Sabtu, 31 Juli 2021

MUSIBAH MENGANGKAT DERAJAT

 


OLeH  : Ustadz Abdillah Noor Rahmat

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamualaikum warahmatullah 
wabarakatuh.

Alhamdulillah alhamdulillahilladzi hadana lihadza wama kunna linahtadiyalaula an hadanalloh.

Asyhadu alla ilaha illallah wahdahula syarikalah wa Asyhadu anna muhammadan abduhu warosuluh.

Akhwatal iman rahimani wa rahmatullah kaum muslimah yang berbahagia. 
Semoga senantiasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya untuk kita. 

Baik sebagaimana materi yang sudah ditetapkan, atau judul yang sudah ditetapkan, kita akan membahas berkenaan dengan musibah yang akan mengangkat derajat kita.

🌸MUSIBAH MENGANGKAT DERAJAT

Saudaraku yang berbahagia, setiap manusia yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala lahirkan atau hadirkan ke alam dunia ini pasti akan diuji oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tidak ada satu manusia pun juga yang sudah Allah subhanahuwata'ala hadirkan dalam dunia ini melainkan pasti akan diuji-Nya. Dan kawan-kawan sekalian perlu kita ingat, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Dialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah menetapkan, yang telah menjadikan kehidupan dan kematian itu sebagai ujian, agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengetahui siapa saja orang yang Ahsan dalam amalnya, yakni siapa yang paling baik dalam beramal."

Dan kita ketahui kalimat "ahsanu 'amala" ditafsirkan oleh sahabat, oleh seorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yakni Fudhoil bin Iyad, dia mengatakan bahwasanya "yakni siapa yang paling ikhlas dan paling sowab. Ikhlas ini adalah ketika beramal hanya semata-mata mencari wajah Allah subhanahu wa ta'ala dan yang "sowab" ini adalah yang sesuai amalnya itu dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghadirkan kita ke alam dunia ini salah satu ujian dan kita ketahui bahwasannya di dalam surah Al Baqarah pun juga Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan bahwasannya, 

Yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabarkan, "walanabluwannakum minal syain wal khauf" dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala niscaya akan menguji kita sekalian, dengan sedikit (al khauf) rasa takut, (wal ju') rasa lapar, haus, dahaga dan lain sebagainya. Wa nafsi minal amwal (keurangan harta) dan anfus (jiwa), wassamarots (begitupun juga dengan buah-buahan hasil pertanian).

Kawan-kawan sekalian yang pertama Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah sampaikan bahwasannya, Alloh ﷻ akan menguji kita dengan sedikit rasa takut dan saat ini telah berada ditengah-tengah kita wabah yang sangat mengerikan Corona virus atau covid-19.

Kita ketahui bahwasannya setiap manusia, ini banyak yang merasa takut akan wabah ini, yang dikatakan oleh WHO sebagai pandemi.
Kawan-kawan sekalian hadirnya rasa takut ini adalah sebagai ujian dari Allah subhanahu wa ta'ala bagi kita sekalian dan dengan rasa takut ini jangan sampai menjauh dari Allah subhanahu wa ta'ala. Alloh ﷻ menguji kita dengan sedikit rasa takut ini, agar kita kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Agar kita semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, jangan sebaliknya, jangan semakin menjauh.

Memperbanyak istighfar perbanyak membaca Al Quran, kemudian perbanyak berdakwah, jangan malah menjauh dari Allah Subhanallahu wata'ala. 

Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun juga menyampaikan, Alloh ﷻ akan menguji tiap-tiap kita ini, dengan rasa lapar. Ini setiap manusia pasti mengalaminya, baik itu pada saat puasa ataupun diluar puasa. Baik dia itu sedang diet atau memang tidak memiliki makanan sama sekali. Rasa laparnya ini, jangan sampai menjadikan dirinya tidak sabar atas ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Menjadikan dirinya ini malah melakukan tindakan pencurian yang memang dilarang oleh syariat.

Kawan-kawan sekalian Rahmani wa Rahimakumullah, Alloh ﷻ menguji hambanya itu bukan atas dasar benci, tetapi Allah subhanahu wa taala menguji hambanya itu dikarenakan menghendaki kebaikan, yakni menghendaki menghapuskan dosa-dosa hambanya tersebut dan juga mengangkat derajatnya.

Perlu kita bedakan sedikit, ketika Alloh ﷻ menguji hambanya yang beriman, maka ini diantara dua kondisi, yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala ingin menghapuskan dosanya, atau yang kedua Allah Subhanahu Wa Ta'ala ingin mengangkat derajatnya.

Seorang hamba apabila banyak dosa, seorang muslim apabila banyak dosa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka ujian ini sebagai penggugur dosa. Tetapi apabila hamba ini memang shalih, senantiasa beramal shalih taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan masih juga di uji, berarti ujian ini sebagai pengangkat derajat. 

Sebagaimana yang telah terjadi pada Nabi-nabi dan rasul. Kita ketahui Nabi Adam alaihissalam melakukan satu dosa saja Allah subhanahu wa ta'ala dengan diturunkannya daripada surga. Kemudian Nabi Adam alaihissalam bertaubat beristighfar kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan Alloh ﷻ menerima taubatnya.

Kemudian Nabi Syu'aib, kemudian Nabi-nabi yang lainnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Semuanya diuji oleh Allah subhanahu wa ta'ala, tetapi para Nabi dan rasul semuanya bersabar dan hendaknya kita mengikuti teladan mereka dalam hadapi ujian.

Adapun bagi orang-orang yang memang kufur terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka ujian ataupun musibah ini bukan sebagai penghapus dosa, bukan juga sebagai peninggi derajat, tetapi memang azab yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala segerakan bagi mereka atas kekufuran mereka.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam Al Quran surah Annisa ayat yang ke 79,

"Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka hal itu semuanya dari kesalahan dirimu sendiri."

Dan para mufassir ahli tafsir mengatakan maksudnya disebabkan oleh dosa-dosanya.
Jadi Allah subhanahu wa taala menguji seorang hamba dikarenakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ingin menggugurkan dosanya tersebut. Apabila seorang hamba itu ketika diuji bersabar bukan malah mengeluh atau bahkan tidak jarang orang yang berputus asa daripada rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian di dalam Quran surah asy-syura ayat yang ke-30 Alloh ﷻ aku pun juga berfirman, 

"Apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Alloh ﷻ memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu." 

Jadi jelas kawan-kawan sekalian, musibah apa saja yang menimpa kita dikarenakan dosa-dosa kita dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki pengampunan dosa.

Kemudian akhwatal iman Rahmani wa Rahimakumullah, Allah Subhana wa ta'ala itu akan meninggikan derajat bagi orang-orang yang bersabar diatas ujiannya. Adapun orang-orang yang tidak bersabar, malah mengeluh berputus asa atau bahkan sampai memaki Allah Subhanahu Wa Ta'ala dikarenakan ujian tersebut, maka tidak adanya pengampunan dosa bagi orang tersebut dan juga tidak adanya jaminan mengangkat derajat bagi orang yang melakukan hal demikian. 

Maka sungguh rugi orang yang melakukan hal demikian. Ujian sudah datang kemudian malah diikuti oleh Alloh ﷻ laknat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. 

Subhanakallahumma La ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik. 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadz, bagaimana tips nya ustadz, agar diri ini bisa tetap semangat bangkit kembali dan husnudzhon terhadap musibah yang menimpa ustadz, terutama jika terjadi secara beruntun ustadz?

🌸Jawab:
Yakinkan dalam hati bahwa ujian tersebut karena Alloh ﷻ mencintai anti, ingin menghapus dosa-dosa anti dan orang tua anti, sampai pada saat meninggal sudah tidak membawa dosa. 

Kemudian baca dan tadaburi siroh Nabi dan orang-orang sholeh, yang tentu ujiannya lebih besar dari ujian yang Alloh ﷻ berikan pada kita.

Berdoa selalu kepada Alloh ﷻ agar Alloh ﷻ kuatkan iman diri dan perbanyak istighfar agar masalah terasa ringan. "Katakan pada masalah bahwa anti punya Alloh ﷻ tempat bersandar."

Dan bermajelislah dengan orang-orang sholeh yang selalu semangat dalam saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. 

Wallohu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Selalu sabar syukur dan khusnuzhon kepada Alloh ﷻ agar hidup kita bahagia.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar