Selasa, 11 Juli 2017

Penyakit Hati "KiKiR"



OLeh   : Ustadz Hizbullah Ali

Salam pencintaqur'an

http://pencintaquran.com

‼Jangan Pelit, Kikir, atau pun Bakhil

http://pencintaquran.com

Siapa sih yang suka pada orang pelit, kikir, medit, bin bakhil? Jangankan orang lain, orang pelit sendiri belum tentu suka pada orang pelit lainnya. Bayangkan saat dia lapar dan ada orang lain dengan banyak makanan, tapi tak mau membaginya barang sedikit pun. Jangankan manusia, Allah pun benci pada orang yang pelit.

Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah.

Tapi memang pada umumnya manusia itu memang pelit/kikir:
Katakanlah, "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya" Dan adalah manusia itu sangat kikir (QS. al-Israa : 100)

Oleh karena itu, kita hendaknya mempelajari firman Allah dan sabda Nabi kita agar bisa terhindar dari penyakit kikir.

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Ali Imran : 180)

Padahal segala harta kita termasuk diri kita adalah milik Allah. Saat kita lahir kita tidak punya apa-apa. Telanjang tanpa busana. Saat mati pun kita tidak membawa apa-apa kecuali beberapa helai kain yang segera membusuk bersama kita.

Sesungguhnya harta yang kita simpan itu bukan harta kita yang sejati. Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi kita. Begitu pula dengan harta yang kita pakai untuk hidup bermegah-megahan seperti beli mobil dan rumah mewah.

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta (QS. al-'Aadiyaat : 6-8)

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (QS. al-Lail : 8-11)

Yang justru jadi harta yang bermanfaat bagi kita di akhirat nanti adalah harta yang kita belanjakan di jalan Allah atau disedekahkan. Harta tersebut akan jadi pahala yang balasannya adalah istana surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar (QS. al-Hadiid : 7)

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar (QS. al-Hadiid : 21)

🌸🌸🌸
Banyak orang kikir enggan bersedekah karena takut berkurang hartanya. Takut miskin. Padahal itu adalah godaan setan,

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. al:Baqarah : 268)

Kita memang tidak boleh terlalu boros. Tapi juga tidak boleh terlalu kikir. Jadi harus pertengahan,

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian (QS. al-Furqaan : 67)

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal (QS. al-Israa' : 29)

Allah tidak suka dengan orang-orang yang kikir,

(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji (QS. al-Hadiid : 24)

Allah mengancam orang-orang yang kikir dengan neraka,

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (kikir). dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan yang (membakar) sampai ke hati (QS. al-Humazah : 1-7)

Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini (QS. Muhammad : 38)

Pelit dari bersedekah di jalan Allah baik untuk perjuangan mau pun dakwah syiar Islam merupakan satu ciri dari orang munafik,

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik (QS. at-Taubah : 67)

✅Tips Agar Terhindar dari Sifat Kikir

Allah memberi kita petunjuk agar terhindar dari sifat pelit. Di antaranya adalah mengerjakan shalat, bersedekah, yakin akan hari pembalasan sehingga dia tahu jika kikir dapat siksa neraka sedang jika bersedekah mendapat surga, memelihara kemaluan, dan memelihara amanah,

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya,
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. Dan orang-orang yang memelihara salatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan (QS. al-Ma'aarij : 19-35)

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Sofi
Adakalanya kita melihat seseorang itu begitu hemat dalam hidupnya... Hingga ada yang menyebutnya pelit...
Nah bagaimana itu ustadz?
Terima kasih

🌸Jawab:
Hemat itu persepsi setiap orang berbeda, jadi jangan menilai orang lain dengan sudut pandang kita, hati-hati dosa ghibah dan fitnah mengintai,

0⃣2⃣ Sera
Assalamualaikum ustadz saya ijin bertanya, Apakah termasuk kikir jika memberikan uang atau barang di saat" tertentu misal saat charity atau ulang tahun dan sebagainya.
Terima kasih

🌸Jawab:
Setiap orang beramal pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu, apakah ia dikatakan kikir atau pelit ketika hanya mau beramal saat charity, dan pengumpulan dana tertentu ...

Kalau dari sudut pandang ana, itu bukan termasuk dalam bagian kikir alias pelit bin medit ...

Namun lebih ke arah riya'

والله أعلم

0⃣3⃣ Zee
Bagaimana cara menghindarkan diri dan keluarga dari penyakit hati dan bagaimna cara menyembuhkan penyakit hati terutama di kalangan keluarga dan kerabat dekat, mohon penjelasannya, terimakasih ustadz.

🌸Jawab:
Saling mengingatkan, saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan menjauhi kemunkaran,

Perbanyaklah istighfar,

Semoga Allah lembutkan hati kita

0⃣4⃣ Uwi
Bismillah..
Ustadz uwi mau nanya perihal di QS. al-lail yang diatas "Mendustakan pahala terbaik apa tadz maksudnya?
Dan bagaimana sikap kita terhadap seseorang yang hobinya itu memperhitungkan pengeluarannya ini itu saat ia marah sekalipun?
Uwi harap ustadz mengerti maksud pertanyaan ini!

🌸Jawab:
Menurut Syaikh as-Sa'diy, al-Husna adalah apa yang Allah wajibkan kepada hamba-hamba-Nya untuk diimani berupa 'aqidah yang baik, ketika manusia melalaikan untuk mengimani hal tersebut, sama dengan amanya sia-sia, hingga dapat dikatakan sebagai, Mendustakan Pahala Terbaik

Hobi memperhitungkan pengeluaran, ana kurang paham maksudnya,

0⃣5⃣ Aprilia Ayu
Saya mau tanya,
Pembagian uang untuk ditabung maupun di gunakan untuk sedekah itu bagaimana ya?
Biar kita punya harta yang barokah...

🌸Jawab:
Tidak ada perbandingan secara khusus, namun uang yang ditabung bilamana sampai nisab dan haulnya wajib dikeluarkan zakatnya.

0⃣6⃣ Leni kusuma
Bismilah..
Afwan ustadz mau tanya bagaimana cara kita mengingatkan orang yang kikir, apakah penyakit kikir ini bisa disembuhkan apabila orangnya tersebut tidak merasa "kikir"?
Apakah orang yang hidupnya pas"an belum mempunyai kesanggupan untuk membantu sesama bisa dikatakan kikir?

🌸Jawab:
Penyakit hati bisa disembuhkan jika yang memiliki penyakit hati tersebut sadar, jika ia tidak mau menyadarinya maka akan sangat sulit untuk di sembuhkan,

Membantu bukan hanya dengan uang, bisa dalam bentuk pemikiran dan tenaga, sesuai dengan kemampuan dan kapasitas diri.

0⃣7⃣ Linda
Afwan ustadz mau tanya..
Sayakan punya usaha.. setiap penghasilannya inshaAllah di keluarkan 2,5% nya.. tapii suka saya simpan dulu supaya jadi nilainya lumayan pas di kasihnya ustadz. Bagaimna..? Apakah itu masuk kikir karena menunda dulu..?

🌸Jawab:
Tidak,,

Silahkan dikumpulkan dan dikeluarkan, maksimal 1 tahun,

0⃣8⃣ Zee
Bagaimana cara mengetahui bahwa rezeki yang kita dapatkan itu barokah ustadz, juga dengan pekerjaan kita,, boleh jelaskan timbal baliknya???

🌸Jawab:
Rezeki barakah itu bukan dari sisi jumlahnya,

Banyak namun cepat habis, bahkan tidak jelas habisnya kemana artinya tidak barakah.

Sedikit, namun mampu mencukupi segala kebutuhan yang diperlukan, maka dikatakan barakah

Yang ideal, banyak dan barakah,

Namun, hati-hati ada ujian yang berat ketika rezeki itu dititipkan Allah, apakah amanah dengan hak orang lain dengan rezeki berlimpah, atau malah sifat kikir pelit bin medit yang merajai hati dan menjerumuskan kita.

0⃣9⃣ Serra
Assalamualaikum,,,

Bagaimana menamkan agar tidak kikir pada anak kita yang misal hanya anak tungal .
Terima kasih

🌸Jawab:
Tanamkan nilai indahnya berbagi dengan sesama.

1⃣0⃣ Suratmiami
Bagaimana cara menghilangkan sifat ragu" ketika akan shodaqoh atau infak karena khawatir nanti uang kita tidak cukup untuk kebutuhan" primer walaupun kita yakin bahwa Allah akan mengganti semuanya seperti kata hadits anfiq yunfiq,

🌸Jawab:
Belajar sabar dan ikhlas

Sedekah itu jangan berlebihan, harus diperhitungkan dengan sebenar, apalagi bagi yang sudah berkeluarga berapa kebutuhan hidup, sisanya silahkan untuk disedekahkan.

Jangan habis-habisan semua untuk sedekah, namun lalai akan kewajiban memberi nafkah lahir istri dan anak, mencukupkan keperluan pendidikan anak, dan lain-lain.

1⃣1⃣ Nafisah
Apa dalam setiap hasil usaha harus dikeluarkan 2.5% sementara usaha yang digeluti adalah dari hasil hutang di harus dicicil. Apa mengeluarkn zakatnya dulu apa bayar hutangnya dulu.

🌸Jawab:
Usahanya apakah berdagang,
Jika berdagang maka wajib,
Hutang dan kewajiban atas zakat perniagaan adalah 2 hal yang berbeda,

🌷Jika usahanya bukan berdagang bagaimana ustadz?

Retal itu berdagang bukan ustadz?

🌸Sama, Selama itu usaha sendiri,
Bukan bekerja dengan orang lain,

Dalam artian pemilik,
Contoh:  ngajar private, maka wajib 2,5% atas usaha private yang di jalankan,
Meski pun misalnya kecil dan tidak seberapa
Tetap harus dikeluarkan,

1⃣2⃣ Zee
Tadi sudah di jelaskan sama ustadz tentang rezeki barokah mba,, banyak tapi habis tidak tau untuk apa, dan sedikit tapi barokah mba,
Jika kita mngalami hal itu apa yang harus kita lakukan,
Sedangkan pekerjaan dan penghasilan sangat di perlukan,
Kemudian bagaimana cara kita menilai suatu pekerjaan barokah atau tidak?

🌸Jawab:
Baik ana akan jelaskan secara simpel saja, semoga bisa dipahami,

Misal seseorang memiliki penghasilan sebulan 15 juta, namun 15 juta tadi ia dapatkan dengan berbagai cara, ia tidak peduli halal, syubhat, ataukah haram, ia adalah seorang yang hidup sendiri, pemuda yang luar biasa gagah, 15 juta, untuk saat ini adalah penghasilan yang lebih dari cukup, bahkan untuk orang yang sudah berkeluarga sekalipun, namun baginya 15 juta itu selalu kurang, ternyata Allah dengan mudah mengambil semua itu darinya, mulai dari orang tuanya selalu sakit dan harus selalu berobat dengan biaya yang tidak sedikit, kendaraannya yang selalu bermasalah, uang yang ia dapat selalu habis dan tak pernah ia bisa menyimpannya, dan banyak kenikmatan lain yang dicabut darinya, bahkan dengan banyaknya harta yang ia miliki, semakin menjauhkan dirinya dari Allah, ia tidak sholat, puasa, apalagi zakat ...

Contoh kedua seorang yang berpenghasilan hanya 2 juta per bulan, sudah berkeluarga, anaknya 3 orang, bagaimana kita melihatnya, apakah CUKUP⁉

Bagi kita mungkin akan berkata, ia akan sulit menjalani kehidupannya, tapi ternyata Allah menjadikannya manusia yang pandai bersyukur sehingga Allah cukupkan dirinya dan keluarganya hanya dengan 2 juta tadi, ibadahnya (nikmat iman) mereka terpelihara dari segala penyakit (nikmat sehat), walau hanya 2 juta namun ternyata segala keperluan bulanan mereka selalu tercukupi, bahkan mereka masih bisa menabung dan membantu orang lain yang memerlukan (ahli sedekah),

Jadi, kita memang tidak bisa menafikan, bahwa kita memerlukan uang untuk pemenuhan keperluan hidup kita, namun belajarlah hidup zuhud

Semoga Allah memudahkan,

1⃣3⃣ Chal Assalamualaikum...

Mau tanya masalah Kikir tadi loh...kitakan tadi di larang untuk bersifat kikir atau pelit alias medit iyakan,, tapi saya kenal seseorang dia itu baik sangat baik.. Kalau ada rizki uang dia suka bagi" kalau begitupun rizki lainnya tapi yang anehnya keluarganya karena memikirkan orang lain, kadang keluarganya sendiri tidak kebagian rizki itu...
Pertnyaannya apa kebaikan seperti itu bagus.. Terimah kasih,

🌸Jawab:
Seharusnya utamakan dulu pemenuhan kebutuhan keluarga, baru membantu orang lain,

Namun, kita tidak boleh menjudge orang lain, bisa saja mereka memang telah terbiasa hidup seperti itu, mereka lebih takut akan hisab Allah atas rezeki mereka yang tersisa, sehingga setiap ada rezeki berlebih mereka sadar ada hak orang lain di sana,,

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Perbanyak istighfar 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar