Sabtu, 31 Juli 2021

BAHAYA DAN RESIKO PENULARAN COVID-19 PADA ANAK

 


OLeH  :  dr. Barry Army Bakry, Sp. A

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎BAHAYA DAN RESIKO PENYAKIT COVID-19 PADA ANAK

Saat ini, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Tidak hanya menyerang orang dewasa, penyakit ini juga menginfeksi anak-anak. Hanya saja anak-anak yang positif corona biasanya tidak bergejala atau bergejala ringan. 

Pada dasarnya tidak ada gejala yang secara khusus terdeteksi pada anak-anak. Umumnya, gejala yang paling sering ditemui adalah batuk dan demam tinggi. Namun gejala lain seperti pilek, lemas, sesak nafas, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan keram otot juga menjadi gejala anak positif covid.
Anak-anak yang terkonfirmasi positif Covid. biasanya tingkat keparahannya tidak terlalu tinggi kecuali jika anak mempunyai penyakit komorbid. 

Mengingat saat ini kondisi masuk pada fase yang cukup berat dimana hampir semua RS kewalahan dalam menangani pasien. 
Maka jika anak dikonfirmasi positif Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan, sebaiknya segera isolasi mandiri di rumah. Mengingat situasi rumah sakit saat ini yang tidak memungkinkan menangani semua pasien Covid-19, isolasi mandiri di rumah jauh lebih baik untuk pasien Covid-19 tanpa gejala ataupun bergejala ringan. Ini bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa. Untuk saat ini, perawatan di rumah sakit dikhususkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat yang perlu perawatan ekstra.

🌸TANDA DAN GEJALA COVID-19 PADA ANAK

Balita dan anak-anak sangat riskan terserang Covid-19, bahkan kondisinya bisa menjadi parah bila ada penyakit bawaan, di antaranya:

~ Jantung.
~ Diabetes.
~ Obesitas.
~ Asma.
~ Penyakit paru kronis.
~ Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik.
~ dan lainnya.

Anak-anak yang terkonfirmasi Covid-19, ada yang tanpa gejala dan dengan gejala. Gejalanya mirip seperti orang dewasa, seperti:

~ Batuk.
~ Pilek.
~ Demam atau meriang.
~ Kesulitan bernapas yang ditandai dengan napas cepat dan sesak nafas.
~ Mual atau muntah.
~ Diare.
~ Sakit perut.
~ Sakit kepala.
~ Nyeri otot.
~ Nafsu makan hilang
~ Kehilangan rasa dan bau.
~ Sakit tenggorokan.
~ Merasa sangat lelah.

🌸CARA MERAWAT ANAK DENGAN COVID

ketika anak ‘divonis’ positif Covid-19 melalui tes swab atau PCR, usahakan untuk tidak panik dan cemas. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat. Berikut cara merawat balita dan anak yang kena Covid-19:

◾1. Isolasi Mandiri

Bila balita dan anak terserang Covid-19 dengan gejala ringan, sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah. Mom bisa merawat anak langsung dengan perhatian dan kasih sayang penuh.

◾2. Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Untuk mengurangi risiko penularan, yang merawat anak cukup satu orang saja. Misalnya ibu seorang. Tidak perlu seluruh anggota keluarga terlibat meski itu bergantian.

Di samping itu, mom dan anggota keluarga lain pun harus menjalankan protokol kesehatan di rumah. Rajin cuci tangan baik sebelum maupun setelah kontak dengan anak, pakai masker (mom dan anak), dan tidak keluar rumah kalau tidak mendesak atau tidak penting sekali.
Gunakan sarung tangan pula untuk merawat anak, seperti membersihkan tinja, air kencing, dan mengganti popoknya. Buang masker dan sarung tangan dalam wadah tertutup rapat.

◾3. Gunakan Kamar Tidur Dan Kamar Mandi Terpisah

Alangkah lebih baik jika mom tidur dan menggunakan kamar mandi terpisah dengan anak yang positif corona.
Tetapi bila kamar tidur dan kamar mandi hanya satu, anak masih bayi di bawah dua tahun, atau kondisi lain yang tidak memungkinkan, mom boleh memakainya bersamaan. Hanya saja harus rutin dibersihkan atau disemprot disinfektan. Sprei, handuk, masker kain dicuci dengan sabun cuci dan air suhu 60-90 derajat celcius.

Juga bersihkan permukaan kamar mandi yang sering dipegang bersama, seperti gagang pintu, keran, flush toilet, gayung, dan lainnya.
Anggota keluarga yang tidak sakit, tidak  menggunakan alat makan yang sama dengan anak yang sakit. Setelah anak makan, cuci alat makan dengan sabun dan air hangat.

◾4. Buka Ventilasi Atau Jendela Rumah

Jendela kamar mandi dan kamar tidur yang digunakan bersama, serta ruang di rumah lainnya biarkan terbuka. Tujuannya agar sinar matahari bisa masuk dan terjadi pertukaran udara.

◾5. Beri Makanan Bergizi Dan Vitamin

Beri anak makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin dalam porsi yang seimbang. Lengkapi pula dengan susu, jus, atau buah-buahan dan perbanyak minum air putih.

Kalau bayi mom masih minum ASI, seringlah menyusui. ASI dapat memberi kecukupan nutrisi yang diperlukan bagi bayi serta mengobati Covid-19.
Sediakan pula obat dan vitamin untuk menaikkan imun tubuh anak. 

◾6. Jemur Anak Setiap Pagi

Perawatan ini bisa jadi alternatif bagi bayi mom yang terjangkit Covid-19. Berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari dipercaya dapat membunuh virus corona. Waktu berjemur yang baik dan aman adalah jam 7 sampai 9 pagi.

◾7. Hibur Anak Dengan Kegiatan Positif

Dalam masa-masa seperti ini, anak harus tetap bahagia. Tugas mom adalah menghibur anak dengan kegiatan positif.

Contohnya membacakan buku cerita, sholat dan mengaji bersama, bermain atau menonton TV, dan lainnya. Asal mom tahu, bahagia itu dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak melawan virus lho.

◾8. Intens Berkomunikasi Dengan Anak

Bila ibu dan anak menggunakan ruangan terpisah, selalu komunikasi dengannya. Apakah itu lewat telepon atau video call. Ini supaya anak tidak merasa sendirian dan menganggap bahwa mom selalu ada untuknya.

◾9. Aturan Masker Untuk Anak COVID-19

Seperti kita tahu, masker untuk anak-anak dianjurkan ketika ia berusia 2 tahun ke atas.

✓ Anak usia 2 tahun ke atas atau yang sudah dapat menggunakan dan melepaskan masker.

✓ Dianjurkan untuk tetap menggunakan masker di rumah dan terpasang tepat.

✓ Berikan "istirahat masker" jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari pengasuh.

✓ Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur.

✓ Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.
Selain masker, orang tua juga harus memeriksa ssuhu tubuh di pagi dan sore hari, pun dengan saturasi oksigen dan frekuensi nadinya.
Pantau laju napas, dan jangan lupa berikan bayi ASI dan anak dengan makanan bergizi. 

Namun demikian, pilihan untuk isolasi mandiri di rumah atau di rawat di RS BUKAN DITENTUKAN SENDIRI OLEH KELUARGA ATAU ORANG TUA. Tapi berdasarkan evaluasi terlebih dahulu oleh dokter, apakah memenuhi syarat untuk di rawat di rumah atau tidak. Sehingga pengobatan bisa bekerja dengan optimal.

Demikian semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum dokter.

Penularan covid melalui dorplet, jadi jika sudah memakai masker mengapa harus tetap jaga jarak?

Mengapa jenazah yang terpapar covid harus diperlakukan khusus seperti itu. Apakah jenazah masih bisa menularkan virus corona?

🔷Jawab: 
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Kenapa harus jaga jarak, karena droplet covid bisa menempel di badan kita, tangan kita, dan lain-lain. Dan bila tangan kita mengusap mulut, hidung atau mata, kita akan tertular.

2. Virus pada jenazah tetap ada dan bisa berpindah kalau kita memegang jenazah tanpa APD yang proper.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Indika ~ Semarang
1. Ibu hamil terkena corona dan sembuh, apakah bayi yang dilahirkan memiliki kekebalan terhadap corona?

2. Apabila 1 keluarga terkena corona dan ada anak balitanya. Anak balitanya cukup aktif dan sering terkena sinar matahari. Apakah anak balita tersebut terkena corona?

🔷Jawab: 
1. Bayinya dapat kekebalan, tapi belum tentu cukup.

2. Untuk memastikan seseorang positif covid, maka harus dilakukan swab.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Mumuy ~ Padang
Dok, jika ibu positif corona, lalu isoman selama 14 hari dan di swab ulang negatif. Apakah anak harus swab juga dok? Sampai setelah 30 hari sudah tidak ada gejala antara anak dan ibu?

🔷Jawab: 
Saya tidak jelas pertanyaannya.

Intinya, apabila ada salah satu anggota keluarga ada yang kena covid, maka semua anggota keluarga harus di cek PCR covid, ada ataupun tidak ada gejala.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Fadlilah ~ Solo
1. Dok pemakaian double masker yang betul itu apakah masker terluar masker kain lalu masker didalam masker medis yang 3 ply? Beberapa referensi membuat bingung. Kecuali kalau masker bedah, sebaiknya tidak double masker kain kan dok?

2. Efektifkah dan benarkah dok tindakan saya, kalau saya semprotkan alkohol 70% ke baju terluar sebelum masuk ke rumah. Baju yang kami pakai sebentar untuk keluar?

Saran dari dokter sebagai dokter anak untuk kami para ibu menjaga anak-anak kami dengan kondisi kasus covid di Indonesia yang semakin naik terus apa dok? Sampai saya persiapan beli oximeter juga. Dan sudah macam orang OCD. Sedangkan yang bersangkutan santai tidak pakai masker masih banyak.

Terima kasih banyak dok. Mohon maaf panjang.

🔷Jawab: 
1. Double masker maksudnya jika kita memakai masker bedah di bagian dalam dan dibagian luar memakai masker kain, maka dapat meningkatkan besar proteksi masker. Masker kain yang diluar.

2. Tidak efektif.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Atin ~ Pekalongan
1. Dokter, ciri kas terpapar covid adalah kehilangan penciuman dan rasa. Tetapi anak saya yang kerja di puskesmas beberapa hari lalu sakit gejala batuk pilek biasa tetap harus swab antigen? Padahal penciuman dan rasa masih normal. Cuma demam 2 hari disertai batuk pilek. Apa bedanya dok?

2. Seberapa efektif sebenarnya vaksin itu. Karena ternyata banyak yang sudah divaksin tetap terpapar?

🔷Jawab:
1. Musti dibedakan antara ciri khas dengan ciri yang pasti muncul. Ciri khas tidak selalu muncul.

2. Efektif, hanya saja, perlu waktu untuk pembentukan antibodi. Sebagai contoh: hari mendadak hujan deras, ibu bawa payung, waktu antara ibu mengambil payung dan kemudian membuka payungnya tetap ada resiko kehujanan kan!

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Penyakit Corona dapat disembuhkan.

Lindungi keluarga kita dengan Gerakan 5M:
~ Memakai masker.
~ Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
~ Menjaga jarak.
~ Menjauhi kerumunan, serta.
~ Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Insya Allah kita dan keluarga bisa melalui pandemi ini dengan selamat.

Wassalamualiaikum warahmatullohi warakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar