Selasa, 11 Juli 2017

Yuuk.. Imunisasi



OLeh   : Khoirunnisa Yurliyana, S.Si.,T., M.Kes

بِسْــــــــمِ اللّـه الرَّحْمَنِ

الرَّحِيــــــــم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Alhamdulillah biidznillah hari ini kita di pertemukan di majelis yang semoga senantiasa penuh keberkahanَّ.

Mohon izin mengemukakan materi yang di amanahkan ke saya tentang immunisasi ya sahabat Bidadari Surga.

🌸🌸🌸
Immunisasi merupakan program pencegahan penyakit menular yg diberikan kepada anak sejak masih bayi hingga remaja. Melalui program ini tubuh diperkenalkan dengan bakteri atau virus tertentu yang telah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang sistem imun guna membentuk antibodi.

Antibodi yang terbentuk setelah immunisasi berguna untuk melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme tersebut di masa yang akan datang. Inilah yang disebut dengan kekebalan aktif.

🌸Bagaimanakah immunisasi bisa mencegah suatu penyakit?

🌹Vaksin immunisasi➡ masuk ke dalam tubuh manusia➡ tubuh membentuk antibody➡tubuh menjadi kebal terhadap penyakit yang berhubungan dengan vaksin immunisasi yang diberikan.

🌸🌸🌸
Bayi yang baru lahir memang memiliki antibody alami yang diterima dari ibunya saat msh dalam kandungan. Namun kekebalan ini hanya dapat bertahan hanya dalam beberapa minggu atau bulan saja, disebut kekebalan pasif. Setelah itu bayi akan rentan terhadap berbagai jenis penyakit dan perlu mulai memproduksi antibodinya sendiri. Dengan Imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak menjadi siap untuk menghadapi penyakit menular tertentu di masa depan sesuai dengan jenis immunisasi yang diberikan.

🌸Adakah yang tau apakah itu vaksin?

🌹Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit.
Immunisasi dasar dan tambahan...#hehe mohon diperbaiki kalau salah,,

🌸Betul sekali mba'sofi.

🌸🌸🌸
Jenis" immunisasi di Indonesia yang direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) adalah Hepatitis B, BCG, Polio, Difteri, Pertusis, Tetanus, HIB (Haemophilus Influenza type B), Campak. Dan semuanya menjadi target program immunisasi wajib di Indonesia untuk menanggulangi PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Immunisasi). Sedangkan sisanya merupakan vaksinasi yang sifatnya hanya dianjurkan.

Kita bahas satu persatu ya shalihah..😊

A. Imunisasi Hepatitis B

Untuk mencegah penyakit Hepatitis B.      
Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virus hepatitis B dapat menyebabkan kelainan" yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati.  

Jalan masuk virus hepatitis B ke tubuh si kecil yang potensial melalui jalan lahir. Cara lain melalui kontak dengann darah penderita seperti transfusi darah, bisa juga melalui peralatan yang  sebelumnya dipakai dan terkontaminasi oleh penderita seperti sikat gigi, sisir rambut, pemakaian jarum suntik yang bergantian pada pengguna narkoba, dan lain-lain.                                Tidak ada gejala khas yang tampak secara kasat mata, fungsi hati kadang tak terganggu meski sudah mengalami sirosis, anak juga terlihat sehat, nafsu makan baik, berat badan normal. Penyakit ini baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan darah. Upaya pencegahan adalah langkah terbaik yaitu dengan pemberian immunisasi hepatitis B

Usia pemberian immunisasi hepatitis B ini sekurang kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat kondisi bayi stabil, tidak ada gangguan pada paru" dan jantung. Dan Dilanjutkan bersamaan dalam imunisasi pentabio atau pentavalen (DPT-Hb-HIb) dalam 3 dosis,

Salah satu pasien anak penderita hepatitis B

Perutnya membesar karena terjadi pembengkakan di hati (sirosis hati)

Penyakit ini bisa menyebabkan kematian,

Dan upaya pencegahannya hanyalah dengan pemberian imunisasi hepatitis B segera setelah lahir,

🌸🌸🌸
B. Immunisasi BCG, untuk mencegah penyakit TBC.

Tuberculosa (TBC) =
disebabkan kuman TBC yang disebarkan melalui udara yang dibatukkan oleh penderita TBC. Kebanyakan menyerang paru-paru, walau dapat menyerang organ tubuh lain. Gejala = badan lemah, berat badan menurun, demam, berkeringat pada malam hari, batuk terus menerus, nyeri dada, kadang" batuk darah. Kerusakan paru paru yang luas menjadi penyebab kematian,

Pencegahan = diberikan immunisasi BCG (Bacille Calmette Guerin). Vaksin ini dinamai oleh dari Calmette Guerin dan telah digunakan sejak tahun 1921 untuk mencegah TB. Vaksin BCG telah dikembangkan melalui kuman yang mirip dengan TB disebut mycobacterium bovis, ini adalah vaksin hidup yang telah diolah sehingga tidak berbahaya bagi manusia,

Apa yang vaksin lakukan?
Vaksin BCG tidak mencegah seseorang terinfeksi TB, tapi mencegah perkembangan penyakit tersebut.  Vaksin ini secara khusus dirancang untuk mencegah perkembangan penyakit TB pada anak selama 10 tahun dan WHO merekomendasikan pemberiannya 1 dosis.

Yang tidak boleh diberikan vaksin BCG = telah terinfeksi penyakit TB sebelumnya, memiliki mantoux (kulit) tes positif, telah terinfeksi HIV, sedang menggunakan obat yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, wanita hamil.

Reaksi simpang dari vaksin BCG =

1. Reaksi normal = bakteri BCG di tubuh setelah disuntikkan bekerja dengan sangat lambat, setelah 2 mg akan terjadi pembengkakan kecil merah di tempat penyuntikan dengan garis tengah sekitar 10mm. Setelah 2-3mg kmudian pembengkakan menjadi abses kecil yang kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10mm jangan berikan apapun pada luka cukup bersihkan dengan kassa kering, luka tersebu akan sembuh sendiri & meninggalkan jaringan parut 3-7mm.

2. Reaksi berat = kadang terjadi peradangan setempat yang lebih berat atau abses lebih dalam, kadang terjadi pembengkakan kelenjar limfe di daerah leher atau ketiak hal ini dikarenakan penyuntikan yang terlalu dalam & dosis yang terlalu tinggi.

3. Reaksi yang lebih cepat = jika anak sudah memiliki kekebalan terhadap TBC, proses pembengkakan mungkin bisa terjadi lebih cepat dari 2mg. Ini berarti anak tersebut sudah pernah mendapatkan imunisasi BCG atau kemungkinan anak tersebut sudah terinfeksi TBC,

Kita lanjutkan ke program immunisasi berikutnya untuk anak😊

🌸🌸🌸
C. Immunisasi POLIO, untuk mencegah penyakit polio.                                                                                                     Poliomyelitis atau penyakit Polio = penyakit serius yang disebabkan oleh salah satu dari 3 jenis virus polio. Virus ini menyebar & menular melalui makanan, sekresi tenggorokan, tangan yang tercemar kotoran (tinja), tinja anak yang terinfeksi terbawa air, mencemari sumber air minum. Virus ini Menyerang syaraf  penggerak otot" menyebabkan kelumpuhan permanen.

Gejala awal = demam atau panas, salah satu atau lebih anggota badan (lengan, kaki, atau diagfragma pernafasan) menjadi lemas lama kelamaan menjadi LUMPUH LAYUH . Setengah dari mereka yang bertahan hidup akan mengalami kelumpuhan yang bersifat permanen,

Gejala penyakit polio akan muncul dalam waktu 3-21 hari setelah virus polio masuk. Dan orang ini akan menularkan pada 7-10 hari sebelum dan setelah gejala muncul. Seseorang yang telah terinfeksi akan terus menularkan selama virus terus dibuang melalui kotorannya (dahak maupun tinja) yang bisa berlanjut selama beberapa minggu. Biasanya virus tetap di tenggorokan selama 1-2 mg.

Gejala polio terbagi 2 = Gejala polio non paralitik dan Gejala polio paralitik.                                                   'Gejala polio non paralitik' = gejala seperti flu selama 10 hari termasuk demam, sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, muntah, leher dan punggung nyeri dan kaku, otot lemah dan nyeri, kaku pada lengan dan kaki.

Gejala Polio Paralitik' = gejala ini jarang terjadi namun yang paling parah, gejalanya dapat bervariasi tergantung dari bagian tubuh mana yang terkena misalnya tulang belakang atau otak, atau juga keduanya. Seperti nyeri otot parah dan kelemahan, hilangnya reflex, anggota badan jadi lunglai & mengendur,

Gejala pasca polio syndrome = gejala polio yang dapat membuat seseorang lumpuh selama bertahun" setelah terserang polio.

Gejalanya meliputi = kelelahan setelah aktivitas ringan, otot" mengecil (atrofi), sendi dan otot secara progresif mengalami kelemahan dan nỳeri, sleep apneu (henti nafas saat tidur), depresi, kesulitan bernafas dan menelan, tidak tahan terhadap cuaca dingin dan suhu rendah,

Diagnosis. Jika seseorang dicurigai terkena polio, maka segera periksa ke dokter, dokter akan menelusuri seperti gejala yang dialami seperti pemeriksaan fisik, laboratorium berupa sampel secret tenggorokan,  tinja, cairan serebrospinal, dan juga cairan tulang belakang untuk melihat apakah ada meningitis atau radang selaput otak,

Dan pencegahannya adalah dengan vaksinasi polio,

"Kelumpuhan yang disebabkan Polio bersifat Menetap dan Tidak Dapat Disembuhkan"
Lumpuh layuh akut pada anak berumur <15 tahun, kematian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernafasan, Resiko fatal.

Program immunisasi berikutnya =

🌸🌸🌸
D. Vaksin DPT-HB-HIb (Difteri Pertusis Tetanus-Hepatitis B - Haemophilus Influenza type B)

1. Difteri, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Difteri mudah menular, menyerang terutama saluran pernafasan bagian Atas dengan gejala demam tinggi, pembengkakan amandel (tonsil), dan terlihat selaput putih kotor yang makin lama makin membesar & dapat menutup jalan nafas. Racun difteri dapat merusak otot jantung, berakibat gagal jantung dan atau kematian. Penularan bakteri difteri umumnya melalui udara (batuk atau bersin). Selain itu, bakteri difteri dapat menular melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.
Selain itu penyakit difteri dapat juga menyerang kulit dan mukosa,

2. Pertusis.
Penyakit pertusis atau batuk rejan atau batuk 100 hari disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis. Gejala yang khas dari pertusis ini adalah batuk terus menerus, sukar berhenti, muka menjadi merah atau kebiruan dan muntah kafang bercampur darah. Batuk pertusis diakhiri tarikan nafas panjang dan dalam serta berbunyi melengking.
Penularan bakteri pertusis umumnya melalui udara (batuk atau bersin), juga melalui benda atau makanan yang terkontaminasi,

3. Tetanus.
Penyakit tetanus berbahaya karena mempengaruhi sistem urat syaraf dan otot. Gejala tetanus diawali dengan kejang otot rahang-mulut, pembengkakan, rasa sakit, dan kejang di otot leher, bahu atau punggung. Kejang" segera merambat ke otot perut, lengan atas dan paha.                                    Tetanus neonatorum umum terjadi pada bayi baru lahir karena dilahirkan di tempat kotor dan tidak steril, terutama jika tali pusat terinfeksi sehingga menyebabkan kematian bayi di banyak negara berkembang.

Infeksi tetanus disebabkan bakteri clostridium tetani yang memproduksi toksin tetanospasmin. Tetanospasmin menempel di area sekitar luka dan dibawa darah ke sistem syaraf otak dan syaraf tulang belakang, sehingga terjadi gangguan urat syaraf, terutama syaraf yang mengirim pesan ke otot.                                 Infeksi tetanus terjadi karena luka terpotong, terbakar, aborsi, narkoba (yang memakai silet untuk memasukkan obat ke dalam kulit). Walaupun luka kecil bukan berarti bakteri tetanus tidak dapat hidup disana, seringkali orang lalai, padahal luka sekecil apapun dapat menjadi tempat bakteri tetanus berkembang biak, bila menyerang sampai otot" pernafasan dapat menyebabkan kematian,

Kita lanjutkan di program immunisasi wajib anak yang terakhir,,

🌸🌸🌸
4. Immunisasi HIB (Haemophilus influenza type b), penyakit HIb ini biasa menyerang anak di bawah 5 tahun. Anak" dapat tertular dari anak kain penderita HIb, atau orang dewasa yang membawa bakteri HIb namun tidak sakit.  Jika bakteri HIb  berada di rongga hidung atau tenggorokan, mungkin tidak menyebabkan sakit. Namun jika bakterinya masuk ke paru-paru dan peredaran darah dapat menyebabkan penyakit serius. Sebelum ditemukannya vaksin HIb, penyakit HIb merupakan penyebab utama radang selaput otak (meningitis) pada anak di bawah 5 tahun. Meningitis menyebabkan kerusakan otak dan medula spinalis. Hib juga menyebabkan pneumonia, infeksi berat di tenggorokan, infeksi pada persendian, tulang, dan selaput jantung, bahkan kematian,

Pencegahan penyakit Difteri Pertusis Tetanus Hepatitis B, dan HIb Yaitu dengan pemberian immunisasi Pentabio atau Pentavalen yaitu berisi DPT, Hb, HIb dalam 4 dosis pemberian dan ini adalah masuk ke dalam program immunisasi,,

Saat ini pemerintah Indonesia menggalakkan program immunisasi wajib dan dimasukkan ke dalam program sekolah,,

Yaitu bagi anak yang mendapatkan immunisasi dasar lengkap, maka akan diberikan sertifikat immunisasi lengkap sebagai persyaratan masuk SD/MI,

Sertifikat immunisasi lengkap yang berlaku hanyalah yang dikeluarkan dari dinas kesehatan melalui puskesmas dan posyandu,

Bagaimanakah anak" yang diimmunisasi bukan di puskesmas atau posyandu?

Tetap sertifikat akan diberikan dengan datang membawa buku immunisasi yang tercatat lengkap status immunisasinya ke puskesmas terdekat.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ iiN
Syukron atas kesempatannya.
Anak saya 2, dan immunisasi lengkap yang sampai 9 bulan, besok di sekolah ada immunisasi campak.. Tetapi anaknya tidak mau di suntik, Bagaimana ya bun, bahayakah nantinya?

🌸Jawab:
Paket immunisasi yang wajib dilengkapi terbaru adalah = setelah pemberian immunisasi campak pada snak usia 9 bulan, adalagi pemberian booster immunisasi pentabio dan campak, program ini sudah dimulai sejak tahu 2014, dan bagi anak" yang lahir di tahun <2014, maka diwajibkan mengikuti program BIAS di sekolah,

Program bias di sekolah diadakan karena berdasarkan kebutuhan di masyarakat dan untuk memaksimalkan immunisasi sebelumnya,

0⃣2⃣ April
Anak saya terakhir immunisasi lengkap pas usia 18 bulan, nah yang terlewat itu MMR karena kebetulan vaksinnya sedang kosong. Sekarang usia anak saya 2.5 tahun. Apa perlu immunisasi lainnya?

🌸Jawab:
MMR adalah immunisasi tambahan bunda april, jika immunisasi yang wajib sudah terpenuhi maka immunisasi tambahan boleh atau tidak masalah jika diberikan,

0⃣3⃣ Darma
Assalamualaikum,

Bunda, saya mau menanyakan.
Kebetulan besok anak saya mau immunisasi pencegahan CA servik, di sekolah, tapi hari ini anak saya agak demam, kira" besok dia bisa ikut imunisasi atau tidak! Dan efeknya apa kalau kondisi sedang tidak fit di immunisasi?

🌸Jawab:
Waalaikumussalam,

Bunda darma, sebaiknya immunisasi diberikan saat kondisi anak sehat, jadi bisa di tunda agar anak bunda sehat dulu baru kemudian di vaksinasi😊

Pemberian vaksinasi adalah saat kondisi anak sehat ya bunda. Karena untuk mengurangi terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Immunisasi), dan agar tujuan vaksinasinya sesuai,

Jika anaknya bunda darma sudah sehat kembali, bisa berkoordinasi dengan pihak sekolah terutama guru pemegang program UKS untuk mengkonfirmasi ke puskesmas untuk pemberian immunisasinya,

0⃣4⃣ April
Info tambahan, waktu usia 18 bulan itu DPT4 Hib4 dan P5, disarankan 2 tahun suntik tifoid tapi belum saya lakukan.. itu bagaimana ya?
Anak saya sudah DPT4 Hib4 dan P5, berarti sudah cukup ya mbak?

🌸Jawab:
Betul bunda april

0⃣5⃣ Efri
Assalamu'alaikum, kemarin kan sempat heboh vaksin palsu.. nah cara membedakannya bagaimana?
Vaksin palsu sama asli.. lalu dampak negatifnya apa?

🌸Jawab:
Jika bunda mengimmunisasikan buah hatinya ke puskesmas atau posyandu, insyaAllah dijamin vaksinnya asli, karena pendistribusianya dari satu-satunya pabrik vaksin di Indonesia,

Tapi jika bunda mengimmunisasikan bukan, maka silahkan mengkonfirmasi ke pelayanan kesehatan tersebut tentang status vaksinnya dan ini adalah hak pasien,,

Vaksin palsu yang beredar sudah sejak tahun 2003, dan selama ini belum ada dilaporkan adanya keluhan, karena ternyata isi dari vaksin palsu tersebut bukan vaksin, tapi produk lain yang pastinya tidak menimbulkan efek kekebalan atau imunitas sesuai dengan tujuan pemberian vaksin immunisasi,

Dampak negatif dari vaksin palsu adalah tidak adanya kekebalan imunitas di dalam tubuh anak,

0⃣6⃣ Sofiah
Bund, program BIAS itu sudah berjalan atau baru wacana yaa?

🌸Jawab:
Sudah berjalan lama bunda, saat saya SD pun saya sudah mendapatkan immunisasi dalam program BIAS.

0⃣7⃣ April
Kalau beda DPT panas dan tidak itu bagaimana mbak?
Soalnya dari awal saya pakai yang tidak panas, khawatir anak saya demam!

🌸Jawab:
Sebenarnya reaksi simpang immunisasi DPT (demam) = reaksi yang baik, berarti tubuh merespons vaksin yang masuk dan demam ini bisa ditangani dengan pemberian obat penurun panas, karena reaksi simpang demam adalah biasanya hanya sebentar. Namun, pada kondisi anak tertentu seperti yang memiliki riwayat kejang demam, maka bisa diberikan jenis immunisasi DPT yang kurang menimbulkan demam,

0⃣8⃣ Uma
Anak saya imunisasi HIB 2X, karena suatu hal, ganti dokter. Sama dokter yang baru dibilangin, kalau immunisasi HIB harus 3X, Kalau tidak sia".
Benarkah?

🌸Jawab:
Betul bunda uma👍🏻,
Paketnya harus dipenuhi agar efek immunisasinya bisa maksimal,

0⃣9⃣ Sofiah
KIPI itu selain panas misalnya apa lagi ya bun?

🌸Jawab:
Kemerahan, bengkak di lokasi penyuntikan dan semua kondisi yang timbul pasca pemberian immunisasi,

1⃣0⃣ Heradini
Mohon maaf, mau tanya.
Immunisasi dasar yang sudah mendapat sertifikasi halal MUI itu yang apa saja ya?

🌸Jawab:
Semua immunisasi dasar lengkap itu halal bunda, kebetulan saya adalah pemegang program immunisasi di puskesmas tempat saya bekerja, dan kami seluruh pemegang program immunisasi sudah datang langsung ke pabriknya. Namanya "Biofarma" di jalan  Pasteur Bandung,

Biofarma adalah satu"nya pabrik vaksin resmi di Indonesia yang juga membantu memenuhi 60% kebutuhan  vaksin di dunia,

1⃣1⃣ Darma
Bund mau tanya,
Untuk hepatitis B, saya pengidap hepatitis B dan anak saya wajib vaksin setelah lahir dan vaksin harus di berikan sebelum 24 jam setelah kelahiran. Apakah setelah immunisasi di jamin tidak tertular dengan  ibunya?
Karena ketiga anak saya semua harus di suntik.. Alhamdulillah di anak ke 4 saya sembuh.. Sudah cek darah 2x karena dokter tidak yakin.. dan anak ke 4 saya tidak perlu vaksin..
Saya mau menanyakan untuk ketiga anak saya yang sudah vaksin apa mereka sudah aman?

🌸Jawab:
Jika paket pemberian immunisasi hepatitis B pada anak bunda sudah dilengkapi, maka InsyaAlloh akan terlindungi. Paketnya adalah = segera dalam 12 jam setelah lahir, usia 1 bulan, dan 6 bulan.

Dosis ulangan saat dewasa bisa juga di berikan atas indikasi dokter,

1⃣2⃣ Sarah
Maaf saya mau tanya anak saya yang pertama dah immunisasi lengkap
tapi masih bisa kena campak bahkan dah 2x?

🌸Jawab:
Usia anaknya berapa bunda saat terkena penyakit campak?

Banyak faktor terjadinya penyakit padahal sudah di imunisasi bunda sarah. Kalau boleh tau dimana bunda sarah mengimmunisasikan anak bunda?
Kira" tahun berapakah imunisasinya?

Anak" yang tidak pernah diimmunisasi juga bisa sebagai penyebab menjangkitnya suatu penyakit kita berarti anak tersebut adalah kantong penyakit bagi anak lainnya,,

Itulah sebabnya sejak tahun 2015 pemberian imunisasi campak dilakukan 2x, yaitu di usia 9 bulan dan 6 bulan setelah imunisasi campak yang pertama, kemudian di tambahkan lagi di program BIAS untuk memaksimalkan efek immunisasinya,,

Dan pemerintah selalu meningkatkan upaya agar seluruh anak indonesia di immunisasi, agar tidak ada lagi kantong penyakit yang dapat menjangkiti anak sekitarnya. Aamiin

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Harapan luar biasa kami setelah kajian ini, mindset terhadap immunisasi bisa menjadi lebih baik dan kita semua bisa mengajak anak" masa depan atau generasi penerus bangsa untuk diimunisasi lengkap demi masa depan bangsa yang sehat.

Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar