Senin, 03 Juli 2017

Look What You've Done, Welcoming Ramadhan Karim



OLeh : Ustadzah Rizqi Maulida A.

Look what've done, Welcoming Ramadhan Kariim ๐ŸŒ™
๐Ÿ€Bulan Ramadhan yang insya Allah sebentar lagi akan kita masuki, adalah bulan yang sangat mulia, bulan tarbiyah (pembinaan) untuk mencapai derajat yang paling tinggi, paling mulia: derajat taqwa.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.”
(QS Al Baqarah: 183).
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.”
(QS Al Hujurat: 13).
๐Ÿ€Predikat taqwa ini tidak mudah untuk diperoleh. Ia baru akan diperoleh manakala seseorang melakukan persiapan yang cukup, dan mengisi bulan Ramadhan itu dengan berbagai kegiatan yang baik dan mensikapinya dengan benar.
๐Ÿ€Ada hal hal yang perlu dipersiapkan dalam menyongsong bulan Ramadhan yang penuh berkah:
*๐Ÿ—Persiapan Ruh dan Jasad*
Dengan cara mengkondisikan diri agar pada bulan Sya'ban (bulan sebelum Ramadhan) kita telah terbiasa dengan berpuasa. Sehingga kondisi ruhiyah imaniyah meningkat, dan tubuh sudah terlatih berpuasa Dengan kondisi seperti ini, maka ketika kita memasuki bulan Ramadhan, kondisi ruh dan iman telah membaik, yang selanjutnya dapat langsung menyambut bulan Ramadhan yang mulia ini dengan amal dan kegiatan yang dianjurkan. Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak phisik dan proses penyesuaian yang kadang-kadang dirasakan oleh orang-orang yang pertama kali berpuasa,
Seperti: lemah badan, demam atau panas dingin dan sebagainya.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita agar kita memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya'ban ini dengan cara memberikan contoh langsung dan aplikatif. 'Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata: "Rasulullah SAW berpuasa, sampai-sampai kami mengiranya tidak pernah meninggalkannya".
Demikian dalam riwayat Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa:
"Beliau melakukan puasa sunnah bulan Sya'ban sebulan penuh, beliau sambung bulan itu dengan Ramadhan". (Hadits shahih diriwayatkan oleh para ulama' hadits, lihat Riyadhush-Shalihin, Fathul Bari, Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain).
Anjuran tersebut dikuatkan lagi dengan menyebutkan keutamaan bulan Sya'ban.
Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Katanya: "Ya Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan yang lain sebanyak puasa di bulan Sya'ban ini? Beliau SAW menjawab: "Itulah bulan yang dilupakan orang, antara Rajab dan Ramadhan, bulan ditingkatkannya amal perbuatan kepada Allah SWT Rabbul 'Alamin. Dan aku ingin amalku diangkat sedang aku dalam keadaan berpuasa".
(HR An-Nasa-i).
*๐Ÿ— Persiapan Materi*
Bulan Ramadhan merupakan bulan muwaasah (bulan santunan). Sangat dianjurkan memberi santunan kepada orang lain, betapapun kecilnya. Pahala yang sangat besar akan didapat oleh orang yang tidak punya, manakala ia memberi kepada orang lain yang berpuasa, sekalipun Cuma sebuah kurma, seteguk air atau sesendok mentega.
Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan ini sangat dermawan, sangat pemurah. Digambarkan bahwa sentuhan kebaikan dan santunan Rasulullah SAW kepada masyarakat sampai merata, lebih merata ketimbang sentuhan angin terhadap benda-benda di sekitarnya. Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Abbas RadhiyaLlahu 'anhu:
"Sungguh, Rasulullah SAW saat bertemu dengan malaikat Jibril, lebih derma dari pada angin yang dilepaskan". (HR Muttafaqun 'alaih).
Santunan dan sikap ini sudah barang tentu tidak dapat dilakukan dengan baik kecuali manakala jauh sebelum Ramadhan telah ada persiapan-persiapan materi yang memadai.
๐Ÿ—Persiapan Untuk Dapat memanfaatkan keutamaan Ramadhan dan mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang secara logis dan konkrit mengantarkannya untuk mencapai ketaqwaan.
*Misalnya kita punya target bagaimana mengisi Ramadhan tahun INI:*
- Sholat 5 waktu berjamaah di masjid.
- Rencanakan untuk safari tarawih Dari masjid ke masjid. Jika tidak mungkin dilakukan setiap malam minimal bisa sepekan sekali.
- Perbanyak amalan sunnah.
- Target khatam Qur'an.
- Target hafalan dan murajaah.
- Dawam dzikir dan sholawat.
- Ikut atau kegiatan pesantren Ramadhan dan lain-lain.
- Hal lain yang menjadi target di Ramadhan ini yang tahun" sebelumnya pernah dilakukan atau tidak rutin.
 buat terobosan diri , istiqomahkan. Jadikan Ramadhan menjadi moment perubahan dan permulaan.
๐ŸŒท๐ŸŒธ๐ŸŒท
๐Ÿ”ทRamadhan is .....
๐Ÿ“Ž“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS Al Baqarah: 183).
๐Ÿ“Ž“Bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al Qur'an diturunkan sebagai petunjuk buat manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, dan sebagai pemisah (yang haq dan yang batil).” (QS Al Baqarah: 185).
๐Ÿ“ŽBulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum'at (HR At-Thabarani)
๐Ÿ“ŽRasulullah saw bersabda:
Shalat lima waktu, dari Jum'at ke Jum'at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari. (HR Muslim).
Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (Muttafaqun 'alaih).
Apabila Ramadhan datang, maka pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaithon-syaithon dibelenggu. (Muttafqun 'alaih).
Semua amal ibnu Adam adalah untuknya, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat, Allah SWT berfirman: kecuali puasa, ia adalah untuk-KU, dan AKU yang akan membalasnya, sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan minumannya demi AKU, orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, sekali waktu berbuka dan sekali lagi waktu bertemu Robbnya, sungguh bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah SWT daripada minyak misik. (lihat Shahih Bukhari hadits no: 1904, dan lihat Shahih Muslim hadits no: 163 bab keutamaan puasa dengan sedikit diringkas).
๐Ÿ“ŽBersahurlah, sesungguhnya dalam sahur itu ada keberkahan. (HR Muslim).
๐Ÿ“ŽMintalah pertolongan dengan makan sahur agar dapat berpuasa disiang harinya, dan dengan tidur siang, agar dapat qiyamul-lail di malam hari. (HR Ala Hakim).
Ada tiga hal yang dicintai Allah 'Azza wa jalla: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika shalat. (HR Ath-Thabarani)
Manusia akan selalu dalam keadaan baik, selama mereka menyegerakan berbuka. (HR Muslim).
Bagi orang yang berpuasa ketika ia berbuka, do'anya tidak ditolak (HR Ibnu Majah).
"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rizqi-Mu aku berbuka, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku beriman, dahaga telah hilang, urat-uratpun telah membasah dan pahala telah Engkau tetapkan insya Allah ta'ala. Ya Allah yang Maha Luas karunia-Nya, ampunilah aku, segala puji bagi Allah, yang telah memberikan pertolongan kepadaku, sehingga aku dapat berpuasa dan yang telah memberikan rizqi kepadaku, sehingga aku dapat berbuka".
"๐Ÿ“ŽBarang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa dan yang berpuasa itu tidak dikurangi pahalanya sedikitpun" (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
"๐Ÿ“ŽBarang siapa yang tidak menjauhkan kata-kata dan perbuatan bohong, maka Allah tidak menerima puasanya". (HR Bukhari).
"Bisa jadi orang yang qiyamul-lail itu hanya mendapatkan meleknya saja dan bisa jadi orang yang berpuasa itu hanya mendapatkan lapar dan hausnya saja" (HR Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Baihaqi dari Ibnu Umar, juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah dengan redaksi sedkit berbeda).
๐Ÿ“Ž"Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau saw lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, ketika bertemu Jibril 'Alaihis-Salam, sungguh, kedermawanan beliau saat itu lebih kuat daripada angin yang bertiup" (HR Muttafaqun 'alaih).
"Dan Jibril 'Alaihis-Salam menjumpai nabi saw pada setiap malam bulan Ramadhan, danbeliau mengajaknya bertadarrus Al Qur'an". (HR Muttafaqun 'alaih).
๐Ÿ“Ž"Nabi saw apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam (dengan ibadah), beliau membangunkan keluarganya dan beliau menjauh dari istrinya".
๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
๐Ÿ’˜TaNYa JaWaB๐Ÿ’˜
0⃣1⃣ Rizka
Mau tanya, bisa share ilmu" sunah di bulan ramadhan tidak?
Sama seperti bulan" sebelumnya atau ada amalan tambahan ?
Terus, ana juga pernah dengar katanya makan pas imsak masih boleh selama belum adzan subuh. Benarkah ? Jazakillah khair."
๐ŸŒทJawab:
Sunnah di bulan Ramadhan umumnya seperti pada bulan lainnya. Hanya saja ada keutamaan di bulan Ini yaitu pahala dilipat gandakan. Yang misalnya Shodaqoh di bulan Ramadhan akan berkali lipat pahalanya dari bulan biasa. Selain itu ada hal-hal tertentu yang memang khusus ada di bulan Ramadhan seperti, Sholat Tarawih, I'tikaf Lailatul Qadr, Zakat fitrah, Mentakhirkan sahur dan segerakan buka.
Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum'at (HR At-Thabarani)
Rasulullah saw bersabda:
Shalat lima waktu, dari Jum'at ke Jum'at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari. (HR Muslim).
Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (Muttafaqun 'alaih).
Ada tiga hal yang dicintai Allah 'Azza wa jalla: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika shalat.
(HR Ath-Thabarani)
Manusia akan selalu dalam keadaan baik, selama mereka menyegerakan berbuka. (HR Muslim).
Bagi orang yang berpuasa ketika ia berbuka, do'anya tidak ditolak (HR Ibnu Majah).
_"Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau SAW lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, ketika bertemu Jibril 'Alaihis-Salam, sungguh, kedermawanan beliau saat itu lebih kuat daripada angin yang bertiup"_
(HR Muttafaqun 'alaih).
_"Dan Jibril 'Alaihis-Salam menjumpai nabi SAW pada setiap malam bulan Ramadhan, dan beliau mengajaknya bertadarrus Al Qur'an"._ (HR Muttafaqun 'alaih).
๐Ÿ“Ž"Nabi saw apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam (dengan ibadah), beliau membangunkan keluarganya dan beliau menjauh dari istrinya".
๐Ÿ—ž Mengenai imsak, ada pendapat yang membolehkan sampai adzan subuh. Karena imsak sendiri makna nya ialah batasan menahan. Adanya imsak, untuk bersiap mulai puasa. Misalnya kalau ada yang masih nyangkut di rongga mulut atau nyelip Makanan maka bisa dibersihkan dulu atau dihabiskan agar pas Adzan Shubuh Teng sudah siap dan bersih. Tidak ada hal-hal yang mengganggu puasa.
0⃣2⃣ Fadilah
Misal, jika ada orang mengerjakan amalan baik di bulan puasa karena pahalanya dilipat gandakan dan dia terus mengerjakan amalan tersebut tanpa batas waktu yang bisa mengakibatkan dia sakit bagaimana?
Yang awalnya karena ada sesuatu menjadi kebiasaan yang baik bagaimana?
๐ŸŒทJawab:
Betul, karena pahala saat Ramadhan dilipat gandakan. Maka banyak orang berlomba untuk perbanyak Ibadah. Namun tetap kaidah dalam Islam tidak membenarkan hal-hal yang menzalimi diri. Maksimal boleh tetapi tidak menzalimi diri.
Maksimal artinya tau kapasitas diri dengan berbuat optimal. Maka Islam pun melarang seseorang mendzalimi diri misal sampai tidak tidur 7 hari , 1 bulan, oleh karenanya dalam suatu riwayat dikatakan bajwa tidurnya orang puasa ada pahala.
Kebiasaan baik harus dimulai, disegerakan sekalipun caranya agak Ekstrim. Karena ternyata manusia perlu juga untuk dipaksa untuk melakukan suatu kebaikan.
Wallahu'alam
0⃣3⃣ Mitha
Bagaimana kalau semisal kita juga ingin menjadi dermawan seperti yang dicontohkan rosulullah dan rosulullah menjadi lebih dermawan lagi dibulan ramadhan karena keistimewaan bulan tersebut.
Sedangkan diri terbatas dalam Rizqi harta!!
๐ŸŒทJawab:
Insyaallah segala sesuatunya telah tercatat dan Allah Maha mengetahui keadaan hamba Nya. Bagi yang berkelebihan harta monggo bisa berlomba dalam infaq di Ramadhan, namun yang belum, ada banyak cara untuk berlomba dalam kebaikan. Misalnya kita Bantu tenaga, pemikiran dan lain-lain yang pahalanya InsyaAllah tidak berbeda dengan berupa harta. Yang membedakan adalah niat nya..
So, banyak cara kita untuk berlomba dalam kebaikan di Ramadhan ini,
Wallahu'alam
0⃣4⃣ iKa
Sedikit melenceng... Untuk mengganti puasa.. apabila hutang" puasa tahun" yang lalu kita ganti atau qodho' di masa sekarang apakah tidak apa?
Terus kita menggantinya mengira" saja karena terlalu lama boleh kah?
๐ŸŒทJawab:
Yang masih ada hutang puasa ramadhan karena haid atau udzur syar'i lainnya segera ya di bayar..... Kalau bisa langsung tunai sebelum Ramadhan tiba, tapi kalau belum bisa, dapat dilanjut setelah Ramadhan lagi.
Untuk jumlah berapa hari yang dibayar puasa , lebih baik lebih daripada kurang, prinsipnya demikian.
Jika umumnya haid orang Asia adalah 7-15 hari/ bulan maka mungkinn jumlah tersebut bisa jadi patokan,
Wallahu'alam
0⃣5⃣ Eka
Ustadzah...
Jadi bayar nya double apa di tambah dengan bayar fidyah??
๐ŸŒทJawab:
Bayarnya sesuai yang batal hari tidak puasa. Masing" tidak bisa double-double apalagi 3 in 1 , tidak bisa ya....
Tidak puasa karena haid atau nifas atau hamil? Kalau haid perlu diganti juga , selain bayar fidyah.
Wallahu'alam
0⃣6⃣ Eka
Bagaimana hukum i'tikaf bagi perempuan? Terus apa keutamaan dari i'tikaf ustadzah?
๐ŸŒทJawab:
ุนู† ุงุจู† ุนู…ุฑ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง ู‚ุงู„: ูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุนุชูƒู ููŠ ุงู„ุนุดุฑ ุงู„ุฃูˆุงุฎุฑ ู…ู† ุฑู…ุถุงู†.
Ibnu Umar, ra berkata: _“Rosulullah melakukan i’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan”_
(HR. Bukhori dan Muslim)
Ini di antara salah satu hadits yang menunjukkan disyariatkannya untuk melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. I’tikaf ialah berdiam diri di masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah. I’tikaf merupakan sunah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dengan sungguh-sunguh.
Banyak hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sering melakukan i’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, bahkan menjelang wafatnya beliau, Rosulullah melakukan i’tikaf selama dua puluh hari terakhir Ramadhan. Kemudian hal itupun diikuti oleh para istri nabi SAW setelah beliau wafat.
Hikmah atau keutamaan nya banyak sekali, selain hal tersebut merupakan Ibadah yang di contohkan Rasulullah, lainnya yaitu:
- menambah peluang mendapat lailatul qadr karena intensitas di masjid
- terhindar Dari maksiat
- membiasakan diri melakukan sunnah seperti tadarus, Sholat sunnah, dzikir dan lain-lain
- ajang untuk muhassabah diri
Dan lain-lain.
I'tikaf bagi wanita menurut mayoritas ulama diperbolehkan sepanjamg terjaga dirinya dan tidak mengabaikan kewajiban utamanya. Misal bagi ibu yang masih menyusui, mungkin lebih utama jika menjaga anaknya dan menyusuinya.
Atau tidak perlu i'tikaf yang jauh jauh jika ada yang dekat dan yang jauh khawatir keselamatan dan lain-lain.
Wallahu'alam
0⃣7⃣ iSma
Bolehkah kita i'tikaf dengan teman karib yang semuhrim sedangkan posisi kita sudah menikah....
Bolehkah semisal suami mengizinkan,
๐ŸŒทJawab:
Ajak juga suaminya..... Kan lebih baik dan asyik bersama suami... kalau ditinggal sendiri, kasihan juga ya.... Kita luangkan waktu misalnya pas weekend dan lain-lain.
0⃣8⃣ Sulis
Kalau hutang puasa yang ada fidyahnya, dibayar puasa saja lalu fidyahnya dibayar setelah ramadhan berikutnya, apa tetap sah ganti puasanya, Apa batal dan harus mengulang lagi?
๐ŸŒทJawab:
Jika hutang puasa sudah dibayar tunai dengan puasa juga, maka InsyaAllah Sah.
Kalaupun mau bayar fidyah tidak masalah, akan menambah timbangan pahala,
Wallahu'alam
0⃣9⃣ Ratu
Pertanyaan titipan,
Teman saya punya hutang puasa 1 minggu tapi baru dibayar 4 hari (sampai per kemarin sabtu). karena dia keburu haid jadi masih punya hutang puasa 3 hari.
Pertanyaannya, kalau beliau sudah beres haid, lalu melaksanakan ibadah puasa seperti biasanya, apakah puasanya itu diterima atau tidak?
Karena kan masih ada hutang puasa yang belum kebayar?
Jazakillah khair
๐ŸŒทJawab:
Maksudnya sudah keburu datang Ramadhan lagi ya, padahal hutang yang tahun lalu belum Lunas.......
Ada sekitar 11-10 bulan sebelumnya, posisi kita dimana ya?
Lupa ya?
Mudah"an next Ramadhan tidak terulang lagi hutang" yang menumpuk. Habis Ramadhan lebaran lalu segera ganti hutang puasa.
Mengenai puasa tahun ini tidak ada kaitannya dengan tahun lalu atau hutang. Tetapi tetap wajib di bayar ya,
๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
๐Ÿ’˜CLoSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’˜
InsyaAllah,
Kita sambut Ramadhan tahun ini dengan hal baru, lebih baik dan maksimalkan ibadahnya.
Semoga menjadi Ramadhan yang berkesan,
Semoga menjadi Ramadhan yang menjadikan diri kita lebih baik Dari sebelumnya.
Marhaban Yaa Ramadhan...
Glad To See you soon.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar