungkin masing-masing akan saling berangan-angan dan ini tidak boleh.

Dan soal perjanjian,  jangan sampai memberi harap kepada masing-masing pihak, karena jodoh kedepan kita tidak tahu, andai nanti Allah tidak menjodohkan,  maka tidak ada yang terluka dan kecewa. 

Jadi lebih baik jalani dan fokus dulu ke kuliah.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Elnanda
Jika rasa adalah fitrah lalu bagaimana mengatasi atau mengendalikan sebuah perasaan ketika sedang menuntut ilmu??

🌷Jawab:
Kalau sudah mampu, maka menikah, tapi jika belum bisa menikah, maka diam dan menyibukkan diri adalah jalan terbaik mengatasinya.

Jangan lakukan hal-hal yang tidak syar'i yang hanya akan membuat harga diri wanita jadi hilang. Masih banyak hal-hal positif yang bisa kita lakukan daripada pacaran yang hanya akan membawa kita kepada kehinaan.

Wallahu a'lam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sahabat sahabat ku para calon Bidadari PeRiNDu SuRGa

CINTA SEJATI adalah rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa mengharapkan imbalan apapun dan dari siapapun kecuali imbalan yang datang dan diridhoi oleh Allah. Cinta juga merupakan suatu identitas dan asas iman, karena kita mencintai sesuatu atau seseorang karena Allah mencintainya.

CINTA SEJATI bukanlah mengenai hal-hal yang bersifat DUNIAWI semata. CINTA SEJATI berasal dari HATI NURANI, dan CINTA SEJATI  haruslah TULUS dan IKHLAS.

Pantas atau tidaknya kita mencinta berdasarkan halal atau haramnya sebuah hubungan.

Jika kita telah menemukan cinta maka halalkanlah, namun jika tidak bisa, maka cintailah dalam diam dan bermohonlah kepada Allah untuk mendapatkannya.

Demikian saja malam ini, semoga bermanfaat.

Mohon maaf untuk salah salah kata dalam penyampaian.

Wassalmu'alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar