Selasa, 07 Februari 2017

Jika Ta'aruf Tak Berujung Pernikahan



OLeh : Ustadz Hizbullah Ali

Jika Ta'aruf *tak berujung* Pernikahan
Segala puja dan puji bagi Allah, hanya Allah saja yang bisa memberikan dan memelihara kita dalam nikmat Iman dan Islam
dan tak lupa shalawat dan juga salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
serta, do'a terbaik kita berikan kepada istri-istri, anak-anak, dan cucu-cucu beliau صلى الله عليه وسلم, khalafaur rasyidin ... Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, para tabi'in, tabi'ut tabi'in, para syuhada, dan saudara-saudara kita se-Iman dimana pun saat ini berada 😊
Tema kali ini, Jika Ta'aruf *tak berujung* Pernikahan
Semoga tidak terasa berat,
Semoga tidak membuat luka 😊
Setiap kita, baik itu ikhwan maupun akhwat, ingin memiliki pasangan hidup,
Masing-masing memiliki kriteria masing-masing,
Banyak proses yang harus dijalani,
Tidak mudah untuk menyatukan dua pasang insan manusia 😊
Bahkan ketika asa itu sudah hampir menjadi satu pun, ternyata masih membentur tembok yang tinggi,
Selalu ada pertanyaan besar kenapa proses Ta'aruf tadi membentur dinding yang kuat, tinggi, serta kokoh ...
Mari kita perhatikan kenapa hal itu terjadi, ...
*Yang pertama*, salah satu atau kedua belah pihak sudah punya rasa, baru ta'aruf tapi sudah punya rasa memiliki, udah terlanjur sayang, terlanjur cinta sehingga ketika ta'arufnya gagal *sakitnya tuh dimana-mana*
*Yang kedua*, penyebab yang kedua adalah, mengkambing hitamkan ta'aruf, sebenarnya yang dilakukan adalah *pacaran* atau *hubungan tanpa status* atau *teman tapi mesra* namun biar kedengaran islami dibilang lagi Ta'aruf.
Seringnya interaksi via SMS/Telponan/BBMan atau berbagai jenis sosial media lainnya, yang mana aktivitas itu makin menautkan jalinan hati tanpa ikatan yang sah. Jadi ketika ta'aruf gagal yang galau juga.
🌸🌸🌸
itulah kenapa ta'aruf membentur dinding yang kokoh 😊
Karena ketika ta'aruf dilakukan sesuai dengan aturan syari'at, ia tidak akan menyakiti,
Harapan akan keindahan itu akan terasa nyata 😊
Terakhir, sebelum ana tutup materi yang singkat malam hari ini, segera koreksi apa yang sudah kita lakukan 😊
Semoga Allah akan memudahkan kita untuk meraih jodoh kita, dan menjadikannya sebagai pasangan sejati kita di dunia dan di akhirat ... أمين
Mohon maaf jika ada kata yang salah,,
Materinya singkat saja, yang di atas, to the poin saja 😊
Maaf jika terasa sakit 😊
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Ara
1. Batas mininimal Ta'aruf berapa bulan ustadz?
2. Apakah ada batas maksimalnya juga? (Misal. 1 thn karena salah satu pasangan ingin menyelesaikan studinya terlebih dahulu)
🌸Jawab:
1. Pertanyaan pertama, tidak ada batasan mininal ta'aruf, ia simpel saja, bukan dihitung bulan, kalau hitungannya bulan artinya sudah terjebak pada pacaran 😊
2. Pertanyaan kedua, ketika ditanyakan batas maksimal, juga tidak dalam hitungan bulan atau tahun, masanya singkat saja 😊
Ana akan jawab perihal menunggu untuk menyelesaikan masa kuliah, misal tinggal 1 tahun, seperti pertanyaan di atas, silahkan saja, tapi ta'arufnya diputuskan, jadi jika ada salah satu dari mereka yang selama proses itu didatangi oleh seseorang dan mereka tertarik lalu menikah maka salah satu harus mengikhlaskannya,
Proses ta'aruf seperti apa akan ana jelaskan pada penanya yang kedua 😊
0⃣2⃣ Reni
Mau bertanya Ustadz, Proses taaruf yang benar sesuai syariat seperti apa?
🌸Jawab:
*Proses Ta'aruf* yang sesuai dengan apa yang ana ketahui,
Ketika seorang wanita (yang belum pernah menikah) menyukai seorang laki-laki, maka ia segera berbicara kepada walinya, agar segera dicarikan jalan atau cara, agar ikatan mereka bisa disatukan, dengan catatan bila disetujui, jika tidak ia harus menutup hatinya.
Bagi seorang wanita yang sudah pernah menikah maka ia memiliki dirinya sepenuhnya, ia boleh tentukan siapa yang boleh mengkhitbahnya 😊
Bagi lelaki ketika ia menyikai seorang wanita, carilah jalan agar ia bisa segera datang pada wali si wanita untuk mengkhitbahnya,
Selepas proses khitbah barulah proses ta'aruf, dimana keluarga saling kenal mengenal, silahkan calon pasangan saling bertanya apa yang mereka ingin ketahui, dengan catatan si wanita harus selalu di temani mahramnya (tidak boleh jalan berduaan, terutama yang belum pernah menikah), maksimal 3x bertemu,
Segera putuskan jika memang merasa cocok berlanjut kepernikahan, jika tidak maka putuskan.
Jika memilih masa tunggu, putuskan khitbah, dan tidak ada saling mengikat selama masa tunggu tersebut.
والله أعلم
0⃣3⃣ Julieta
Saya nanyanya rada jauh inii.
Saya ada temen kan, dia itu pacaran udah deket bgt. Udah berani yg berdua dsb. Nah itu tuh mau hijrah, tapi nggak mau putus sama pacarnya. Malah katanya mau bimbing pacarnya buat lebih baik. Nah memurut uztadz ana sebagai sahabatnya harus gimana yah?
Apa yang harus ana jelaskan? Ilmuku masih bener2 cetek, takut salah😂
🌸Jawab:
Niatnya udah bener, jika memang jalannya ada, dalam artian mampu membing sok atuh, tapi ingat posisi laki-laki itu pengaruhnya lebih kuat, biasanya malah wanita yang terbawa arus,
Jadi sampaikan nasehat seperti itu kepada temennya, karena lelaki yang baik mesti akan khitbah *jika memang sudah kepengen nikah*
0⃣4⃣ Nuring
Ustad sebenarnya taaruf itu harus selalu ada pihak ketiga atau
bagaimana??, trus taa'ruf yang ahsan gmn ustadz??, apabila sll berhenti d tengah jalan itu gmn ustadz??
🌸Jawab:
Bagaimana proses ta'aruf sudah dijelaskan pada pertanyaan *NO. 2*
Ana akan menjawab perihal haruskan ada pihak ketiga?
🌸Jawabannya tidak harus 😊
Karena jika memang merasa suka pada seseorang, bisa mengikuti langkah yang ana jelaskan pada pertanyaan *NO. 2*
0⃣5⃣ Linda
Ustadz bagimana jika menyikapi seorang ikhwan yg sedang menjalankan taruf dgn kita yg menjanjinkan untuk bertemu siltuhrami k rmh, tapi sampai 2 bulan tak kunjung ada kabr, bolehkah kita menciba bertaruf lagi dgn ikhwan lain ?
Syukron ustadz
🌸Jawab:
Jika belum ada proses khitbah, maka tidak ada ikatan atau janji apapun, si wanita bebas saja mencari seorang laki-laki yang dia anggap lebih serius,
Makanya ada kesalah persepsi, mengenai ta'aruf sebelum khitbah 😊
Tidak ada ta'aruf sebelum khitbah 😊 dan tidak ada pula tunangan setelah khitbah sebelum menikah.
0⃣6⃣ Nike
Assalamualaikum wr.wb.
وعليكم السلام😊
1. Bagaimana bila yang taaruf dengan kita adalah temen satu komunitas.. Karena satu komunitas itu jadi sering komunikasi dan sering bercanda??
Apakah tidak apa" atau kenapa"?
2. Bagaimana caranya menyembuhkan hati yang terlanjur terluka karena ta'aruf yang tak berujung walimah, dan bagaimana memperbaiki silaturahmi dengan yang mengajak taaruf tersebut?
🌸Jawab:
1. Pertanyaan pertama, jika memang candaannya udah berlebihan, itu bukan ta'aruf lagi namanya.
Perhatikan ini,
*Yang pertama*, salah satu atau kedua belah pihak sudah punya rasa, baru ta'aruf tapi sudah punya rasa memiliki, udah terlanjur sayang, terlanjur cinta sehingga ketika ta'arufnya gagal *sakitnya tuh dimana-mana*
*Yang kedua*, penyebab yang kedua adalah, mengkambing hitamkan ta'aruf, sebenarnya yang dilakukan adalah *pacaran* atau *hubungan tanpa status* atau *teman tapi mesra* namun biar kedengaran islami dibilang lagi Ta'aruf.
Seringnya interaksi via SMS/Telponan/BBMan atau berbagai jenis sosial media lainnya, yang mana aktivitas itu makin menautkan jalinan hati tanpa ikatan yang sah.
Jadi ketika ta'aruf gagal yang galau juga.
2. Pertanyaan kedua, harus sadar bahwa jodoh merupakan rahasia Allah, ia adalah sebuah takdir yang bisa diusahakan, namun sebagai manusia kita tak bisa menentukan 😊
0⃣7⃣ Fahria
Saya ingin bertanya ustadz, ketika ta'aruf sudah sesuai syariat...namun, dlm perjalanan kita mengetahui sisi dr calon kita, bahwa pernah (berteman, dgn akhwat yg ada rasa kepadanya) dan akhwat tsb kita mengenalnya, dari diri ada rasa trauma tuk menerima, padahal mereka tidak ada hubungan khusus, apa hal itu godaan syetan?
🌸Jawab:
Cemburu dan ragu lebih tepatnya 😊
Harus yakinkah hati, menikah itu tidak mudah, ia butuh keyakinan dan keikhlasan 😊
Setiap kita ada masa lalu, begitu pun calon pasangan kita,
Jangan biarkan masa lalu itu merusak masa yang akan diraih.
0⃣8⃣ Sri
Assalamu'alaikum wr.wb.
🌸
وعليكم السلام 😊
Ustadz 1th yang lalu ana kenal seorang ikhwan,beliau sosok ikhwan yang luar biasa dimata ana,beliau yang memberi motivasi ana untuk lebih dekat dengan Allah Swt. Alhamdulillah beliau sudah berani mendatangi Ortu ana, dan meminta ijin insyaallah tahun depan akan menikahi ana..
Komunikasi kita tidak intens hanya sesekali aja untuk membicarakan kelanjutannya.. tapi kita tidak ta'aruf ustdz,dan sebelumnya tidak ada khitbah yang resmi. Salahkah ustadz?
Mohon solusinya,,syukran.
🌸Jawab:
Segerakan khitbah, nikahlah 😊
0⃣9⃣ Rismarini
Mau tanya
Apakah diperbolehkan poly ta'aruf ?
🌸Jawab:
Tidak boleh, karena ketika khitbah sedang dilaksanakan, seorang lelaki yang datang belakangan harus menunggu keputusan final dulu, jika jelas khitbah dari lelaki sebelumnya ditolak baru ia boleh mengajukan khitbah dan ta'aruf,
1⃣0⃣ Nila
Ustadz, ana mau bertanya, Gimana ya seandainya pingin ta'aruf tapi terhalang jarak?
Sanak saudara pun gak tau gitu, jadi cuma tau orangnya dan sosmednya. Kira2 solusinya gimana ya?
🌸Jawab:
Jika laki-lakinya serius ia akan datang dan mengkhitbah, jarak bukan alasan 😊
1⃣1⃣ Nida
Uhiz ijin bertanya,
1. Kalo dari poin ke 2 yg uhiz share,sering kali yg terjadi adalah yg kurang lebih ia paham tentang syariat itu tapi,ia berpendapat bahwa kondisi atau situasi yg di lingkungannya yg membuat ia demikian,misal kondisi lingkungan yg jauh dari syariat atau kebanyakan masih awam lalu ia berbuat seperti itu dan pemikirannya yg " jika tidak begitu maka ia tidak akan menikah",itu gimana uhiz?
2. Bagaimana caranya kita meyakinkan diri bahwa seseorang itu jodoh kita,tanpa saling kenal sebelumnya ataupun tahu kesehariannya dengan sifat dan karakter yg ia miliki? Takutnya,kalo hanya mengandalkan seorang teman atau wali terkadang critanya dilebih"kan saja.
3. Apakah hukumya jika menikah tanpa didasari rasa cinta,tapi hanya untuk menjaga kehormatan pasangannya saja?
Karena sering menemukan artikel kisah para salaf terdahulu yg kurang lebih seperti itu.
🌸Jawab:
1. Pertanyaan pertama, ia menanggung dosa, karena ia paham apa yang ia lakukan salah 😊
2.Pertanyaan kedua, kan ada *proses ta'aruf yang dilakukan setelah khitbah* 😊, saat proses itu tanyakan semua hal yang ingin diketahui, dan ingat wanita harus didampingi wali/mahramnya,
3. Pertanyaan ketiga, ia harus tegar dengan pilihannya, sebenarnya dalam proses khitbah dan ta'aruf, kita diajarkan untuk benar-benar memilih pasangan kita sehingga sesuai dengan apa yang kita inginkan,
Dalam sebuah riwayat, yang maknanya kurang lebih begini, saat seorang sahabat ingin menikahi seorang wanita,
Rasulullah صلى الله عليه وسلم memintanya untuk melihat wajah wanita tersebut, jika ia menyenanginya maka dilanjutkan, jika tidak diputuskan.
1⃣2⃣ Dipe
Assalamualaikum ustadz,
🌸
وعليكم السلام 😊
Ada seorang Ikhwan yang menjanjikan untuk melamar tahun ini namun tiba-tiba ada hal yang membuat dia harus mengulur waktu lagi....
Bolehkah saya selaku akhwat untuk memutuskan ta'aruf ini lalu bagaimana kalo Ikhwan tersebut tetap mau berhubungan dengan saya...
🌸Jawab:
Boleh 😊
Apalagi jika ta'aruf itu sebelum khitbah 😊
Berhubungan sebagai apa 😊 itu yang menjadi pertanyaan sekarang, kalau sekedar sebagai kawan, silahkan, dengan catatan secukupnya sewajarnya 😊
1⃣3⃣ Mega
Assalmu'alikum wr.wb.
🌸
وعليكم السلام 😊
Izin bertanya ustadz.
Bagaimna jika ada seseorang lelaki yang ingin ta'aaruf dengan wanita dgn niatan akan menikahi.
Namun, pihak orang tua wanita belum mengizinkan untuk menikah. Karena anak wanitanya masih jadi Mahasiswa. Maksudnya selesaikan dulu kuliahnya baru menikah, sedangkan si wanita baru kuliah semester 1. Kalo kasusnya seperti itu bagaimana Ustadz.
Apa ta'arufnya tetp di lanjutkan atau bagaimana .. Terima kasih 😊
🌸Jawab:
Simpel saja, putuskan 😊
Kan orang tua tidak setuju 😊
1⃣4⃣ Esih
Ustadz, mau bertanya yg dimaksud tidak ada ta'aruf sebelum menikah maksudnya seperti apa?
Krn kebanyakan yg saya dengar pertama taaruc lebih dulu, dan.bila cocok baru khitbah.
🌸Jawab:
Khitbah dulu, baru ta'aruf lalu menikah 😊
Lihat jawaban nomor 2
1⃣5⃣ Aniek
Ustadz saya memiliki keponakan yg mau menikah 1 bulan lagi.
Tiba" membatalkan karena mengatakan adat yg tidak sesuai.
Tiba" ada laki" yg mau melamar, tapi dari pengakuannya. Mereka menjalin komunikasi saat keponakan saya di khitbah.
ibu & bapak keluarga besar melarang hubungan mereka.
1. Ustadz bagaimana sikap kami seharusnya?
Haruskah kami menerima laki" baru ini yg berani bermain api saat keponakan saya sedang dikhitbah. (dalam hal ini tentu keponakan saya juga bersalah)
2. Apakah kami harus menerima laki" baru ini?
3. Bagaimana pertimbangan syar'i nya?
Jazzakallah khayrran.
🌸Jawab:
Menikah itu harus sekufu ... sama agamanya, cara berpikir sama, kebiasaan pun sama 😊 boleh berbeda tapi penyesuaiannya berat.
Pembatalan proses khitbah sudah bisa dianggap benar di sini 😊, *jika belum khitbah wajar jika mereka mundur*
Laki-laki yang hadir saat proses khitbah itu sudah salah, ia bukanlah jodoh yang baik, karena ia tidak paham agama (kecuali ia tidak tahu si wanita lagi proses khitbah, namun harusnya ia diberi tahu dan segera mundur)
🌸Pertanyaan pertama, saran ana jangan diterima 😊
🌸Pertanyaan kedua dan ketiga ana rasa sudah dijelaskan dalam paparan di atas 😊
1⃣6⃣ Neng
Izin bertanya ustad:
Maaf sedikit Curhat, Setahun yg lalu ada yg Ta'arufan dgn neng seorang Duda.
Tetapi dia tiba" 3 bulan kita kenal dia memutuskan untuk menjauh, alasannya dia masih trauma dgn pernikahanx terdahulu Krn takutx tidak bisa jadi imam yg baik buat neng.
Trus sampai neng sedih bgt, padahal kaluarga neng sudah mulai dekat dgn Ikhwan itu..
Emang begitu cowok ustadz ya suka PHP, tiba" putus secara sepihak. Mungkin Krn neng tanya trus kpn menikah😥
Sampai skrg neng blm bisa melupakannya...
Padahal neng coba dgn perbanyak tilawah, tetap aja masih ingat Ikhwan itu.
Sampai ketika dia kecelakaan motor neng merasa kasian.
Itu gmn ustadz, mohon penjelasannya biar neng bisa move on sebenarnya move on😭
🌸Jawab:
Sabar atuh, ikhlas ...
Artinya memang belum jodohnya 😊
Jangan berusaha untuk melupakan, karena semakin besar usaha untuk melupakan, otak kita akan semakin kuat bekerja untuk mengingatnya.
Dinikmati saja atuh 😊
Belajar untuk menerima kenyataan, berdamai dengan keadaan, ikhlas karena ini semua sudah kehendak Allah 😊
1⃣7⃣ Nurwidi
Ustadz, apakah boleh naruh cv ta'aruf di dua tempat berbeda?
Misalnya di tempat A minta dicarikan di tempat B juga minta dicarikan. Kerena saya pernah menemukan kasus. Ada yang naruh cv ta'aruf begitu. Terimakasih
🌸Jawab:
Sepertinya ini ta'aruf sebelum khitbah ya ... boleh-boleh saja, namun jika salah satu sudah direspon, segera tutup yang di sebelah 😊
1⃣8⃣ Hayati
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
🌸
وعليكم السلام 😊
Selamat malem ustadz,,
Saya sudah 7 tahun ta'aruf tp dia selalu menunda nunda pernikahan setiap kali saya mengajukan permintaan,, dan dia juga tidak mau mengatakan yang sebenarnya kepada keluarga saya apabila tidak menyukai saya lagi,,, disini saya bingung jg bimbang sedangkan masing" keluarga masih menganggap kami saling berkomunikasi karena dia pun menyampaikan kepada keluarga saya masih sering komunikasi dengan saya padahal sebenarnya tidak sama sekali,,,
Dalam hal lain ada beberapa ikhwan yg dateng kerumah untuk mempersunting saya tapi orang tua tidak berani ambil keputusan,,,
Bagaimana sikap saya seharusnya ustadz,,???
🌸Jawab:
Ditabayyun saja, apa alasan ia menundanya, dan dibertahukan juga jika memang tetap tidak ada kepastian, maka diputuskan saja hubungan yang ada, terlalu lama waktu ta'aruf selama 7 tahun, apalagi jika tidak ada kepastian khitbah ... ta'aruf tanpa khitbah ...
Jadi tabayyun dulu, jika memang ia tidak bisa memastikan sama sekali putuskan saja 😊
1⃣9⃣ Putri
Assalamualaikum wr.wb.
Ustadz boleh kah kita berdoa meminta kpd Allah agar seseorg yg kita maksud tersebut menjadi jodoh kita?
Krn ada temen yg pernah berdoa seperti itu dan Qadarullah yg ia inginkan Allah beri?
🌸Jawab:
Silahkan meminta apa pun kepada Allah 😊
ikhlaslah dengan semua hasil yang nantinya merupakan sebuah qadarullah😊
2⃣0⃣ Rere
Kalo waktu itu cma tukeran cv, Tapi d cv nya ada foto masing2,,itu mlnggar syariat kah?
Pertanyaan member🙊
🌸Jawab:
hu um 😊
Sebaiknya tanpa photo, kalau ada rasa klik, sowan ke rumah orang tuanya, kan mesti ada alamat di sana 😊
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘PeNuTuP💘
Saatnya bersama-sama kita tutup majlis yg mulia ini dengan membaca :
Istighfar 3x
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
Hamdalah
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Doa rabithah dan doa kafaratul majelis
*Do'a Rabithah (pengikat hati)*
اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ , قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَوَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ, وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَوَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَفَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا, وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَاوَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْاوَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ, وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَوَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَإِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِاَللَّهُمَّ أَمِيْنَ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
*Doa Penutup Majelis*
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Majelis yg mulia ini kita tutup dengan penuh rasa syukur bahwa Allah masih memberikan kita usia untuk menikmati indahnya bermajelis....
Semoga perjuangan ini tak kan lekang oleh rasa lelah, letih, jenuh...
Sebab tujuan kita sama hanya mengharap ridha Allah SWT semata...
آمِيْــــــــنْ يَا رَبَّ العَالَمِي

4 komentar:

  1. Ustadz
    bagaimana hukumnya jika ada wanita yang setuju untuk bertaaruf tapi baru memberikan penolakan setelah beberapa tahun kepada si pria?
    dosakah ia?
    selama masa beberapa tahun itu, mereka jarang berkomunikasi dan penolakan resmi disampaikan oleh si wanita setelah beberapa tahun

    BalasHapus
  2. assalamualaikum ustadz,,
    bagaimana jika taaruf tidak disetujui oleh kakak dan adik kandung karena masalah kerjaan dianggap tidak mapan?
    apakah harus dilanjutkan atau tidak ustadz taarufnya?

    BalasHapus
  3. Assalamualaikun ustadz...
    Saya sudah di khitbah 1 tahun yg lalu
    Tpi belum juga menikah krna halangan saang kaka dr calon suami saya belum menikah..
    Saya bingung ustad..
    Sedangkan saya pihak perempuan jujur saja saya resah ustad dgn khitbah tanpa kepastian ini...

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum.wr.wb
    Pak ustad izin bertanya pak saya sedang taaruf dgn seorang ikhwan pada awalnya saya bertemu dgn ibu dan adik perempuannya mengenai kemantapan untuk lanjut, pada awalnya ibu dari ikhwan berbicara kepada saya telah merestui kami setelah taaruf untuk merencanakan ke langkah selanjutnya.namun selang beberapa hari ikhwan itu memberikan saya kabar bahwa ia diajak ngobrok dgn ibunya selepas subuh ibunya blm merestui sepenuhnya.ikhwan tersebut meminta maaf kepada saya dan keluarga saya melalui saya. Namun saya blm berani sampaikan kod org tua saya karna saya takut mereka kecewa, sebelumnya saya pernah gagal di khitbah. Pak ustad sikap saya mencoba untuk berlapang dada apakah ada kesempatan bagi saya selaku akhwat untuk berharap bisa direstui sepenuhnya oleh ibu dar ikhwan ?

    BalasHapus