Sabtu, 31 Juli 2021

CINTA DAN IMAN

 


OLeH  : Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎CINTA DAN IMAN

◾We are currently studying love and faith.

Feelings of love and affection are feelings that are commonplace for every human being.

Rasa cinta dan mencintai merupakan rasa yang sudah lumrah dimiliki oleh setiap insan manusia.

◾In fact, in Islam the meaning of love is primary. Love is an expression that comes out of every human being in admiring something. Love for Alloh ﷻ, love for the Prophet and love for the Qur'an.

Sesungguhnya, dalam Islam makna cinta adalah utama. Cinta merupakan ungkapan yang keluar dari setiap insan dalam mengagumi sesuatu. Cinta kepada Alloh ﷻ, Cinta kepada Rasul dan cinta kepada Al Quran.

◾Love is liking or affection and faith is belief. The similarities between love and faith are both unprovable, because the proof can only be seen from the heart. And the difference between love and faith is that people who love are not necessarily believers, while people who believe must love.

A person who loves Alloh ﷻ and His Messenger does not necessarily believe in both of them. But those who believe in Alloh ﷻ and His Messenger, surely he will love both of them. So we have to believe in Alloh ﷻ and His Messenger in order to get our love for both of them. Faith is not as easy as imagined, because what we believe in is something that has not been dzohir or seen.

Cinta adalah rasa suka atau sayang dan iman adalah keyakinan. Persamaan antara cinta dan iman adalah sama-sama tidak bisa dibuktikan, karena pembuktiannya hanya bisa dilihat dari hati. Dan perbedaan antara cinta dan iman adalah orang yang cinta belum tentu beriman, sedangkan orang yang beriman pasti cinta.

Orang yang cinta dengan Alloh ﷻ dan Rosul-Nya belum tentu dia beriman dengan Keduanya. Tapi orang yang beriman dengan Alloh ﷻ dan Rosul-Nya sudah pasti ia cinta dengan Keduanya. Maka kita harus beriman kepada Alloh ﷻ dan Rosul-Nya agar bisa mendapatkan cinta kita kepada Keduanya. Beriman itu tidak semudah yang dibayangakan, karena yang kita imani ini adalah sesuatu yang belum dzohir atau nampak.

◾"Indeed, love is a branch (connection) to Alloh ﷻ. Whoever connects it, Alloh ﷻ will connect (His love) with him. And whoever decides it, then Alloh ﷻ will cut off (His mercy) with him."
(HR. Bukhari)

"Sesungguhnya kasih sayang itu cabang (penghubung) kepada Alloh ﷻ. Barang siapa yang menyambungnya, maka Alloh ﷻ akan menyambung (kasih sayang-Nya) dengannya. Dan barang siapa yang memutuskannya, maka Alloh ﷻ akan memutus (kasih sayang-Nya) dengannya.”
(HR. Bukhori)

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ iiN ~ Boyolali
Ustadz, saat kita yakin pastinya tidak boleh ada kata tapi, saat kita beriman pasti semua dikembalikan kepada Alloh ﷻ. 

Tapi bagaimana ustadz, bila penantian tidak kunjung datang, untuk meyakinkan diri sendiri pun lumayan kesulitan bagaimana kita memberikan pengertian ke orang terdekat kita perihal jodoh atau yang lainnya?

🔷Jawab:
Penantian tidak kunjung datang, apalagi soal jodoh. Yang menjadi tolak ukur adalah sejauh mana kita dekat dengan Alloh ﷻ. Bila sangat dekat dengan Alloh ﷻ akan diberikan jalan yang terbaik akan dipertemukan yang terbaik.

🌷Aamiin.
Tapi bila orang lain yang sangat khawatir akan jodoh kita yang tidak kunjung datang, itu yang sering membuat hati down lagi. Seperti "kenapa belum datang ya, letak kurangnya dimana."

Harus seperti apa lagi ustadz?

🔷Maka tidak untuk dirisaukan, hati selalu dihiasi dengan kalam suci ilahi dan jiwa pun akan bahagia bila segala sesuatunya bersandar kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz, bagimana cara mengendalikan perasaan ditinggal nikah, ajari aku ikhlas ustadz?

🔷Jawab:
Cara ikhlas selalu ingat kepada Alloh ﷻ dan persiapkan bekal meraih ridho ilahi dengan amal yang terbaik. Fokuskan diri dengan dzikrullah beserta amal shalih yang lainnya.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Cinta yang asli, iman dan takwa menjaganya.

Genuine love, faith and piety, keep it.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar