Sabtu, 19 Januari 2019

BUILDING TRUST



OLeH: Ummi Yulianti

           💎M a T e R i💎

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ


السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

 الحمد لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد.

Segalanya milik Alloh apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh SWT.

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari jaman jahiliah jaman kegelapan menuju ke jaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad  SAW

🌷BUILDING TRUST

SEPASANG suami-istri tengah dirundung masalah. Sang suami  mengatakan bahwa istrinya  sering marah-marah serta menuduh dirinya selingkuh dengan perempuan lain. Sang istri  bersikukuh bahwa yang dituduhkannya tersebut, bersumber dari orang yang terpercaya.

Suami dan istri, sejatinya adalah pakaian (jauz) bagi kita. Pakaian, secara kasat mata adalah yang paling tahu apa yang ada pada tubuh kita. Pakaianlah yang menutupi kekurangan pada jasad kita dan memperindah penampilan. Namun, bila jauz ini mulai meninggalkan fungsinya dan “mencurigakan”, apa yang harus kita lakukan?

🔷Yang pertama, yakinlah bahwa orang yang beriman hanyalah menjadikan Allah Subhanahu Wata’ala, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman sebagai orang yang dipercaya.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata,’Kami beriman’ dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka), ‘Matilah kamu karena kemarahanmu itu’. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran: 118-120)

Dari ayat ini, Allah Subhanahu Wata’ala menjelaskan bahwa mempercayai orang-orang yang berada diluar kalangan orang beriman alias orang-orang asbun (asal bunyi), akan mendatangkan kemudharatan yang besar. Seperti pada kasus suami-istri diatas. Ayat ini menjadi ayat yang penting untuk dipegang teguh oleh suami-istri yang beriman. Banyak pihak yang akan menjadi pembisik di samping suami-istri. Dari pihak keluarga, teman, maupun masyarakat yang ada di sekitar kita.

Seiring bertambahnya usia rumah tangga dari hari ke hari, maka harus bertambah dewasa pula sikap kita dalam memilih dan memilah informasi yang dapat dipercaya. Pilihlah informasi yang berasal dari orang-orang yang tsiqoh (terpercaya). Bila memungkinkan, apa yang mereka sampaikan pun harus disertai oleh fakta dan data akurat. Sehingga apa yang akan kita sampaikan pada pasangan tidak hanya berdasar pada prasangka atau emosi belaka.

Jangan sampai, apa yang terjadi antara kita dan pasangan menjadi konsumsi publik dan hanya menjadi bahan cemooh orang-orang yang berpenyakit hati.

🔷Kedua, yang paling tahu masalahnya hanya kita dan Allah Subhanahu Wata’ala.
Prinsip yang kedua ini sangat penting kita perhatikan. Yang tahu persis bibit permasalahan, karakter pasangan, bahkan masalah yang terjadi sekalipun adalah kita dan pasangan. Jadi yang tahu persis duduk permasalahan yang terjadi dan celah yang dapat digunakan sebagai titik terang penyelesaian adalah kita dan pasangan.

Menceritakan panjang lebar keluh-kesah kita pada orang lain, sekalipun itu adalah orang tua kita sendiri, harus bertujuan hanya untuk mencari saran atau pandangan. Karena, yang tahu persis masalahnya dan yang dapat menyepakati berbagai point yang harus dipenuhi oleh suami atau istri, hanya kita.

Disinilah dituntut kemandirian dan kedewasaan dari suami dan istri. Berpeganglah pada komitmen awal pernikahan dan sadarkanlah diri bahwa kehidupan berkeluarga tIDak hanya di dunia tetapi harus juga berkumpul bersama di akhirat. Hindari semaksimal mungkin membeberkan masalah, bila sebenarnya waktu bisa menjawab pertanyaan kita. Misalnya jangan langsung menelepon sahabat untuk curhat ketika kita dan pasangan bertengkar di pagi hari.

Tunggulah hingga pasangan berpindah tempat, melakukan aktivitas lain, atau pulang bekerja. Waktu yang berjalan dan tempat yang berganti biasanya efektif untuk meredakan emosi. Berdoalah pada Allah Subhanahu Wata’ala untuk memadamkan amarahnya dan membuat keadaan lebih baik.

🔷Ketiga, utamakan husnudzon.
Kedepankanlah husnudzon dalam setiap perasangka dan tindakan kita pada pasangan. Mungkin, pasangan kita tidak bisa menceritakan apa yang tengah dihadapinya sekarang. Mungkin karena terlalu berbelit untuk dijelaskan atau khawatir membuat kita cemas. Kondisi ini yang juga terjadi pada istri yang cenderung menyimpan masalahnya sendiri.

Jadi, bukan berarti ketidakterusterangannya berarti dia menyembunyikan orang lain atau ingin bermain “dibelakang” tetapi adakalanya pasangan ingin menyelesaikan masalahnya sendiri.

Keinginan untuk menyelesaikan masalah sendiri ini juga harus kita hargai. Walaupun tidak banyak orang sepakat dengan sikap ini, tetapi bila memang cara ini yang ditempuhnya, berperasangka baiklah bahwa ini dilakukannya sebagai tanda cintanya dan cara untuk membuat dirinya merasa berarti.

Jadi, tidak ada alasan untuk kita mencurigainya dan memilih untuk “memata-matai” tindakan tindakannya. Berperasangka baiklah kepada pasangan, sesulit apapun kondisi yang dihadapi. Bertanyalah kepadanya, bila ada yang mencemaskan kita. Dan, yang terpenting, berdoalah kepada Allah SWT sebagai sebaik-baik Penjaga, Yang Maha Mengetahui, dan Sebaik-baik Pemberi jalan keluar. Maka, kitapun akan selalu merasa lapang.

Setelah menikah, seorang lelaki terikat dalam sebuah akad yang sakral untuk menjadi suami yang wajib melindungi, mencintai, menafkahi, menjaga dan mengarahkan istri.

Pun seorang perempuan, ia terikat dalam sebuah akad untuk menjadi istri salihah yang berbakti dan melayani suami dengan sepenuh hati.

Pada masa awal hidup berumah tangga, cinta itu terasa sangat nyata, sangat kuat. Ada hentakan perasaan yang mengikat dengan sangat erat di antara dua insan yang tengah dimabuk asmara.
Luar biasa indahnya hidup sebagai pengantin baru, semua terasa bagai madu.

Namun segala yang baru pasti akan menjadi lama, segala yang muda pasti akan menjadi tua. Maka di saat usia pernikahan semakin lama, usia biologis semakin tua,  berbagai kekuatan perasaan antara suami dan istri bisa mengalami fluktuasi.

Kadang menguat, kadang melemah, bahkan bisa menghilang, dan bisa pula kembali lagi bahkan kembali menguat lagi.
Perasaan kepada pasangan itu sangat dinamis, banyak faktor yang memengaruhinya.

Dalam hitungan hari bahkan jam, seorang suami bisa mengalami banyak perasaan kepada sang istri; pun sang istri bisa mengalami banyak perasaan kepada suami.

Maka pandai-pandailah merawat dan menjaga perasaan anda kepada pasangan. Berikan tambahan aneka rasa agar kehidupan berumah tangga selalu segar dan menggairahkan.

Rasa apa yang akan tambahkan kepada pasangan, silakan pilih sesuai selera anda.

Demikian Paparan kali ini.

Yang benar datang nya dari اللّه

Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan, itu murni kesalahan ana yang masih fakir dalam ilmu Agama.

من اراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن ارادالاخرة فعليه بالعلم ومن ارادهما فعليه بالعلم

Barang siapa yang menginginkan dunia maka hal itu dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat hal itu bsa didapat dengan ilmu, maka yang mnginginkan keduanya dapat didapat dengan ilmu.

العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.


جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Assalamualaikum ustadzah,

(Ada titipan pertanyaan dari teman).
Bagaimana menata hati jika seorang istri yang di khianati berulang kali, hingga tidak ada lagi rasa kepercayaan yang di rasakannya pada sang suami?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Memang tidak mudah membangun kembali kepercayaan seperti sedia kala, ketika mendapati pasangan melakukan kesalahan yang menyakitkan. Perselingkuhan telah menghancurkan bangunan kebahagiaan keluarga, merusak kepercayaan kepada pasangan yang telah dibina sepanjang masa pernikahan mereka. Namun bukan berarti pernikahan tidak bisa diselamatkan karena adanya kesalahan yang pernah dilakukan oleh pasangan.

Jangan merasa sejarah keluarga sudah selesai. Ada sangat banyak cara untuk membangun kembali kepercayaan kepada pasangan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh suami dan istri untuk mengembalikan kepercayaan kepada pasangan.

1. Menjaga Keutuhan Keluarga

Pertama kali yang harus dipikirkan dengan sangat cermat dan masak adalah menjaga keutuhan keluarga. Saat melaksanakan prosesi pernikahan, telah memiliki janji hati untuk saling mencintai tanpa batas waktu. Pernikahan adalah ikatan sakral atas nama Tuhan yang tidak boleh dirusak dengan semena-mena. Perasaan tanggung jawab atas keutuhan keluarga ini yang membuat suami dan istri berpikir secara rasional, tidak mudah terpancing oleh keinginan membuat keputusan sesaat tanpa memikirkan masa depan.

Kesalahan yang dilakukan oleh pasangan, jangan cepat-cepat membuat seseorang mengambil keputusan untuk mengakhiri sejarahnya keluarga. Ingat anak-anak yang memerlukan bimbingan dan kasih sayang kedua orang tua. Perhatikan masa depan anak-anak, mereka memerlukan keluarga yang utuh. Perceraian sangat menyakitkan bagi anak-anak, maka harus dihindari sejauh mungkin.

2. Tundukkan Emosi dan Ego Diri

Sangat bisa dipahami munculnya emosi yang tinggi saat mengetahui pasangan melakukan perselingkuhan. Ego diri selalu mengajak seseorang untuk segera membuat perhitungan dengan pasangan. Harga diri sebagai suami atau sebagai istri merasa ternodai, dan ia tidak terima diperlakukan oleh pasangannya dengan hal yang menyakitkan. Itu yang berkecamuk dalam hati dan pikiran suami dan istri yang merasa dikhianati pasangan.

Satu hal yang harus anda perhatikan, bahwa semua orang memiliki kekurangan dan kesalahan. Jika suami melakukan kesalahan, itu ada andil dari istri, dan jika istri melakukan kesalahan juga ada andil dari suami. Jika menuruti ego dan emosi, ikatan pernikahan bisa rusak dengan mudah, dan harus dibayar dengan harga yang mahal. Maka jangan menuruti ego dan emosi, tundukkan agar tidak berpotensi merusak kebahagiaan keluarga yang masih bisa anda bangun kembali bersama pasangan.

3. Lupakan Kesalahan Pasangan

Hal yang paling berat adalah melupakan kesalahan pasangan. Banyak istri dan suami yang menyatakan tidak bisa melupakan kesalahan pasangan. Mengapa mereka tidak bisa melupakan, itu karena mereka terus mengingatnya. Berhentilah terobsesi dengan kesalahan pasangan yang membuat anda selalu mengingat kesalahan itu. Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana cara agar tidak lagi mengingat kesalahan yang pernah dilakukan pasangan?

Anda tentu ingat dengan pertanyaan saya “bisakah selembar daun menutupi dunia ini?” Jawabnya adalah : bisa, ketika daun itu menutupi kedua mata kita. Dunia yang sangat besar ini tertutup oleh selembar daun yang menempel di mata kita. Demikian pula dengan hati kita, apa yang paling banyak memenuhi hati kita itu yang akan selalu teringat dan tidak pernah dilupakan.

Hati kita hanya ada satu. Jika memenuhi hati dengan kesalahan pasangan, maka tidak ada satupun tempat di hati untuk berbagai macam kebaikannya. Namun jika memenuhi hati dengan kebaikan pasangan, maka tidak ada lagi memori yang tersisa untuk menyimpan ingatan tentang kesalahan dan kekurangannya.

4. Membuat Komitmen Baru

Tenangkan hati, beningkan pikiran, duduk berdua dengan pasangan. Buatlah komitmen baru. Anda pasti pernah membuatnya di masa yang lalu, namun ingatlah bahwa keluarga itu “organisme hidup”. Keadaannya sangat dinamis, selalu ada yang baru dari diri dan pasangan kita. Oleh karena itu, tidak ada salahnya selalu membuat komitmen baru, karena kita akan selalu menghadapi hari-hari baru.

Ajaklah pasangan membuat kesepakatan bersama, demi keutuhan dan kebahagiaan keluarga, demi masa depan anak-anak tercinta. Suami dan istri harus berjanji untuk saling menjaga, saling menguatkan, saling mengingatkan, agar perjalanan bahtera rumah tangga mereka selalu dalam jalan yang benar. Tidak menyimpang dan melanggar.

5. Melakukan Konseling

Jika persoalan sudah sedemikian pelik dan tidak bisa diselesaikan berdua, jangan sungkan untuk melakukan konseling kepada para konselor yang dipercaya. Ingat, jangan melakukan “curhat jalanan”, karena hal itu bisa semakin menambah rumit permasalahan. Lakukan curhat hanya kepada konselor pernikahan, sehingga rahasia keluarga anda tidak akan menyebar kemana-mana. Para konselor akan merahasiakan semua curhat anda, karena mereka terikat oleh etika konseling.

Konseling dilakukan di tempat yang privat, sehingga tidak akan diketahui oleh pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Jangan curhat di televisi, karena itu akan membuat rahasia keluarga tersebar ke seluruh Indonesia melalui media. Jangan curhat melalui status fesbuk, karena itu dibaca oleh banyak khalayak. Jangan curhat melalui jejaring sosial karena itu menyebarkan aib keluarga secara semena-mena. Jangan curhat kepada teman kerja, karena ia bukan konselor keluarga.

6. Perbanyak Aktivitas Positif

Penuhi hari-hari dengan berbagai macam kesibukan yang bermanfaat. Jangan membiarkan diri hanya duduk merenung, menutup diri dari pergaulan, meratapi sakit hati. Lakukan sebanyak mungkin aktivitas yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat. Jalani terapi ruhani, dengan memperbanyak ibadah dengan pendekatan kepada Allah. Dengan jalan ini hati akan menjadi tenang, terbebas dari kegelisahan dan luapan kemarahan.

Lakukan aktivitas sosial kemasyarakatan dengan normal, jangan mengurung diri karena merasa malu. Seakan-akan semua orang sudah tahu masalah yang sedang menimpa keluarganya. Lakukan olah raga, tamasya, dan aktivitas rekreatif lainnya. Jangan biarkan waktu kosong tanpa aktivitas yang bermanfaat. Kekosongan waktu akan membuat hati melamun dan selalu konsentrasi memikirkan kesalahan pasangan.

7. Hindari Balas Dendam

Ketika suami selingkuh, sebagian istri berpikir untuk membalas dendam dengan jalan selingkuh pula. Ketika istri selingkuh, sebagian suami merasa ada alasan untuk membalas sakit hati dikhianati istri dengan berselingkuh pula. Keinginan balas dendam ini akan semakin menambah rumitnya masalah keluarga. Perselingkuhan suami adalah sebuah masalah, dan begitu istri balas dendam dengan selingkuh maka ini masalah berikutnya. Tentu lebih rumit menyelesaikan permasalahan yang bertumpuk seperti ini.

Balas dendam adalah tindakan yang menambah parah persoalan dan membuat semakin sulit untuk diselesaikan. Memuaskan emosi dengan balas dendam sering dikira menjadi jalan pintas untuk penyelesaian persoalan, dan akan bisa mengembalikan kepercayaan kepada pasangan, karena berada pada posisi score 1 : 1. Satu kesalahan pasangan dibalas dengan satu kesalahan dirinya. Satu perselingkuhan pasangan dibalas dengan satu perselingkuhan dirinya. Impas, satu – satu. Ini justru menambah parah persoalan.

Memerlukan Waktu

Sheri dan Bob Stritof, pakar pernikahan dan keluarga di About.com Marriage menjelaskan bahwa membangun kembali kepercayaan setelah dikhianati memerlukan waktu yang bervariasi. Ada beberapa orang yang bisa memaafkan pasangannya dalam waktu sebentar saja, namun ada pula yang memerlukan waktu yang lama. Namun sesungguhnya kuncinya ada pada diri suami dan istri itu sendiri, apakah akan dibuat sebentar atau lama.

Waktu adalah bagian dari solusi. Maka ketika sedang di puncak emosi, jangan lampiaskan sesaat pada waktu itu juga. Lakukan cooling down, karena seiring berjalannya waktu, emosi yang menekan jiwa akan semakin berkurang dan terasa lebih ringan. Biarkan saja waktu bergulir, hari-hari akan berganti, esok pagi matahari pasti bersinar lagi. Memberikan harapan baru dalam kehidupan keluarga yang masih panjang membentang di hadapan.

0⃣2⃣ Bund Atin ~ Pekalongan
Bunda, apakah diizinkan istri minta cerai karena suami senangnya berteman mesra dengan perempuan lain?

🌷Jawab:
Sama dengan jawaban pertanyaan nomor 0⃣1⃣

0⃣3⃣ Bund Lisa ~ Malang
Jika pasangan yang sudah berpisah, bagaimana menjaga hubungan demi anak?
Apakah wajib mantan istri menjaga silaturahmi dengan mertua, dan bagaimana mantan istri jika bertemu mantan suaminya secara Islam?
Afwan atas pertanyaan saya yang fakir ilmu bunda.

🌷Jawab:
Dengan siapa pun wajib menjaga silaturahim termasuk dengan mertua, mantan istri bertemu dengan mantan suami boleh saja dan suatu hal yang Tidak bisa dihindari karena ada anak, hanya harus di perhatikan adab bergaul nya karena masing-masing sudah bukan muhrim.

🔷Yang susah itu menjaga hati ya bun?
 Takut ketemu jika masih punya rasa sakit hati.
#Ketara belum move on.

🌷 Iya Bun, memang sulit tapi bukan berarti Tidak bisa, untuk menghilangkan rasa sakit hati, coba berusaha memaafkan, memaafkan pada hakikatnya bermanfaat untuk kita, dengan memaafkan in syaa Allah hati kita menjadi damai.

0⃣4⃣ Yayi ~ Sukabumi
Bagaimana menyikapi pasangan yang selalu berbohong walaupun sudah ketahuan bohongnya berkali-kali tetap saja dia merasa tidak bersalah dan tidak bisa diingatkan sama sekali dan akhirnya dari kebohongan tersebut dia mendapatkan musibah tapi sepertinya itu juga belum menyadarkan dirinya dengan kebohongan tersebut.

Demikian ustadzah.
Atas jawaban dan ilmunya saya haturkan jazakillah khayran katsiraa

🌷Jawab:
1) Cari tahu alasan pasangan berbohong.

Mencari tahu kenapa pasangan Anda suka bohong merupakan langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah dan memulihkan kepercayaan. Pasalnya, kebohongan sering kali digunakan sebagai alat untuk menutupi masalah yang dirasakan yang mungkin berkaitan dengan ketidaknyamanan.

Walaupun bukan hal yang mudah untuk mengendalikan emosi saat mengetahui Anda dibohongi, berbicara secara perlahan dan meminta pasangan untuk jujur menjadi cara awal untuk membuka alasan di balik kebohongan pasangan.

Dibohongi memang menyakitkan, tapi mendengarkan dengan baik alasan yang mendasarinya adalah cara bijak yang paling utama. Jangan malah membentak-bentak pasangan atau menuduhnya macam-macam. Sikap seperti itu justru membuat pasangan Anda semakin suka bohong.

2) Perubahan dimulai dari diri sendiri.

Cara kompromi dengan pasangan,
Jika ternyata salah satu alasan pasangan Anda suka bohong yaitu karena sikap Anda terhadapnya, maka ubahlah perilaku Anda. Misalnya Anda pernah memarahinya karena berkumpul dengan teman-teman yang tidak Anda sukai selepas jam kantor. Maka,  bukan tidak mungkin pasangan Anda akan berbohong kalau ia harus pergi dengan orang lain.

Karena itu, sebaiknya utarakan perasaan dan pikiran Anda dengan nada yang tenang, jangan menggebu-gebu. Bila Anda tidak suka pasangan pergi sampai larut malam dengan teman kantornya, sampaikan dengan baik beserta alasannya yang logis. Jangan hanya menuntutnya dengan alasan, “Pokoknya aku tidak suka, titik!”

Ketika masalah ditangani dengan kepala dingin, kemungkinan Anda dan pasangan bisa saling memahami maksud dan keinginan masing-masing. Bila pasangan memahami maksud Anda, ia jadi bisa mempertimbangkan keputusannya dengan matang, apakah mau pergi dengan teman kantor sepulang kerja atau tidak. Namun, jika pasangan Anda tidak tahu kenapa Anda tidak setuju dengan perbuatannya, dia pun cenderung tetap pergi dan akhirnya berbohong pada Anda.

Anda juga perlu menyadari bahwa pasangan Anda butuh waktu untuk mengubah kebiasaan bohongnya. Hal yang terpenting adalah menghadapi masalah bersama-sama dan berikan dukungan pada pasangan untuk berubah.

3) Saling mendengarkan, bukannya saling menyalahkan.

Dalam rumah tangga, komunikasi yang baik adalah pondasi yang sangat penting. Oleh karena itu, Anda perlu membuat ruang untuk saling berdiskusi dan mendengarkan keluh kesah satu sama lain. Selain mengungkapkan perasaan satu sama lain, Anda juga bisa menjadikan ruang diskusi sebagai tempat untuk mengungkapkan keinginan masing-masing dalam rumah tangga Anda berdua. Luangkan waktu untuk saling berbicara dari hati ke hati lebih sering untuk mengungkapkan kejujuran.

Jika Anda merasa kebohongan yang dilakukan terlampau berat untuk dimaafkan, Anda bisa berkonsultasi pada konselor pernikahan untuk mencari solusi terbaik bagi pernikahan Anda.

0⃣5⃣ Anna ~ Padang
Dengan segala rasa kekecewaan atas segala pengkhianatan bukan hanya dari suami, mantan suami, teman, mantan teman, dan siapapun yang telah mengkhianati kita, apa boleh bunda berkeyakinan dengan prinsip "awalnya tidak kenal jadi sekarang tidak kenal lagi saja seperti dari awal lagi saja, toh saya sudah maafkan dan tidak ada dendam maupun kebencian secuilpun (inshaAllah) di hati saya kepada dia, jadi ya sudah anggap saja seperti awal tidak pernah kenal, nol lagi"
Boleh tidak seperti itu bunda??
Takut saja kan kalau memulai lagi hubungan pasca tersakiti, jadi tidak baik buat kesehatan dan kebaikan hati dan jiwa.
Mohon pencerahannya bunda.

Terimakasih sebelumnya.

🌷Jawab:
Hal yang paling berat adalah melupakan kesalahan pasangan. Banyak istri dan suami yang menyatakan tidak bisa melupakan kesalahan pasangan. Mengapa mereka tidak bisa melupakan, itu karena mereka terus mengingatnya. Berhentilah terobsesi dengan kesalahan pasangan yang membuat anda selalu mengingat kesalahan itu.
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana cara agar tidak lagi mengingat kesalahan yang pernah dilakukan pasangan?

Anda tentu ingat dengan pertanyaan saya “bisakah selembar daun menutupi dunia ini?” Jawabnya adalah : bisa, ketika daun itu menutupi kedua mata kita. Dunia yang sangat besar ini tertutup oleh selembar daun yang menempel di mata kita. Demikian pula dengan hati kita, apa yang paling banyak memenuhi hati kita itu yang akan selalu teringat dan tidak pernah dilupakan.

Hati kita hanya ada satu. Jika memenuhi hati dengan kesalahan pasangan, maka tidak ada satupun tempat di hati untuk berbagai macam kebaikannya. Namun jika memenuhi hati dengan kebaikan pasangan, maka tidak ada lagi memori yang tersisa untuk menyimpan ingatan tentang kesalahan dan kekurangannya.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎


Memang tidak mudah membangun kembali kepercayaan seperti sedia kala, ketika mendapati pasangan melakukan kesalahan yang menyakitkan. Perselingkuhan telah menghancurkan bangunan kebahagiaan keluarga, merusak kepercayaan kepada pasangan yang telah dibina sepanjang masa pernikahan mereka. Namun bukan berarti pernikahan tidak bisa diselamatkan karena adanya kesalahan yang pernah dilakukan oleh pasangan.

Jangan merasa sejarah keluarga sudah selesai. Ada sangat banyak cara untuk membangun kembali kepercayaan kepada pasangan dan banyak alasan untuk mengokohkan ikatan pernikahan.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar