Selasa, 11 Juli 2017

OBSESi



OLeh   : Ustadz Bhayu Subrata

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ.
ُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
 اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

Tiada kata yang paling utama malam hari ini selain Alhmdlhi Rabbil 'Alamiin untuk semua nikmat yang Alloh berikan.
Semoga acara malam ni menjadi bukti syukur tersebut.
Shalawat salam selalu kita bacakan kepada khatimul anbiyaa, pembawa risalah akhir zaman, manusia terbaik yang pernah ada di muka bumi Rasulullah Muhammad SAW.
Beserta keluarga beliau.... Malam ini kita akan bahas bersama tentang OBSESI

Awalan saya survey dulu, apa yang antunna ketahui tentang OBSESI?
Monggo dijawab singkat 🙏🏼

🌷Obsesi keinginan yang kuat , dan dapat terlaksana sesuai harapan
🌷Obsesi adalah  keinginan yang kuat terhadap sesuatu
🌷Keinginan
🌷Obsesi = keinginan , ustadz
🌷Obsesi ialah keinginan atau kesenangan yang dipaksakan
🌷Keinginan, ide, emosi yang tidak terkendali
🌷OBSESI = OBrolan SEputar Studi Islam 😅

Alhamdulillah hampir semua jawaban betul 👍🏼
Jadi kita akhiri saja KOL malam ni...😁

Secara psikologi klinis, obsesi adalah dorongan diri dalam diri yang tidak bisa dikendalikan. Atau pikiran yang tidak terkendali terus menerus menghantui seseorang. Nah kalau sudah jadi perbuatan dinamakan obsesi impulsif.

Ini secara ilmiah adalah gangguan jiwa atau penyakit.
Semakin obsesi ditekan makin tegang, makin tegang makin kuat obsesinya.
Makin kuat obsesinya makin ingin mengendalikan, makin dikendalikan makin kuat. Namun sekarang istilah obsesi jadi berubah
Sebagai keinginan yang sangat kuat yang tidak bisa tergantikan, terus menerus jadi motivasi utama
Keinginan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu itu masih dalam batas normal, bahkan orang yang sangat konsisten melakukan sesuatu, misalnya tidak ada gantinya.

Secara umum, segala obsesi kita harus dimuarakan untuk mengharap ridho Alloh SWT, surga-Nya dan ampunan-Nya
Tapi pada praktiknya, pada format duniawinya, pilihan" peran yang mewadahi obsesi" itu tidak bisa diseragakan
Sebab hidup ini bukan 1 warna & 1 rasa, keseragaman & peran tunggal dalam hubungan sosial mustahil terjadi peran yang berbeda, menjadikan manusia bisa saling memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam harmoni yang indah.
"Setiap orang bekerja sesuai dengan syakilah nya.
(QS Al Israa;84)

🌸🌸🌸
Obsesi yang kita kejar bisa difomulasikan dalam berbagai peran dengan pertimbangan sebagai berikut;

1. Seberapa dekat ia ke dalam lingkaran kewajiban.

Ini lebih pada tanggung jawab, seorang mukmin tidak semestinya membangun obsesi yang tidak memberi penunaian atas kewajibannya.
Sebab seperti kata shalafushalih, "tidak akan diterima amal sunnah kecuali setelah ditunaikan amal yang wajib"

Maksudnya, setiap kita punya kewajiban, ada yang sama, ada yang tidak ada kewajiban individu, ada kolektif.
Dari sanalah kita melihat sejauh mana obsesi" yang kita kejar itu lebih dekat pada kewajiban yang harus kita tunaikan.
Sebagai muslim, kewajiban kita adalah menunaikan ibadah, terutama yang wajib.
Misal sholat, diatasnya kita bisa arungi ruang obsesi bernama kekhusyukan.

2. Seberapa luas ia dalam memberi manfaat sosial.

Sebuah obsesi bisa dirumuskan dalam pilihan peran, dengan melihat seberapa luas manfaat sosialnya. Semakin banyak orang yang bisa ambil manfaat dari peran itu, tentu semakinn baik.
Bukankah Rasul SAW bersabda,"khayrunnaas anfa'uhum linnaas"
Manfaat sosial yang luas, bisa juga berkaitan dengan seberapa banyak populasi orang yang akan mendapat manfaat. Ini benar" obsesi yang menarik untuk dipikirkan.

Misal,seorang guru punya kepuasan tersendiri ketika melihat murid"nya jadi orang  sukses.
Begitulah pada setiap pilihan obsesi orang bisa merasakan betapa jika bisa memberi manfaat pada banyak orang maka akan jadi kebahagiaan tersendiri.

3. Seberapa strategis ia secara fungsi.

Sebuah peran yang kita ambil untuk mewadahi obsesi" kita juga perlu ditilik seberapa strategis peran itu.

Nabi Musa a.s kali pertama tidak begitu melayani tantangan Firaun untuk buktikan adanya Tuhan yang benar.
Tapi begitu Firaun setuju untuk tanding dengan tukang sihir di depan orang banyak.
Musa setuju ada peran strategis,
Nabi Yusuf a.s terang"an minta diberi peran strategis di sektor keuangan. Ini obsesi yang ia sadari akan beri manfaat besar, sebab ia juga yakin dirinya mampu
Terakhir...

4. Seberapa awet ia secara usia.

Sebuah obsesi layak dipilihkan peranya dalam bentuk amal" yang berumur panjang.
Kita sering mnyebut dengan amal jariyah.

Alhamdulillah
Wallahu A'lam
Wassalamu'alaikum wr.wb.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Uky
Assalam mualaikum ustadz.
Mau nanya donk. Bagaimana kita menghindari atau membuang obsesi yang kita miliki tersebut apabila merugikan orang lain?

🌟Jawab:
Wassalamu'alaikum wr. wb. juga,
Mba uki, Obsesi apa yang merugikan tersebut?

🌷Saya pernah kenal seseorang dia mempunyai obsesi untuk nikah di tahun itu. Nah yang dia lakukan saat itu merebut suami orang, jadinya sang suami itu memutuskan untuk menceraikan istrinya dan menikah dengan selingkuhannya. Apa itu termasuk obsesi yang merugikan orang lain?maaf jadi curcol ya ustadz 🙏

🌟Ya jelas
Lho kok jadi emosi 😬

🌷Saya yang jadi korban obsesi orang itu. Bagaimana caranya agar saya bisa benar" mengikhlaskan 100000 % atas obsesi orang tersebut?
Karena kadang saya ikhlas kadang rasa sakit hati itu muncul lagi.

🌟Ketahui efek negatifnya, seberapa banyak orang yang kena dampaknya, dosa tidak dan lain-lain.

0⃣2⃣ Dandelion Assalamualaikum warohmatulloohi wabarokaatuh ustadz,

Ana sangat terobsesi menjadi pengajar (guru).
Tapi untuk mencapainya ana harus bersabar,  karena faktor ekonomi. Nah pertanyaannya, tipsnya bagaimana agar ana bisa mengendalikan obsesi. Lebih tepatnya bersabar terhadap obsesi..
Jazakallooh ustadz
Wassallam

🌟Jawab:
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Man jadda wajada !
Semua perlu proses, semua butuh waktu.
Yakini saja hal itu akan terwujud, dengan ijin Alloh SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar