Sabtu, 31 Juli 2021

MENYIASATI DARING BIAR TIDAK BIKIN PUSING

 


OLeH  : Ummi Yulianti, S.Pd.

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

Baiklah...

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ


السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

الحمد لله 
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.

🌸MENYIASATI DARING BIAR TIDAK BIKIN PUSING

Kondisi saat ini memang bisa membuat kita mudah stres. Sudah setahun lebih kita berada pada masa pendemi. Belum jelas kapan kondisi ini akan berakhir. Dari hari ke hari penambahan kasus positif Covid-19 ini makin mengkhawatirkan.

Kebijakan sekolah tatap muka seperti biasa sudah di coba, namun kemudian ada daerah yang memutuskan untuk menghentikannya. Kegiatan belajar mengajar pun kembali dilakukan dengan metode daring.

Para ibu yang menjadi tumpuan pekerjaan rumah tangga, kini juga harus bertugas menjadi guru. Materi yang biasa diajarkan di kelas, kini berpindah ke rumah. Belum lagi masalah ekonomi yang dibuat porak poranda akibat pandemi. Stres pun menjadi-jadi.

Sekolah sebenarnya sudah melakukan inovasi. Ada yang membuat video pembelajaran. Ada juga sekolah yang menerapkan guru keliling ke rumah siswa secara bergantian. Namun sepertinya cara ini masih kurang efektif guna menyampaikan materi kepada siswa.

Tugas-tugas dari sekolah terus diberikan. Orang tua pun kelimpungan. Terlebih harapan agar anak mendapat nilai sempurna dalam semua pelajaran. Sekolah daring pun menjadi beban.
 
🔹Agar sekolah daring tidak membuat pusing, satu-satunya jalan adalah berdamai dengan kondisi yang terjadi saat ini 

Mengatur kembali emosi agar dapat melewati masa pandemi ini dengan baik.

Perlu kita sadari, bahwa kita memang bukan guru sekolah. Orang tua memang wajib mendidik anak-anaknya. Namun kewajiban itu lebih ke karakter dan kepribadian anak. Bagaimana agar anak jujur, disiplin, dan mandiri, adalah hal-hal yang sangat perlu diajarkan di rumah. Sedangkan urusan akademik memang dirancang agar dapat disampaikan di sekolah.

Para guru berangkat ke sekolah fokus untuk mengajar. Tidak ada guru yang mengajar sambil jemur baju, ngepel, atau tiba-tiba keluar ruangan karena ada tukang sayur lewat. Murid pun sudah terkondisikan untuk menerima pelajaran dengan tertib.

Pemikiran seperti ini bukan dimaksudkan agar orang tua lepas tangan terhadap pendidikan anaknya. Namun semata untuk mengurangi beban pikiran orang tua. Jangan berkecil hati ketika tidak mampu mengajarkan matematika ke anak. karena itu memang bukan bidang kita. Bahkan seseorang yang berprofesi sebagai guru pun belum tentu bisa mengajarkan semua mata pelajaran kepada anaknya sendiri.

Memang ada beberapa orang tua yang berhasil menerapkan home schooling. Namun kurikulum yang diterapkan tidaklah sama dengan kurikulum yang diberlakukan di sekolah pada umumnya. Target utama dari home schooling tersebut tetaplah karakter dan kepribadian anak.

Agar tidak stress, kita pun perlu menyederhanakan target dari pembelajaran daring ini. Orang tua akan bangga ketika anak-anaknya meraih nilai sempurna. Dengan keterbatasan yang ada, sangat wajar jika nilai ujian anak-anak lebih rendah daripada biasanya.

Tidak perlu risau ketika melihat unggahan orang tua lain di sosial media tentang kemahiran anak-anaknya. Percayalah, apa yang diunggah di laman medsos seseorang cenderung menampilkan sisi baiknya. Seorang ibu tidak akan mengunggah foto ketika anaknya marah-marah karena lelah belajar. Atau anak yang membuang bukunya karena sudah sangat ingin bermain.

🔹Lihatlah unggahan orang lain sebagai motivasi untuk lebih bersemangat mendampingi anak belajar 

Namun jangan menjadikan kemahiran anak sebagai ajang persaingan bagi orang tua. Tidak perlu minder ketika teman-temannya sudah setor hafalan, sementara anak kita masih terbata-bata melafalkan huruf demi huruf.

Kesalahan terbesar orang tua dalam proses pendidikan adalah selalu menuntut nilai sempurna dalam setiap mata pelajaran. Di saat anak-anak belajar di sekolah pun tuntutan meraih nilai sempurna akan menjadi beban tersendiri bagi mereka. Terlebih di masa pandemi seperti ini.

Standar pendidikan di sekolah selama ini mengedepankan nilai akademik. Di masa pandemi ini kita sebagai orang tua dapat menetapkan standar lain dalam pendidikan anak. salah satunya adalah kemandirian anak. Hal tersebut dapat dilatih dengan membiasakan anak mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

🔹Masa pembelajaran dari rumah dapat dimanfaatkan untuk melatih kemandirian anak 

Selama mereka sekolah, orang tua sering tidak tega menyuruh anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Inilah saatnya melatih anak agar terbiasa mengurus rumah. Selama ini orang tua menyepelekan peran anak dalam mengurus rumah. Padahal ini adalah skill dasar yang seharusnya dimiliki oleh semua orang.

Mereka akan lebih mudah beradaptasi ketika harus berpisah dengan orang tua. Pada waktu kuliah maupun bekerja di luar kota, mau tidak mau mereka harus mengurusi keperluannya sendiri. di saat inilah kemampuan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga diperlukan.

Anak-anak yang sudah terbiasa mengurusi pekerjaan rumah tangga tentu tidak mengalami kendala. Hal ini turut membantu mereka dalam berkonsentrasi terhadap kuliah maupun pekerjaan. Tak heran jika anak-anak yang terbiasa mengurus rumah akan lebih sukses.

Masa ini memang berat. Selain kesehatan raga, kita pun perlu menjaga kesehatan jiwa. Anak-anak memerlukan lingkungan rumah yang nyaman. Rumah bagi mereka adalah tempat untuk beristirahat.

Pandemi ini mungkin hanya akan berlangsung dalam waktu 2-3 tahun. Namun masa depan anak-anak masih sangat panjang. Jangan sampai masa ini menyisakan trauma yang menggelayuti masa depan mereka.

Selain itu bagaimana orang tua memanfaatkan momentum kebersamaan #stayathome untuk hal-hal yang positif dan bermakna, bersama seluruh anggota keluarga?

🔹Mari belajar untuk bersikap, berpikir, serta berjiwa besar

Orang tua harus mengajari anak untuk bersikap positif, berpikir positif dan berjiwa besar menghadapi situasi ini. 

Di masa darurat wabah Covid-19, tanamkan kesadaran spiritual bahwa semua kejadian dan peristiwa dalam kehidupan manusia, pasti ada hikmah dan pelajaran besar yang Alloh ﷻ berikan. Tidak ada kejadian yang sia-sia, semua ada maknanya. 

Tanamkan kesadaran bahwa semua musibah, adalah bagian dari ketentuan dan kehendak-Nya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
 
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ 

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Alloh ﷻ”. (QS. At-Taghabun: 11).

Sebagai orang beriman, apapun yang menimpa kita, hendaknya disikapi dengan jiwa besar. Selalu husnuzhan kepada Alloh ﷻ, dan mampu bersabar atas musibah yang Alloh ﷻ berikan dalam kehidupan. Nabi ﷺ bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ ، وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman, karena semua bernilai kebaikan, dan hal itu hanya terjadi pada diri orang beriman.Jika mengalami hal yang menyenangkan, dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan. Jika mengalami hal yang tidak menyenangkan, dia bersabar dan hal itu pun merupakan kebaikan.” (HR. Muslim)

Nabi ﷺ bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka berpikirlah positif kepada Alloh ﷻ, bersikaplah positif, serta berjiwa besar agar bisa tegar menghadapi berbagai musibah. Jika kita berprasangka baik kepada Alloh ﷻ, maka seperti persangkaan kita itulah Alloh ﷻ akan memberikan balasan kepada kita.

Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datang nya dari اللّه.
Yang salah dari ketidatahuan ana yang masih fakir ilmu agama.

Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.

 العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Ummi.

Selama lebih dari 1 tahun pembelajaran daring rasanya gagal di banyak hal.

Anak lebih asyik dengan hp, ditegur alasan lagi ngerjain tugas.
Anak cenderung malas bertanya, seolah semua serba ada di google. Padahal belum tentu benar.

Anak malas membaca, karena lebih suka lihat youtube.

Sebagai seorang guru, dituntut menuntaskan sesuai standar KKM padahal anak didik malas mengikuti PJJ dan tidak mau ngumpulin tugas.

Bagaimana memotivasi anak untuk tetap rajin belajar seperti saat luring?

Bagaimana tanggung jawab seorang guru yang memberi nilai B padahal semestinya nilai itu D?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Memang banyak efek negatif ya bun. Perlu ada kesepakatan dengan anak-anak. Misalnya boleh main HP tp setelah mengerjakan tugas, tentu harus dicek kembali benar tidak nya mengerjakan. 
Dalam masa Pandemi ini kita tidak bisa menuntut terlalu banyak pada anak-anak dalam hal akademik. Karena anak-anak juga harus bahagia. 

Seperti dalam materi di atas lebih menekankan pada karakter, life skill. 
Mengenai guru memberi nilai B, ini nilai rapot yaa, biasanya nilai dengan abjad adalah nilai akhir atau nilai raport. 

Untuk nilai raport yang saya tahu tidak hanya nilai ujian. Tapi merupakan gabungan nilai ujian, nilai ulangan harian, nilai tugas, dan sebagainya. Biasanya nilai tugas membantu nilai akhir. Kalau pun nilai akhirnya masih belum memenuhi KKM, biasanya diadakan remedial. 
Demikian bun.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Dalam masa pandemi ini kesehatan jiwa dan ruhiyah sangat utama. Ibu-ibu harus bahagia agar anak-anak juga bahagia. 

Jaga imun dan iman agar jasmani dan ruhani kita aman dan nyaman. 

Wallahu a'lam

Sehat sehat sehat semua yaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar