Selasa, 07 Februari 2017

Wahabi, Syiah, Sunni



OLeh : Ustadz Jayyad Al Faza

بِسْم الله والصلاة والسلام على رسول الله صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه الى يوم الدين
🌴🌴🌴
أما بعد:
🌸🌸🌸
*Ahlu Sunnah wal Jama’ah*
Istilah Ahlu Sunnah wal Jama’ah merupakan frase (gabungan kata), terdiri daritiga kata utama, yaitu, Ahlu, Sunnah dan Jama’ah. Ahlu artinya pengikut. Ahlu Sunnah berarti pengikut sunnah, sementara Ahlu Jama’ah berarti pengikut Jama’ah.
Ahlu Sunnah adalah orang yang mengikuti Sunnah dan berpegang teguh dengannya, yaitu para Shahabat dan setiap Muslim yang mengikuti jalan mereka sampai hari kiamat.
Imam Ibnu Hazm dalam Al Fashl II/107 berkata,” Ahlu Sunnah adalah pengikut kebenaran. Selain mereka adalah Ahlu Bid’ah. Ahlu Sunnah adalah para Shahabat dan orang-orang yang mengikuti jalan mereka dari kalangan Tabi’in, lalu para ulama hadits, lalu para ulama fikih dari satu generasi ke generasi selanjutnya sampai hari ini dan juga masyarakat secara umum yang mengikuti mereka baik dibelahan bumi barat maupun timur.”
Dari sini jelas bahwa Ahlu Sunnah adalah setiap Muslim yang mengikuti jejak para Shahabat. Ahlu Sunnah bukan monopoli golongan tertentu. Tidak benar bila sebagian kelompok umat Islam menganggap dirinya satu-satunya Ahlu Sunnah sementara kelompok lainnya bukan Ahlu Sunnah.
Ahlu Sunnah juga buka sekedar nama namun lebih dari itu ia merupakan Manhaj, jalan hidup para Shahabat yang harus dipraktekkan. Ukuran apakah seseorang termasuk Ahlu Sunnah atau bukan, TIDAK terletak pada nama yang disandangnya semata (seperti menamakan kelompoknya sebagai kelompok Ahlu Sunnah), namuun sesuai atau tidaknya jalan hidupnya dengan petunjuk Rasulullah dan para Shahabat.
Jadi tidak setiap orang yang mengklaim dirinya atau kelompoknya atau organisasinya atau jama’ahnya sebagai Ahlu Sunnah itu benar-benar Ahlu Sunnah (mengikuti petunjuk Rasulullah dan para Shahabat).
🌸🌸🌸
*Sejarah Penamaan Ahlu Sunnah*
Sejarah munculnya penamaan Ahlu Sunnah, ini sudah popular semenjak zaman Imam Ahmad bin Hanbal (780-785 M). yaitu untuk menyebut permasalahan ushuluddin dan I’tiqadiyah serta membedakannya dengan pengikut hawa nafsu (ahlu ahwa) semisal mu’tazilah, rafidhah, shuffiyah dan ahlu kalam (Abdul Karim Al-Aql dalam Mafhum Ahlu Sunnah Wal Jama’ah ‘Inda Ahlis Sunnah Wal Jama’ah, 1992, hal.62).
Lalu muncul lagi pada masa Abul Hasan al-Asy’ari di Bashrah (873-935 M.), seiring perlawanannya terhadap faham rasionalisme Mu’talizah yang dikumandangkan para khalifah ‘Abbasiyah sejak Al-Ma’mun 813-833M.), Al-Mu’tashim (833-842 M.) dan Al-Wasiq (842-847 M). kemudian diikuti oleh muridnya Abu Manshur Al Maturudi di Samarkand (w. 944 M.).
Demikian pula pada masa berikutnya, pembelaan-pembelaan terhadap ahlu sunnah terus disemarakkan.
Ibnu Taimiyyah (1263-1328 M.) terus melakukan pembersihan aqidah dan syari’ah dengan bantahan-bantahan yang merujuk kepada faham Imam Ahmad bin Hanbal sehingga ia memberikan gelar panutannya dengan imamus sunnah.
Demikian pula dengan Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1791 M.) yang menghidupkan kembali madrasah ibnu Taimiyah.
Di Indonesia khususnya, terjadi kerancuan dan kesalahan. Dimana masing-masing mengklaim dirinya sebagai Ahlu Sunnah wal Jama’ah atau dengan sebutan Sunni. Ada yang mengatakan, “Jika dikatakan Ahlu Sunnah wal Jama’ah maka yang dimaksud adalah al-Asy’ariyah dan Maturudiyah”, perkataan ini sungguh sangat tidak tepat, karena hal seperti ini akan menimbulkan fitnah, dan bagi paham yang mengembalikan al-Qur’an dan as-Sunnah as-Shahihah (di luar ‘Asy ‘ariyyun dan Maturudiyun) dikesankan sebagai paham yang mengerikan, seperti halnya sebutan Wahhabi. Bukankah istilah Wahhabi itu sendiri dimunculkan oleh orang-orang yang tidak senang terhadap ajaran Islam yang didakwahkan oleh Muhammad bin Abdil Wahhab?
Jadi, lebih selamat apabila mengartikan ahlu sunnah wal jama’ah pendekatannya lebih kepada makna sifat bukan nama kelompok saja. Kalau pun harus nama kelompok, maka substansinya adalah makna sifat yang terkandung dalam hadits-hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, bahwa ahlu sunnah wal jama’ah adalah mereka yang mengikuti jejak Rasulullah dan jejak langkah para Shahabatnya, mereka adalah cerminan mayoritas ummat terbaik.
🌸🌸🌸
*Wahabi*
Istilah Wahabi merujuk kepada paham atau ajaran dakwah yang dipelopori oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi An-Najdi (selanjutnya disingkat Syaikh Muhammad). Namun istilah Wahabi itu bukanlah istilah yang dianut atau dipakai oleh para pengikut Syaikh Muhammad.
Istilah Wahabi berasal dari kalangan muslim atau non muslim yang rata-rata membenci dakwah Syaikh Muhammad. Minimal bersikap sinis. Penggunaan istilah Wahabi pada awalnya ditujukan untuk stigmatisasi (membuat citra buruk).
Adapun istilah yang resmi diakui di kalangan pengikut dakwah Syaikh Muhammad ialah Ahlu Sunah, Salafiyah, atau Salafi (Salafiyun). Tapi ada pula yang tidak menyandarkan pada istilah tertentu.
Dalam perjalanan waktu, istilah Wahabi menjadi popular, khususnya di mata kalangan non-Wahabi.
Dalam buku "Bersikap Adil Kepada Wahabi", penulisnya (AM WAskito) mendefinisikan Wahabi sebagai: Ajaran, paham, atau gerakan dakwah yang dirintis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab pada abad ke-18. Beliau perjuangkan bersama pengikutnya di wilayah Najd, yang kemudian pengaruhnya meluas ke wilayah Kerajaan Saudi dan wilayah luar Saudi.
🌸🌸🌸
*MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB*
Beliau dilahirkan di kota ‘Uyainah, Nejed pada tahun 1115 H. Hafal Al-Qur’an sebelum berusia sepuluh tahun. Belajar kepada ayahandanya tentang fiqih Hambali, belajar hadits dan tafsir kepada para syaikh dari berbagai negeri, terutama di kota Madinah. Beliau memahami tauhid dari Al-Kitab dan As-Sunnah. Perasaan beliau tersentak setelah menyaksikan apa yang terjadi di negerinya Nejed dengan negeri-negeri lainnya yang beliau kunjungi berupa kesyirikan, khurafat dan bid’ah. Demikian juga soal menyucikan dan mengkultuskan kubur, suatu hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.
Ia mendengar banyak wanita di negerinya bertawassul dengan pohon kurma yang besar. Mereka berkata, “Wahai pohon kurma yang paling agung dan besar, aku menginginkan suami sebelum setahun ini.”
Di Hejaz, ia melihat pengkultusan kuburan para sahabat, keluarga Nabi (ahlul bait), serta kuburan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, hal yang sesungguhnya tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah semata.
Di Madinah, ia mendengar permohonan tolong (istighaatsah) kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, serta berdo’a (memohon) kepada selain Allah, hal yang sungguh bertentangan dengan Al-Qur’an dan sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Al-Qur’an menegaskan:
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak (pula) memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim.” [Yunus/10 : 106]
Zhalim dalam ayat ini berarti syirik. Suatu kali, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam berkata kepada anak pamannya, Abdullah bin Abbas:
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ،
“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan mintalah pertolongan kepada Allah.” [Hadits Riwayat At-Tirmidzi, ia berkata hasan shahih)
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab menyeru kaumnya kepada tauhid dan berdo’a (memohon) kepada Allah semata, sebab Dialah Yang Mahakuasa dan Yang Maha Menciptakan sedangkan selainNya adalah lemah dan tak kuasa menolak bahaya dari dirinya dan dari orang lain. Adapun mahabbah (cinta kepada orang-orang shalih), adalah dengan mengikuti amal shalihnya, tidak dengan menjadikannya sebagai perantara antara manusia dengan Allah, dan juga tidak menjadikannya sebagai tempat bermohon selain daripada Allah.
🌸🌸🌸
*Pengertian Syi'ah Syiah*
Secara etimologi (bahasa) berarti pengikut dan pembela/penolong seseorang. Selain itu juga berarti setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. [Al-mishbah al-munir (1/171), Lisan al-'arab (8/188)].
Adapun secara istilah syari'at berarti mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib رضي الله عنه adalah sebaik-baik manusia setelah Rasulullah صلى الله عليه و سلم dan yang lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin (sepeninggal Rasulullah), demikian pula anak cucu sepeninggal beliau (terutama dari garis keturunan Husain رضي الله عنه). [Ibnu Hazm, al-fishal fil Milal wal Ahwa wan Nihal (2/90)].
Kemudian istilah Syiah ini mulai bergeser, terutama ketika kaum zindiq dan munafiq masuk kedalamnya dan menghembuskan pemikiran-pemikiran sesatnya. Di antara kaum zindiq yang sudah masyhur di telinga kita adalah Abdullah bin Saba' Al-Aswad -qabbahallahu wajhah-, seorang Yahudi Yaman yang berpura-pura masuk Islam dalam rangka ingin menghancurkan Islam dari dalam. Bermula dari sinilah Syiah mengalami banyak penyimpangan.
Penyimpangan yang pertama kali dicetuskan oleh Ibnu Saba' ini adalah anggapan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah Ilah (sesembahan). Paham yang disebarkan oleh Ibnu Saba' inilah yang dikenal dengan paham Saba'iyah.
Kemudiam setelah itu, Syiah mulai berkembang dan berpecah belah menjadi banyak sekte, sampai dikatakan oleh Al-Miqrizi mencapai 300 sekte yang kesesatan mereka bertingkat-tingkat. [Abdullah bin Muhammad, Menyingkap Hakikat Aqidah Syiah, hal 9].
🌸🌸🌸
*Perkembangan Syiah*
Satu hal yang tidak bisa dipungkiri, bahwa istilah Syiah pada generasi pertama dengan generasi-generasi berikutnya memiliki makna yang jauh berbeda. Terutama semenjak konflik yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu anhuma. Pada zaman itu memang ada dua Syiah, yaitu Syiah Ali dan Syiah Mu'awiyyah. Namun, Syiah pada generasi pertama itu bermakna sebagai "pembela/pendukung/kelompok", dan kedua Syiah (baik pendukung Ali maupun Mu'awiyyah) ini adalah sama-sama berpaham Ahlu Sunnah wal Jama'ah, karena ushul mereka adalah sama, adapun perbedaan yang terjadi di antara mereka hanyalah dalam ranah ijtihadiyyah. [Ibnu Taimiyyah, Minhaj As-Sunnah An-Nabawiyyah, Mu'assasah Qurtubah, cet I, (4/447). Hal ini juga disebutkan dalam kitab Syiah, Nahjul Balaghoh, hal. 448].
Namun sekte terbesar yang paling banyak penyimpangannya dan terkenal hingga saat ini adalah sekte Imamiyyah Itsna 'Asyariyah (Syiah Dua Belas Imam) yang berpusat di Iran, yang meyakini hak wilayah Ali, yang gemar mencaci dan mengkafirkan para sahabat Nabi kecuali hanya beberapa saja, berkeyakinan bahwa imam-imam mereka adalah ma'shum dan memiliki sifat-sifat uluhiyah, yang juga gemar mempromosikan halalnya nikah mut'ah, dan lain sebagainya.
Perkembangan Syiah ini semakin menggurita hingga saat ini, terutama setelah Khomeini berhasil menggulingkan rezim Reza Pahlevi di Iran. Mulai saat itulah mereka bergerilya di berbagai negara, khususnya di negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim. Karena perkembangan Syiah ini begitu cepat, mengerikan bahkan sudah mendominasi di beberapa negara yang mayoritas muslim, maka agar kaum muslimin tidak terjebak dengan tipu daya mereka, ulama Ahlu Sunnah pun menyebutkan bahwa jika disebut kata Syiah secara mutlak, maka yang dimaksud adalah aliran Syiah Imamiyah Itsna 'Asyariah, atau lebih dikenal dengan nama RAFIDHOH, atau ada pula yang menyebut dengan Syiah Khumainiyah yang berpusat di Iran.
🌸🌸🌸
*Perkembangan Syiah di Indonesia*
Indonesia dipandang oleh mereka (Syiah Iran) sebagai lahan yang subur untuk mengembangkan alirannya.
Mereka pun 'bekerja keras' siang malam untuk menyesatkan kaum muslimin, dan bermilyar-milyar dollar mereka keluarkan untuk mensukseskan proyek ini.
Mereka juga menyebarkan mubaligh-mubalighnya di berbagai daerah untuk menyebarkan paham dan syubhat-syubhatnya ditengah-tengah kaum muslimin. Agar tidak diketahui kesesatannya, para mubaligh tersebut menggunakan 'senjata ampuhnya', yaitu Taqiyyah.
Taqiyyah adalah menyembunyikan keyakinan Syiah di hadapan kaum muslimin. Disebutkan dalam Al-Kafi bahwa 90% agama mereka dibangun atas dasar taqiyyah ini. Mereka pun terkadang menampakkan dirinya sebagai orang yang sangat berpegang teguh pada sunnah-sunnah Rasulullah yang bersifat zhahiriyah (yang bisa dilihat), anti kemusyrikan dan kebid'ahan. Bahkan tak segan-segan mereka merangkul tokoh-tokoh kaum muslimin yang dipandang memiliki pengaruh di masyarakat dan loyal kepada mereka.
Taqiyyah seperti ini terkadang bocor lewat pergaulannya dengan ahlu bid'ah atau sebagian dai Syiah yang diberi mandat untuk mendekati pelaku-pelaku kebid'ahan, khurafat, takhayyul atau para pencinta kuburan. [Abu Sumayyah, Gurita Syiah]
🌸🌸🌸
Dan perlu dicatat, bahwa ada dua strategi misionaris Syiah dalam menyebarkan ajaran sesatnya kepada kaum muslimin.
Pertama : Strategi Jangka Pendek
Dalam menyebarkan ajaran Syiah kepada umat Islam, mereka melakukannya dengan terang-terangan. Misalnya mencela para sahabat Nabi, melegalkan nikah mut'ah dan lain sebagainya.
Kedua : Strategi Jangka Panjang
Dalam menyebarkan ajaran Syiah, mereka masih menggunakan pendekatan melalui kitab-kitab Ahlu Sunnah (Islam), akan tetapi penyampaiannya disisipi sedikit ajaran Syiah, agar jamaahnya tidak menyadari bahwa mereka sedang diarahkan menjadi seorang Syiah, atau berpemikiran Syiah.
Pada tahap ini, mereka berusaha merekrut kaum muslimin sebanyak-banyaknya.
Adapun targetnya yaitu :
1. Menjadikan jama'ahnya toleran terhadap Syiah,
2. Tidak menyesatkan Syiah,
3. Tidak mengkafirkan Syiah,
4. Tidak memusuhi Syiah,
5. Menganggap Ahlu Sunnah dan Syiah sama saja alias bersaudara,
6. Menjadi tameng apabila Syiah diserang umat islam. [Abu Sumayyah, Gurita Syiah]
🌸🌸🌸
*Perbedaan Rukun Iman dan Rukun Islam antara Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan Syi'ah*
Rukun Iman Sunni :
1. Iman kepada Allah SWT.
2. Iman kepada para Malaikat Allah SWT.
3. Iman Kitab-kitab Allah SWT.
4. Iman kepada para utusan Allah SWT.
5. Iman kepada hari Kiamat.
6. Iman kepada Taqdir yang baik dan yang buruk.
Perhatikan Rukun Iman Syi'ah :
1. Percaya kepada ke-Esa-an Allah SWT (At Tauhid)
2. Percaya kepada keadilan (Al-'adalah)
3. Percaya kepada kenabian (An-Nubuwah)
4. Percaya kepada Imamah (Al Imamah)
5. Percaya kepada Hari kiamat (Al Ma'ad).
Bisa terlihat jelas dari rukun iman saja telah berbeda.
Dalam buku "49 Masalah Syi'ah", sebuah buku yang ditulis oleh Ibu Emilia Renita AZ, istri dari Jalaludin Rakhmat, menyatakan dengan jelas bahwa perumusan rukun iman kalangan Syi'ah berbeda dengan Ahlu Sunnah.
🌸🌸🌸
Adapun Rukun Islam Syi'ah :
1. Shalat
2. Puasa
3. Zakat
4. Khumus
5. Haji
6. Jihad
7. Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar
8. (nomor delapan tidak ada)
9. Tawalla (membenci apa yang dibenci Rasulullah SAW dan Ahlul Baitnya)
10. Tabarra (mencintai apa yang dicintai Rasul SAW dan Ahlul Baitnya)
11. Amal Saleh
Kemudian ada pendapat lain dari kalangan Syi'ah masalah rukun islam, ada yang menyebutkan rukun islam syi'ah ada 5 akan tetapi berbeda satu dengan Ahlu Sunnah.
Perhatikan dibawah ini :
Rukun Islam Sunni :
1. Syahadat
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
Adapun Rukun Islam Syi'ah : 1. Shalat
2. Zakat
3. Puasa
4. Haji
5. Al-Wilayah (meyakini Kepemimpinan 12 Iman Syi'ah).
🌸🌸🌸🌸
TaNYa JaWaB
0⃣1⃣ Mia
Miaaaaa tanya...
Qurais Shihab itu syiah kah??
Saya tadi liat di IG beliau bikin buku syiah,
Apa benar us??
🌸Jawab:
Allahu a'lam. Akan tetapi sudah terlihat jelas sepak terjangnya dalam membela syi'ah.
0⃣2⃣ Chie
Ust, bagaimana menjelaskan pada orang disekitar kita karena ms byk yg blum paham ttg ajaran syiah ini (byk yg menyamakan wahabi dg syiah) serta mudah memvonis seseorang wahabi hanya karena berbeda cara berpakaian padahal kita mengikuti apa yg diajarkan oleh rasulullah.
🌸Jawab:
Berikan dia buku Syi'ah bukan Islam terbitan MUI atau poster-poster tentang perbedaan Syi'ah dan Sunni.
0⃣3⃣ Devi
Assalamualaikum ustd,, mw tanya, gmna cranya kita bsa mengenali dan membedakan seseorang itu pengikut syiah ato bukan, soalnya terkadang penampilan mereka dg ahlussunnah kn hmpir sama. .
Syukron ustd. .
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam.
Memang agak sulit untuk melihat tanda-tandanya secara penampilan. Akan tetapi akan bisa diketahui jika diskusi dengannya sehingga tau pemahamannya atau dengan melihat data-data akurat syiah di indonesia.
0⃣4⃣ Sri
Assalamu'alaikum ustadz, Masyaallah terlihat begitu jelas perbedaannya, Ana ijin bertanya.. Apa yang bisa kita jadikan tameng supaya tidak tertarik dengan ajaran syiah tsb? apalagi bagi orng awam sprti ana..syukron
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam.
Mempelajari ilmu agama dengan benar kepada ustadz atau ulama yang benar pula. Paling tidak menghindari 10 kriteria sesatnya ajaran yang dirumuskan MUI.
0⃣5⃣ Arni
Assalamu'alaikum ustad,
Kami masyarakat yg masih awam dngan perbedaan antara Sunni dan Syiah yg sudah trsbar ini, kadang kn sseorang mengidolakan ustad2 yg maaf (baru dikenal)
Bagaimana membedakannya uztad,?
Syukron ustad
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam.
Dengan mengetahui apa yang disampaikan dan sikapnya terhadap syi'ah. Allahu a'lam.
0⃣6⃣ Nida
Assalamualaikum ustadz ijin bertanya,
Apa pendapat ustadz jika seseorang bertanya tentang hukum syariat dan minta dalil yg jelas tapi malah di bilang " hati2 itu pertanyaan yg biasa disebutkan oleh wahabi,bagaimana menyikapi hal ini ustadz?
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam.
ini menunjukkan kualitas keilmuaannya. pendapat saya abaikan.
🌸🌸🌸🌸
CLoSiNG STaTeMeNT
Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, ia berkata : “Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah membuat garis dengan tangannya, lalu bersabda : "Ini jalan yang lurus". Kemudian beliau membuat beberapa garis di kanan kirinya, lalu bersabda : "Ini semua adalah jalan-jalan yang sesat, pada masing-masing jalan ini ada setan-setan yang mengajak untuk masuk ke sana”. (HR. Ahmad, An Nasa’i dan Ad Darimi)
Perhatikan sebuah syair arab nan indah, yang dapat menjawab pertanyaan ini : “Aku mengenal keburukan bukan untuk berbuat keburukan. Namun aku mengenalnya agar bisa menjauhinya. Karena orang yang tidak mengenal keburukan, biasanya akan terjerumus ke dalamnya”.
Dalam surat Al A'raf ayat 27 Allah azza wa jalla berfirman,
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُم
ُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman".
Dengan ayat ini banyak kalangan yang menyatakan bahwa sumber seluruh penyimpangan, kesesatan dan fitnah muaranya adalah dari syaitan. Termasuk di dalamnya fitnah berupa tumbuh dan berkembangnya aliran-aliran sesat yang merupakan salah satu tantangan dakwah saat ini.
🌸🌸🌸🌸
PeNuTuP
Mari kita tutup dg beristighfar...
Astaghfirullohal adzim...
Mengucap hamdallah bersama...
Alhamdulillahirabbil'alamiin..
Dan Do'a Khafaratul Majelis...
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان
لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu anlaaillaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik...
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar