Selasa, 23 Oktober 2018

UCAPANMU MAMPU MERUSAKKU



OLeH: Coach Freddy Setya BS.

           💘M a T e R i💘

Bismillah,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."

Segala puji hanya milik Allah. Kami memuji, meminta pertolongan,  dan memohon ampunan kepadaNya. Kami pula berlindung dari kejahatan jiwa dan buruknya amal perbuatan kami. 

Tidak ada illah yang patut diibadahi sebenarnya kecuali Allah semata, sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad yang membawa cahaya kepada kita berupa Alquran dan Sunnah.

Mulutmu adalah harimaumu, maka hendaklah menjaga semua ucapan yang bisa merusak jalinan silaturrahim antara sesama, hargailah orang lain jika dirimu ingin dihargai.

Maka, jagalah selalu lisanmu agar tidak sembarangan dalam berucap, karena bila hati sudah terluka oleh sebuah kekeliruan dalam berucap, sudah tentu kata maaf saja terkadang belum bisa menjadi obatnya. Ingatlah sesabar apapun lawan bicaramu tetaplah menjaga lisan sebaik mungkin dan bijaksana, karena batas kesabaran seseorang itu berbeda-beda, dan kita juga tidak tahu diwaktu seperti apa kesabarannya takkan pernah goyah.

TERKADANG menjaga lisan sangatlah sulit dilakukan, kecuali orang-orang beriman yang menjalankan perintah Allah dan meyakini akan adanya hari akhir yaitu hari penuh perhitungan dan pembalasan.

Sesungguhnya kita mengetahui bahwa lisan merupakan salah satu nikmat yang besar, bentuknya kecil dan halus namun disitu terletak kebaikan dan keburukan seseorang. Amat besar pengaruhnya terhadap yang positif maupun yang negatif dalam kehidupan seorang muslim.

Membahas tentang lisan ada satu nasihat yang sangat berharga dalam hal menjaga lisan, disampaikan oleh Rasulullah SAW dan menjadi tuntunan kita sebagai mana hadis yang berbunyi, “Barang siapa yang berfirman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata baik atau diam.”

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, Uqbah bin Amir berkata : Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah apakah keselamatan itu?” beliau menjawab, “tahanlah lisanmu dan hendaknya rumahmu menyenangkanmu (karena penuh dzikir dan mengingat Allah SWT) dan menangislah atas kesalahnmu (karena menyesal).” HR.Tirmidzi

: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al-Hujurat : 12]

Allah juga berfirman.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” [QS. Qaf : 16-18]

Sehingga, benar adanya lisan mampu membuat seseorang berdaya atau terpedaya bergantung bagaimana ucapan yang disampaikan.

Ucapan yang disampaikan munculnya dari hati. Kadang hati merasakan hal yang kurang nyaman karena KATA.

KATA terbentuk dari apa yang dicerna melalui inderawi manusia yang diproses oleh neuro yang akan menghasilkan suatu PROGRAM, program yang diulang akan menghasilkan sebuah KEBIASAAN, dan kebiasaan akan menciptakan KARAKTER dan hasilnya adalah NASIB.

Maka benar adanya bila ucapanmu adalah doa, seberapa sering kamu lisan kan kata-kata baik maka mungkin akan dikabulkan atau dikabulkan dalam bentuk yang lain.

Ketika KALIMAT atau UCAPAN yang buruk atau negatif akan membentuk PROGRAM dalam diri ibarat sebuah komputer yang diinstali oleh software yang bervirus maka akan menjangkiti semua program komputer lambat laun.
So, Installah diri dengan dzikir serta doa agar dirimu terjaga, dan jagalah pula diri dari hal-hal yang kurang baik.

🔹Studi kasus:

Saya pernah menterapi klien saya, mohon maaf identitas menjadi rahasia. Semoga kita bisa belajar bersama untuk mendapatkan ibroh.

_Seorang ibu yang sering mensugestikan atau memberikan judgement dengan kata-kata seperti (pelacur) karena suka marah-marah dan si anak tersebut entah bagaimana prosesnya ternyata itu menjadi apa yang dikatakan oleh si ibu. Namun, sekarang alhamdulillah sudah berhijrah.

Sekian, dari saya bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati mohon dimaafkan. Karena bila salah kembali pada saya, dan bila benar kembali pada Allah.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Serra
Assalamualaikum.

Bagaimana mengelola "Diam Kita" ketika mood Kita buruk dan ketika Kita memang mau diam seperlunya?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam wr.wb.

Terutama mengelola diam biasanya wanita yang kurang bisa mengkontrol rata-rata, tetapi ada juga lelaki yang juga suka "bernyanyi".

Yang dikontrol bukan diamnya tetapi mood dirinya. Bisa dengan menuliskan pada kertas, mengambar, melukis, apapun kondisi hatinya.

🍓Berapa persen bisa membantu mengurangi mood Kita?

🌷Lakukan dulu berapa persennya akan bergantung keseriusan diri.

0⃣2⃣ Ulan
Assalammu'alaikum..

Bagaimana cara kita menghadapi orang tua yang suka menggunakan kata-kata kasar kepada anaknya? Bukan dengan anaknya saja, bahkan dengan orang lain pun juga suka berkata kasar jika sudah emosi.
Mohon pencerahannya coach.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam.

Bila kepada orang tua kondisi demikian dia memiliki peran yang dominan.

Maka jangan sampai dia marah, lalukan dulu dan layani beliau.

Dan salah satu kalau cara kalau beliau memegang HP, bisa dengan tulisan cara menasihatinya.

Karena kalau langsung bisa menganggu otoritas dan harga dirinya.

0⃣3⃣ Restu Agustina
Asslamualaikum warohmatullahi wabarakatuh

1. Bagaimana cara menjaga lisan yang baik,kadang menurut kita baik menurut orang tidak?

2. Apakah dengan cara berbicara seperlunya itu cara agar lisan terhidar dari perkaataan kotor atau perkataan yang dapat mengganggu hati orang lain?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam wr.wb.

1. Ketahui dulu siapa yang kita ajak berbicara, dan bagaimana dia. Karena setiap daerah memiliki ciri khas budayanya.

Maka kadang tidak mengerti terkait kata cobalah bertanya dan sering-seringlah bawa kamus besar bahasa indonesia.

Contoh: SEMOK sebenarnya bermakna kembung atau gembung (pada bagian pipi).

Menurut KBBI V

Karena setiap orang memiliki Personal Access Dictionary (PAD) artinya punya kamus bahasa sendiri dalam otak setiap manusia yang juga diperkuat oleh Penelitian terkait LAD (Language Acquisition Device) oleh Noah Chomsky.

Jadi, kalau saya tanya tadi SEMOK yang muncul atau tergambar berbeda dengan makna aslinya.

Itulah yang terjadi.


2. Berbicaralah seperlunya, karena bahasa itu fleksible jadi lebih baik banyak berdzikir.

Dan kalau membaca atau mendengar sesuatu yang kurang baik, cukup sampai pada diri kita jangan diteruskan.

0⃣4⃣ Ella
Assalamu'alaikum..

1. Penyelidikan tentang seseorang yang menimbulkan curiga bisa bikin kita suudzon atau Nethink.
Bagaimana caranya memangkas Nethink tersebut? Walapun bukti-bukti sudah mengarah kesana, setahu saya karena Nethink secara tidak langsung kan menciptkan doa yang tidak baik.
Mohon pencerahanya coach.

2. Menanggapi tentangg ini coach..
Lantas.. bagaimana dengan Takdir?

Terimakasih banyak coach

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam.

1. Mencari-cari kesalahan orang lain, lantas kamu meminta dan marah ketika kesalahan kamu disampaikan didepan umum.

Maka, pikiran mudah sekali menjadi nesting karena itulah program dan yang mudah dimainkan syaitan.

Musuh kita bukan sesama muslim, kadang justru musuh yang tidak terlihat itu jauh lebih berbahaya.

Sebagaimana firman Allah Swt:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” [QS. Al-Israa : 36]

2. Terkait takdir ada yang takdir mutlak dan yang masih bisa berubah dan kadang hasilnya bukan selalu yang diinginkan tetapi kadang yang dibutuhkan. Tetapi kita tidak sadari.

0⃣5⃣ Meri
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Ana punya saudara 2 orang, kakak ini dulu sering bicara kasar sama adik yang kecil. Sampai adik ini bicara seperti kakaknya,  pas adik ini bicara dia marah. Kata kakak kamu tidak bisa menjaga lisanmu. Sedangkan adek ini menjawab lagi. Saya belajar dari kakak.
Sampai saat ini mereka tidak tegur sapa lagi.

Bagaimana solusinya, menasehati kakak,, tapi dia keras kepala tidak mau nerima nasehat saya, kalau ana nasehati malah dengan ana tidak bicara selamanya.

Syukron.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam.

Kalau terpaksa berkata-kata kasar lepaskan, masuki ruangan jangan ada orang yang tahu dan dengar.

Tuntaskan semuanya agar emosi itu stabil.

Untuk menasihati yang keras kepala ketika dinasihati langsung, pakailah tulisan atau chat dengan bahasa yang sopan dan santun.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘


"Setiap kata memiliki dimensi makna yang beragam, maka perkuat filter kesadaran diri untuk memfilter yang tidak baik".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar