Senin, 03 Juli 2017

Lawan Dulu Dirimu



OLeh : Ustadz  Undang Suherlan

*الحمد لله*
*نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...*
*ام بعد*.
_Segala puji bagi_
*الله سبحانه وتعالى*
_Yang rahmat-Nya meliputi semua hamba._
_melimpahkan taufik kepada mereka untuk berbuat amal shalih, hingga mereka beruntung menggapai apa yang di inginkan._
_Shalawat dan salam semoga Senantiasa tercurahkan ke hadirat *Nabi Muhammad S.A.W*_
_Yang mengkhususkan orang-orang yang taat kepada-Nya untuk di tuntun ke jalan yang lurus yang dengan kasih sayang-Nya_
_yang telah membawa umat nya dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya islam yang terang benderang_
اصلح نفسك يصلح لك الناس
Pepatah arab di atas sering mengingatkan kita untuk lebih intropeksi diri ke dalam terlebih dahulu
Setiap insan memang punya ego dan cenderung mau menang sendiri,
Ketika antar ego itu saling bertemu, terjadilah perselisihan karena masing-masing mempertahankan egonya sendiri.
Lambat laun, semakin keras individu mempertahankan egonya, semakin sulit dua pribadi ini disatukan.
Semua bermula dari pihak-pihak yang tidak mau kalah...
mau menang sendiri...
maunya didengerin tapi tidak mau mendengarkan orang lain...
maunya dihormati tapi tidak mau menghormati orang lain...
maunya dihargai tapi tidak mau menghargai orang lain....
Coba sekarang logikanya dibalik.
Jangan buru-buru menyalahkan orang lain...
jangan buru-buru meninggikan ego kita....
Lawan ego kita...
Kalau ada peristiwa yang tidak mengenakkan kita...
cobalah mulai dengan melihat ke dalam diri kita terlebih dahulu, jangan-jangan akar masalah sebenarnya ada pada diri kita, bukan orang lain.
Kalau orang misalnya tidak mau mengalah sama kita bisa jadi karena kita tidak berusaha mengalahkan diri kita sendiri ...
Kalau orang tidak mau menghargai kita, bisa jadi karena kita juga kurang menghargai mereka.
Introspeksi diri adalah cara terbaik untuk memulai semuanya dari awal lagi.
Mulailah mengubah diri kita terlebih dahulu sebelum menuntut banyak dari orang lain. Hanya dengan cara itu kita bisa mengawali lagi semuanya dengan baik, membuat semuanya menjadi lebih indah
Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain.
Namun, kemenangan atas diri sendiri.
Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa Ketakutan...
Keengganan...
keangkuhan...
dan semua beban yang menambat diri di tempat start.
Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna.
Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.
Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak.
Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.
Ia bertading dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang.
Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
(Al-Baqarah: 44).
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
(Ash-Shaf: 2-3).
“Dan Aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan.”
(Huud: 88).
ada bait-bait nasihat yang diucapkan oleh Abul Aswad ad-Du`ali, seorang tabiin, pengikut setia Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib, peletak ilmu Nahwu yang wafat tahun 65 H.
Abul Aswad berkata,
يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ المُعَلِّمُ غَيْرَهُ
هَلاَّ لِنَفْسِكَ كَانَ ذَا التَعْلِيْمُ
Wahai pengajar orang lain
Mengapa kamu tidak mengajar dirimu dulu,
تَصِفُ الدَوَاءَ لِذِي السَقَمِ وَذِي العِنَا
كَيْمَا يَصِحُّ بِهِ وَأَنْتَ سَقِيْمُ
Kamu menulis obat untuk orang sakit dan orang sulit
Agar dia sehat, padahal kamu sendiri sakit,
وَنَرَاكَ تُصْلِحُ بِالرَشَادِ عُقُوْلُنَا
أَبَدًا وَأَنْتَ مِنَ الرَشَادِ عَدِيْمُ
Dan kami melihatmu terus memperbaiki akal kami dengan petuah
Sementara kamu sendiri tidak mengindahkan petuah itu,
اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ فَانْهَهَا عَنْ غَيِّهَا
فَإِذَا انْتَهَيْتَ عَنْهُ فَأَنْتَ حَكِيْمُ
Mulailah dengan dirimu sendiri, cegahlah ia dari keburukan
Jika kamu telah menghentikannya maka kamu bijaksana,
وَهُنَاكَ يُقْبَلُ مَا تَقُوْلُ ويُشْتَفَي
بِالقَوْلِ مِنْكَ وَيُنْفَعُ التَعْلِيْمُ
Pada saat itu apa yang kamu katakan diterima,
Ucapanmu didengar dan ajaranmu berguna
Memulai dengan diri sendiri sebelum orang lain.
_Perbaiki diri sebelum memperbaiki orang lain._
Orang-orang lebih melihat kepada perbuatan nyata daripada sekedar ucapan.
🌸🌸🌸
Sudah banyak pengucap yang hanya mengucap tanpa melakukan. Berkata tetapi dusta, berjanji tetapi menyelisihi.
Jurang antara kata dengan perbuatan semakin lebar. Hanya kepada Allah kita mengadu.
Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.
Orang yang kuat hatinya, bukan mereka yang tidak pernah menangis, melainkan orang yang tetap tegar ketika banyak orang yang menyakitinya.
Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.
Yang penting itu bukan apa yang kita ketahui tapi apa yang kita bersedia pelajari.
Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup di sana.
Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.
Kamu tak perlu memiliki segalanya untuk bahagia, karena yang kamu butuh hanya seseorang yang mampu buatmu tersenyum disaat terluka.
Bukan kemewahan yang akan membuatmu bahagia. Tapi kesederhanaan yang akan membuatmu tampak istimewa.
Jangan remehkan dirimu hanya karna bagaimana orang menilaimu. Yang terpenting adalah bagaimana kamu menilai dirimu sendiri,
Kita harus membebaskan pikiran kita dari hal-hal yang tidak baik agar hanya kebaikanlah yang tersisa dari pikiran kita. Dan bila hanya kebaikan yang mengisi pikiran kita, maka baik lah pengertian kita,
Apabila yang kita lakukan adalah kebaikan, maka kebaikanlah yang akan mencarikan jalan bagi kita,
🌸🌸🌸
Bahagia atau tidaknya kita tergantung dari apa yang kita pikirkan ,
Tanpa kemampuan untuk menikmati, tidak akan ada kenikmatan, dan semuanya menjadi sumber keluhan,
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.
Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan,
Kebohongan mungkin bisa menutupi kebenaran, tapi tidak menghilangkannya. Hanya masalah waktu hingga kebenaran terungkap
Yang benar datang nya dari اللّه
Yang salah dari setan karena ana tak salah apa"
من اراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن ارادالاخرة فعليه بالعلم ومن ارادهما فعليه بالعلم
Barang siapa yang menginginkan dunia maka hal itu dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat hal itu bisa didapat dengan ilmu, maka yang mnginginkan keduanya dapat didapat dengan ilmu
العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر
Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah,
جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Mila
Assalamu'alaikum, ayah,
Bagaimana menancapkan pada diri agar selalu melakukan kebaikan?
💖Jawab:
*“Ashlih nafsaka yashluh laka an-naasu”*
_“Perbaiki dirimu niscaya orang akan baik padamu”_
Apabila yang kita lakukan adalah kebaikan, maka kebaikanlah yang akan mencarikan jalan bagi kita,
Ingatlah...
Bahagia atau tidaknya kita tergantung dari apa yang kita pikirkan...
_Terus berbuat baik bagaimanapun orang menilai kita,_
Wallahu
0⃣2⃣ Yeni
Assalamualaikum, Ustadz mau nanya, bagaiamana caranya berdamai dengan diri sendiri?
💖Jawab:
Setiap kita, setiap apapun yang kita lakukan, tentu sering mendapat cobaan.
Terkadang cobaan tersebut bisa membuat kita jatuh sejatuh jatuhnya hingga terpuruk lebih jauh lagi. Namun perlu kita ketahui bahwa hal itu juga bisa membuat kita terbiasa, dan menjadi lebih kuat. Selain itu, ada pula cobaan yang sifatnya untuk menyadarkan kita akan makna hidup,
Percaya kepada Allah saat semua terasa mudah, itu biasa. Percaya pada Allah saat semua terasa susah, itu luar biasa.
Kita harus berani menentukan tujuan hidup kita sendiri, siap untuk menghadapi dan mengambil segala risiko yang muncul dan bisa menghapus bayangan kegagalan masa lalu kita.
Mulailah membuka lembaran baru, jalani dengan penuh optimisme dan semangat baru, maka semua impian pasti menjadi kenyataan.
Berterimakasih kepada Tuhan sebagai rasa syukur, namun jangan mengharapkan orang berterima kasih, agar keikhlasan tetap terjaga.
Kita boleh kecewa, tapi jangan putus asa. Kita boleh berkecil hati, tapi jangan mati harapan.
Yakinlah semua akan menjadi baik pada saatnya.
Kegagalan bukan untuk melemahkan diri, tetapi saat terbaik untuk memanfaatkan kekuatan sejati yang kau miliki.
Alloh hanya menguji orang yang punya kekuatan. Pastinya orang yang mampu lulus dari cobaan. Bersabarlah..
Saat kita dalam keraguan, serahkan semua pada Alloh, karena hanya Dia yang dapat menuntunmu menemukan jawaban kepastian.
0⃣3⃣ Adhani
*"Perbaik diri dulu sebelum memperbaiki orang lain".*
Dalam proses memperbaiki diri, adakalanya kerikil-kerikil menerjang, bagaimana tips tips nya biar bisa menghadapi Hal itu, Dan bagaimana Kita bisa sambil berproses memperbaiki diri tetap bisa berdakwah dengan tepat, karena Kalau menunggu Kita benar Dan baik dulu takut sudah tidak Ada waktu lagi dalam berdakwah (mengamalkan) ?
Dan bagaimana mengatasi minder atas diri sendiri Dan selalu husnudzhon pada orang lain maupun diri sendiri?
💖Jawab:
Tetaplah sampaikan kebaikan kepada orang lain tapi jadikan kebaikan itu kita sebagai modelnya,
Jangan mengajak tetapi justru tidak melakukan...
Jangan melarang tetapi justru melakukan...
Jangan berkata ini baik tetapi justru mencampakkan...
Jangan berkata itu buruk namun justru mengambil....
Banyak orang pintar berolah kata, tetapi hanya sedikit yang memenuhi kriteria satu kata dengan perbuatan...
menjalankan apa yang diucapkannya sendiri....
Padahal jika sapi dipegang ekornya maka manusia dipegang mulutnya.
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab? Maka tidaklah kamu berpikir?”
(Al-Baqarah: 44)
“Seorang laki-laki dihadirkan di Hari Kiamat, dia dilemparkan ke dalam api neraka, lalu ususnya terburai, dia berputar-putar dengannya seperti keledai berputar di penggilingan, penduduk neraka berkerumun kepadanya, mereka bertanya, ‘Wahai fulan, bukankah kamu beramar ma’ruf dan bernahi mungkar? Dia menjawab, Benar, tetapi aku mengajak kepada kebaikan dan aku sendiri tidak melakukannya, aku mencegah kemungkaran dan aku sendiri melakukannya.”
(HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Bahagia atau tidaknya kita tergantung dari apa yang kita pikirkan atau sangkakan,
Berbaik sangkalah selalu terhadap orang lain sembari terus memperbaiki diri in sya Alloh orang lainpun akan senantiasa berbaik sangka terhadap kita dan akan respek terhadap apa yang kita lakukan,
Tetaplah menebar kebaikan kepada orang lain sembari terus memperbaiki diri tak perlu kita memikirkan terlalu jauh apakah orang akan mengikuti ajakan kita atau tidak
Perlu di ingat pertanggung jawaban kepada Alloh adalah semua yang kita lakukan bukan yang orang lain lakukan,.
Maknai QS at tahrim ayat 6
Wallahu
0⃣4⃣ Rafika
Jangan selalu menyalahkan orang lain... tapi salahkan dirimu sendiri... perbuatanmu udah betul belum... intinya begitu ya ustadz?
Tapi apakah baik jika terus menerus menyalahkan diri sendiri?
💖Jawab:
Bukan menyalahkan diri sendiri tapi memperbaiki diri sendiri jelas beda antara memperbaiki diri dan menyalahkan diri sendiri...
Menyalahkan diri sendiri itu adalah keputusasaan tapi memperbaiki diri sendiri adalah introspeksi dan kehati"an.
0⃣5⃣ Desty
Ustadz, bagaimana caranya agar pikiran kita selalu positif sedangkan masalah selalu ada ???
💖Jawab:
Masalah dan ujian yang datang kepada kita tidak lain untuk meningkatkan kualitas diri kita
Alloh menimpakan sesuatu kepada hambaNya tidak akan melewati batas kemampuan hambaNya...
Masalah datang untuk di hadapi bukan di hindari...
Tetaplah bersandar hanya pada Alloh
0⃣6⃣ Alvi
Terkadang kita sudah merasa banyak sekali kekuranganya,.
Ketika masalah datang menghampiri kita, egopun ikut muncul.. 😔
Bagaimana caranya mencegah penyakit ego ustadz??
💖 Jawab:
No 1.
Penyakit EGO dapat dikikis jika kita yakin bahwa semua adalah diatur oleh ALLAH. Mulai dari yang sederhana... waktunya sholat.. langsung laksanakan..
Harus tilawah jangan ditunda"..
Yang pandai berbuat baik kepada orang lain adalah yang pandai berbuat baik untuk dirinya sendiri. Sebesar apapun kesibukanmu dengan ALLAH maka sebesar itu perhatian makhluk kepadamu..
Ego anaknya sombong.. Sombong itu milik syaiton...
Jadi ya dihindarilah
*Caranya.. Biasakan menunaikan hak ALLAH terlebih dahulu sebelum urusan duniawi.*
Wallahu
0⃣7⃣ Hesti
Menilai diri sendiri kadang suka ada pertentangan antara otak dan hati.
Mengapa sering terjadi demikian dan apa yang harus dilakukan agar tak terjadi pertentangan seperti itu, karena melelahkan!
💖Jawab:
Hati adalah raja.
Jadi jika hatinya bersih maka anggota tubuhnya juga akan baik. Biasakanlah mengikuti aktivitas rutin tarbiyah...kajian ilmu... agar senantiasa tumbuh husnuzhon feeling dan husnuzhon thinking kepada ALLAH.
Artinya..
*Kendali itu ada pada diri kita*
Sekeras apapun tekanan yang menekan kita, semua dapat kita tahan dengan pertahanan yang terbaik.
Jika kita merujuk pada alQur'an dan hadist maka yang kita lakukan adalah sedang melakukan riyadhoh (latihan) dengan memupuk dan *mengasah sifat-sifat baik kita yaitu sabar, qona'ah dan tawadhu*
Ketidakselarasan antara hati dan pikiran jadikan sebagai peluang ketaatan kepada ALLAH
Jangan mengeluh
Mengeluh adalah bentuk ketidaksabaran kita dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Mengeluh kita hanya kepada ALLAH bukan kepada makhluk ALLAH apalagi pada semua bentuk medsos. Menangislah kita sepuas-puasnya di sepertiga malam hingga bathin kita terasa lega lepas dari segala kepenatan. Karena ALLAH katakan pertolonganKU itu dekat.
Jangan mencela orang lain meskipun di dalam hati. Jangan memfitnah meskipun sehelai rambut kita...
Karena yang baik menurut kita belum tentu baik menurut ALLAH. Sederhanalah dalam berfikir tetapi tidak sederhana dalam kebaikan.
Jangan marah meskipun hanya ngedumel.
Laa Taghdop wa lakal Jannah. Jangan marah, bagimu surga. Marah adalah salah satu sifat yang tidak enak dilihat, dirasa dan dicoba. Orang yang suka marah pasti jarang tersenyum dan sudah pasti dia termasuk galauers. Wajahnya menjadi terlihat selalu muram dan cemberut.
Tersenyumlah meskipun sedang tidak nyaman Karena tersenyum adalah obat hati. Banyak dzikrullah, biar ALLAH menggerakkan hati kita menjadi hati yang sehat dan lembut.
Jangan berprasangka. Sesungguhnya prasangka itu dosa dan lebih banyak mudharatnya. Berprasangka menjadikan kita bodoh dan lemah pertahanan ruhani kita, dan itu adalah salah satu pintu masuknya syaiton ke dalam pikiran dan hati kita.
InsyaAllah jika hati kita terasah untuk bersih terus, maka pikiran kita juga demikian.. Selalu berfikir positif.
Semoga menjadikan kita pribadi yang ahsan.
Aamiin
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
_"Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangi seribu pertempuran”_
(Sun Tzu)
Memahami dan mengetahui kekuatan sendiri, kita sudah memenangkan separuh peperangan ini
Peperangan dalam segala hal....
Mari kita buka hati kita agar bisa menerima kritik dan siap berlari.. Kosongkan fikiran kita dari ego merasa lebih anu dan anu..
Tarik nafas yang dalam.. dan mari kita mulai..
Kenali diri
Kenali wilayah atau medan yang sedang dan akan kita hadapi....
Kenali musuhmu
Tidak hanya berarti objek hidup tapi bisa berupa bisikan keakuan atau ego
*Be Commitment Stay Consistent See the change*
Niat yang kuat...
Istiqomah dalam menjalankan nya...
Tawakkal atas hasilnya
Wallahu muwafiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar