Senin, 03 Juli 2017

Butiran TAQWA Pembebas Derita



OLeh :  Irnawati Syamsuir Koto

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah yang telah memberikan ni’mat yang sangat banyak berupa rizki, kesehatan, iman, islam, dan yang lainnya. Sholawat dan salam semoga tercurah pada nabi kita Muhammad SAW yang telah berjuang keras menyampaikan petunjuk Allah kepada manusia.
Para Calon *Bidadari Surga* yang di Cintai Allah...
๐ŸŒบ Pernah tidak kita berbicara:
_“Aku lelah, Aku capek....penderitaan ini seperti tiada hentinya. Bahkan tidak ada seorang pun yang peduli dan menemani di saat aku terpuruk seperti ini.”_
Inilah sebaris kalimat _"indah"_ yang sering kita ucapkan ketika menerima cobaan.
Seakan kitalah orang yang paling menderita di dunia ini. Mengeluh,
mengeluh,
dan mengeluh terus tanpa henti.
Di dalam hati kita berbisik jika Tuhan tidak adil, _“kenapa harus aku yang menerima takdir ini?”_
Air matapun menetes tanpa henti. Kita terpuruk di sudut kamar gelap yang terkunci rapat, menangis dan menangis lagi dalam kegalauan.
Untuk sesaat mari tenangkan diri.
Pikirkanlah, apakah waktu kita harus terbuang sia-sia hanya untuk menangis dan mengeluh...?
Sebelum kita terjatuh dalam keadaan depresi yang terlalu dalam.
Mari kita kembali pulang. Pulang kekehidupan yang seharusnya kita hadapi, sebagaimana Allah telah menuntun dan memerintahkan kita hidup dengan ketaqwaan agar kita mampu menyadari sepenuhnya bahwa kita ini hanyalah lakon dalam drama seri yang dituliskan oleh Ilahi. Masing masing kita telah mendapatkan perannya sendiri-sendiri yang harus kita jalankan, tanpa boleh menyalahi dan memprotes sang Penulis naskah.
๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ
Sudah menjadi kodrat jika hidup di dunia selalu penuh dengan ujian dan cobaan. Sebagai manusia, kita hanya perlu bertahan untuk menjalaninya.
Bersyukur di saat senang dan bersabar di saat susah. Kita tidak perlu mengeluh atau selalu iri dengan kehidupan orang lain.
Sebenarnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang luput dari cobaan. Hanya saja, terkadang terdapat perbedaan cara dalam menyikapi cobaan tersebut. Ada orang yang selalu curhat ke orang lain, ada yang menyebar penderitaannya dengan memasang status di sosial media, ada yang lebih memilih diam, dan ada yang hanya mengadu kepada Allah Azza Wa jalla.
๐ŸŒบ Hayooo Siapa yang sering berkeluh kesah di media sosial...?
๐ŸŒด๐Ÿ˜Œ๐Ÿ˜“
Kehidupan di dunia hanyalah sementara. Kita hanyalah seorang pengelana yang singgah sesaat. Kelak jika sudah habis masanya, kita akan berpulang kepadaNya.
Jika kita dapat menuju surgaNya, maka kita akan memperoleh kebahagiaan yang kekal selamanya. Dan keluh kesah kita tidak akan mengubah nasib kita diakhirat kelak.
๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ
Sahabat *BS Perindu Surga*
Sekarang, bagaimana sebenarnya kita harus memandang kehidupan...?
Hanya orang-orang yang dianugerahi taqwa lah yang mampu melihat dan memandang kehidupan dengan keindahan dan kebahagiaan meski cobaan mendera.
Memang sudah seharusnya, orang mukmin merindukan status taqwa. Sebab, status taqwa adalah posisi yang sangat tinggi dalam kehidupan manusia. Allah sudah memberitahukan kepada kita semua:
ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุฅِู†َّุง ุฎَู„َู‚ْู†َุงูƒُู… ู…ِّู† ุฐَูƒَุฑٍ ูˆَุฃُู†ุซَู‰ ูˆَุฌَุนَู„ْู†َุงูƒُู…ْ ุดُุนُูˆุจุงً ูˆَู‚َุจَุงุฆِู„َ ู„ِุชَุนَุงุฑَูُูˆุง ุฅِู†َّ ุฃَูƒْุฑَู…َูƒُู…ْ ุนِู†ุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَุชْู‚َุงูƒُู…ْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„ِูŠู…ٌ ุฎَุจِูŠุฑٌ
_"Yang paling mulia diantara kamu adalah orang yang taqwa.”_
(QS. 49: 13)
Bukan presiden, bukan menteri, bukan gubernur, dan bukan anggota DPR, yang pasti mulia. Tapi, siapa pun dan apa pun status dan profesinya. Jika dia bertaqwa, maka pastilah dia menjadi yang termulia di mata Allah SWT.
Menjadi orang yang taqwa memang luar biasa tinggi derajatnya. Dan orang taqwa pastilah orang yang bahagia.
*Taqwa* adalah suatu kondisi pikiran dan jiwa orang mukmin yang merasakan kehadiran Allah Ta'ala di mana saja dia berada.
Dia ridho dengan segala kondisi yang merupakan anugerah Allah. Dia takut untuk bermaksiat kepada Allah. Tapi sekaligus dia juga cinta dan penuh harap (tidak putus asa ) dari rahmat Allah.
_*Taqwa itu indah.*_
_*Taqwa itu nikmat.*_
_*Dan taqwa itu suatu kebahagiaan.*_
Karena itulah, kita diperintahkan untuk berjuang keras mencapai derajat yang mulia tersebut.
Manusia yang bertaqwa pasti manusia yang bahagia.
Hidupnya jauh dari perasaan takut, resah, dan sedih.
• Tatkala kenikmatan dikucurkan kepadanya, dia bersyukur; dia tidak lupa diri; tidak gembira yang berlebihan.
• Tatkala musibah melanda, dia sabar; dia yakin, bahwa tidak ada sesuatu pun terjadi tanpa izin dan ketentuan Allah Ta'ala.
Dia tidak resah dengan nikmat yang diraih oleh saudara-saudara, tetangga, kawan kerja, atau rival politiknya.
Kebahagiaan sejati terletak pada ketaqwaan seseorang kepada Allah Ta’ala. Manifestasi ketaqwaan seorang muslim tercermin pada sikap seorang muslim dalam menjaga akhlak, termasuk menjaga lisannya.
๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ
Manusia akan sampai kepada derajat taqwa jika dirinya dipenuhi kecintaan dan keridhaan kepada Allah Ta'ala.
Imam al-Ghazali, dalam kitabnya al-Mahabbah, menulis: _“Tiap-tiap yang indah itu dicinta. Tetapi yang indah mutlak hanyalah Satu. Maha Esa. Bahagialah orang yang telah sempurna mahabbahnya akan Dia. Kesempurnaan mahabbah-nya itu adalah karena dia menginsafi tanasub (persesuaian) batin antara dirinya dan Dia.”_
(Dikutip oleh KH Abdullah bin Nuh dalam terjemah dan pengantarnya atas karya Imam al-Ghazali, Minhajul ‘Abidin, (Bogor: Yayasan Islamic Center al-Ghazaly, 2010:v).
Sebenarnya banyak sekali cara dan jalan untuk meraih kebahagiaan. Dalam Islam; sarana, cara atau jalan itu adalah jalan taqwa.
Taqwa dalam pengertian yang sudah umum berarti melakukan segala yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Tetapi, taqwa dalam pengertian yang lebih luas adalah menjaga diri hal-hal negatif yang bakal menimpa kita dengan cara melakukan kebaikan dan menghindarkan diri dari keburukan.
Jadi, taqwa sesungguhnya bertujuan baik, dan kebaikan dalam Islam adalah kebaikan dunia dan akhirat.
*Jalan taqwa* adalah jalan istiqamah, jalan lurus menuju ke arah cita-cita terbaik di masa depan. Jalan taqwa tak menjanjikan keuntungan material, tetapi lebih daripada itu.
Dalam takwa, kita tidak semata melakukan yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang Allah, tetapi juga membangun kepribadian atau karakter bertakwa sebagai kapital paling berharga dari diri kita untuk mengarungi kehidupan.
Begitu pentingnya ketaqwaan bagi seorang muslim, sehingga derajat seorang manusia ditentukan oleh kadar ketaqwaannya kepada Allah Ta'ala. Mulia atau tidaknya seorang manusia bukan ditentukan oleh banyaknya harta yang dimiliki atau jabatan yang diduduki. Tidak mustahil, jika ada seseorang jabatannya tinggi, hartanya berlimpah, dipuji oleh manusia, tetapi karena tidak bertaqwa kepada Allah, maka ia pun tidak memiliki derajat disisi Allah Ta'ala. Sebaliknya, seorang pemulung yang dicaci dan dihina di hadapan Allah Ta'ala derajatnya melebihi seorang pejabat yang dipuji tetapi ternyata korupsi. Berbicara juga dapat menjadi taqwa kalau apa yang dibicarakan itu adalah ilmu, nasehat, atau perkara-perkara yang baik, manfaat dan dilakukan karena Allah Ta'ala. Diam juga dapat menjadi taqwa, kalau diam itu untuk mengelakan dari kata-kata perkara yang maksiat dan sia-sia atau tidak menyakiti hati orang dan dilakukan karena takut kepada Allah Ta'ala.
๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ
Orang-orang yang bertaqwa selalu bersyukur atas ni’mat dari Allah dan selalu bersabar atas ujian kesusahan dari Allah dan bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Jadilah orang yang bertaqwa jika ingin bahagia.
Kebahagiaan seorang mukmin semakin bertambah ketika dia semakin dekat dengan Tuhannya, semakin ikhlas dan mengikuti petunjuk-Nya. Kebahagiaan seorang mukmin semakin berkurang jika hal-hal di atas makin berkurang dari dirinya.
Seorang mukmin sejati itu selalu merasakan ketenangan hati dan kenyamanan jiwa. Dia menyadari bahwasanya dia memiliki Tuhan yang mengatur segala sesuatu dengan kehendak-Nya.
Marilah kita memohon kepada ALLAH petunjuk, ketakwaan, terjaganya kehormatan, dan kecukupan hati. Karena sesungguhnya ALLAH yang telah membentangkan jalan yang lurus ini untuk hamba-hamba-NYA dan ALLAH pulalah yang menuntun mereka berjalan di atasnya. Tiada daya dan kekuatan bagi kita kecuali dengan pertolongan dari-NYA. Kepada-NYA lah kita kembali dan kepada-NYA kita meminta pertolongan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuuh
*๐Ÿ“ŠRESONANSI JIWA*
_Ketika nafsu duniawi menguasai jiwa._
_Ketika indahnya dunia mulai membuat terlena._
_Dan ketika jiwa mulai resah dan gunda gulana._
_Dikala itulah, Taqwa mulai terlupa._
_Disaat hujan mendera._
_Dikala sakit mulai menimpa._
_Dikala jiwa mulai kehilangan asa._
_Disaat itu, kita mulai berprasangka kepadaNya._
Wahai jiwa-jiwa yang merana, sadarkah...!!!
Sadarkah, jika diri ini hanya seorang hamba yang harus tunduk dan patuh pada sekenarioNya.
Wahai jiwa-jiwa yang dzolim...!!!
Janganlah engkau menjadi pemberontak kepada kuasa Tuhanmu.
Janganlah engkau nodai Imanmu dengan segala keputus asaanmu.
Janganlah engkau tunggu murka Tuhanmu.
Tatkala jiwa telah hijrah....
_Dari keraguan kepada keyakinan kepada Allah._
_Dari kejahilan kepada cahaya ilmu._
_Dari kelalaian kepada dzikrullah._
_Dari pengkhianat kepada taubat._
_Dari riya' kepada ikhlas._
_Dari kedustaan kepada kejujuran._
_Dari kelemahan kepada semangat yang membaja._
_Dari sifat ujub kepada ketundukan._
_Dari kesesatan kepada ketawa'dhuan._
Maka itulah jiwa-jiwa yang penuh ketakwaan dan akan menikmati kebahagiaan.
_*Takwa Menuju Bahagia*_
Oleh: _*IrHan*_
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž
0⃣1⃣ Nuring
Bagaimana caranya tetap bisa menjaga diri dan selalu bisa sabar dan bertaqwa mam...? Dan apakah ada solusi mam...?
๐ŸŒบJawab :
Untuk tetap menjaga sabar dan taqwa ada didalam jiwa, maka basahilah lisan dengan dzikrullah, sholat malam pun diperbanyak, sholat-sholat sunnah pun dilakukan, dan tambahlah ilmu-ilmu agama. Jangan pernah merasa cukup karena dengan ilmu agamalah kita semakin sadar siapa kita dihadapan Allah, dari mana kita dan hendak kemana kita nantinya.
Ada sebuah do’a yang diajarkan oleh Rasulullah agar kita menjadi insan yang bertaqwa :
_“Allahumma inni as-aluka al-huda, wat-tuqa, wal-‘afafa, wal-ghina.”_
_"(Ya, Allah aku memohon kepadamu akan petunjuk, ketaqwaan, kesucian dan kemuliaan diri, serta perasaan cukup)._
(HR Muslim)
Wallahu a’lam.
0⃣2⃣ Desty
Bunda kalau kita curhat tentang masalah keluarga (suami). Apa itu sama saja membuka aib keluarga...?
๐ŸŒบJawab :
Ada Curhat yang dibolehkan, ada yang dilarang. Yang dibolehkan adalah curhat kepada seseorang yang bisa mencarikan jalan keluar dari masalah yang kita alami dan itu dicurhatkan kepada Ahlinya, semisal ustadz atau ustadzah atau ke penasehat pernikahan. Namun jika hanya curhat-curhat biasa saja tanpa mencari solusi maka itu dilarang karena membuka aib seseorang.
Wallahu a’lam
0⃣3⃣ Rafika
Kenapa jika ditimpa ujian dan musibah kita sulit untuk sabar dan ikhlas, ketika diberi kesenangan cenderung lupa bersyukur, ketika diuji cenderung mengeluh...?
๐ŸŒบJawab:
Sepertinya itu hal yang manusiawi karena memang Allah telah menyatakan didalam Al Quran;
_"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir."_
(QS. Al Ma`aarij [70]:19)
_“Sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur.”_
(QS. As Saba’ : 13)
Maka pada hakekatnya Allah Azza wa jalla sedang memberi kabar sekaligus mewanti-wanti pada kita semua bahwa manusia itu tidak sabar dan orang-orang yang benar-benar bersyukur itu jumlah bilangannya sangatlah sedikit. Nah, siapakah orang yang sedikit tersebut?
Mereka adalah orang-orang yang bertaqwa, yang sholat, yang selalu mengingat Allah dimana saja ia berada. Mereka yang selalu ingat bahwa Allah penguasa Alam semesta dan dia harus tunduk dan patuh padaNya.
Wallahu a'lam.
0⃣4⃣ Sofie
Ketika kita berusaha untuk sabar dan ikhlas ketika masalah hadir menyapa, tapi tetap cari solusi dengan tidak mengeluh dan memilih diam menyerahkan semua kepada Allah hasil akhirnya. Tapi ada yang berkomentar kalau kita lemah, tidak punya daya juang. Dengan diamnya kita. Diam is lemah๐Ÿ˜”
๐ŸŒบJawab:
Banyak dari kita menganggap sabar itu lemah, lemah karena tidak berani melawan , lemah karena takut dan sebagainya. Banyak dari kita mengangap sabar itu memahami dan mengangap itu merupakan sebuah alasan untuk tidak melawan.
Masalah dalam kehidupan sehari-hari ini adalah tantangan akan mengklasifikasi mana orang-orang baik dan tidak baik, mana orang yang tahan uji dan mana orang yang lemah. Orang mukmin akan selalu beruntung, karena ia bersyukur ketika memperoleh keberuntungan dan bersabar ketika menghadapi kesulitan.
Untuk dapat bersabar, Islam mengajarkan kiat bersabar sebagai berikut:
• Tahan ketika menghadapi hantaman pertama. Rasulullah pernah bersabda;
_“Innamassabru indassad matil uulaa.”_
_"(Artinya: Sabar yang sesungguhnya ialah ketika menghadapi hantaman pertama)"_
• Ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunannya. Firman Allah SWT:
_"Orang-orang yang sabar ialah mereka yang ketika ditimpa musibah, berkata; sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya."_
(Al Baqarah: 156)
• Tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, seperti yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) ketika anaknya meninggal dunia.
(dikisahkan dalam hadis Riwayat Muslim)
• Sabar menghadapi semua cobaan dengan ikhlas kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam hadis Qudsy:
_"Hambaku yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepadaKu ketika kekasihnya Aku panggil kembali (mati), kepadanya tak ada balasan yang layak dari Ku selain sorga."_
(HR. Bukhari)
Sabar bukan berarti Diam tanpa usaha dan tindakan.
Wallahu a'lam.
0⃣5⃣ Yeni
Sabar dan Ikhlas memang dua hal yang selalu berdampingan. Sampai sekarang, saya pribadi masih terus belajar dua hal ini. Ustdazah, bagaimana agar keikhlasan itu benar-benar datang dari hati?
Tanda-tanda keikhlasan seseorang itu seperti apa?
Ketika usaha dan tindakan sudah dilakukan, selanjutnya apa yang harus kita lakukan?
Syukron.
๐ŸŒบJawab:
Setan akan senantiasa menggoda dan merusak amal-amal kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba. Seorang hamba akan terus berusaha untuk melawan iblis dan bala tentaranya hingga ia bertemu dengan Tuhannya kelak dalam keadaan iman dan mengikhlaskan seluruh amal perbuatannya.
*Agar kita bisa menjadi pribadi yang ikhlas bisa dilakukan dengan cara 
• Banyak Berdoa.
Di antara yang dapat menolong seorang hamba untuk ikhlas adalah dengan banyak berdoa kepada Allah. Lihatlah Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah doa:
« ุงَู„ู„ّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠ ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ุฃَู†ْ ุฃُุดْุฑِูƒَ ุจِูƒَ ูˆَุฃَู†َุง ุฃَุนْู„َู…ُ ูˆَุฃَุณْุชَุบْูِุฑُูƒَ ู„ِู…َุง ู„ุงَ ุฃَุนْู„َู…ُ »
_“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.”_
(Hadits Shahih riwayat Ahmad)
• Menyembunyikan Amal Kebaikan.
Hal lain yang dapat mendorong seseorang agar lebih ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal kebaikannya. Yakni dia menyembunyikan amal-amal kebaikan yang disyariatkan dan lebih utama untuk disembunyikan (seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan lain-lain).
Amal kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain lebih diharapkan amal tersebut ikhlas, karena tidak ada yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut kecuali hanya karena Allah semata.
• Memandang Rendah Amal Kebaikan.
Memandang rendah amal kebaikan yang kita lakukan dapat mendorong kita agar amal perbuatan kita tersebut lebih ikhlas. Di antara bencana yang dialami seorang hamba adalah ketika ia merasa ridha dengan amal kebaikan yang dilakukan, di mana hal ini dapat menyeretnya ke dalam perbuatan ujub (berbangga diri) yang menyebabkan rusaknya keikhlasan. Semakin ujub seseorang terhadap amal kebaikan yang ia lakukan, maka akan semakin kecil dan rusak keikhlasan dari amal tersebut, bahkan pahala amal kebaikan tersebut dapat hilang sia-sia.
• Takut Akan tidak Diterimanya Amal.
Allah berfirman:
ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُุคْุชُูˆู†َ ู…َุง ุขุชَูˆْุง ูˆَู‚ُู„ُูˆุจُู‡ُู…ْ ูˆَุฌِู„َุฉٌ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุฅِู„َู‰ ุฑَุจِّู‡ِู…ْ ุฑَุงุฌِุนُูˆู†َ
_“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.”_
(QS. Al Mu’minun: 60)
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa di antara sifat-sifat orang mukmin adalah mereka yang memberikan suatu pemberian, namun mereka takut akan tidak diterimanya amal perbuatan mereka tersebut.
(Tafsir Ibnu Katsir)
• Tidak Terpengaruh oleh Perkataan Manusia.
Pujian dan perkataan orang lain terhadap seseorang merupakan suatu hal yang pada umumnya disenangi oleh manusia. Bahkan Rasulullah pernah menyatakan ketika ditanya tentang seseorang yang beramal kebaikan kemudian ia dipuji oleh manusia karenanya, beliau menjawab; _“Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin.”_
(HR. Muslim)
Begitu pula sebaliknya, celaan dari orang lain merupakan suatu hal yang pada umumnya tidak disukai manusia. Namun , janganlah kita jadikan pujian atau celaan orang lain sebagai sebab kita beramal saleh, karena hal tersebut bukanlah termasuk perbuatan ikhlas. Seorang mukmin yang ikhlas adalah seorang yang tidak terpengaruh oleh pujian maupun celaan manusia ketika ia beramal saleh.
Semoga kita menjadi pribadi yang sabar dan ikhlas .
Wallahu a'lam.
0⃣6⃣ Ella
Assalamu'alaikum Ustadzah.
Ketika kita sangat menginginkan sesuatu dan terus menerus berdoa dan berusaha mewujudkan. Tapi malah sebaliknya, keinginan tersebut seakan semakin menjauh menjadi nyata, seakan buntu. Tapi ketika hati sudah tidak fokus dan mungkin melupakan keinginan ini, malah Allah seakan-akan memberikan jalan mewujudkanya.
Apakah ini yang dinamakan sabar dan ikhlas ustadzah?
Ketika kita sudah di titik puncak untuk tidak mengharapkannya malah takdir berkata lain, memberi jalan. Haruskah kita bersikap seperti ini dulu terhadap keinginan-keinginan kita?
Jazakillah ustadzah.
๐ŸŒบJawab:
Kejadian seperti inilah yang mengajarkan kita bahwa tugas kita adalah berusaha dan berdoa semaksimalnya dan kapan Allah akan mengabulkan itu haknya Allah , kita tidak mampu untuk "memaksa" Allah. Allah yang tau kapan kita membutuhkan dan tidak membutuhkan, kita hanya tau apa yang kita inginkan dan memintanya kepada Allah, sementara Allah tau kita butuhnya kapan.
Berhusnudzanlah kepada Allah dengan sabar, tawakal dan ikhlas.
Wallahu a'lam
๐ŸŒด Apa kita harus berhenti berharap bunda...?
๐ŸŒบ Orang yang berhenti berharap adalah orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan itu telah dilarang oleh Allah.
_“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.”_
(QS. Az Zumar : 53)
Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk putus asa, yang ada adalah sabar, ikhlas dan tawakal.
Wallahu a'lam.
0⃣7⃣ Refia
Jadi bingung ada istilah _"Sabar itu ada batasnya" tapi "seharusnya sabar itu tiada batasan"_
Nah jadi bingung yang mana yang harus dipilih dan kalau direalisasikan pada kenyataan untuk menjadikan pernyataan kedua sebagai patokan itu susah sekali.
Gimana ya buk?
Makasih ibuk.
๐ŸŒบJawab:
Heee... batas sabar pasti ada dek...
Batasnya adalah Lubang lahat kita, kalau sudah sampai disana baru sabar tidak dibutuhkan lagi.
Selama nafas ini masih berhembus dan ruh masih belum terpisah dengan jasad maka sabar masih menjadi kunci bagi ummat Islam dalam menjalani kehidupan.
wallahu a'lam.
0⃣8⃣ Adhani
Bagaimana Kita mengelola sabar dan taqwa agar segala sesuatu hal yang menimpa kita baik maupun buruk bisa kita serahkan kepada Allah SWT tanpa meminta bantuan dan curhat kepada manusia yang nyata-nyata hanya makhluk yang lemah.
๐ŸŒบJawab:
Kita bukannya tidak boleh curhat sama manusia, kita ini makhluk sosial yang butuh orang lain, hanya saja tempat kita curhat yang menjadi masalahnya.
Kadang sebagian kita malah menjadikan curhat sebagai bagian dari kesenangan belaka dan curhatnya kepada sembarang orang.
Nah, lantas bagaimana cara mengelola sabar dan taqwa?
Kita harus yakin bahwa Allah yang mengatur jalan hidup kita, baik dan buruk akan ada hikmah dan pahala yang kita dapat.
Bersabar kita untung, berkeluh kesah kita buntung.
Dalam rukun Iman juga telah dituntut bahwa kita harus mengimani Qada' dan Qadar dari Allah, sekarang kita harus melatih diri agar Iman kita makin mantap. Maka kita harus sabar dan bertaqwa kepada Allah dan untuk itu butuh ilmu serta penerapan ilmu.
Wallahu a'lam.
0⃣9⃣ Nurul
Doa sabar yang paling afdhal seperti apa bunda?
Terutama yang ber-status ummi, karena kadang kesabaran kita selalu diuji dalam membersamai anak.
๐ŸŒบJawab:
Doa-doa nya bisa kita ambil dari AL Qur'an dan hadits, diantaranya :
๐Ÿ”ธDOA PERTAMA:
ุฑَุจَّู†َุง ู„َุง ุชُุฒِุบْ ู‚ُู„ُูˆุจَู†َุง ุจَุนْุฏَ ุฅِุฐْ ู‡َุฏَูŠْุชَู†َุง ูˆَู‡َุจْ ู„َู†َุง ู…ِู†ْ ู„َุฏُู†ْูƒَ ุฑَุญْู…َุฉً ุฅِู†َّูƒَ ุฃَู†ْุชَ ุงู„ْูˆَู‡َّุงุจُ
_"Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rohmatan, innaka Antal-Wahhaab."_
_(Artinya: Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).)_
(QS. Ali Imran: 8)
๐Ÿ”ธ DOA KEDUA:
ุฑَุจَّู†َุง ุฃَูْุฑِุบْ ุนَู„َูŠْู†َุง ุตَุจْุฑًุง ูˆَุซَุจِّุชْ ุฃَู‚ْุฏَุงู…َู†َุง ูˆَุงู†ْุตُุฑْู†َุง ุนَู„َู‰ ุงู„ْู‚َูˆْู…ِ ุงู„ْูƒَุงูِุฑِูŠู†َ
_"Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin."_
_(Artinya: Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.)_
(QS. Al Baqarah: 250)
๐Ÿ”ธDOA KETIGA:
ูŠَุง ู…ُู‚َู„ِّุจَ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจِ ุซَุจِّุชْ ู‚َู„ْุจِู‰ ุนَู„َู‰ ุฏِูŠู†ِูƒَ
_"Ya Muqollibal Quluubi Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika."_
_(Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”)_
(HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792)
» Do’a ini merupakan doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
๐Ÿ”ธDOA KEEMPAT:
ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ู…ُุตَุฑِّูَ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจِ ุตَุฑِّูْ ู‚ُู„ُูˆุจَู†َุง ุนَู„َู‰ ุทَุงุนَุชِูƒَ
_"Allaahumma Mushorrifal Quluub, Shorrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika."_
_(Artinya: “Ya Allah, Dzat yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.)_
(HR. Muslim)
wallahu a'lam.
⁠⁠⁠⁠⁠1⃣0⃣ Jeany
Kalau yang belum berjodoh bagaimana ustadzah?
Saya dulu pernah menikah. Terkadang melihat teman lain yang bercerai dan tidak lama langsung menikah, terkadang suka berfikir wah asiknya jodohnya cepat.
Bagaimana caranya bersabar dalam kesendirian?
Kadang-kadang akhirnya berfikir ya sudahlah pasrah saja, jalanin saja meskipun tidak mudah.
Afwan, ustadzah.
๐ŸŒบJawab:
Urusan jodoh adalah rahasia Allah. Kita tidak tahu siapa jodoh kita dan kapan dia menjemput kita, hanya Allah yang bisa menjawab itu semua. Kita harus percaya dan yakin yang namanya jodoh, rezki, dan maut telah ditentukan oleh Allah. Kalau tidak datang sekarang, mungkin tahun depan atau kalau tidak kunjung datang sampai sudah tua itu mungkin takdir kita, siapa tau Allah memberikan jodoh kita diakhirat nanti, yang dapat membahagiakan kita diakhirat. Aamiin.
Terkadang ada orang yang begitu mudah menemukan jodoh, tanpa hitungan hari sudah menikah. Ada yang hampir menikah, lalu gagal mendapatkan jodoh dan ada pula yang sedang gelisah, gundah dalam menanti jodoh.
Bagi kita yang beriman dan berfikir positif, maka kita akan yakin bahwa semua itu takdir Allah yang terbaik untuk kita. Kita harus yakin bahwa tidak ada suatu kejadian pun, kecuali sudah ditakdirkan oleh Allah.
Sabar itu memang pahit dan susah untuk melakukannya, akan tetapi hikmah yang didapatkan sangat banyak bagi yang mau bersabar. Salah satunya adalah _“Allah selalu bersama kita yang mau bersabar"_. Dan kesabaran itu diakhirat akan menjadi saksi dan penolong bagi kita. saat jodoh belum kunjung datang, itu bukanlah akhir dari segalanya. Insya Allah kita masih punya kesempatan untuk meraihnya di akhirat nanti.
_Langkah sabar dalam menanti jodoh :_
1. Bersabar untuk tetap berhusnudzan kepada Allah.
2. Bersabar untuk tetap memperbaiki diri.
3. Bersabar untuk tetap berusaha mencari.
4. Bersabar untuk menjaga diri dari perbuatan keji.
5. Bersabar untuk tidak berputus asa.
6. Bersabar untuk selalu berdoa kepada Allah.
7. Bersabar menunggu yang terbaik dari Allah.
Wallahu a’lam.
๐ŸŒด Terkadang iman naik turun. Futur.
๐ŸŒบ Disinilah perlunya kita berteman dan berkumpul dengan orang-orang sholeh agar kita tetap mendapatkan energi dari mereka. Dan kita mampu bangkit serta punya semangat lagi untuk melanjutkan hidup.
1⃣1⃣ Nurul
Masih tergolong sabar kah jika di hati kita menggerutu tapi di luarnya tidak kelihatan? Dan syarat diterimanya amal kan harus ikhlas. Tapi semisal IRT, kalau kita melakukan perkerjaan rumah tangga, tapi kadang-kadang mengeluh karena mungkin sedikit capek, masih termasuk ikhlas kah?
Jika niat melakukan pekerjaan rumah supaya bernilai pahala itu di bahasakan, bagaimana bunda?
๐ŸŒบJawab:
Sabar itu pekerjaan hati... Jika menggerutu didalam hati, itu berarti hatinya tidak ikhlas. Nah jika tidak ikhlas berarti dihatinya ada penyakit.
Saat lelah akan mudah mengeluh dan itu memang sifatnya kita sebagai manusia, dikala kita tersadar maka segeralah beristighfar kepada Allah, mohon ampunan atas ketidak ikhlasan kita terhadap apa yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita. Semoga Allah mengampuni dan mencatatkan apa yang telah kita lakukan untuk keluarga menjadi amal sholeh kita.
Wallahu a'lam.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽCLoSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž
Sahabat-sahabat *BS* untuk *Surat Cinta* malam ini, saya tulis dengan indah.
Buah dari taqwa, diantaranya adalah:
*Pertama:* Penyebab mendapatkannya solusi dari berbagai masalah dan datangnya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, sebagaimana firman-Nya : _“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.“_
(QS. Ath-Thalaq : 2-3 )
*Kedua:* Penyebab mudahnya segala urusan, sebagaimana firmannya:
_“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”_
(QS. Ath-Thalaq : 4)
*Ketiga:* Penyebab terhapusnya kesalahan-kesalahan, sebagaimana firman-Nya:
_“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.”_
(QS. Ath-Thalaq : 5)
*Keempat:* Penyebab kemulian di dunia dan akhirat, sebagaimana firman-Nya:
_“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.“_
(QS. Al-Hujurat: 13)
*Kelima:* Penyebab mendapatkan kesudahan yang baik, sebagaimana firman-Nya:
_“Musa berkata kepada kaumnya: Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”_
(QS. Al-A’raf: 128)
*Keenam:* Penyebab selamatnya seseorang dari neraka Jahannam, sebagaimana firman-Nya:
_“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”_
(QS. Maryam: 72)
*Ketujuh:* Penyebab terbukanya berkah dari langit dan bumi, sebagaimana firman-Nya:
_“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”_
(QS. Al-A’raf: 96)
*Kedelapan:* Penyebab dicintai Allah, sebagaimana firman-Nya:
_“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.”_
(QS. At-Taubah: 4)
Demikian saja dari saya, mohon maaf jika ada salah-salah kata. Kebenaran datang dari Allah dan kesalahan datang dari saya pribadi karena kefakiran saya.
Wabillahi taufikwalhidayah
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar