Selasa, 07 Februari 2017

Sabar Tanpa Batas (La Tahzan InnalLaha Ma'ana)





OLeh : Ustadzah Halimah

*Urgensi Kesabaran*
Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran setengah keimanan. Sabar memiliki kaitan erat dengan keimanan: seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala. Oleh karena itu, Rasulullah saw. menggambarkan ciri dan keutamaan orang beriman sebagaimana hadits di atas.
*Makna Sabar*
Sabar merupakan istilah dari bahasa Arab dan sudah menjadi istilah bahasa Indonesia. Asal katanya adalah “shabara”, yang membentuk infinitif (masdar) menjadi “shabran“. Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)
Perintah bersabar pada ayat di atas adalah untuk menahan diri dari keingingan ‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rabnya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah swt.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga dikemukakan oleh Imam Al-Khawas, “Sabar adalah refleksi keteguhan untuk merealisasikan Al-Qur’an dan sunnah. Sehingga sabar tidak identik dengan kepasrahan dan ketidakmampuan. Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah menggunakan senjata (perang).”
*Sabar Sebagaimana Digambarkan Dalam Al-Qur’an*
Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika ditelusuri, terdapat 103 kali disebut dalam Al-Qur’an, baik berbentuk isim maupun fi’ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah swt.
🌷1. Sabar merupakan perintah Allah. “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153). Ayat-ayat yang serupa Ali Imran: 200, An-Nahl: 127, Al-Anfal: 46, Yunus: 109, Hud: 115
🌷2. Larangan isti’jal (tergesa-gesa). “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…” (Al-Ahqaf: 35)
🌷3. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar: “…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)
🌷4. Allah akan mencintai orang-orang yang sabar. “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)
🌷5. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. “Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
🌷6. Mendapatkan pahala surga dari Allah. (Ar-Ra’d: 23 – 24)
*Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits*
Sebagaimana dalam Al-Qur’an, dalam hadits banyak sekali sabda Rasulullah yang menggambarkan kesabaran. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar. Secara garis besar:
🌹1. Kesabaran merupakan “dhiya’ ” (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan. Rasulullah mengungkapkan, “…dan kesabaran merupakan cahaya yang terang…” (HR. Muslim)
🌹2. Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan dilatih secara optimal. Rasulullah pernah menggambarkan: “…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari)
🌹3. Kesabaran merupakan anugerah Allah yang paling baik. Rasulullah mengatakan, “…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (Muttafaqun Alaih)
🌹4. Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin, sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah; “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.” (HR. Muslim)
🌹5. Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian diabersabar, maka aku gantikan surga baginya’.” (HR. Bukhari
🌹6. Sabar merupakan sifat para nabi. Ibnu Mas’ud dalam sebuah riwayat pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas’ud berkata”Seakan-akan aku memandang Rasulullah saw. menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, ‘Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari)
🌹7. Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari)
🌹8. Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah menggambarkan dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullan saw. bersabda, “Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)
*Bentuk-Bentuk Kesabaran*
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga:
🌺1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Merealisasikan ketaatan kepada Allah, membutuhkan kesabaran, karena secara tabiatnya, jiwa manusia enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari penyebabnya, terdapat tiga hal yang menyebabkan insan sulit untuk sabar. Pertama karena malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat. Kedua karena bakhil (kikir), seperti menunaikan zakat dan infaq. Ketiga karena keduanya, (malas dan kikir), seperti haji dan jihad.
🌺2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatan juga membutuhkan kesabaran yang besar, terutama pada kemaksiatan yang sangat mudah untuk dilakukan, seperti ghibah (baca; ngerumpi), dusta, dan memandang sesuatu yang haram.
🌺3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, seperti mendapatkan musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri; misalnya kehilangan harta dan kehilangan orang yang dicintai
*Kiat-kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran*
Ketidaksabaran (baca; isti’jal) merupakan salah satu penyakit hati, yang harus diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif pada amal. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam kemaksiatan, enggan melaksanakan ibadah. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa kiat guna meningkatkan kesabaran. Di antaranya:
🌻1. Mengikhlaskan niat kepada Allah swt.
🌻2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan.
🌻3. Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.
🌻4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk berusaha secara giat untuk mengalahkan nafsu yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.
🌻5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna.
🌻6. Perlu mengadakan latihan-latihan sabar secara pribadi. Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari pada menyaksikan televisi, misalnya. Kemudian melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah.
🌻7. Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in maupun tokoh-tokoh Islam lainnya
Demikianlah materi kajian malam ini...tolong dibaca dan mohon maaf adanya gangguan ini...🙏😁

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
📚 TaNYa JaWaB 📚
0⃣1⃣ Mitha
Bunda bila kita seorang yg mengerti tentang agama atau di anggep pinter, terus melakukan kesalahan yang terus dihina dihujat masyrakat bagaimana sikap kita?
Padahal kita sebetulnya tidak seperti itu? Pilih diam dprd komentar yang tdk manfaat
 Jawab:
Mungkin kita tidak banyak komentar lagi,tapi yang kita lakukan adalah cara seseorang yang dihormati di masyarakat itu dan kita jelaskan bahwa sebenarnya kita tidak seperti apa yang difitnahkan, cara lain yaitu:
1. Tetap tenang dan bersabar
2. Berdo'a kepada Allah agar Allah membuka hati dan perasaan masyarakat.
3. Lebih banyak mendekatkan diri pada Allah.
4. Selalu berbaik sangka kepada masyarakat dan kita harus yakin ini ujian yang Allah berikan kepada kita.
Allahu'alam
0⃣2⃣ Rafika
Bunda halimah saya mau bertanya. Pertama, bagaimana menahan diri atau bersabar ketika kita berkumpul dengan teman" dan berlanjut ke ghibah? Kedua, bagaimana caranya agar kita bersabar ketika ada yg memfitnah, menjelek"an kita ketika dibelakang kita?
Jawab:
1. Afwan ukhti bukan kita bersabar ketika teman-teman mulai berghibah tetapi yang harus kitalakukan ada mengalihkan pembicaraan .klau mereka tidak mau kita berusaha menghindar dari mereka dengan cara tidak ikut nimbrung dalam ghibah tersebut.
2. Yang kedua,
1. Jika timbul fitnah, maka hendaklah hadapi dengan sikap hati-hati, tidak gegabah dan penuh kesabaran.
Hadapi dengan lemah lembut dan ramah tamah, karena Sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
« إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ ».
Artinya: "Sesungguhnya kelemah lembutan (keramah tamahan) tidaklah ada di dalam sebuah perkara kecuali menghiasinya dan tidak dicabut (kelemah lembutan) dari sesuatu kecuali memburukkannya". HR. Bukhari dan Muslim.
Hadapi dengan sikap hati-hati (tidak gegabah) dan kesabaran, berdasarkan sabda Nabi Muhammadshallallahu 'alaihi wasallam kepada Asyajj Abdul Qais radhiayallahu 'anhu:
إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالأَنَاةُ
Artinya: "Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu; kesabaran dan pelan-pelan (tidak gegabah)". HR. Muslim.
2. Tidak menghukumi sesuatu kecuali sesudah mengetahui kejadian sebenarnya, sesuai dengan kaedah fiqih:
الحكم على الشيء فرع عن تصوره
Artinya: "Menghukumi sesuatu itu adalah termasuk bagian tentang gambaran sesuatu tersebut."
Dan perlu diingat, suatu perkara tidak bisa diketahui kecuali dengan dua: dari kabar kaum muslim yang terpercaya dan dari berita orang yang meminta fatwa akan perkara tersebut meskipun orang yang minta fatwa tersebut adalah orang fasik.
3. Hendaklah selalu memegang sikap adil dan pertengahan (tidak berlebih-lebihan).
Karena firman Allah Ta'ala:
{وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى} [الأنعام: 152]
Artinya: "…Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabatmu…," (QS. 6:152).
Juga firman Allah Ta'ala:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ } [المائدة: 8]
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang akamu kerjakan." (QS. 5:8).
Dan arti sikap adil dan sikap pertengahan bukanlah berarti membenarkan yang salah dan menyalahkan yang batil tetapi menempatkan standar kesalahan dan standar kebenaran sesuai dengan syari'at Islam bukan dengan hawa nafsu, harap diperhatikan point ini.
4. Selalu bersatu dalam kesatuan kaum muslim di bawah kepemimpinan yang sah.
Karena hal inilah yang ditunjukkan Allah dalam firman-Nya:
{وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} [آل عمران: 103]
Artinya: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (QS. 3:103).
Dan berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ
Artinya: "Hendaklah kalian berjama'ah (di dalam kesatuan kaum muslimin) dan jauhilah dari perpecahan". HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani.
Dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berpecah belah ketika sudah jelas keterangan dan dalil bagi dia, firman Allah Ta'ala:
{وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104) وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (105)} [آل عمران: 104، 105]
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104) Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat." (QS. 3:105).
5. Slogan, bendera, visi dan yang semisalnya yang dibawa ketika fitnah harus ditimbang oleh seorang muslim dengan timbangan syari'at agama Islam, timbangannya Ahlu Sunnah wal Jama'ah.
Dan timbangan yang digunakan ada dua macam: pertama, timbangan yang digunakan untuk mengukur apakah bendera, visi, misi, slogan merupakan agama Islam, kalau tidak, berarti kebalikan Islam yaitu kekufuran. Dan kedua, timbangan yang digunakan untuk mengukur apakah bendera, visi, misi dan yang semisalnya sesuai dengan islam yang benar, kalau tidak, berarti kebalikan Islam yang benar adalah Islam yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Allah Ta'ala berfirman:
{وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ} [الأنبياء: 47]
Artinya: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan". (QS. 21:47).
6. Setiap perkataan dan perbuatan di dalam setiap fitnah harus ada dhawabith (ukuran yang tepat).
Karena tidak semua perkataan yang anda anggap baik itu cocok untuk dikatakan dalam fitnah tertentu, begitu pula tidak semua perbuatan yang anda anggap baik itu cocok untuk diperbuat di dalam fitnah tertentu.
Karena setiap perkatan ataupun perbuatan akan mendatangkan beberapa perkara yang lain.
Oleh sebab itu ada riwayat dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:
مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لاَ تَبْلُغُهُ عُقُولُهُمْ إِلاَّ كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً.
Artinya: "Tidak anda berbicara dengan suatu kaum sebuah pembicaraan yang tidak bisa dipahami oleh akal mereka kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian dari mereka". HR.Muslim.
7. Jika terjadi fitnah, maka bersatulah dengan kaum muslimin apalagi para ulama.
Dan para ulama yang merupakan referensi (tempat kembali kaum muslimin) adalah mereka yang mempunyai dua sifat: pertama, dari ulama Ahlus sunnah yang mengerti tentang tauhid, sunnah dan yang lainnya yang berdasarkan pemahaman para shahabat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dan kedua, yang benar-benar paham akan hukum-hukum islam secara menyeluruh, paham akan kaedah-kaedah dasar, akar-akar permasalahan, sehingga mereka tidak mempunyai kesamaran dalam menghadapi permasalahan.
8. Seorang muslim tidak boleh menurunkan hadits-hadits tentang fitnah yang disebutkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada fitnah yang lagi berlangsung, misalkan dengan mengatakan : "Inilah fitnah yang disebutkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, atau dengan mengatakan: "Inilah orang yang dikabarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, padahal fitnah tersebut masih berlangsung belum selesai, boleh kita mengatakan seperti itu ketika fitnah tersebut sudah selesai sebagai pernyataan seorang muslim akan berita yang dikabarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
0⃣3⃣ Sri
Ustadzah ..Semakin kita meminta di lapangkan hatinya dan di beri kesabaran yang maksimal. Alhamdulillah Kesabaran kita bertambah tapi ujian pun Semakin berat.. Bagaimana supaya kita bisa menyikapinya dengan positif dan menganggap itu sebagai nikmat dari Allah SWT. syukran
Jawab:
1. Kita harus lebih banyak ikhlas apa yang terjadi mungkin itu ujian Allah kepada kita.
2. Kita harus berprasangka baik saja sama Allah.
3. Lebih banyak lagi ibadah dan amalan kita kepada Allah
4. Banyak membaca siroh tentang bagaimana rasullah dan para sahabat ketika diuji kesabarannya.
5. Selalu yakin setiap ujian pasti ada makna yang akan dihadirkan untuk kita.
Allahu'alam.
0⃣4⃣ Ferlis
Assalamu'alaikum bunda halimah nama saya ferlis yg saya inginkan bagaimana menahan nafsu dalam hal berbelanja dan sabar menghadapi anak" yg susah d atur, sabar menghadapi orang tua yg sering salah paham.
Jawab:
🌟Dalam menahan nafsu kita ketika berbelanja yaitu:
1. Kita harus di catat apa yang urgen harus dibeli.
2. Banyak istighfar ketika ditempat belanja karena disitu tempatnya setan menggoda kita.
3. Berusaha menahan nafsu kita ketika melihat barang lain.
🌟Sabar dalam menghadapi anak-anak yaitu:
1. Kita tidak boleh banyak melarang anak kita karena semakin dilarang anak semakin melakukannya
2. Selalu berkata baik dan memanggil saya ang baik terhadap anak kita
3. Banyak istighfar
4. Selalu mendo'akan anak kita agar menjadi anak sholeh dan sholeha
5. Selalu mengajak anak untuk berkomunikasi dalam keluarga
🌟Sabar dalam menghadapi orangtua yang sering salah faham yaitu:
1. Kita tidak banyak membantah apa yang dikatakan orangtua kepada kta
2. Selalu mendo'akan orangtua kita
3. Selalu banyak dialog dengan orangtua tentang islam dalam suasana kekeluargaan.
Allahu'alam.
0⃣5⃣ Ima
Gimana caranya bersabar dalam berdakwah dikalangan sendiri ? Maksudnya di kalangan keluarga. Contohnya, kakak sepupu yang belum berhijab, di ajak berhijab kadang suka marah, semua media sosial di blok. Atau di kalangan sahabat yang kadang malah berakhir debat, kadang suka emosi dan terkesan memaksa, apa yg harus di lakukan ?
Jawab:
Sabar kita dalam dakwah terhadap keluarga tidak harus dengan bicara atau postingan yang bisa membuat mereka marah tapi dengan cara tauladan atau contoh dari kita dalam berbicara,berpakaian,bertata krama dan berdua skusi tidak dengan marah atau nada tinggi. insyaa allah dengan melihat kita mereka akan berusaha berubah sedikit demi sedikit tanpa kita harus suruh.
Berdakwah dengan sahabat pun sama seperti kita berdakwah k pada keluarga kita. Atau bisa dengan kita memberikan sahabat kita buku tentang hijab,pakaian syar'i dan yang lainnya, in syaa allah sahabat kita akan berubah sedikit demi sedikit.allahu'alam
0⃣6⃣ Esa
Kurang lebih 1 tahun yg lalu anak perempuan saya dipanggil Alloh karena pneumonia diusia 1thn.. Selain itu almarhumah juga mengalami kelainan laring (laringomalasia)
Sulit tuk melupakan saat" bersama'a, apalagi saat kami berdua sering berobat jalan ke rscm..
Sampai skarangpun, kalo saya naik kereta suka terbayang almarhumah, dimana kami biasa duduk, apa yg biasa kami lakukan selama perjalanan, saat penuh ataupun lengang..serta hal" lain yg pada akhirnya membuat saya menangis..
Apakah saya tak cukup bersabar menerima cobaan ini bun?
Bagaimana cara mengatasinya?
Agar hal" indah, baik suka maupun duka bersama'a menjadi senyuman dihati saya aja.
Jawab:
Mba harus berusaha ikhlas dan berusaha menghilangkan kenangan dibayangkan kita tapi hanya dihati kita dengan banyak-banyak kita beristighfar dan membaca al qur'an.
Atau kita menyakinkan diri bahwa anak kita adalah amanah yang Allah berikan kepada kita dan kita harus siap ketika yang punya mengambilnya lagi.
Cara mengatasinya yaitu:
1. Kenali kehilangan
Kenali berarti memahami situasi yang terjadi. Dengan mengenali Anda sudah mengetahui situasi yang terjadi dan tentunya menerima adalah bagian dari proses ini.
2. Meratapi kedukaan
Berkabung adalah bagian dari menerima peristiwa emosional yang terjadi. Berkabung menjadi bagian dari ungkapan seberapa erat hubungan Anda dengan anak.
Memang kematian seorang anak tidak bisa terlupakan, tapi dengan berkabung setidaknya Anda sudah menunjukkan bahwa masa sedih itu ada waktunya. Masih tersisa masa untuk melanjutkan kehidupan.
3. Sediakan waktu yang cukup untuk berduka
Tidak ada waktu yang spesifik untuk menyatakan kedukaan. Masa berkabung pasti berbeda-beda bagi setiap orang. Sebab mereka mengatasinya dengan cara yang berbeda. Tapi terlepas perbedaan itu, perlu sikap yang tegas untuk menyata masa berduka telah selesai. Dengan batas yang tegas maka perjalanan hidup selanjutnya, lebih mudah ditempuh.
4. Jangan biarkan pendapat dan pengalaman orang mempengaruhi Anda
Banyak orang akan bilang mereka tahu perasaan Anda. Mereka pasti akan memberikan saran dan informasi yang terkadang tidak tepat. Terkadang niat baik mereka justru jadi bumerang bagi Anda. Jadi kalau memang tidak siap bertemu banyak orang, terimalah kedukaan Anda sendiri. Ambil waktu sebanyak mungkin.
5. Hargai kenangan
Setiap hari kelahiran bisa menjadi cara menghargai kenangan buah hati tercinta. Mungkin bagi sebagian orang memperingati menjadi cara yang menyedihkan untuk mengingat putra mereka. Tapi bagi yang sudah menerima kematian anak, maka peringatan menjadi cara untuk berbagi kenangan indah.
6. Mengumpulkan kenangan
Simpanlah barang-barang pribadi yang paling disukai anak Anda. Lalu buatlah sebuah peringatan di komunitas Anda atau membuat buku kenangan. Mintalah orang-orang terdekat anak Anda untuk menulis pengalaman mereka ketika bersama buah hati tercinta.
Kisah ini akan menjadi kumpulan yang menarik mengenal buah hati Anda dari sudut pandang orang lain. Terkadang ada sifat dan sikap Anak Anda yang belum diketahui tapi muncul dalam kisah-kisah itu.
7. Rawatlah diri sendiri
Hargai keterbatasan Anda ketika Anda berduka. Jangan memaksa diri untuk melakukan semuanya. Jangan pula merasa bertanggung jawab terhadap semuanya. Terakhir, jangan buat keputusan penting di saat berduka.
8. Buatlah sistem pendukung
Bergabunglah dengan kerabat atau sejawat yang benar-benar mengerti Anda. Teman sejati akan selalu ada ketika Anda membutuhkan.
Mereka akan mendengar, mendorong dan menguatkan Anda. kelompok pendukung sangat berguna mendamping Anda melalui masa bela sungkawa.
9. Sembuhkan diri sendiri
Ini mungkin hal yang tersulit. Seorang ibu yang baik pasti berjanji tak akan terus bersedih untuk menghargai kehidupan anaknya. Tegaskan penyembuhan diri Anda sendiri.
Ingatlah karakter, perilaku dan apa yang sudah almarhum anak Anda lakukan sebagai penguat hidup selanjutnya.
0⃣7⃣ Indah
Assalamu'alaikum bunda. Ketika sedang futur. Kadang sulit mengontrol hati. Klo posisinya seperti kisah bawang putih di negeri dongeng yg selalu didzolimi gimana bun?
Jawab:
1. Kita harus selalu sabar dan ikhlas dalam menghadapi kehidupan ini
Tidak langsung menyerah kita ada ujian.
2. Selalu berdo'a kepada Allah agar dilepaskan dari ujian hidup ini.
3. Selalu mendekatkan diri kepada Allah
Menjalani hidup dengan ikhlas.
4. Banyak membaca siroh sahabiyah dalam menghadapi ujian hidup.
5. Banyak membaca al qur'an agar hati tenang.
Allahu 'alam
0⃣8⃣Nida
Assalamualaikum ustadzah,
1. Saya mau tanya bagaimana cara bersabar dari sifat orang tua yang selalu mudah marah dan salah paham pada kita dan sering berujung adu mulut.
2. Kadang muncul rasa lelah ketika usaha kita tak pernah dihargai atau dipandang hanya sebelah mata,tapi saat kita melakukan kesalahan yg diingat" dan sering diungkit" adalah cuma kesalahan kita.
Nah yang ingin saya tanyakan,selain bersabar adakah cara lain yg bisa membuat hati kita lebih legawa?
Jawab:
1. Sabar dalam menghadapi orangtua yang sering salah faham yaitu:
🌟Kita tidak banyak membantah apa yang dikatakan orangtua kepada kita.
🌟Selalu mendo'akan orangtua kita
🌟Selalu banyak dialog dengan orangtua tentang islam dalam suasana kekeluargaan.
2. Itulah ujian kesabaran kita dalam menghadapi sikap keluarga, yang terpenting adalah kita banyak berdo'a kepada Allah agar diluluhkan hati orangtua kita, sehingga apa yang kita bicarakan mereka mau dengarkan.
0⃣9⃣Dwie
Ustadzah saya termasuk orang yang kadang susah menahan amarah klo melihat siswa saya tdk disiplin.... Setiap terjadi pelanggaran saya pasti marah....itu disebabkan karena guru lain terkadang cuek dengan keadaan ini yang menimbulkan terkadang siswa terkesan kurang ajar dan biasanx takutx hny pada saya..sering saya berusaha menahan amarah tapi susah sekali..ingin sekali rasanx belajar lebih sabar ustadzah tapi lagi" amarah ini timbul disetiap harinya.... Pertanyaan saya.....bagaimana cara qta agar lebih sabar lagi menghadapi mereka sedang klo saya terlalu sabar takut mereka malah meremehkn tatib sekolah..karena kultur budaya daerah kami keras....apa marah saya ini kelewatan ustadah????
Jawab:
Bahaya marah terhadap diri sendiri akan lebih dahsyat lagi. Syaikh Fauzi Said, menjelaskan, marah dapat mempengaruhi saraf dan mengeluarkan hormon adrenalin.
Hormon ini merupakan sari dari gundukan lemak yang ada di pinggang bagian atas, dan berfungsi sebagai jaringan adaptasi tubuh, serta menyiapkannya untuk menerima pengaruh-pengaruh gonjangan saraf. Ketika seseorang marah maka hormon tersebut bergerak menuju ke saluran pankreas untuk menghentikan insulin. Keadaan ini akan menambah kadar gula dalam darah, sehingga akan menaikkan produktivitas gula dalam organ produksi minyak dalam tubuh. Kemudian akan berpengaruh terhadap jantung bahkan bisa mengakibatkan berhentinya detak jantung hingga terjadi kematian. Oleh karena itu cara yang tepat adalah agar murid disiplin yaitu:
1. Memberikan hukuman yang ringan tapi sulit seperti hafalan surat al qur'an atau hadits.
2. Bersuara keras tapi dengan bahasa yang santun atau sopan dan benar.
3. Sistimnya tidak mengurui anak.
4. Bendo'akan anak didik kita
5. Banyak istighfar.
1⃣0⃣ Ferlis
Bagaimana bersabar dalam berhijab yg hijab belumm memenuhi seperti yg di perintahkan dan sholat sering bolong" dan menghilangkn kemalasan.
Jawab:
Dalam berhijab kita perlu proses tidak langsung seperti buah karbitan yang disekep langsung matang. Mungkin awalnya kita hanya ikut-ikutan berhijab lambat laut dengan kita sering mengikuti kajian,membaca buku tentang aurat dan kita perbaharui lagi niat kita berhijab karena Allah bukan karena suatu hal lagi, dan kita mantapkan dan yakinin bahwa berhijab itu wajib
Untuk menghilangkan kemalasan adalah kita harus selalu niatkan pada diri bahwa kita rajin dengan cara:
1.selalu mengingatkan diri jika sudah waktu sholat untuk bersegera
2.banyak berdzikir
3. Selalu menjaga wudhu diri
4. Selalu meluangkan waktu untuk membaca buku islami.
5. selalu mengingatkan waktu sholat dengan alarm.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
📚CLoSiNG STaTeMeNT📚
Meraih derajat sabar membutuhkan perjuangan, dan untuk mencapainya harus diiringi dengan pengorbanan. Demikianlah sabar, awalnya pahit namun di akhir perjalanan ia akan memetik buah yang sangat indah.
Ada satu hakekat yang harus kita ingat untuk kita pancangkan di kedua pelupuk mata. Kita meyakini bahwa “Dunia adalah negeri ujian, dunia adalah negeri amal, bukan negeri kekekalan”
Demikianlah dunia, Allah ciptakan kematian dan kehidupan sebagai ujian bagi manusia, hingga tampak siapa diantara mereka yang paling baik amalnya.
الَّذِيخَلَقَالْمَوْتَوَالْحَيَاةَلِيَبْلُوَكُمْأَيُّكُمْأَحْسَنُعَمَلاوَهُوَالْعَزِيزُالْغَفُورُ
(Dialah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. [Al-Mulk:2]
Seorang tidak dibiarkan begitu saja mengatakan “Aku beriman” kemudian tidak diuji. Demi Allah, ujian akan datang menerpa sebagaimana diberitakan Al-Quran:
الم *أَحَسِبَالنَّاسُأَنْيُتْرَكُواأَنْيَقُولُواآمَنَّاوَهُمْلايُفْتَنُونَ
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? [Al-Ankabut: 1-2].
Dalam ayat lain Allah berfirman:
أَمْحَسِبْتُمْأَنْتَدْخُلُواالْجَنَّةَوَلَمَّايَعْلَمِاللَّهُالَّذِينَجَاهَدُوامِنْكُمْوَيَعْلَمَالصَّابِرِينَ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. [Ali Imran:142]
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
📚PeNuTuP 📚
Jazakillah khairan katsiran bundaa, atas kelapangan waktu dan tempatnya, serta ilmunya yang bermanfaat insyaAllah
Semoga balasan pahala Allah untuk bunda yg melimpah ruah, Amiiinnn 😊
Mari kita tutup dg beristighfar...
Astaghfirullohal adzim...
Mengucap hamdallah bersama...
Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Dan Do'a Khafaratul Majelis...
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان
لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu anlaaillaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik...
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar